Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

4.1 Pembahasan Hasil

Tn. Mhd Novri umur 34 tahun datang ke RS pada tanggal 12 Juni 2021

dengan kasus LBP e.c HNP Lumbalis. Permasalahan yang timbul antara lain :

Nyeri menjalar ke tungkai bawah, Nyeri gerak aktif fleksi trunk, Nyeri tekan pada

daerah L4-S1, Keterbatasan lingkup gerak sendi pada saat fleksi trunk, dan

penurunan kemampuan fungsional. Setelah dilakukan intervensi fisioterapi

sebanyak 3 kali dengan Infra Red, TENS (Transcutaneus Electrical Nerve

Stimulation) dan Mc Kenzie Exercise didapatkan perkembangan, perkembangan

tersebut dapat dilihat dari evaluasi awal dan evaluasi akhir.

4.1.1 Penurunan Nyeri

Evaluasi nyeri dengan VAS, diukur dari T1 sampai dengan T3. Diperoleh

penurunan nyeri gerak aktif fleksi trunk dari nilai 7 menjadi nilai 5, penurunan

nyeri tekan dari nilai 4 menjadi 3, dan nyeri menjalar dari nilai 6 menjadi nilai 3.

Hasil evaluasi nyeri ditunjukkan pada grafik 4.1 di bawah. Berdasarkan grafik 4.1

dibawah, diperoleh penurunan nyeri selama 3 kali terapi. Hal ini menunjukkan

adanya pengaruh dari pemberian Infrared, TENS dan terapi latihan Mc Kenzie

exercise yang memiliki manfaat untuk mengurangi nyeri.

Terapi radiasi infra Red (heat therapy) adalah intervensi terapi fisik

diklasifikasikan dalam termoterapi yang digunakan dalam pengobatan low back

62
63

pain. Infra Red elektromagnetik. Sinar Infra Red memunculkan panas saat diserap

oleh materi, antara panjang gelombang 4x10 Hz dan 7,5x10 Hz. Panas yang

dipancarkan dari Infra Red telah terbukti meningkatkan ekstensibilitas jaringan,

memperbaiki persendian, mengurangi rasa sakit. dan meningkatkan penyembuhan

lesi jaringan lunak (Ojeniweh, dkk., 2015).

Mc. Kenzie Exercise dapat mengurangi nyeri, mengurangi spasme,

meningkatkan elastisitas jaringan dan menimbulkan rileksasi otot.

Menurut Thomas (2007) Mc Kenzie Exercise adalah suatu tehnik latihan

dengan menggunakan gerakan badan terutama kebelakang/ekstensi, biasanya

digunakan untuk penguatan dan peregangan otot-otot ekstensor dan fleksor sendi

lumbo sacralis dan dapat mengurangi nyeri. Latihan ini diciptakan oleh Robin Mc

Kenzie Exercise.

TENS dapat mengurangi nyeri karena dapat menghambat reseptor nyeri

(nosiseptor) sehingga mencegah impuls nyeri dihantarkan ke tingkat yang lebih

tinggi di susunan saraf pusat. Dengan pemberian TENS maka serabut saraf

berdiameter besar akan diaktivasi dan dapat mengaktivasi sel-sel interneuron di

substansia gelatinosa sehingga susunan saraf berdiameter kecil terhalang

menyampaikan rangsangan nyeri ke pusat saraf dan menutup “spinal gate”.

Dengan menutupnya “spinal gate” maka informasi nyeri terputus (Septiana,

2015).
64

8
7
Grafik
6
Nyeri Gerak Aktif
5
Flexi Trunk 4.1
4 Nyeri Tekan
3 Nyeri Menjalar Hasil
2 Nyeri Gerak Pasif
1 Evaluasi
0
Terapi 1 Terapi 2 Terapi 3

Penurunan Nyeri dengan Vas

4.1.2 Peningkatan Lingkup Gerak Sendi

Meningkatnya lingkup gerak sendi pada trunk dari T1 sampai dengan T3

yang telah, menurut Basmajian (1978) adanya peningkatan lingkup gerak pada

trunk berarti pemberian Mc. Kenzie Exercise dapat mengurangi nyeri, mengurangi

spasme, meningkatkan elastisitas jaringan dan menimbulkan rileksasi otot. Tujuan

dari Mc. Kenzie Exercise adalah untuk memperkuat otot-otot trunk. Pada saat

latihan ini otot-otot fleksor trunk bergerak memanjang dan ekstensor trunk

memendek berulang-ulang sehingga elastisitas otot akan bertambah. Dengan

peningkatan elastisitas otot tersebut maka lingkup gerak semakin bertambah

(Basmajian, 1978).

Mc kenzie Exercise bekerja dengan latihan mobilisasi dan penguluran

jaringan lunak bagian anterior sehingga akan memberikan lingkup gerak yang

cukup pada segmen anterior, memperbaiki postur lordosis lumbal serta

memberikan mobilitas yang baik pada vertebra.

Evaluasi LGS fleksi trunk dengan midline diukur saat pasien bergerak

secara aktif ke arah fleksi .Dari T1 sampai T3 diperoleh peningkatan gerakan


65

fleksi trunk dari 20 cm menjadi 25 cm secara aktif, dan secara pasif dari 25 cm

menjadi 30 cm. Hasil evaluasi LGS ditunjukkan pada tabel 4.1 dibawah ini.

35
30
25
20
Aktif
15 Pasif
10
5
0
T1 T2 T3

Grafik 4.2 Hasil Evaluasi Peningkatan LGS Fleksi Trunk

4.1.3 Peningkatan Aktivitas Fungsional

Akibat adanya gerak dinamis ekstensi yang dilakukan berulang dapat

meningkatkan cairan diskus dan korpus yang kemudian akan menurunkan

viskositas nucleus pulposus dan dapat mengurangi iritasi terhadap jaringan

sekitarnya. Kondisi seperti ini membuat nyeri akan menurun dan aktivitas

fungsional meningkat (Saputri, 2016). Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Yuniar et al., 2013) yang menunjukkan bahwa McKenzie exercise

efektif untuk menurunkan nyeri sehingga dapat menurunkan skor ODI pada kasus

HNP.

McKenzie exercise merupakan suatu teknik latihan dengan menggunakan

gerakan badan terutama ke arah ekstensi dan dapat meningkatkan aktifitas

fungsional (Jumiati, 2015)


66

Peningkatan kemampuan fungsional dipengaruhi oleh berkurangnya

nyeri, serta motivasi pasien untuk sembuh dan dorongan fisioterapis juga sangat

dibutuhkan. Dengan adanya perbaikan pada rasa nyeri maka dapat memberikan

efek peningkatan kemampuan fungsional pasien yang sebelumnya mengalami

penurunan.

Peran terapis sangat besar dalam pemberian motivasi dan semangat

kepada pasien, menjelaskan manfaat-manfaat latihan yang diberikan terhadap

pasien serta efek-efek negatif yang muncul jika pasien tidak mau melakukan

terapi secara rutin. Dari hasil evaluasi dengan menggunakan Oswestry Disability

Index (ODI) didapatkan hasil adanya peningkatan fungsional setelah dilakukan 3

kali terapi. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:


67

No Kriterian pemeriksaan T1 T2 T3
Intensitas Nyeri
1 3 2 2
Ket. Terasa agak berat
Perawatan Diri
2 Ket. Merawat diri secara 1 1 1
normal, Nyeri
Aktivitas Mengangkat
3 Ket. Hanya dapat 4 3 3
mengangkat benda ringan
Berjalan
4 0 0 0
Ket. Tidak ada nyeri
Duduk
5 2 2 1
Ket. <1 jam, Nyeri
Berdiri
6 Ket. Mampu berdiri lama, 1 1 1
Nyeri
Tidur
7 1 1 0
Ket. Terganggu oleh nyeri
Kehidupan Sosial
8 Ket. Aktvitas Olahraga 2 2 2
Terganggu
Berpergian/ Melakukan
9 Perjalanan 0 0 0
Ket. Tidak adanya nyeri
Total 14 12 10

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Kemampuan Fungsional

KET :
T1 = 28% (Cacat Moderat/Sedang)
T2 = 24% (Cacat Moderat/Sedang)
TI = 20% (Cacat Minimal)

Anda mungkin juga menyukai