Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Keracunan

Keracunan dan Cara Penolongan Pertamanya

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 12

1. Anisa Yuliani (920173048)

2. Yoga Dzakiy M. (920173091)

3. Wahyu Khoddriatul K. (920173093)

4. Afiyanti Riyana Dewi (920173142)

5. Ditawati Putriani Dewi (920173143)

6. Rully Rohadi (920173147)

7. Ilham Arifiyanto (920173149)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

Jl. Ganesha I Purwosari Kudus

Tahun ajaran 2018 / 2019


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan :Keracunan

Sub Pokok Bahasan : Keracunan dan Cara Penolongan Pertamanya

Sasaran : Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Kudus

Hari/ Tanggal : Sabtu, 27 Oktober 2018

Tempat : STIKES Muhammadiyah Kudus

Pelaksanaan : 09.00 - selesai

Waktu : 45 Menit

Penyuluh : Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Kudus

A. Latar Belakang
Reproduksi merupakan organ yang sangat penting bagi setiap manusia, dimana
fungsi utama organ reprodusi sendiri adalah sebagai sistem perkembang – biakan. Area
organ reproduksi tidak luput dari incaran penyakit baik yang ditularkan secara seksual.
Adapun penyakit yang mengincar organ reproduksi akibat seksual yaitu: Klamidia,
Sipilis (Raja Singa), Gonore (kencing nanah), Trikomoniasis, Herpes, Chancroid, ,
HIV.
Pola seksualitas yang tidak sehat dan juga sering bergonta – ganti pasangan menjadi
penyebab utama penyakit menular seksual yang mengancam organ reproduksi.
Kejadian kasus AIDS yang dilaporkan sejak 1987 sampai september 2014 yang
terbanyak pada kelompok usia 20 – 29 tahun, diikuti kelompok 30 – 39 tahun,
kemudian 40 – 49 tahun. (Kemenkes RI, 2014)
Untuk itu perlu peran penting dalam upaya pencegahan penyakit menular seksual,
hal ini dapat di terapkan melalui pola spiritual. Karena spiritual merupakan komponen
yang sudah diyakini dan dalam setiap aturanya sudah tertulis lengkap dalam kitab suci.

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Keluarga mengerti tentang kesehatan reproduksi dan mampu menerapkan konsep
spiritual dalam keluarga sebagai upaya untuk pencegahan penyakit menular seksual
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan keluarga
tersebut dapat:
a. Mengetahui dan Memahami tentang kesehatan reproduksi
b. Mengetahui dan memahami Jenis – jenis Penyakit menular seksual yang
menyerang reproduksi
c. Mengetahuidan memahami tentang pengertian dan salah satu gejalanya
d. Mengetahui dan memahami konsep spiritual sebagai upaya pencegahan
C. Sasaran
Keluarga disekitar STIKES Muhammadiyah Kudus
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
E. Media
1. Lembar Balik
F. Pokok Materi
(Terlampir)
G. Kegiatan Pembelajaran

No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta


Penyuluhan
1. Pembukaan 10 menit 1. Salam 1. Memperhatikan dan
menjawab salam.
2. Pembukaan 2. Memperhatikan
penyuluhan.
3. Pre test/apersepsi 3. Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan
penyuluh

2. Pelaksanaan 25 menit 1. Pemaparan 1. Mendengarkan


materi penyuluh
menyampaikan
materi

2. Mengevaluasi isi 2. Memperhatikan


materi penyuluh
memaparkan materi
dan peserta
menanyakan hal –
hal yang tidak
dimengerti dari
materi penyuluh

3. Penutup 10 menit 1. Salam 1. Mendengarkan


penyuluh dan
menjawab salam

2. Kesimpulan 2. Mendengarkan
kesimpulan dari
penyuluh

H. Setting Tempat

PENYAJI

AUDIEN
I. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Keluarga berada dirumah ketika mahasiswa akan melaksanakan penyuluhan

2. Evaluasi Proses

a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan

b. Keluarga tidak meninggalkan tempat penyuluhan

c. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil

a. Menyebutkan kembali tentang kesehatan reproduksi dengan prosentase 85%


b. Menyebutkan kembali Jenis – jenis Penyakit menular seksual yang
menyerang reproduksi dengan prosentase 70%
c. Menyebutkan kembali tentang penyebab dan salah satu gejalanya dengan
prosentase 85%
d. Menyebutkan kembali konsep spiritual sebagai upaya pencegahan dengan
prosentase 90%
J. Daftar Pertanyaan
1. Apa pengertian Kesehatan produksi
2. Apa saja Jenis Penyakit pada organ reproduksi
3. Bagaimana cara pencegahan
4. Bagaimana pengaruh agama dalam kesehatan reproduksi

K. Daftar Pustaka
Pusat Data dan Informasi . 2014. Infodatin Aids. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI
Obi, Andareto. 2015. Penyakit Menular disekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu
Semesta
LAMPIRAN MATERI
Kesehatan Reproduksi
Pencegahan Penyakit Menular Seksual dengan Konsep Spirital

A. Pengertian
Ciri mahluk hidup adalah memiliki kemampuan untuk melanjutkan keturunan
dikemudian hari. Beberapa pengertian dari para ahli mengenai pengertian organ
reproduksi.
Reproduksi adalah kemampuan mahluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
akan datang. Adapun tujuanya adalah mempertahankan serta melestarikan jenis agar
tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru. Reproduksi pada
manusia dilakukan dengan cara hubungan seksual. Untuk dapat mengetahui reproduksi
pada manusia, kita perlu mengetahui terlebih dahulu organ – organ kelamin yang
terlihat serta proses yang berlangsung didalamnya. Organ tersebut dinamakan alat
reproduksi. Organ reproduksi sebenarnya sudah ada sejak dalam kandungan namun baru
mulai aktif sejak masa pubertas. Kita perlu tahu apa saja organ reproduksi baik pada
laki – laki maupun perempuan.
Sistem reproduksi merupakan komponen sistem tubuh yang penting, meskipun
tidak berperan dalam homeostatis dan esensial bagi kehidupan seseorang. Pada manusia,
reproduksi berlangsung secara seksual. Organ reproduksi yang dimiliki manusia
berbeda antara pria dan wanita. Alat reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang
sensitif dan perlu perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan
faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Penyakit kelamin ( Veneral
disease) sudah lama dikenal di Indonesia. majunya ilmu pengetahuan istilah tersebut
tidak digunakan lagi dan dirubah menjadi sexually Transmitted Disease (STD) atau
Penyakit menular seksual (PMS) sejak tahun 1998, istilah STD berubah menjadi
sexually Transmitted Infection (STI) agar menjangkau penderita asimptomatik ( Dailiet
al. 2011). Infeksi menular seksual adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke
orang lainya melalui hubungan seksual, meskipun demikian tidak berarti bahwa
semuanya harus melalui hubungan kelamin.
Penelitian yang dilakukan di Asia Selatan, Bengal Selatan tentang tingkat
pengetahuan kebersihan organ reproduksi dari 160 anak perempuan didapatkan 67, 5%
memiliki pengetahuan baik, sedangkan 32, 5% tidak memiliki pengetahuan tentang
kebersihan organ reproduksi.
Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2010, sebanyak 41,9% usia perkawinan
pertama berada pada kelompok usia 15 – 19 tahun, 33,6% berada pada kelompok usia
20- 24 tahun pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja relatif masih
rendah sebagaimana ditunjukan oleh hasil survey kesehatan reproduksi Remaja
Indonesia tahun 2007. Sebanyak 13% remaja perempuan tidak tahu tentang perubahan
fisiknya dan hampir separuhnya (47,9%) tidak mengetahui masa subur seseorang
perempuan.
B. Jenis – Jenis Penyakit Menular Seksual, Penyebab, serta Tanda dan Gejalanya

Adapun dibawah ini adalah penyakit menular seksual:


1. AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang
disebabkan karena Infeksi firus Human Immunodeficiency Virus atau sering
disingkat HIV.
Seseorang yang terkena penyakit virus HIV umumnya tidak menunjukan gejala
yang khas. Biasanya penderita hanya demam selama 3-6 minggu, tergantung pada
daya tahan tubuh. Setelah itu penderita kembali sehat dan kekebalan tubuhnya akan
menurun berangsur – angsur.
Virus HIV menyerang sel kekebalan tubuh, baik penyakit berat maupun ringan
sekalipun.
Tanda gejalanya:
a. Nafas Pendek, Batuk, demam seperti terkena infeksi virus lainya.
b. Gangguan saluran pencernaan
c. Kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal
d. Berkurangnya daya ingat, Sakit kepala, susah berkonsentrasi,respo
e. gerak lambat.
f. Mudah terserang virus cacar air maupun cacar api
g. Pada wanita sering mengalami infeksi jamur pada vagina
Cara penularanya dapat terjadi secara langsung ( hubungan seksual baik secara
vagina mupun anal), dan dapat tertular secara tidak langsung (transfusi darah
penderita, penggunaan jarum secara bergantian, seorang ibu yang hamil dan
menderita AIDS dapat menularkan ke janin, melalui air susu ibu yang menderita
AIDS)

2. Sifilis

Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual yang disebabkan oleh


bakteri troponema pallideum. Bakteri ini mampu menimbulkan rasa sakit yang
dikenal dengan istilah ‘Chancre’ atau hampir mirip dengan rasa sakit pada orang
penderita maag.

Tanda dan Gejalanya adalah sebagai berikut:

a. Fase Primer : membentuk luka atau ulkus yang tidakyeri pada tempat
yang terinfeksi.
b. Fase Sekunder : Terjadi ruam dikulit setelah 6 – 12 minggu terinfeksi.
c. Fase laten : fase ini tidak menunjukan tanda – tanda namun fase ini
bisa berada pada kurun waktu sampai bertahun – bertahun.
d. Fase tersier : Penderita tidak lagi menularkan penyakitnya. Gejalanya
ada yang ringan sampai ke berat.

3. Kencing Nanah
Kencing nanah atau biasa disebut Gonore adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh Neisseria gonorroeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra,leher
rahim, rektum, tenggorokan,dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa
menyebar melalui aliran tubuh kebagian tubuh lainya, terutama kulit dan
persendian. Pada wanita gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi
selaput didalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Tanda dan gejalanya pada laki – laki adalah keluarnya nanah berwarna kuning,
putih, atau hijau yang biasa muncul 1- 14 hari setelah terinfeksi.
Tanda dan gejala pada wanita adalah sebagian wanita tidak merasakan tanda –
tanda bila ada mereka tidak bisa membedakan adanya infeksi perkemihan atau
vagina tanda – tandanya berupa disuria, peningkatan keluarnya cairan vagina atau
terjadinya perdarahan padavagina walaupun bukan pada masa menstruasi. Penyakit
gonore juga disebabkan karena penularan melalui seksual.

4. Herpes Genital
Herpes Genitali adalah infeksi akut (STD = sexualy transmited disease) yang
disebabkan oleh herpes Simplex ditandai dengan klaikula (peninggian kulit
berbatas dengan diameter kurang dari 1cm dan dapat pecah menimbulkan infeksi
seperti koreng kecil) pada permukaan mukosa kulit, bergerombol diatas dasar kulit
yang berwarna kemerahan.
Tanda dan gejalanya pada laki – laki lebih terlihat jelas dari pada wanita,berikut
adalah tanda dan gejalaya:
a. Kesemutan dan gatal – gatal pada daerah kelamin.
b. Timbulnya benjolan berisi cairan pada daerah penis atau Genital.
c. Seperti tekena penyakit flu penderita herpes mengalami demam, kelelahan,
pusing kepala, anggota badan terasa sakit dan linu.
d. Pembengkakan kelenjar yang berada disekitar selangkangan
e. Nyeri atau seperti terbakar saat buang air kecil.
Herpes dapat ditularkan melalui hubungan seksual, ciuman, kontak kulit, oral
seks dan mudah terjadi pada perlukaan aktif.

5. Klamidia
Penyakit klamidia dapat menginveksi penis, vagina, leher rahim, dubur, saluran
kencing, mata atau tenggorokan.
Tanda dan gejala klamidia pada wanita adalah sebagai berikut:
a. Sakit Perut
b. Keputihan Abnormal
c. Perdarahan diluar menstruasi
d. Demam ringan
e. Hubungan seks menyakitkan
f. Nyeri atau rasa terbakar pada saat kencing
g. Pembengkakan pada sekitar anus
h. Ingin buang air kecil melebihi biasaya
i. Perdarahan vagina setelah berhubungan
j. Keluarnya cairan kekuningan dari vagina yang memilik bau menyengat.
Tanda dan gejala pada laki – laki adalah sebagai berikut:
a. Nyeri saat berkemih
b. Cairan bernanah seperti susu dari penis
c. Testis membengkak atau lembek
d. Pembengkakan disekitar anus.
Penularan melalui seks bebas, Aktivitas seksual yang tidak sehat, tidak
menggunakan pengaman, tidak menjaga kesehatan organ intim, pola hidup yang
tidak sehat.

6. Trikomonas Vaginalis
Penyakit menular seksual pada vagina atau uretra, sering meyerang pada wanita
daerah yang diserang adalah vagina sedang pada laki – laki yang diserang adalah
saluran perkemihan. Disebabkan oleh organisme bersel tunggal dan memiliki ekor
seperti cambuk.
Gejala pada wanita biasanya dimulai dengan keluarnya cairan dari vagina yang
berbusa, dan berwarna kuning kehjauan dan terjadi peradangan pada vagina. Pada
laki – laki tidak terlalu terlihat gejalanya namun dapat menginveksi mitra seksual.

C. Konsep Pencegahan dengan konsep spiritual


Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai kesempatan
paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/ asuhan
keperawatan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan
yang holistik. Perawat memandang klien sebagai mahluk bio-psiko-sosial- spiritual
yang berespon secara holistk dan unik terhadap kondisi kesehatan atu pada saaat
keadaan krisis. Asuhan keperewatan tidak bisa terlepas dari konsep spriritul yang
merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan klien. Perawat berupaya
mampu untuk memenuhi kebutuhan spiritual klien, dengan memfasilitasi
pemenuhan spiritual klie tersebut. ( Hamid, Achir Yani S. 2009).
Dalam upaya pencegahan penularan penyakit melalui hubungan seksual dengan
konsep spiritual adalah dengan memaparkan larangan tentang Seks secara bebas
atau seks yang tidak sah, dalam Al – Qur’an sudah dijelaskan:

Artinya: “ Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu
perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”
Dalam kesehatan, zina (hubungan seksual yang tidak sah) dan hubungan seksual
secara bebas dapat menyebabkan berbagai kelamin seperti yang telah diatas untuk
itu perlu kita hindari karena dalam konsep agama maupun konsep kesehatan hal ini
sangat tidak dianjurkan dan bahkan dilarang.
Selain larangan berzina, dalam kesehatan reproduksi juga diperlukan yang
namanya kebersihan dan menjaga diri adapun dalam kata – kata mutiara yan sering
kita dengar bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Dari sini kita harus
mengetahui bahwa dalam menjaga kesehatan reproduksi kita juga harus menjaga
kebersihan organ reproduksi kita. Berikut ini adalah cara menjaga kebersihan
organ intim kita (Kissati 2008):
1. Mencuci vagina dari depan (vagina) ke belakang (Anus) secara halus dan
lembut, gunakan air bersih.
2. Sering ganti pakaian dalam paling tidak 2x saat mandi
3. Saat menstruasi ganti pembalut 4 – 5 kali sehari dan gunakan bahan yang
lembut.
4. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh alat kelamin
5. Gunakan celana dalam yang bersih, lembut dan terbuat dari bahan katun
6. Hindari handuk milik orang lain
7. Mencukur sebagian rambut kemaluan
8. Kelembapan pada vagina
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Achir Yani S. 2009.Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta:


Buku Kedokteran EGC
Abrori,. Qurbaniah, Mahwar.2017. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. Pontianak:
UM Pontianak Pers
Obi, Andareto. 2015. Penyakit Menular disekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu
Semesta

Anda mungkin juga menyukai