Anda di halaman 1dari 13

Penanaman Nilai-nilai Karakter Bangsa Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri

Yustiani

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA


MELALUI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMA NEGERI

Inculcation Nation Character Values Through Islamic Religious


Education Subject In Public Senior High School

YUSTIANI

Balai Penelitian dan Pengembangan


Agama Semarang
AbstrAk
Telepon : (024) 7601324 Faks (024) Kasus mencontek, pergaulan bebas, pembuatan video mesum siswa di ruang kelas
7613386 merupakan fenomena lunturnya pendidikan karakter disekolah. Dalam konteks nilai
Email : yustiani_s@yahoo.co.id
Naskah diterima : 31 Januari 2015
pendidikan karakter menjadi penting untuk ditekankan. Penelitian ini menggunakan
Naskah direvisi : 23 Maret – 5 April pendekatan kualitatif, dengan menerapkan desain penelitian model CIPP (Context, Input,
2015 Process, and Product). Secara konteks membangun nilai-nilai karakter bangsa disekolah
Naskah disetujui : 23 Juni 2015 akan berhasil dengan adanya sistem dan iklim yang didukung oleh masing-masing sekolah.
Sistem dan iklim yang mendukung tersebut antara lain adalah kebijakan-kebijakan kepala
sekolah dengan membuat regulasi yang mendukung implementasi pendidikan karakter,
serta ditunjang dengan sarana prasarana sekolah. Aspek input yang ikut menentukan
penanaman nilai-nilai karakter bangsa pada kedua sekolah ini adalah kualitas dari sumber
daya sekolah yang meliputi kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan
sarana prasarana pendidikan. Dari aspek proses, penanaman nilai-nilai karakter bangsa
disekolah ini dilaksanakan melalui integrasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan budaya sekolah. Silabus dan RPP pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA
Negeri 1 Kudus dan SMA Negeri 1 Jepara telah berwawasan pendidikan karakter bangsa.
Adapun aspek produk dari penanaman nilai-nilai budaya dan karakter bangsa diwujudkan
dalam sikap dan perilaku peserta didik disekolah dan masyarakat.
Kata kunci: Nilai-nilai Karakter Bangsa, Pendidikan Agama Islam, SMA Negeri

AbstrAct
Cases of cheating, promiscuity, making sordid video student in the classroom are the
phenomena of decline in character education at the school. In this sense, character education is
essential to emphasized. This research uses qualitative approach, by applying design research
CIPP model (Context, Input, Process, and Product). In context of building the nation character
values at the school will success on condition that it is accompanied with system and climate
supported by each school. One of supporting system and climate is the headmaster’s policies on
the regulation that support the implementation of character education, and this policy should
be supported by infrastructure of the school. The input aspect that determines inculcation of
nation character values in these both schools is the quality of the school resources including
headmaster, teachers, educational staffs, students, and education infrastructures. From
the aspects of process, inculcation nation character values on these schools is implemented
through the integration of the Islamic religious education subject and culture of the school.
Syllabus and RPP on subjects of Islamic religious education in State Senior High School 1
Kudus and State Senior High School 1 Jepara have already been insightful with the education
of nation character. The aspects of product from internalization of cultural values and nation
character are embodied in attitudes and behaviors of the students at school and society.
Keyword: Nation Character Value, Islamic Religious Education, Public Senior High School

135
Analisa Journal of Social Science and Religion Volume 22 No. 01 June 2015
halaman 135-147

Pendahuluan Pendidikan agama berusaha mengarahkan


Pembangunan nasional dalam segala bidang kepada pembentukan kepribadian anak-anak
yang telah dilaksanakan selama ini memang sesuai dengan ajaran agama yaitu beriman dan
mengalami berbagai kemajuan. Namun banyak berakhlak serta berbudi pekerti yang luhur.
pula dijumpai dampak negatif, terutama Pendidikan Agama Islam berkisar pada dua
terjadinya pergeseran terhadap nilai-nilai etika dimensi kehidupan manusia, yakni penanaman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. rasa takwa kepada Allah SWT dimulai dengan
Pergeseran sistem nilai ini sangat nampak dalam pelaksanaan kewajiban formal agama. Jiwa
kehidupan masyarakat termasuk kehidupan para takwa akan berkembang dengan menghayati
remaja (Sulistyowati, 2012:6). keagungan dan kebesaran Tuhan melalui rasa
perhatian kepada alam semesta beserta segala
Tindak kriminalitas yang dilakukan oleh isinya, dan lingkungan sekitarnya. Di samping
remaja usia sekolah cenderung meningkat dari itu pendidikan agama bagi anak-anak terlihat
tahun ke tahun. Komisi Nasional Perlindungan dari dimensi kemanusiaan dalam jiwa anak, serta
Anak (Komnas PA) menginventarisasi data seberapa jauh nilai-nilai itu terwujud nyata dalam
kriminalitas pelajar yaitu, pada tahun 2010 tingkah laku dan budi pekerti (Majid, 2000: 96).
terjadi sebanyak 2.413 kasus, tahun 2011 sejumlah
2.508 kasus, dan pada kwartal pertama tahun Permasalahan dalam penelitian ini
2012 terjadi 2008 kasus. Kasus kriminalitas dijabarkan dalam empat poin pertanyaan yaitu
tersebut meliputi berbagai jenis kejahatan (1) secara konteks, bagaimanakah penanaman
seperti pencurian, tawuran, dan pelecehan nilai-nilai karakter bangsa melalui mata pelajaran
seksual yang dilakukan oleh siswa SD sampai Pendidikan Agama Islam pada peserta didik
dengan SMA (Afrianti dalam Muzayanah, 2014: SMA? (2) Bagaimanakah sumber daya sekolah
280). Selanjutnya dikemukakan oleh Alfiyah terkait dengan penanaman nilai-nilai karakter
2014 bahwa lembaga tersebut mencatat pada bangsa yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku
tahun 2013 terjadi sejumlah 3.339 kasus tindak peserta didik SMA? (3) Bagaimanakah proses
kriminal dan sebanyak 58% merupakan kasus pembelajaran dalam penanaman nilai-nilai
kejahatan seksual yang dilakukan oleh remaja. karakter bangsa pada pendidikan Agama Islam
pada peserta didik SMA? dan (4) Bagaimanakah
Penyimpangan perilaku sebagaimana sikap dan perilaku peserta didik sebagai dampak
dikemukakan di atas merupakan tanda- dari penanaman nilai-nilai karakter bangsa
tanda melemahnya karakter atau budi pekerti melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?
masyarakat di negeri ini. Sebenarnya, sejarah
telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan
memiliki karakter yang kuat. Karakter yang konteks penanaman nilai-nilai karakter bangsa
kuat tersebut diwariskan oleh pendiri negeri melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
ini seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bapak pada peserta didik SMA. (2) Mendeskripsikan
Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Budi Utomo, sumber daya sekolah terkait dengan penanaman
K.H. Ahmad Dahlan. Karakter kuat dari pendiri nilai-nilai karakter bangsa yang diwujudkan
bangsa ini nampaknya terabaikan, luntur karena dalam sikap dan perilaku peserta didik SMA. (3)
arus globalisasi yang kuat (Amin, 2011). Mendeskripsikan proses pembelajaran dalam
penanaman nilai-nilai karakter bangsa pada peserta
Pendidikan karakter sangat efektif diterapkam didik SMA. (4) Mendeskripsikan nilai-nilai karakter
pada jalur pendidikan formal atau sekolah. Salah melalui sikap dan perilaku peserta didik sebagai
satu mata pelajaran yang dianggap memberikan produk dari penanaman nilai-nilai karakter bangsa.
kontribusi terhadap penanaman nilai karakter
adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Secara teoritis penelitian ini diharapkan
memberikan sumbangan terhadap pengem-

136
Penanaman Nilai-nilai Karakter Bangsa Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri
Yustiani

bangan dan penerapan teori tentang penanaman manusia, baik dalam rangka berhubungan
nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik dengan Tuhannya, dengan dirinya, dengan
SMA. Secara praktis penelitian ini diharapkan sesama manusia, maupun dengan lingkungannya,
bermanfaat bagi lembaga pengelola pendidikan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
SMA untuk menentukan kebijakan agar tepat perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-
dalam memilih, mengembangkan, dan membina norma agama hukum, tata karma, budaya, dan
dalam upaya menanamkan nilai-nilai karakter adat istiadat.
bangsa bagi peserta didik melalui Pendidikan
Penanaman nilai-nilai budaya dan karakter
Agama Islam.
bangsa di sekolah dapat dilakukan melalui
Secara terminologis, makna karakter tiga jalur yaitu: (1) Integrasi nilai melaui
sebagaimana dikemukakan oleh Lickona (2013) mata pelajaran. (2) Integrasi melaui kegiatan
adalah “A reliable inner disposition to respond pengembangan kurikulum dan (3) Melalui
to situations in a morrally good way”, yaitu budaya sekolah (Sulistyowati, 2012: 47). Adapun
sebuah kekuatan batin dalam menanggapi nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan
sesuatu secara bermoral. Menanggapi sesuatu budaya dan karakter bangsa versi Kemdiknas
secara bermoral inilah yang disebut karakter. adalah (1) religius (2) jujur (3) toleransi (4)
Selanjutnya ia mengemukakan bahwa agama bagi disiplin (5) kerja keras (6) kreatif (7) mandiri
kebanyakan orang merupakan acuan utama yang (8) demokratis (9) rasa ingin tahu (10) semangat
membawa mereka untuk membentuk kehidupan kebangsaan (11) bersahabat/ komunikatif (12)
yang bermoral. Meskipun agama memiliki menghargai prestasi (13) cinta tanah air (14) cinta
banyak perbedaan mengenai apa yang harus damai (15) nilai gemar membaca (16) nilai peduli
dilakukan umatnya dalam beribadah, mereka lingkungan (17) peduli sosial (18) tanggung jawab
semua memiliki kesamaan prinsip bahwa setiap (Sulistyowati, 2012: 32).
tindakan yang mereka lakukan dalam hidup ini
Menurut Thoha (2004) Nilai-nilai karakter
termasuk pilihan akan perilaku moral yang akan
dapat ditanamkan dalam mata pelajaran
memberikan dampak sebanding di masa yang
pendidikan agama dengan cara diarahkan pada
akan datang (Lickona, 2013: 64).
beberapa fungsi antara lain sebagai fungsi
Karakter pada dasarnya menunjuk pada tiga konvensional, di mana nilai-nilai karakter dalam
hal yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral pendidikan agama diarahkan untuk meningkatkan
behavior sebagaimana dinyatakankan Lickona komitmen dan perilaku keberagaman peserta
“Character so conceived has three interrelated didik. Fungsi neokonvensional yakni nilai-nilai
parts: moral knowing, moral feeling, and moral karakter dalam pendidikan agama diarahkan
behavior”. Menurut Lickona, karakter mulia untuk meningkatkan keberagaman peserta didik
(good character) meliputi pengetahuan tentang sesuai dengan keyakinannya. Fungsi implisit
kebaikan, lalu menimbulkan komitmen (niat) dimana nilai-nilai karakter dalam pendidikan
terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar agama diarahkan untuk mengenalkan kepada
melakukan kebaikan. Dengan kata lain, karakter peserta didik ajaran agama secara terpadu dengan
mengacu kepada serangkaian pengetahuan seluruh aspek kehidupan melalui berbagai subyek
(cognitives), sikap (attitudes), dan motivasi pelajaran.
(motivations), serta perilaku (behaviors) dan
Pendidikan agama merupakan bagian
keterampilan (skills).
terpenting dalam kegiatan proses pembelajaran di
Dari pengertian di atas dapat dipahami sekolah, sehingga penanaman nilai-nilai karakter
bahwa karakter identik dengan akhlak, sehingga dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia keniscayaan. Menanamkan nilai-nilai karakter
yang universal dan meliputi seluruh aktivitas dalam pendidikan agama tidak hanya tanggung

137
Analisa Journal of Social Science and Religion Volume 22 No. 01 June 2015
halaman 135-147

jawab keluarga maupun masyarakat, namun Untuk mengetahui kualitas produk dari
sekolah memiliki tanggung jawab yang penting implikasi terhadap penanaman nilai-nilai
dalam mengembangkan ajaran agama, sekaligus karakter pada mapel PAI, kepada peserta didik
mengemban visi untuk mewujudkan manusia dibagikan kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri
yang beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha dari 20 item pernyataan yang berkenaan dengan
Esa dan berakhlak mulia. Dengan demikian, contoh-contoh kasus, kemudian peserta didik
pendidikan agama akan menghasilkan manusia atau responden diminta untuk menyampaikan
yang jujur, amanah, adil, berbudi pekerti, etis, persepsi sikapnya. Disamping itu dilakukan
saling menghargai, disiplin, harmonis, produktif, observasi kepada peserta didik dan wawancara
baik dalam kehidupan personal maupun sosial. kepada guru serta kepala sekolah.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
MeTode PeneliTian
menerapkan teknik kuesioner, wawancara,
Penelitian ini bersifat evaluatif, dirancang pengamatan, dan telaah dokumen. Analisis
menggunakan model CIPP (Context, Input, data dalam penelitian ini menggunakan metode
Process, dan Product) (Stufflebean dalam komperatif. Analisis data mengacu pada model
Daryanto, 1999: 88-89). Analisis evaluatif ini Miles dan Hubberman (Sugiyono, 2010: 337).
dirancang untuk memeriksa persesuaian antara Aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi
tujuan yang diinginkan dengan kenyataan yang data (data reduction), penyajian data (data
dicapai. display), dan kesimpulan/verifikasi (conclusion
Analisis konteks digunakan untuk drawing/verification).
mengetahui informasi tentang penanaman
Gambar 11.1 Desain Penelitian Penanaman Nilai-Nilai
karakter bangsa, berkenaan dengan budaya
Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan
sekolah, kebijakan kepala sekolah, dan tata Agama Islam di SMA
tertib sekolah. Analisis input menekankan
pada objek yang melaksanakan penanaman
nilai-nilai karakter bangsa di sekolah seperti
kepala sekolah, guru atau tenaga kependidikan Context Input Process
dan kependidikan, peserta didik, serta sarana
prasarana sekolah. Analisis proses menekankan Strategi penanaman - Peserta didik
- Guru
- Pembelajaran
PAI
nilai-nilai budaya dan
pada bagaimana strategi pelaksanaan proses karakter bangsa - Kepala
sekolah
intrakulikuler
- Ekstrakulikuler
berkenaan dengan :
kegiatan pembelajaran dalam penanaman nilai- - Tenaga
kependidikan
- Ko kurikulum
- Budaya
- Kebijakan kepala
- Sarana
nilai karakter bangsa baik melalui pembelajaran sekolah yang
prasarana
Sekolah
mendukung
sekolah
intrakulikuler, kokurikuler dan kegiatan penanaman
pendidikan
ekstrakulikuler. Analisis produk menekankan karakter
Product
pada implikasi hasil yang dicapai peserta didik
berkenaan dengan nilai-nilai karakter bangsa Peserta didik berkarakter :

dalam kehidupan di sekolah. - Religius - Semangat


- Jujur kebangsaan
- Toleransi - Cinta tanah air
Sasaran penelitian ini adalah Sekolah - Disiplin - Menghargai
- Kerja keras prestasi
Menengah Atas Negeri 1 Kudus dan SMA - Kreatif - Cinta damai
- Mandiri - Gemar membaca
Negeri 1 Jepara. Penetapan terhadap sasaran - Demokratis - Peduli lingkungan
- Rasa ingin tau - Peduli sosial
penelitian tersebut didasarkan atas kriteria, - Tanggung jawab
- komunikatif
yaitu SMAN berstatus eks Sekolah Rintisan
Bertaraf Internasional. Karena sekolah eks RSBI
merupakan sekolah sebagai pilot project dalam
Participant
penerapan pendidikan karakter bangsa.
Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik.

138
Penanaman Nilai-nilai Karakter Bangsa Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri
Yustiani

hasil dan PeMbahasan dalam persaingan SNPTN. 3) Memiliki bekal


Profil Sekolah Sasaran Penelitian keterampilan untuk mandiri dalam persaingan
SMA Negeri 1 Kudus beralamat di Jalan global. 4) Berbudi pekerti luhur dan tekun
Pramuka nomor 41 Kudus. Visi SMAN 1 Kudus beribadah.
adalah unggul dalam ilmu pengetahuan dan Dalam mencapai visi tersebut, SMA Negeri
teknologi, memiliki keterampilan untuk hidup 1 Jepara menetapkan misi sebagai berikut: 1)
mandiri, berkepribadian dan berakhlak mulia Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif
serta mampu bersaing secara global. sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai
Untuk mencapai visi tersebut sekolah dengan potensi yang dimiliki. 2) Menumbuhkan
menetapkan misi sebagai berikut: (1) Membentuk semangat keunggulan secara intensif bagi seluruh
peserta didik menjadi manusia beriman dan warga sekolah. 3) Meningkatkan kedisiplinan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta siswa untuk memotivasi belajar. 4) Mewarnai
berakhlak mulia. (2) Membentuk peserta seluruh kegiatan siswa dengan nuansa religius.
didik menjadi manusia yang memiliki rasa 5) Menetapkan manajemen partisipatif dengan
kebangsaan, cinta tanah air, orang tua, dan melibatkan seluruh warga sekolah.
almamater. (3) Membentuk logika, kemampuan Tahun pelajaran 2013/2014 SMAN 1 Jepara
berpikir, semangat kompetitif, kreatif, dan melaksanakan proses pembelajaran dengan
inovatif. (4) Membentuk pribadi peserta didik menerapkan kurikulum 2013 pada kelas X
siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang dan kurikulum KTSP pada kelas XI dan XII.
lebih tinggi dan mandiri. (5) Membentuk Disamping pemenuhan 8 standar Pendidikan
karakter peserta didik menjadi manusia yang Nasional sebagai pelaksana kurikulum 2013,
sehat jasmani dan rohani, memiliki rasa seni dan sekolah ini menerapkan peminatan peserta didik
pemahaman budaya serta menumbuhkan rasa dalam pembelajaran mulai dilakukan di kelas
sportivitas. X. Sebagai wujud visi dan misi dalam bidang
Kurikulum SMA Negeri 1 Kudus menerapkan keagamaan, SMAN 1 Jepara melaksanakan
kurikulum nasional serta mengadopsi dan kegiatan ceramah agama, oleh siswa untuk siswa,
mengadaptasi dari CAMBRIDE UNIVERSITY, salat berjamaah dhuhur, jumat, tarawih dan baca
OSN, dan SNPTN dengan mengadopsi dan tulis Al-quran. Selain itu sekolah ini memiliki
mengadaptasi tersebut, diharapkan peserta didik program unggulan, antara lain karya tulis ilmiah,
SMA Negeri 1 Kudus mampu bersaing pada olimpiade sains dan forum diskusi ilmiah.
tingkat nasional maupun tingkat internasional.
Aspek Konteks
Siswa SMAN 1 Kudus diharapkan bisa
Penanaman Nilai-nilai Karakter di Sekolah
bersaing pada level OSN, SNPTN, CAMBRIDE
INTERNATIONAL EXAMINATION maupun Penanaman nilai-nilai karakter bangsa pada
pada tingkat internasional lainnya. Semua materi mata pelajaran PAI di SMA akan berhasil dengan
adopsi dan adaptasi sudah terdapat dalam silabus adanya iklim dan sistem yang mendukung oleh
pada mapel fisika, matematika, kimia, biologi, masing-masing sekolah. Dengan iklim dan sistem
ekonomi, dan bahasa Inggris. yang mendukung dalam penanaman nilai-nilai
karakter, diharapkan sekolah dapat membentuk
Sasaran penelitian kedua adalah SMA Negeri peserta didik berbudi pekerti luhur. Dalam
1 Jepara. Sekolah tersebut beralamat di Jalan menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai
C.S Tubun 1 Jepara. Visi sekolah ini adalah karakter bangsa kepada peserta didik, SMAN 1
unggul dalam prestasi, cerdas, terampil, mandiri, Kudus dan SMAN 1 Jepara melakukan beberapa
berwawasan global, dan bertakwa kepada Tuhan usaha antara lain memasang slogan bertuliskan
Yang Maha Esa, dengan indikator: 1) Unggul nilai-nilai karakter seperti tulisan “senyum
dalam perolehan nilai ujian nasional. 2) Unggul

139
Analisa Journal of Social Science and Religion Volume 22 No. 01 June 2015
halaman 135-147

salam sapa”, “buku adalah jendela dunia”, kegiatan-kegiatan bagi peserta didik yaitu
“membaca membuka jendela dunia”, “man jadda seminar membangun generasi muda anti korupsi,
wajada”’ “jagalah kebersihan”, “tiada hari tanpa seminar kesehatan reproduksi remaja, latihan
prestasi”, “generasi yang hebat adalah generasi dasar kepimimpinan OSIS, latihan kepramukaan,
yang berpendidikan”, “gantungkan cita-citamu dan sebagainya. Kegiatan tersebut dikelola oleh
setinggi langit”, dan sebagainya. para guru, sedangkan pesertanya adalah peserta
didik yang mewakili tiap-tiap kelas. Diharapkan
Penanaman nilai-nilai karakter bangsa
peserta didik yang mewakili kelasnya dapat
dilakukan pula dengan memajang foto-foto
mensosialisasikan materi hasil seminar kepada
seperti foto presiden dan wakil presiden, lambang
teman-teman sekelasnya.
negara, peta Indonesia, gambar kehidupan
masyarakat Indonesia, gambar para pahlawan Kebijakan kepala sekolah dalam rangka
bangsa, dan sebagainya pada tiap-tiap kelas dan menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai
tempat strategis untuk menanamkan cinta tanah karakter bangsa diwujudkan dalam memberikan
air. Adapun sistem yang mendukung antara lain dukungan, fasilitas terhadap program-program
adalah kebijakan kepala sekolah. Kepala sekolah berkenaan dengan kegiatan keagamaan yang
sebagai seorang pemimpin mempunyai pengaruh dilaksanakan oleh peserta didik, seperti
yang sangat besar dalam organisasi sekolah menyelenggarakan wisata religi, peringatan hari-
untuk dapat mengarahkan orang-orang dalam hari besar Islam, dan sebagainya. Kebijakan
mencapai suatu keberhasilan pendidikan, antara kepala sekolah lainnya adalah mendukung
lain melalui kebijakannya. program seksi kerohanian Islam OSIS SMAN 1
Kudus dalam menerbitkan majalah Adz-Dzikr
Kebijakan kepala sekolah baik Kepala
sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai
Sekolah SMAN 1 Kudus maupun Kepala Sekolah
agama, dan mendukung peningkatan pendidikan
SMAN 1 Jepara antara lain berupa pemberlakuan
khususnya pendidikan karakter bangsa.
tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah merupakan
ketentuan-ketentuan operasional yang diha-
Aspek Input
rapkan dapat mengatur dan mengendalikan
Penanaman Nilai-nilai Karakter Di Sekolah
serta mengubah sikap ataupun tingkah laku
Aspek input penanaman nilai-nilai karakter
peserta didik dari sikap negatif menjadi sikap
bangsa pada mata pelajaran PAI adalah sumber
positif. Tata tertib di kedua sekolah sasaran
daya sekolah yang berkualitas. Kualitas dari
penelitian tersebut berupa tata tertib pada aspek
sumber daya sekolah-sekolah sasaran penelitian
pengajaran, berpakaian, kegiatan siswa, kegiatan
merupakan salah satu aspek yang menentukan
5K, dan sebagainya.
keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai
Tata tertib di sekolah diberlakukan dengan karakter bangsa di sekolah. Sumber daya sekolah
disiplin karena adanya individu yang saling dimaksud meliputi peserta didik, tenaga pendidik
berinteraksi atau berhubungan, menerima ber- dan kependidikan serta sarana prasarana
sama suatu ketentuan atau peraturan dapat pendidikan.
mempengaruhi tingkah laku atau sikap-sikap
Pada tahun pelajaran 2013/2014 peserta
individu di sekolah. Dengan demikian akan
didik SMAN 1 Kudus berjumlah 977 orang. pada
tercipta suatu pergaulan yang baik di antara
tahun pelajaran tersebut sekolah ini berhasil
sesamanya dalam kondisi yang harmonis, atmosfir
meluluskan seratus persen peserta didik kelas
yang sehat disekolah dalam rangka membangun
XII yang berjumlah 286 orang, dan sejumlah 281
karakter atau budi pekerti peserta didik.
peserta didik (98.5%) berhasil melanjutkan studi
Kebijakan kepala sekolah dalam rangka ke perguruan tinggi. Pada tahun pelajaran tersebut
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perolehan nilai ujian nasional pada sekolah ini
karakter bangsa adalah menyelenggarakan menempati peringkat I tingkat kabupaten dan

140
Penanaman Nilai-nilai Karakter Bangsa Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri
Yustiani

menduduki peringkat IV pada tingkat Provinsi berpendidikan D3. Para pendidik di sekolah ini
Jawa Tengah. Dalam upaya penanaman nilai- pernah pula mengikuti workshop pendidikan
nilai karakter bangsa, sekolah menyelenggarakan nilai-nilai karakter bangsa yang diselenggarakan
pelatihan berupa outbond dengan materi tentang pihak sekolah.
pendidikan karakter bangsa peserta didik kelas
SMAN 1 Jepara sebagai sekolah eks RSBI
XI dan XII, serta pelatihan yang diselenggarakan
telah dilengkapi dengan sarana prasarana yang
khusus bagi peserta didik kelas XII beserta orang
lengkap dan memadai seperti laboratorium,
tua masing-masing.
perpustakaan digital, ruang micro teaching, dan
Tenaga pendidik pada SMAN 1 Kudus sebagainya. Ruang kelas dan ruangan lain telah
berjumlah 73 orang. kualifikasi pendidikan dilengkapi dengan fasilitas LCD dan AC. Sekolah
mereka adalah sejumlah 16 orang berpendidikan ini dilengkapi pula sebuah masjid sebagai sarana
S2, sebanyak 49 orang berpendidikan S1 dan 3 ibadah dan sebagai sarana pelaksanaan kegiatan
orang berpendidikan D3. Seluruh tenaga pendidik sosial keagamaan seksi kerohanian Islam.
di sekolah ini pernah mengikuti workshop
berkenaan dengan nilai-nilai karakter bangsa Aspek Proses
yang diselenggarakan oleh sekolah. Narasumber Penanaman Nilai-nilai Karakter Melalui Mapel
dari kegiatan ini adalah beberapa dosen dari PAI di Sekolah
UNNES. Proses penanaman nilai-nilai karakter bangsa
di sekolah antara lain dapat dilakukan melalui
SMAN 1 Kudus pernah menjadi sekolah
mata pelajaran Agama Islam serta budaya sekolah.
berstatus RSBI sehingga kondisi sarana
Dilihat dari kurikulum, guru PAI pada kedua
prasarana tergolong lengkap dan memadai,
sasaran penelitian telah memasukkan nilai-nilai
seperti tersedianya beberapa laboratorium,
karakter yang akan ditanamkan kepada peserta
perpustakaan, masjid sebagai sarana dan kegiatan
didik melalui kompetensi dasar pada masing-
seksi kerohanian Islam dan seluruh ruangan kelas
masing standar kompetensi pembelajaran PAI
serta ruangan lainnya telah dilengkapi dengan
baik dalam silabus maupun Rencana Pelaksanaan
LCD dan AC.
Pembelajaran (RPP).
Pada tahun pelajaran 2013/2014, jumlah
Pengintegrasian nilai-nilai karakter dengan
peserta didik SMAN 1 Jepara berjumlah 386.
cara memilih nilai-nilai karakter yang sesuai
Demikian pula pada tahun pelajaran tersebut,
dengan karakteristik kompetensi dasar yang
sekolah berhasil meluluskan seratus persen
akan dicapai, dengan menambahkan kolom
peserta didik kelas XII. Berbagai prestasi di bidang
khusus tentang karakter siswa yang diharapkan.
akademik dan nonakademik diraih oleh peserta
Hal yang dilakukan oleh guru PAI bersangkutan
didik di sekolah ini, baik prestasi yang diperoleh
telah sesuai dengan pedoman dari Badan Litbang
di tingkat nasional maupun internasional seperti
Kementerian Pendidikan Nasional. Berikut
AFSC (APEC FCS). Tenaga pendidik pada SMAN
dikemukakan contoh RPP PAI kelas XI/I pada
1 Jepara pada tahun pelajaran tersebut berjumlah
SMAN 1 Jepara.
73 orang. Kualifikasi pendidikan mereka
adalah sebanyak 6 orang berpendidikan S2,
sebanyak 66 orang berpendidikan S1 dan 1 orang

141
Analisa Journal of Social Science and Religion Volume 22 No. 01 June 2015
halaman 135-147

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Tabel 11.1. Karakter peserta didik yang
(RPP 1)
diharapkan:
Nama : SMA Negeri 1 Jepara Nilai
Sekolah No. Definisi Keterkaitan Nilai
Sikap
Mata : Pendidikan Agama Islam 1 Religius Sikap dan perilaku Mensyukuri
Pelajaran yang patuh dalam keunggulan
Kelas/ : XI/1 melaksanakan manusia sebagai
Semester ajaran agama yang makhluk pencipta
Tahun Ajaran : 2013/2014 dianutnya, toleran dan penguasa
terhadap pelaksanaan dibandingkan
Standar : Memahami ayat-ayat Al-Quran ibadah agama lain, mahkluk lain
Kompetensi tentang kompetensi dalam kebaikan, dan hidup rukun
keunggulan berilmu dan beramal serta Bersyukur krpada
dengan pemeluk
keuntungan berbuat baik. Tuhan karena
agama lain
menjadi warga
Kompetensi : Membaca QS Al Baqarah : 148, QS Al
bangsa Indonesia
Dasar Mujadalah : 11, dan QS Fathir : 32-33
Merasakan
Menjelaskan arti QS Al Baqarah : 148,
kekuasaan
QS Al Mujadalah : 11, dan QS Fathir :
Tuhan yang telah
32-33
menciptakan
Membiasakan perilaku kompetensi berbagai keterauran
dalam kebaikan, berilmu dan beramal di alam semesta
serta keuntungan berbuat baik seperti
yang terkandung dalam QS Al Baqarah Merasakan
: 148, QS Al Mujadalah : 11, dan QS : kebesaran
32-33 Tuhan dengan
keberagaman agama
yang ada di dunia
Alokasi Waktu : 4 x 1 Jam Pelajaran
Mengagumi
kebesaran Tuhan
melalui berbagai
A. Tujuan Pembelajaran pokok bahasan
melalui berbagai
Setelah selesai melaksanakan kegiatan mata pelajaran
pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat : 2 Jujur Perilaku yang Melaksanakan tugas
didasarkan pada sesuai dengan
1. Membaca dengan fasih, baik dan benar QS Al upaya menjadikan aturan akademik
Baqarah : 148, QS Al Mujadalah : 11, dan QS dirinya sebagai orang yang berlaku
yang selalu dapat disekolah
Fathir : 32-33 dipercaya dalam
Menyebutkan secara
perkataan, tindakan,
2. Menjelaskan arti QS Al Baqarah : 148, QS Al dan pekerjaan.
tegas keunggulan
Mujadalah : 11, dan QS Fathir : 32-33 dan kelemahan
suatu pokok bahasan
3. Menerapkan ilmu tajwid QS Al Baqarah : 148, Mengemukakan
QS Al Mujadalah : 11, dan QS Fathir: 32-33 pendapat tentang
sesuatu sesuai
4. Menjelaskan isi kandungan QS Al Baqarah : dengan yang
148, QS Al Mujadalah : 11, dan QS Fathir : 32- diyakininya

33 Mengembalikab
barang yang
dipinjam atau
ditemukan ditempat
umum

142
Penanaman Nilai-nilai Karakter Bangsa Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri
Yustiani

3 Toleran Sikap dan tindakan Memberi RENCANA PELAKSANAAN


yang menghargai kesempatan kepada PEMBELAJARAN (RPP)
perbedaan agama, teman untuk berbeda
suku, etnis, pendapat, pendapat ASPEK ALQURAN PADA SMAN 1 KUDUS
sikap, dan tindakan
Bersahabat dengan Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
orang lain yang
teman lain tanpa
berbeda dari dirinya.
membedakan Kelas/Semester : XII/1
agama, suku, dan
etnis Pertemuan Ke : 1,2,3
Mau mendengarkan
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit (3 Pertemuan)
pendapat yang
dikemukakan teman Standar Kompetensi: 2. Memahami Ayat-ayat
tentang budayanya
Alquran tentang etos kerja
Mau menerima
pendapat yang
berbeda dari teman
sekelas KOMPETENSI DASAR :
4 Kreatif Berpikir dan Mengerjakan suatu 2.1 Membaca QS Al Mujadalah 11 dan QS Al
melakukan sesuatu pikiran baru tentang
untuk menghasilkan suatu pokok bahasan Jumuah 9-10
cara atau hasil baru
dari sesuatu yang
Menerapkan 2.2 Menjelaskan arti QS Al Mujadalah 11 dan QS
hukum/teori/prinsip Al Jumuah 9-10
telah dimiliki.
yang sedang
dipelajari dalam 2.3 Membiasakan beretos kerja seperti
aspek kehidupan
masyarakat terkandung dalam QS Al Mujadalah 11 dan
5 Kerja Perilaku yang Mengerjakan tugas QS Al Jumuah 9-10
keras menunjukkan upaya dengan teliti dan rapi
sungguh-sungguh
Menggunakan waktu
INDIKATOR
dalam mengatasi
secara efektif untuk
berbagai hambatan 1. Mampu membaca QS Al Mujadalah 11 dan QS
menyelesaikan
belajar dan tugas, Al Jumuah 9-10 dengan baik dan benar
tugas-tugas dikelas
serta menyelesaikan
dan luar kelas
tugas dengan sebaik- 2. Mampu mengidentifikasi tajwid QS Al
baiknya. Selalu berusaha
untuk mencari
Mujadalah 11 dan QS Al Jumuah 9-10
informasi di kelas 3. Mampu mengartikan masing-masing kata
dan luar kelas
yang terdapat dalam QS Al Mujadalah 11 dan
QS Al Jumuah 9-10
B. Materi Pembelajaran 4. Mampu mengartikan ayat QS Al Mujadalah 11
dan QS Al Jumuah 9-10
Ayat Al-Quran tentang kompetensi dalam
kebaikan, keunggulan berilmu dan beramal serta 5. Mampu menterjemahkan QS Al Mujadalah 11
keuntungan berbuat baik. dan QS Al Jumuah 9-10
6. Mampu mengidentifikasi perilaku etos kerja
C. Metode Pembelajaran
sesuai dengan QS Al Mujadalah 11 dan QS Al
1. Tanya jawab Jumuah 9-10
2. Diskusi 7. Mampu mempraktikkan perilaku etos kerja
3. Observasi sesuai dengan QS Al Mujadalah 11 dan QS Al
Jumuah 9-10
4. Ceramah
8. Mampu menunjukkan perilaku etos kerja
sesuai dengan QS Al Mujadalah 11 dan QS Al

143
Analisa Journal of Social Science and Religion Volume 22 No. 01 June 2015
halaman 135-147

Jumuah 9-10 B. Kegiatan Inti

1. Ekspolorasi
I. TUJUAN PEMBELAJARAN • Guru mempersilahkan siswa untuk
mengidentifikasi bacaan Alquran yang sudah
1. Siswa dapat membaca, mengartikan, dan
dilakukan siswa
menyimpulkan QS Al Mujadalah 11 dan QS Al
Jumuah 9-10 • Siswa membaca bersama-sama QS Al
Mujadalah 11 dan QS Al Jumuah 9-10
2. Siswa dapat mengenal hukum bacaan mim
sukun • Siswa mengidentifikasi bacaan sesuai tajwid
dari QS Al Mujadalah 11 dan QS Al Jumuah
3. Siswa dapat menyebutkan arti mufrodat QS Al
9-10
Mujadalah 11 dan QS Al Jumuah 9-10
4. Siswa dapat menyebutkan arti kalimat/ayat 2. Elaborasi
QS Al Mujadalah 11 dan QS Al Jumuah 9-10 • Guru melakukan pemantauan kepada siswa
5. Siswa dapat menyimpulkan isi kandungan QS yang sedang mengidentifikasi tentang bacaan
Al Mujadalah 11 dan QS Al Jumuah 9-10 Alquran

6. Siswa dapat menampilkan perilaku etos • Guru mengamati para siswa yang sedang
kerja dalam kehidupan sehari-hari seperti mebaca QS Al Mujadalah 11 dan QS Al Jumuah
terkandung dalam QS Al Mujadalah 11 dan QS 9-10
Al Jumuah 9-10 • Guru memantau kegiatan diskusi yang
dilakukan para siswa tentang bacaan tajwid
II. MATERI PEMBELAJARAN
dari QS Al Mujadalah 11 dan QS Al Jumuah
QS Al Mujadalah 11 dan QS Al Jumuah 9-10 9-10

III. METODE PEBELAJARAN C. Konfirmasi

1. Tanya jawab • Guru mengadakan tanya jwab tentang bacaan


Alquran yang benar
2. Diskusi kelompok
• Bersama-sama siswa dan guru meluruskan
3. Pemberian tugas dan portofolio
materi bacaan yang masih ada kesalahan
4. Pemberian contoh
• Guru mengadakan penguatan kembali tentang
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN bacaan Alquran yang benar
• Guru memberikan penekanan dan pelurusan
Pertemuan 1
hasil diskusi
A. Kegiatan Awal Karakter yang dapat dikembangkan pada
1. Guru memberikan salam dan mempersilahkan kegiatan ini : religius, jujur, demokratis, disiplin,
siswa berdoa rasa ingin tahu, gemar membaca, kerja keras,
tanggung jawab, dan semangat kebangsaan.
2. Guru menertibkan siswa
3. Guru mengabsen kehadiran siswa D.Kegiatan Akhir

4. Guru melakukan appersepsi 1. Siswa mengumpulkan tugas diskusi tentang


tajwid
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Guru mempersilahkan siswa untuk mengakhiri
6. Guru membagi kelompok diskusi (5 kelompok)
pembelajaran dengan membaca hamdalah

144
Penanaman Nilai-nilai Karakter Bangsa Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri
Yustiani

3. Guru mengucapkan salam membaca doa pada saat akan memulai pelajaran
dan mengakhiri pelajaran. Di SMAN 1 Jepara,
Penanaman nilai-nilai karakter bangsa di
setiap hari Jumat pada jam terakhir pelajaran,
kedua sekolah sasaran penelitian dilakukan pula
diadakan ceramah agama oleh peserta didik yang
melalui kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan
diperdengarkan lewat mikrofon yang dipasang
Agama Islam. Melalui kegiatan keagamaan yang
pada tiap-tiap kelas.
diselenggarakan oleh seksi Kerohanian Islam
dengan bimbingan para guru PAI diharapkan Penanaman nilai-nilai karakter melalui
akan tertanam dan berkembang nilai-nilai budaya sekolah di kedua sekolah terlihat pula,
karakter seperti nilai religius, jujur, disiplin, kerja pada setiap tanggal tujuh belas dan peringatan
keras, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, hari-hari besar kenegaraan kedua sekolah
peduli sosial, tanggung jawab, komunikatif, cinta menyelenggarakan upacara bendera. Kegiatan
damai, peduli lingkungan, dan toleransi. tersebut bertujuan membentuk kedisiplinan
dan menumbuhkan rasa cinta tanah air kepada
Kegiatan keagamaan yang diselenggarakan
peserta didik. Menumbuhkan rasa cinta tanah
oleh Rohis SMAN 1 Kudus meliputi: salat zuha,
air dilakukan pula di SMAN 1 Kudus dengan
salat zuhur berjamaah, salat jumat, salat tarawih,
mengadakan kegiatan lomba mengenakan pakaian
tadarus Alquran, pesantren kilat, infaq jumat, doa
daerah senusantara beserta menginformasikan
menjelang semester, wisata religi, tafakur alam,
budaya daerah masing-masing, pada acara
zakat fitrah, pesantren ramadhan dan peringatan
peringatan hari jadi ulang tahun SMAN 1 Kudus.
hari-hari besar Islam. Peringatan hari-hari besar
Islam yang diperingati adalah Iedul Adha, 1 Kegiatan keagamaan yang dikemukakan di
Muharam, Maulid Nabi Muhammad SAW, dan atas merupakan kegiatan pembinaan keimanan
Isra’ Mi’raj. dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan Permendiknas nomor 39 tahun
Kegiatan keagamaan yang diselenggarakan
2008. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan
oleh Rohis SMAN 1 Jepara meliputi: salat zuhur,
dapat membentuk nilai karakter religius, jujur,
jumatan, salat tarawih, tadarus Alquran, infaq,
dan bertanggung jawab peserta didik.
pesantren ramadhan, doa menjelang semester
dan ujian (istiqhosah), diskusi keagamaan, Pengembangan budaya sekolah di kedua
tafakur alam, wisata religi, penyembelihan hewan, sasaran penelitian, terlihat pula pada sikap dan
pengelolaan zakat fitrah, lomba keagamaan, perilaku peserta didik selalu menjaga kebersihan
kesenian bernuansa Islami, ceramah agama, dan kelas dan lingkungan sekolah. Tiap-tiap ruang kelas
berbagai peringatan hari-hari besar Islam. dan halaman sekolah disediakan tempat-tempat
khusus untuk membuang sampah. Mereka selalu
Penanaman nilai-nilai karakter dilakukan
membersihkan ruang kelas dan halaman sekolah
pula di kedua sekolah sasaran penelitian melalui
dengan cara di jadwal, sehingga lingkungan
pengembangan budaya sekolah. Pengembangan
sekolah terlihat bersih, asri, dan nyaman.
budaya sekolah merupakan kegiatan pembiasaan
Fasilitas sekolah terlihat bersih dari corat-coret
dari semua warga sekolah sehingga akan tercipta
karena sekolah ini telah menyediakan fasilitas
suatu budaya sekolah (culture of school).
khusus sebagai media untuk mengekspresikan
Pengembangan budaya sekolah di kedua SMA
jiwa seninya. Demikian pula untuk menjaga
antara lain terlihat pada “senyum sapa salam”.
kelestarian lingkungan, pada bagian halaman
Peserta didik selalu tersenyum ramah, berjabat
sekolah di SMAN 1 Kudus di manfaatkan sebagai
tangan dan mengucapkan salam menyapa pada
ruangan hijau “green school”. Upaya menjaga
guru yang ditemui dan sesama teman. Berjabat
kebersihan dan menjaga kelestarian lingkungan
tangan dengan guru merupakan kegiatan
ditanamkan pula pada mata pelajaran Pendidikan
spontan untuk menumbuhkan rasa santun
Agama Islam oleh guru PAI.
dan hormat kepada guru. Peserta didik selalu

145
Analisa Journal of Social Science and Religion Volume 22 No. 01 June 2015
halaman 135-147

Perilaku peserta didik dalam menjaga Tabel di atas memperlihatkan bahwa peserta
lingkungan di kedua sekolah tersebut, bila dilihat didik pada kedua sekolah sasaran penelitian
dari Pendidikan karakter, merupakan penanaman berkarakter sangat baik dan baik (pada nilai
pengembangan nilai-nilai karakter peduli peduli). Bila dilihat pada nilai karakter yang
lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang selalu terkait dengan gemar membaca pada peserta didik
berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan memperoleh kategori cukup, hal ini dikarenakan
alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya perpustakaan sekolah dibuka pada jam istirahat
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah saja, sehingga sebagian besar peserta didik belum
terjadi (Sulistyowati, 2010:75). sempat berkunjung ke perpustakaan.

Aspek Produk PenuTuP


Sikap dan Perilaku Peserta didik Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
Untuk mengetahui keberhasilan penanaman dirumuskan simpulan sebagai berikut.
nilai-nilai luhur atau nilai-nilai karakter kepada
Pertama, secara konteks penanaman nilai-
peserta didik selain yang telah disebutkan di atas,
nilai karakter bangsa pada mata pelajaran
kepada mereka diberikan kuesioner berkaitan
Pendidikan Agama Islam pada peserta didik dapat
dengan nilai-nilai karakter, yaitu nilai religi,
berhasil dengan adanya iklim dan sistem yang
kejujuran, toleransi, disiplin, demokratis, gemar
mendukung seperti kebijakan kepala sekolah.
membaca, cinta damai, peduli lingkungan, dan
peduli sosial. Disamping membagikan kuesioner, Kedua, aspek input yakni sumber daya
peneliti melakukan pula observasi dan wawancara sekolah yang berkualitas meliputi kepala sekolah,
dengan guru PAI, kepala sekolah, wakasek bidang tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik,
kesiswaan, dan sebagainya. Setelah dilakukan dan sarana prasarana sekolah sangat mendukung
analisis, maka diperoleh hasil penanaman nilai- upaya penanaman dan pengembangan nilai-nilai
nilai karakter melalui mata pelajaran PAI sebagai karakter bangsa di kedua sekolah SMA.
berikut. Ketiga, proses penanaman nilai-nilai
Tabel 11.2 Sikap Peserta didik Produk dari Penanaman karakter bangsa pada mata pelajaran Pendidikan
Nilai-nilai Karakter Bangsa
Agama Islam dilaksanakan melalui pembelajaran
NILAI SMA N 1 KUDUS SMA N 1 JEPARA
NO intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya
KARAKTER SKOR KATEGORI SKOR KATEGORI
sekolah.
Sangat Sangat
1 Religius 99,83 89,32
baik baik Keempat, produk dari penanaman nilai-nilai
2 Kejujuran 92,90
Sangat
91,29
Sangat karakter bangsa pada Pendidikan Agama Islam
baik baik adalah peserta didik memiliki sikap dan perilaku
Sangat Sangat
3 Toleransi 79,35 93,54 yang baik atau berkarakter.
baik baik
Sangat Sangat
4 Disiplin 81,93
baik
78,38
baik
dafTara PusTaKa

5 Demokrasi 91,61
Sangat
72,25
Sangat Alfiyah. 2014. Peningkatan Tren Hubungan
baik baik Seksual pada Remaja. Kompas.
Gemar Cukup Sangat
6 43,87 72,90 Amin,Maswardi Muhammad. 2011. Pendidikan
membaca baik baik
Sangat Sangat Karakter Bangsa. Jakarta: Baduose Media.
7 Menghargai 89,67 78,70
baik baik
Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Bandung :
Peduli Sangat Sangat
8 85,80 90,64 Rineka Cipta.
lingkungan baik baik
Peduli Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter
9 56,00 Baik 69,35 Baik
sosial Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi

146
Penanaman Nilai-nilai Karakter Bangsa Melalui Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri
Yustiani

Pintar dan Baik, terj. Bandung: Nusa Media. Profil SMA Negeri 1 Kudus Tahun 2013/2014.
Madjid, Nurcholis. 2000. Masyarakat Religius Profil SMA Negeri 1 Jepara Tahun 2013/2014.
Membumikan Nilai-nilai Islam dalam
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan,
Kehidupan Masyarakat. Jakarta: CV
Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan R&D.
Rajawali.
Bandung: Alfabeta.
Marzuki. 2012. Pengintegrasian Pendidikan
Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi
Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah.
Kurikulum Pendidikan Karakter.
Yogyakarta: FIS, UNN.
Yogyakarta: PT. Citra Aji Paroma.
Muzayanah, Umi. 2014. Peran Rohis Dalam
Thoha, HM.Chatib. 1996. Kapita Selekta
Pembentukan Perilaku Keagamaan Peserta
Pendidikan. Jakarta: Pustaka Pelajar.
didik SMA N 1 Ungaran. Balai Litbang
Agama Semarang.

147

Anda mungkin juga menyukai