Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas


Mata kuliah: Pengantar Teknologi Informasi
Dosen pengampu: Bpk Abd Charis Fauzan, M.Kom

Disusun oleh:
Mohammad Zainul Alam (2155201056)
Muhammad Nasihuddin (2155201135)
Wahyu Ramadhani Lucky f. (2155201042)

FAKULTAS ILMU EKSAKTA


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ BLITAR
CABANG MOJOKERTO
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
System managemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar yang
digunakan oleh perusahan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari. Data harus
diorganisasikan sehingga para manajer dapat menemukan data tertentu dengan mudah
dan cepat untuk mengambil keputusan. Perusahaan memecah keseluruhan koleksi data
menjadi sekumpulan tabel data yang saling berhubungan, kumpulan-kumpulan kecil
data sehingga pada akhirnya konsistensi dan akurasi data makan meningkat
Dewasa ini sebagian besar perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti suatu
struktur relasional. Dua alasan penting di balik penggunaan stuktur ini adalah bahwa
srtuktur basis data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan diantara tabel di
dalam struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah memberanikan banyak
manajer untuk menjadi pengguna langsung dan sumber basis data
Menningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya yang mendukung
pengambilan keputusan telah mengharuskan para manajer mempelajari lebih jauh
perancangan penggunaan basis data
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pendekatan file versus database untuk manajemen data
2. Definisi dan konsep dasar
3. Pengertian manajemen basis data
4. Database management system
5. Users of a database system
6. Managing data using structured query language (sql)
7. Centralized and distributed database management system
C. TUJUAN
1. Mengerti tentang pendekatan file versus database untun manajemen data
2. Mengetahui tentang definisi dan konsep dasarnya
3. Menegrti serta paham tentang manajemen basis data
4. Mengerti serta paham tentang database management system
5. Mngetahui tentang users of a database system
6. Mengetahui tentang managing data using structured query language(sql)
7. mengetahui tentang centralized and distributed database management system
BAB II
PEMBAHASAN
1. Data Management Approach
Manajemen data dapat dibagi menjadi dua pendekatan secara umum: yaitu flat-file
model dan database model
A. The Flat-File Approach
The flat-file model sering dihubungkan dengan legacy system (sistem warisan).
Sistem ini merupakan sistem mainframe yang besar, muncul pada akhir 1960-an
sampai 1980-an. Flat-file model menggambarkan suatu suatu lingkungan yang file
data individualnya tidak terkait dengan file lainnya. Dalam model ini end user tidak
berbagi data dengan end user lainnya. Ketika end user lain membutuhkan data yang
sama untuk tujuan yang berbeda, mereka harus menyusun set data yang terpisah untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Kelemahan model ini munculnya data redudancy yang
mengakibatkan masalah pada data storage, data updating, dan informasi sekarang
(currency of information).
• Data Storage
Suatu sistem informasi yang efisien akan menangkap dan menyimpan data
hanya seketika dan membuat sumber tunggal tersedia untuk semua pengguna
siapapun yang membutuhkan. Dalam lingkungan Flat-file, hal ini tidak mungkin.
Untuk menemukan kebutuhan data pribadi para pemakai, organisasi harus
membuat biaya-biaya kedua-duanya berbagai koleksi dan berbagai penyimpanan
memeriksa prosedur.
• Data Updating
Organisasi menyimpan banyak data pada file acuan dan file master yang
memerlukan pembaharuan berkala untuk mencerminkan perubahan. sebagai
contoh, suatu perubahan suatu alamat atau nama pelanggan harus dicerminkan
dalam master file yang tepat. Kapan para pemakai menyimpan file terpisah,
semua perubahan harus dibuat secara terpisah untuk masing-masing pemakai. Ha
ini secara signifikan menambahkan beban tugas dan kos manajemen data.
• Currency of Information
Kegagalan untuk membaharui semua file pemakai yang terpengaruh oleh
perubahan dalam status. Jika pembaharuan informasi tidak disebarkan dengan
baik, perubahan tidak akan tercermin dalam beberapa data 2 pemakai, sehingga
menghasilkan keputusan berdasar pada informasi yang ketinggalan jaman.
• Task Data Dependency (Limited Access)
Masalah lain dengan pendekatan flat-file adalah ketidakmampuan pemakai
untuk memperoleh informasi tambahan, ketika kebutuhannya berubah, yaitu
ketegantungan task-data. Set informasi pemakai dibatasi oleh data yang dikuasai
dan dikendalikannya. Oleh karena pemakai tidak saling berhubungan, maka
sangat sukar untuk menetapkan suatu mekanisme untuk yang formal untuk
pembagian data. Hal ini menyebabkan kebutuhan informasi baru memerlukan
banyak waktu, menghalangi capaian, menambah pemborosan data, dan memicu
kos manajemen data lebih tinggi. Selain itu, keterbatsan akses menghalangi
pembagian data yang efektif di antara para pemakai.
• Flat Files Data Integration (Limited Inclusion)
Pendekatan Flat-file adalah single-view model. File disusun, diformat, dan
diatur sesuai dengan kebutuhan pemilik atau pemakai utama data. Beberapa
penyusunan ini kadangkala mengeluarkan/meniadakan atribut data yang berguna
bagi pemakai lain, sehingga mencegah pengintegrasian data di antara organisasi.
Pilihan yang dihadapi pemakai dalam masalah ini: 1. Tidak menggunakan data
akuntansi untuk mendukung keputusan 2. Memanipulasi struktur data yang ada
untuk disesuaikan dengan kebutuhan unik pemakai atau 3. Memperoleh
tambahan pribadi data dan membuat biaya-biaya dan permasalahan operasional
berhubungan dengan pengulangan data.
B. The Database Approach
Untuk mengatasi permasalahan pada flat-file model digunakan pendekatan
database untuk manajemen data.
Database management system (DBMS) adalah sistem software khusus yang
diprogram untuk mengetahui apakah elemen data masing-masing pemakai
diotorisasi untuk diakses. Program user mengirim permintaan data ke DBMS yang
selanjutnya akan divalidasi dan diotorisasi akses ke database sesuai dengan tingkat
otoritas pemakai. Jika pemakai meminta (mengakses) data yang bukan otorisasinya,
maka permintaan ditolak. Pendekatan ini memusatkan pengorganisasian data ke
dalam database umum sehingga dapat dibagi dengan pemakai lainnya. Hal ini
mengatasi kelemahan pendekatan flat-file model.
• Elimination of Data Storage Problem
Setiap elemen data hanya disimpan sekali, sehingga membatasi pengulangan
data serta mengurangi pengumpulan data dan kos penyimpanan.
• Elimination Data Update Problem
Oleh karena elemen data yang ada pada satu tempat maka untuk
memperbaharui hanya memerlukan satu prosedur tunggal.
• Elimination of Currency Problem
Perubahan tunggal pada atribut database yang dibuat secara otomatis tersedia
untuk seluruh atribut user.
• Elimination of Task Data Dependency Problem
Dengan akses penuh ke seluruh domain data entitas, perubahan pada
kebutuhan informasi pemakai dapat memuaskan tanpa harus membuat set data
khusus tambahan. Konstrain pemakai hanya pada keterbatasan ketersediaan data
pada entitas dan legitimasi kebutuhan pemakai untuk mengakses.
• Elimination of Data Integration Problem
Oleh karena data berada pada lokasi yang dapat diakses secara global dan
umum, maka data diintegrasikan ke dalam seluruh aplikasi para pemakai.
Sumber : http://staffnew.uny.ac.id

2. Definisi Dan Konsep dasar Database


Sistem manajemen basis data (SMBD) adalah kumpulan data yang saling
berhubungan dan kumpulan program untuk mengakses data. Tujuan utama
system manajemen basisdata adalah menyediakan cara menyimpan dan mengambil
informasi basisdata secara mudah dan efisien”
3. Manajemen Basis Data / Database Management System
Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS),
atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang
untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta
banyak pengguna.
Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya
relatif kecil, seperti file o dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan
data. Namun metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah
manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS
mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam
bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya:
1. Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat
jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file.
Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi
penggunaan media penyimpanan dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering
terjadi dalam flat file. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data
yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media
penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus
mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data
akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan
di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang
diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin daripada data disimpan dalam
bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada
pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan
keluwesan dalam pemberian hak
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data

4. User of a Database System

Pengguna database atau basis data dibedakan menjadi beberapa golongan, tergantung
tingkat kepentingan seorang pengguna. Berikut adalah golongan tersebut :

1. Database Administrator(DBA)

• menginstall dan mengupgrade database


• membackup dan merestore database
• menghubungi database teknikal support bila terdapat gangguan atau masalah
• melakukan perencanaan untuk backup dan recovery informasi database
• memastikan pemenuhan perjanjian Database License
• mendaftar pengguna dan memelihara keamanan database
• memodifikasi struktur database
• membuat objek utama database (tabel, view, index) setelah database developer
selesai mendesain
• membuat penyimpanan struktur database (tablespaces) sistem penyimpanan

2. Security Officer

• mendaftar pengguna database


• mengontrol hak akses pengguna
• memelihara sistem keamanan

3. Application Developer

• mendesain aplikasi database


• estimasi kebutuhan penyimpanan data untuk aplikasi
• memodifikasi struktur database untuk aplikasi
• menyampaikan informasi seperti diatas pada DBA
• memperbaiki aplikasi selama masa pengembangan
• menyusun dan memastikan keamanan dalam masa pengembangan

4. Application Administrator

• melakukan pengoperasian pada aplikasi tertentu

5. Database User

• pengguna yang berinteraksi dengan database melalui aplikasi atau alat bantu lain

6. Network Admin

• menghubungkan database dengan pengguna

Berikut ini contoh penggunaan aplikasi basis datadalam dunia bisnis :

• Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan.


• Bandara: Pengelolaan data reservasi, penjadwalan.
• Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni.
• Penjualan : Pengelolaan data customer, produk, penjualan.
• Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen.
• Kepegawaian : Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak.
• Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa.

Sumber :

• http://informatika.web.id/pengguna-basis-data.htm 120
• https://id.wikipedia.org/wiki/Pangkalan_data 19

5. Manajemen Basis Data menggunakan SQL


Membuat Database Melalui cPanel
• Login ke cPanel.
• Klik menu MySQL Database yang ada di kolom Databases.
• Masukkan nama database baru di kolom New Database. Setelah itu tekan
tombol Create Database untuk membuat yang baru. (pastikan database yang
dibuat tidak memiliki nama yang sama dengan database yang sudah ada
sebelumnya).
• Silakan kembali ke halaman sebelumnya dengan menekan tombol paling bawah,
yaitu Go Back.
• Tambahkan user baru di bagian Add New User. Isikan nama user-nya di
kolom Username, beserta dengan password di kolom password. Setelah itu, klik
tombol Create User.
• Klik Go Back.
• Bila database dan user telah dibuat, selanjutnya adalah menambahkan user
di database. Di bagian Add User to Database, silakan
pilih user dan database lewat menu drop down yang sudah Anda buat
sebelumnya. Setelah itu klik tombol Add guna menyimpan perubahan.
• Centang pilihan All Privileges, setelahnya klik tombol Make Change untuk
menyimpan perubahan yang sudah dibuat.
Sumber : https://www.nurulfikri.com/tutorial/cara-membuat-database-dengan-mysql/
6. Centralized and distributed database management sytem
Centralized database / Database terpusat disimpan di satu lokasi; komputer mainframe,
misalnya. Itu dapat diakses, dipelihara, dan dimodifikasi hanya dari lokasi itu.
Sedangkan distributed database / Basis data terdistribusi adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan sekumpulan basis data yang disimpan di banyak komputer, tetapi
hadir sebagai basis data tunggal bagi pengguna.

Haruskah anda memilih database terpusat / terdistribusi ?


Meskipun ada argumen untuk kedua jenis, database terpusat biasanya dilihat
sebagai solusi terbaik untuk informasi entitas bisnis Anda dan data perusahaan lainnya
karena beberapa alasan:

• Penyimpanan, lokasi, dan pemeliharaan satu situs dari database terpusat


memungkinkan organisasi untuk mengakses dan mengelola data mereka dengan
lebih mudah.
• Redundansi dan duplikasi data diminimalkan, meningkatkan akurasi dan
mengurangi biaya penyimpanan dan pemrosesan data.
• Seluruh organisasi Anda memiliki akses ke sumber data tepercaya yang sama. Ini
menghemat waktu, meningkatkan kolaborasi, dan mengoptimalkan tata kelola,
kepatuhan, dan pengambilan keputusan.
• Risiko kehilangan data melalui kegagalan atau malfungsi berkurang,
dibandingkan dengan menyimpan data di PC dan laptop.
• Solusi terpusat biasanya memiliki komponen berkualitas lebih tinggi,
meningkatkan keandalan, kecepatan, dan kemampuan pengoperasian.
Sumber : https://insights.diligent.com/data-management/centralized-vs-distributed-
databases/
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Data Base Management System/DBMS adalah perangkat lunak sistem yang
memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis
data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk meng-akomodasikan
berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS
pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat
diakses dengan mudah, aman, dan cepat.
Tujuan utama adanya Sistem Informasi Manajemen adalah untuk membantu
memudahkan pengguna informasi dalam memperoleh informasi yang berguna sebagai
acuan atau sebagai dasar melaukan aktifitas mencapai tujuan organisai. Selain dari pada
itu informasi merupakan nilai wawasan yang tidak terbatas, semakin luas dan akurat
sebuah informasi, maka akan mendasari perkembangan sumber daya manusia dalam
meningkatakan nilai-nilai pengelolaan informasi. Sistem Informasi Manajemen
mengikuti perkembangan teknologi informasi.

B. PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai sistem manajemen basis data yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelebihannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis berharap para pembaca memberikan kritik dan saran apapun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan penulis makalah dikesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penuis pada khususnya juga para pembaca
pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai