Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
1. YENI FITRI
2. SULASTRI
3. ZUHROWATI
4. NURUL KHAIRUN NISA
5. FAJRIANSYAH

DOSEN PENGAMPU :
M. RAFII SANJANI, SE.,ME

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA SAMAWA REA


(IISBUD SAREA)
TAHUN AKADEMIK 2017 / 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Pemerintah adalah penyelenggaraan negara dalam rangka mencapai tujuan


bersama. Tujuan bersama adalah untuk meningkatkan kesejahtraan, pembangunan
ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya
mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swastauntuk menciptakan suatu lapangan kerja baru
dan merangsang perkembangan pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Oleh
karena itu, pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan
menggunakan sember daya yang ada harus mampu menaksirkan potensi sumber daya
yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah.

Yang mana perekonomian harus ada tempat bertransaksi, salah satu tempat


perekonomian yaitu pasar. Sistem ekonomi pun sangat beragam, Sistem ekonomi
sendiri dapat diartikan sebagai susunan organisasi ekonomi yang mantap dan teratur.
Maka peran penting pemerintahan dalam memperhatikan ekonomi negara dalam
berbagai hal seperti cara mengatur anggaran penerimaan negara, kemudian kebijakan
dalan mengatasi eksternalitas negatif, dan berbagai hal yang lainPada umumnya
keberadaan Pemerintah memiliki pengaruh perekonomian pada tingkat yang berbeda-
beda. Ada pemerintahan yang mengatur perekonomiannya secara ketat atau intensif
dan ada pula yang membatasi sebagai pendukung saja dalam suatu perekonomian.
Beberapa peran pemerintah dalam perekonomian adalah pemerintah membantu
perkembangan bisnis secara umum, mendorong persaingan usaha yang sehat,
membanatu kelompok ekonomi lemah, dan sebagai stabilizer.

Tugas-tugas kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga Negara


diartikan sebagai fungsi-fungsi Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut adalah sebagai
funsi regular dan fungsi sebagai agent of development.
Sebagai agent of development pemerintah memiliki peran dan fungsinya untuk
mengatur perekonomian suatu negaa.

Melalui teorinya Adam Smith mengemukakan bahwa pemerintah hanya


mempunyai tiga funsi yaitu:
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh
pihak swastaseperti halnya dengan jalan, dam-dam, dan sebagainya.

Dalam suatu perekonomian suatu Negara, pemerintah mempunyai peranan


untuk mengatur, memperbaiki atau mengaahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah
maupun sektorswasta. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan pembangunan
suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam mengatur negaranya
termasuk di dalamnya adalah perekonomian.

Kebutuhan barang publik  seperti barang, jasa, atau system merupakan sesuatu
yang harus disiapkan oleh pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada
warga negaranya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat berpengaruh
pada tingkat perekonomian suatu Negara.

Dalam menjalankan perannya pemerintah terbentur dalam beberapa kegagalan


untuk menjalankan fungsinya. Faktor-faktor tersebut berpengaruh pada kebijakan-
kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah suatu Negara.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang penulisan di atas maka dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimna Peran pemerintah dalam ekonomi?
2. Bagaimana tugas-tugas dan kewajiban Pemerintah dalam mengurus rumah tangga
Negara ?
3. Apa saja bentuk kegagalan pemerintah menjalankan fungsinya dalam suatu
perekonomian ?

C.    Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimna Peran pemerintah dalam ekonomi?
2. Mengetahui bagaimana tugas-tugas dan kewajiban Pemerintah dalam mengurus
rumah tangga Negara ?
3. Mengetahui Apa saja bentuk kegagalan pemerintah menjalankan fungsinya dalam
suatu perekonomian ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Peran pemerintah dalam ekonomi
Tujuan bersama adalah untuk meningkatkan kesejahtraan. Untuk mensejahterahkan
masyarakat diperlukan aneka barang dan jasa yang dapat memenuhi berbagai
kebutuhan, disamping terjadinya lapangan pekerjaan yang memadai bagi masyarakat
sebagai sumber nafkah untuk mendapatkan pengahasilan guna membeli barang dan
jasa yang dibutuhkannya. Untuk mencapai kedua hal tersebut, diperlukan peningkatan
aktivitas ekonomi masyarakat. Peningkatan aktivitas ekonomi memerlukan investasi
baik oleh negara yang dilakukan oleh pemerintah, maupun oleh swasta yang dilakukan
oleh masyarakat. Oleh karena itu, maka peran penting pemerintah di bidang ekonomi
adalah bagaimana meendorong penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan masyarakat, serta pembukaan lapangan pekerjaan sebagai sumber nafkah
bagi masyarakat.

a.Terjaminnya penyediaan barang dan jasa untuk masyarakat


            Berbagai kebutuhan masyarakat dapat dikelompokan pada dua kelompok
besar, yaitu kebutuhan berbentuk barang, seperti makanan dan minuman, pakaian,
rumah, kendaraan, dan sebagainya, serta kebutuhan berbentuk jasa, seperti
penawaran kesehatan, perlindungan keamaanan dan sebagainya. Untuk memenuhi
berbagai kebutuhan di atas diperlukan beraneka ragam barang dan jasa, yang
pengadaannya memerlukan berbagai tahap dan proses. Tahap awal dari pengadaan
barang dan jasa, yang dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan masyarakat di masa
mendatang, adalah melakukan melakukan investasi saat ini. Tanpa adainvestasi saat
ini sulit membayangkan kebutuhan barang dan jasa untuk kelangsungan kehidupan di
masa datang dapat terpenuhi. Pada hakikatnya setiap pemerintaha berfungsi mewakili
negara dalam mencapai tujuannya. Misi utama dari dibentuknya suatu pemerintahan
adalah menjalankan fungsi dan tugas negara. Pemerintahan sebagai
penyelenggara  negara bertugas melayani kebutuhan dan melindungi kepentingan
masyarakat (publik).

b. Tersedianya lapangan pekerjaan sebagai sumber nafkah bagi masyarakat.


Keberhasilan suatu pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,
sangat ditentukan oleh kemampunnya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Maka dari itu pemerintahan seyogianya perlu memikirkan kesejahtraan
rakyat secara keseluruan, melalui penciptaan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya.

Tugas pemerintahan di bidang ekonomi adalah meningkatkan dan melindungi


kesejahtraan masyarakat secara berkelanjutan, yang diindikasikan oleh peningkatan
Pendapatan Asli Masyarakat (PAM) dan Peningkatan Asli Negara melalui pengelolaan
sumber daya ekonomi nasional yang tergambar dalam APBN, khusunya pada bagian
penerimaan negara yang bukan dari utang. Sedangkan tugas di luar ekonomi adalah
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kepada masyarakat, sekaligus
peningkatan kesejahtraan masyarakat.

2.Tugas dan Kewajiban Pemerintah


      Tugas-tugas atau kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga Negara
diartikan sebagai fungsi-fungsi Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut adalah sebagai
berikut.
A. Fungsi Reguler
Fungsi regular adalah fungsi pemerintah dalam menjalankan fungsi utamanya,
yaitu melaksanakan tugas yang mempunyai akibat langsung dan dirasakan oleh
seluruh masyarakat, antara lain :
1) Fungsi Political state, meliputi segi-segi sebagai berikut :
a) Pemeliharaan ketenangan dan ketertiban.
b) Pertahanan dan keamanan.
2) Fungsi diplomatic, pemerintah menjalankan fungsi ini dimaksud agar adanya
persahabatan dengan Negara-negara lainnya terutama Negara-tetangga.
3) Fungsi sebagai sumber hukum, fungsi Negara sebagai sumber hokum adalah
pemerintah harus bertindak adil terhadap warga negaranya dan melindungi
hak/harta benda setiap warganya terhadap gangguan anggota masyarakat lainnya.
4) Fungsi administrasi (administrative), Negara sebagai administrative apda hakikatnya
menitikberatkan pada kekuatan ditangan rakyat dan pemerintah hanyalah menerima
pendelegasian yang diberikan rakyat melalui wakil-wakilnya di MPR dan DPR.

B. Fungsi sebagai Agent Of Development
1) Pemerintah sebagai stabilitator
Pemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilitator antara lain dilakukan dalam hal
sebagai berikut :
a) Standar Politik, pemerintah menciptakan suasana politik yang aman dan tentram
dan menghilangkan rongrongan, baik yang berasal dari factor ekonomi maupun
idiologi.
b) Stabilitas ekonomi, pemerintah menstabilkan perekonomian melalui :
 Penekanan laju inflasi,
 Peningkatan pendapatan masyarakat,
 Peningkatan produktivitas masyarakat,
 Stabilisasi harga, dan
 Penciptaan lapangan kerja.
c) Stabilitas Sosial Budaya, pemerintah menghilangkan kebiasaan/ kebudayaan yang
dapat menghambat pembangunan dan menggantikannya tetapi tidak mengurangi
kepribadian bangsa Indonesia.

2) Pemerintah sebagai Inovator, peranan pemerintah sebagai Inovator sangat


diperlukan, baik secara makro maupun mikro. Melalui peranan inilah dapat
diciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan pembangunan.
            Dalam pemerintahan modern, fungsi Pemerintah dapat diklasifikasikan dalam
tiga golongan besar :
a) Fungsi Alokasi, yaitu fungsi pemerintah dalam alokasi sumber-sumber ekonomi.
b) Fungsi Distribusi, dan
c) Fungsi Stabilisasi.

C. Fungsi Alokasi
Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu Negara adalah terbatas. Pemerintah
harus menentukan seberapa besar dari sumber daya yang dimiliki akan dipergunakan
untuk memproduksi barang-barang publiK, dan seberapa besar akan digunakan untuk
memproduksi barang-barang individu.

Pemerintah harus menentukan dari barang-barang public yang diperlukan warganya,


seberapa besar harus disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar yang dapat
disediakan oleh rumah tangga perusahaan.

Tidak semua barang dan jasa yang ada dapat disediakan oleh sektor swasta. Barang
dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh system pasar ini disebut barang public, yaitu
barang yang tidak dapat disediakan melalui transaksi antara penjual dan
pembeli.sistem pasar tidak dapat menyediakan barang/jasa tertentu oleh karena
manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi
dinikmati oleh orang lain.

Barang public adalah barang yang baik secara teknis maupun secara ekonomis tidak
dapat ditetapkan prinsip pengecualian, atas barang tersebut. Barang yang termasuk
dalam barang publik walaupun mempunyai sifat pengecualian, misalnya jalan-jalan dpat
disediakan melalui sistem pasar.
Perbedaan antara barang swasta dan barang publik ditunjukkan:
Dapat Dikecualikan Tidak dapat dikecualikan
Barang swasta murni : Barang campuran (quasi public)
1. biaya pengecualian 1. barang yang manfaatnya dirasakan bersama
rendah dan dikonsumsikan bersama tetapi dapat terjadi
2. dihasilkan oleh swasta kepadatan.
3. dijual melalui pasar Dijual melalui pasar aau langsung oleh
Rival
4. dibiayai oleh hasil penj. pemerintah.
Dihasilkan Contoh : Taman.
swasta/pemerintah
Contoh : sepatu, pensil dll

Barang campuran (quasi Barang Publik Murni


private) 1. biaya pengecualian besar,
1. barang swasta yang 2. dihasilkan oleh pemerintah,
menimbulkan eksternalitas, 3. disalurkan oleh pemerintah,
Non 2. dibiayai dan hasil 4. dijual melalui pasar atau langsung oleh
Rival penjualan atau dibiayai pemerintah.
dengan APB Contoh : pertahanan dan peradilan.
Contoh : rumah sakit,
transportasi umum,
pemancar TV

Dapat dibedakan antara barang public murni dan barang publik campuran (quasi
public), begitu juga dengan barang swasta dibedakan antara barang awasta murni dan
barang swasta campuran (quasi private).

Barang campuran adalah barang yang tidak mempunyai dua karekteristik sekaligus,
yaitu pengecualian rival, yang dimaksud dengan rival adalah penggunaan yang
bersaingan. Apabila seseorang mengkonsumsikan dalam jumlah yang lebih sedikit.

D.    Fungsi Distribusi
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan agar
supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah mudah
karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran faktor produksi, system
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur tangan.

Untuk itu Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi sumber daya
ekonomi dilaksanakan secara efisien. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan
agar kekayaan terdistribusi secara baik dalam masyarakat,  misalnya melalui:
1) Perpajakan,
2) Subsidi,
3) Pengentasan kemiskinan,
4) Transfer penghsilan dari daerah kaya ke daerah miskin,
5) Bantuan pendidikan,
6) Bantuan kesehatan, dll

Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan factor-faktor produksi permintaan


dan penawaran factor produksi system warisan dan kepemampuan memperoleh
pendapatan. Kemampuan memperoleh pendapatan tergantung dari pendidikan, bakat
dan sebagainya sedangkan warisan tergantung dari hokum yang berlaku.

Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem pasar mungkin
dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah keadilan dalam distribusi
pendapatan merupakan masalah yang rumit dalam ilmu ekonomi. Ada sebagian ahli
ekonomi yang berpendapat bahwa masalah efisiensi harus dipisahkan dari masalah
keadilan, atau arti kata lain, masalah keadilan dan masalah efisiensi merupakan
kebalikan.
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan agar
supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah mudah
karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran factor produksi, system
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur tangan.

Efisiensi adalah objek ekonomi namun keadilan merupakan objek politik. Efisiensi
terjadi apabila perubahan tidak memperburuk keadaan golongan lain namun ini
mustahil dilakukan di dalam dunia nyata, kecuali bila yang terkena pengaruh
memperoleh kompensasi. Dengan demikian pemerintah harus mengambil
kebijaksanaan untuk membantu mereka yang menghadapi ketidakadilan ini dengan
(progresif), memberikan subsidi yang dananya diambilkan dari pajak yang dikenakan
pada mereka yang memperoleh pendapatan atau kekayaan tertentu.

E.     Fungsi Stabilitas
Pemerintah dengan kebijaksanaan fiscal perlu mempertahankan atau mencapai
tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga, rekening luar
negeri yang baik serta tingakt pertumbuhan yang memadai.

Pada pemerintahan modern saat ini, hamper semua Negara menyerahkan roda
perekonomian kepada pihak swasta/ perusahaan. Pemerintah lebih berperan sebagai
stabilisator, untuk menjaga agar perekonomian berjalan normal yaitu dengan cara:
1. Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian tidak
merembet ke sektor lain.
2. Menjaga agar perekonomian kondusif (inflasi terkendali, sistem keamanan
terjamin, dan kepastian hukum terjaga ).

Tanpa adanya campur tangan pemerintah perekonomian akan tidak terkendali


sehingga nantinya akan menimbulkan penganguran tenaga kerja yang akan
mengganggu stabilitas ekonomi. Untuk itu Pemerintah dapat melakukan kebijaksanaan
moneter dengan menerapkan sarana persyaratan cadangan, tingkat diskonto, kebijakan
pasar terbuka, dan lain-lain.

3.      Kegagalan Pemerintah
Pasar yang gagal menimbulkan intervensi pemerintah dengan program-programnya.
Adapun factor-faktor penyebab kegagalan pemerintah adalah :
1. Campur tangan pemerintah kadang-kadang menimbulkan dampak yang tidak
diperkirakan terlebih dahulu.
2. Pemerintah tidak dapat mengantisipasi akibat kebijakan yang diambilnya. Sering
kebijakan yang diambil menimbulkan reaksi masyarakat yang tidak sesuai dengan
harapan pemerintah.
3. Campur tangan pemerintah memerlukan biaya yang tidak murah, oleh kaena itu
maka campur tangan pemerintah harus dipertimbangkan manfaat dan biayanya
secara cermat agar tidak lebih besar dari pada biaya masyarakat tanpa adanya
campur tangan pemerintah.
4. Pemerintah terbatas di dalam mengendalikan akibat kebijaksanaan. Misalnya
saja, pemerintah mengendalikan harga sewa rumah yang dimaksudkan agar yang
miskin dapat menyewa rumah secara murah. Ternyata pengembang mengalihkan
investasinya pada proyek lain.
5. Adanya kegagalan dalam pelaksanaan program pemerintah. Pelaksanaan
program pemerintah memerlukan tender, dan system yang kompleks.
6. Pemerintah pada hakikatnya memberikan pelayanan pada kelompok tertentu
atau kepentingan tertentu (vested interest) dan mungkin memiliki kepentingan
sendiri (self interest), serta sering bertentangan kepentingan (conflict of interest).
7. Perilaku pemegang kebijakan pemerintah yang bersifat mengejar keuntungan
pribadi atau rent seeking behavior.

Hal-hal di atas akan menyebabkan bahwa tidak selamanya campur tangan


pemerintah menyebabkan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan
demikian seyogyanya pemerintah berhati-hati untuk tidak terlalu jauh mengintervensi
hal-hal yang dapat diselesaikan melalui mekanisme pasar, kecuali pemerintah telah
memikirkan akibat kebijaksanaannya secara cermat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan di atas dapar disimpulkan hal-hal sebagai berikut:


1. Tujuan bersama adalah untuk meningkatkan kesejahtraan. Salah satu kesejahtraan
di bidang ekonomi di suatu negara misalnya, terajaminnya penyediaan barang dan
jasa untuk masyarakat, dan tersedianya lapangan pekerjaan sebagai sumber nafkah
bagi masyarakat.
2. Dengan adanya kegiatan ekonomi menyebabkan ada dampak kepada pihak yang
mendapatkan imbas yang biasa dinamakan eksternalitas, yang mana eksternalitas
itu bisa berdampak positif atau negatif. Maka apabila eksternalitas negatif maka
pemerintah harus berperan serta mengatasi eksternalitas negatif tersebut. Jadi
perekonomian negara harus dikembangkan sehingga bisa tercapai suatu
kesejahtaraa untuk masyarakat dalam suatu negara.
3. Tugas-tugas atau kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga Negara
adalah terdiri dari fungsi regular dan fungsi sebagai agent of development.
4. Dalam perekonomian modern, peranan pemerintah dapat diklasifikasikan dalam
fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilitas.
5. Pada fungsi alokasi pemerintah harus menentukanmenentukan dari barang-barang
public yang diperlukan warganya, seberapa besar harus disediakan oleh pemerintah,
dan seberapa besar yang dapat disediakan oleh rumah tangga perusahaan.
6. Pada fungsi distribusi pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau
kekayaan agar masyarakat sejahtera.
7. Pada fungsi stabilitas pemerintah dengan kebijakan fiskal perlu mempertahankan
atau mencapai tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga,
rekening luar negeri serta tingkat pertumbuhan yang memadai.
8. Tidak selamanya campur tangan pemerintah menyebabkan terjadinya peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

B. SARAN

Dari kesimpulan di atas dapat disarankan berupa :


1. Pemerintah harus berupaya menjalankan fungsinya secara adil, transparansi,
dan menyeluruh.
2. Kebijakan-kebijakan/ program ekonomi hendaknya sesuai dengan kondisi
masyarakat.
3. Kegagalan pasar merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah untuk dapat
memperbaiki ekonomi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

1. N. Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga.


2. Noor, Henry Faizal. 2011. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Rajawali Pres.
3. Mangkoesoebroto, Guritno. 1993. Ekonomi Publik. Yogyakarta :BPF3.
4. Mankiw, N. Gregory. 2012. PengantarEkonomiMikro. Jakarta: SalembaEmpat.
5. Reksohadiprodjo, Sukanto. 1999. Ekonomika Publik. Yogyakarta: BPFE.
6. Tambunan, Tulus T.H. 2012. Perekonomian Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
7. Wardani, dkk. 2008. Teknik menulis karya ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai