0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga diagnosa keperawatan yaitu gangguan perfusi jaringan serebral, ketidakefektifan pola nafas, dan nyeri akut beserta intervensi keperawatan yang relevan untuk masing-masing diagnosa.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga diagnosa keperawatan yaitu gangguan perfusi jaringan serebral, ketidakefektifan pola nafas, dan nyeri akut beserta intervensi keperawatan yang relevan untuk masing-masing diagnosa.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga diagnosa keperawatan yaitu gangguan perfusi jaringan serebral, ketidakefektifan pola nafas, dan nyeri akut beserta intervensi keperawatan yang relevan untuk masing-masing diagnosa.
perfusi jaringan a. Circulation status Oxygen Therapy serebral Kriteria hasil: a) Periksa mulut, Definisi: 1) Tekanan systole hidung, dan sekret penurunan sirkulasi dan diastole dalam trakea jaringan otak yang rentang yang b) Pertahankan jalan dapat mengganggu diharapkan napas yang paten kesehatan. 2) Tidak ada c) Atur peralatan ortostatik oksigenasi Batasan hipertensi d) Monitor aliran Karakteristik: 3) Tidak ada tanda- oksigen a) Massa tanda peningkatan e) Pertahankan posisi tromboplastin tekanan pasien parsial intrakranial f) Observasi tanda- abnormal tanda hipoventilasi b) Massa b. Perfusi jaringan: g) Monitor adanya protrombin serebral kecemasan pasien abnormal Kriteria hasil: terhadap oksigenasi c) Aterosklerosis 1) Mempertahankan aerotik tekanan Monitoring Peningkatan d) Diseksi arteri intrakranial Intrakranial e) Stenosis karotid 2) Tekanan darah a) Monitor tekanan f) Aneurisme dalam rentang perfusi serebral serebri normal b) Catat respon pasien g) Koagulopati 3) Tidak ada nyeri terhadap stimulasi h) Kardiomiopati kepala c) Monitor tekanan dilatasi 4) Tidak ada muntah intrakranial pasien i) Embolisme 5) Memonitor dan respon neurologi j) Hiperkolesterol tingkat kesadaran terhadap aktifitas emia d) Monitor intake dan k) Hipertensi output cairan e) Kolaborasi dalam pemberian antibiotic f) Posisikan pasien pada posisi semi fowler g) Minimalkan stimulasi dari lingkungan
Vital Sign Monitoring
a) Monitor TD, nadi, suhu, dan RR b) Monitor vital sign saat pasien berbaring, duduk, dan berdiri c) Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan d) Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas e) Monitor kualitas dari nadi f) Monitor frekuensi dan irama pernapasan g) Monitor pola pernapasan abnormal h) Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit i) Monitor sianosis perifer j) Monitor adanya cushling triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) k) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign.
2. Ketidakefektifan NOC NIC
a. Respiratory Status: Airway management pola nafas Ventilation 1. Buka jalan nafas. Indikator : 2. Posisikan pasien 1) Respiratory rate untuk dalam rentang memaksimalkan normal ventilasi. 2) Tidak ada retraksi 3. Identifikasi pasien dinding dada perlunya pemasangan 3) Tidak mengalami alat jalan nafas. dispnea saat istirahat 4. Lakukan fisioterapi 4) Tidak ditemukan dada bila perlu orthopnea 5. Auskultasi suara 5) Tidak ditemukan nafas , catat adanya atelektasis suara tambahan 6. Monitor respirasi dan status O2 b. Respiratory Status : Oxygen Therapy Airway Patency 1. Pertahankan jalan Indikator : nafas yang paten 1) Respiratory rate 2. Atur peralatan dalam rentang oksigenisasi normal 3. Monitor aliran 2) Pasien tidak cemas oksigen 3) Menunjukkan jalan 4. Pertahankan posisi nafas yang paten pasien 5. Observasi adanya tanda – tanda hipoventilasi 6. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenisasi.
Vital Sign Monitoring
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR 2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah 3. Monitor vital sign saat pasien berbaring, duduk atau berdiri 4. Monitor TD, nadi, RR sebelum, selama dan setelak aktivitas 5. Monitor kualitas nadi 6. Monitor frekuensi dan irama pernapasan 7. Monitor suara paru 8. Monitor pola pernapasan abnormal 9. Monitor suhu, warna, dan kelembapan kulit. 10. Identifikasi penyebab Vital dari perubahan sign. 3. Nyeri Akut NOC NIC a. Pain Level Pain Management Indikator : 1. Lakukan pengkajian 1) Melaporkan nyeri nyeri secara berkurang komprehensif 2) Melaporkan lamanya termasuk lokasi, nyeri dirasakan karakteristik, durasi, 3) Tidak mengerang frekuensi, kualitas 4) Ekspresi wajah dan faktor presipitasi releks 2. Observasi reaksi 5) Pasien tidak mondar- nonverbal dari mandir ketidaknyamanan 6) Respiration rate 3. Gunakan teknik dalam rentang komunikasi normal terapeutik untuk 7) Blood pressure mengetahui dalam rentang pengalaman nyeri normal pasien 4. Kaji kultur yang b. Pain Control mempengaruhi Indikator : respon nyeri 1) Mampu mengontrol 5. Kontrol lingkungan nyeri, (tahu yang dapat penyebab nyeri, mempengaruhi nyeri mampu seperti suhu ruangan, menggunakan teknik pencahayaan dan nonfarmakologis kebisingan untukmengurangi 6. Kurangi faktor nyeri, mancari presipitasi nyeri bantuan) 7. Pilih dan lakukan 2) Melaporkan bahwa penangan nyeri nyeri berkurang (farmakologi, non dengan farmakologi, menggunakan interpersonal) manajemen nyeri 8. Ajarkan tentang 3) Mampu mengenali nyeri, (skala, teknik non farmakologi intensitas, frekuensi, 9. Berikan analgetik dan tanda nyeri) untuk mengurangi 4) Menyatakan rasa nyeri nyamanstelah nyeri 10. Evaluasi tingkat berkurang keefektifan kontrol 5) Tanda-tanda vital nyeri dalam batas normal 11. Tingkatkan istirahat 12. Monitor Penerimaan pasien tentang manajemen nyeri.