BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber daya manusia yang unggul agar dapat bersaing untuk menghadapi
serta karakteristik siswa kearah yang positif, baik bagi diri sendiri dan
lingkungan masyarakat.
pendidikan tercapai.
adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan
Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses
tingkah laku, baik tingkah laku dalam berfikir, bersikap dan berbuat” Dengan
adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang
sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai
Baik buruknya siswa sangat ditentukan oleh siswa itu sendiri. Pada
saat siswa memasuki jenjang sekolah menengah atas kebanyakan dari mereka
baru mengalami masa pubertas, pada masa itu tingkah laku siswa sangat
yang mendukung untuk belajar maka prestasi belajarnya akan baik, sebaliknya
jika siswa berada di lingkungan yang kurang mendukung untuk belajar maka
“Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari
dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa”. Faktor yang
berasal dari dalam diri siswa adalah kecerdasan, motivasi, minat, bakat, daya
faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah keadaan social ekonomi,
4
lingkungan, sarana dan prasarana, guru dan cara mengajarnya, kurikulum dan
sebagainya.
mungkin teratasi hanya dengan mengandalkan proses berfikir yang biasa saja,
dan data melalui tahap observasi, pengujian hipotesis serta evaluasi secara
tepat dan analitis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang akurat. Budaya
kebiasaan bersikap dan berfikir kritis sejak dini. Keluarga dan sekolah
sehingga lahirlah individu-individu yang pasif, tidak cepat tanggap dan tidak
seorang siswa bisa muncul dengan sendirinya atau dengan bantuan dari guru.
Dalam hal ini peran seorang guru sangat menentukan dalam memberikan
motivasi kepada siswa untuk mencoba belajar berfikir kritis sejak dini.
Untuk melatih siswa dalam berfikir kritis dapat dilakukan dengan melihat,
Tujuan dari berfikir kritis adalah proses kegiatan berfikir yang mendorong
siswa dalam berfikir kritis berbeda-beda. Perbedaan itu bisa disebabkan karena
dianalisis.
jangka waktu yang lama, namun akan muncul dengan sendirinya. Proses ini
Jika pemahaman materi tinggi, baik siswa yang memiliki kemampuan berfikir
belajarnya tinggi. Akan tetapi, ada siswa yang kemampuan berfikir kritis prestasi
belajar yang dicapai rendah, sebaliknya siswa yang kemampuan berfikirnya biasa
saja prestasi belajar yang dicapai tinggi. Ini bisa terjadi karena faktor
semakin baik kemampuan berfikir siswa maka semakin baik pula prestasi belajar
keterlibatan siswa, maka proses belajar mengajar tidak akan berhasil. Dengan
disiplin, artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kemauan dan motivasi dari
dalam diri siswa dan bukan semata-mata tekanan guru maupun pihak lain.
Dengan adanya sikap disiplin dalam diri siswa, tujuan belajar akan berhasil
tata tertib. Disiplin peserta didik merupakan suatu keadaan tertib dan teratur
apabila melakukan suatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan
lain, tetapi dapat juga melibatkan diri sendiri. Bahkan yang melibatkan diri
sendiri ini yang lebih penting karena timbul dari kesadaran. Disiplin karena
paksaan juga akan dilakukan dengan terpaksa pula. Keterpaksaan itu karena
Ini artinya jika ada pengawasan dari petugas (pemimpin) timbul disiplin, tetapi
terus menerus kepada peserta didik. Jika disiplin ditanamkan secara terus
menerus maka disiplin tersebut akan menjadi kebiasaan bagi peserta didik.
kelas yang kondusif, yaitu kelas yang mendukung tercapainya tujuan kegiatan
belajar mengajar.
yang kondusif proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas akan lebih
berjalan lancar dan efektif sehingga akan dapat menciptakan hasil yang optimal.
berbunyi peserta didik tidak langsung masuk kelas dan ketika pembelajaran
8
bersama teman sebangku, sering keluar masuk kelas, bahkan ada peserta
didik yang sama sekali tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
kelas X SMK swasta di kabupaten Bogor tersebut juga tergolong rendah, rendah
di sini dalam arti nilai peserta didik 90 % belum mencapai KKM yaitu
dengan rata-rata nilai KKM 66,71 sedangkan rata-rata nilai peserta didik hanya
kedisiplinan siswa dalam belajar untuk mencapai prestasi yang siswa impikan.
Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
Bogor”.
B. Identifikasi Masalah
2. Apa yang dijadikan tolak ukur prestasi belajar siswa itu tinggi atau rendah?
4. Disiplin belajar seperti apa yang dapat menunjang prestasi belajar siswa?
5. Apakah peran guru dan orang tua dalam menerapkan disiplin belajar?
C. Batasan Masalah
terarah, perlu dilakukan batasan masalah, maka penulis akan membatasi penelitian
ini hanya pada masalah ada atau tidaknya pengaruh kemampuan berpikir kritis
Swasta di kabupaten Bogor. Variabel yang menjadi fokus penelitian yaitu dua
variabel bebas berupa kemampuan berpikir kritis dan kedisiplinan belajar dan
D. Rumusan Masalah
diajukan maka perlu adanya rumusan masalah yang terarah. Rumusan masalah
E. Tujuan Penelitian
kabupaten Bogor
F. Kegunaan Penelitian
BAB II
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori
a. Pengertian Belajar
sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dikerjakan dan
kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah
sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk
mental tersebut terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang
dilakukan secara sadar belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh sustu perubahan tingkah laku yang baru secara
proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap
sesuatu
ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil
dimaksud di sini adalah perubahan yang terjadi secara sadar (disengaja) dan
atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan suatu proses
terjadi karena usaha yang disengaja dan dengan adanya perubahan itu akan
telah ditetapkan. Proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila siswa ikut
b. Prestasi Belajar
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena prestasi
adalah hasil yang dicapai dari hasil latihan, pengalaman yang didukung
pembelajaran setelah melalui tahap tes yang dinyatakan dalam bentuk nilai
belajar.
Secara umum prestasi belajar siswa sangat beragam, hal ini tentu
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor atau penyebab yang berasal dari dalam
diri setiap individu tersebut, seperti aspek pisiologis dan aspek psikologis.
a) Aspek pisiologis
pada kualitas penyerapan materi pelajaran, untuk itu perlu asupan gizi
yang dari makanan dan minuman agar kondisi tetap terjaga. Selain itu
b) Aspek psikologis
17
faktor dari aspek psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat, minat dan
Motivasi
mereaksi dengan cara yang relatif tetap terhadap orang, barang dan
terhadap guru ataupun pelajaran apalagi disertai dengan sikap benci maka
akan berdampak pada pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar yang
kurang maksimal.
bidang tertentu.
18
yang tinggi atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat dapat
minat dalam bidang matematika akan lebih fokus dan intensif ke dalam
memuaskan.
laku secara terarah. Motivasi bisa berasal dari dalam diri setiap individu
2) Faktor eksternal
siswa adalah lingkungan orang tua dan keluarga. Siswa sebagai anak tentu
saja akan banyak meniru dari lingkungan terdekatnya seperti sifat orang
Selain faktor sosial seperti dijelaskan di atas, ada juga faktor non
sekolah dan bentuknya, rumah tempat tinggal, alat belajar, keadaan cuaca,
Selain faktor internal dan faktor eksternal, faktor pendekatan belajar juga
Menurut hasil penelitian Biggs (1991) dalam Muhibbin Syah (2008: 139)
deep (mendalam dan datang dari dalam diri individu), dan pendekatan achieving
pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari
luar diri siswa. Selain kedua faktor tersebut ada juga faktor sistem pembelajaran
d. Pengertian Kewirausahaan
rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.
fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta
21
lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Suherman,
2008:6-7)
e. Karateristik Kewirausahaan
adalah proses yang dilakukan guru kepada siswanya agar siswa mempunyai sikap
memiliki peran sentral, namun perlu di topang oleh perangkat pembelajaran dan
yang dijadikan pedoman oleh semua unsur pembelajaran agar bila ada
24
persoalan bukan aspek personal yang menjadi acuan dalam mencari solusi,
seseorang yang diekspesikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan
g. Manfaat Kewirausahaan
sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk
melestarikan sumber daya alam yang terbatas, pebisnis kini
menemukan cara untuk mengkombinasikan wujud kepedulian
mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan social dengan
harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnyaBanyak
orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali
membosankan, kurang menantang, dan tidak ada daya tarik. Hal
ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan,, bagi mereka
tidak banyak perbedaan antara bekerja ataua menyalurkan hobi atau
bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh
wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasi diri.
Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh
kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha
atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka,
kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya
sendiri.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntunganWalaupun pada tahap
awal uang bukan dayatarik utama bagi wirausahawan,
keuntungan berwirausahawan merupakan factor motivasi yang
penting untuk mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis
tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang
menang menjadi berkecukupan.
5. .Memiliki peluang untuk berpern aktif dalam masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usahanya
h. Fungsi Kewirausahaan
e) Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
maksimal.
i. Prinsip-Prinsip Kewirusahaan
keluar dari Rasa takut akan gagal. Makna berani disini adalah tindakan
diamana kita harus bias mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul
1. Harus optimis
2. Ambisius
27
baik dan maju disini bukan berarti rasa puas dan rasa nyaman yang telah
kita dapatkan, karena dengan rasa puas dan nyaman tersebut justru niatnya
usaha.
a. Pengertian Berpikir
penalaran yang reflektif, kritis dan kreatif yang berorientasi pada suatu
dan tindakan.
diawali dan diproses oleh otak kiri. “Berpikir kritis telah lama
“Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang
teratur dan penuh makna yang kita gunakan untuk memahami dunia”.
maka pemikir kritis menelaah proses berpikir orang lain untuk mengetahui
proses berpikir yang digunakan sudah benar (masuk akal atau tidak).
apa yang mereka dengar, baca dan meneliti proses berpikir diri sendiri saat
sebuah proyek.
berupa kejadian yang positif maupun negatif, dan berpikir kritis dapat
yaitu:
skeptisisme reflektif.
1) Watak (Dispositions)
2) Kriteria (Criteria)
sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang
3) Argumen (Argument)
Sudut pandang adalah cara memandang atau menafsirkan dunia ini, yang
yang berbeda.
perkiraan.
2) Membatasi permasalahan.
3) Menguji data-data.
8) Mentoleransi ambiguitas.
2) Mencari alasan.
menyebutkannya.
8) Mencari alternatif.
melakukan sesuatu.
keseluruhan masalah.
a. Pengertian Kediisiplinan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari berbagai aktivitas atau
kegiatan. Kadang kegiatan itu kita lakukan dengan tepat waktu tapi kadang juga
tidak. Kegiatan yang kita laksanakan secara tepat waktu dan terus menerus, maka
secara teratur dan tepat waktulah yang biasanya disebut disiplin dalam kehidupan
disiplin maka tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa. Jika hal
ini terjadi maka mengakibatkan hasil belajar yang kurang optimal. Dengan
36
pengertian dari disiplin itu sendiri. Disiplin berasal dari kata disciple yang
apakah itu orang tua, guru atau orang dewasa lainnya yang berwenang
bahwa orang tua atau guru merupakan pemimpin dan anak merupakan
siswa yang belajar dari mereka untuk berperilaku sesuai peraturan yang
berlaku dan telah disepakati bersama. Siswa yang berdisiplin akan lebih
demikian, yang dimaksud disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap
atau perilaku siswa yang taat dan patuh terhadap kewajibannya untuk
b. Tujuan Disiplin
siswa bisa dilatih atau dibina. membina disiplin bertujuan untuk membantu
1) Tujuan jangka pendek dari disiplin ialah membuat anak-anak terlatih dan
pantas dan tidak pantas atau yang masih asing bagi mereka.
sendiri (self control dan self direction) yaitu dalam hal mana anak-anak
dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh dan pengendalian dari luar.
disiplin yang konsisten bukan hanya memberikan kebaikan bagi diri siswa
sendiri tetapi juga akan mendatangkan manfaat bagi orang tua dan guru
karena dengan disiplin, siswa dalam jangka pendek akan dapat mengontrol
38
segala tingkah laku dan perbuatannya. Jika hal ini di hubungkan dengan
proses belajar maka dengan disiplin belajar bukan tidak mungkin siswa
dapat meraih hasil belajar yang baik. Disiplin yang tumbuh secara sadar
akan membentuk sikap, perilaku dan tata kehidupan yang teratur yang
c. Bentuk-Bentuk Disiplin
1) Disiplin Otoriter
Dalam disiplin otoriter, guru selalu bekerja kesana kemari memberitahu pada
siswa-siswanya apa yang harus dilakukan atau dikerjakan. Jadi, guru selalu
2) Disiplin Demokratis
Guru menerangkan kepada siswanya bahwa ini adalah kelas mereka sendiri dan
mereka dapat memilih serta bertanya dalam menentukan kegiatan dan guru
akan mengarahkan serta memberi petunjuk sampai siswa tahu sendiri cara
siswa patuh dan perhatian ketika ada gurunya saja dan menjadikan siswa
akan menjadikan siswa patuh sekalipun tidak ada guru, siswa menjadi
disiplin belajar dalam penelitian, yaitu menaati tata tertib sekolah, perilaku
siswa dalam menaati segala peraturan yang dibuat oleh pihak sekolah
sekolah.
dengan sebaik-baiknya.
hasil belajar yang maksimal, karena dengan keteraturan siswa akan lebih
belajar atau disiplin belajar dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap
aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah,
yang meliputi waktu masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam
B. Kerangka Berpikir
dari dalam maupun dari luar proses belajar. Disiplin belajar dapat meningkatkan
ketekunan dan ketertiban dalam belajar begitu juga dengan fasilitas belajar yang
apabila fasilitas belajarnya tersedia, lengkap, dan dalam keadaan yang baik
prestasi belajar.
untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki
mengandalkan proses berfikir yang biasa saja, yaitu suatu proses berfikir
yang kurang sistematis ataupun analitis. Dengan demikian dapat diduga terdapat
Kewirausahaan
belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting,
“Belajar merupakan suatu usaha untuk mengubah tingkah laku, baik tingkah laku
merupakan kemampuan berpikir yang diawali dan diproses oleh otak kiri.
Disiplin adalah sikap patuh terhadap peraturan yang berlaku, sikap disiplin
sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sikap tersebut dapat
menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif untuk belajar, dengan
bprestasi belajar. Apabila seorang siswa memiliki sikap disiplin dalam kegiatan
Jadi apabila siswa memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam kegiatan
belajar tentunya prestasi belajar yang diperoleh menjadi baik. Sebaliknya jika
siswa tidak memiliki sikap disiplin dalam belajar maka kegiatan belajarnya tidak
terencana dengan baik sehingga kegiatan belajarnya tidak teratur dan membuat
prestasi belajar akan menurun. Dengan demikian dapat diduga terdapat hubungan
C. Hipotesis Penelitian
kebenarannya masih harus diuji secara empiris dengan alat uji yang ada. Hipotesis
belajar kewirausahaan
44
belajar kewirausahaan
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Tempat
SMK Terpadu Antam Bina Insani di kabupaten Bogor, tepatnya pada siswa kelas
kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilakukan
dan jumlah sampel yang akan dijadikan obyek penelitian. Tahap kcdua melakukan
2. Waktu
Proses penelitian memakan waktu sekitar lima bulan terhitung dari bulan
September 2020 sampai dengan Januari 2021, mulai dari penentuan judul,
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan teknik
mengemukakan bahwa :
sebab akibat dan saling mengadakan perubahan.” Variabel penelitian ini yaitu
46
variabel terikat (dependent variable) adalah prestasi belajar siswa pada mata
berpikir kritis (X1), dan kedisiplinan belajar (X2). Diduga antar variabel bebas dan
terikat tersebut ada hubungan sebab akibat serta saling mengadakan perubahan.
X1
X2
Keterangan :
X2 : Kedisiplinan Belajar
1. Populasi
penelitian yang dikenali generalasi penelitian, atau totalitas semua nilai yang
mengenai karekteristik tertentu dari semua anggota kumpulan lengkap dan jelas,
47
populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK
2. Sampel
adalah bagian dari populasi (sebagaian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
ini:
Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 60 orang siswa dari 600 SMK
swasta yang ada di kabupaten Bogor . Adapun kelas yang dipilih sebagai sampel
diacak dengan menggunakan taknik random sampling dengan cara undian. Hal ini
kondisi nyata.
95% terhadap populasi. Berdasarkan tabel Krecjie dapat dilihat bahwa bila
jumlah populasi 100 maka sampelnya 80, bila populasi 1000 maka
sampelnya 278, bila populasi 10.000 maka sampelnya 370 dan bila jumlah
makin besar populasi makin kecil prosentase sampel. Oleh karena itu tidak
misalnya 10%.
siswa sedang yang diambil untuk penelitian 60 siswa dari jumlah populasi.
seperti tertera dalam tabel Krecjie dengan tingkat kesalahan 5%. Jadi
dengan rumus.
NI
n1 = X no
∑N
Keterangan :
Tabel 3.2
Penetapan Sampel Penelitian
seperti angket, tes, dan dokumen. Sedangkan bentuk penelitiannya adalah kajian
mendatangi responden untuk mengisi angket yang telah disiapkan (untuk variabel
dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa yang terpilih sebagai sampel
a. Definisi Konseptual
pencapaian keterampilan dan sikap yang terkait dengan wawasan tentang materi
ekonomi islam
b. Definisi Operasional
ganda.
a. Defisi Konseptual
akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti
51
b. Definisi Operasional
c. Kisis-kisi Instrumen
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Berpikir Kritis
Membedakan
Analisis Menganalisis
Mengatribusikan
Berpikir Kritis
Evaluasi Memeriksa
Mengkritik
d. Validitas Instrumen
dan realibitas, langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kehandalan dan
kesahihan alat ukur yang digunakan untuk variabel tes kemampuan berpikir kritis.
52
x i−x t pi
r pb=
St √ qi
Keterangan :
nilai r product moment, untuk jumlah responden sebanyak 30 siswa pada taraf
signifikan 5%. Setelah dilakukan perhitungan validitas, butir soal dikatakan valid
jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (rhitung > rtabel) untuk taraf signifikan α = 5%
e. Reliabilitas Instrumen
untuk semua butir tes denngan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR-
k ∑ piqi
rii =
( )(
k −1
1−
si 2 )
dimana:
53
k = banyaknya butir
selanjutnya dibandingkan dengan rtabel pada uji satu sisi dengan taraf signifikansi
() = 0,05 dan derajat kepercayaan (df) = k-2 dimana k = banyaknya soal yang
valid. Kriteria reliabilitasnya adalah jika rhitung lebih besar dari pada 0,70 maka
sebagai berikut :
a. Definisi konseptual
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
b. Definisi Operasional
54
c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan Belajar
No Pertanyaan
Positif Negatif
No Dimensi Indikator
Tepat waktu dalam belajar
1 Disiplin belajar di Disipilin dalam mengerjakan
rumah tugas sekolah di rumah
Belajar secara teratur
Jumlah
d. Validitas Instrumen
pernyataan skala sikap dengan pilihan jawaban : Selalu (SL), Sering (SR),
Kadang-kadang (KD), Jarang (JR) atau Tidak Pernah (TP). Pernyataan disusun
55
hingga mempunyai unsur positif dan negatif, sedangkan untuk setiap pilihan
= 3, JR = 4, TP = 5
menguji validitas empirik. Untuk menguji validitas butir soal tes uraian,
r xy =n . ∑ xy−¿ ¿ ¿
Dimana:
Y = Skor total
n = Banyaknya siswa
instrumen dengan rtabel yang ditentukan uji satu sisi dengan taraf
2) Reliabilitas Instrumen
∑ st
r 11 =
k
k−1{1−
st 2 }
Keterangan :
selanjutnya dibandingkan dengan rtabel pada uji satu sisi dengan taraf signifikansi
() = 0,05 dan derajat kepercayaan (df) = k-2 dimana k = banyaknya soal yang
valid. Kriteria reliabilitasnya adalah jika rhitung lebih besar dari pada 0,70 maka
1. Statistik Deskriptif
57
diolah dan dianalisis ukuran pemusatan dan letak seperti mean, modus,
langkah berikut:
Struges, yaitu
Ren tan g
P=
Banyakkelas
d. Menentukan ujung bawah interval kelas
ujung bawah (UB) dan ujung atas (UA) setiap interval kelas menghitung
bawah (TB) dan tepi atas (TA) untuk masing-masing kelas interval, yaitu :
58
Y=
∑ Y i . fi
n
2) Menentukan Modus (Mo), dengan rumus:
b1
Mo=b+ p
( b 1 +b2 )
Keterangan :
Mo = Modus
p = panjang kelas
sesudahnya
Me = b + p
( )
2
n−F
f dimana :
Me = Median
n = banyaknya data
59
k k 2
Yi 2 . fi Yi . fi
SD=∑
i=1 n
−
( ∑ n
i=1
) dan Simpangan Baku (S) = √ SD
Untuk mempersingkat waktu, sekaligus pemanfaatan teknologi, maka
a. Uji Normalitas
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas.
Lo=F ( Z i ) −S ( Z i )
Dimana :
menggunakan rumus :
( X i −X )
Zi=
S
ii. Untuk setiap angka baku tersebut dapat dihitung peluang F(Z 1)-
ketentuan :
mutlaknya.
S(Z1)
61
terhadap variabel Y.
b. Uji Linieritas
JK (TC )
2
STC k−2
F= 2 =
SE JK ( E)
n−k
jika sig > 0,05 maka garis regresi tersebut linier dan,
diketahui data layak untuk diolah lebih lanjut, maka langkah berikutnya
regresi baik partial maupun ganda akan digunakan bantuan program SPSS
a. Analisis Korelasi
Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda bisa dilihat dari output program
SPSS melalui analisis regresi yakni pada tabel Model Summaryb. Signifikasi
dari koefisien korelasi tersebut diuji secara manual atau dengan bantuan
pengujiannya adalah :
R2
k
F=
1− R 2
n −k −1
b. Analisis Regresi
Hasil perhitungan garis regresi bisa dilihat dari output program SPSS
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ao
1 X1 a1
X2 a2
a. Dependent Variable: Y
Y^ = a 0 + a 1 x1 + a2 x 2
Hasil pengujian signifikansi regresi ganda bisa dilihat dari output program
SPSS melalui analisis regresi yakni pada tabel ANOVAb kolom F atau Sig.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression
1 Residual
Total
a. Predictors: (Constant), X1, X2
b. Dependent Variable: Y
64
F, yaitu pada taraf nyata α derajat (dk) pembilang = k dan derajat (dk)
G. Hipotesis Statistik
a. Hipotesis 1
belajar kewirausahaan
b. Hipotesis 2
belajar kewirausahaan
65
belajar kewirausahaan
c. Hipotesis 3
kewirausahaan
kewirausahaan
DAFTAR PUSTAKA
Ruggiero, V.R. (2008). The Art of Thinking. A Guide to Critical and Creative
Thought. New York: Longman, An Imprint of Addison Wesley
Longman, Inc
Surya, H. (2011). Strategi jitu mencapai kesuksesan belajar , Jakarta: Elek Media
Komputindo
67
Wiyani, N.A. (2013). Manajemen kelas (teori dan aplikasi untuk menciptakan
kelas yang kondusif. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media
Jurnal :
Murjono. (2006). Inteligensi Dalam Hubungannya Dengan Prestasi Belajar.
Anima. Vol. XI. Nomor 42, Januari-Maret