Anda di halaman 1dari 10

Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode

Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

JURNAL WARTA FARMASI


https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 8 | Nomor 2 | Oktober | 2019
ISSN: 2089-712X

Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki)
Menggunakan Metode Luff Schoorl

Comparison Of Glucose Levels In Sweet Poultry (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki)


Using The Luff Schoorl Method

Reymon*, Nur Saadah Daud, Feny Alvianty


Politeknik Bina Husada Kendari
Jl. Sorumba No. 17 Kendari - Sulawesi Tenggara 93117, Tlp./Fax : 0401-390193
Email : rey_ind@live.com, nursaadah.akfarbinhus@gmail.com

ABSTRAK

Asupan makanan yang mengandung kadar glukosa tinggi perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko
penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus. Hal ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi pangan
karbohidrat rendah seperti umbi-umbian seperti ubi jalar ungu(Ipomoea batatasVar
Ayamurasaki).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa yang terdapat pada ubi jalar
ungu rebus, kukus, bakar dan goreng. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Sampel ubi jalar
ungu diolah dengan cara direbus, kukus, bakar dan goreng. Sampel yang telah diolah dianalisis kadar
glukosanya dengan menggunakan metode Luff Schoorl secara triplo. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua perlakuan mengandung kadar glukosa dengan tingkat yang berbeda pada
sampel ubi jalar ungu rebus, kukus, bakar dan goreng berturut-turut yaitu 3,30%, 4,92%, 7,72%, dan
7,36%. Sehingga dapat disimpulkan kadar glukosa terendah diperoleh dari sampel ubi jalar ungu
rebus.

Kata kunci : Glukosa, Ubi jalar ungu, Luff Schoorl

ABSTRACT

Intake of foods containing high glucose levels needs to be considered to reduce the risk of
degenerative diseases such as diabetes mellitus. This can be overcome by consuming low
carbohydrate foods such as tubers such as purple sweet potato (Ipomoea batatas Var
Ayamurasaki).This study aims to determine the glucose levels found in boiled, steamed, roasted and
fried purple sweet potatoes. The method used is an experiment. The sample of purple sweet potato is
processed by boiling, steaming, roasting and frying. Samples that have been processed are analyzed
for glucose levels using the Luff Schoorl method in triple. Based on research results showed that all
treatments contained glucose levels with different levels in the samples of purple sweet potato boiled,
steamed, roasted and fried respectively at 3.30%, 4.92%, 7.72%, and 7.36%. So that it can be
concluded that the lowest glucose level was obtained from a sample of boiled purple sweet potato.

Keywords: Glucose, purple sweet potato, Luff Schoorl

Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 10
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode
Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

Pendahuluan adalah ubi jalar ungu. Ubi jalar ungu


Glukosa merupakan karbohidrat merupakan tanaman yang mempunyai
yang terpenting dalam tubuh karena kandungan amilosa tinggi (>25%) serta
merupakan penyedia energi yang akan indeks glikemik rendah (<55) yang dapat
digunakan oleh tubuh dalam beraktivitas menurunkan laju penyerapan glukosa
sehari-hari. Glukosa dalam bentuk glikogen sehingga mengkonsumsi ubi jalar ungu
akan tersimpan di dalam otot dan hati, tidak menyebabkan peningkatan kadar
sedangkan glukosa dalam bentuk glukosa glukosa yang signifikan (Franz, 2012).
darah akan tersimpan dalam plasma darah Karbohidrat utama pada ubi jalar ungu
(Lande, 2015). Asupan makanan yang adalah pati, terdiri dari 30-40% amilosa
mengandung kadar glukosa tinggi perlu (Nintami, 2012). Kandungan amilosa yang
diperhatikan untuk mengurangi risiko tinggi yang terdapat pada ubi jalar ungu
penyakit degeneratif, terutama pada dapat menurunkan daya cerna pati secara in
penderita atau orang dengan risiko penyakit vitro. Penurunan daya cerna pada pati
diabetes mellitus. Hal tersebut dapat tersebut menentukan aktivitas
disiasati dengan mengkonsumsi pangan hipoglikemik, karena akan menghasilkan
sumber karbohidrat seperti umbi-umbian glukosa lebih sedikit dan lebih lambat
(Maulana, 2012). (Nisviaty, 2006).
Beranekaragam pangan lokal Ubi jalar ungu dapat diolah dengan
seperti umbi-umbian dapat dimanfaatkan berbagai cara, pengolahan yang paling
sebagai pangan alternatif yang relatif lebih sering dijumpai adalah ubi jalar ungu yang
aman dalam penyediaan energi. Salah satu diolah rebus dan kukus. Selain direbus dan
jenis umbi-umbian yang berpotensi dalam dikukus, pengolahan yang dapat dilakukan
penyediaan energi dari karbohidrat adalah adalah digoreng dan dibakar. Pengolahan
ubi jalar. Selain sebagai bahan pangan ubi jalar ungu yang berbeda-beda akan
sumber karbohidrat, ubi jalar juga memberikan informasi yang berbeda pada
mengandung sejumlah vitamin dan mineral masing-masing produk olahan. Salah satu
sehingga semakin menempatkan ubi jalar informasi yang perlu diketahui adalah kadar
pada posisi unggul dibandingkan beras atau glukosa dari berbagai pengolahan ubi jalar
olahan terigub(Maulana, 2012).. ungu(Maulana, 2012).
Salah satu jenis varietas ubi jalar Penentuan kadar glukosa dalam
yang sering dikonsumsi oleh masyarakat suatu pangan dapat dilakukan dengan
Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 11
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode
Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

berbagai metode, salah satu metode yang air, gelas ukur, buret, pipet tetes, klem dan
dapat digunakan adalah metode statif.
LuffSchoorl. Pada metode ini, glukosa Bahan yang digunakan adalah
ditetapkan berdasarkan sifat reduksinya asam klorida (HCl) 3%, Natrium hidroksida
terhadap ion tembaga (II) dalam pereaksi (NaOH) 30%, Larutan Luff Schoorl,
Luff Schoorl sehingga dinyatakan sebagai Larutan Kalium Iodida (KI) 30%, Larutan
gula pereduksi (Diyah dkk, 2016). Metode Asam sulfat (H2SO4)25%, Larutan Natrium
ini digunakan untuk menentukan kadar tiosulfat (Na2S2O3) 0,1 N, Indikator amilum
karbohidrat sedang dan merupakan metode 1%, aquadest, ubi jalar ungu dan tissue.
terbaik karena memiliki kesalahan sebesar Prosedur Penelitian
10% untuk mengukur kadar karbohidrat, 1. Preparasi Sampel
serta lebih praktis dan murah biayanya. Pengambilan ubi jalar ungu yaitu
Prinsip metode ini adalah iodometri, diambil ubi jalar ungu yang telah
dimana proses iodometri adalah proses matang kemudian dipisahkan ubi jalar
titrasi terhadap iodium (I2) bebas dalam ungu dari kulitnya dengan cara
larutan (Underwood, 2014). dikupas. Setelah itu, ubi jalar ungu
Reaksi yang terjadi dalam dicuci bersih dengan menggunakan air
penentuan gula cara Luff Schoorldapat mengalir, lalu diberi perlakuan pada
dituliskan sebagai berikut : ubi jalar ungu yaitu direbus dan
R – COH + 2 CuO →Cu2O + R-COOH dikukus dengan menggunakan air pada
H2SO4+ CuO → CuSO4+ H2O suhu 100˚C selama 25-35 menit,
CuSO4+ 2 KI →CuI2 + K2SO4 digoreng dengan menggunakan minyak
2 CuI2 → Cu2I2 + I2 goreng pada suhu 165˚-175˚C selama
I2+ Na2S2O3→Na2S4O6+ NaI[8] 2-4 menit, dan dibakar pada suhu
200˚C selama 35-45 menit. Dihaluskan
Metode Penelitian
masing-masing ubi jalar ungu didalam
Alat dan Bahan
lumpang kemudian dimasukkan
Alat yang digunakan adalah neraca
kedalam wadah dan diberi label untuk
analitik, erlenmeyer 250 mL (pyrex),
masing-masing perlakuan
pendingin tegak, labu ukur 100 mL (pyrex),
2. Pembuatan pereaksi Luff Schoorl
corong kaca, gelas kimia (pyrex), pipet
Dilarutkan 143,8 g Na2CO3anhidrat
volumetrik 5 mL, 10 mL, 25 mL, penangas
dalam kira-kira 300 mL aquadest.
Sambildiaduk, ditambahkan 50 g asam
Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 12
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode
Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

sitrat yang telah dilarutkan dengan 50 7. Pembuatan larutan amilum 1%, 50 mL


mL aquadest. Tambahkan 25 g Ditimbang 0,5 gram amilum dan
CuSO4.5H2O yang telah dilarutkan dimasukkan kedalam gelas kimia,
dengan 100 mL aquadest. Pindahkan diukur aquadest 100 mL dengam
larutan tersebut kedalam labu 1 liter, menggunakan gelas ukur, kemudian
tepatkan sampai tanda garisdengan dilarutkan dengan aquadest hingga
aquadest dan kocok. Biarkan larut, lalu dipanaskan diatas hot plate
semalaman. hingga bening, selanjutnya didinginkan
3. Pembuatan larutan H2SO425%, 500 mL dengan menggunakan air mengalir
Dipipet 130,21 mL H2SO4 p.a kedalam kemudian dimasukkan kedalam botol
labu takar 500 mL yang telah berisi reagen lalu diberi etiket.
aquadest 2⁄3 dari volume labu, lalu 8. Penetapan Normalitas Na2S2O30,1N

ditambahkanaquadest hingga garis Ditimbang 0,245 gram

batas, kemudian dihomogenkan. K2Cr2O7dilarutkan kedalam 50 mL

4. Pembuatan larutan HCl 3%, 500 mL aquadest, kemudian dipipet larutan

Dipipet 40,5 mL HCl p.a kedalam labu alikuot sebanyak 10 mL kedalam

takar 500 mL yang telah berisi erlenmeyer 250 mL, kemudian


ditambahkan 15 ml larutan KI 30% dan
aquadest 2⁄3 dari volume labu, lalu
20 ml HCl 4N lalu dititrasi dengan
ditambahkan aquadest hingga garis
Na2S2O30,1N, pada menjelang titik
batas, kemudian dihomogenkan.
akhir titrasi dilakukan penambahan
5. Pembuatan larutan NaOH 30%, 100
indikator amilum 1%, titik akhir titrasi
mL
ditandai dengan perubahan warna dari
Ditimbang 30 gram NaOH, diencerkan
biru menjadi hijau muda. Perlakuan
dengan aquadest bebas CO2 hingga
dilakukan sebanyak tiga kali.
volume 100 mL.
Kemudian dihitung Normalitas
6. Pembuatan larutan KI 30%, 100 mL
Na2S2O3.
Ditimbang 30 gram KI dimasukkan
9. Prosedur pengujian dengan
kedalam gelas beaker, kemudian
menggunakan metode Luff Schoorl
dilarutkan dengan aquadest hingga
a. Sampel
larut, lalu dimasukkan kedalam labu
Ditimbang 1 g cuplikan kedalam
takar 100 mL, ditambahkan aquadest
erlenmeyer 250 mL, lalu
hingga garis batas, lalu dihomogenkan.
ditambahkan 40 mL larutan HCl
Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 13
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode
Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

3%, kemudian didihkan selama 1 250 mLlalu ditambahkan 25 mL


jam dengan pendingin tegak. larutan Luff Schoorl dan beberapa
Didinginkan dan netralkan dengan butir batu didih serta 15 mL
larutan NaOH 30%, lalu aquadest. Kemudian dipanaskan
dipindahkan isinya kedalam labu campuran tersebut dengan nyala
tentukur 100 mL dan dicukupkan yang tetap. Usahakan agar larutan
volumenya dengan aquadest dapat mendidih dalam waktu 3
hingga tanda batas, kemudian menit. Didihkan selama tepat 10
disaring. Setelah itu dipipet 10 mL menit dan selanjutnya cepat
saringan kedalam erlenmeyer 250 didinginkan dengan air mengalir.
mL, lalu ditambahkan 25 mL Ditambahkan 15 mL larutan KI
larutan Luff Schoorl dan beberapa 30% dan 25 mL larutan H2SO4
butir batu didih serta 15 mL 25% dengan hati-hati lalu dititrasi
aquadest. Kemudian dipanaskan dengan larutan Na2S2O3 0,1N
campuran tersebut dengan nyala sampai kuning muda.
yang tetap. Usahakan agar larutan Ditambahkan 2 mL indikator
dapat mendidih dalam waktu 3 amilum 1% kemudian titrasi
menit. Didihkan selama tepat 10 kembali dengan Natrium thiosulfat
menit dan selanjutnya cepat sampai terjadi perubahan warna
didinginkan dengan air mengalir. pada larutan
Ditambahkan 15 mL larutan KI Hasil Dan Diskusi
30% dan 25 mL larutan H2SO4 Glukosa merupakan karbohidrat
25% dengan hati-hati lalu dititrasi yang terpenting dalam tubuh karena
dengan larutan Na2S2O3 0,1N merupakan penyedia energi yang akan
sampai kuning muda. digunakan oleh tubuh dalam beraktivitas
Ditambahkan 2 mL indikator sehari-hari.Asupan makanan yang
amilum 1% kemudian titrasi mengandung kadar glukosa tinggi perlu
kembali dengan Natrium thiosulfat diperhatikanuntuk mengurangi risiko
sampai terjadi perubahan warna penyakit degeneratif, terutama pada
pada larutan penderita atau orang dengan risiko penyakit
b. Blanko diabetes mellitus. Hal tersebut dapat
Diukur 10 mL aquadest, kemudian disiasati dengan mengkonsumsi pangan
dimasukkan kedalam erlenmeyer sumber karbohidrat seperti umbi-umbian
Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 14
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode
Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

(Maulana, 2012)..Salah satu jenis umbi- terkandung pada ubi jalar ungu pada
umbian yang sering dikonsumsi oleh masing-masing perlakuan. Kemudian
masyarakat adalah ubi jalar. sampel yang telah diberi perlakuan
Penelitian ini menggunakan dihaluskan didalam lumpang kemudian
sampel ubi jalar ungu(Ipomea batatas Var dimasukkan kedalam wadah dan diberi
Ayamurasaki) yang diperoleh di Kelurahan label untuk masing-masing perlakuan.
Kasipute, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Sampel yang sudah mendapat
Bombana, Sulawesi Tenggara. Langkah perlakuan kemudian dianalisis kadar
awal dalam penelitian ini adalah preparasi glukosanya dengan menggunakan metode
sampel ubi jalar ungu dimana di ambil ubi Luff Schoorl.Pemilihan metode ini karena
jalar ungu yang telah matang kemudian metode Luff Schoorladalah metode yang
dipisahkan ubi jalar ungu dari kulitnya paling sering digunakan untuk menentukan
dengan cara dikupas kemudian dicuci kadar karbohidrat dan merupakan metode
bersih dengan menggunakan air mengalir. terbaik karena memiliki kesalahan sebesar
Pencucian dilakukan dengan tujuan untuk 10% untuk mengukur kadar karbohidrat,
menghilangkan kotoran-kotoran yang masih serta lebih praktis dan murah biayanya
melekat pada ubi jalar ungu. Selanjutnya (Underwood, 2014). Kadar glukosa dalam
sampel ubi jalar ungu masing-masing diberi sampel ubi jalar ungu ditentukan secara
perlakuan dengan cara direbus dan dikukus Iodometri, yaitu larutan sampel yang telah
dengan menggunakan air pada suhu 100˚C direaksikan dengan pereaksi Luff Schoorl
selama 25-35 menit, digoreng dengan dititrasi dengan larutan Na2S2O3, yang telah
menggunakan minyak goreng pada suhu dibakukan dengan K2Cr2O7. Selisih volume
165˚-175˚C selama 2-4 menit, serta dibakar Na2S2O3 pada titrasi blanko dengan volume
pada suhu 180˚-200˚C selama 35-45 menit. Na2S2O3 pada titrasi sampel adalah volume
Pemilihan keempat jenis perlakuan titran Na2S2O3 yang digunakan untuk
tersebut karena keempat jenis perlakuan menghitung kadar glukosa dalam sampel
tersebut yang paling sering dijumpai dalam sebagai gula pereduksi, dengan cara
kehidupan masyarakat dalam hal konversi menjadi berat menggunakan tabel
pengolahan ubi jalar ungu untuk Luff Schoorl.
dikonsumsi. Selain itu, perbedaan jenis
perlakuan pada sampel ubi jalar ungu juga
akan memberikan informasi yang berbeda-
beda mengenai kadar glukosa yang
Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 15
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode
Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

Tabel 1. Penentuan %kadar glukosa dengan menggunakan metode Luff Schoorl

Sampel Replikasi Bobot sampel (mg) / (mL) Vol. Na2S2O3 (mL) % Kadar glukosa

A1 1004,9 23,30 3,70


A2 1004,8 23,30 3,70
A
A3 1005,0 23,80 2,51
Rata-rata 3,30
B1 1008,9 22,90 4,64
B2 1008,4 22,90 4,64
B
B3 1008,7 22,55 5,47
Rata-rata 4,92
C1 1000,1 21,45 8,20
C2 1006,8 21,15 8,89
C
C3 1009,1 22,30 6,06
Rata-rata 7,72
D1 1005,6 21,75 7,41
D2 1012,1 22,05 6,64
D
D3 1004,4 21,50 8,04
Rata-rata 7,36
E E 10 24,85 0
Ket. :
A : Ubi Jalar Ungu Rebus
B : Ubi Jalar Ungu Kukus
C : Ubi Jalar Ungu Bakar
D : Ubi Jalar Ungu Goreng
E : Blanko

Berdasarkan hasil penelitian pada perlakuan dibakar diperoleh kadar glukosa


tabel. 2 diperoleh hasil sampel ubi jalar ungu rata-rata sebesar 7,72% dan pada sampel ubi
dengan perlakuan direbus diperoleh kadar jalar ungu dengan perlakuan digoreng
glukosa rata-rata sebesar 3,30%, pada sampel diperoleh kadar glukosa rata-rata sebesar
ubi jalar ungu dengan perlakuan dikukus 7,36% serta pada perlakuan blanko tidak
diperoleh kadar glukosa rata-rata sebesar diperoleh adanya kadar glukosa sebesar 0%.
4,92%, pada sampel ubi jalar ungu dengan

Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 16
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode
Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

7
Persentase Kadar Glukosa

6
Ubi Jalar Ungu Rebus
5
Ubi Jalar Ungu Kukus
4
Ubi Jalar Ungu Bakar
3
Ubi Jalar Ungu Goreng
2

0
A B C D
Metode Pengolahan Sampel

Gambar 1. Grafik persentase rata-rata Kadar Glukosa

Kadar glukosa mulai tertinggi dengan cara dikukus digunakan interaksi uap
hingga terendah terkandung dalam ubi jalar panas langsung kepada sampel. Sehingga
ungu bakar (C), ubi jalar ungu goreng (D), olahan yang dihasilkan dari kedua cara
ubi jalar ungu kukus (B) dan ubi jalar ungu pengolahan tersebut akan memiliki
rebus (A) seperti pada gambar 5. Terlihat kandungan air lebih tinggi akibat akumulasi
bahwa proses pengolahan yang berbeda-beda air pada sampel. Namun terlihat jelas pada
pada sampel menghasilkan kadar glukosa gambar 5, sampel yang diolah dengan cara
yang berbeda-beda pula. Kadar glukosa yang direbus menghasilkan kadar glukosa
diperoleh dipengaruhi oleh banyaknya terendah, sehingga ubi jalar ungu rebus baik
kandungan air yang terdapat pada sampel untuk kesehatan dan layak dijadikan sebagai
setelah mengalami pengolahan. Hal ini dapat alternatif pangan bagi masyarakat yang
dilihat dari sampel yang mengalami mengalami penyakit degeneratif terutama
pengolahan direbus dan dikukus memiliki pada penderita atau orang dengan risiko
kadar glukosa yang lebih rendah dibanding penyakit diabetes mellitus.
dengan sampel yang mengalami pengolahan Sampel yang diolah dengan cara
dibakar dan digoreng. dibakar, pemanasannya menggunakan udara
Sampel yang diolah dengan cara panas (heat air) yang menyebabkan
direbus, dimasak pada rendaman air terjadinya proses penguapan air pada sampel,
mendidih, sedangkan sampel yang diolah sedangkan sampel yang diolah dengan cara
Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 17
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode
Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

digoreng menyebabkan sebagian besar air Daftar Pustaka


yang terkandung pada sampel diuapkan oleh
Diyah Wahyuning dan Nuzul, 2016.
minyak panas. Hal ini sejalan dengan
“Evaluasi Kandungan Glukosa Dan
penelitian yang dilakukan oleh Nilasari, yang Indeks Glikemik Beberapa Sumber
Karbohidrat Dalam Upaya Penggalian
menyatakan bahwa semakin tinggi
Pangan Ber-Indeks Glikemik Rendah”,
penguapan air yang terjadi akan Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga,
Surabaya.
menyebabkan penurunan kadar air sampel
yang berakibat pada kenaikan persentase Franz M. 2012. Medical Nutrition Therapy
for Diabetes Mellitus and Hypoglicemia
total gula (Nilasari, 2017).
of Nondiabetic Origin. In: Mahan LK,
Kesimpulan Escott-stump S, Janice LR, editors.
Krause’s Food, Nutrition, and Diet
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Therapy 13th Edition. Philadelphia: WB
disimpulkan bahwa ubi jalar ungu memiliki Saunders Company. p. 675-708.
kadar glukosa yang berbeda pada setiap
Lande, G.A., Ni Putu dkk.
perlakuan, dimana pada sampel ubi jalar 2015.”Perbandingan Kadar Glukosa
Sebelum Dan Sesudah Aktivitas Fisik
ungu rebus diperoleh kadar glukosa rata-rata
Intensitas Berat”, Fakultas Kedokteran,
sebesar 3,30%, pada sampel ubi jalar ungu Universitas Sam Ratulangi, Manado.
kukus diperoleh kadar glukosa rata-rata
Maulana, Bayu. 2012. “Pengaruh Berbagai
sebesar 4,92%, pada sampel ubi jalar ungu Pengolahan Terhadap Indeks Glikemik
Ubi Jalar (Ipomea Batatas) Cilembu”,
bakar diperoleh kadar glukosa rata-rata
Fakultas Ekologi Manusia, Institut
sebesar 7,72% dan pada sampel ubi jalar Pertanian Bogor, Bogor.
ungu goreng diperoleh kadar glukosa rata-
Nintami AL, Rusanti N.2012. Kadar serat,
rata sebesar 7,36%. Sehingga kadar glukosa aktivitas Antioksidan, Amilosa dan Uji
Kesukaan Mi Basah dengan Subtitusi
terendah diperoleh dari sampel ubi jalar ungu
Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea
rebus. batatas var Ayumurasaki) bagi Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2. Journal of
Nutrition College. 1:486-504.
Ucapan Terima Kasih Nilasari, O., Susanto, W., Maligan, J. 2017.
1. Kampus Politeknik Bina Husada Pengaruh Suhu dan Lama Pemasakan
Terhadap Karakteristik Lempok Labu
Kendari. Kuning (WALUH). Jurnal Pangan dan
2. Dosen-dosen Prodi D-III Farmasi yang Agroindustri, 5 (3): 15-26.
telah membantu menyelesaikan artikel Nisviaty A. 2006. “Pemanfaatan Tepung Ubi
penelitian ini. Jalar (Ipomoea batatas L.) sebagai
Bahan Dasar Produk Olahan Kukus
Serta Mutu Gizi dan Indeks

Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 18
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Var Ayamurasaki) Menggunakan Metode
Luff Schoorl, Reymon, dkk, 2019, Hal. 10 - 19

Glikemiknya”, Institut Pertanian Bogor,


Bogor.

Sudarmadji, S. 1989. Analisa Bahan


Makanan Dan Pertanian. Jakarta :
Liberty.

Underwood. 2014. Analisis Kimia


Kuantitatif, Edisi III, Erlangga, Jakarta

Naskah diterima : 10 September 2019, diterima untuk diterbitkan 25 September 2019, diterbitkan 10 Oktober 2019 19
Warta Farmasi Vol.8(2), 2019

Anda mungkin juga menyukai