HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kansai yang beralamat di Jl. Damai Ujung
(56,16%). Terdapat hubungan antara pola asuh otoriter orang tua dengan seks
Teknik komputer dan jaringan, teknik instalasi tenaga listrik, teknik elektronika
industri, teknik kendaraan ringan, teknik sepeda motor, akuntasi, dan administrasi
perkantoran. SMK Kansai juga berdekatan dengan warnet yang merupakan tempat
yang sangat mudah untuk memperoleh informasi dan media massa, berdekatan
dengan tempat hiburan malam seperti karaoke, movie box minni dan tempat
47
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Rajawali Sakti
dengan judul “Hubungan Pola Asuh Otoriter Orang Tua Dengan Seks Pranikah
Pada Remaja Di SMK Kansai Pekanbaru Tahun 2017” maka didapatkan hasil
48
48
SMA sebanyak 46 orang (63.01%), mayoritas orang tua yang pekerja wiraswasta
sebanyak 49 orang (67.12%), mayoritas siswi yang tinggal bersama orang tua
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua
Di SMK KANSAI Pekanbaru Tahun 2017
2. Seks Pranikah
pola asuh otoriter orang tua dan variabel independen seks pranikah. Analisis
Tabel 4.4 : Hubungan Pola Asuh Otoriter Orang Tua Dengan Seks Pranikah
Pada Remaja Di SMK KANSAI Pekanbaru Tahun 2017
otoriter orang tua dengan seks pranikah pada remaja dengan hasil uji chi square
diperoleh P value 0,001 < α 0,05 artinya terdapat hubungan pola asuh otoriter
4.3 Pembahasan
4.3.1 Hubungan Pola Asuh Otoriter Orang Tua Dengan Seks Pranikah Pada
Remaja
sebanyak 41 orang (56,16%). Hasil uji chi square diperoleh P value = 0,001 <
0,05) artinya Ho ditolak. Hal ini menggambarkan bahwa ada hubungan pola asuh
otoriter orang tua dengan seks pranikah pada remaja di SMK Kansai Pekanbaru
Tahun 2017.
51
mendapatkan pendidikan yang cukup dari orang tua yang kurang informasi
tentang seks, seharusnya keluarga sebagai tempat seorang anak untuk memberikan
informasi seputar seksualitas pada remaja, karena pergaulan yang semakin bebas
2012).
dan benar dalam persepsinya. Pola asuh otoriter menekankan kebebasan remaja,
orang tua serta menekan hasrat remaja untuk berpendapat. Remaja yang enggan
dengan orang tua. Akibatnya remaja akan mencari informasi dan berdiskusi di
tempat lain baik melalui internet, media massa ataupun teman sebaya yang belum
Penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Setiyati (2006)
dengan judul “Hubungan pola asuh otoriter orang tua terhadap perilaku seksual
remaja” yang membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara pola asuh
otoriter orangtua dengan perilaku seksual remaja, yang berarti semakin otoriter
pola asuh orangtua, maka perilaku seksual remaja akan semakin tinggi.
meningkat dikarenakan pengawasan orang tua yang sangat ketat dengan pola asuh
52
otoriter, mereka akan sangat rapuh bila dihadapan orang dewasa, namun agresif
dalam hubungan teman sebaya. Orang tua yang kurang terbuka terhadap anaknya
bahwa seks adalah masalah yang tabu untuk dibicarakan. Akibatnya anak
mendapatkan informasi seks yang tidak sehat atau tidak sesuai serta ide-ide yang
pranikah.
Selain itu pengaruh pola asuh orang tua yang berpendidikan rendah lebih
beresiko besar dari pada orang tua yang berpendidikan tinggi, dikarenakan orang
tua yang berpendidikan rendah dalam pengasuhan anak umumnya orang tua
kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak, hal ini dikarenakan orang tua
yang masih awam, dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak, jadi anak
bertanggung jawab dari para remaja. Kepada orang tua diharapkan dapat
menerapkan pola asuh yang bijaksana atau menerapkan pola asuh yang sebaiknya
tidak membawa kehancuran atau merusak jiwa dan watak seorang anak.