DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
1. YENI FITRI
2. SULASTRI
3. ZUHROWATI
4. NURUL KHAIRUN NISA
5. FAJRIANSYAH
DOSEN PENGAMPU :
M. RAFII SANJANI, SE.,ME
Kebutuhan barang publik seperti barang, jasa, atau system merupakan sesuatu
yang harus disiapkan oleh pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada
warga negaranya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat berpengaruh
pada tingkat perekonomian suatu Negara.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimna Peran pemerintah dalam ekonomi?
2. Mengetahui bagaimana tugas-tugas dan kewajiban Pemerintah dalam mengurus
rumah tangga Negara ?
3. Mengetahui Apa saja bentuk kegagalan pemerintah menjalankan fungsinya dalam
suatu perekonomian ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Peran pemerintah dalam ekonomi
Tujuan bersama adalah untuk meningkatkan kesejahtraan. Untuk mensejahterahkan
masyarakat diperlukan aneka barang dan jasa yang dapat memenuhi berbagai
kebutuhan, disamping terjadinya lapangan pekerjaan yang memadai bagi masyarakat
sebagai sumber nafkah untuk mendapatkan pengahasilan guna membeli barang dan
jasa yang dibutuhkannya. Untuk mencapai kedua hal tersebut, diperlukan peningkatan
aktivitas ekonomi masyarakat. Peningkatan aktivitas ekonomi memerlukan investasi
baik oleh negara yang dilakukan oleh pemerintah, maupun oleh swasta yang dilakukan
oleh masyarakat. Oleh karena itu, maka peran penting pemerintah di bidang ekonomi
adalah bagaimana meendorong penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan masyarakat, serta pembukaan lapangan pekerjaan sebagai sumber nafkah
bagi masyarakat.
B. Fungsi sebagai Agent Of Development
1) Pemerintah sebagai stabilitator
Pemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilitator antara lain dilakukan dalam hal
sebagai berikut :
a) Standar Politik, pemerintah menciptakan suasana politik yang aman dan tentram
dan menghilangkan rongrongan, baik yang berasal dari factor ekonomi maupun
idiologi.
b) Stabilitas ekonomi, pemerintah menstabilkan perekonomian melalui :
Penekanan laju inflasi,
Peningkatan pendapatan masyarakat,
Peningkatan produktivitas masyarakat,
Stabilisasi harga, dan
Penciptaan lapangan kerja.
c) Stabilitas Sosial Budaya, pemerintah menghilangkan kebiasaan/ kebudayaan yang
dapat menghambat pembangunan dan menggantikannya tetapi tidak mengurangi
kepribadian bangsa Indonesia.
C. Fungsi Alokasi
Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu Negara adalah terbatas. Pemerintah
harus menentukan seberapa besar dari sumber daya yang dimiliki akan dipergunakan
untuk memproduksi barang-barang publiK, dan seberapa besar akan digunakan untuk
memproduksi barang-barang individu.
Tidak semua barang dan jasa yang ada dapat disediakan oleh sektor swasta. Barang
dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh system pasar ini disebut barang public, yaitu
barang yang tidak dapat disediakan melalui transaksi antara penjual dan
pembeli.sistem pasar tidak dapat menyediakan barang/jasa tertentu oleh karena
manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi
dinikmati oleh orang lain.
Barang public adalah barang yang baik secara teknis maupun secara ekonomis tidak
dapat ditetapkan prinsip pengecualian, atas barang tersebut. Barang yang termasuk
dalam barang publik walaupun mempunyai sifat pengecualian, misalnya jalan-jalan dpat
disediakan melalui sistem pasar.
Perbedaan antara barang swasta dan barang publik ditunjukkan:
Dapat Dikecualikan Tidak dapat dikecualikan
Barang swasta murni : Barang campuran (quasi public)
1. biaya pengecualian 1. barang yang manfaatnya dirasakan bersama
rendah dan dikonsumsikan bersama tetapi dapat terjadi
2. dihasilkan oleh swasta kepadatan.
3. dijual melalui pasar Dijual melalui pasar aau langsung oleh
Rival
4. dibiayai oleh hasil penj. pemerintah.
Dihasilkan Contoh : Taman.
swasta/pemerintah
Contoh : sepatu, pensil dll
Dapat dibedakan antara barang public murni dan barang publik campuran (quasi
public), begitu juga dengan barang swasta dibedakan antara barang awasta murni dan
barang swasta campuran (quasi private).
Barang campuran adalah barang yang tidak mempunyai dua karekteristik sekaligus,
yaitu pengecualian rival, yang dimaksud dengan rival adalah penggunaan yang
bersaingan. Apabila seseorang mengkonsumsikan dalam jumlah yang lebih sedikit.
D. Fungsi Distribusi
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan agar
supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah mudah
karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran faktor produksi, system
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur tangan.
Untuk itu Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi sumber daya
ekonomi dilaksanakan secara efisien. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan
agar kekayaan terdistribusi secara baik dalam masyarakat, misalnya melalui:
1) Perpajakan,
2) Subsidi,
3) Pengentasan kemiskinan,
4) Transfer penghsilan dari daerah kaya ke daerah miskin,
5) Bantuan pendidikan,
6) Bantuan kesehatan, dll
Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem pasar mungkin
dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah keadilan dalam distribusi
pendapatan merupakan masalah yang rumit dalam ilmu ekonomi. Ada sebagian ahli
ekonomi yang berpendapat bahwa masalah efisiensi harus dipisahkan dari masalah
keadilan, atau arti kata lain, masalah keadilan dan masalah efisiensi merupakan
kebalikan.
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan agar
supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah mudah
karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran factor produksi, system
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur tangan.
Efisiensi adalah objek ekonomi namun keadilan merupakan objek politik. Efisiensi
terjadi apabila perubahan tidak memperburuk keadaan golongan lain namun ini
mustahil dilakukan di dalam dunia nyata, kecuali bila yang terkena pengaruh
memperoleh kompensasi. Dengan demikian pemerintah harus mengambil
kebijaksanaan untuk membantu mereka yang menghadapi ketidakadilan ini dengan
(progresif), memberikan subsidi yang dananya diambilkan dari pajak yang dikenakan
pada mereka yang memperoleh pendapatan atau kekayaan tertentu.
E. Fungsi Stabilitas
Pemerintah dengan kebijaksanaan fiscal perlu mempertahankan atau mencapai
tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga, rekening luar
negeri yang baik serta tingakt pertumbuhan yang memadai.
Pada pemerintahan modern saat ini, hamper semua Negara menyerahkan roda
perekonomian kepada pihak swasta/ perusahaan. Pemerintah lebih berperan sebagai
stabilisator, untuk menjaga agar perekonomian berjalan normal yaitu dengan cara:
1. Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian tidak
merembet ke sektor lain.
2. Menjaga agar perekonomian kondusif (inflasi terkendali, sistem keamanan
terjamin, dan kepastian hukum terjaga ).
3. Kegagalan Pemerintah
Pasar yang gagal menimbulkan intervensi pemerintah dengan program-programnya.
Adapun factor-faktor penyebab kegagalan pemerintah adalah :
1. Campur tangan pemerintah kadang-kadang menimbulkan dampak yang tidak
diperkirakan terlebih dahulu.
2. Pemerintah tidak dapat mengantisipasi akibat kebijakan yang diambilnya. Sering
kebijakan yang diambil menimbulkan reaksi masyarakat yang tidak sesuai dengan
harapan pemerintah.
3. Campur tangan pemerintah memerlukan biaya yang tidak murah, oleh kaena itu
maka campur tangan pemerintah harus dipertimbangkan manfaat dan biayanya
secara cermat agar tidak lebih besar dari pada biaya masyarakat tanpa adanya
campur tangan pemerintah.
4. Pemerintah terbatas di dalam mengendalikan akibat kebijaksanaan. Misalnya
saja, pemerintah mengendalikan harga sewa rumah yang dimaksudkan agar yang
miskin dapat menyewa rumah secara murah. Ternyata pengembang mengalihkan
investasinya pada proyek lain.
5. Adanya kegagalan dalam pelaksanaan program pemerintah. Pelaksanaan
program pemerintah memerlukan tender, dan system yang kompleks.
6. Pemerintah pada hakikatnya memberikan pelayanan pada kelompok tertentu
atau kepentingan tertentu (vested interest) dan mungkin memiliki kepentingan
sendiri (self interest), serta sering bertentangan kepentingan (conflict of interest).
7. Perilaku pemegang kebijakan pemerintah yang bersifat mengejar keuntungan
pribadi atau rent seeking behavior.
B. SARAN