Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH UMPAN BALIK DAN MINAT BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR BULUTANGKIS


(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 165 Jakarta)

Putu Rusmiati
Dosen Tetap STKIP Kusuma Negara
E-mail: rusmiatiputu@ymail.com

The aim of this research is to find out the influence of feedback and interest in learning toward
the result of badminton learning. The sample of this research concept of 40 student grade VIII
Junior High School of 165 Jakarta and done in experimental study 2 x 2 by level design. The data
were analyzed by using analyzed of varians (ANAVA) and then continued with Tuckey Test were
used to test the hypotheses at the level of significance α = 0,05. The results of the research show
that (1) in general, there is a significance difference between delayed feedback and direct
feedback toward the result of badminton learning (Fo 4,19 > 4,11 Ft) and delayed feedback is
better than direct feedback for the result of badminton learning, (2) there is an interaction
between feedback and interest in learning for the result of badminton learning (Fo 23,96 > 4,11
Ft), (3) for high interest in learning, delayed feedback is better than direct feedback for the result
of badminton learning (Qo 13,5 > 4,33 Qt), and (4) for low interest in learning, direct feedback is
better than delayed feedback for the result of badminton learning (Qo 5,68 > 4,33 Qt).

Key words : the result of badminton learning, feedback, and interest in learning.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umpan balik dan minat belajar terhadap hasil
belajar bulutangkis. Sampel penelitian ini berjumlah 40 orang yang merupakan siswa kelas VIII
SMP Negeri 165 Jakarta dengan menggunakan rancangan penelitian treatment by level 2 x 2. Data
dianalisis menggunakan analisis varians (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Tuckey pada taraf
signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan (1) secara umum, terdapat perbedaan yang
signifikan antara umpan balik tertunda dan umpan balik langsung terhadap hasil belajar
bulutangkis (Fo 4,19 > 4,11 Ft), dan umpan balik tertunda memberikan hasil belajar bulutangkis
yang lebih baik daripada umpan balik langsung, (2) terdapat interaksi antara umpan balik dan
minat belajar terhadap hasil belajar bulutangkis (Fo 23,96 > 4,11 Ft), (3) pada siswa dengan minat
belajar tinggi, umpan balik tertunda memberikan hasil belajar bulutangkis yang lebih baik
daripada umpan balik langsung (Qo 13,5 > 4,33 Qt), dan (4) pada siswa dengan minat belajar
rendah, umpan balik langsung memberikan hasil belajar bulutangkis yang lebih baik daripada
umpan balik tertunda (Qo 5,68 > 4,33 Qt).

Kata kunci : hasil belajar bulutangkis, umpan balik, dan minat belajar.

Pendahuluan Penyelenggaraan penjasorkes di sekolah


Pendidikan jasmani, olahraga dan penilaian yang diberikan oleh guru tidak hanya
kesehatan (Penjasorkes) merupakan salah satu dari penampilan keterampilan (skill performance)
bagian dari pendidikan secara keseluruhan saja. Tetapi diperlukan nilai-nilai disiplin, berani
dengan tujuan mengembangkan seluruh aspek mencoba, pemecah masalah, mandiri, kerjasama,
jasmani maupun rohani. Penjasorkes merupakan komitmen, antusias, jujur, sportif, dan lain
salah satu pembelajaran penting di setiap sekolah sebagainya. Oleh karena itu, pemberian umpan
yang menunjang pembentukan individu agar balik sangat diperlukan, Umpan balik mempunyai
memiliki pertumbuhan fisik serta pengembangan peranan yang penting baik bagi siswa maupun
psikis yang baik. bagi guru. Melalui umpan balik ini seorang siswa
bisa mengetahui sejauh mana bahan yang telah bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
diajarkan dapat dikuasainya. Dengan adanya dengan minat siswa maka siswa tidak akan belajar
umpan balik siswa dapat mengoreksi kemampuan dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya
diri sendiri, atau dengan kata lain sebagai sarana tarik tersendiri baginya. Sehingga siswa segan
korektif terhadap kemajuan belajar siswa. untuk belajar, siswa tidak memperoleh kepuasan
Pelajaran penjasorkes yang disajikan di dari pelajaran itu.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) salah satunya Pentingnya penerapan umpan balik yang
adalah permainan bulutangkis. Tujuan permainan digunakan dalam pembelajaran penjasorkes dan
bulutangkis adalah berusaha untuk menjatuhkan minat belajar siswa dalam pencapaian hasil
kok didaerah permainan lawan dan berusaha agar belajar mendorong peneliti untuk melakukan
lawan tidak dapat memukul kok dan penelitian. Melalui penelitian ini dikaji
menjatuhkanya didaerah permainan sendiri. “Pengaruh umpan balik dan minat belajar
Materi permainan bulutangkis yang diajarkan di terhadap hasil belajar bulutangkis pada siswa
SMP adalah teknik dasar pukulan yaitu pukulan kelas VIII SMP Negeri 165 Jakarta”.
lob. Pukulan lob adalah jenis pukulan forehand Berdasarkan latar belakang, secara lebih
overhead yang bertujuan untuk mendesak lawan jelasnya maka masalah yang diteliti dalam
kebelakang, sehingga daerah pertahanan bagian penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut;
muka terbuka. Hasil pengamatan yang dilakukan (1) apakah terdapat perbedaan hasil belajar
pada proses pembelajaran di kelas VIII SMP bulutangkis antara siswa yang diberikan umpan
Negeri 165 Jakarta, menunjukkan bahwa masih balik tertunda dengan siswa yang diberikan
banyak siswa yang belum mampu melakukan umpan balik langsung? (2) apakah terdapat
pukulan lob dengan baik. Kesulitan siswa interaksi antara umpan balik dan minat belajar
melakukan pukulan lob adalah posisi badan yang terhadap hasil belajar bulutangkis? (3) apakah
tidak tepat saat memukul, pukulan terlalu lemah terdapat perbedaan hasil belajar bulutangkis
atau terlalu kuat sehingga cock jatuh tidak pada antara siswa yang diberikan umpan balik tertunda
daerah yang seharusnya. Memperbaiki hasil dan yang diberikan umpan balik langsung pada
belajar lob bulutangkis dapat dilakukan dengan siswa dengan minat belajar tinggi? (4) apakah
banyak cara. Salah satu upaya yang dapat terdapat perbedaan hasil belajar bulutangkis
dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil antara siswa yang diberikan umpan balik tertunda
belajar adalah dengan memberikan umpan balik/ dan yang diberikan umpan balik langsung pada
feedback yang tidak biasa terhadap siswanya. siswa dengan minat belajar rendah?. Pembahasan
Tidak biasa maksudnya adalah dengan kajian teoritik mencakup tentang variabel-
penambahan media video replay selain dengan variabel dalam penelitian, diantaranya hasil
feedback verbal/ lisan seperti yang biasa belajar bulutangkis, umpan balik, serta minat
diberikan. belajar
Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai Belajar menurut Suprijono (2012 : 2)
faktor selain model pembelajaran, evaluasi guru, adalah suatu proses usaha yang dilakukan
media pembelajaran, hal lain yang dapat seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
mempengaruhi hasil belajar adalah minat belajar tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
dari siswa sendiri. Slameto (2003 : 180) sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
mendefinisikan minat adalah suatu rasa lebih interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau merupakan perubahan tingkah laku siswa yang
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat sangat disebabkan oleh kegiatan belajar yang meliputi
besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor, dimana perubahan itu dapat dapat dilakukan. Kelebihan dari umpan balik tertunda
diukur secara langsung dengan tes dan dapat adalah kesalahan gerakan dapat dianalisa secara
dihitung hasilnya dengan angka. mendalam.
Berbicara tentang hasil belajar siswa Umpan balik langsung diberikan setelah
berarti berbicara tentang berbagai kemampuan setiap jenis tes atau respon. Pemberian umpan
yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan. balik yang diberikan secara langsung akan dapat
Bloom (1979 : 7) mengelompokkan hasil belajar membantu siswa untuk segera memperbaiki
ke dalam tiga ranah, yaitu (1) ranah kognitif, (2) segala kesalahan yang telah dilakukannya,
ranah afektif, dan (3) ranah psikomotor. sehingga pada gerakan berikutnya siswa dapat
Hasil belajar yang ingin dinilai dalam memperbaiki gerakan tersebut.
penelitian ini adalah hasil belajar pukulan lob Variabel moderator dalam penelitian ini
bulutangkis. Jadi, hasil belajar pukulan lob adalah tentang minat belajar. Ahmadi (2003 :
bulutangkis adalah keterampilan yang dimiliki 151) mengemukakan bahwa minat adalah sikap
oleh siswa dalam melakukan pukulan lob jiwa seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya
bulutangkis setelah mengikuti proses (kognisi, konasi, emosi) yang tertuju pada sesuatu
pembelajaran. Hasil belajar pukulan lob dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang
bulutangkis berupa hasil dari tes unjuk kerja terkuat. Apabila ada individu mempunyai minat
(performance) pukulan lob yang dilakukan siswa terhadap suatu obyek atau aktivitas, maka ia akan
meliputi fase persiapan, pelaksanaan, dan berhubungan secara aktif dengan obyek atau
lanjutan. aktivitas yang menarik perhatiannya itu. Hilgard
Kajian teori selanjutnya adalah tentang dalam Djamara (2006 : 48) menyatakan, minat
umpan balik. Umpan balik atau feedback adalah kecenderungan yang tetap untuk
merupakan salah satu bagian penting dalam setiap memperhatikan dan mengenang beberapa
proses pembelajaran, karena dengan adanya kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
feedback maka siswa dan guru bisa mengevaluasi terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
apakah gerak yang dilakukan sudah sesuai Pemilihan minat sebagai strategi
dengan yang diharapkan. Feedback menurut mengajar memiliki segi keuntungan dalam upaya
Amezdroz et. al. (2004 : 111) adalah seluruh meningkatkan hasil belajar, yaitu meningkatkan
informasi yang seorang atlet terima mengenai partisipasi aktif, memperluas materi pelajaran,
penampilan dari suatu keterampilan, baik saat dan memberikan kesempatan kepada peserta
bergerak (continuous feedback) ataupun didik untuk melihat berbagai fakta sosial secara
setelahnya (terminal feedback). Sedangkan dua obyektif. Orang yang memiliki minat tinggi
tipe feedback menurut Anglin (1991 : 90), yaitu umumnya mempunyai karakteristik seperti lebih
feedback tertunda dan feedback langsung. percaya diri, lebih termotivasi, lebih tertarik,
Umpan balik tertunda diberikan tidak lebih menyenangi, lebih antusias, dan tidak
terlepas dari penundaan waktu, yang diberikan tergantung.
pada akhir setiap rangkaian atau pada akhir tes. Minat dapat dikategorikan atas minat
Pada penelitian ini pemberian umpan balik tinggi dan minat rendah. Minat belajar yang
tertunda dengan tambahan video replay. Video tinggi dicirikan dengan senang, tekun, dan ingin
diambil saat siswa sedang melakukan gerakan, belajar lebih baik, serta cenderung melakukan
setelah suatu gerakan selesai selanjutnya guru aktivitas terkait dengan materi yang
memberikan umpan balik dengan cara memutar dipelajarinya. Sebaliknya minat belajar rendah
ulang video tersebut. Guru dan murid bisa dicirikan oleh kurang senang, kurang tekun, dan
berdiskusi mengenai gerakan yang sudah tidak ada keinginan untuk belajar, dan cenderung
untuk menghindari aktivitas terkait yang Populasi target dalam penelitian ini
dipelajarinya. adalah siswa SMP Negeri di Jakarta. Sedangkan,
Secara operasional tujuan penelitian ini populasi terjangkaunya adalah siswa kelas VIII
adalah untuk memperoleh fakta empirik tentang ; SMP Negeri Jakarta. Pengambilan sampel
(1) perbedaan hasil belajar bulutangkis antara dilakukan dengan teknik acak rumpun (cluster
siswa yang diberikan umpan balik tertunda sampling) yaitu menetapkan secara acak kelas
dengan siswa yang diberikan umpan balik yang akan dijadikan sampel penelitian.
langsung, (2) interaksi antara umpan balik dengan
minat belajar terhadap hasil belajar bulutangkis, Tabel 02. Pengelompokan Sampel Eksperimen
(3) perbedaan hasil belajar bulutangkis antara
Umpan Balik (A)
siswa yang diberikan umpan balik tertunda dan Tertunda Langsung
yang diberikan umpan balik langsung pada siswa (A1) (A2)
dengan minat belajar tinggi, (4) perbedaan hasil Minat Belajar (B)
belajar bulutangkis antara siswa yang diberikan Tinggi (B1) 10 10
umpan balik tertunda dan yang diberikan umpan
Rendah (B2) 10 10
balik langsung pada siswa dengan minat belajar
rendah. Total 20 20

Sesuai dengan rancangan penelitian,


Metodologi Penelitian maka terdapat dua macam data yang harus
Penelitian dilakukan menggunakan dikumpulkan yaitu data tentang hasil belajar
metode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari bulutangkis dan data tentang minat belajar siswa.
variabel terikat yaitu hasil belajar, variabel bebas Untuk itu, maka dibuatkan instrumen penelitian
perlakuan adalah umpan balik dan variabel bebas sebagai alat untuk memperoleh data yang
moderator yaitu minat belajar. Desain penelitian diinginkan. Tahap pengembangan instrumen
yang digunakan adalah desain treatment by level mencakup definisi konseptual, definisi
2 x 2, dimana masing-masing variabel bebas operasional, kisi-kisi intrumen, serta uji validitas
diklasifikasikan menjadi 2 (dua). Variabel bebas dan reliabilitas instrumen.
perlakuan diklasifikasikan dalam dua bentuk Instrumen hasil belajar bulutangkis
pemberian umpan balik (A) yaitu dengan umpan berupa hasil dari tes unjuk kerja (performance)
balik tertunda (A1) dan umpan balik langsung pukulan lob bulutangkis, tes disusun berdasarkan
(A2). Sedangkan vaiabel bebas moderator kisi-kisi instrumen mengacu pada kajian teori
diklasifikasikan dalam dua tingkatan minat yang difokuskan pada ranah psikomotor dan
belajar (B) yaitu minat belajar tinggi (B1) dan dibatasi pada fase persiapan, pelaksanaan, dan
minat belajar rendah (B2). Rancangan Design lanjutan. Uji validitas dilakukan dengan validitas
Treatment by Level 2 x 2 dapat dijelaskan seperti isi yaitu dengan menggunakan validitas ahli.
tabel berikut. Reliabilitas tes dilakukan dengan teknik test-
Tabel 01. Desain Treatment by Level 2 x 2 retest, hasil ujicoba tersebut dianalisa
Umpan Balik (A) menggunakan rumus Product Moment Carl
Tertunda Langsung Person.
(A1) (A2) Instrumen minat belajar disusun
Minat Belajar (B)
berdasarkan teori-teori yang ada dengan
Tinggi (B1) A1B1 A2B1 mencakup indikator kemauan, ketertarikan,
perhatian, yang dinyatakan dengan skor minat
Rendah (B2) A1B2 A2B2
belajar siswa dari sejumlah butir pertanyaan
dalam kuesioner yang digunakan. Data diperoleh minat belajar rendah. Tinggi rendahnya minat
melalui tes tertulis berbentuk checklist dengan belajar yang dimiliki siswa diukur dengan cara
lima kategori dalam kontinum Sangat Setuju memberikan tes minat belajar yang berupa angket
(SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju kepada siswa.
(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pengujian Tabulasi data penelitian dikelompokkan
validitas dilakukan setelah instrumen divalidasi ke dalam delapan kelompok data, yakni: (1)
oleh ahli, kemudian diujicobakan kepada siswa kelompok siswa yang diberikan umpan balik
yang memiliki karakteristik yang sama dengan tertunda (A1), (2) kelompok siswa yang diberikan
karakteristik sumber data. Hasil ujicoba dianalisa umpan balik langsung (A2), (3) kelompok siswa
menggunakan rumus Product Moment Carl yang memiliki minat belajar tinggi (B1), (4)
Person. Perhitungan reliabilitas instrumen tes kelompok siswa yang memiliki minat belajar
minat belajar dilakukan setelah butir yang tidak rendah (B2), (5) kelompok siswa yang diberikan
valid digugurkan. Perhitungan reliabilitas umpan balik tertunda dan memiliki minat belajar
instrumen menggunakan rumus Alpha tinggi (A1B1), (6) kelompok siswa yang diberikan
Cronbanch. umpan balik tertunda dan memiliki minat belajar
Pengujian hipotesis dilakukan dengan rendah (A1B2), (7) kelompok siswa yang
menggunakan analysis of variance (ANAVA) diberikan umpan balik langsung dan memiliki
dua jalur. Sebelumnya dilakukan analisis minat belajar tinggi (A2B1), dan (8) kelompok
deskriptif yaitu mendeskripsikan data mentah siswa yang diberikan umpan balik langsung dan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta memiliki minat belajar rendah (A2B2). Uraian
dengan histogram. Setelah itu dilakukan uji data dari kedelapan kelompok tersebut dapat
persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji dilihat pada tabel berikut.
homogenitas antar kelompok, dilanjutkan uji
hipotesis dengan analisis varians (ANAVA) dua Tabel 03. Rangkuman Perhitungan Data Hasil
jalur dan uji lanjut dengan uji Tuckey. Belajar Bulutangkis
Minat Umpan Balik (A)
Hasil Penelitian dan Pembahasan Belajar (B) Tertunda (A1) Langsung (A2)
n = 10 n = 10
Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu ∑X = 494 ∑X = 444
Tinggi (B1) ∑X2 = 24468 ∑X2 = 19760
variabel terikat adalah hasil belajar bulutangkis, X = 49,4 X = 44,4
variabel bebas adalah umpan balik (tertunda dan s = 2,67 s = 2,27
n = 10 n = 10
langsung), dan variabel moderator yaitu minat ∑X = 441 ∑X = 462
belajar (tinggi dan rendah). Rendah (B2) ∑X2 = 19485 ∑X2 = 21386
X = 44,1 X = 46,2
Setelah mengikuti rangkaian proses s = 2,02 s = 2,15
pembelajaran yang telah terprogram dengan n = 20 n = 20
∑X = 935 ∑X = 906
membagi siswa ke dalam dua kelompok yaitu Total ∑X2 = 43953 ∑X2 = 41146
kelompok siswa yang diajar dengan pemberian X = 46,8 X = 45,3
s = 3,57 s = 2,34
umpan balik tertunda dan kelompok siswa yang Keterangan:
diajar dengan pemberian umpan balik langsung, n : jumlah sampel
maka diperoleh data hasil belajar bulutangkis ∑X : jumlah skor hasil belajar
yang berupa skor yang digunakan untuk X : skor rata-rata hasil belajar (mean)
digunakan dan dianalisis dari rata-rata hasil s : standar deviasi
penilaian ketiga evaluator. Dalam masing-
masing kelompok terdapat siswa yang memiliki Sebelum uji analisis varian, maka
minat belajar tinggi dan siswa yang memiliki dilakukan uji persyaratan analisis data, yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas Melihat tabel di atas didapatkan bahwa
skor hasil belajar bulutangkis dilakukan dengan χ hitung < χ2tabel yaitu -20,9 < 7,815 pada taraf
2

menggunakan uji Lilliefors pada taraf signifikansi α = 0,05, dengan demikian maka H0
signifikansi α = 0,05. Ringkasan hasil uji diterima yang berarti keempat kelompok data
normalitas data hasil belajar bulutangkis pada tiap berasal dari populasi yang homogen.
kelompok dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan data hasil penelitian, maka
dilakukan perhitungan dengan menggunakan
Tabel 04. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ANAVA dua jalur dan diperoleh hasil analisis
Hasil Belajar Bulutangkis pada Tiap seperti pada tabel 06 dan uji lanjut dengan
Kelompok menggunakan Uji Tuckey pada tabel 07 di bawah
No Kelompok N Lhitung Ltabel Kesimpulan
ini.
1 A1 20 0,143 0,190 Normal
2 A2 20 0,161 0,190 Normal Tabel 06. Rangkuman Hasil Perhitungan
3 B1 20 0,145 0,190 Normal ANAVA Skor Hasil Belajar
4 B2 20 0,149 0,190 Normal Bulutangkis pada Taraf α = 0,05
Sumber Ftabel
5 A1B1 10 0,160 0,258 Normal db JK RJK Fhitung
Varians α = 0,05
6 A1B2 10 0,128 0,258 Normal
Antar A
7 A2B1 10 0,170 0,258 Normal 1 22,03 22,03 4,19
Antar B
1 30,63 30,63 5,8 4,11
8 A2B1 10 0,147 0,258 Normal Interaksi
1 125,03 125,03 23,96
Dari tabel di atas, dapat dilihat Lo-hitung AxB
dari masing-masing kelompok lebih kecil dari Dalam 36 189,31 5,26 - -
Ltabel (Lo-hitung < Ltabel), ini berarti H0 diterima. Total 39 367 - - -
Dengan demikian dapat disimpulkan sampel dari
masing-masing kelompok berasal dari populasi
Tabel 07. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji
yang berdistribusi normal. Maka hasil ini
memberikan implikasi bahwa analisis statistika Tuckey
parametrik dapat digunakan untuk menguji Kelompok yang α=
Qhitung Kesimpulan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, dibandingkan 0,05
sehingga syarat pertama untuk pengujian telah A1 : A2 5,77 3,96 Signifikan
terpenuhi. Adapun syarat lain yang dilakukan A1B1 : A2B1 13,5 Signifikan
4,33
A1B2 : A2B2 5,68 Signifikan
adalah pengujian homogenitas varians.
Uji homogenitas skor hasil belajar
bulutangkis dilakukan dengan menggunakan uji Pembahasan Hasil Penelitian
Bartllet pada taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil analisis data penelitian
yang telah dilakukan yaitu analisis varians
Tabel 05. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas (ANAVA) dan uji Tuckey diperoleh hasil seperti
Data Hasil Belajar Bulutangkis pada berikut.
Empat Kelompok Perlakuan Dalam uji anava diperoleh Fhitung 4,19 >
Kelom Varians Kesim
Varians χ2hitung χ2tabel 4,11 Ftabel berarti terdapat perbedaan yang nyata,
pok Gabungan pulan
sehingga hipotesis pertama (H0) yang
A1B1 7,16
menyatakan tidak terdapat perbedaan hasil
A1B2 4,10 Homo
2,87 -20,9 7,815 belajar bulutangkis antara siswa yang diberikan
A2B1 5,16 gen
umpan balik tertunda dan siswa yang diberikan
A2B1 4,62
umpan balik langsung ditolak. Begitu juga
dengan uji Tuckey yaitu Qhitung 5,77 > 3,96 Qtabel dengan diberikan umpan balik tertunda dan siswa
yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan. yang diajar dengan diberikan umpan balik
Perbedaan ini juga ditunjukkan dari skor rata-rata langsung, dimana pada siswa yang memiliki
hasil belajar, dimana kelompok siswa yang diajar minat belajar tinggi hasil belajar bulutangkis yang
dengan diberikan umpan balik tertunda (X = 46,8) diajar dengan diberikan umpan balik tertunda
lebih tinggi dari kelompok siswa yang diajar lebih baik daripada siswa yang diajar dengan
dengan diberikan umpan balik langsung (X = diberikan umpan balik langsung.
45,3). Berdasarkan hasil tersebut dapat Hipotesis keempat berdasarkan hasil uji
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil lanjut menggunakan uji tuckey pada taraf α = 0,05
belajar bulutangkis bagi siswa yang diajar dengan diperoleh harga Qhitung = 5,68 sedangkan Qtabel =
diberikan umpan balik tertunda dan siswa yang 4,33 (Qhitung > Qtabel). Dengan demikian hipotesis
diajar dengan diberikan umpan balik langsung, keempat (H0) yang menyatakan tidak ada
dimana hasil belajar bulutangkis siswa yang perbedaan hasil belajar bulutangkis pada siswa
diajar dengan diberikan umpan balik tertunda yang memiliki minat belajar rendah antara siswa
lebih baik daripada siswa yang diajar dengan yang diajar dengan diberikan umpan balik
diberikan umpan balik langsung. tertunda dan yang diajar dengan diberikan umpan
Pengujian hipotesis kedua menunjukkan balik langsung ditolak. Hasil skor rata-rata
adanya interaksi antara umpan balik dan minat menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar
belajar terhadap hasil belajar bulutangkis. Hal ini bulutangkis pada siswa yang memiliki minat
dibuktikan dari uji anava pada taraf α = 0,05 yang belajar rendah yang diajar dengan diberikan
menunjukkan Fhitung 23,96 > 4,11 Ftabel. umpan balik tertunda (X = 44,1) lebih rendah
Berdasarkan uji statistika tersebut maka hipotesis daripada kelompok siswa dengan minat belajar
yang menyatakan tidak ada interaksi antara rendah yang diajar dengan diberikan umpan balik
umpan balik dan minat belajar ditolak. Sehingga langsung (X = 46,2). Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
antara umpan balik dan minat belajar terhadap hasil belajar bulutangkis pada kelompok siswa
hasil belajar bulutangkis. yang memiliki minat belajar rendah antara siswa
Uji statistika (Qhitung 13,5 > 4,33 Qtabel) yang diajar dengan diberikan umpan balik
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil tertunda dan siswa yang diajar dengan diberikan
belajar bulutangkis yang signifikan pada umpan balik langsung, dimana pada siswa yang
kelompok siswa yang memiliki minat belajar memiliki minat belajar rendah hasil belajar
tinggi antara yang diajar dengan diberikan umpan bulutangkis yang diajar dengan diberikan umpan
balik tertunda dan siswa yang diajar dengan balik langsung lebih baik daripada siswa yang
umpan balik langsung. Hasil skor rata-rata diajar dengan diberikan umpan balik tertunda.
menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar
bulutangkis pada siswa yang memiliki minat Kesimpulan Dan Implikasi
belajar tinggi yang diajar dengan diberikan Penelitian menggunakan metode
umpan balik tertunda (X = 49,4) lebih tinggi eksperimen yang terdiri dari variabel terikat yaitu
daripada kelompok siswa yang diajar dengan hasil belajar pukulan lob bulutangkis dan variabel
diberikan umpan balik langsung (X = 44,4). bebas yaitu umpan balik (tertunda dan langsung)
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan dan minat belajar (tinggi dan rendah).
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
bulutangkis pada kelompok siswa yang memiliki analisis dan pengujian hipotesis penelitian maka
minat belajar tinggi antara siswa yang diajar dapat disimpulkan bahwa ; (1) siswa yang diajar
dengan diberikan umpan balik tertunda memiliki pemberian umpan balik tertunda juga menuntut
hasil belajar bulutangkis yang lebih baik daripada perubahan peran guru, khususnya dalam cara
siswa yang diajar dengan diberikan umpan balik pandang terhadap siswa, perlakuan terhadap
langsung, (2) terdapat interaksi yang signifikan siswa dan orientasi pembelajaran. Umpan balik
antara umpan balik dan minat belajar terhadap tertunda tidak mengharuskan siswa hanya
hasil belajar pukulan lob bulutangkis, (3) pada mendengarkan intruksi dari guru. Siswa
siswa dengan minat belajar tinggi, siswa yang cenderung diberikan kesempatan untuk
diajar dengan diberikan umpan balik tertunda mengevaluasi dirinya sendiri maupun bisa
memiliki hasil belajar bulutangkis yang lebih baik mengevaluasi temannya dengan kemampuan dan
daripada siswa yang diajar dengan diberikan caranya masing-masing. Oleh sebab itu, siswa
umpan balik langsung, (4) pada siswa dengan tidak lagi dipandang sebagai objek pasif yang
minat belajar rendah, siswa yang diajar dengan hanya menerima dan melakukan apa yang
diberikan umpan balik langsung memiliki hasil diinstruksikan guru. Siswa dipandang sebagai
belajar bulutangkis yang lebih baik daripada subjek yang siap tumbuh dan berkembang sesuai
siswa yang diajar dengan diberikan umpan balik dengan kemampuannya.
tertunda. Implikasi terhadap perlunya pemahaman
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, karakteristik siswa merupakan implikasi
maka hasil penelitian ini diharapkan dapat selanjutnya dari penelitian ini. Hasil penelitian
memberikan implikasi pada pemberian umpan menunjukkan adanya interaksi antara umpan
balik dalam meningkatkan hasil belajar balik dan minat belajar. Ini berarti bahwa ada
bulutangkis. Secara operasional implikasi faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil
pertama dari hasil penelitian ini adalah implikasi belajar selain penerapan umpan balik yang tepat
dalam perencanaan program pembelajaran yaitu minat belajar siswa. Ini mengindikasikan
pendidikan jasmani. Pemberian umpan balik bahwa minat belajar siswa turut memberikan
tertunda dengan tambahan video replay ternyata sumbangan terhadap keberhasilan hasil belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar pukulan lob bulutangkis siswa. Implikasinya adalah baik
bulutangkis dan umpan balik berinteraksi dengan siswa maupun guru harus menyadari pentingnya
minat belajar. Implikasi dari temuan ini adalah minat belajar dan karakteristik lain pada diri
bahwa umpan balik tertunda khususnya dalam hal siswa yang membantu pencapaian hasil belajar.
ini adalah dengan penambahan video replay perlu
lebih banyak digunakan dan dikembangkan DAFTAR PUSTAKA
dalam pembelajaran penjasorkes khususnya di
SMP. Dalam pembelajaran dengan pemberian Abu, Ahmadi. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka
umpan balik tertunda siswa dapat Cipta. 2003.
mengembangkan kemampuan berpikir serta
mampu menganalisis kesalahan sendiri setelah Agus, Suprijono. Cooperative Learning: Teori
mereka melakukan gerakan dengan mengamati dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:
video. Siswa juga bisa berdiskusi dengan Pustaka Pelajar. 2012.
temannya tentang gerakan yang sudah dilakukan,
hal tersebut membuat siswa untuk belajar Anglin, Gary J. Instructional Technology: Past,
membangun komunikasi yang baik. Present, and Future. Colorado: Libraries
Implikasi kedua adalah pada peran guru Unlimited. 1991.
dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan. Upaya
Bloom, Benjamin S. Taxonomy of Educational
Objectives Handbook I: Cognitive
Domain. London: Longman. 1979.

Gleen, Amezdroz, et. al. Physical Education.


Australia: MacMillan. 2004.

Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta. 2003.

Syaiful, Bahri Djamarah dan Aswan Zain.


Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.

Anda mungkin juga menyukai