PEMBAHASAN KASUS
Tn. Mhd Novri umur 34 tahun datang ke RS pada tanggal 12 Juni 2021
dengan kasus LBP e.c HNP Lumbalis. Permasalahan yang timbul antara lain :
Nyeri menjalar ke tungkai bawah, Nyeri gerak aktif fleksi trunk, Nyeri tekan pada
daerah L4-S1, Keterbatasan lingkup gerak sendi pada saat fleksi trunk, dan
Evaluasi nyeri dengan VAS, diukur dari T1 sampai dengan T3. Diperoleh
penurunan nyeri gerak aktif fleksi trunk dari nilai 7 menjadi nilai 5, penurunan
nyeri tekan dari nilai 4 menjadi 3, dan nyeri menjalar dari nilai 6 menjadi nilai 3.
Hasil evaluasi nyeri ditunjukkan pada grafik 4.1 di bawah. Berdasarkan grafik 4.1
dibawah, diperoleh penurunan nyeri selama 3 kali terapi. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh dari pemberian Infrared, TENS dan terapi latihan Mc Kenzie
Terapi radiasi infra Red (heat therapy) adalah intervensi terapi fisik
62
63
pain. Infra Red elektromagnetik. Sinar Infra Red memunculkan panas saat diserap
oleh materi, antara panjang gelombang 4x10 Hz dan 7,5x10 Hz. Panas yang
digunakan untuk penguatan dan peregangan otot-otot ekstensor dan fleksor sendi
lumbo sacralis dan dapat mengurangi nyeri. Latihan ini diciptakan oleh Robin Mc
Kenzie Exercise.
tinggi di susunan saraf pusat. Dengan pemberian TENS maka serabut saraf
2015).
64
8
7
Grafik
6
Nyeri Gerak Aktif
5
Flexi Trunk 4.1
4 Nyeri Tekan
3 Nyeri Menjalar Hasil
2 Nyeri Gerak Pasif
1 Evaluasi
0
Terapi 1 Terapi 2 Terapi 3
yang telah, menurut Basmajian (1978) adanya peningkatan lingkup gerak pada
trunk berarti pemberian Mc. Kenzie Exercise dapat mengurangi nyeri, mengurangi
dari Mc. Kenzie Exercise adalah untuk memperkuat otot-otot trunk. Pada saat
latihan ini otot-otot fleksor trunk bergerak memanjang dan ekstensor trunk
(Basmajian, 1978).
jaringan lunak bagian anterior sehingga akan memberikan lingkup gerak yang
Evaluasi LGS fleksi trunk dengan midline diukur saat pasien bergerak
fleksi trunk dari 20 cm menjadi 25 cm secara aktif, dan secara pasif dari 25 cm
menjadi 30 cm. Hasil evaluasi LGS ditunjukkan pada tabel 4.1 dibawah ini.
35
30
25
20
Aktif
15 Pasif
10
5
0
T1 T2 T3
sekitarnya. Kondisi seperti ini membuat nyeri akan menurun dan aktivitas
fungsional meningkat (Saputri, 2016). Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Yuniar et al., 2013) yang menunjukkan bahwa McKenzie exercise
efektif untuk menurunkan nyeri sehingga dapat menurunkan skor ODI pada kasus
HNP.
nyeri, serta motivasi pasien untuk sembuh dan dorongan fisioterapis juga sangat
dibutuhkan. Dengan adanya perbaikan pada rasa nyeri maka dapat memberikan
penurunan.
pasien serta efek-efek negatif yang muncul jika pasien tidak mau melakukan
terapi secara rutin. Dari hasil evaluasi dengan menggunakan Oswestry Disability
No Kriterian pemeriksaan T1 T2 T3
Intensitas Nyeri
1 3 2 2
Ket. Terasa agak berat
Perawatan Diri
2 Ket. Merawat diri secara 1 1 1
normal, Nyeri
Aktivitas Mengangkat
3 Ket. Hanya dapat 4 3 3
mengangkat benda ringan
Berjalan
4 0 0 0
Ket. Tidak ada nyeri
Duduk
5 2 2 1
Ket. <1 jam, Nyeri
Berdiri
6 Ket. Mampu berdiri lama, 1 1 1
Nyeri
Tidur
7 1 1 0
Ket. Terganggu oleh nyeri
Kehidupan Sosial
8 Ket. Aktvitas Olahraga 2 2 2
Terganggu
Berpergian/ Melakukan
9 Perjalanan 0 0 0
Ket. Tidak adanya nyeri
Total 14 12 10
KET :
T1 = 28% (Cacat Moderat/Sedang)
T2 = 24% (Cacat Moderat/Sedang)
TI = 20% (Cacat Minimal)