Dea Feradepi 1a Tugas POE
Dea Feradepi 1a Tugas POE
Dea Feradepi 1a Tugas POE
Hakikat Manusia
Sifat hakikat manusia adalah ciri khas manusia yang pada hakikatnya adalah makhluk
yang berbeda dengan hewan baik gradual (bentuk/susunan fisik) maupun prinsipil (mental
emosional). Manusia dan hewan diciptakan masing-masing dalam bentuk berbeda, hewan tidak
dapat menjadi manusia dan manusia tidak dapat menjadi hewan. Umar Tirtaraharja dan S.L. La
Sulo (2005: 4) mengatakan wujud sifat hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh hewan
dikemukakan oleh paham eksistensialisme (paham tentang keberadaan manusia) yaitu:
2. Kemampuan bereksistensi
4. Memiliki moral
PERTEMUAN 2
Hakikat Pendidikan
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi
yang ada di dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik,
pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya
dan masyarakat.
Tujuan Pendidikan: untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
keatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Bab II
Pasal 3 UU Sisdiknas no.20 th. 2003).
Prinsip pendidikan adalah asas yang menjadi dasar berpikir dan bertindak dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Asas Pokok Pendidikan
Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar tumpuan berpikir pada tahap
perencanaan dan tahap pelaksanaan pendidikan.
Fungsi Pendidikan
Pendidikan nasional berfungsi menegembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU no. 20
th.2003 Sisdiknas bab II pasal 3)
Peran Pendidikan
1. Pendidikan sebagai transformasi budaya
2. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
3. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara
4. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
PERTEMUAN 3
Unsur Pendidikan
1. Peserta didik
2. Pendidik
3. Interaksi edukatif
4. Tujuan pendidikan
5. Materi/Isi pendidikan
6. Alat/metode pendidikan
7. Lingkungan pendidikan
Aliran Pendidikan yaitu pandangan tentang faktor dominan dalam perkembangan manusia.
1. Aliran empirisme (John Locke)
2. Aliran nativisme (Schoupenhauer)
3. Aliran naturalisme (John Dewey)
4. Aliran konvergensi (William Stren)
Pilar Pendidikan: adalah tiang penyanggah yang kokoh yang menyokong berdirinya usaha-
usaha pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
PERTEMUAN 4
Masalah Pemerataan Pendidikan adalah masalah bagaimana sistem pendidikan dapat
menyediakan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh
pendidikan.
Upaya pemecahan masalah pemerataan pendidikan antara lain:
1. Memenuhi fasilitas pendidikan yang terdiri dari sarana/prasarana di seluruh Indonesia
terutama di daerah terpencil.
2. Menyebarkan tenaga guru ke seluruh pelosok daerah dan mengangkat tenaga guru menjadi
pegawai negeri sipil serta memberikan tunjangan daerah terpencil bagi guru di daerah terpencil.
3. Membangun dan memperbaiki infrastruktur seperti: jalan, jembatan, mobil angkutan ke
lembaga pendidikan.
4. Mengembangkan sistem pamong (pendidikan oleh orang tua, guru dan masyarakat),
Masalah mutu pendidikan adalah masalah apakah lulusan dapat diterima bekerja di masyarakat
dan diterima melanjutkan pendidikan di tingkat selanjutnya. Karena masalah mutu pendidikan
dilihat dari kualitas luaran /hasil belajar yang kurang bermutu.
Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan antara lain:
1. Seleksi penerimaan siswa/mahasiswa baru
2. Pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan melalui studi lanjutan, pelatihan,
penataran, seminar, dll.
3. Penyempurnaan kurikulum, metode, media dan evaluasi pendidikan.
4. Pengadaan kelengkapan sarana/prasarana pendidikan
5. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
PERTEMUAN 5
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
A. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Penyelenggaraan pendidikan merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, baik
buruknya penyelenggaraan pendidikan, berhasil tidaknya tujuan pendidikan tergantung oleh
kerja sama antar komponen-komponen di dalam sistem ini. Dalam suatu sistem pendidikan di
sekolah, terdapat raw input (masukan mentah) yaitu peserta didik yang akan belajar yang masih
polos, belum banyak tahu, belum banyak bisa.
Sistem pendidikan di sekolah adalah suatu rangkaian yang terdiri dari komponen-komponen
yaitu kurikulum, personil sekolah, sarana dan prasarana, uang dan lingkungan, yang saling
berkaitan, berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah yang
berujung pada pencapaian tujuan pendidikan nasional pada sistem pendidikan nasional.
B. Kelembagaan Pendidikan
Dalam lembaga pendidikan terdapat jalur, jenjang dan jenis pendidikan yang dapat
diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat.
1. Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal, yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya. Pendidikan diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap
muka dan jarak jauh (UURI no. 20 th. 2003 pasal 13).
2. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan.
Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikann
tinggi (UURI nomor 20 tahun 2003 pasal 14).
3. Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu
satuan pendidikan. Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi,
vokasi, keagamaan dan khusus.
PERTEMUAN 9
Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Standar Proses:
Dalam Permendiknas RI No. 41 Th. 2007 tentang Standar Proses (2007: 15) disebutkan: Dalam
pelaksanaan pembelajaran terdapat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Dalam kegiatan inti menggunakan metode yang dapat meliputi: proses eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi.
a. Eksplorasi: kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi baru.
b. Elaborasi: penggarapan (pengerjaan) secara tekun dan cermat.
c. Konfirmasi: pembenaran, penegasan dan pengesahan.
PERTEMUAN 10
GURU PROFESIONAL MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN KREATIF
DAN MENYENANGKAN