Anda di halaman 1dari 4

Mengatasi Dampak Pembakaran Bahan Bakar Minyak Bumi Terhadap Lingkungan

dan Kesehatan Manusia

Memproduksi Bensin Bebas Timbal (Pb)


Cara mengatasi dampak pembakaran bahan bakar minyak bumi yang pertama yaitu
dengan memproduksi bensin bebas timba (Pb). TEL ditambahkan pada bensin untuk
meningkatkan kualitas bensin. Namun demikian, penggunaan TEL ini memberikan
dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia karena gas buangan kendaraan
bermotor menghasilkan partikel – partikel timbal. Sehingga, akhir – akhir ini
penggunaan TEL diganti dengan MTBE (Metil Tersier Butil Eter), yang mempunyai
fungsi sama dengan TEL untuk meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak
melepaskan timbal di udara.

Memproduksi Bioetanol sebagai Pengganti Bensin

Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dari tumbuhan. Bioetanol dapat digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan, baik murni maupun dicampur dengan bensin. Bensin
yang dicampur dengan etanol dikenal sebagai gasohol
Memproduksi Biodiesel sebagai Pengganti Solar

Bahan bakar biodiesel berasal dari minyak tumbuhan atau hewan yang direaksikan
dengan metanol melalui proses transesterifikasi sehingga diperoleh minyak metil
ester (ME) yang disebut dengan biodiesel.

Biodiesel sangat mudah digunakan dan dapat langsung dimasukkan ke dalam mesin
diesel tanpa perlu memodifikasi mesin. Selain itu, biodiesel juga dapat dicampur
dengan solar untuk menghasilkan campuran biodiesel dengan bilangan oktan yang
lebih tinggi. Solar yang dicampur dengan biodiesel akan memiliki nilai oktan yang
tinggi hingga mencapai 64. Sedangkan solar yang tidak diberi campuran biodiesel
memiliki nilai oktan sebesar 48, kemudian pertamina DEX (Diesel Environment
Extra)  hanya mempunyai nilai oktan sebesar 53. Selain itu, biodiesel juga berfungsi
sebagai pelumas sekaligus membersihkan injector,  serta dapat mengurangi emisi
karbon dioksida, partikulat berbahaya, dan sulfur oksida.
4. Mengembangkan Mobil Listrik

Mobil listrik adalah jenis mobil yang menggunakan energi listrik sebagai sumber
tenaganya. Mobil listrik di Indonesia dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuin
Indonesia (LIPI) dengan merek Marlip (Marmut Listrik LIPI). Marlip secara
mekanis digerakkan dengan energi listrik.

Dalam setiap unit mobil dilengkapi dengan komponen penyimpanan energi yang
menyerupai sebuah baterai. Komponen itu diperlukan agar kendaraan dapat
dijalankan hingga jarak tertentu dari sumber listriknya. Sumber tenaga yang
digunakan sebanyak 3 (tiga) buah dengan tegangan 200Ah/12V. Karena tidak
menggunakan bahan bakar minyak, otomatis mobil listrik tersebut tidak
menimbulkan pencemaran udara.

Mengembangkan Mobil Hibrida

Energi yang digunakan untuk menggerakkan mobil hibrida berasal dari gabungan
mesin pembakaran internal (sumber energi BBM) dan listrik (sumbur energi
baterai). Dengan penggunaan energi gabungan tersebut, penggunaan BBM menjadi
relatif lebih hemat. Baterai dapat diisi ulang pada saat kendaraan berhenti.
Kelebihan lainnya, emisi keluaran mesin pembakaran internal digunakan untuk
menggerakkan generator penghasil listrik yang kemudian energi listrik tersebut
disimpan dalam baterai. Jadi, selain lebih hemat dalam mengonsumsi bahan bakar
minyak, mobil hibrida juga lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil konvensional.

Anda mungkin juga menyukai