Anda di halaman 1dari 16

Ekonomi Teknik

Luh Putu Trisna Darmayanti


,
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Udayana
2021
Konsep Nilai Uang terhadap
Waktu
• Ada 2 konsep matematis:
– 1. Konsep JUMLAH uangà dua atau lebih bilangan yang
ditambahkan/dikurangi akan sama kapanpun dilakukan
– 2. Konsep NILAI uangà dua atau lebih himpunan uang yang
berbeda waktunya dijumlahkan akan menghasilkan jumlah nilai
yang berbeda
• Contoh: jika uang tahun 1990 Rp 100.000,-, tahun 1995
Rp 240.000,- dan tahun 2000 Rp 350.000,-, jika
dijumlahkan hasilnya Rp 690.000,-, namun nilainya tidak
sama dengan Rp 690.000,- karena uang yang
dijumlahkan diterima pada waktu berbeda
• à disebabkan konsep Time Value of Money (nilai uang
berubah bersamaan dengan perubahan waktu)
Konsep Nilai Uang terhadap
Waktu
Konsep Nilai Uang terhadap
Waktu
• Rp 10.000.000,- (t=0) EKUIVALEN
dengan Rp 10.000.000(t=1) +i x Rp
10.000.000,-
• Metode Ekuivalen:metode mencari
kesamaan atau kesetaraan nilai uang
untuk waktu yang berbeda
• Diperlukan data tentang suku bunga (rate
of interest)
Bunga (Interest)
• Merupakan sejumlah uang yang dibayarkan akibat
pemakaian uang yang dipinjam sebelumnya
• Merupakan kompensasi dari penurunan nilai uang
selama waktu peminjaman
• Besarnya bunga adalah selisih antara jumlah utang
dibayar dengan utang semula:

Bunga = Jumlah utang sekarang – Jumlah pinjaman semula


Bunga (Interest)
• Contoh:
• Sebanyak uang Rp 100.000.000,- dipinjam dari
sebuah Bank pada tanggal 1 Januari 2017, dan
pada tanggal 1 Januari 2020 utang di Bank
tercatat sebesar Rp 118.000.000,-.
Berapakah bunga yang harus dibayar?
Bunga (i) = Rp 118.000.000 – Rp 100.000.000
= Rp 18.000.000
Tingkat Suku Bunga (Rate of
Interest)
Merupakan rasio antara bunga yang dibebankan
per periode waktu dengan jumlah uang yang
dipinjam awal periode dikali 100%

RoI = Bunga yg dibayarkan /Jumlah pinjaman awal x 100%


RoI = Rp 6.000.000 per tahun
X 100%
Rp 100.000.000

RoI = 6% per tahun


Bunga Sederhana (Simple
Interest)
• Sistem perhitungan bunga yang hanya didasarkan
besarnya pinjaman semula, bunga periode sebelumnya
yang belum dibayar TIDAK termasuk faktor pengali
bunga
• Contoh: Dipinjam uang sebesar Rp 200.000,- 4 tahun lalu dengan
bunga 5% per tahun, perhitungan bunganya adalah sbb:

Tahun Pinj. awal i=5% Pinj.akhir periode


1 200.000 5%x200.000=10.000 200.000+10.000 = 210.000
2 200.000 5%x200.000=10.000 210.000+10.000 = 220.000
3 200.000 5%x200.000=10.000 220.000+10.000 = 230.000
4 200.000 5%x200.000=10.000 230.000+10.000 = 240.000

Total bunga = 40.000


Bunga Sederhana (Simple
Interest)
Bunga = i x P x n

di mana:
i = suku bunga
P = pinjaman semula
n = jumlah periode peminjaman
Bunga Majemuk (Compound
Interest)
• Sistem perhitungan bunga di mana bunga tidak hanya
dihitung terhadap besarnya pinjaman awal, tetapi
didasarkan besarnya utang awal periode yang
bersangkutan à bunga berbunga
• Contoh: Dipinjam uang sebesar Rp 200.000,- 4 tahun lalu dengan
bunga 5% per tahun (metode bunga majemuk), bunganya sbb:

Tahun Pinj. awal i=5% Pinj.akhir periode


1 200.000 5%x200.000=10.000 200.000+10.000 = 210.000
2 210.000 5%x210.000=10.500 210.000+10.500 = 220.500
3 220.500 5%x220.000=11.025 220.500+11.025 = 231.525
4 231.525 5%x231.525=11.576 231.525+11.576 = 243.101

Total bunga = 43.101


Metode Ekuivalensi

• Metode yang digunakan dalam menghitung


kesamaan nilai uang dari waktu ke waktu yang
lain
• Sejumlah uang yang berbeda dibayar pada
waktu yang berbeda dapat menghasilkan nilai
yang sama (ekuivalen) satu sama lain secara
ekonomis
• Contoh: Uang sekarang sejumlah Rp 250.000,- akan
sama nilainya dengan Rp 287.500,- satu tahun
mendatang jika suku bunga berlaku 15%
• à Rp 250.000 + 250.000 (0,15) = Rp 287.500,-
Metode Ekuivalensi

• Simbol-simbol yang sering dipergunakan pada


grafik cash-flow:
– i = interest rate/suku bunga
– n = jumlah periode pembungaan
– P = present /sejumlah nilai uang sekarang
– F = future / nilai masa depan “n” periode yang akan datang
– A = annual / pembayaran seri setiap akhir periode

Asumsi: Cash flow dibuat pada akhir periode, kecuali untuk


investasi pada awal periode yang bersangkutan
1. Cash flow tunggal (Single
payment)
• Jika sejumlah uang saat ini (present) = P
dipinjamkan dengan suku bunga = i, maka uang
tersebut pada periode ke-n akan menghasilkan
nilai uang masa datang (future) = F.
• Nilai uang F akan menjadi ekuivalen dengan P
pada suku bunga i
• Hubungan P dengan F, jika P = diketahui, maka F dapat
dicari dengan:
F = P (1+i)n di mana:
faktor pengali (1+i)n disebut faktor pembungaan majemuk
tunggal (Single payment compound amount factor)
1. Cash flow tunggal (Single
payment)
• Faktor bunga diperoleh dari tabel bunga,
sehingga persamaan faktor bunga menjadi:
F = P (F/P,i,n)
dibaca: F sama dengan P kali faktor bunga F/P suku bunga i
dan umur n
• Contoh:
Uang sebanyak Rp 5.000.000 didepositokan di Bank
dengan suku bunga 6% per bulan. Berapakah jumlah
uang setelah 30 bulan?
1. Cash flow tunggal (Single
payment)
• Bisa diselesaikan dengan:
– Rumus langsung:
Diketahui: P = 5.000.000; i = 6%; n = 30
Maka: F = 5.000.000 (1+ 0,06)30
= 5.000.000 (5,743)
= Rp 28.715.000,-

– Memakai tabel bunga


Diketahui: P = 5.000.000; i = 6%; n = 30
Maka : F = P (F/P,i,n)
F = 5.000.000 (F/P,6%,30)
F = 5.000.000 (5,743) à Rp 28.715.000,-
1. Cash flow tunggal (Single
payment)
• Hubungan kebalikan : jika F diketahui, maka P = dapat
dicari
P = F (1+i)-n

rumus faktor bunga dapat ditulis P = F (P/F,i,n)

• Contoh: Jika ingin memiliki uang sebesar Rp 10.000.000 pada 5 tahun


mendatang, berapakah uang yang harus disetor ke Bank sekarang, bila
suku bunga berlaku 20% per tahun?
Penyelesaian : bisa dengan rumus langsung atau memakai tabel bunga!
P = F (P/F,i,n)
= 10.000.000 (P/F,20%,5)
= 10.000.000 (0,4019) = Rp 4.019.000,-

Anda mungkin juga menyukai