DISUSUN OLEH :
KELAS/PRODI : 1B PGSD
NIM : E1E021053
TAHUN 2021/2022
UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelsaikan makalah ini
guna memenuhi tugas dengan judul “MANAJEMEN FASILITAS PENDIDIKAN “.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah “ADMINISTRASI
DAN MANAJEMEN SEKOLAH”. Selain itu makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang manajemen fasilitas sekolah bagi pembaca dan penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. MANSUR HAKIM, M.Pd. Selaku
dosen mata kuliah administrasi dan manajemen sekolah yang memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I………………………………………………………………………………………….…..1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………...1
A. Latar belakang……………………………………………………………………………..1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………1
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………….1
BAB II……………………………………………………………………………………………..2
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….2
BAB III…………………………………………………………………………………………..10
PENUTUP………………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi manajemen fasilitas pendidikan?
2. Susunan perencanaan manajemen tenaga pendidikan ?
3. Bagaimana menggunakan fasilitas sekolah yang telah dibuat ?
4. Bagaimana cara menjaga fasilitas sekolah ?
C. TUJUAN
1. mengetahui manajemen fasilitas pendidikan?
2. Mengetahui susunan perencanaan manajemen tenaga pendidikan ?
3. Menegtahui bagaimana menggunakan fasilitas sekolah yang telah dibuat ?
4. Mengetahui bagaimana cara menjaga fasilitas sekolah ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang mempunyai
peranan dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik dapat
disebut juga dengan fasilitas materiil. Karena fasilitas ini dapat memberi
kemudahan dan kelancaran bagi suatu usaha dan biasanya diperlukan sebelum
suatu kegiatan berlangsung maka dapat pula disebut sebagai sarana materiil.
Apabila dikaitkan dengan pendidikan maka fasilitas materiil meliputi: perabot
ruang kelas, perabot kantor TU, perabot laboratorium, perpustakaan dan ruang
praktek, alat pelajaran, media pendidikan, dll.
2. Fasilitas Uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan suatu
kegiatan sebagai akibat dari “nilai uang”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak, yang
secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tujuan
pendidikan.
PENGADAAN
a. Perencanaan fasilitas
Perencanaan pengadaan fasilitas adalah rencana kebutuhan yang meliputi
semua barang yang diperlukan, baik yang bergerak maupun tidak bergerak. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan pengadaan fasilitas adalah
sebagai berikut:
1) Cara melakukan perencanaan fasilitas pendidikan
2) Kapan perencanaan fasilitas pendidikan dilakukan?
3) Prosedur perencanaan fasilitas pendidikan
4) Analisis kebutuhan fasilitas
b. Jenis-Jenis Pengadaan Fasilitas
Meliputi : tanah, bangunan, perabot, alat kantor/buku dan kendaraan.
c. Cara Pengadaan fasilitas pendidikan dengan lelang (dengan prakualifikasi),
penunjukan langsung (prakualifikasi/pasca kualifikasi), membeli, membuat
sendiri, menerima hibah.
PENDAYAGUNAAN
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, maka setiap alat perlengkapan
perlu diatur penggunaannya seoptimal mungkin. Khususnya buku-buku, alat peraga
dan/atau alat pelajaran lain. Guru mata pelajaran agar menyusun program penggunaan
alat dikaitkan dengan program pengajaran. Dalam upaya meningkatkan proses belajar
mengajar guru dan/atau pengguna lain di sekolah, perlu membuat program
penggunaan alat pelajaran secara efisien dan efektif di samping juga ikut aktif dalam
perencanaan pengadaannya.
Sarana dan prasrana yang sudah harus dirawat dan dipelihara agar dapat
dimanfaatkan dengan optimal, efektif dan efesien. Prinsip efektivitas berarti semua
pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-mata dalam
memperlancar pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun, prinsip efisiensi berarti, pemakaian semua perlengkapan
pendidikan secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengkapan yang ada tidak
mudah habis, rusak, atau hilang.
PEMELIHARAAN
PENGHAPUSAN
a. Pengertian
Menurut Wahyuningrum (2004), Penghapusan ialah proses kegiatan yang
bertujuan untuk menghapuskan barang-barang milik negara/kekayaan negara
dari daftar inventaris berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
b. Tujuan Penghapusan
1) Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian atau pemborosan
biaya untuk pemeliharaan/perbaikan, pengamanan barang-barang yang
semakin buruk kondisinya, barang-barang berlebih, dan/atau barang-barang
lainnya yang tidak dapat dipergunakan lagi.
2) Meringankan beban kerja dan tanggungjawab pelaksana inventaris.
3) Membebaskan ruang/pekarangan kantor dari barang-barang yang tidak
digunakan lagi.
4) Membebaskan barang dari pertanggungjawaban administrasi satuan
organisasi yang mengurus.
c. Syarat-syarat penghapusan
1) Keadaan rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.
2) Perbaikan akan menelan biaya yang besar sekali sehingga merupakan
pemborosan uang negara.
3) Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya
biaya pemeliharaan.
4) Hilang akibat susut diluar kekuasaan pengurus barang.
5) Tidak sesuai dengan kebutuhan masa kini atau tidak mutakhir.
6) Kelebihan persediaan yang apabila disimpan lebih lama akan bertmbah
rusak dan akhirnya tidak dapat dipergunakan lagi.
7) Hilang karena dicuri/ dirampok/ diselewengkan/ bencana alam.
d. Jenis-jenis pengahapusan
Dalam pelaksanaab penghapusan dikenal 2 jenis cara, yaitu :
1) Menghapus dengan menjual barang-barang melalui kantor lelang negara.
2) Pemusnahan yang dilakukan oleh unit kerja yang bersangkutan dengan
disaksikan oleh perabot pemerintah daerah setempat serta mengikuti tata
cara yang pemusnahan berlaku (dibakar, dikubur,dll).
e. Tahap-tahap penghapusan
1) Pemilihan barang yang dilakukan tiap tahun bersamaan dengan waktu
memperkirakan kebutuhan
2) Memperhatikan faktor-faktor penyingkiran dan penghapusan ditinjau dari segi
nilai uang
3) Membuat perencanaan
4) Membuat surat pemberitahuan kepada yang akan diasakan penyingkiran
dengan menyebut barang-barang yang akan disingkirkan
5) Melaksanakan penyingkiran, dengan cara: a. Mengadakan lelang b.
Menghibahkan kepada badan orang lain c. Membakar d. Penyingkiran
disaksikan oleh atasan
6) Membuat berita acara tentang pelaksanaan penyingkiran.
PELAPORAN
A. Kesimpulan
Lia Yuliana. Manajemen Sarana Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY diunduh pada
tanggal 17 November 2015 pada pukul 3.37 PM