SKRIPSI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
DEPOK
JULI 2019
i
UNIVERSITAS INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
DEPOK
JULI 2019
ii
UNIVERSITAS INDONESIA
FACULTY OF ENGINEERING
DEPOK
JULY 2019
Universitas Indonesia
iii
NPM : 1306404563
Tanda Tangan:
Universitas Indonesia
iv
STATEMENT OF ORIGINALITY
individual work, and all th e sources quoted or referred have been stated
correctly.
Sign :
Universitas Indonesia
v
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Pembimbing 1 : Prof. Dr. Ir Djoko M.H., S.E., M.Eng (…………..)
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 1 Juli 2019
Universitas Indonesia
vi
STATEMENT OF LEGITIMATION
Has been successfully defended in front of the Examiners and was accepted as
part of the necessary requirement to obtain Engineer Bachelor Degree in
Environmental Engineering Program, Faculty of Engineering, Universitas
Indonesia
COUNCIL EXAMINERS
Defined in : Depok
Date : July 1st 2019
Universitas Indonesia
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala nikmat, karunia,
kasih saying, dan rahmat Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik Program
Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi ini, penulis
mendapatkan banyak pelajaran. Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan
dengan baik disebabkan oleh bantuan, kerja sama dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulish mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran, kemudahan, serta kekuatan
kepada penulis dalam menjalani perkuliahan dan penyusunan skripsi di
Departemen Teknik Sipil.
2. Kedua orang tua saya yang telah melahirkan, membimbing, menafkahi,
serta menasehati saya serta memberikan support baik moril dan materil
selama perkuliahan dan penyususnan skripsi.
3. Bapak Prof. Dr. Ir Djoko M.H., S.E., M.Eng dan Ibu Ir. Irma Gusniani, M.Sc
selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan,
arahan, kritik, dan masukan kepada saya selama penyusunan skripsi.
4. Bapak Dr. Nyoman Suwartha, ST, MT, MAgr dan Bapak Dr. Ir. Setyo
Sarwanto M selaku penguji siding skripsi yang telah menguji, memberikan
kritik, saran, dan masukan agar penulis dapat menyusun skripsi dengan baik
dan benar..
5. Mbak Fitri yang telah membantu serta meningatkan penulis sehingga
memudahkan urusan penulis dalam penyusunan skripsi.
6. Hero Suspadama, Christian Pratama, Crysnarendra Aji Prajna, Hirmadito
Prastito, dan Alfandi Kurnianto yang telah memberikan semangat dan
motivasi selama penyusunan skripsi.
7. Mbak Pipit, Dini Kemala, dan Fauzy Ade yang telah membantu dan
memudahkan penulis dalam melakukan riset pada Laboratorium Teknik
Penyehatan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
viii
Universitas Indonesia
ix
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menuompah,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Universitas Indonesia
x
For the sake of science development, hereby agree to provide Universitas Indonesia
Non-exclusive Royalty Free Right for my sciencetific work entitled :
Study of Solid Waste Generation and Composition for Basic Evaluation and
Development of Operational Technical Design at the Student Center Concept
Apartment (Case study of A Tower Taman Melati Margonda Apartment)
Together with the entire documents (if necessary). With the Non-exclusive Royalty
Free Right, Universitas Indonesia has rights to store, convert, manage in form of
database, keep, and publish my undergraduate thesis as long as list my name as the
author and copyright owner.
Universitas Indonesia
xi
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi limbah padat yang
dihasilkan pada apartemen berkonsep Student Centre dengan studi kasus pada
Tower A pada Apartemen Taman Melati Margonda. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui besaran timbulan limbah padat dan persentase komposisi limbah padat
pada dua periode yang berbeda, yaitu pada masa aktif perkuliahan dan masa libur
perkuliahan. Metode pengambilan data menggunakan metode SNI 19-3964-1994
mengenai Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi
Sampah Perkotaan. Hasil penelitian adalah alternatif sistem teknis operasional,
antara lain pewadahan hingga pengangkutan limbah padat yang dapat diterapkan
pada Apartemen Taman Melati Margonda. Timbulan limbah padat yang dihasilkan
pada masa perkuliahan yaitu sebesar 0.235 kg/orang/hari, atau 2.49 liter/orang/hari.
Sedangkan timbulan limbah padat pada masa libur perkuliahan yaitu sebesar 0.108
kg/orang/hari atau 1.31 liter/orang/hari Terjadi penurunan berat timbulan limbah
padat sebesar 45.65% dan penurunan volume sebesar 52.89% pada masa libur
perkuliahan. Komposisi limbah padat pada masa perkuliahan terdiri dari 53.39%
sampah organik, 20.39% sampah plastik, 12.80% kertas, 4.64% kaca, 2.48% logam,
6.31%dan lain-lain. Sedangkan pada masa libur perkuliahan terdiri dari 30.68%
sampah organik, 26.55% sampah plastik, 29.11% kertas, 4.28% kaca, 2.50% logam,
7.08% dan lain-lain. Untuk potensi sampah layak kompos sebesar 38.66% dan
sampah layak jual 22.42% . Nilai jual dari potensi sampah layak jual berkisar Rp
33,092.56/hari, dan satu tahun mencapai Rp. 11,913,322.60/tahun. Perencanaan
pemanfaatan pada limbah padat organik dengan melakukan pengomposan dan
sampah anorganik dengan menerapkan sistem bank sampah
Kata Kunci :
Timbulan limbah padat, komposisi limbah padat, alternatif sistem teknis
operasional limbah padat, pengomposan, bank sampah
Universitas Indonesia
xii
ABSTRACT
This study discusses the generation and composition of solid waste generated in the
Student Center concept apartment with a case study in Tower A at Taman Melati
Margonda Apartments. The study aims to determine the amount of solid waste
generation and the percentage of the composition of solid waste in two different
periods, while on active period of lectures and period of holiday. The method of
data collection uses the method of SNI 19-3964-1994 on Method of Sample
Collection and Measurmenet of The Composition of Urban Waste. The results of
the study are alternative operational technical systems, including storage to
transport of solid waste that can be applied to Taman Melati Margonda Apartments.
Solid waste generated during the lecture period is 0.235 kg/person/day, or 2.49
liters/person/day. While solid waste generation during holiday period is equal to
0.108 kg/person/day or 1.31 liters/person/day There was a decrease in solid waste
generation weight of 45.65% and a decrease in volume of 52.89% during the
holiday period. The solid waste composition during the lecture consisted of 53.39%
organic waste, 20.39% plastic waste, 12.80% paper, 4.64% glass, 2.48% metal,
6.31% and others. Whereas in the lecture holiday period it consisted of 30.68%
organic waste, 26.55% plastic waste, 29.11% paper, 4.28% glass, 2.50% metal,
7.08% and others. The potential reduction of compostable waste is equal to 38.66%
and recyclable waste is about 22.42% .The selling value of the potential for sellable
waste is Rp 33,092.56/day, and one year reaches Rp. 11,913,322.60/year. Planning
the use of organic solid waste by composting and inorganic waste by implementing
a waste bank system
Keywords :
Solid waste generation, solid waste composition, alternative of operational
technical systems solid waste, composting, waste banks
Universitas Indonesia
xiii
DAFTAR ISI
Universitas Indonesia
xiv
Universitas Indonesia
xv
Universitas Indonesia
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sampah Berdasarkan Sumber Kegiatan .................................................. 8
Tabel 2.2 Persentase Komponen Sampah Perkotaan Berdasarkan Sumber ............ 9
Tabel 2.3 Persentase Berat Komponen Limbah Padat Pemukiman pada Negara
Berdasarkan Penghasilan Negara .......................................................................... 11
Tabel 2.4 Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Klasifikasi Kota ................... 24
Tabel 2.5 Klasifikasi Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk, Contoh Jiwa, dan KK
............................................................................................................................... 24
Tabel 2.6 Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Sumber ................................. 25
Tabel 2.7 Standar Kualitas Kompos...................................................................... 26
Tabel 2.8 Nilai Kadar Nitrogen, Rasio C/N dan Kadar Air .................................. 28
Tabel 2.9 Rincian sampah yang dapat didaur ulang ............................................. 28
Tabel 2.10 Angka faktor pemulihan...................................................................... 29
Tabel 2.11 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 30
Tabel 3.1 Data Luas Bangunan, Jumlah lantai, Jumlah unit, Jumlah penghuni dan
Persentase mahasiswa di Apartemen Taman Melati Margonda ........................... 40
Tabel 4.1 Rincian Data Komposisi ....................................................................... 48
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian................................................................................... 56
Tabel 5.1 Berat Timbulan Sampel Limbah Padat Tower A Apartemen Taman
Melati Margonda. .................................................................................................. 58
Tabel 5.2 Volume Timbulan Sampel Limbah Padat Tower A Apartemen Taman
Melati Margonda. .................................................................................................. 60
Tabel 5.3 Berat Jenis Sampel Limbah Padat Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda .............................................................................................................. 62
Tabel 5.4 Berat Timbulan Sampel Limbah Padat Tower A Apartemen Taman
Melati Margonda Masa Libur Perkuliahan ........................................................... 63
Tabel 5.5 Volume Timbulan Sampel Limbah Padat Tower A Apartemen Taman
Melati Margonda Masa Libur Perkuliahan ........................................................... 65
Tabel 5.6 Berat Jenis Sampel Limbah Padat Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda Masa Libur Perkuliahan ....................................................................... 67
Tabel 5.7 Perbandingan Nilai Timbulan Sampah pada Tower A Apartemen
Taman Melati Margonda pada Masa Perkuliahan dan Libur Perkuliahan dengan
penelitian terdahulu ............................................................................................... 68
Tabel 5.8 Perbandingan Timbulan Limbah Padat Tower A pada Masa Perkuliahan
dan Libur Perkuliahan Dibandingkan dengan Standar SNI (19-3964-1995) ........ 69
Tabel 5.9 Komposisi Limbah Padat Tower A Apartemen Taman Melati Margonda
pada Masa Perkuliahan ......................................................................................... 70
Tabel 5.10 Komposisi Limbah Padat Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda pada Masa Libur Perkuliahan .............................................................. 72
Tabel 5.11 Perbandingan Komposisi Limbah Padat Tower A pada Masa
Perkuliahan dan Libur Perkuliahan dengan penelitian terdahulu ......................... 74
Universitas Indonesia
xvii
Tabel 5.12 Potensi Reduksi Sampah Tower A Apartemen Taman Melati Mar.... 76
Tabel 5.13 Potensi Reduksi Sampah Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda (lanjutan) .............................................................................................. 77
Tabel 5.14 Total estimasi energi yang dapat dihasilkan oleh sampah Tower A
Apartemen Taman Melati Margonda .................................................................... 79
Tabel 5.15 Harga Jual Sampah Anorganik ........................................................... 80
Tabel 5.16 Potensi Sampah Layak Jual Pada Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda .............................................................................................................. 81
Tabel 5.17 Kelembaban Sampel Sampah Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda .............................................................................................................. 82
Tabel 5.18 Rasio C/N Sampel Sampah Organik Tower A Apartemen Taman
Melati Margonda ................................................................................................... 83
Tabel 5.19 Label atau Tanda dan warna Wadah Sampah ..................................... 85
Universitas Indonesia
xviii
DAFTAR GAMBAR
Universitas Indonesia
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Limbah padat merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau
proses alam yang berbentuk padat. Limbah padat apabila tidak dikelola dengan baik
dapat menimbulkan berbagai masalah seperti masalah kesehatan masyarakat dan
lingkungan. Timbulan sampah yang dibiarkan dapat menjadi sumber penyakit,
selain itu juga dapat mengakibatkan pencemaran pada lingkungan sekitar.
Permasalahan sampah di Indonesia merupakan masalah besar, tercatat bahwa pada
tahun 2016 jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 65,200,000 ton
pertahun dengan penduduk sebanyak 261,115,456 orang (Badan Pusat Statistik,
2018). Permasalahan ini jika tidak dikelola maka akan menyebabkan permasalahan-
permasalahan lain. Hal ini dikarenakan strategi pengelolaan sampah belum
dilaksanakan. Padahal pemerintah sudah membuat peraturan terkait. Berdasarkan
Undang-undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengatakan
Pengelolaan limbah pada yang dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan
limbah padat.
Pertambahan jumlah penduduk di Indonesia dinilai sangat pesat.
peningkatan penduduk di Indonesia yang mencapai 1,34% dengan jumlah
penduduk sekitar 261.9 juta jiwa pada tahun 2017 (Badan Pusat Statistik, 2018).
Sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak
237,641,326 jiwa mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan
sebanyak 118,320,256 jiwa (49.79 %) dan di daerah perdesaan sebanyak
119,321,070 jiwa (50.21 %) dan angka tersebut akan meningkat hingga 66.6% pada
tahun 2035 (Badan Pusat Statistik, 2010). Salah satu kota yang memiliki jumlah
penduduk yang tinggi ialah kota Depok. Kota Depok yang merupakan salah satu
wilayah di Jawa Barat memiliki luas wilayah sekitar 200.3 Km2 dengan jumlah
populasi penduduk Kota Depok berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 ialah
sebesar 2,254,513 (Badan Pusat Statistik Kota Depok, 2018).
Universitas Indonesia
2
Universitas Indonesia
3
dari Tower A seluas 26,402 m2 dan Tower B seluas 14,993 m2. Berdasarkan dari
hasil wawancara pada bulan Maret 2019, pada Tower A terdapat 800 unit apartemen
dan sudah terisi sekitar 537 unit, sedangkan Tower B terdapat 507 unit apartemen
dan sudah terisi sekitar 342 unit.
Hal yang menjadi latar berlakang pemilihan Tower A Apartemen Taman
Melati Margonda ialah karena belum adanya data tentang timbulan dan komposisi
limbah padat pada apartemen yang berkonsep Student Centre, belum tersedianya
data terkait data timbulan sampah yang dihasilkan, dan belum dilaksanakan
pemilahan dan pengolahan limbah padat pada sumber. Pemilihan Tower A juga
berdasarkan perizinan dengan pihak apartemen dan jumlah penghuni yang berstatus
mahasiswa lebih banyak dibanding Tower B, sehingga diasumsikan terdapat
perbedaan timbulan sampah yang signifikan pada masa libur perkuliahan dengan
masa perkuliahan. Pengambilan data diperuntukkan untuk mengetahui jumlah
timbulan dan komposisi sampah serta dapat menentukan alternatif sistem teknis
operasional yang dapat diterapkan pada apartemen tersebut sehingga dapat
mengurangi beban timbulan sampah yang dibuang ke TPA dan mengurangi biaya
operasional. Metode yang digunakan dalam mendapatkan data timbulan dan
karakteristik komposisi limbah padat yaitu sesuai dengan SNI-19-3964-1994
tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi
Sampah Perkotaan. Sedangkan untuk perencanaan aspek teknis operasional yang
dinilai meliputi pemilahan dan pewadahan sampah pada sumber, pengumpulan
sampah, dan pengangkutan sampah yang mengacu pada UU no.18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, serta Peraturan Pemerintah no. 81 Tahun 2012
tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka diketahui bahwa
pada Apartemen Taman Melati Margonda belum dilakukan pemilahan dan
pengolahan limbah padat yang efesien. Sehingga rumusan masalah yang menjadi
fokus utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia
4
Tujuan Penelitian
1. Menghitung jumlah timbulan sampah yang dihasilkan Tower A Apartemen
Taman Melati Margonda pada masa perkuliahan dan ketika libur
perkuliahan.
2. Menganalisa persentase komposisi timbulan sampah yang dihasilkan Tower
A Apartemen Taman Melati Margonda pada masa perkuliahan dan ketika
libur perkuliahan..
3. Menganalisa potensi limbah padat layak kompos dan layak jual di Tower A
Apartemen Taman Melati Margonda
4. Menganalisa sistem teknis operasional pengelolaan sampah pada Tower A
Apartemen Taman Melati Margonda pada masa perkuliahan dan ketika libur
perkuliahan saat ini..
5. Membuat rekomendasi alternatif sistem teknis operasional pengelolaan
sampah pada Tower A Apartemen Taman Melati Margonda yang dapat
diterapkan.
Universitas Indonesia
5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh melalui hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Akademis
1. Mengetahui informasi mengenai timbulan, komposisi dan pengelolaan
limbah padat pada area perumahan bertingkat jenis apartemen yang
berdekatan dengan area perguruan tinggi
2. Sebagai salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya yang meneliti
mengenai timbulan limbah padat pada area perumahan bertingkat jenis
apartemen
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi pihak pengelola apartemen diharapkan terbantu dengan ada saran
dalam pengelolaan sampah sehingga dapat membantu dalam segi praktik
dalam pengelolaan limbah padat pada area apartemen
2. Bagi penghuni apartemen diharapkan menjadi lebih nyaman pada area
apartemen
3. Bagi pemerintah diharapkan terbantu dalam hal pengelolaan sampah karena
adanya pengurangan sampah sehingga tidak meningkatkan timbulan yang
terangkut ke TPA
Batasan Penelitian
Berdasarkan yang sudah dijelaskan diatas, dapat diketahui batasan-batasan
dalam penelitian ini, antara lain:
1. Penelitian dilakukan pada Tower A Apartemen Taman Melati Margonda,
Depok.
2. Metode pengambilan, dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi
sampah apartemen menggunakan SNI 19-3964-1994 tentang Metode
Pengambilan dan Pengukuran Contoh TImbulan dan Komposisi Sampah
Perkotaan.
3. Pengambilan data timbulan limbah padat dilakukan pada masa perkuliahan
dan masa libur perkuliahan
Universitas Indonesia
6
4. Untuk analisa potensi limbah padat layak kompos hanya dilakukan sampai
tahap analisa data rasio C:N, tidak mencangkup proses pembuatan kompos
5. Untuk analisa potensi limbah padat layak jual menggunakan data timbulan
pada masa perkuliahan
6. Untuk perancangan pengelolaan sampah hanya mencakup aspek teknis
operasional, tidak mencakup aspek kelembagaan, pembiayaan, dan
hukum.
Universitas Indonesia
7
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Universitas Indonesia
8
Universitas Indonesia
9
Universitas Indonesia
10
Universitas Indonesia
11
Tabel 2.3 Persentase Berat Komponen Limbah Padat Pemukiman pada Negara
Berdasarkan Penghasilan Negara
Sisa makanan 40 – 85 20 – 65 6 – 30
Kertas 1 – 10 8 – 30 20 – 45
Kardus 1 – 10 8 – 30 5 – 15
Plastik 1–5 2–6 2–8
Kain 1–5 2 – 10 2–6
Karet 1–5 1–4 0–2
Organik
Kaleng 1 – 10 1 – 10 2–8
Alumunium 1–5 1–5 0–1
Logam 1–5 1–5 1–4
Debu dan abu 1 – 40 1 – 30 0 – 10
Sumber : (Tchobanoglous, et al., 1993)
Universitas Indonesia
12
Kelembaban atau kadar air limbah padat dapat dinyatakan dalm dua
metode, yaitu metode berat basah dan metode berat kering. Metode berat
basah ialah pengukuran kadar air sampel dinyatakan dalam persentase
berat basah. Sedangkan metode berat kering ialah pengukuran kadar air
sampel dinyatakan dalam persentase berat kering. Pada umumnya ukuran
kelembaban limbah padat menggunakan metode persentase berat basah.
Kelembaban limbah padat mempengaruhi perencanaan bahan wadah
pengumpul, lama waktu pengumpulan dan desain system pengolahan.
Kelembaban limbah padat dipengaruhi oleh komposisi limbah padat,
musim, kadar humus dan curah hujan
3. Ukuran dan Distribusi Partikel
Distribusi ukuran dan ukuran partikel dari bahan dalam limbah padat
sangat penting dalam menentukan jenis pengolahan limbah padat, selaint
itu juga dalam kelanjutan recovery bahan. Terutama untuk memisahkan
partikel besar dengan partikel kecil. Dalam upaya pemulihan material,
terutama dengan cara mekanis dan pemisah magnetic. Ukuran dan
distribusi partikel menjadi pertimbangan yang penting
4. Kapasistas Lahan
Kapasitas lahan merupakan total jumlah kelembapan yang dapat
ditambung dalam subjek sampel limbah padat terhadap gaya Tarik
gravitasi. Kapasitas lahan penting dalam menentukan formasi air lindi pada
TPA
5. Faktor Pelimadatan
Konduktivitas hidrolik limbah yang dipadatkan merupakan sifat fisik yang
penting dalam skala besar dapat memnidahkan cairan dan gas dalam TPA
Universitas Indonesia
13
1. Proximate Analysis
Dalam analisis proksimat digunakan untuk komponene limbah padat yang
mudah terbakar meliputi pengujian kelembaban yaitu kelembaban yang akan
hilang saat dipanaskan pada suhu 105o C selama 1 jam, bahan yang mudah
menguap yaitu pembakaran pada suhu 950o C, karbon tetap yaitu sisa
pembakaran yang tersisa setelah bahan mudah menguap hilang dan debu
2. Fusing Point if Ash
Fusing point if ash atau disebut juga titik asap adalah suhu dimana dihasilkan
abu dari proses pembakaran limbah padat yang menjadi padat akibat
penggumpalan
3. Ultimate Analysis
Ultimate analysis dari komponen limbah meliputi penentan persen karbon
(C), hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), belerang (S), dan debu. Hasil
analisis ultimate ini digunakan untuk menentukan karakteristik kimia bahan
organik dalam limbah padat perkotaan atau dapat juga digunakan untuk
menentukan rasio perbanding C/N untuk proses konveris biologis
4. Energy Content
Energy content dalam limbah padat perkotaan ditentukan dengan beberapa
cara yaitu ditentukan dengan menggunakan boiler skala besar sebagai
calorimeter, menggunakan calorimeter laboratorium, dan dengan perhitungan
apabila komposisi elemen diketahui.
5. Nutrisi Esensial dan Elemen Lainnya
Informasi mengenai nutrisi esensial dan elemen di dalam material limbah
padat menjadi penting apabila fraksi organik dari limbah padat akan
digunakan sebagai bahan baku nutuk produksi kompos, metana, dan etanol.
Dari informasi mengenai nutrisi esensial dan elemen di dalam material limbah
padat, maka akan dapat ditentukan produk konversi biologis yang dapat
dihasilkan
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia
18
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
Universitas Indonesia
22
Universitas Indonesia
23
padat dalam satu hari bervariasi menurut waktu. Ini erat hubungannya dengan
kegiatan manusia sehari-hari
5. Aktivitas Penduduk
Profesi dari masing-masing penduduk akan membedakan jenis limbah padat
yang dihasilkan dari aktivitas sehari-harinya
6. Sosial Ekonomi
Masyarakat dari tingkat ekonomi rendah akan menghasilkan total limbah
padat yang lebih sedikit dan homogen disbanding tingkat ekonomi lebih tinggi
(adat dan budaya, taraf hidup, perilaku serta mental penduduk)
7. Sistem Pengumpulan dan Pembuangan yang dipakai
Semakin sering limbah padat dikumpulkan maka semakin tinggi tumpukan
limbah padat yang terbentuk. Tetapi limbah padat organk akan berkurang
karena proses pembusukan, dan yang akan terus bertambah adalh kertas dan
limbah padat kering lainnya yang sulit terdegradasi. Sistem pengumpulan dan
pembuangan yang berada dari masing-masing temapat akan membedakan
komposisi limbat padat.
8. Teknologi
Kemajuan teknologi menyebabkan jumlah timbulan limbah padat semakin
meningkat. Pada jaman dahulu tidak dikenal dengan adanya limbah padat
jenis plastic namun sekarang dengan teknologi untuk pembuatan plastk
menjadikan permasalahan lingkungan.
Data mengenai timbulan, komposisi, dan karakteristik limbah padat
merupakan hal yang sangat menunjang dalam menyusun sistem pengelolaan
persampahan pada suatu wilayah. Data tersebut harus tersedia agar dapat disusun
suatu alternative sistem pengelolaan limbah padat yang baik. Jumlah timbulan
limbah padat ini biasanya akan berhubungan dengan elemen-elemen pengelolaan
limbah padat antara lain (Damanhuri, et al., 1989):
a. Pemilihan peralatan pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan
b. Perencanaan rute pengangkutan
c. Fasilitas untuk daur ulang
d. Luas dan Jenis TPA
Universitas Indonesia
24
Tabel 2.5 Klasifikasi Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk, Contoh Jiwa, dan KK
No Klasifikasi Jumlah Contoh
Jumlah Penduduk Jumlah KK (K)
Kota Jiwa
1 Metropolitan 1,000,000 – 2,500,000 1,000 – 1,500 200 – 300
2 Besar 500,000 – 1,000,000 700 – 1,000 140 – 200
3 Seda, Kecil,
3,000 – 500,000 150 – 350 30 – 70
IKK
Sumber : SNI 19-3964-1994
Karena timbulan limbah padat dari suatu kota sebagian besar berasal dari
rumah tangga, maka untuk perhitungan secara cepat satuan timbulan limbah padat
tersebut dapat dianggap sudah meliputi limbah padat yang ditimbulkan oleh setiap
orang dalam berbagai kegiatan dan berbagai lokasi, baik saat di rumah, jalan, pasar,
hotel, taman, kantor, dsb. Limbah padat dari masing-masing sumber tersebut dapat
Universitas Indonesia
25
dikatakan mempunyai karakteristik yang khas sesuai dengan besaran dan variasi
aktivasinya. Demikian juga timbulan limbah padat dari masing-masing sumber
bervariasi satu dengan yang lain seperti terlihat dalam standar pada tabel berikut:
Universitas Indonesia
26
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
28
Tabel 2.8 Nilai Kadar Nitrogen, Rasio C/N dan Kadar Air
% Nitrogen % Kadar Air (Berat
Material Rasio C/N
(Berat kering) Basah
Batang Jagung 0.4 – 0.8 56 – 123 9 – 18
Pelepah Jagung 0.6 – 0.8 60 – 73 12
Sampah Buah 0.9 – 2.6 20 – 49 62 – 88
Sekam Padi 0.0 – 0.4 113 – 1120 7 – 12
Sampah Sayuran 2.5 – 4.0 11 – 13 *
Kotoran Unggas 1.6 – 3.9 12 – 15 22 – 46
Kotroan Ternak 1.5 – 4.2 11 – 30 67 – 87
Kotoran Kuda 1.4 – 2.3 22 – 50 59 – 79
Sampah sisa Makanan 1.9 – 2.9 14 – 16 69
Kertas 0.2 – 0.25 127 – 178 18 – 20
Sampah buangan 0.6 – 1.3 34 – 80
Lumpur Limbah 2.0 – 6.9 5 – 16 72 – 84
Potongan Rumput 2.0 – 6.0 9 – 25
Dedaunan 0.5 – 1.3 40 – 80
Akar Belukar 1.0 53 15
Ranting Pohon 3.1 16 70
Serbuk Gergaji 0.06 – 0.8 200 – 750 19 – 65
Sumber : (Tchobanoglous & Kreith, 2002)
Sampah Layak Jual
Potensi sampah layak jual merupakan kemampuan sampah atau persentase
sampah yang dapat daur ulang untuk dijual kembali. Persentase potensi sampah
layak jual didapat dengan mengetahui berapa persen sampah anorganik dengan
mengalikan persentase sampah anorganik dengan faktor pemulihan (recovery
factor). Sampah anorganik yang memiliki nilai atau potensi untuk didaur ulang
pada akhirnya akan disalurkan ke industri daur ulang guna menjadikannya kembali
ke barang olahan. Berikut merupakan sampah anorganik yang dapat didaur ulang
(Tchobanoglous & Kreith, 2002):
Tabel 2.9 Rincian sampah yang dapat didaur ulang
Universitas Indonesia
29
Universitas Indonesia
30
Penelitian Terdahulu
2.9.1 Meta Analisis
Universitas Indonesia
31
4 Skripsi: Fajri Mulya Objek Studi : - Jumlah timbulan sampah di Apartemen Essence
Perancangan Iresha, 2013 Darmawangsa sebesar 2350kg/ hari dengan timbulan rata-
Universitas Indonesia
32
Universitas Indonesia
33
Universitas Indonesia
34
Universitas Indonesia
35
Universitas Indonesia
36
Jurnal (Elsevier): Isabel Objek Studi : - Sampah campuran yang didapat pada tahun 2013 sebesar
Waste sorting in Ordonez, Mengetahui kinerja infrastruktur penyortiran 0,89 kg/orang/hari pada bangunan A dan 0,750
apartments: Robin Harder, sampah pada dua Gedung apartemen di kg/orang/hari pada bangunan B. Sedangkan sampah
integrating the Alexandros Gothenburg, Swedia biodegradable pada bangunan sebesar 0,09 kg/orang/hari
perspective of the Nikitas, Ulrike Metode : dan 0,05 kg/orang/hari
user Rahe Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan didapat - Sampel sampah rata-rata yang dimasukkan kedalam
(Ordonez, et dari kantor daur ulang kota. Metode klasifikasi sampah campuran sebesar 19% dengan rentang 16-24%
al., 2015) komposisi sampah yang digunakan menggunakan pada bangunan A dan 18% dengan rentang 11-31%
penelitian terdahulu (Lisa & Anders, 2008). Data - Sampel sampah yang bersifat biodegradable yang
tingkah laku dalam penanganan sampah yang ditemukan pada kategori sampah campuran sebesar 42%
dilakukan penghuni didapat dari kuisioner yang pada bangunanA dan 41% pada bangunan B, Sampel
dibagikan ketiap penghuni dan survei lapangan. sampah kemasan pada bangunan A sebesar 26% dan
Variabel : bangunan B sebesar 22%, dan hanya sekitar sepertiga dari
Jumlah timbulan sampah, Volume timbulan sampah campuran yang merupakan kategori sampah
sampah, Persentase komposisi sampah, Opini campuran (32% pada bangunan A dan 37% pada bangunan
penghuni, Sistem pemilahan sampah pada B)
apartemen - Kesalahan pemilahan terbesar berada pada kemasan
plastik (37% pada bangunan A dan 36% pada bangunan B)
dan kertas (29% pada bangunan A dan 33% pada
bangunanB)
- Ketepatan pemilahan pada sampah kategori biodegradable
mencapai 97% pada bangunan A dan 100% pada bangunan
B
Universitas Indonesia
37
Universitas Indonesia
38
Universitas Indonesia
39
BAB 3
GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI
Kondisi Umum
Apartemen Taman Melati Margonda merupakan tempat hunian dengan
konsep Student centre. Student centre yang dimaksud ialah apartemen yang
menjadikan mahasiswa sebagai target market utama. Sehingga jumlah penghuni
pada Apartemen Melati Margonda didominasi oleh mahasiswa. Tidak banyak
apartemen yang ada di Depok khususnya yang berani mengusung konsep
apartemen khusus mahasiswa. Kebanyakan dari mereka hanya menjadikan
mahasiswa sebagai salah satu target market dari tiap unitnya.
Apartemen Taman Melati Margonda memilih konsep ini berlandaskan
oleh beberapa alasan, antara lain ialah Depok identik dengan kota pelajar di Jawa
Barat. Dengan kondisi seperti itu, sudah pasti Depok bisa dikatakan kampus-
kampusnya di huni oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai kota dan propinsi di
Indonesia. Para mahasiswa ini membutuhkan hunian yang aman, nyaman dan layak
agar mereka bisa menyelesaikan perkuliahan dengan baik. Dan kondisi itu di
dukung dengan adanya kedekatan lokasi apartemen Melati Margonda dengan 3
kampus besar yang ada di Depok yaitu Universitas Indonesia, Universitas Pancasila
dan Universitas Gunadharma. Adapun Fasilitas yang terdapat pada Apartemen
Taman Melati antara lain: Kolam Renang, Lobby Drop Off, Free Wifi, Access
Card, CCTV 24 Jam, Aiphone Intercom, Fitness Center, Bank & ATM, Mini
Market, Laundry, dan Café.
Universitas Indonesia
40
Tabel 3.1 Data Luas Bangunan, Jumlah lantai, Jumlah unit, Jumlah penghuni dan
Persentase mahasiswa di Apartemen Taman Melati Margonda
Apartemen Taman Melati
No. Detail Keterangan Apartemen Taman Apartemen Grand Taman
Melati ( Tower A) Melati (Tower B)
1 Luas Bangunan 26.402 m2 14.993 m2
2 Jumlah Lantai 25 27
3 Jumlah Unit tiap Lantai 41 23
4 Total Unit 800 507
5 Jumlah Penghuni 537 342
6 Persentase Penghuni
73 % 68 %
berstatus Mahasiswa
Sumber : Hasil Wawancara, 2018
Universitas Indonesia
41
Lokasi
Apartemen taman melati berlokasi di Jl. Margonda Raya No.525A,
Pondok Cina, Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424. Batas-batas wilayah
Administatif Apartemen Melati Margonda adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara :Pemukiman (Jalan Pepaya)
Sebelah Barat :Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Universitas Indonesia
Sebelah Timur :Jalan Margonda Raya
Sebelah Selatan :Pemukiman (Jalan Sawo Blok Stasiun Universitas
Indonesia)
Universitas Indonesia
42
Developer
Adhi Persada
Properti
Collier Int.
Support
Building
Manager
Secretary
Office
girl's
Universitas Indonesia
43
Universitas Indonesia
44
a b
Universitas Indonesia
45
Universitas Indonesia
46
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel Penelitian yang digunakan terdiri dari variabel yang berdasarkan
sesuai tujuan penelitian, antara lain:
1. Jumlah timbulan limbah padat yang dihasilkan pada masa perkuliahan dan
masa libur perkuliahan pada Tower A Apartemen Taman Melati Margonda
per harinya .
2. Persentase Komposisi limbah padat yang dihasilkan pada masa perkuliahan
dan masa libur perkuliahan pada Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda per harinya.
3. Nilai kadar air dan rasio C/N limbah padat organik yang dihasilkan pada
Tower A Apartemen Taman Melati Margonda.
4. Nilai sampah layak jual yang dihasilkan dari timbulan limbah padat pada
tower A Apartemen Taman Melati Margonda.
5. Teknik operasional pengelolaan limbah padat pada Tower A Apartemen
Taman Melati Margonda(pewadahan, pengumpulan dan pengolahan limbah
padat).
Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dapat dibagi ke dalam dua bagian besar yaitu
pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif (VanderStoep & Johson, 2009).
Pada pendekatan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan secara kuantitatif
dengan mengumpulkan data primer (hasil penelitian) dan sekunder (studi literatur).
Pendekatan kuantitiatif ialah penelitian dengan cara menentukan angka numerik
untuk mengetahui fenomena yang diteliti. Keuntungan dari pendekatan kuantitatif
ialah dapat mengetahui data yang lebih akurat terhadap suatu populasi dari data
sampel atau sebagian populasi. Proses pendekatan penelitian ini ialah menggunakan
aspek pengukuran, perhitungan, rumus, dan kepastian numerik (Musianto, 2002).
Universitas Indonesia
47
Tahapan Penelitian
Berikut ini adalah tahapaan yang dilakukan dalam penelitian:
Studi Literatur
Studi literatur merupakan langkah awal dalam penelitian ini untuk
mengetahui latar belakang serta teori yang berkaitan dengan timbulan, komposisi
dan timbulan sistem pengelolaan limbah padat. Studi literatur dalam penelitian ini
meliputi buku teks, diktat kuliah limbah padat, jurnal nasional dan internasional,
peraturan yang berlaku, standar pengelolaan limbah padat, laporan tugas akhir yang
Universitas Indonesia
48
telah dilakukan yang berkaitan, dan berita media massa yang berkaitan dengan
penelitian ini.
Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian merupakan dasar dalam melakukan suatu penelitian.
Pada penelitian, data yang diambil dan didapat harus dapat mempresentasikan
(representatif) objek penelitian. Oleh karena itu diperlukan persiapan penelitian.
Persiapan pada penelitian ini meliputi penyediaan peralatan dan perlengkapan
untuk pengumpulan data primer. Peralatan dan perlengkapan berasal dari
Laboratorium Teknik Penyehatan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas
Indonesia. Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan sesuai dengan lampiran 1
yang mengacu pada Standar Nasional Indonesisa (SNI 19-3964-1994) dan
kemudian komposisi limbah padat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rincian Data Komposisi
No Komposisi
I Organik
1 Sisa Makanan
II Plastik
Emberan (plastic rumah
1 tangga. sendok plastic. cup
kopi kemasa margarin) (PP)
Botol plastik bening (PET
2
bening)
Botol plastic warna (PET
3
warna)
Plastik PP warna (minuman
4
gelas kemasan)
Plastik PP bening (gelas
5
aqua)
6 Plastik kemasan
Plastik PS (tempat minum
7
makanan cepat saji)
Tutup botol air mineral dan
8 tempat sampo. tempat
minak. dll (HDPE)
9 Campur kresek
III Kertas
1 Putihan (HVS)
2 Boncos
3 Kardus
4 Koran
5 Majalah
6 Dupleks
Universitas Indonesia
49
Universitas Indonesia
50
Pada penilitian ini jumlah sampel yang digunakan ialah jumlah unit yang
terisi yang terdapat pada Tower A Apartemen Taman Melati Margonda sebanyak
537 penghuni. Dengan menggunakan persamaan (4.1) dan (4.2), maka didapat
sampel sebagai berikut:
S = 1 √537
( 4.3 )
S = 28,28 → 28 sampel unit
Nilai N atau jumlah jiwa perkeluarga yang digunakan ialah 1, hal ini dikarenakan
rata-rata penghuni apartemen ialah mahasiswa dengan 1 unit dihuni oleh 1
penghuni. Namun dikarenakan data sampel hanya sebesar 23, maka sampel harus
dibuat paling sedikit 30. Hal ini karena analisis data statistik, ukuran sampel paling
minimum ialah 30 (Sugiyono, 2007). Selain itu untuk mempermudah pengambilan
sampel tersebut, maka pengambilan sampel dilakukan tiga lantai yaitu pada lantai
16,17 dan 18, pemilihan lantai tersebut merupakan lantai dengan jumlah penghuni
terbanyak menurut informasi dari pihak apartemen. Pemilihan pengambilan sampel
pada tiga lantai tersebut juga dikarenakan tidak didapatnya izin untuk membagikan
polybag kepada para penghuni dan ketidaktentuannya para penghuni yang menetap
pada tiap hari nya.
Dengan demikian kemungkinan sampel yang didapat ialah lebih besar dari
30 sampel. Jumlah sampel berdasarkan jumlah unit pada tiga lantai yaitu berjumlah
123 unit. Maka dapat diketahui taraf signifikasi atau tingkat kepercayaan data
statistik yang diperoleh menggunakan rumus slovin sebagai berikut:
𝑁
𝑛= ( 4.5 )
1 + 𝑁𝑎2
Universitas Indonesia
51
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini sesuai tahapan penelitian terdiri
dari pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang
diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan terhadap obyek yang diteliti, antara
lain jumlah timbulan limbah padat dan komposisi limbah padat pada tower A.
Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh tanpa harus melakukan
pengukuran langsung terhadap obyek yang diteliti, antara lain data umum dan
teknis operasional pengelolaan limbah padat obyek studi. Berikut rincian data
primer dan sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini:
Universitas Indonesia
52
Universitas Indonesia
53
Pengolahaan Data
Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, maka dilakukan pengolahan
dan analisis data terkait dengan data timbulan dan komposisi limbah padat yang
terbentuk. Tahapan pengolahan data yang dilakukan terhadap penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Menghitung berat (kg) limbah padat dari Tower A apartemen Taman Melati
Margonda dengan menggunakan timbangan dengan frekuwensi selama 8
hari berturut-turut
2. Menghitung volume (liter) limbah padat dari Tower A apartemen Taman
Melati Margonda dengan menggunakan box pengukur berukuran 40 × 40 ×
40 cm dengan frekuwensi selama 8 hari berturut-turut
3. Menghitung berat jenis limbah padat dengan persamaan sebagai berikut:
kg⁄ Berat limbah padat (kg)
Berat Jenis limbah padat m3 = ( 4.6 )
Volume limbah padat (m3 )
Dimana :
Berat limbah padat =berat yang diperoleh dengan cara
menimbang limbah padat dalam kotak
dengan menggunakan timbangan
Volume limbah padat = luas kotak pengukur x tinggi limbah padat,
tinggi limbah padat dapat diukur dengan
menggunakan meteran dengan cara
mengukur ketinggian limbah padat dalam
kotak
Universitas Indonesia
54
Kg
∑Rata − rata timbulan tiap orang(orang)
( 4.8 )
=
n hari
Universitas Indonesia
55
Universitas Indonesia
56
Universitas Indonesia
57
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Universitas Indonesia
58
Universitas Indonesia
59
40
35
Dari Gambar 5.1 dapat dilihat timbulan sampah mengalami kenaikan yang
siginifikan pada hari Jumat. Hal ini diasumsikan banyak nya kegiatan yang
dilakukan pada hari Jumat dibandingkan pada hari lainnya. Timbulan sampah
kembali menurun pada hari sabtu dan minggu, hal ini menandakan sedikitnya
kegiatan pada unit apartemen tersebut.
Universitas Indonesia
60
Tabel 5.2 Volume Timbulan Sampel Limbah Padat Tower A Apartemen Taman
Melati Margonda.
Estimasi Volume
Volume Sampel Volume Sampah
Sampah
No. Hari Sampah Perorangan
Keseluruhan
(Liter/hari) (Liter/orang/hari)
(Liter/hari)
1 Senin 283.61 2.31 1238.20
2 Selasa 310.15 2.52 1354.07
3 Rabu 311.87 2.54 1361.58
4 Kamis 277.31 2.25 1210.68
5 Jumat 398.90 3.24 1741.95
6 Sabtu 256.41 2.08 1119.44
7 Minggu 293.32 2.38 1280.58
8 Senin 287.81 2.34 1256.52
Total 2419.47 19.91 10563.01
Rata-rata 302.43 2.49 1320.38
Sumber : Olahan Penulis, 2019
Dari Tabel 5.2 didapat volume timbulan sampel yang dihasilkan oleh
Tower A apartemen Taman Melati Margonda memiliki rata-rata sebesar
302.43liter/hari dengan timbulan tiap orang sebesar 2.49 liter/orang/hari atau dapat
diasumsikan 2.49 liter/unit/harihal ini dikarenakan satu unit di asumsi dihuni oleh
satu penghuni berdasarkan hasil wawancara dengan pihak apartemen. Sedangkan
untuk estimasi volume sampah rata-rata keseluruhan yang dihasilkan oleh Tower A
Taman Melati Margonda sebesar 1,320.38 liter/hari. Timbulan terbesar dihasilkan
pada hari Jumat dengan volume sebesar 398.90 liter, sedangkan timbulan terkecil
ialah 256.41 liter pada hari sabtu. Berikut merupakan grafik hubungan volume
sampel timbulan sampah per hari dengan volume sampel timbulan rata-rata per hari.
Universitas Indonesia
61
450
Gambar 5.2 Grafik Hubungan Volume Sampel Timbulan Sampah Perhari Dengan
Volume Sampel Timbulan Rata-rata Perhari
Dari Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa volume timbulan sampah mengalami
kenaikan yang siginifikan pada hari Jumat. Hal ini diasumsikan banyak nya
kegiatan yang dilakukan pada hari Jumat dibandingkan pada hari lainnya. Volume
timbulan sampah yang terendah terdapat pada hari Sabtu, hal ini menandakan
sedikitnya kegiatan pada unit apartemen tersebut dibandingkan dengan hari lainnya.
Universitas Indonesia
62
Tabel 5.3 Berat Jenis Sampel Limbah Padat Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda
Berat Sampah Volume Sampah Berat Jenis Sampah
No. Hari
(Kg/hari) (liter/hari) (kg/literhari)
1 Senin 29.78 283.61 0.1050
2 Selasa 28.33 310.15 0.0913
3 Rabu 29.41 311.87 0.0943
4 Kamis 26.27 277.31 0.0948
5 Jumat 37.88 398.90 0.0950
6 Sabtu 25.38 256.41 0.0991
7 Minggu 26.23 293.32 0.0893
8 Senin 29.62 287.81 0.1029
Total 0.7717
Rata-rata 0.0964
Sumber: Olahan Penulis, 2019
Dari Tabel 5.3 dapat dilihat berat jenis yang terdapat pada sampel limbah
padat Tower A Apartemen Taman Melati Margonda memiliki berat jenis sebesar
0.0964 kg/L. Berat jenis terbesar terdapat pada hari senin yaitu sebesar 0.1050 kg/L,
sedangkan terkecil ialah pada hari Minggu yaitu sebesar 0.0893kg/L. Berikut
merupakan grafik hubungan berat jenis sampel timbulan sampah per hari dengan
berat jenis sampel timbulan rata-rata.
0.11
TBerat Jenis Timbulan (Kg/Liter/Hari)
0.105
0.1
0.095
0.09
0.085
0.08
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin
Waktu Sampel (Hari)
Gambar 5.3 Grafik Hubungan Berat Jenis Sampel Timbulan Sampah Per Hari
Dengan Berat Jenis Sampel Timbulan Rata-Rata
Sumber: Olahan Penulis, 2019
Dari Gambar 5.3 dapat dilihat bahwa berat jenis sampel sampah
mengalami kenaikan yang siginifikan pada hari Senin. Sedangkan titik terendah ada
pada hari Minggu. Dari ketiga grafik diatas menunjukkan bahwa nilai berat jenis
Universitas Indonesia
63
tidak berbanding lurus dengan berat timbulan maupun volume timbulan limbah
padat. Perbedaan berat jenis pada tiap hari nya disebabkan oleh perbedaan volume
sampah dan berat sampah, hal ini dipengaruhi oleh perbedaan komposisi sampah
yang ataupun perbedaan kadar air sampah pada hari tersebut.
Universitas Indonesia
64
rata sebesar 13.29 kg/hari dengan timbulan rata-rata tiap orang sebesar 0.108
kg/orang/hari atau setara 0.108 kg/unit/hari, hal ini dikarenakan satu unit di asumsi
dihuni oleh satu penghuni berdasarkan hasil wawancara dengan pihak apartemen.
Sedangkan untuk estimasi berat sampah rata-rata keseluruhan yang dihasilkan oleh
Tower A Taman Melati Margonda pada masa libur sebesar 58.03 kg/hari. Timbulan
terbesar dihasilkan pada hari Senin minggu kedua dengan berat sebesar 21.85 kg,
sedangkan timbulan terkecil pada hari Senin minggu pertama dengan berat sebesar
9.02 kg. Berikut merupakan grafik hubungan berat sampel timbulan sampah per
hari dengan berat sampel timbulan rata-rata per hari
25
Berat Timbulan (Kg/Hari)
20
15
10
0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin
Waktu Sampel (Hari)
Gambar 5.4 Grafik Hubungan Berat Sampel Timbulan Sampah Perhari Dengan
Berat Sampel Timbulan Rata-rata Perhari Pada Masa Libur Perkuliahan
Sumber : Olahan Penulis, 2019
Dari Gambar 5.4 dapat dilihat timbulan sampah mengalami kenaikan dari
pada tiap hari nya, walaupun pada hari rabu mengalami penurunan. Kenaikan yang
signifikan terjadi pada hari senin pada minggu kedua, hal ini dikarenakan terdapat
data pencilan berupa banyaknya sampah jenis buku yang dihasilkan pada hari
tersebut dengan besaran 10.5 kg.
Universitas Indonesia
65
Universitas Indonesia
66
250
150
100
50
0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin
Waktu Sampel (Hari)
Gambar 5.5 Grafik Hubungan Volume Sampel Timbulan Sampah Perhari Dengan
Volume Sampel Timbulan Rata-rata Perhari Pada Masa Libur Perkuliahan
Sumber: Olahan Penulis, 2019
Dari Gambar 5.5 Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa volume timbulan
sampah mengalami kenaikan yang dari hari ke hari, dengan puncak berada pada
hari Senin minggu kedua. Hal ini diasumsikan banyak nya kegiatan yang dilakukan
pada hari Senin minggu kedua dibandingkan pada hari lainnya. Volume timbulan
sampah yang terendah terdapat pada hari Senin minggu pertama.
Universitas Indonesia
67
Tabel 5.6 Berat Jenis Sampel Limbah Padat Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda Masa Libur Perkuliahan
Berat Sampah Volume Sampah Berat Jenis Sampah
No. Hari
(Kg/hari) (liter/hari) (kg/literhari)
1 Senin 9.02 129.10 0.070
2 Selasa 12.06 146.74 0.082
3 Rabu 9.76 149.91 0.065
4 Kamis 11.15 149.76 0.074
5 Jumat 13.26 159.50 0.083
6 Sabtu 13.79 154.72 0.090
7 Minggu 15.44 173.45 0.089
8 Senin 21.85 223.49 0.083
Total 0.651
Rata-rata 0.083
Sumber: Olahan Penulis, 2019
Dari Tabel 5.6 dapat dilihat berat jenis yang terdapat pada sampel limbah
padat Tower A Apartemen Taman Melati Margonda masa libur perkuliahan
memiliki berat jenis rata-rata sebesar 0.083 kg/L. Berat jenis terbesar terdapat pada
hari Sabtu yaitu sebesar 0.09 kg/L, sedangkan terkecil ialah pada hari Rabu yaitu
sebesar 0.065 kg/L. Berikut merupakan grafik hubungan berat jenis sampel
timbulan sampah per hari dengan berat jenis sampel timbulan rata-rata.
0.1
Berat Jenis Timbulan (Kg/Liter/Hari)
0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin
Waktu Sampel (Hari)
Gambar 5.6 Grafik Hubungan Berat Jenis Sampel Timbulan Sampah Per Hari
Dengan Berat Jenis Sampel Timbulan Rata-Rata
Sumber: Olahan Penulis, 2019
Dari Gambar 5.6 dapat dilihat bahwa berat jenis sampel sampah
mengalami kenaikan dan penurunan fluktuatif dari pada tiap hari nya. Dari ketiga
Universitas Indonesia
68
grafik diatas menunjukkan bahwa nilai berat jenis tidak berbanding lurus dengan
berat timbulan maupun volume timbulan limbah padat. Perbedaan berat jenis pada
tiap hari nya disebabkan oleh perbedaan volume sampah dan berat sampah, hal ini
dipengaruhi oleh perbedaan komposisi sampah yang ataupun perbedaan kadar air
sampah pada hari tersebut.
5.1.3 Perbandingan Timbulan Limbah Padat Pada Masa Perkuliahan dan Libur
Perkuliahan
Pada pengambilan data timbulan limbah padat pada masa perkuliahan dan
masa libur perkuliahan mengalami perbedaan yang signifikan. Berikut merupakan
tabel perbandingan timbulan limbah padat Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda pada masa perkuliahan dan masa libur perkuliahan.
Tabel 5.7 Perbandingan Nilai Timbulan Sampah pada Tower A Apartemen
Taman Melati Margonda pada Masa Perkuliahan dan Libur Perkuliahan dengan
penelitian terdahulu
Periode
Persentase Penelitian
No. Keterangan Libur
Perkuliahan Penurunan Terdahulu*
Perkuliahan
Berat Timbulan
1 126.86 58.03 149.70
(kg/hari)
45.65 %
Berat Timbulan Per
2 0.236 0.108 0.213
Orang (kg/orang/hari)
Volume Timbulan
3 1320.38 702.17 1,239.13
(liter/hari)
Volume Timbulan Per 52.89 %
4 Orang 2.49 1.31 1.7
(liter/orang/hari)
*Penelitian oleh Iqbal Zaglul, 2016 (Teknis Operasional Limbah Padat Apartemen Margonda
Residence 3)
Sumber : Olahan Penulis, 2019
Pada Tabel 5.7 terlihat perbedaan yang signifikan antara timbulan limbah
padat yang dihasilkan pada masa perkuliahan dan libur perkuliahan. Terjadi
penurunan berat dan volume timbulan limbah padat yang dihasilkan Tower A
Apartemen Taman Melati Margonda ketika masa libur perkuliahan. Penurunan nilai
berat timbulan limbah padat mencapai 45.65% sedangkan penurunan nilai volume
timbulan limbah padat mencapai 52.89%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terjadi penurunan timbulan limbah padat pada masa libur perkuliahan, hal ini dapat
dikarenakan berkurangnya aktivitas para penghuni pada masa libur perkuliahan di
Universitas Indonesia
69
Universitas Indonesia
70
menghasilkan sampah dalam jumlah yang banyak dibandingkan rumah huni lain,
hal ini dikarenakan perbedaan pola perilaku. Perbedaan pola perilaku ialah pada
pola perilaku dalam mengonsumsi makanan, penghuni yang berstatus mahasiswa
cenderung memilih memesan makanan siap saji atau makan diluar area apartemen
dan tidak melakukan kegiatan memasak yang cenderung menghasilkan sampah
organik dalam jumlah banyak.
Universitas Indonesia
71
Universitas Indonesia
72
rata-rata 53.39% sedangkan sampah anorganik sebesar 46.61% antara lain plastik
20.39%, kertas 12.80%, kaca 4.64%, logam 2.48%, dan lain-lain 6.31%. Besaran
sampah organik ini berasal dari sisa makanan dari para penghuni apartemen. Dari
tabel diatas juga dapat dilihat bahwa persentase terbesar kedua ialah plastik dengan
persentase sebesar 20.39%. Jenis sampah plastik terbesar ialah berasal dari sampah
plastik jenis PET yang mencapai 5.49%. Hal ini dapat dikarenakan para penghuni
menggunakan botol minum air mineral kemasan sebagai wadah minum sehari-hari
mereka sehingga timbulan terbesar berasal dari jenis PET. Sedangkan jenis sampah
terbesar selanjutnya ialah kertas dengan persentase sebesar 12.80%. Jenis sampah
kertas dengan persentase terbesar berasal dari jenis kardus dengan persentase
sebesar 3.90%, hal ini dapat terjadi karena banyaknya kardus pada hari-hari
tertentu, kardus-kardus ini berupa kardus makanan cepat saji atau kardus peralatan
elektronik seperti tv, kipas angin, setrika, dll.
5.2.2 Komposisi Limbah Padat Masa Libur Perkuliahan
Komposisi dari limbah padat Tower A Taman Melati Margonda pada masa
libur perkuliahan sebagai berikut:
Tabel 5.10 Komposisi Limbah Padat Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda pada Masa Libur Perkuliahan
Berat Persentase
Persentase
No Komposisi Rata-rata Satuan
(%)
(kg) (%)
I Organik
1 Sisa Makanan 3.50 30.68 30.68
II Plastik
Emberan (plastik rumah
1 tangga. sendok plastic. cup 0.42 3.79%
kopi kemasan margarin) (PP)
Botol plastik bening (PET
2
bening)
0.71 7.03
Botol plastic warna (PET
3
warna)
0.27 2.60
26.55
Plastik PP warna (minuman
4
gelas kemasan)
0.13 1.28
Plastik PP bening (gelas
5
aqua)
0.17 1.61
6 Plastik kemasan 0.26 2.40
Plastik PS (tempat minum
7
makanan cepat saji)
0.24 2.39
Universitas Indonesia
73
Universitas Indonesia
74
7.08%. Komposisi sampah terbesar pada masa libur perkuliahan berasal dari
sampah organik 30.68% yang berasal dari sisa makanan para penghuni. Persentase
komposisi sampah terbesar selanjutnya ialah berasal dari sampah kertas sebesar
29.11% ,hal ini dikarenakan banyak nya penggunaan kertas seperti kemasan
makanan,kemasan minuman, kemasan barang, belajar dan membaca. Persentase
sampah kertas terbesar berasal sampah jenis buku dengan persentase sebesar
6.93%, hal ini dikarenakan penghuni yang mayoritas berstatus mahasiswa.
Persentase terbesar kedua adalah sampah plastik, yaitu sebesar 26.55%, hal ini
dapat terjadi karena para penghuni menggunakan plastik sebagai pembungkus
makanan dan minuman, produk alat kosmetik, produk alat mandi serta sebagai
wadah sementara ketika membawa barang belanjaan. Persentase jenis sampah
plastik terbesar berasal dari sampah jenis plastik botol plastik PET, hal ini
disebabkan oleh banyak para penghuni penggunaan botol minum air mineral
kemasan sebagai wadah minum sehari-hari.
5.2.3 Perbandingan Komposisi Limbah Padat Pada Masa Perkuliahan dan Libur
Perkuliahan
Berikut merupakan tabel perbandingan komposisi limbah padat Tower A
Apartemen Taman Melati Margonda pada masa perkuliahan dan masa libur
perkuliahan.
Tabel 5.11 Perbandingan Komposisi Limbah Padat Tower A pada Masa
Perkuliahan dan Libur Perkuliahan dengan penelitian terdahulu
Persentase (%)
No Komposisi Libur Penelitian
Perkuliahan
Perkuliahan terdahulu*
I Organik 53.39 30.68 52.88
II Plastik 20.39 26.55 17.82
III Kertas 12.80 29.11 15.36
IV Kaca 4.64 4.28 3.44
V Logam 2.48 2.50 1.57
VI Lain – lain 6.31 7.68 9.05
TOTAL 100 100 100
*Penelitian oleh Iqbal Zaglul, 2016 (Teknis Operasional Limbah Padat Apartemen Margonda
Residence 3)
Sumber: Olahan Penulis, 2019
Pada Tabel 5.11 terlihat perbedaan yang signifikan pada komposisi
timbulan limbah padat yang dihasilkan pada masa perkuliahan dan libur
perkuliahan. Perubahan yang signifikan terdapat pada persentase sampah organik
Universitas Indonesia
75
Universitas Indonesia
76
Universitas Indonesia
77
Universitas Indonesia
78
Universitas Indonesia
79
bahwa semua sampah yang terdapat pada komponen dapat dibakar secara
keseluruhan. Berikut potensi nilai energi yang dapat dihasilkan sampah Tower A
Apartemen Taman Melati Margonda.
Tabel 5.14 Total estimasi energi yang dapat dihasilkan oleh sampah Tower A
Apartemen Taman Melati Margonda
Energi Hasil Total Energi
Persentase Komposisi
No Komponen Pemanasan* dihasilkan
Sampah (%)
(Btu/lb) (Btu/lb)
1 Sisa Makanan 53.39 2000 1067.8
2 Kertas 8.90 7200 640.8
3 Kardus 3.90 7000 273
4 Plastik 20.39 14000 2854.6
5 Kayu 0.84 8000 67.2
6 Kaca 4.64 60 2.784
7 Kaleng 2.48 300 7.44
8 Tekstil 1.44 7500 108
Total 95.98 - 5021.62
*Thcobanoglous & Kreith, Handbook of Solid Waste Management, 2002
Sumber: Olahan Penulis, 2019
Dari tabel Tabel 5.14 terlihat total persentase yang dimasukkan tidak
mencapai 100% atau hanya sekitar 95.98% hal in dikarenakan 4.02% merupakan
jenis sampah dan lain-lain seperti pembalut, CD, kabel, Styrofoam, punting rokok,
dan B3. Sehingga sampah 4.02% dianggap menjadi residu yang dikumpulkan untuk
diangkut menuju TPA. Total estimasi energi yang dapat dihasilkan pada sampah
Tower A Apartemen Taman Melati Margonda sebesar 5,021.62 Btu/lb atau sekitar
11,680.28 kJ/kg. Total estimasi energi ini dapat dikonversikan menjadi menjadi
daya listrik dengan menggunakan proses konversi namun mengalami mengalami
penurunan nilai dikarenakana efisiensi konversi yang terjadi
Universitas Indonesia
80
Universitas Indonesia
81
perkuliahan, berikut potensi sampah layak jual pada Tower A Apartemen Taman
Melati Margonda.
Tabel 5.16 Potensi Sampah Layak Jual Pada Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda
Timbulan Harga
Nilai Jual Nilai Jual Nilai Jual
Komposisi Sampah Jual
(Rp/Hari) (Rp/Bulan) (Rp/Tahun)
(Kg) (Rp/Kg)
Emberan 1.34 2000 2,688.33 80,649.77 967,797.25
Botol Plastik
4.85 500 2,425.90 72,777.15 873,325.79
Bening (PET)
Botol Plastik
warna (PET 2.00 500 1,000.60 30,017.90 360,214.78
warna)
Plastik PP
1.06 6000 6,381.76 191,452.91 2,297,434.92
Bening
Plastik PP
0.79 2000 1,574.24 47,227.13 566,725.58
Warna
Plastik
1.00 1800 1,793.66 53,809.73 645,716.80
Kemasan
HDPE 1.03 3500 3,601.77 108,053.06 1,296,636.77
Plastik
2.83 300 848.88 25,466.31 305,595.75
Kresek
Putihan 0.93 1800 1,673.67 50,209.98 602,519.80
Boncos 0.41 700 286.94 8,608.12 103,297.47
Kardus 1.28 1200 1,537.26 46,117.94 553,415.24
Koran 0.18 1500 266.21 7,986.34 95,836.04
Majalah 0.13 800 107.90 3,236.85 38,842.26
Dupleks 2.01 300 604.01 18,120.24 217,442.87
Buku 0.39 700 273.99 8,219.79 98,637.45
Tissue 0.51 200 102.41 3,072.31 36,867.75
Botol Kaca 2.40 300 718.55 21,556.64 258,679.73
Botol Bir 1.01 700 705.00 21,149.94 253,799.28
Kaleng
0.95 1000 948.69 28,460.83 341,529.98
tembaga
Kaleng
0.69 8000 5,552.80 166,583.92 1,999,007.09
Aluminium
Total 27.61 - 33,092.56 992,776.88 11,913,322.60
Sumber : Olahan Penulis, 2019
Dari Tabel 5.16 adalah jenis sampah yang dapat dijual oleh pihak
apartemen. Penjualan ini dapat dilakukan dengan kerja sama antar pihak apartemen
dengan pihak Dinas Kebersihan Kecamatan Beji Kota Depok selaku pengangkut
sampah apartemen. Sampah yang dapat diperjual belikan hanya sampah anorganik
pada sampah apartemen. Nilai jual dari sampah anorganik pada Tower A
Universitas Indonesia
82
Apartemen Taman Melati Margonda dapat menghasilkan nilai jual kurang lebih
sekitar Rp. 33,092.56/hari, dan pada tiap bulannya sekitar Rp. 992,776.88/bulan, dan
untuk waktu satu tahun dapat mencapai sekitar Rp. 11,913,322.60/tahun. Sampah
yang memiliki nilai jual tertinggi ialah pada sampah gelas plastik bening PP dengan
Rp. 6,000- /kg, dan dapat menghasilkan nilai jual sebesar kurang lebih sekitar Rp.
191,452.91/bulan dan mencapai Rp. 2,297,434.92 /tahun.
Universitas Indonesia
83
Universitas Indonesia
84
penyusutan volume dan massa. Hal ini dikarenakan proses perubahan bahan
organik menjadi gas karbon dioksida (CO2 ), H2O, nutrient, humus, dan energi.
Universitas Indonesia
85
Sampah lainnya
Residu
5 Abu-abu
Universitas Indonesia
86
organik, sampah B3 dan sampah lainnya diletakkan pada wadah yang berukuran
cenderung lebih kecil.
Pihak apartemen juga harus menerapkan peraturan serta penyuluhan untuk
melakukan kegiatan pemilahan sampah. Pemilahan sampah yang dimaksud
melibatkan setiap orang pada sumber yaitu penghuni apartemen, pengelola gedung
Apartemen Taman Melati dan pihak pemerintah kabupaten kota Depok. Pihak
pengelola gedung Tower A Apartemen Taman Melati Margonda diharapkan dapat
menetapkan peraturan dimana para penghuni harus melakukan pemilahan di unit
apartemennya dan/atau pemilahan pada ruang garbage room dengan memilahnya
menjadi 5 jenis sampah sesuai Tabel 5.19. Apabila penghuni tidak menyediakan
pewadahan individu untuk lima jenis sampah, penghuni dapat melakukan
pemilahan sampah pada area garbage room
Pada penelitian ini peneliti tidak mendapatkan izin untuk melakukan
survey terhadap para penghuni apartemen guna untuk mengetahui keinginan peran
serta penghuni dalam melakukan kegiatan pemilahan sampah di sumber.
5.7.2 Pengumpulan
Pengumpulan limbah padat pada unit Tower A Apartemen Taman Melati
Margonda dikumpulkan pada padah wadah komunal yang terdapat pada ruang
sampah (garbage room) yang terdapat pada tiap lantai. Pada usulan teknis
operasioanal, para penghuni yang telah memiilah sampah harus memasukkannya
ke dalam wadah komunal yang terdiri dari lima jenis, yaitu sampah organik, guna
ulang, daur ulang, B3, dan residu.
Ruang Sampah
Garbage Room
Universitas Indonesia
87
Universitas Indonesia
88
Bank
Sampah TPS
Rumah Kompos
Universitas Indonesia
89
Universitas Indonesia
90
Sampah yang telah dikumpulkan sesuai dengan kategori akan dipilah dan
disimpan pada bank sampah. Sampah yang masuk ke dalam bank sampah
merupakan sampah yang berasal dari sampah jenis guna ulang, B3 dan daur ulang.
Pada sampah daur ulang akan dilakukan alur seperti Gambar 5.9. Sedangkan untuk
sampah guna ulang akan dipilah mana yang dapat digunakan kembali lalu disimpan
sementara pada bank sampah sedankgan sampah B3 akan disimpan pada ruang
khusus. Sampah guna ulang yang terkumpul akan dipindahkan pada ruang khusus
pada lantai dasar sehingga para penghuni atau staff dapat masuk dan melihat-lihat
barang mana yang dapat digunakan kembali.
Universitas Indonesia
91
5.7.3.2 Pengomposan
Pengomposan merupakan salah satu pengolahan limbah padat khusus
untuk limbah padat organik. Pada apartemen ini sampah yang akan digunakan
adalah sampah hasil sisa makanan para penghuni dari kegiatan sehari-hari. Terdapat
tiga sistem pengomposan, antara lain sistem windrow, aerated static pile dan in
vessel. Sistem pengomposan yang akan disarankan ialah In-Vessel (high rate
composting dengan komposter Rotary Kiln. Pemilihan metode ini dikarenakan pada
sistem windrow dan aerated static pile memerlukan luas lahan yang relatif besar
serta memerlukan area terbuka, serta proses pengoperasian yang lebih sulit.
Sistem In vessel dipilih dikarenakan kecepatan dekomposisi yang cepat.
Proses dekomposisi dengan metode ini mampu mendekomposisi sampah organik
kurang dari satu minggu. Proses pengolahan yang dilakukan dengan cara
menempatkan limbah organik pada wada (vessel) lalu diaduk secara mekanis, selain
itu dilakukan proses aerasi, serta kontrol terhadap kandungan air, sehingga dapat
mengurangi nilai kadar air pada sampah organik.
Kelebihan dari sistem in vessel antara lain :
1. Pengomposan dapat lebih mudah dikontrol untuk mempercepat dan
mengatur kualitas produk yang lebih konsisten
2. Tidak terlalu berpengaruh efek cuaca
3. Hanya perlu sedikit tenaga kerja untuk pengoperasian
4. Tidak memerlukan lahan yang luas
5. Emisi udara dan lindi dapat mudah dikumpulkan
6. Dapat memproduksi kompos dalam waktu cepat ( 7-14 hari)
Dikarenakan volume limbah organik yang cenderung kecil maka
disarankan menggunakan roller kompos dengan dengan dimensi 200 liter (panjang
= 90 cm, lebar dan diameter = 60 cm, tinggi = 90 cm) dan mampu menapung 75 kg
sampah dengan bahan terbuat dari bahan HDPE. Pemilihan ini dasari atas berat
sampah organik yang dihasilkan pada tiap harinya oleh Tower A ialah 59.508
kg/hari dengan asumsi bahwa tidak semua dapat diolah dengan recovery factor
80% (Ramandhani, 2011) sehingga per minggu menghasilkan 333.25 kg sampah
organik. Maka diperlukan 5 alat penampung berupa rotary kiln dengan kapasitas
200 liter. Selain itu diperlukan pula activator tambahan untuk mempercepat proses
Universitas Indonesia
92
5.7.4 Pengangkutan
Pengangkutan pada Apartemen Taman Melati dilakukan oleh pihak Dinas
Lingkungan dan Kebersihan Kota Depok dengan menggunakan mobil dump truck.
Pengangkutan dilakukan pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu pada pukul 07.00 WIB
– 09.00 WIB. Pada truk sampah, sampah organik dan anorganik dicampur menjadi
satu. Sehingga apabila telah dilakukan pemilahan oleh apartemen Taman Melati
Margonda akan menjadi sia-sia jika dicampur kembali pada proses pengangkutan.
Selain itu pada truk pengangkut sampah tidak dilengkapi dengan penutup sampah,
sehingga apabila terjadi hujan sampah yang terangkut akan terkena hujan yang
berakibat kadar air meningkat dan akan meneteskan air lindi selama proses
pengangkutan. Peningkatan kadar air ini dapat meningkatkan proses pembusukan
pada sampah organik serta menyebabkan sampah menjadi lebih berat Sesuai
dengan Permen PU No. 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan
Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Rumah Tangga, bahwa seluruh truk pengangkut sampah harus memiliki
Universitas Indonesia
93
Gambar 5.12 Rekomendasi Truk Pengangkut Sampah, Dumptruck (A) dan Arm
roll truck (B).
Sumber : Olahan Penulis, 2019
Truk pengangkut harus memisahkan sampah organik dan sampah
anorganik yang terangkut dengan memberikan ruang khusus untuk masing-masing
jenis. Sampah organik nantinya akan dimasukkan ke dalam wadah berwarna hijau
sedangkan sampah anorganik pada wadah berwarna kuning. Apabila truk sampah
berupa Dumptruck maka harus ditutupi dengan terpal berlapis sehingga sampah
tidak tercecer dan tidak terkena air hujan.
Hasil Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan selama masa perkuliahan dan masa libur
perkulihan, maka didapatkan hasil sebagai berikut
1. Berat keseluruhan timbulan limbah padat rata-rata pada Tower A
Apartemen Taman Melati Margonda pada masa perkuliahan sebesar 126.86
kg/hari dengan total volume timbulan sebesar 1,320.38 liter/hari. Untuk
timbulan per orang per hari pada masa perkuliahan sebesar 0.236
kg/orang/hari dan 2.49 liter/orang/hari. Sedangkan berat keseluruhan
timbulan limbah padat rata-rata pada masa libur perkuliahan adalah 58.03
kg/hari dengan total volume 702.17 liter/hari. Untuk timbulan per orang per
hari pada masa libur perkuliahan sebesar 0.108 kg/orang/hari dan 1.31
liter/orang/hari
2. Komposisi sampah di Tower A Apartemen Taman Melati Margonda pada
masa perkuliahan terdiri dari 53.39% sampah organik, 20.39% sampah
plastik, 12.80% kertas, 4.64% kaca, 2.48% logam, 6.31%dan lain-lain.
Universitas Indonesia
94
Sedangkan pada masa libur perkuliahan terdiri dari 30.68% sampah organik,
26.55% sampah plastik, 29.11% kertas, 4.28% kaca, 2.50% logam,
7.08%dan lain-lain
3. Nilai Kadar air rata-rata sampah organik pada Tower A Apartemen Taman
Melati Margonda berkisar 56.29%. Sedangkan nilai rasio C/N rata-rata
sampah organik ialah 31.09 : 1
4. Potensi reduksi sampah Tower A Apartemen Taman Melati Margonda
adalah sebesar 61.08% dengan 38.66% sampah layak kompos dan 22.42%
sampah layak jual.
5. Potensi estimasi energi dari proses pembakaran guna untuk energi alternatif
sebesar 5,021.62 Btu/lb atau sekitar 11,680.28 kJ/kg
6. Total nilai jual sampah anorganik pada Tower Apartemen Taman Melati
Margonda per hari berkisar sebesar Rp 33,092.56, untuk per bulan sebesar
Rp. 992,776.88 dan untuk satu tahun sebesar Rp. 11,913,322.60
7. Sistem teknis operasional yang diterapkan pada Apartemen Taman Melati
Margonda adalah pewadahan, pengumpulan, dan pengangkutan. Tidak
adanya pemilahan jenis sampah pada sumber dan pengolahan sampah
8. Usulan aspek teknik operasional yang dapat diterapkan pada Apartemen
Taman Melati Margonda yaitu pemilahan pada sumber, pewadahan,
pengumpulan, pemindahan, dan pengolahan
Universitas Indonesia
95
BAB 6
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penilitian dan pembahasan peneilitian yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berat keseluruhan timbulan limbah padat rata-rata pada Tower A
Apartemen Taman Melati Margonda pada masa perkuliahan sebesar 126.86
kg/hari dengan total volume timbulan sebesar 1,320.38 liter/hari. Untuk
timbulan per orang per hari pada masa perkuliahan sebesar 0.236
kg/orang/hari dan 2.49 liter/orang/hari. Sedangkan berat keseluruhan
timbulan limbah padat rata-rata pada masa libur perkuliahan adalah 58.03
kg/hari dengan total volume 702.17 liter/hari. Untuk timbulan per orang per
hari pada masa libur perkuliahan sebesar 0.108 kg/orang/hari dan 1.31
liter/orang/hari
2. Komposisi sampah di Tower A Apartemen Taman Melati Margonda pada
masa perkuliahan terdiri dari 53.39% sampah organik, 20.39% sampah
plastik, 12.80% kertas, 4.64% kaca, 2.48% logam, 6.31%dan lain-lain.
Sedangkan pada masa libur perkuliahan terdiri dari 30.68% sampah organik,
26.55% sampah plastik, 29.11% kertas, 4.28% kaca, 2.50% logam,
7.08%dan lain-lain
3. Potensi sampah layak kompos sebesar 38.66% dan sampah layak jual
sebesar 22.32%, sedangkan total nilai jual sampah anorganik layak jual pada
Tower Apartemen Taman Melati Margonda per hari berkisar sebesar Rp
33,092.56, untuk per bulan sebesar Rp. 992,776.88 dan untuk satu tahun
sebesar Rp. 11,913,322.60.
4. Tidak adanya perbedaan pada sistem teknis operasional yang diterapkan
pada Apartemen Taman Melati Margonda saat masa perkuliahan dan masa
libur perkuliahan. Sistem teknis operasional pengelolaan sampah yang ada
berupa pewadahan, pengumpulan, dan pengangkutan. Tidak adanya
pemilahan jenis sampah pada sumber dan pengolahan sampah.
Universitas Indonesia
96
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan pembahasan penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti, maka saran dan masukan dari penulis yang dapat
berikan adalah sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan pengukuran jumlah timbulan dan komposisi limbah padat
pada area taman, parkir, kolam renang, dan kantor yang berada di
Apartemen Taman Melati Margonda
2. Perlu dilakukan pendataan berupa pemberian kuesioner kepada para
penghuni terkait tanggapan dan keinginikutsertaannya dalam teknis
operasional yang ada dan yang akan diterapkan.
3. Melakukan Penerapan dan uji coba dari usulan sistem teknis operasional
yang telah diusukan dengan bantuan peran serta penghuni, petugas
kebersihan, pengelola dan pihak dinas kebersihan kota.
4. Melakukan kegiatan penyuluhan kepada penghuni dan petugas kebersihan
mengenai sistem teknis operasional yang telah diusulkan antara lain
pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengolahan dan pemanfaatan
sampah, dan pengangkutan.
5. Melakukan penerapan peraturan yang tegas dan jelas terkait mekanisme
pembuangan dan pengolahan sampah yang telah ditetapkan, serta
melakukan hukuman untuk pelanggaran yang dilakukan oleh pihak
penghuni, petugas kebersihan, pengelola, dan pihak dinas kebersihan kota.
6. Menerapkan kegiatan pengomposan dengan bahan baku dari sampah
organik yang dihasilkan apartemen dengan penambahan EM4 untuk hasil
yang maksimal
7. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui potensi pupuk kompos
yang dihasilkan dari Apartemen Taman Melati Margonda
Universitas Indonesia
97
DAFTAR PUSTAKA
I. BUKU
Damanhuri, E. & Padmi, T., 2004. Diktat Kuliah TL-3150 Pengelolaan Sampah.
Bandung: Departemen Teknik Lingkungan ITB.
Damanhuri, E. & Padmi, T., 2010. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah. Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
Damanhuri, E., Padmi, T., Azhar, N. & Meilany, L., 1989. Pengkajain Laju
Timbulan Sampah di Indonesia. Bandung: Pus.Lit.Bang. Pemukiman Dept PU.
VanderStoep, S. W. & Johson, D. D., 2009. Research Methods for Everyday Life:
Blending Qualitative and Quantitative Approaches. 1st ed. San Fransisco: John
Wiley & Sons.
Tchobanoglous, G., Theisen, H. & Vigil, S., 1993. Integrated Solid Waste
Management: Engineering Principles and Management Issues. Singapore:
McGraw-Hill.
Tchobanoglous, G., Keith, F., 2002. Handbook of Solid Waste Management. USA:
McGraw-Hill
II. SERIAL
Budihardjo, M. A., 2006. Studi Potensi Pengomposan Sampah Kota Sebagai
Salah Satu ALternatif Pengelolaan Sampah Di TPA Dengan Menggunakan
Aktivator EM4 (Effective Microorganism). PRESIPITASI, 1(1), pp. 25-30.
Universitas Indonesia
98
Elimelech, E., Ayalon, O. & ert, E., 2018. What gets measured gets managed: A
new method of measuring household food waste. Elsevier : Waste Mangement,
Volume 76, pp. 68-81.
Lisa, D. & Anders, L., 2008. Methods for household waste composition studies.
Waste Management, 28(7), pp. 1100-1112.
Ordonez, I., Harder, R., Nikitas, A. & Rahe, U., 2015. Waste sorting in
apartments: integrating the perspective of the user. Cleaner Production,
Volume 106, pp. 669-679.
Qodriyatun, S. N., 2015. Bentuk Lembaga yang Ideal dalam Pengelolaan Sampah
di Daerah (Studi di Kota Malang dan Kabupaten Gianyar). Jurnal DPR RI :
Aspirasi, Volume 6, pp. 13-26.
Universitas Indonesia
99
Badan Pusat Statistik Kota Depok, 2018. Kependudukan dan Ketenagakerjaan. In:
B. P. S. K. Depok, ed. Kota Depok Dalam Angka : Depok Municipality in
Figures. Depok: Badan Pusat Statistik Kota Depok, p. 40.
Enviromental Protection Agency (EPA), n.d. Criteria for the Definition of Solid
Waste and Solid and Hazardous Waste Exclusions. [Online]
Available at: https://www.epa.gov/hw/criteria-definition-solid-waste-and-solid-
and-hazardous-waste-exclusions#solidwaste
[Accessed 25 10 2018].
POKJA Kota Depok, 2011. Buku Putih Sanitasi Kota Depok 2011. In: Depok:
Pemerintah Kota Depok.
Republika, 2017. Kota Depok Produksi Sampah 1.200 Ton per Hari. [Online]
Available at: https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-
nasional/17/02/22/olrp9w384-kota-depok-produksi-sampah-1200-ton-per-hari
[Accessed 11 9 2018].
Universitas Indonesia
100
SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan
Kota Sedang di Indonesia
Universitas Indonesia
101
LAMPIRAN I
Komposisi Berat Timbulan Sampah Per Hari Masa Perkuliahan
Universitas Indonesia
102
IV Kaca 4.64 %
1 Botol kaca 0.72 0.93 0.97 0.00 1.24 1.05 0.93 0.92 0.84 3.29 %
2 Botol bir 0.00 1.55 0.00 0.00 0.83 0.00 0.47 0.00 0.35 1.35 %
V Logam 2.48 %
1 Kaleng 0.39 0.50 0.52 0.42 0.21 0.00 0.00 0.14 0.27 1.06 %
2 Kaleng minum 0.14 0.18 0.14 0.08 0.29 0.16 0.20 0.40 0.20 0.77 %
3 Aluminium foil 0.09 0.12 0.02 0.10 0.08 0.05 0.05 0.00 0.06 0.26 %
Universitas Indonesia
103
Universitas Indonesia
104
LAMPIRAN II
Komposisi Berat Timbulan Sampah Per Hari Masa Libur Perkuliahan
Berat (kg/hari) Berat
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Rata-
No Komposisi Persentase
13 Mei 14 Mei 15 Mei 16 Mei 17 Mei 18 Mei 19 Mei 20 Mei rata
2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 (kg/hari)
I Organik 30.47%
1 Sisa Makanan 2.23 3.00 1.50 3.35 3.58 5.51 5.76 3.04 3.50 30.47%
II Plastik 26.55%
Emberan (plastic rumah
1 tangga. sendok plastic. cup 0.37 0.82 0.35 0.17 0.26 0.72 0.23 0.41 0.42 3.79%
kopi kemasa margarin) (PP)
Botol plastik bening (PET
2 1.34 0.61 0.75 0.56 0.87 0.73 0.45 0.40 0.71 7.03%
bening)
Botol plastik warna (PET
3 0.25 0.48 0.28 0.35 0.39 0.06 0.30 0.03 0.27 2.60%
warna)
Plastik PP warna (minuman
4 0.00 0.00 0.18 0.45 0.00 0.27 0.18 0.00 0.13 1.28%
gelas kemasan)
Plastik PP bening (gelas
5 0.00 0.12 0.27 0.22 0.31 0.22 0.25 0.00 0.17 1.61%
aqua)
6 Plastik kemasan 0.25 0.33 0.20 0.14 0.44 0.20 0.41 0.11 0.26 2.40%
Plastik PS (tempat minum
7 0.40 0.19 0.27 0.27 0.54 0.04 0.17 0.02 0.24 2.39%
makanan cepat saji)
Tutup botol air mineral dan
8 tempat sampo. tempat 0.22 0.19 0.08 0.35 0.10 0.07 0.17 0.04 0.15 1.51%
minak. dll (HDPE)
9 Campur kresek 0.12 0.60 0.28 0.64 0.51 0.39 0.76 0.21 0.44 3.94%
Universitas Indonesia
105
Universitas Indonesia
106
Universitas Indonesia
107
LAMPIRAN III
Metode Pelaksanaan Penelitian
a. Peralatan
Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan berdasarkan SNI 19-3964-
1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan
Komposisi Sampah Perkotaan, antara lain :
1. Alat pengambil contoh berupa kantong plastic dengan volume 40 liter;
2. Alat pengukur volume contoh berupa kotak berukuran 20 cm × 20 cm ×
100 cm, yang dilengkapi dengan skala tinggi;
3. Timbangan (0 – 5) kg dan (0 – 100) kg;
4. Alat pengukur, volume contoh berupa bak berukuran (0,5 m × 0,5 m × 0,5
m) yang dilengkapi dengan skala tinggi
5. Perlengkapan berupa alat pemindah (seperti sekop) dan sarung tangan
b. Metode Pengerjaan
Cara pengambilan dan pengukuran dari lokasi perumahan adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan Lokasi pengambilan contoh;
2. Menentukan jumlah tenaga pelaksana;
3. Menyiapkan peralatan;
4. Melakukan pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi
sampah sebagai berikut:
Membagikan kantong plastic yang sudah diberi tanda kepada sumber sampah 1 hari
sebelum dikumpulkan;
Mencatat jumlah unit masing-masing penghasil sampah;
Mengumpulkan kantong plastic yang sudah terisi sampah;
Mengangkut seluruh kantong plastic ke tempat pengukuran;
Menimbang kotak pengukur;
Menuang secara bergiliran contoh tersebut ke kotak pengukur 40 L;
Menghentak 3 kali kotak contoh dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm, lalu
jatuhkan ke tanah;
Universitas Indonesia
108
Universitas Indonesia
109
LAMPIRAN IV
Prosedur Pengukuran Rasio C/N
2. Bahan
• Sampel sampah
b. Cara Kerja
1. Menyiapkan cawan bersih dan memasukkannya ke dalam oven 105oC
menggunakan penjepit selama 3 jam
2. Mengeluarkan cawan menggunakan penjepit dari oven dan
mendinginkannya dalam desikator 30-45 menit
3. Menimbang cawan pada timbangan analitik dan membaca berat pada nilai
yang bertanda bintang
4. Menambahkan sampel sebanyak 10 gram
5. Cawan yang telah berisi sampel dimasukkan ke dalam oven dengan suhu
105oC selama 3 jam
6. Setelah 3 jam, cawan tersebut dimasukkan ke dalam desikator selama 30 –
45 menit
7. Cawan ditimbang dan dicatat beratnya
Universitas Indonesia
110
c. Perhitungan
𝑊1 − 𝑊2
Kadar air sampel = × 100%
𝑊1
Keterangan :
W1 = berat sampel awal
W2 = Berat sampel akhir
Laporan kadar air dalam persen dua angka dibelakng koma
2. Bahan
• Sampel hasil TS
b. Cara Kerja
1. Memasukkan cawan hasil TS ke oven bersuhu 550oC selama 1 jam
2. Setelah memanaskan cawan selama 1 jam, kemudian memasukkannya ke
dalam desikator selama 30 – 45 menit
3. Meinimabng kemali cawan yang bersisi sampel dan mencatat beratnya
c. Perhitungan
mg VS = A − B
Keterangan :
A = Berat sampel awal + cawan sebelum pembakaran
B = Berat sampel akhir + cawan setelah pembakaran
Universitas Indonesia
111
Karbon (C)
a. Alat dan Bahan
1. Alat
• Cawan porselen
• Penjepit cawan
• Desikator
• Gelas ukur
• Pipet ukur 10 mL
• Spatula
• Oven suhu 105oC dan 550oC
• Timbangan analitik
• Labu ukur 100 mL
• Erlenmeyer 125 mL
• Kertas saring
• Corong
• Kuvet, 2 buah
• Spektrofotometer DR-5000
2. Bahan
• Sampel 0,1 gram hasil pengeringan 105oC selama 3 jam hasil TS
• K2Cr2O7 2N
• H2SO4 pekat
b. Cara Kerja
1. Mengambil sampel sebanyak 0,1 gram, lalu menuangkannya ke dalam labu
ukur 100 mL (sampel yang digunakan telah dikering terlebih dahulu. Proses
pengeringan dilakukan dengan memanaskan sampel dalam oven dengan
suhu 105oC selama 3 jam)
2. Menambahkan K2Cr2O7 2N sebanyak 5 mL
3. Menambahkan H2SO4 pekat sebanyak 5 mL
Universitas Indonesia
112
c. Perhitungan
C yang terbaca pada DR 5000 ×FP
% C=
massa sampel (gr)
Keterangan :
FP = Faktor Pengenceran
Massa sampel = berat sampel yang dimasukkan 0,1 gram
Universitas Indonesia
113
Nitrogen (N)
Bahan
• Sampel hasil TS
• Bubuk Selenium
• Bubuk K2SO4
• Bubuk Devadra alloy
• Larutan Parafin
• Larutan H2SO4 pekat
• Larutan H2SO4 2N
• Larutan indicator PP
• Larutan Mineral stabilizer
• Larutan Polyvinyl alcohol
• Larutan Nessler reagent
Universitas Indonesia
114
• Larutan NaOH
b. Cara Kerja
Pengujian Nitrogen Anorganik :
1. Mengambil sampel sebanyak 0,5 gram, lalu menaruhnya kedalam
Erlenmeyer yang dipersiapkan khsusu untuk percobaan Nitrogen. (Sampel
yang digunakan telah dikeringkan terlebih dahulu. Proses pengeringan
dilakukan dengan memanaskan sampel dalam oven dengan suhu 105 oC
selama 3 jam)
2. Menambahkan 1 gram selenium kedalam Erlenmeyer
3. Menambahkan 1 gram K2SO4 kedalam Erlenmeyer
4. Menambahkan 1 gram Devarda Alloy kedalam Erlenmeyer
5. Menambhakn 5 mL paraffin kedalam Erlenmeyer
6. Menambahkan 2-5 mL H2SO4 ke dalam Erlenmeyer (disesuaikan dengan
jenis sampel, pada umumnya dilakukan penambahan sebanyak 3 mL)
7. Memanaskan sampel menggunakan hotplate dengan suhu 250oC selama
±30 menit hingga uap nitrogen habis
8. Kemudian sampel didinginkan dibawah air mengalir dan ditambahkan 100
mL air suling sambil mengeruk bagian bawah Erlenmeyer dengan spatula
9. Sampel di shaker selama 10-15 menit
10. Kemudian sampel dipindahkan dari Erlenmeyer nitrogen ke Erlenmeyer asa
300 mL sambil melakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring
dan corong(selama proses pemindahan, dilakukan pula proses
penyaringan).
11. Sebelum melakukan pengecekan dengan menggunakan spektrofotometer,
ada beberapa hal yang harus ditambahkan pada sampel dalam kuvet, antara
lain adalah:
• Menambahkan 3 tetes mineral stabilizer
• Menambahkan 3 tetes polyvinyl alcohol
• Menambahkan 1 mL Nessler reagent
• Ketiga perlakuan diatas diberikan pada kuvet yang berisi sampel dan
kuvet yang berisi air suling sebagai blanko
Universitas Indonesia
115
12. Sampel yang telah disaring kemudian dipindahkan diukur kadar nitrogen
anorganiknya dengan menggunakan spektrofotometer panjang gelombang
425 nm dan metode-380
Nitrogen Organik :
1. Mengambil sisa sampel hasil penyaringan sebanyak 10 mL dan
memasukkanya kedalam labu ukur khusus untuk pengecekan nitrogen
2. Menambahkan 1 gram Devarda Alloy kedalam sampel
3. Menambahkan 5 mL paraffin kedalam sampel
4. Menambahkan 3 tetes indikator PP
5. Memanaskan labu ukur khusus nitrogen dengan suhu sebesar 150oC.
Sebelum dilakukan proses pemanasan, harus dilakukan perangkaian alat
pemanas nitrogen terlebih dahulu. Pada Erlenmeyer yang lain yang
terhubung ditambahkan H2SO4 2N sebanyak 10 mL
6. Sampel yang telah dipanaskan kemudian didinginkan dibawah air mengalir
7. Sampel dipindahkan kedalam kuvet untuk selanjutnya diukur konsentrasi N
organiknya
8. Sebelum melakukan pengecekan dengan menggunakan spektrofotometer,
ada beberapa hal yang harus ditambahkan pada sampel dalam kuvet, antara
lain adalah :
• Menambahkan 3 tetes mineral stabilizer
• Menambahkan 3 tetes polyvinyl alcohol
• Menambahkan 1 mL Nessler reagent
• Ketiga perlakuan diatas diberikan pada kuvet yang berisi sampel dan
kuvet yang berisi air suling sebagai blanko
9. Melakukan pembacaan pada spektrofotometer dengan Panjang 425nm dan
metode-380
c. Perhitungan
14 %N yang terbaca pada DR 5000 × FP × 100%
%N=
17 massa sampel (mg)
C Nilai % C
Rasio =
N Nilai % N
Universitas Indonesia
116
LAMPIRAN V
Dokumentasi Penelitian
Universitas Indonesia
117
Universitas Indonesia
118
Universitas Indonesia
119
Universitas Indonesia
120
Universitas Indonesia
121
Universitas Indonesia