Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUGAS ILMU BIOMEDIK DASAR

TENTANG

SISTEM REPRODUKSI DAN MENSTRUASI PADA MANUSIA

DOSEN PENGAJAR : YULINA DWI ASTUTI,S.Kep,Ns,M.Biomed

OLEH :

Nama : Ari Rode Arni

NIM : 0

Kelas : 1c DIII Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

Tahun : 2020/2021
Membuat Hasil Praktikum dengan berdasarkan Vidio Menstruasi atau Haid( Siklus haid,cara menghitung
Periode Haid)

I. Judul :

Haid(Menstruasi)

II. Tujuan : Mahasiswa mampu memahami dan menghitung siklus haid pada kalender
menstruasi

III.TINJAUAN PUSTAKA

Menstruasi atau haid atau kadang juga disebut sebagai datang bulan adalah perdarahan uterus secara
periodik dan siklus yang normal terjadi pada wanita yang telah puber. Proses ini pun terjadi dengan
disertai pelepasan endometrium. Umumnya, durasi siklus menstruasi adalah 28 hari, dengan lama
menstruasi adalah 4 hingga 6 hari. Jumlah darah yang keluar pun rata-rata sebanyak 20-60 mililiter.

Fase Apa Saja yang Terjadi Selama Menstruasi?

Meski terjadi secara rutin, mungkin masih banyak wanita yang belum mengetahui secara rinci mengenai
proses menstruasi terjadi. Proses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, antara lain:

Fase Menstruasi. Pada fase ini, lapisan dinding dalam rahim yang mengandung darah, sel-sel dinding
rahim, dan lendir atau dikenal dengan endometrium akan luruh dan keluar melalui vagina. Fase ini akan
dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan dapat berlangsung dari selama 4 hingga 6 hari.
Pada tahapan ini, biasanya wanita akan merasakan gejala seperti nyeri di perut bawah dan punggung
karena rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.

Fase Folikular. Tahapan ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi sampai memasuki fase ovulasi.
Pada tahapan ini, ovarium akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium
kemudian akan menyebabkan endometrium menebal. Fase ini biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28
hari dalam sebuah siklus menstruasi. Lama waktu yang dihabiskan pada tahapan ini akan menentukan
berapa lama siklus menstruasi seorang wanita berlangsung nantinya.
Apa Itu Menstruasi

Menstruasi atau haid atau kadang juga disebut sebagai datang bulan adalah perdarahan uterus secara
periodik dan siklus yang normal terjadi pada wanita yang telah puber. Proses ini pun terjadi dengan
disertai pelepasan endometrium. Umumnya, durasi siklus menstruasi adalah 28 hari, dengan lama
menstruasi adalah 4 hingga 6 hari. Jumlah darah yang keluar pun rata-rata sebanyak 20-60 mililiter.

Fase Apa Saja yang Terjadi Selama Menstruasi?

Meski terjadi secara rutin, mungkin masih banyak wanita yang belum mengetahui secara rinci mengenai
proses menstruasi terjadi. Proses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, antara lain:

Fase Menstruasi. Pada fase ini, lapisan dinding dalam rahim yang mengandung darah, sel-sel dinding
rahim, dan lendir atau dikenal dengan endometrium akan luruh dan keluar melalui vagina. Fase ini akan
dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan dapat berlangsung dari selama 4 hingga 6 hari.
Pada tahapan ini, biasanya wanita akan merasakan gejala seperti nyeri di perut bawah dan punggung
karena rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.

Fase Folikular. Tahapan ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi sampai memasuki fase ovulasi.
Pada tahapan ini, ovarium akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium
kemudian akan menyebabkan endometrium menebal. Fase ini biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28
hari dalam sebuah siklus menstruasi. Lama waktu yang dihabiskan pada tahapan ini akan menentukan
berapa lama siklus menstruasi seorang wanita berlangsung nantinya.

Fase Ovulasi. Pada fase ovulasi, sel telur kemudian akan dilepaskan untuk dibuahi. Sel telur yang telah
matang kemudian akan bergerak ke tuba fallopi dan menempel di dinding rahim. Sel telur ini umumnya
hanya bertahan selama 24 jam. Apabila tidak dibuahi, sel telur akan mati. Namun, jika sel telur bertemu
dengan sperma dan sudah dibuahi, akan terjadi kehamilan. Fase ovulasi sendiri akan menandai masa
subur wanita dan biasanya terjadi sekitar dua minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai.

Fase Luteal. Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah akan mengeluarkan sel telur akan membentuk
korpus luteum, yang kemudian akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal
lapisan dinding rahim. Ini juga dikenal dengan fase pramenstruasi. Pada tahap ini, biasanya akan terjadi
beberapa gejala yang terjadi, mulai dari payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas,
menjadi mudah marah atau emosional.

Gejala-Gejala Apa Saja yang Terjadi Selama Menstruasi?

Terdapat beberapa tanda yang umum terjadi, antara lain:

-Perut terasa tidak nyaman, mual, dan panas.

-Terasa sedikit nyeri saat buang air kecil.

-Tubuh terasa lemas.

-Sakit kepala atau pusing

-Radang pada vagina

-Keputihan

-Mood mudah berubah.

-Nyeri dan bengkak pada payudara.

-Jerawat bermunculan.

IV.METODE PENELITIAN

1.Alat dan Bahan

-Vidio sebagai bahan acuan

Langkah kerja

Perhitungan sistem kalender


Memilih 3 probandus wanita pada tiap kelompok praktikum yang memiliki siklus menstruasi normal,
yaitu antara 28-30 hari

Mencatat hasil perhitungan masa subur sistem kalender pada tabel hasil pengamatan

Menghitung masa subur probandus. Hari pertama siklus menstruasi dihitung sebagai hari ke-1 dan masa
suburnya adalah hari ke-13 hingga ke-15

Beri saja contoh nama saya yaitu Arni.Arni mulai menstruasi dari tanggal 1-7 Maret

Ditanggal 1 ini Arni akan merasakan sakit pada rahim,mudah bete,dan mudah parah atau disebut gejala
Pms( pra menstruasi sindrom)

Pada tahap ini kadat estrogen menurun

Fokular terjadi di hari ke 7 dimana kadar estrogen meningkat efeknya akan membuat Arni kembali ceria.

Ovulasi (masa subur) dimana akan merasakan puncak puncak nya bahagia dan selanjutnya estrogen
kembali menurun drastis yang berpeluang Arni akan galau kembali

Liteal,dinding endometrium semakin menebal.Progesteron meningkat untuk menyamankan kondisi


rahim.Efeknya adalah payudara akan kencang dan nyeri

Tanggal 20.Jika sel telur tdk dibuahi oleh sperma makan ovarium akan memberhentikan hormon
estrogen dan progesteron yang membuat wanita mudah marah,murung dan sedih

Setelah itu,jerawatan dan tubuh lebih mudah nyeri dan meradang.Nafsu makan meningkat yang akan
membuat Arni gagal diet.Estrogen dan progesteron meningkat mengakibatkan metabolisme meningkat
jugaa.Mulai kontraksi rahim sebagai tanda menstruasi kembali pada Arni karna adanya produksi
Prostagladin

Rentang waktu menstruasi Normal : 21-35 hari


Dikatakan tidak normal apabila 3 periode atau 3bulan berturut turut

menstruasi nya menyimpang dari 21-35 hari

Cara menghitungnya ialah

Periode Haid Arni

Periode 1: 1Maret Haid dan haid kembali tanggal 29 Maret = 28 Hari ( NORMAL )

Periode 2: 1 Maret haid dan haid kembali tanggal 5 Mei = 35 hari ( TIDAK NORMAL )

Periode 3: Terhitug dari sebelumnya,30Mei haid kembali =25 hari ( NORMAL )

Periode haid Arni masih dikatakan normal karna hanya di 1periode saja yg tidak sesuai.Jika dalam 3
periode berturut siklus haidnya tidak sesuai maka dikatakan tidak normal dan harus di konsultasi ke
dokter

V. Pembahasan

Menstruasi sebagai proses alamiah yang akan terjadi pada setiap remaja, dimana terjadinya proses
pengeluaran darah yang menandakan bahwa organ kandungan telah berfungsi dengan matang
(Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge fisiologik darah dan jaringan mukosa melalui
vagina dari uterus yang tidak hamil dibawah kendali hormonal dan berulang tanpa adanya kehamilan
selama periode reproduktif . Menstruasi biasanya berlangsung selama lima sampai tujuh hari dan rata-
rata darah yang keluar saat menstruasi adalah 35-50 ml tanpa bekuan darah.Siklus menstruasi bervariasi
pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10% yang memiliki siklus
28 hari. Perhitungan dalam satu siklus adalah pendarahan dimulai dari hari pertama yang kemudian
dihitung sampai dengan hari terakhir yaitu satu hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya
dimulai. Pada beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya
masalah kesuburan panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi (Saryono,
2009). Gangguan menstruasi sering merupakan sumber kecemasan bagi wanita. Gangguan menstruasi
yang umum terjadi adalah amenorrhea, perdarahan uterus abnormal, dismenore, dan sindrom
premenstrual.
Masa subur wanita merupakan masa dimana saat sel telur keluar dari ovarium atau saat terjadinya
ovulasi. Pada wanita yang memiliki siklus menstruasi normal hari pertama menstruasi di hitung dari hari
ke-1 hingga hari ke-12 merupakan masa preovulasi sehingga pada masa ini wanita dalam keadaan tidak
subur karena belum terjadi ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium. Kemudian pada hari ke-13
hingga 15 setelah menstruasi merupakan saat dimana terjadinya ovulasi sehingga pada masa ini
merupakan masa subur pada wanita artinya sel telur siap di buahi oleh sel sperma. Sedangkan pada hari
ke-16 hingga 30 merupakan masa postovulasi sehingga dalam keadaan ini wanita tidak dalam keadaan
subur. Jika ingin memiliki buah hati wanita di anjurkan melakukan fertilisasi pada hari sebelum hari ke-
13 berarti pada saat ovulasi awal sedangkan jika ingin memiliki anak atau buah hati berjenis kelamin
laki-laki di anjurkan untuk melakukan fertilisasi pada hari ke-15 setelah menstruasi hari pertama.

VI. Penutup

Kesimpulan

Kesimpulan

Haid atau menstruasi merupakan ciri khas kematangan biologis seorang perempuan. Haid merupakan
salah satu perubahan siklik yang terjadi pada alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan.

Setiap perempuan normal akan mengalami haid setiap bulannya, yang dipengaruhi oleh faktor hormon,
enzim , vascular, dan prostaglandin.

Sebelum datangnya haid perempuan akan mengalami sindrom pra-haid yang dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari, yang berupa perubahan-perubahan atau gejala-gejala fisik maupun mental.
Sindrom pra-haid ini berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon setiap bulan, rendahnya kadar gula,
kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam bichemicals didalam otak yang mempengaruhi mood,
kombinasi dari faktor-faktor itu, atau bukan salah satunya.

Sindrom pra-haid ini tidak selalu sama pada setiap orang, begitu juga dengan siklus haid juga berbeda
antara setiap perempuan walau saudara kembar sekalipun. Siklus haid biasanya 28 hari, yang
berlangsung selama 3-7 hari. Siklus ini tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan
oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia.

Siklus haid ini berlangsung dalam 4 masa (stadium) yaitu stadium menstruasi, stadium post menstruum,
stadium inter menstruum, dan stadium pramenstruum.

Sekarang para perempuan aktif yang sibuk bekerja, baik didalam maupun diluar rumah, tidak perlu
khawatir lagi, karena mereka dapat mengatur siklus haid mereka dengan cara mengkonsumsi
kontrasepsi oral yang mengandung hormone estrogen dan progesterone.
Adapun gangguan haid yang terjadi dalam masa reproduksi seperti hipermenorea, hipomenorea,
polimenorea, oligomenorea, amenorea, premenstrual mention, mastalgia, mittelschmerz, disminorea,
dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering dirasakan oleh setiap perempuan.

Cara untuk Mengtasi Gejala yang Mengganggu Selama Proses Menstruasi

Karena menstruasi umumnya menyebabkan gejala yang cukup mengganggu, maka seorang wanita perlu
melakukan beberapa hal untuk mengurangi gejalanya. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

-Kompres bagian bawah abdomen dengan botol berisi air panas atau bantal pemanas untuk meredakan
nyeri yang terjadi.

-Minum banyak air putih, dan pastikan hindari menghindari terlebih dahulu konsumsi garam dan
minuman yang berkafein untuk mencegah pembengkakan dan retensi air.

-Kompres bagian bawah abdomen dengan botol berisi air panas atau bantal pemanas untuk meredakan
nyeri yang terjadi.

-Minum banyak air putih, dan pastikan hindari menghindari terlebih dahulu konsumsi garam dan
minuman yang berkafein untuk mencegah pembengkakan dan retensi air.

-Konsumsi vitamin E sebanyak 400 miligram, karena ini bisa mencegah peradangan dan meningkatkan
respon kekebalan tubuh

DAFTAR PUSTAKA

Book Referensi ( Bacaan )

1. Affandi, Biran. 1996. Gangguan Haid pada Remaja dan Dewasa. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: Jakarta.

2. Burns, August,dkk. 2000. Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan. Yayasan Essentia Medica:
Yogyakarta.

http://repository.unimus.ac.id

Pearce. E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
Membuat Laporan Praktikum sistem Reproduksi

REPRODUKSI

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya
adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk
menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Alat reproduksi manusia terbagi
menjadi alat reproduksi jantan dan alat reproduksi betina. Alat reproduksi jantan meliputi organ
reproduksi luar (penis dan skrotum) dan organ reproduksi dalam (testis, epididimis, vas deferens,
saluran ejakulasi, dan urethra). Sedangkan alat reproduksi betina meliputi organ reproduksi luar (vagina
dan vulva) dan organ reproduksi dalam (ovarium, tuba fallopi, dan uterus). Jadi, praktikum ini
dilaksanakan agar bisa mengetahui secara langsung bagaimana struktur .

2.Tujuan

Mempelajari struktur yang menyusun sistem reproduksi jantan dan betina.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang
dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan
dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Alat reproduksi pada pria a.
Sepasang testis, yang terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi sebagai penghasil sperma dan
hormon testosteron b. Sepasang epididimis, saluran panjang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum.
Pada wanita ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan hormon (estrogen dan progestron) jika sel telur
pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi,
(Sembiring,2005).

Menurut Anonim (2010), sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin laki-laki terdiri dari sejumlah
organ seks yang merupakan bagian dari proses reproduksi manusia. Pada laki-laki, organ-organ
reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul wilayah. Organ utama pada laki-laki adalah
penis dan testis yang memproduksi air mani dan sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk
sebuah ovum dalam wanita tubuh dan ovum dibuahi (zigot) secara bertahap berkembang menjadi janin,
yang kemudian lahir sebagai anak. Berikut rincian dari organ reproduksi laki-laki:

Penis, berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan sperma dan air seni.

Glans, adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.

Foreskin (preputium), adalah kulit yang menutupi bagian glans. Sunat adalah suatu kebiasaan di
beberapa negara. Sunat dianjurkan karena memudahkan membersihan penis sehingga mengurangi
kemungkinan terkena infeksi.

Kandung Kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).

Uretra (saluran kencing), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.

Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi
sperma.

Vesikula Seminalis, fungsinya adalah menampung sperma yang telah matang.

Vas Deferens (saluran sperma), yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju vesicle
seminalis. Panjang Vas deferens sekitar 45 cm dengan diameter sekitar 2,5 mm.

Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk bangunan
seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran testis yang kecil akan berkumpul di
Epidydimis.

Testis (pelir), berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron.
Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah
daripada suhu tubuh.

Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah
tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke
dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap.

Tulang kemaluan, terletak di depan kandung kencing.

Rambut kemaluan, berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung menempel pada kulit
kemaluan. (http://belajarpsikologi.com/organ-reproduksi-laki-laki/)

Menurut Penuntun Praktikum Histologi Hewan (2012), alat reproduksi betina terdiri dari atas ovarium,
tuba fallopi, uterus, dan vagina.
Ovarium,

Folikel terdiri atas 1 telur yang dikelilingi oleh 1 atau lebih lapisan sel-sel folikel, yang memberikan
makanan dan melindungi sel telur yang sedang berkembang. Dari 400 ribu folikel yang dimiliki oleh
seorang perempuan terbentuk sebelum kelahirannya. Dari jumlah tersebut, hanya beberapa ratus folikel
yang akan membebaskan sel telur selama tahun-tahun reproduksi seorang perempuan. Folikel ovarium
terbagi menjadi tiga, yaitu :

Folikel muda, terdiri dari oosit besar dilapisi sel gepeng, oosit berinti agak ke tepi, banyak gelembung-
gelembung.

Folikel tumbuh, sel folikel yang semula gepeng menjadi kuboid, kemudian berkembang menjadi berlapis.

Folikel matang, menonjol ke permukaan ovarium.

Oviduk mempunyai pembukaan yang mirip corong dan silia yang terdapat pada epitelium bagian dalam
yang melapisi duktus itu akan membantu menarik sel telur dengan cara menarik cairan dari rongga
tubuh ke dalam duktus tersebut.

Uterus adalah rongga tebal dan berotot yang dapat mengembang selama kehamilan untuk menampung
fetus dengan bobot 4 Kg.

Lapisan bagian dalam uterus (endometrium), di airi oleh banyak pembuluh darah. Leher uterus adalah
serviks (cervix) yang membuka ke dalam vagina.

III.PEMBAHASAN

Dalam praktikum kali ini membahas tentang reproduksi jantan dan betina. Pada reproduksi

jantan, preparat yang diamati yaitu preparat Testis dan penis.

Testis merupakan kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta
hormon testosteron. Berdasarkan hasil pengamatan testis terdiri dari beberapa komponen, yaitu
tubulus seminiferus yang berkelok-kelok merupakan bagian yang ada pada setiap lobulus, yang
berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma, lumen yaitu saluran di dalam pembuluh tubuh seperti
ruangan kecil di bagian tengah yang berfungsi sebagai tempat keluarnya sperma, sel sertoli yang
berfungsi sebagai sumber makanan bagi sperma dan mengatur proses spermatogenesis, sel leydig yang
berfungsi menghasilkan hormon tostesteron, dan spermatozoa atau sel sperma yaitu sel dari sistem
reproduksi laki-laki.
Organ reproduksi pada jantan yang telah diamati yaitu penis, dan testis.Dimana pada bagian preparat
penis memiliki fungsi sebagai alat untuk menghantarkan spermatozoa melalui saluran yang ada di
dalamnya, dan sebagai alat aktivitas seksual seorang pria.Penis berada di antara kedua pangkal paha
pria. Penis mulai dari arcus pubis menonjol ke depan berbentuk bulat panjang. Dari pangkal ke ujung
berbentuk cendawan dengan kepala penis seperti kepala cendawan tetapi bagian ujungnya agak
meruncing ke depan, komponen yang terdapat yaitu jaringan erektil yang berupa rongga-rongga yang
banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa dan juga merupakam jaringan
dimana banyak terdapat aliran darah yang berfungsi saat terjadinya ereksi sehingga mampu
mempertahankan kekerasan penis pada saat berereksi, kemudian preparat testis dimana testis
merupakan tubuler komplek yang memiliki 2 fungsi yaitu reproduksi dan hormonal yang mana
komponen-komponen yang terdapat pada testis berdasarkan hasil pengamatan yaitu tubulus
seminiferus Yang mana tubulus seminiferus bermuara kedalam epididimis, kemudian spermatogonia
yaitu dinding dalam tubuli tersebut dilapisi oleh selapis sel-sel bakal sel kelamin berbentuk bulat
Diantara spermatogonia yang melapisi dinding tubuli seminiferi adalah sel-sel yang berbentuk langsing,
letaknya berselang-seling dengan spermatogonia dan mengarah kedalam lumen. Sel tersebut adalah sel
sertoli penghasil hormon testosterone, spermatogonia,lumenyang merupakan rongga yang terpat pada
bagian tengah, sel sertoliberfungsi sebagai sumber makanan bagi sperma dan mengatur proses
spermatogenesis, dan sel leydigsebagai sel-sel intersisial yang berfungsi menghasilkan hormon
tostesteron.

Organ reproduksi pada betina yang telah diamati yaitu preparat ovarium, dan preparat vagina. Dimana
pada preparat ovarium terdapat komponen-komponen yaitu adanya lapisan ovarium dimanapada
lapisan ini terletak pada bagian luar ovarium yang mana berfungsi melindungi ovarium dan organ-organ
yang berada di dalamnya,korpus luteum yaitu untuk menghasilkan suatu hormon progesteron yang
berguna untuk mengatur siklus menstruasi,gumpalan darah atau yang terbentuk akibat adanya
kerusakan pada lapisan pembuluh darah, hubungan menstruasi dengan gumpalan darah yaitu dimana
gumpalan darah dalam korpus luteum itu nantinya akan meluruh bersama sel ovum yang tidak dibuahi
dan jaringan darah pada endometrium. oosit primer dan folikel muda yang merupakan folikel yang
memiliki oosit Dimana folikel muda yang akan berkembang menjadi folikel matang, gumpalan darah,
folikel muda, dan oosit primer. Serta pada bagian preparat vagina yaitu terdapat serviks adalah leher
dari uterus yang membuka ke dalam vagina, labia mayor (bibir luar vagina yang tebal) berlapiskan
lemak, sedangkan labia minor (bibir kecil) yaitu sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis, tidak dilapisi
oleh lemak.danjaringan erektilyang berupa rongga-rongga yang banyak mengandung pembuluh darah
dan ujung-ujung saraf perasa. Berdasarkan hasil pengamatan, Ovarium corpus loteum terdiri atas
beberapa komponen yaitu corpus loteum, ovum dan folikel. Coepus loteum yaitu massa jaringan kuning
di dalam ovarium yang dibentuk oleh folikel yang telah masak dan mengeluarkan ovumnya. Dalam
rahim, corpus loteum akan menghasilkan progesteron yang berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi,
mengembangkan jaringan payudara, dan menyiapkan rahim pada waktu kehamilan. Ovum yang
merupakan sel telur atau sel reproduksi pada wanita. Folikel terletak di korteks ovarium dan dibagi
menjadi dua berdasarkan tipe fungsinya, yaitu primordial (nongrowing) dan folikel yang tumbuh
(growing). Folikel yang tumbuh dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu primer, skunder, tertier, matur (de
Graaf) yang menyelubungi ovum yang matang dimana folikel ini berfungsi menghasilkan hormone
estrogen, dan atretik.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini, yaitu :

Pada testis terdapat jaringan erektil dimana jaringan ini akan terisi oleh darah sehingga manjadi bengkak
dan keras.

Di dalam ovarium tepatnya di corpus luteum terdapat tiga macam folikel, antara lain folikel muda, folikel
tumbuh, dan folikel matang.

Pada testis terdapat sel sertoli dan sel leydig dimana fungsi sel sertoli adalah untuk menyediakan
makanan bagi spermatozoa, dan sel leydig berfungsi untuk menghasilkan hormon testosteron.

DAFTAR PUSTAKA

Aninomous, 2008, Reproduksi Manusia,

http://rachdie.blogsome.com . Diakses pada tanggal 21 april 2010.

Sembiring , Langkah dkk, 2005, Biologi SMA, Sunda Kelapa Pustaka : Jakarta

Tim penyusun penuntun praktikum , 2012, Histologi Hewan, BIOLOGI FMIPA UNTAD : Palu.

Anda mungkin juga menyukai