Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FERMENTASI KIMCHI

Oleh :

Riska Novia Rachman


13211200009

ILMU GIZI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHADI SETIA BUDI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiratAllah SWT yang telah memberikan


rahmatdan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Fermentasi Kimchi”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi Pangan pada semester
tiga (3) Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Muhadi Setiabudi Tahun
Akademik 2019/2020.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Yth. Yuniarti Dewi R.,S.T.,M.Eng. atas
segala bimbingan, arahan dan masukan khususnya dalam pembuatan makalah ini maupun
dalam perkuliahan secara umum.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman
yang telah memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaanmakalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran
kepada kita semua. Amin.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………….………………… Ii
Daftar Isi ……………………………………………………………..…………… Iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang …………………………………………………….. 4
1.2  Perumusan Masalah ………………………………………….……. 4
1.3  Tujuan dan Manfaat ………………………………..……………… 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Kimchi ....… ……………………………………………………….. 6
2.2  Jenis-jenis Kimchi………………………………………………... 7
2.3  Proses Pembuatan Kimchi …………………….…………………… 8
2.4  Proses Fermentasi pada Pembuatan Kimchi……………………… 11
2.5  Kandungan Nutrisi Kimchi………………………………………… 12
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan ...…… ………………………………………………... 14
3.2  Saran ………………………………………………………………. 14
Daftar Pustaka ..………………… …………………………………….………..... V

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kandungan Nutrisi dari Kimchi ….….….….….….….….….………. 12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pengolahan bahan pangan secara tradisional sudah dikenal sejak dahulu. Salah satu cara
pengolahan yang dilakukan adalah dengan fermentasi. Fermentasi telah lama digunakan dan
merupakan salah satu cara pemrosesan dan bentuk pengawetan makanan tertua. Fermentasi
merupakan cara untuk memproduksi berbagai produk yang menggunakan mikroba melalui
aktivitas metabolisme. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba pada substrat
organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan
akibat pemecahan kandungan bahan pangan tersebut, sehingga memungkinkan makanan lebih
bergizi, lebih mudah dicerna, lebih aman, dapat memberikan rasa yang lebih baik dan
memberikan tekstur tertentu pada produk pangan. Fermentasi juga merupakan suatu cara yang
efektif dengan biaya rendah untuk mengawetkan, menjaga kualitas dan keamanan makanan.
Produk fermentasi diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi suatu bahan pangan, relatif
lebih efisien karena hanya menggunakan energi rendah dapat menghasilkan makanan yang lebih
awet. Saat ini, proses fermentasi sudah berkembang sangat pesat. Pada awalnya terjadi tanpa
kendali sepenuhnya. Adanya pengalaman dan berkembangnya berbagai penelitian yang
berhubungan dengan mikrobiologi pangan, seperti anggur, asam cuka, keju, bir, yoghurt, tape,
tempe, asinan, dan tauco, menjadikan produk fermentasi lebih terkendali proses pengolahannya,
aman dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat.
Sawi putih merupakan salah satu dari sekian banyak jenis tanaman hijau yang biasa
digunakan untuk membuat sayur dan bahan olahan makanan lainnya seperti capcay. Alasan
kebanyakan orang memilih sawi putih untuk dijadikan pilihan bahan olahan makanan adalah
selain harganya yang ekonomis, rasa dari jenis tanaman hijau ini bersifat netral yaitu tidak terasa
pahit dan juga tidak terlalu manis. Namun sebenarnya selain dapat diolah menjadi sayuran biasa
seperti capcay, sawi putih juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan makanan khas
Korea yang disebut Kimchi.

1.2  Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah bagi penulis dalam penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan kimchi ?
2.      Apa jenis-jenis kimchi ?
3.      Bagaimana proses pembuatan kimchi ?
4.      Bagaimana proses fermentasi pada pembuatan kimchi ?
5.      Apa saja kandungan nutrisi pada kimchi ?
1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.      Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai   berikut :
a)      Untuk mengetahui pengertain kimchi secara umum.
b)      Untuk mengetahui jenis-jenis kimchi.
c)      Untuk mengetahui proses pembuatan kimchi.
d)     Untuk mengetahui proses fermentasi pada pembuatan kimchi
e)      Untuk mengetahui kandungan nutrisi pada kimchi

2.      Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut :
a)      Sebagai salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi Pangan pada Semester tiga (3) Jurusan Ilmu
Gizi Fakultas Kesehatan Tahun Akademik 2019/2020.
b)      Sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Kimchi
Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang merupakan salah satu jenis asinan sayuran
hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur
dengan bumbu-bumbu yang terbuat dari kecap ikan, bawang putih, jahe, bubuk cabai merah, dan
beberapa bumbu lainnya Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih, mentimun,
kubis dan lobak .
Di zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai chim-chae. Kimchi berasal dari kata chim
artinya direndam dan chae berarti sayuran.jadi chim-chaediartikan sebagai “sayuran yang
direndam”. Di Korea, kimchi selalu dihidangkan di waktu makan sebagai salah satu jenis
banchan yang paling umum.
Asinan berwarna hijau merupakan bentuk awal Kimchi sewaktu cabai belum dikenal di
Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis dimasukkan ke dalam guci tanah
liat setelah diberi garam dan dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu
sayuran segar tidak tersedia di musim dingin.
Orang Korea baru mengenal cabai berkat jasa pedagang Portugis dari Jepang yang datang
ke Korea di abad ke-16. Pedagang Portugis menyebarkan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal
Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India di tahun 1498.
Selanjutnya, cabai asal Amerika selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika
atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik. Di tahun 1540, pedagang Portugis sudah
berdagang di Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang
Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549.
Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670, tapi
tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis Kimchi,
sedangkan cabai sebagai bahan Kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian.
Sebelum abad ke-19 Kimchi hanya dibuat dari sayuran Korea karena sawi putih kemungkinan
besar tidak dikenal di Korea sampai abad ke-19.
Warga Korea mengenal kimchi dengan sebutan “banchan”. Masyarakat Korea menikmati
kimchi dalam beberapa jenis. Kimchi yang paling populer, yaitu baechu kimchi (sawi putih). Ini
adalah jenis kimchi yang paling umum. Anda akan menemukan jenis kimchi ini pada setiap
makanan di Korea. Seluruh kepala kubis dipangkas untuk menghilangkan kotoran dan kemudian
dipecah menjadi dua atau empat bagian.
Varietas lain yang tidak kalah populer antara lain :
         ggakdugi (dengan bahan utama lobak dipotong berbentuk kubus)
         pa-kimchi (daun bawang)
         chonggak-kimchi (Kimchi ini terdiri dari lobak dan daun lobak)
         oisobaegi (kimchi mentimun)
         kkaennip (berupa susunan daun perilla yang direndam dengan kecap asin, cabai merah,
bawang putih, dan daun bawang)
2.2  Jenis-jenis Kimchi
Kimchi dapat dikelompokkan berdasarkan perbedaan musim, yaitu :
A.    Macam-macam kimchi untuk musim dingin :
  Tong paech’u kimchi (resep tradisional kimchee dengan variasi sayur sawi putih)
  Sokpak tongch`imi (kimchee dengan kombinasi sayur sawi putih dan lobak)
  Tong t`ae shikhae (kimchee ikan pollack frozen)
  Nakchi sokpakchi (kimchee gurita yang juga dihidangkan saat musim gugur tiba)
  Kodulppaegi kimchi (kimchee selada liar)
Pertengahan Oktober adalah masa untuk membuat kimchi bagi keluarga-keluarga di Korea. Ini
sudah menjadi agenda penting pada setiap tahun dari generasi ke 6 dan sudah menjadi peristiwa
pelengkap bagi orang-orang Korea sebagai persiapan menghadapi musim dingin mereka yang
sangat dingin dan berlangsung lama.
B.     Macam-macam kimchi untuk musim semi :
  Kye ssam kimchi (kimchee dengan campuran daging kepiting yang dihidangkan di dalam
cangkang kepiting).
  T’ong manul chorim (asinan bawang putih muda)
  Ppongnip chorim (asinan daun mulberry)
  T’ong peach’u pom kimchi (kimchee sawi putih ektras asin dan pedas yang biasanya terdapat di
daerah barat daya Korea)
  Chuksun chorim (asinan tunas bumbu)

C.     Macam-macam kimchi utuk musim panas :


  Susam nabak kimchi (kimchee ginseng ‘fresh’)
  Yolmu kimchi (kimchi lobak muda berkuah)
  P’ut k’ongnip kimchi (kimchee daun kacang kedelai)
  Oi sobaegi (kimchee tomat yang dihidangkan di dalam timun)
  P’ut paech’u kimchi (kimchee daun sawi putih yang masih muda)
  Yongun chorim (asinan akar lotus)
Biasanya jenis kimchi musim panas ini disajikan dengan mie dingin atau sebagai salad peneman
hidangan utama.
D.    Macam-macam kimchi untuk musim gugur :
  Saenggul kimchi (kimchee dengan tiram segar)
  Sokpak kotchori (kimchee dengan kombinasi sayur mayur Korea)
  Hobak kimchi (kimchee dengan kombinasi sayur Korea)
  Kogumaljugi kimchi (kimchee dengan kacang kedelai yangtumbuh di musim gugur)
  Kaul k’ongnip chorim (kimchee daun kacang kedelai yang tumbuh di musim gugur)
  Kajaemi shikhae (kimchee ikan flounder)
  Al manul chorim (asinan daun semanggi)
2.3  Proses Pembuatan Kimchi
A.    Bahan dan Alat
Untuk 1,4 liter.
 3 sdm + 1 sdt garam

 1 wortel berukuran sedang, potong 0,5x0,5x5cm (seperti kentang goreng)

 6 cangkir air

 900 gr sawi putih, potong kotak 5cm.

 6 tangkai daun bawang, potong sepanjang 5cm, lalu sayat

 1/2 sdm jahe segar, cincang

 3 sdm saus ikan/udang Korea (tersedia di toko bahan makanan Korea). Jangan gunakan
bahan ini jika Anda ingin membuat kimchi vegetarian.

 1/4 cangkir cabai kering Korea halus (atau cabai halus lainnya)

 1 cangkir lobak Korea (moo), cincang

 1 sdm gula

B.     Prosedur Kerja

1. Cucilah tangan dan wadah yang akan Anda gunakan sebelum


memulai.Kebersihan adalah hal yang penting dalam proses pembuatan kimchi. Kimchi
atau kombucha yang dibuat dengan proses yang tidak bersih akan mengandung
bakteri coliformatau jamur.
2. Larutkan 3 sdm garam ke dalam air.

3. Letakkan sawi putih ke dalam mangkuk, kuali, atau wadah nonreaktif lain, dan
tuangkan air garam ke dalam wadah tersebut.

4. Tekan sawi dengan piring, dan biarkan selama 12 jam.


5. Keringkan sawi, dan sisihkan airnya. Setelah itu, campurkan sawi dengan bahan
lain yang telah Anda siapkan, termasuk 1 sdt garam

6.Letakkan sawi dalam wadah berukuran sekitar 1,8 liter. Tuangkan sisa air
garam hingga sawi terendam. Masukkan plastik bersih ke kepala wadah, lalu
tuangkan sisa air garam ke plastik tersebut. Setelah itu, tutuplah plastik.
 Anda mungkin tidak ingin menggunakan plastik di bagian atas wadah. Probiotik dalam
kimchi dan kombucha sangat reaktif terhadap plastik, metal, dan wadah berlapis PTFE
lainnya, termasuk Microban. Lapisan PTFE pada wadah akan pecah saat bersentuhan
dengan probiotik, dan mungkin meracuni Anda. Selain itu, jangan gunakan peralatan
plastik dan besi untuk membuat kimchi. Simpanlah kimchi dalam wadah kaca, dan
gunakan peralatan kayu dalam proses pembuatan kimchi. Karena alasan inilah Anda
tidak dapat membeli kimchi dalam kemasan plastik. Alih-alih menutupi wadah dengan
plastik, tutuplah wadah dengan tutupnya secara longgar dan biarkan proses fermentasi
berjalan. Saat kimchi sudah cukup asam, perketat tutup wadah dan cuci bagian luar
wadah

7. Biarkan proses fermentasi berlangsung dalam suhu yang sejuk, tidak lebih
dari 68 °F (20 °C). Proses fermentasi umumnya memakan waktu 3-6 hari.
Hentikan fermentasi saat keasaman kimchi sudah sesuai selera.
1.

8. Lepaskan plastik berisi air garam, dan tutup wadah dengan kuat. Simpan kimchi dalam
kulkas. Anda dapat menyimpan kimchi dalam kulkas selama beberapa nulan.

9. Selesai

2.4  Proses Fermentasi Pada Pembuatan Kimchi


Produk utama hasil fermentasi berupa asam laktat, namun terdapat produk metabolit lain
seperti fruktosa, manitol, polisakarida dan lain-lain. Sehingga menyebabkan rasa yang lebih
kaya. Selain itu, penambahan bumbu-bumbu sebelumnya menyebabkan rasa dan tekstur yang
lebih kompleks.
Mikroba yang terlibat dalam proses fermentasi kimchi yaitu LAB (Lactid Acid
Bacteria): Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc kimchi, Leuconostoc gelidum, Leuconostoc
inbae, Leuconostoc citreum, Lactabacillus plantarum, Lactobacillus brevis, Lactococcus
lactis, Lactobacillus sakei, Pediococcus pentosaceus, dan beberapa ragi (yeast asam-asam
organik).
Proses fermentasi kimchi terdiri atas 3 tahap, yaitu :
1.      Tahap awal.
Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc citreum dan Streptococus faecalis aktif tumbuh
pada tahap awal fermentasi. Leuconostoc mesenteroides dan Leuconostoc citreummemproduksi
metabolit berupa asam laktat, asam asetat, ethanol, mannitol, karbon dioksida, dan asam-asam
organik yang memberi rasa asam yang khas pada kimchi serta menciptakan suasana anaerob
(menginhibisi propagasi bakteri aerob).
2.      Tahap kedua
Jumlah Leuconostoc mesenteroides berkurang. Lactobacillus plantarum, bakteri asam
laktat homofermentatif, aktif berpolimerasi dan memproduksi asam laktat pada pH 3. Bakteri ini
menciptakan rasa asam pada kimchi. Leuconostoc citreum  dan Pediococus juga berperan aktif.
3.      Tahap Akhir
Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus brevis aktif pada tahap akhir fermentasi
mempengaruhi pematangan kimchi. Pada tahap ini, pertumbuhan Leuconostoc
mesenteroides sedikit terhambat karena Lactobacilus plantarum, sehingga mengakibatkan rasa
khas kimchi berkurang.
Laju fermentasi kimchi dapat dipengaruhi oleh konsentrasi garam dan suhu. Kimchi
optimum dikonsumsi jika mengandung 0,6-0,8% titrasi asam (pH 4,2), 3% NaCl, dan kandungan
asam organiknya yang cukup tinggi. Peranan LAB dalam proses fermentasi kimchi adalah
memberikan rasa yang khas pada kimchi. Beberapa LAB memliki aktivitas antimikroba tertentu
yang berguna dalam pengawetan kimchi (natural bio-preservatives).
Produk utama hasil fermentasi kimchi berupa asam laktat, namun terdapat produk
metabolit lain seperti fruktosa, manitol, polisakarida dan lain-lain. Sehingga menyebabkan rasa
yang lebih kaya. Selain itu, penambahan bumbu-bumbu sebelumnya menyebabkan rasa dan
tekstur yang lebih kompleks.

2.5  Kandungan Nutrisi Kimchi


Kimchi telah memainkan peran sebagai sumber penting dari nutrisi dalam sayuran
difermentasi selama bulan-bulan musim dingin yang panjang. Kimchi memiliki berbagai jenis
nutrisi berdasarkan materi dan tingkat fermentasi. Biasanya, bahan yang digunakan dalam
pembuatan kimchi memiliki sedikit kalori dan kadar gula rendah, tetapi mengandung jumlah
tinggi serat, vitamin (terutama vitamin A dan C), dan mineral (seperti kalsium dan besi).
Nutrisi yang dihasilkan selama fermentasi (bakteri asam laktat dan asam asetat) membantu
melindungi terhadap kanker dan bakteri. Serat dalam kubis bukan nutrisi, tetapi dapat membantu
pencernaan, memungkinkan gerakan halus makanan melalui usus, dan membantu mencegah
sembelit dan kanker usus. Cabai merah dan bawang putih membantu untuk menurunkan
kolesterol darah dan membantu dalam pembekuan darah. Nutrisi dan aktivitas berbagai
mikroorganisme yang diproduksi selama fermentasi juga sangat bermanfaat bagi tubuh manusia
Tabel 1.1  Kandungan Nutrisi dari Kimchi
Nutritional composition of typical kimchi

Nutrients per 100 g† Nutrients per 100 g

Food Energy 32 kcal Moisture 88.4 g

Crude protein 2.0 g Crude Lipid 0.6 g

Total sugar 1.3 g Crude fiber 1.2 g

Crude ash 0.5 g Calcium 45 mg

Phosphorus 28 mg Vitamin A 492 IU

Vitamin B1 0.03 mg Vitamin B2 0.06 mg

Niacin 2.1 mg Vitamin C 21 mg

Kandungan gizi dalam satu porsi kimchi tidak perlu diragukan lagi. Meskipun air
mendominasi kandungannya, nilai gizi yang terdapat dalam satu porsi kimchi sangatlah padat,
beragam, dan kompleks. Bayangkan saja dalam satu porsi umumnya terdapat kubis Cina
(brassica), brokoli, lada, bawang merah, dan sawi putih yang merupakan sumber vitamin C, B,
dan E yang kombinasi efeknya dapat mencapai ratusan manfaat, tidak hanya bagi tubuh, tapi
juga bagi jiwa. Lalu bawang putih, antioksidan yang dapat memperkuat kekebalan tubuh
terhadap penyakit turunan yang disebabkan oleh virus, mencegah efek penuaan dini, serangan
jantung, dan stroke. Cuka dan minyak biji-bijian yang dikandung kimchi juga sangat baik untuk
kelancaran proses pencernaan tubuh manusia. Kandungan selilosa yang terdapat di dalamnya
mampu mencegah sembelit, juga kandungan cabainya mampu mencegah stroke, penyumbatan
pembuluh darah dan gangguan jantung koroner. Fruktan yang terkandung di dalam sawi putih
juga mampu melindungi kepadatan tulang dan mencegah obesitas.
BAB III
PENUTUP

1.1  Kesimpulan
1.      Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang merupakan salah satu jenis asinan sayuran hasil
fermentasi yang diberi bumbu pedas
2.      Pada proses fermentasi kimchi terdapat 3 tahap, pertama terjadi produksi metabolit berupa asam
laktat, asam asetat, ethanol, mannitol, karbon dioksida, dan asam-asam organik yang memberi
rasa asam yang khas pada kimchi serta menciptakan suasana anaerob. Kemudian, tercipta rasa
asam pada kimchi. Dan terakhir terjadi pematangan kimchi.
3.      Pada proses fermentasi kimchi terlibat beberapa mikroba/bakteri asam laktat dimana mikroba
yang dominan berasal dari genus Leuconostoc dan Lactobacillus. Dengan produk utama hasil
fermentasi berupa asam laktat, namun terdapat produk metabolit seperti fruktosa, manitol,
polisakarida dan lain-lain, sehingga menyebabkan rasa yang lebih kaya.
4.      Manfaat kimchi antara lain, meningkatkan nafsu makan, menjaga berat badan, mencegah
konstipasi dan kanker colon (usus besar), sumber probiotik (Bakteri asam laktat), menurunkan
kadar kolesterol, dan meningkatkan aktivitas fibrinoliytic, efek antioksidan (anti penuaan,
mencegah penuaan kulit), anti kanker (anti mutagenik dan anti tumor), meningkatkan fungsi
imunitas.

1.2  Saran
Setelah mengetahui materi tentang fermentasi kimchi diharapkan kita membuat dan
menkonsumsi kimchi karena kandungan gizi tinggi pada kimchi sangat baik bagi kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Betty, Sri Laksmi. 1978. Mikrobiologi Hasil Pertanian. Jakarta: Depdikbud Menengah Kejuruan.
Bhratara. 1986. Mengawetkan sayuran. Jakarta : Bhratara Karya Aksara.
Chien Lee, W. dan Ta Huang, C. 2000. Modeling of Ethanol Fermentation Using Zymomonas
mobilis ATCC 10988 Grown on the Media Containing Glucose and Fructose. Biochemical
Engineering Journal,  4: 217–227.
Dwidjoseputro. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
Goksungur, Y. dan Zorlu, N. 2001. Production of Ethanol from Beet Molasses by Ca-Alginate
Immobilized Yeast Cells in a Packed-Bed Bioreactor. Turk J Biol, 25: 265-275.
Hepworth, M. 2005. Technical, Enviromental and Economic Aspects of Unit Operation for the
Production of Bioethanol from Sugar Beet in the United Kingdom. CET IIA Exercise 5. Texas:
Corpus Christi College.
Kim, Myungjin dan Jongsik Chun. Bacterial Community Structure in Kimchi, a Korean Fermented
Vegetable Food, as Revealed by 16S rRNA Gene Analysis. International Journal of Food
Microbiology, 103 (1): 91-96.
Lee, Jung-Sook, Gun-Young Heoa, Jun Won Leea, Yun-Jung Oha, Jeong A Parka, Yong-Ha Parka, Yu-
Ryang Pyunb dan Jong Seog Ahn. Analysis of Kimchi Microflora Using Denaturing Gradient
Gel Electrophoresis.International Journal of Food Microbiology, 102 (2): 143-150.
Rejeki, Y. S. 2011. Pengaruh Kondisi Kultivasi terhadap Produksi Antibakteri dari Bakteri Asam Laktat
Asal Bekasam Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus). Skripsi.  Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. Surabaya: UNISA Press.
Tjahjadi, C dan H. Marta. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Bandung: Universitas Padjajaran.
https://www.google.com/amp/s/id.wikihow.com/Membuat-Kimchi%3famp=1

Anda mungkin juga menyukai