Anda di halaman 1dari 27

PENYAKIT SELAMA KEHAMILAN

HEG PREEKLAMSIA EKLAMSIA ANEMIA GRAVID


Etiologi Psikologis Arteri spiralis gagal Defisiensi Besi / Asam
HCG (Hamil ganda, mola remodeling Folat
hidatidosa)
Primipara
Gejala khas Emesis > 5x /hari PE Ringan 1. Kejang 1. Ringan 9-10
Dehidrasi (turgor turunn dll) 1. TD ≥ 140/90 (>20 2. Sedang 7-8
Tingkat 1: KU baik, tanda minggu) Disertai PEB: 3. Severe <7
dehidrasi 2. Proteinuria > 300  TD ≥ 160/110 4. Lemah letih lesu
Tingkat 2: Apatis, udah mg/24 jam (>+1)  Proteinuria 5. Anemis
bau aseton, 3. Oliguria <30 ml/jam  Oliguria konjungtiva
Tingkat 3: Somnolen- PEB  Edema paru dan
koma, ga muntah, muntah 1. TD >160/110 (>20 ext
darah (Malorry weisse) mgg)  Trombositopeni
Ensefalopati Wernicke 2. Proteinuria ≥ +2; (HELLP)
(dipoplia, gangguan mental >5gr/24 jam  Gangguan Hepar
dan kesadaran, nystagmus) Disertai:
 Trombositopeni
(<100.000)
 Oliguria
 Edema paru
 Gagal jantung
kongestif
 Oligohidromnion
 Gangguan hepar
Superimposed
1. Ibu hamil punya
riwayat HT kronik
2. Proteinuria >+1
3. Trombositopeni
Dx 1. Anamnesis (RPS, 1. Anamnesis (RPS, 1. Anamnesis 1. Hb < 11
RPD, RPL, Riwayat RPD, RPL, keluhan 2. VS 2. Hmt
kehamilan) organ lain) 3. Px fisik 3. MCV
2. Riwayat emesis 2. VS 4. Urinalisis 4. MCHC
3. Tanda dehidrasi 3. Px abdomen
(turgor dll) 4. Px fisik
4. Lab urin, darah rutin 5. Urinalisis

Terapi 1. Doksilamin & B6 4 1. MgSO4 1. Terminasi 1. Besi 60 mg/hari


tablet/hari (2 2. Nifedipin (6 bulan)
sebelum tidur, 1 3. Metildopa 2. 3 bulan post
pagi, 1 siang partus (100-200
2. Dimenhidrinat 4x50 mg/hari)
mg PO /hari 3. Folat 400
3. Hidrasi mcg/hari
(Nacl/RL/Dekstros)
4. Sedatif
(fenobarbital)
5. Klorpromazin 10-25
mg PO
Tatalaksana

Preeklamsi/Eklampsi

Antihipertensi Anti kejang

Pemberian dosis awal


4 gr MgSO4 dalam
Nifedipin Nikardipin Metildopa
larutan 10 ml aquades
IV slm 20 menit

5 mg/jam, dititrasi Pemberian dosis


short action long action 2.5mg/jam sampai 2 x 250-500mg PO rumatan 6 gr MgSO4
max 10 mg/jam dalam 0.5 l RL IV slm
6 jam hingga 24 jam
stlh kejang selesai

4 x 10-30 mg PO 1 x 20-30 mg PO

Syarat pemberian MgSO4 :


1. Tersedia Ca Glukonas 10%, diberikan jika terjadi depresi pernapasan selama pemberian MgSO4
2. Ada refleks patella, jika tidak ada segera hentikan pemberian MgSO4
3. Jumlah urin minimal 0,5ml/kg BB/jam, jika tidak mencapai nilai minimal segera hentikan pemberian MgSO4
Risiko tinggi

Preeklamsi berat Eklampsi

Terminasi kehamilan
<34 minggu >34 minggu Kehamilan aterm maksimal 12 jam
pasca kejang muncull

Manajemen Tanpa disfungsi organ Dengan disfungsi


Terminasi kehamilan
ekspektatif dan gawat janin organ dan gawat janin

Manajemen
Terminasi kehamilan
ekspektatif
Hiperemesis gravidarum

10 mg doksilamin + 10 mg vitamin
B6 4x/hari

Tidak berhasil
Berhasil

Tambahkan dimenhidrinat 50 mg
PO/supositoria 4x/hari ATAU
Prometazin 5-10 mg 3-4x/hari PO atau
supositoria

Belum teratasi

Tidak terjadi Terjadi dehidrasi


dehidrasi

Pasang kanula IV NaCl 0.9% atau Ringer


Klorpromazin 10-25 mg PO atau 50-100 Laktat sesuai derajat dehidrasi
mg IM per 4-6 jam, ATAU

Suplemen Bila perlu, tambahkan salah


Proklorperazin 5-10 mg PO/IM/supositoria multivitamin IV Dimenhidrinat 50 mg satu : Metilprednisolon 15=20 mg IV tiap 8 jam
per 6-8 jam, ATAU dalam 50 ml NaCl 0.9% atau ondansetron 8 mg IV slm 15 mnt
slm 20 mnt tiap 4-6 jam tiap 12 jam 1 mg/jam slm 24 jam

Klorpromazin 25-50 mg
Prometazin 12.5 - 25 mg PO/IM tiap 4-6
IV tiap 4-6 jam
jam, ATAU

Metoklopramid 5-10 mg PO/IM per 8 jam, Proklorperazin 5-10 mg


ATAU IV tiap 6-8 jam

Ondansetron 8 mg PO per 12 jam


Prometazin 12.5-25 mg
IV tiap 4-6 jam

Metoklopramid 5-10 mg
Po tiap 8 jam
PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN (<22 MINGGU)
ABORTUS MOLA HIDATIDOSA KEHAMILAN EKTOPIK
Etiologi Spontan Abnormalitas trofoblas Endosalfingitis, endometriosis, ,
Provokatus (kriminalis, medisinialis) Parsial: gen 69XXX/69XXY (lumen sempit)  implantasi di
Complete: gen 46 XX/46XY tuba uterin
Gejala khas 1. Iminens: perdarahan dikit, 1. Perdarahan bercak coklat 1. Perdarahan bercak-sedang
OU tertutup  progresi perdarahan 2. Nyeri abdomen dan pelvic
2. Insipiens: perdarahan hebat, hebat 3. Perdarahan berkumpul di
OU terbuka 2. Keluar jaringan berbentuk peritoneum
3. Kompletus: OU seperti buah anggur 4. Nyeri porsio
tertutup/terbuka, perdarahan 3. Tirotoksikosis 5. Hipovolemi hipotensi
dikit, hasil konsepsi keluar 4. Hyperemesis
semua
4. Inkompletus: OU terbuka,
perdarahan hebat, hasil
konsepsi ada yang tertinggal
5. Habitualis: >3x
6. Missed: Gada perdarahan, OU
tertutup, janin di dalam

SEMUA JENIS : Perut ibu nyeri dan


kaku
Dx 1. Anamnesis 1. Anamnesis 1. Anamnesis
2. Riwayat nyeri, perdarahan 2. Riwayat nyeri, 2. Riwayat nyeri, perdarahan
3. USG perdarahan 3. Laparoskopi
3. USG
Terapi 1. Tergantung tipe abortus (lihat 1. Transfuse 1. Salpingektomi (tuba rusak
algoritma) 2. Kuretase berat)
3. Histerektomi 2. Salpingostomi (tuba rusak
4. Terminasi ringan), lalu jaringan
konsepsi dikeluarin
PERDARAHAN ANTEPARTUM (>22 MGG)
PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA VASA PREVIA
Etiologi Idiopatik; endometrium belum siap Trauma, nekrosis desidua
buat implantasi (perluasan nidasi)
Gejala khas 1. Perdarahan darah segar 1. Perdarahan kehitaman 1. Perdarahan darah segar
2. Tanpa nyeri 2. Nyeri
3. Pemicu tidak jelas 3. Pemicu jelas (trauma,
gemeli, dll)
4. Hematom retroplasenta
Klasifikasi 1. Letak rendah (ada jarak dari 1. Totalis
OU) 2. Partialis
2. Marginal (mepet tanpa jarak
dari OU) Tipe perdarahan
3. Parsial (menutupi sebagian) 1. Keluar (lepas dari
4. Total pinggir)
2. Tersembunyi (lepasnya
dari tengah)
Dx 1. Anamnesis 1. Anamnesis 1. Anamnesis
2. Riwayat, gejala, karakter 2. Riwayat, gejala, 2. Riwayat, gejala, karakter
perdarahan karakter perdarahan perdarahan
3. USG 3. USG 3. USG
Terapi 1. Ekspektan (kasih steroid + 1. Terminasi 1. Ekspektan
pantau) (SC/pevaginam) 2. Terminasi kalau sudah
2. Terminasi cukup umur
Perdarahan pervagina

Usia kehamilan < 22 Usia kehamilan ≥ 22


minggu minggu

Mual muntah hebat Darah yang keluar segar Darah yang keluar kehitaman
Perdarahan bercak/banyak
Perdarahan bercak/banyak Tidak nyeri Nyeri
Perdarahan pervagina Nyeri hebat abdomen &
Keluar jaringan seperti anggur pelvis Pemicu tidak jelas : tiba- Pemicu : trauma, gemeli,
Tirotoksikoss Nyeri goyang porio tiba berdarah polihidramnion
Hipovolumia & hipotensi

Ostium uteri
Ostium uteri terbuka
tertutup/terbuka
Ostium uteri tertutup Ostium uteri terbuka Keluar sebagian hasil Mola Hidatidorsa Plasenta previa Solusia prasenta
Keluar seluruh hasil
konsepsi
konsepsi Kehamilan Ektopik
Terganggu

Abortus iminens Abortus insipiens Abortus inkomplit Abortus komplit


Abortus Insipiens

Abotus Iminens
Kehamilan < 16 mgg Kehamilan > 16 mgg

Jika perlu, berikan


Tunggu pengeluaran infus 40 IU oksitosin
Perdarahan tidak AVM
konsepsi scr sponan dalam NaCl atau
Perdarahan berhenti
berhenti Ringer Laktat

Berhasil Tidak tidak bisa AVM sisa konsepsi

Kondisi janin dengan


Pemanau kadar HB
USG Ergometrin 0.2 mg
IM

Rencanakan evakuasi
USG panggul serial/4 Nilai kemungkinan selanjutnya
mgg penyebab lain
Evakuasi hasil
konsepsi
berhasil

Evaluasi tanda Produksi urin Pemeriksaan


Perdarahan Tanda akut Kadar Hb
vital tiap 30 mnt tiap 6 jam jaringan secara
pervaginal abdomen setelah 24 jam
selama 2 jam selama 24 jam makroskopis

Dikirim untuk
px patologi
Abortus Imkomplit

Perdarahan Perdarahan berat


ringan/sedang pada pada kehamilan < 16 Kehamilan > 16 mgg
kehamilan < 16 mgg mgg

Berikan infus 40 IU
Gunakan cincin atau
Bisa dievakuasi Tidak bisa oksitosin dalam 1 l
forsep cincin untuk
segera dievakuasi segera NaCl atau Ringer
mengeluarkan
Laktat (40 tts/mnt)

Berikan ergometrin
AVM (dianjurkan)
0.2 mg IM

Kuret tajam
Missed Abortus

Kehamilan 12 – 16
Kehamilan < 12 mgg Kehamilan > 16 mgg
mgg

Berikan infus
Jika diperlukan,
oksitosin dalam 0.5 l
AVM dilakukan
NaCl atau Ringer
pematangan serviks
Laktat (40 tts/mnt)

Evakuasi terjadi Evakuasi tidak


Sendok kuret Dilatasi dan kuretase
dalam 24 jam terjadi dalam 24 jam

Evaluasi sebelum
evakuasi selanjutnya
Mola Hidatidosa

Jika serviks tertutup,


pasang luminaria
selama 24 jam

Siapkan transfuse
darah

Lakukan AVM,
siapkan 3 tabung, AVE
(dianjurkan)

Pasang infus oksitosin


10 unit dalam 500 ml
NaCl aau RL (40-60
tss/mnt)
KET

Restorasi cairan
dengan kristaloid
NaCl atau Ringer
Laktat

Rujuk ke RS

Persiapkan donor
darah

Px laparotomy

Kerusakan berat Kerusakan ringan


pada tuba pada tuba

Salpingektomi Salpingostomi
PERMASALAHAN PEURPERIUM
MASTITIS ABSES CRACKED NIPPLE INVERTED NIPPLE
Etiologi Statis ASI Lanjutan mastitis Iritasi (pembersihan kongenital
Infeksi nipple pakai sabun,
Tongue-tie (frenulum alcohol)
pendek) Cara menyusui yang salah
Tongue-tie (frenulum
pendek)
Gejala khas 1. Pembesaran unilateral 1. Pembesaran 1. Lecet puting Grade 1
2. Demam >38 C unilateral 1. Puting
3. Eritem mamae 2. Bisa tidak demam datar/masuk
3. Pengeluaran pus 2. Dapat kembali
dengan penekanan
areola/keluar
sendiri
3. Tiada gangguan
menyusui
Grade 2
1. Dapat kembali
sementara dengan
penekanan areola;
namun puting
masuk lagi
2. Fibrosis sedang,
stroma kolagen
3. Gangguan
menyusui
Grade 3
1. Gabisa
dikeluarkan, harus
pembedahan
2. Tidak bisa
menyusui
3. Fibrosis parah,
atrofi lobular
Dx 1. Anamnesis 1. Anamnesis 1. Anamnesis 1. Anamnesis
2. VS 2. VS 2. Melihat karakter 2. Melihat karakter
3. Karakteristik 3. Karakteristik puting puting
benjolan benjolan
4. Kultur bakteri dari 4. Kultur bakteri dari
ASI ASI
Terapi 1. Tetap menyusui 1. Bedah 1. Hindari sabun, 1. Sesuai grading
2. Kompres dingin alcohol, lotion 2. Nipple puller
3. Paracet 3x500 mg untuk 3. Bedah
4. Antibiotik membersihkan
5. Pijat oksitosin puting
6. Kembali setelah 3 2. Posisi menyusui
hari yang benar
3. Lanolin topical
4. Analgetik, nystatin
5. Cara terminasi
menyusui dengan
benar
Keluhan pada
payudara ketika
perineum

Payudara bengkak,
Payudara bengkak,
Puting payudara nyeri, kemerahan
Lecet pada payudara nyeri, kemerahan
tertarik demam, unilateral,
demam, unilateral
keluar pus + darah

Cracked nipple Inverted nipple Mastitis Abses payudara


Inverted Nipple

Grade 1 Grade 2 Grade 3

Menggunakan Menggunakan
Pembedahan
jari jari

Bisa keluar Menggunakan


sendiri pompa payudara

Menggunakan
pompa payudara

Breast
Engorgement

Keluarkan ASI Kompres


Sangga Kompres Susukan 2-3 Paracetamol 3 x Evaluasi setelah
Urut payudara dengan manual setelah
payudara payudara jam sekali 500mg PO 3 hari
atau pompa menyusui
Mastitis

Asupan cairan Tetap menyusui Paracetamol 3 x Evaluasi setelah 3


Tirah baring Antibiotik Kompres dingin Sangga payudara
diperbanyak yang tidak sakit 500 mg PO hari

Kloksasilin 500
Belum kosong?
gram/6 jam PO slm
Pompa
10-14 hari

Eritromisin 250
gram 3x sehari PO
slm 10 – 14 hari
SINDROM DISCHARGE VAGINA

BV KVV Trikomonas Gonore Klamidia


Etiologi Gardenella vaginalis Candida sp. Trikomonas vaginalis Neseseria gonorheae Chlamidia trakomatis
Faktor Predisposisi Vaginal Douching Hormonal Penggunaan jeans Gonta ganti pasangan Gonta ganti pasangan
Manipulasi lingkungan Penurunan imun Kehamilan dll
Penggunaan jeans ketat
Gejala Khas Sekret cair homogen Sekret kental Sekret kental berbuih Sekret mukopurulen Sekret Purulen
Warna putih keruh Warna putih keju Warna putih Uretritis dll Nyeri PID
Tidak gatal (cheese cottage) kehijauan Bisa berdarah saat
Bau amis Gatal sekali Dispareni, disuri, bisa koitus
(vulvavaginal eritem) berdarah
Tidak berbau Bau busuk
Dx INSPEKULO INSPEKULO INSPEKULO INSPEKULO INSPEKULO
1. Sekret putih 1. Cottage- 1. Stroberi 1. Discharge 1. Discharge
abu cheese like servix kuning kuning
Amsel: discharge 2. Sekret
1. Discharge abu 2. Eritem dan berbuih SWAB SWAB
putih keruh edem vulva 1. Gram  1. Gram :
2. Clue cell >20 % vagina SWAB gram -, Gonokok (-)
3. Sniff test (+) SWAB 1. Wet mount gonococcus 2. Sniff test (-)
4. pH>4,5 1. Wet mount (-) (trofozoit 2. Sniff test (-) 3. KOH (-)
LAIN: 2. Sniff test (-) motil) 3. KOH (-) 4. Wet mount (-)
1. px KOH (Gada 3. Px KOH : 2. Sniff test (+) 4. Wet mount (-)
gambaran terlihat 3. Px KOH : - LAIN
pseudohifa) gambaran 4. Px Gram LAIN 1. Nyeri adneksa
2. Kriteria Nugent pseudohifa (gram positif) 1. Nyeri adneksa (+): pakai
(keparahan BV) 4. Px Gram (-) 5. pH > 4,5 (+): pakai bimanual
3. Px Gram  5. pH < 4,5 LAIN bimanual 2. Kultur
banyak G. 1. NAAT 2. Kultur 3. NAAT
vaginalis 3. Tes β-laktam 4. Antigen
Terapi 1. Metronidazol 2 1. Klotrimazol 1. Metronidazol 1. Sefiksim 400 1. Azitromisin 1
gr PO SD 200 mg 2 gr PO SD mg PO SD gr PO SD
2. Metronidazol intravaginal 3 2. Metronidazol 2. Kanamisin 2 2. Doksisiklin*
2x 500 PO mg hari 2x 500 PO gr IM, SD 2x100 mg PO
7 hari 2. Klotrimazol mg 7 hari 3. Seftriakson 7 hari
3. Klindamisin 500 mg 250 mg IM 3. Eritromisin
2x300 mg PO 7 intravaginal SD SD 4x500 mg PO
hari 3. Flukonazol* 7 hari
150 mg PO SD
4. Itrakonazol*
200 mg PO SD
5. Nistatin 100K
IU intravaginal
7 hari
Follow-up 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari
Edukasi 1. Jauhi faktor 1. Jauhi faktor 1. Jauhi faktor 1. Jauhi faktor 1. Jauhi faktor
predisposisi predisposisi predisposisi predisposisi predisposisi
2. Jangan 2. Jangan 2. Jangan 2. Jangan 2. Jangan
melakukan melakukan melakukan melakukan melakukan
sexual sexual sexual sexual sexual
intercourse intercourse intercourse intercourse intercourse
3. Follup lagi 3. Lakukan 3. Lakukan 3. Lakukan 3. Lakukan
setelah 7 hari pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
pada pasangan pada pada pada
4. Lakukan pasangan pasangan pasangan
penapisan IMS 4. Lakukan 4. Lakukan 4. Lakukan
lain penapisan penapisan penapisan
5. Follup lagi IMS lain IMS lain IMS lain
setelah 7 hari 5. Follup lagi 5. Follup lagi 5. Follup lagi
setelah 7 hari setelah 7 hari setelah 7 hari
Vaginal discharge

Kuning hijau
Putih sampai abu Bau busuk Putih seperti susu/keju
Fishy odor Tidak berbau Mukopurulen
Kental/encer & berbusa
Encer Encer
Stroberi serviks

bakterial vaginosis Trikomoniasis Kandidiasis vulvovaginalis Gonokok negatif Mikroskopis : biji kopi

Klamidia Gonore
SINDROM ULKUS GENITAL
SIFILIS CHANCROID HERPES SIMPLEX KONDILOMA
AKUMINATA
Nama lain Chancre, Raja singa, Ulkus mole, soft ulkus Kutil kelamin
Ulkus durum
Etiologi Treponema pallidum Hemofilus ducreyi HSV 1 dan 2 HPV 6 dan 8
(Spirochaeta, motil, rotasi (gram -, non kapsul, HSV 1: pinggang ke atas
aksis, spiral) anaerob fakultatif, rel HSV 2: pinggang ke
kereta/ ikan berenang) bawah
DNAV
Gejala Khas S PRIMER Papul  pustul  Ulser Vesikel  pustule  1. Bentuk kembang
1. Ulkus soliter Krusta kol
2. Dasar bersih 1. Lesi nyeri, 2. Warna sama
3. Indolen (+) multiple 1. Ada gejala demam daging atau
4. Indurasi (+) 2. Lesi dangkal 2. Gatal mukosa
bergaung 3. Nyeri 3. Lesi verukosa (lesi
S SEKUNDER 3. Indurasi (-) 4. Indurasi (-) kubah merah
1. Gejala prodromal 4. Dasar kotor jambu)
2. Lesi kulit umum eksudat 4. Lesi papilomatosis
5. Bisa ada kissing (hiperplasi)
S TERSIER lesion 5. Di lekukan dan
1. Guma 6. Ulkus batas halus lembab
2. Neurosifilis (soft ulcer)
3. Sifilis KV
Dx 1. Anamnesis 1. Anamnesis 1. Anamnesis 1. Anamnesis
2. Karakter ulkus 2. Karakter ulkus 2. Karakter ulkus 2. Karakter ulkus
TSS Px Px Px
1. Non treponemal 1. Gram : gram – 1. Jarang dilakukan 1. Asetowhite (+):
(RPR/VDRL) berderet seperti rel karena gejala ekspresi putih dari
2. Treponemal (TPH, kereta/ ikan sangat khas sitokeratin
RTP) berbaris 2. PCR, Kultur suprabasal cell
Pakai mikroskop lapangan 2. PCR 3. ELISA 2. PCR
gelap (gerakan motil) 3. Serologi 4. Tzank test
(Giemsa): Sel
datia, badan
inklusi
Foll-up 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari
Terapi 1. Benzatin-benzil 1. Siprofloksasin* 1. Asiklovir 5x200 1. Krioterapi
penisilin 2,4 juta 2x500 mg PO 3 mg PO 7 hari 2. Tinktura podofilin
IU IM SD hari 2. Asiklovir 3x400 25 %
2. Penisilin prokain 2. Eritromisin base mg 7 hari PO 3. As. Trikloroasetat
IM 600K IU/hari 4x500 PO 7 hari 3. Valasiklovir 2x500 80-90%
10 hari 3. Azitromisin 1 gr mg PO 7 hari 4. 5-flouroasil 1-5%
3. Doksisiklin* PO SD setiap hari s.d. lesi
2x100 mg 30 hari 4. Seftriakson 250 hilang
4. Eritromisin 4x500 mg IM SD 5. Elektrokauter
mg 30 hari 6. Laser, eksisi
7. Imunoterapi (Ig
dan IFN)
Edukasi
Luka pada genital

Vesikel/luka kecil dangkal Ulkus dngn dasar kotor, Ulkus dengan dasar bersih
tidak teratur & bergaung dan tipe rata Benjolan verukosa &
Berkelompok
Tunggal papilomatosa berbentuk
Nyeri Multipel bunga kol
Demam Nyeri Tidak nyeri

Herpes genitalis Cancroid Sifilis Kondiloma akuminata


RUMUS-RUMUS KEHAMILAN
1. Usia Kehamilan
Contoh : MPMT 1 Juli 2017, usia kehamilan pada saat 19 September 2017?
1 Juli 2017 : 30 hari  4+2 minggu
Agustus 2017 : 31 hari  4+3 minggu
19 September 2017 :19 hari  2+5 minggu
Usia kehamilan adalah 11+3 minggu

2. Hari Perkiraan Lahir (HPL)


FORMULA NAEGLE : +7 -3 +1
Contoh : HPM terakhir 12 September 2017.
HPL  tanggal 12+7, September (9) – 3, tahun 2017 +1  19 Juni 2018

3. Tinggu Fundus Uterus (TFU)


a. Hubungan TFU dengan usia kehamilan
Tinggi fundus uteri (cm) = usia kehamilan (bulan)
3,5 cm
b. Hubungan TFU dengan taksiran berat janin (TBJ)
 Bila kepala janin belum masuk PAP
(TFU – 12) x 155 gram =
 Bila kepala janin sudah masuk PAP
(TFU – 11) x 155 gram =
INVOLUSI UTERI

SETINGGI PUSAT  terlahir


2 jari dibawah pusat  hari ke 3
Pertengahan pusat simfisis  hari ke 5
3 jari diatas simfissis  hari ke 7
Tidak traba  hari 9

Anda mungkin juga menyukai