Anda di halaman 1dari 18

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KOMUNIKASI ORGANISASI

DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD AL-FAHMI, S. E, M. M

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 13

FERDIAL FAHRUL ROZI NIM 0105191078

ANGGI DAMAYANTI NIM 0105192013

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan masalah
yang berjudul “Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi" ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang kami peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Mungkin dalam penulisan ini masih banyak memiliki kekurangan walaupun kami
sudah berusaha dalam memperbaikinya. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah ini dengan senang hati kami terima.

Medan, 20 Desember 2021

Penulis,

Kelompok 13

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penulisan ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keputusan dan Pengambilan Keputusan ........................................... 3

2.2 Metode Pengambilan Keputusan .................................................................... 6

2.3 Teori Pengambilan Keputusan ........................................................................ 7

2.4 Jenis Keputusan .............................................................................................. 9

2.5 Jenis Pengambilan Keputusan......................................................................... 10

2.6 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan .......................................................... 12

BAB 3 PENUTUP

3.1 Simpulan ......................................................................................................... 14

3.2 Saran ............................................................................................................... 14

Daftar Pustaka .................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih
kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada
perbedaan penting diantara keduanya. Keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan
diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai
tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih
melihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari
suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang
sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya
dianggap sebagai tindakan bijaksana.

Keputusan didefinisikan sebagai sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah


dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih sementara yang
lain dikesampingkan. Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif
cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses tersebut untuk
menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Suatu aturan kunci dalam
pengambilan keputusan ialah sekali kerangka yang tepat sudah diselesaikan, keputusan
harus dibuat. Dengan kata lain, keputusan mempercepat diambilnya tindakan
mendorong lahirnya gerakan dan perubahan.

Keefektifan organisasi seringkali menuntut implementasi perubahan. Hampir


semua organisasi selalu memperkenalkan perubahan-perubahan kecil yang adaptif.
Organisasi yang menghadapi perubahan lingkungan yang cepat mencari fleksibilitas
dalam struktur mereka. Perubahan pada dasarnya menuntut fleksibilitas, inovasi, dan
tanggapan yang cepat.

Saat ini, telah banyak kita temukan berbagai perubahan yang dilakukan oleh sebuah
organisasi demi bertahan di lingkungannya dan mewujudkan tujuan-tujuan tertentu
yang diharapkan akan membuat organisasi tersebut bisa terus bertahan menghadapi
persaingan yang kian kentara di tengah majunya zaman.

1
1.2. Rumusan Masalah

A. Apa definisi keputusan dan pengambilan keputusan ?

B. Bagaimana metode pengambilan keputusan ?

C. Apa teori pengambilan keputusan ?

D. Bagaimana jenis keputusan dalam organisasi ?

E. Bagaimana jenis pengambilan keputusan dalam organisasi ?

F. Apa faktor yang mempengaruhi keputusan dalam organisasi ?

1.3. Tujuan Penulisan

A. Mengetahui apa definisi keputusan dan pengambilan keputusan ?

B. Mengetahui bagaimana metode pengambilan keputusan ?

C. Mengetahui apa teori pengambilan keputusan ?

D. Mengetahui bagaimana jenis keputusan dalam organisasi ?

E. Mengetahui bagaimana jenis pengambilan keputusan dalam organisasi ?

F. Mengetahui apa faktor yang mempengaruhi keputusan dalam organisasi ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keputusan dan Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu
maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering
sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada
banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan
semakin sulit dalam mengambil keputusan Keputusan yang diambil memiliki tinkat
yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi,
tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh
karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana. Keputusan
adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lehih pilihan yang tersedia

Definisi Keputusan Menurut Para Ahli1

1. Herbert A. Simon

Seorang ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap


utama dalam proses, pengambilan keputusan:

A. mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan


yang memerlukan pengambilan keputusan.

B. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,


pengembangan, dan analisis masalah.

C. Aktivitas mensilih Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan


sebenarnya memilih tindakan tenentu dari yang tersedia.

Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan


tertentu dari yang tersedia. Sedangkan Mintzberg a koleganya mengemukakan

1
Darmawan, Rizqi. 2004. Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta

3
tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu Tahap identifikasi,
Tahap pengembangan, dan Tahap seleksi

2. James A.F. Stoner

Keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini


mengandung tiga pengertian, yaitu:

A. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan

B. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik, dan

C. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada
tujuan tersebut.

3. Prajudi Atmosudirjo

Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu


masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif..

4. Mary Follet

Keputusan adalah suatu atau sebagai hokum situasi. Apabila semua fakta dari
situasi itu dapat diperolehnya dan semuayang terlibat, baik pengawas maupun
pelaksana mau mentaati hukumannya atau ketentuannya, maka tidak sama
dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan
wewenang dari hukum situasi.

5. Ralph C. Davis

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan segas.


Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan
dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa
tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.

Dari pengertian-pengertian keputusan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang
dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif.

4
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas Hal
itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus
dilakukan dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan
bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya.

Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan
mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara
disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan, Keputusan
yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human
relations.

Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli Setelah pengertian keputusan


disampaikan, kiranya perlu pula dikuti dengan pengertian tentang pengambilan
keputusan”. Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti
pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, yaitu:

1. George R.

Terry Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua


alternatif atau lebih (tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu
diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan).

2. Sondang P. Siagian

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap


hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang
dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan

3. James A. F. Stoner

Pengambilan keputusan adalah tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil
dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Masalahnya
5
telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan
pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada
agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Merupakan tindakan yang paling tepat.
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu.

2.2 Metode Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa
orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih
pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi
dalam pengambilan keputusan. Terdapat empat metode bagaimana cara organisasi
dalam pengambilan keputusan, ke empat metode tersebut adalah yaitu:

1. Kewenangan Tanpa Diskusi (authority rule without discussion)

Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan
militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan
metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang
pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu
yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus
diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu
rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan
yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya
dalam perumusan pengambilan keputusan2

2. Pendapat Ahli (expert opinion)

Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal


politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah
organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses
untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam

2
Hasan. 2004. Pokok pokok materi teori pengambilan keputusan. Bogor: Ghalia
Indonesia.

6
bidangnya tersebut juga sangat membantu untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi.

3. Kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion)

Setelah Diskusi Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi
perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan
metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu
mempertimbangkan pendapur atau opini lebih dari satu anggota organisi dalam
proses pengambilan keputusan Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap
anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang
lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat
anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan
anggota organisasi yang lain.

4. Kesepakatan (consensus)

Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam
proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi.
Secara transparan apa tujuan keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua
anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya
akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna
didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah
organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan Keempat
metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya
tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode
yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok
digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai.

2.3 Teori Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari


beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering
digunakan dalam mengambil kebijakan/keputusan yaitu :3

3
Siagian. 2002. Teori dan praktek pengambilan keputusan. Jakarta : Haji Masagung.

7
1. Teori Rasional Komprehensif

Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima


oleh banyak kalangan adalah teon rasional komprehensif yang mempunyai
beberapa unsur:

A. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat


dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai
masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat
diurutkan menurut prioritas masalah).

B. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat


keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya

C. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara


saksama.

D. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan


prioritas

E. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk


membandingkan dengan alternatif lain.

F. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan.


Nilai, dan sasaran yang ditetapkan

2. Teori Inkremental

Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak


masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering
ditempuh oleh pejabut-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan.
Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:

A. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang


diperlukan untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.

B. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa


alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan

8
alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental arau
marjinal.

C. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi


sebab dan akibatnya.

D. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara


teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan
menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih
dapat ditanggulangi

E. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis
yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan

F. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau


melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan
penyempurnaan

3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory) Beberapa kelemahan


tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli
sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning)
sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat
fundamental maupun inkremental Keputusan-keputusan inkremental
memberikan arahan dasar dan melapungkun jalan hagi kepunisan-keputusan
fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai. Model pengamatan
terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan
menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi
yang berbeda-beda Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan
pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional
komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan.

2.4 Jenis Keputusan Dalam Organisasi

Bentuk-bentuk atau jenis-jenis keputusan yang terdiri dari:

1. Keputusan Terprogram Merupakan keputusan yang berulang dan telah


ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat

9
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi.
Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya
kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas. Informasi mengenai
kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan
tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah
perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 altematif atau lebih. Contoh
keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri
rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct
cost

2. Keputusan Tidak Terprogram Keputusan ini belum ditetapkan sebelumnya dan


pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan
ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami
sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana
merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah
solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan utau tidak,
akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif
keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya
kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya
melibatkan perencanaan strategis. Contoh: Dalam suatu perusahaan jika kita
mendapatkan suatu masalah maka, kita dalam mengambil sebuah keputusan
untuk menyelesaikannya kita tidak boleh terburu-buru karena dapat
menyebabkan kita mengambil atau memilih keputusan yang salah dan bahkan
dapat membuat masalah semakin sulit. Oleh karena itu kita harus
mempertimbangkan dengan baik dengan cara mencari informasi.
Memahaminya dengan baik, dan mendiskusikan keputusan kita dengan orang
orang yang ikut dalam perusahaan itu, agar keputusan yang kita ambil dapat
diterima dengan baik dan dapat memecahkan masalah yang ada.4

2.5 Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

4
Suprapto. 2005. Teknik pengambilan keputusan. Jakarta: Rineka Cipta

10
Jenis-jenis pengambilan keputusan yang terdiri dari:

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi Keputusan yang diambil


berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena
sugesti, pengaruh luar. Dan faktor kejiwuan lain. Sifat subjektif dari
keputusuun intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu

A. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk


memutuskan.

B. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat


kemanusiaan.

2. Pengambilan Keputusan Rasional Keputusan yang bersifat rasional berkaitan


dengan daya guna. Masalah masalah yang dihadapi merupakan masalah yang
memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan
pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan
yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat
terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta Ada yang berpendapat bahwa


sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang
memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan
informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis
dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data.
Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang
kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman Sering kali terjadi bahwa


sebelum mengambil keputusan. Pimpinan mengingat-ingat apakah kasus
seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya
ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa
dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau Jika ternyata
permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal
melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan
kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang
sebelumnya itu untuk Makalah pengambilan mengatasi masalah yang timbul.
11
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang Banyak sekali keputusan
yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang
menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya
tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan
wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut
antara lain:

A. Banyak diterimanya oleh bawahan,

B. Memiliki otentisitas (otentik), dan juga.

C. Karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent


sifatnya.

Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan


sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan
berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati
permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang
jelas.

2.6 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sebagai berikut

1. Fisik

Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman. Atau
kenikmatan Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan
rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan
kesenangan.

2. Emosional

Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi
secara subjective.

3. Rasional

Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi.


Memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
12
4. Praktikal

Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan.


Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui
kemampuanya dalam bertindak

5. Interpersonal

Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu
orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6. Struktural

Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin


memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku
tertentu.5

5
Darmawan, Rizqi. 2004. Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang
dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif. Pengambilan
keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk
mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu
juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam
pengambilan keputusan. Terdapat 2 teori dalam pengambilan keputusan yaitu Teori
Rasional Komprehensif dan Teori Irasional

Bentuk keputusan terbagi menjadi 2 bentuk, yaitu keputusan terprogram dan


keputusan tidak terprogram. Fisik, emosional, rasional, praktikal, interpersonal dan
struktural adalah faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

3.2 Saran

Demikian makalah ini ditulis, diharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan
akan proses pengambilan keputusan dalam organisasi. Untuk lebih memperdalam
materi, disarankan membaca buku pendamping sebagai referensi. Penulis menyadari
terdapat kekurangan pada makalah, maka dari itu penulis memohon saran dan
kritik yang membangun.

14
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Rizqi. 2004. Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta

Hasan. 2004. Pokok pokok materi teori pengambilan keputusan. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Siagian. 2002. Teori dan praktek pengambilan keputusan. Jakarta : Haji Masagung.

Suprapto. 2005. Teknik pengambilan keputusan. Jakarta: Rineka Cipta

Salusu. 2004. Pengambilan keputusan strategi untuk organisasi publik dan


organisasi non profit. Jakarta: Erlangga

15

Anda mungkin juga menyukai