Anda di halaman 1dari 2

1.

Ketika melihat gambar anaknya, ada orang tua


2. Terdapat kaidah bahwa pembelajaran seni rupa di sekolah seharusnya mengutamakan
proses daripada hasil
3. Terdapat kasus bahwa orang tua merasa terpaksa mengerjakan tugas
4. Belum banyak orangtua memahami mengapa pendidikan seni rupa itu penting bagi anak

jawab:
1. Menurut saya, mirip tidaknya gambar anak dengan objek atau kenyataan tidaklah
penting, biarkan anak bereksperimen dengan caranya sendiri melalui metode yang
mereka miliki. Kita harus selalu ingat bahwa menggambar harus selalu menjadi kegiatan
yang menyenangkan. Kagumi setiap karya mereka, karena dengan begitu jiwa seni
mereka akan berkembang sedikit demi sedikit. Selain jiwa seni, mereka juga dapat
merangsang keterampilan pengamatan dan membantu dalam perkembangan otak mereka.
Membebaskan anak dalam menggambar sama dengan membebaskan anak dalam
menuangkan imajinasi dan memecahkan persoalan yang mereka hadapi.
Adapun ciri-ciri gambar anak, diantaranya:
a. Masa coreng-mencoreng (usia 2-4 tahun), goresan yang dibuat anak belum
menentu karena mereka belum dapat mengendalikan aktivitas motoriknya.
b. Masa prabagan (usia 4-7 tahun), karya yang dihasilkan berbentuk objektif, namun
masih berubah-berubah karena belum menemukan bentuk yang tepat.
c. Masa bagan (usia 7-9 tahun), pengalaman ruang masih sederhana dengan
perwujudan garis dasar vertikal.
d. Masa permulaan realisme (usia 9-11 tahun), karya-karyanya mulai proporsional &
rasio mulai digunakan, serta tidak menampilkan garis dasar lag, namun belum
menggunakan perspektif.
e. Masa realisme semu (usia 11-15 tahun), intelegensi anak makin berkembang,
adanya pendekatan realistik terhadap alam sekitar, serta adanya kesadaran anak
kerjasama.

2. Pelajaran seni rupa di sekolah memang sudah sepatutnya mengutamakan proses daripada
hasil, karena apabila siswa ditekankan pada hasil, maka siswa akan selalu terpaku pada
tempatnya, siswa tidak akan berkembang dan mereka tidak mendapatkan ruang untuk
mengeksploitasi kemampuannya. Daya kritis siswa juga tidak akan pernah muncul, siswa
tidak memaksimalkan potensi dan kapasitas yang dimilikinya. Yang perlu guru lakukan
jika terdapat anak yang tampak menonjol pada hasil gambarnya, sebaiknya guru terus
mendukung dan memotivasi anak tersebut karena anak akan lebih memberikan hasil yang
memuaskan apabila mereka menyukai dan menikmati pelajaran tersebut.

3. Sebagian anak enggan menggambar karena merasa tak mampu melakukanya dengan
baik. Hal tersebut mungkin saja tidak diterapkan oleh orang tua ketika anak masih balita.
Mengenalkan dan mengajarkan anak menggambar pada usia dini sangatlah penting,
karena menggambar dapat menstimulus otak kanan dan otak kiri. Otak kiri membuat
anak lebih realistis, analytical, dam practical. Apabila dipertimbangkan dengan
menggunakan otak kanan, maka Analisa yang dipakai bisa menggunakan empati dan
intuisi. Yang seharusnya dilakukan orang tua agar anak dapat mengerjakan tugas
menggambar sendiri yaitu selalu erikan kesempatan pada anak untuk menggambar bebas
dan sesukanya, berikan dorongan kepada anak, serta selalu hargai setiap karya anak agar
mereka lebih bersemangat dalam belajar seni.

4. Pendidikan seni rupa itu sama pentingnya dengan pelajaran akademis seperti bahasa,
matematika, IPA, dan IPS. Mungkin banyak orang menganggap bahwa pendidikan seni
rupa dapat dilakukan dengan mudah dan santai. Namun apabila diperhatikan lagi,
menggambarlah yang membuat otak kanan dna kiri bekerja secara bersamaan, sehingga
membuat imajinasi anak berjalan dengan lancar. Selain itu, anak menjadi lebih kreatif,
kepekaan anak akan nilai-nilai keindahan lebih tajam, serta dapat mengekspresikan
dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai