Kelompok 13
Kelompok 13
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan masalah
yang berjudul “Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi" ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang kami peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Mungkin dalam penulisan ini masih banyak memiliki kekurangan walaupun kami
sudah berusaha dalam memperbaikinya. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah ini dengan senang hati kami terima.
Penulis,
Kelompok 13
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih
kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada
perbedaan penting diantara keduanya. Keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan
diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai
tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih
melihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari
suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang
sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya
dianggap sebagai tindakan bijaksana.
Saat ini, telah banyak kita temukan berbagai perubahan yang dilakukan oleh sebuah
organisasi demi bertahan di lingkungannya dan mewujudkan tujuan-tujuan tertentu
yang diharapkan akan membuat organisasi tersebut bisa terus bertahan menghadapi
persaingan yang kian kentara di tengah majunya zaman.
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu
maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering
sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada
banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan
semakin sulit dalam mengambil keputusan Keputusan yang diambil memiliki tinkat
yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi,
tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh
karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana. Keputusan
adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lehih pilihan yang tersedia
1. Herbert A. Simon
1
Darmawan, Rizqi. 2004. Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta
3
tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu Tahap identifikasi,
Tahap pengembangan, dan Tahap seleksi
B. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik, dan
C. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.
3. Prajudi Atmosudirjo
4. Mary Follet
Keputusan adalah suatu atau sebagai hokum situasi. Apabila semua fakta dari
situasi itu dapat diperolehnya dan semuayang terlibat, baik pengawas maupun
pelaksana mau mentaati hukumannya atau ketentuannya, maka tidak sama
dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan
wewenang dari hukum situasi.
5. Ralph C. Davis
4
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas Hal
itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus
dilakukan dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan
bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan
mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara
disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan, Keputusan
yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human
relations.
1. George R.
2. Sondang P. Siagian
3. James A. F. Stoner
Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil
dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Masalahnya
5
telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan
pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada
agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Merupakan tindakan yang paling tepat.
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu.
Pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa
orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih
pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi
dalam pengambilan keputusan. Terdapat empat metode bagaimana cara organisasi
dalam pengambilan keputusan, ke empat metode tersebut adalah yaitu:
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan
militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan
metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang
pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu
yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus
diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu
rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan
yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya
dalam perumusan pengambilan keputusan2
2
Hasan. 2004. Pokok pokok materi teori pengambilan keputusan. Bogor: Ghalia
Indonesia.
6
bidangnya tersebut juga sangat membantu untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi.
Setelah Diskusi Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi
perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan
metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu
mempertimbangkan pendapur atau opini lebih dari satu anggota organisi dalam
proses pengambilan keputusan Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap
anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang
lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat
anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan
anggota organisasi yang lain.
4. Kesepakatan (consensus)
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam
proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi.
Secara transparan apa tujuan keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua
anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya
akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna
didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah
organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan Keempat
metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya
tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode
yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok
digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai.
3
Siagian. 2002. Teori dan praktek pengambilan keputusan. Jakarta : Haji Masagung.
7
1. Teori Rasional Komprehensif
2. Teori Inkremental
8
alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental arau
marjinal.
E. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis
yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan
9
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi.
Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya
kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas. Informasi mengenai
kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan
tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah
perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 altematif atau lebih. Contoh
keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri
rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct
cost
4
Suprapto. 2005. Teknik pengambilan keputusan. Jakarta: Rineka Cipta
10
Jenis-jenis pengambilan keputusan yang terdiri dari:
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman. Atau
kenikmatan Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan
rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan
kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi
secara subjective.
3. Rasional
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu
orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
5
Darmawan, Rizqi. 2004. Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang
dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif. Pengambilan
keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk
mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu
juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam
pengambilan keputusan. Terdapat 2 teori dalam pengambilan keputusan yaitu Teori
Rasional Komprehensif dan Teori Irasional
3.2 Saran
Demikian makalah ini ditulis, diharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan
akan proses pengambilan keputusan dalam organisasi. Untuk lebih memperdalam
materi, disarankan membaca buku pendamping sebagai referensi. Penulis menyadari
terdapat kekurangan pada makalah, maka dari itu penulis memohon saran dan
kritik yang membangun.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hasan. 2004. Pokok pokok materi teori pengambilan keputusan. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Siagian. 2002. Teori dan praktek pengambilan keputusan. Jakarta : Haji Masagung.
15