Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi
Gagal jantung adalah abnormalitas dari struktur jantung atau fungsi yang menyebabkan
kegagalan dari jantung untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Gejala khas gagal
jantung : sesak nafas saat istirahat atau aktivitas, kelelahan dan edema tungkai, takikardia,
takipnu, ronki paru, efusi pleura, peningkatan tekanan vena jugularis, edema perifer,
hepatomegali. Tanda objektif gangguan struktur atau fungsional jantung saat istirahat,
kardiomegali, suara jantung tiga, murmur jantung, abnormalitas dalam gambaran
ekokardiografi, kenaikan konsentrasi peptide natriuretic. HHD (Hipertensive Heart Disease)
hipertensi long-standing, dikategorikan berdasarkan perubahan pada struktur myocardial
dan fungsi yang ada karena kelainan primer kardiovaskular.

B. Manifestasi Klinis

C. TERAPI FARMAKOLOGIS
Obat-obatan diuretic diberikan pada pasien HF dengan tanda kongesti (kelas I atau stadium B). efek
utama dari pemberian diuretic yakni mengurangi tekanan darah dan preload ventrikel. Selain itu,
pada pasien HF kiri pemberian diuretic akan membantu mengurangi pembengkakan jantung
sehingga pemompaan lebih efesien.

Tiazid bekerja dengan menghambat reabsorpsi natrium dan klorida. Sedangkan loop diuretic bekerja
dengan menghambat transporter Na-K-Cl di lengkung henle sehingga reabsorpsi mineral-mineral
tersebut berkurang. Obat-obatan diuretic loop sangat mudah berikatan dengan protein plasma
sehingga obat-obatan tsb kurang difiltrasi di glomerulus.

ACEi merupakan lini pertama pada pasien HF. Harus diberikan pada pasien dengan fraksi ejeksi
ventrikel kiri ≤ 40%. Mekanisme kerja dari obat ini dengan menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II yang diperantai oleh ACE. Dengan begitu jumlah angiotensin II akan menurun
diikuti dengan jumlah aldosterone. Berkurangnya hormone-hormon tersebut akan mencegah
terjadinya fibrosis miokard, apoptosis miosit, hipertropi jantung, pelepasan norepinefrin,
vasokonstriksi dan retensi cairan. Sehingga ACEi berperan penting dalam mencegah perburukan
kondisi jantung yang diperantarai oleh mekanisme RAAS.

Obat-obat ARB bekerja dengan memblok reseptor angiotensin II subtype 1 (AT1), sehingga efek dari
angiotensin II akan terhambat. Efeknya yaitu vasodilatasi dan terhambat perburukan ventrikel. ARB
tidak menghambat ACE sehingga tidak mempengaruhi aktivitas bradykinin (mediator inflamasi yang
dapat menyebabkan batuk). KI bagi pasien dengan stenosis renal bilateral, kadar kalium serum > 5,0
mmol/L, kadar serum kreatinin >2,5 mg/dl. ARB tidak boleh diberikan pada pasien yang diterapi ACEi
dan antagonis aldosterone secara bersamaan.

Obat golongan beta blocker seperti metoprolol, carvedilol (V-block), dan bisoprolol terbukti dapat
mengurangi mortilitas gagal jantung. Metoprolol dan bisoprolol bekerja dengan selektif memblok
reseptor β1, sedangkan carvedilol memblok reseptor β1, β2, dan α1. KI pasien dengan asma dan
dapat menyebabkan bradikardia.
Spironolakton dan eplerenone merupakan obat-obat golongan antagonis aldosterone yang bekerja
dengan memblok reseptor mineralokortokoid. Di ginjal, antagonis aldosterone menghambat
reabsorpsi natrium dan ekskresi potassium. Sehingga antagonis aldosterone juga memiliki efek
diuretic. Di jantung, antagonis aldosterone menghambat terbentuknya deposit kolagen dan matriks
(salah satu pemicu terjadinya fibrosis jantung (kematian sel jantung yang digantikan dengan jaringan
parut sehingga biasanya menyebabkan penurunan fungsi jantung) dan remodeling ventrikel).
Indikasi pada pasien dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri 40%, telah diberi dosis optimal kombinasi beta
blocker dan ACEi atau ARB. KI bagi pasien dengan konsentrasi serum kalium >5,0 mmol/L dan kadar
serum kreatinin > 2,5 mg/dl.,

Digoxin digunakan untuk memperlambat lajur bentrikel pada pasien gagal jantujng dengan fibrilasi
atrial. Dosis awal 1x0,25 mg pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Kadar digoksin dalam darah
harus berkisar antara 0,6-1,2 ng/ml karena indeks terapinya sempit. Obat-obat yang dapat
meningkatkan kadar digoksin dalam darah yaitu amiodarone, diltiazem, verapamil dan kuinidin
harus dihindari. ES : aritmia atrial dan ventrikuler (terutama pada pasien hipokalemia), mual,
muntah, anoreksia, dan gangguan melihat warna.

Golongan agonis beta yang digunakan untuk pengobatan gagal jantung yakni dobutamine dan
dopamine. Bekerja dengan meningkatkan respon reseptor sehingga efek akibat ikatan senyawa-
reseptor lebih besar. Doputamin bekerja dengan meningkatkan sintesis cAMP (cyclic adenosine-
3’,5’- monophosphate) sehingga kontraktilitas jantung meningkat. Sedangkan dopamine bekerja
dengan meningkatkan efek reseptor dopamine. Dobutamine diberikan secara IV dengan dosis 5-7,5
mcg/kg/menit. Penggunaan dopamine untuk meningkatkan kontraksi jantung pada pasien gagal
jantung yakin sebesar 5-25 mcg/kg/menit.

Interaksi Obat-obat Gagal Jantung

Digoksin >< Furosemid Furosemide menyebabkan gangguan elektrolit, shg


mempengaruhi digoksin menginduksi terjadinya aritmia,
interaksi farmakodinamik dg onset lambat. Monitoring kadar
plasma kalium dan magnesium.
Digoksin >< Metoklopramid Metoklopramid dapat mengurangi kadar plasma dari
digoksin, sehingga dapat mengurangi efek terapi dari
digoksin.
Aspirin >< Captopril Aspirin obat antiplatelet atau mencegah penggumpalan
darah. Sedangkan captopril (ACEi) bekerja dengan
mengurangi zat kimia yang menyempitkan pembuluh darah.
Interaksi menyebabkan efek hipotensif kaptopril berkurang.
Monitoring kondisi pasien, pasien dengan penyakit ginjal
Furosemid >< captopril Acei memiliki efek hipotensi karena penekanan sistem RAAS,
ACEi menghambat pembentukan angiotensin II dan antagonis
reseptor angiotensin II memblok aksi angiotensin II
menyebabkan rendahnya kadar aldosterone yang diikuti oleh
rendahnya Na dan air. Furosemide menyebabkan kehilangan
natrium dan air yang menyebabkan hipotensi. Interaksi
menimbulkan efek klinis yaitu hipotensi postural (TD rendah
saat berdiri dari duduk atau berbaring) dan factor predisposisi
(gangguan fungsi ginjal dan DM).

D. PATOFISIOLOGI

Jugular venous pressesure (JVP) < 8 menandakan gagal jantung kanan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Talang
    Talang
    Dokumen461 halaman
    Talang
    Yhouniiekimmieanagghsoengennep Chlaluckkhamacwoughsetiia Lupphttgreenndttpheepeell
    Belum ada peringkat
  • Ciri-Ciri Profesi Dan Prinsip Profesionalisme
    Ciri-Ciri Profesi Dan Prinsip Profesionalisme
    Dokumen30 halaman
    Ciri-Ciri Profesi Dan Prinsip Profesionalisme
    Yhouniiekimmieanagghsoengennep Chlaluckkhamacwoughsetiia Lupphttgreenndttpheepeell
    Belum ada peringkat
  • Apotek Antika Farma: Surat Pemesanan Obat
    Apotek Antika Farma: Surat Pemesanan Obat
    Dokumen1 halaman
    Apotek Antika Farma: Surat Pemesanan Obat
    Yhouniiekimmieanagghsoengennep Chlaluckkhamacwoughsetiia Lupphttgreenndttpheepeell
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal Gitas
    Review Jurnal Gitas
    Dokumen1 halaman
    Review Jurnal Gitas
    Yhouniiekimmieanagghsoengennep Chlaluckkhamacwoughsetiia Lupphttgreenndttpheepeell
    Belum ada peringkat
  • PKRS Orto
    PKRS Orto
    Dokumen37 halaman
    PKRS Orto
    Yhouniiekimmieanagghsoengennep Chlaluckkhamacwoughsetiia Lupphttgreenndttpheepeell
    Belum ada peringkat
  • Laporan Salep
    Laporan Salep
    Dokumen70 halaman
    Laporan Salep
    Yhouniiekimmieanagghsoengennep Chlaluckkhamacwoughsetiia Lupphttgreenndttpheepeell
    Belum ada peringkat
  • Pelayanan Farmasi Klinik Resep & Swamedikasi
    Pelayanan Farmasi Klinik Resep & Swamedikasi
    Dokumen2 halaman
    Pelayanan Farmasi Klinik Resep & Swamedikasi
    Yhouniiekimmieanagghsoengennep Chlaluckkhamacwoughsetiia Lupphttgreenndttpheepeell
    Belum ada peringkat