Anda di halaman 1dari 2

Nama : Boby Alexander

Nim : 017517498
Mata Kuliah : Organisasi dan Manajemen
Tugas 1

1. Paradigma bidang administrasi yang dikemukakan Nicholas Henry terdapat 5 Paradigma,


menurut pandangan anda kondisi Administrasi Negara di Negara Republik Indonesia
termasuk pada paradigma yang mana?, jelaskan
2. Ada 6 (enam) ciri Birokrasi dari pendapatnya Max Weber, menurut pandangan anda kondisi
Birokrasi di Pemerintah Republik Indonesia sudah sesuai atau tidak dengan pendapatnya Max
Weber?, jelaskan!
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pendelegasian wewenang? menurut
pandangan anda kondisi pendelegasian wewenang di Pemerintah Republik Indonesia sudah
sesuai atau tidak dengan pedoman pendelegasian wewenang?, jelaskan!

Petunjuk dalam mengerjakan soal :


Dalam menjawab soal ini, silahkan pergunakan BMP ADPU4217 Organisasi dan Manajemen.
Kriteria penilaian dalam tugas ini adalah :
1. Mengerjakan tugas dengan berdasar pada BMP ADPU4217 Organisasi dan Manajemen.
2. Membuat tulisan berdasarkan analisis/kalimat sendiri.
3. Mencantumkan daftar pustaka.
4. Copy paste tidak akan diberikan penilaian

Selamat mengerjakan tugas, perhatikan batas waktu pengiriman tugas, pastikan bahwa tugas
anda sudah tersubmitted, dan file tugas dalam bentuk doc/docx hanya diunggah pada tempat
unggah tugas pada Tuton ini.

Salam sukses

Jawaban:

1. Manurut saya Paradigma 3 “Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik, 1950-1970”


Pada periode ini muncul kritik-kritik sebagai reaksi terhadap kelemahan yang tampak
pada paradigma 1 dan 2, yang pada dasarnya meliputi 2 hal, yaitu:
a. Dikotomi antara politik dan administrasi tidak realistis (Fritz Morsten, 1946)
(Gaus, 1950);
b. Prinsip-prinsip administrasi tidak konsisten dan tidak dapat berlaku universal
(Simon, 1946 dan 1947; Dahl, 1946). But the dichotomy, rather than keeping
them apart, really offered a framework for bringing politics and administration
together…In the end, the dichotomy was rejected not because it separated politics
and administration but because it joined them in a way that offended the pluralist
norms of postwar political science, yang artinya tetapi dikotomi, lebih memilih
untuk menawarkan sebuah kerangka yang menggabungkan politik dan
administrasi, daripada memisahkan mereka. Pada akhirnya, dikotomi ditolak
bukan karena memisahkan politik dan administrasi melainkan karena
menggabungkan mereka dalam satu cara yang meng-offeded norma-norma
pluralisme tentang ilmu politik pascaperang (Schick, 1975)] Kritik-kritik tersebut
telah mendorong pemikiran lebih lanjut dan melahirkan paradigma baru yang oleh
Nicholas Henry disebut Administrasi negara sebagai Ilmu Politik. Ini ditandai
dengan kembalinya studi administrasi ke dalam lingkungan ilmu politik, dan
diterimanya kenyataan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip administrasi
dipengaruhi bermacam faktor lingkungan, tidak bebas nilai (value free) atau
universal. Hal ini mendorong perkembangan studi perbandingan dalam bidang
ilmu politik dan administrasi negara, untuk melihat pengaruh bermacam aspek
lingkungan terhadap sistem politik dan administrasi. Sekali pun administrasi telah
kembali ke dalam lingkungan ilmu politik, namun demikian terdapat pemisahan
lokus dan fokus di antara keduanya. Apabila ilmu politik berfokus pada masalah-
masalah proses penyusunan kebijakan dalam

fokus 1.20 Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam eksternal,
yaitu kekuatan sosial politik di luar birokrasi maka ilmu administrasi berfokus pada
perumusan kebijakan yang berlokus dalam tubuh birokrasi, kemudian membawanya
kepada sistem politik yang berlaku (Nicholas Henry, 1980).

2. Dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance), Secara
gradual, di Indonesia reformasi birokrasi dilakukan dalam dimensi kelembagaan,
sumberdaya aparatur, ketatalaksanaan, dan maka pemerintahan Indonesia baik pusat
maupun daerah, perlu segera melakukan reformasi birokrasi yang tidak hanya pada
tataran komitmen saja tetapi juga dilandingkan dalam tataran kehidupan nyata. Hal ini
diharapkan akan dapat mengurangi patologi birokrasi seperti terjadinya mal-administrasi
yang mengarah pada korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pada konsep birokrasi Max Weber
yang legal rasional, diaktualisasikan di Indonesia dengan berbagai kekurangan dan
kelebihan seperti terlihat dari perilaku birokrasi. Perilaku birokrasi timbul manakala
terjadi interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik birokrasi; apalagi
dengan berbagai isu yang berkembang dan penegakan hukum saat ini yang berkaitan
dengan patologi birokrasi kultur/mind set. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, hendaknya melakukan reformasi birokrasi melalui organisasi pembelajaran yang
konsisten dan berkelanjutan, dengan memperhatikan critical success factors.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :


a. Asas kepercayaan
b. Asas delegasi atas hasil yang diharapkan
c. Asas kejelasan tugas
d. Asas rantai berkala
e. Asas tingkat wewenang
f. Asas kesatuan komando
g. Asas keseimbang wewenang dan tanggung jawab
h. Asas pembagian kerja
i. Asas efisiensi
j. Asas kemutlakan tanggung jawab.

Menurut pandangan saya kondisi pendelegasian wewenang di Pemerintah Republik


Indonesia sudah cukup maksimal dalam pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai