Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGECORAN

“PROSES MILLING dan BUBUT”

Dosen Pengampu :
Andik Irawan St.,M.Eng

Oleh :
Aldi Yurinda Saputra
(H42191381)
Gol B

Program Studi Mesin


Otomotif Jurusan Teknik
Politeknik Negeri
Jember 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Pada dasarnya proses produksi mesin – mesin perkakas bertujuan untuk memotong
material ke dalam ukuran yang tepat. Namun sekarang ini, kemajuan teknologi semakin
pesat demikian pula kemajuan teknologi di indonesia juga semakin pesat. Dapat di lihat
bahwa semakin banyaknya tuntutan untuk menciptakan suatu produk yang beragam dan
terkadang pula dengan jumlah yang banyak.

Peranan kelompok industri mesin dan logam dalam proses industrialisasi cukup
menentukan, sebab sebagian besar produk yang dihasilkan oleh kelompok industri ini
merupakan bahan baku untuk industri lainnya. Dalam hal ini mesin bubut dan milling
mechine mempunyai peranan penting karena sebagian besar proses produksi menggunakan
kedua mesin tersebut.

Mesin bubut adalah mesin yang di buat dari logam, gunanya untuk menyayat,
gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri, keberadaan mesin bubut sangat
berperan, terutama dalam industry pemesinan. Misalnya dalam industri otomotif,mesin
bubut berperan dalam pembuatan komponenkomponen kendaraan seperti mur , baut , roda
gigi,poros , tromol dan lain sebagainya. Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan
dengan mesin lain seperti mesin bor (drilling mechine), mesin gerinda (grinding mechine),
mesin frais (milling mechine), mesin skrap (shaping mesin), mesin gergaji (sawing
mechine) dan mesin-mesin lainnya. Melihat begitu pentingnya mesin bubut dalam industri
pemesinan membuat harga mesin ini sangat mahal.

Proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan
bentukan bidang datar (bidang datar ini terbentuk karena pergerakan dari meja mesin)
dimana proses pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat
potong yang berputar pada spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.
Seiring dengan perkembangan teknologi, mesin frais juga mulai di perkenalkan kepada
kalangan mahasiswa, agar mahasiswa tidak hanya pandai dalam hal teori melainkan
mahasiswa dituntut pandai dalam praktik megoperasikan dan menggunakan mesin frais.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengoprasikan mesin bubut dan mesin milling ?


2. Bagaimana cara membubut rata ?
3. Bagaimana cara membuat alur menggunakan mesin milling (mesin frais) ?

1.3 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa diharapkan dapat mengoprasikan mesin bubut dan mesin milling dengan
benar.
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengerti cara membubut rata.
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengerti cara membuat alur pada mesin milling (mesin
frais
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian mesin Bubut


Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda
kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda
kerja yang berputar. Meskipun mesinini terutama disesuaikan untuk pekerjaan silindris,
tetapi dapat juga digunakan untuk pembubutan permukaan rata.
Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter kepala tetap sampai kesenter
kepala lepas. Ini merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut.
Dan tergantung pula pada tinggi atau jarak dari ujung senter ke permukaan alas mesin
(bed) yakni sebagai setengah diameter benda kerja yang dapat dikerjakan.

Gambar 2.1 Mesin Bubut

Prinsip.. kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu
bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan
(feeding).
Bagian-bagian mesin bubut ialah
1. Meja mesin
2. Headstock
3. Tailstock
4. Compound slide
5. Across slide
6. Toolpost
7. Leadscrew

Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut
manual/mesin bubut konvensional dan mesin bubut otomatis/ mesin bubut cnc. Mesin
bubut manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual
dilakukan oleh manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin
bubut yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah
proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara
otomatis dengan mengunakan computer.

Gambar 2.2 Mesin Bubut Konvension

Gambar 2.3 mesin Bubut CNC


Peralatan pelengkap yang terdapat pada mesin bubut
1. Pelat cekam (pencekam)
2. Pelat pembawa
3. Senter
4. Collet
5. Penyangga
6. Pahat bubut

Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut


1. Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang dilakukan
sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu konis.
5. Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or, sehingga
akan diperoleh lubang pada benda kerja.
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk
memperbesar lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang bertujuan untuk
membubut profil pada permukaan benda kerja.

Parameter pemotongan pada mesin bubut


1. Kecepatan potong (Cutting Speed), yaitu kecepatan dimana pahat melintasi benda
kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai.
2. Gerak makan (Feed), adalah penggerak titik sayat alat potong per satu putaran benda
kerja.
3. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut), adalah dimana dalamnya masuk alat
potong menuju sumbu-sumbu benda.
4. Waktu Pemesinan ( Mechining Time), adalah banyaknya waktu penyayatan yang
dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau memotong) suatu benda kerja.
2.2 Pengertian Mesin Milling / Frais
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar
dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan. Sedangkan
proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentuk
bidang datar karena pergerakan dari meja mesin, dimana proses pengurangan material benda
kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada poros
dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.
Pada Tahun 1818 mesin milling atau biasa disebut mesin frais, pertama kali
ditemukan di New Heaven Conecticut oleh Eli Whitney. Pada tahun 1952 John Parson
mengembangkan milling dengan kontrol basis angka (Milling Numeric Control) dalam
perkembangannya mesin frais mengalami berbagai perkembangan baik secara mekanis
maupun secara teknologi pengoperasiannya. Mesin milling jika dikolaborasikan dengan

suatu alat bantu atau alat potong pembentuk khusus, akan dapat menghasilkan beberapa
bentuk yang sesuai dengan tuntutan produksi, misal : Uliran, Spiral, Roda gigi, Cam, Drum
Scale, Poros bintang, Poros cacing dan lain-lain.

Gambar 2.4 Mesin fr


Prinsip kerja mesin milling yaituTenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik
yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada
poros mesin milling. Poros mesin milling atau mesin frais adalah bagian dari sistem utama
mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan
putaran atau gerakan pemotongan.
Tujuan mesin frais adalah Menghasilkan benda kerja dengan permukaan yang rata
atau bentuk – bentuk lain yang spesifik seperti profil, radius, silindris, dan lain – lain dengan
ukuran dan kualitas tertentu. Tujuan mesin frais adalah Menghasilkan benda kerja dengan
permukaan yang rata atau bentuk – bentuk lain yang spesifik seperti profil, radius, silindris,
dan lain – lain dengan ukuran dan kualitas tertentu.
Proses dari milling adalah menggunakan mesin milling cutter sebagai pemotong
bagian lapisan pada material. Mesin Milling cutter ialah sejenis alat pemotong rotary yang
memiliki banyak sudut pemotongan, milling (penggilingan) dan drilling (pengeboran)
memiliki kesamaan dalam mekanik. Perbedaanya pisau milling berputar pada porosnya dan
maju kearah material dan kembali pada posisi semula, ketika pisau mundur kembali ke
posisi semula ini berfungsi untuk menyisir sisa potongan agar rapi dan presisi. Proses
milling dengan hasil memuaskan akan tercapai jika perputaran pisau dan laju maju mundur

pisau keujung material dipelankan maka hasil potongan akan lebih bagus.

Gambar 2.5 Pemotongan mennggunakan mesin milling

Pada proses milling terdapat tiga golongan utama yaitu :


1. Face Milling
Proses pemotongan terjadi pada sudut material setelah milling cutter, ini berguna untuk
memotong lapisan yang rata pada material atau media kerja dan memotong rongga yang
datar dan dalam.
2. Peripheral Milling
Pemotongan ini berlangsung dengan lingkar dari cutter, ini agar bagian silang yang
terpotong akan terpotong sesuai dengan bentuk pisau pemotongan. Peripheral milling
sangat cocok memotong slot yang dalam dan juga benang.
3. Frais Jari (End Frais)
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan
benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut.
Gigi potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau.

Gambar 2.6 Bagian-bagian mesin milling

Bagian-bagian mesin milling/frais


1. Base / Alas Mesin.
2. Badan / Kolom Mesin.
3. Lutut / Knee.
4. Sadel.
5. Meja Mesin.
6. Lengan / Arm.
7. Spindle
8. Arbor
9. Arbor Suport / Pendukung Arbor.
10. Milling Head.
11. Ram.
12. Motor penggerak.
13. Handle.
14. Pisau Frais / Milling Cutter.
BAB III

ALAT dan BAHAN

3.1 Alat Untuk dan Bahan Untuk Proses Pembubutan

 Alat yang digunakan


1. Seperangkat mesin bubut
2. Alat ukur (Vernier Caliper )
3. Pahat bubut
4. Kunci cekam dan kunci pahat
5. Senter pahat
6. Plat tipis
7. Cairan pendingin
8. Kuas atau pembersih
9. Benda kerja dan job sheet yang harus diselesaikan
 Bahan yang digunakan
1. Besi dengan diameter dan panjang yang telah ditentukan.

3.2 Alat Untuk dan Bahan Untuk Proses Milling/ Frais

 Alat yang digunakan


1. Seperangkat mesin milling/frais
2. Arbor
3. Kunci pas
4. Kunci mata bor
5. Kuas
6. Pisau frais
7. Coolent/pendingin
8. Water pass
 Bahan yang digunakan
1. Besi dengan diameter dan panjang yang telah ditentukan.
BAB IV
PEMBAHASA
N

4.1 Cara Mengoprasikan Mesin Bubut

a. siapkan peralatan dan perlengakapan yang akan di gunakan


b. cek kondisi atau kesiapan mesin
c. masukkan sumber utama arus
d. atur putaran spindel yang akan digunakan sesuaikan dengan material yang digunakan
e. pasang senter lepas pada kepala lepas
f. pasang pahat dengan ujung sayat setinggi ujung senter
g. pasang atau cekam benda kerja
h. dekatkan pahat pda ujung benda kerja yang akan disayat
i. hidupkan mesin dengan tombol atau sakral pengendali dan lakukan penyayatan

4.2 Cara Membubut Rata

a. Pasang benda kerja pada cekam dan kencangkan cekam meggunakan kunci cekam
b. Pasang senter pahat pada kepala lepas
c. Pasang pahat yang akan digunakan pada rumah pahat dengan
meluruskan/menyenterkan pahat dengan senter pahat.
d. Jika tidak senter bias diberi plat tipis agar bisa senter.
e. Atur kecepatan mesin yang akan digunakan.
f. Hidupkan mesin dan dekatkan pahat pada benda kerja.
g. Bubut rata bagian muka terlebih dahulu dengan pahat ditaruh pada bagian tengah
benda kerja yang sedang berputar, lalu putar eretan berlawanan arah jarum jam.
h. Kemudian bubut rata bagian luar agar mendapatkan diameter yang ditentukan.

4.3 Cara Membuat Alur Pada Mesin Millig/Frais

a. Pasang benda kerja pada ragum dengan diganjal paralel pad di bawahnya.Untuk
mendapatkan pemasangan benda kerja agar dapat duduk pada paralel dengan baik,
sebelum ragum dikencangkan dengan kuat, pukul benda dengan keras secara pelan-
pelan dengan palu lunak.
b. Pastikan benda kerja terpasang dengan rata agar tidak miring ketika deilakukan
pengefaisan.
c. elanjutnya lakukan setting nol untuk persiapan melakukan pemakanan dengan cara
menggunakan kertas.Untuk jenis pekerjaan yang tidak dituntut hasil dengan
kepresisian tinggi, batas kedalaman pemakanan dapat diberitanda dengan balok
penggores.
d. Atur putaran dan feeding mesin sesuai dengan perhitungan atau melihat table
kecepatan potong mesin frais.
e. Selanjutnya, lakukan pemakanan dengan arah putaran searah jarum jam bila pisau
yang digunakan arah mata sayatnya helik kiri. Pemakanannya dapat dilakukan secara
manual maupun otomatis.
f. Poros yang berfungsi sebagai penerus daya biasanya dibuat alur pasak. Alur pasak
tersebut pembuatannya dapat dilakukan dengan mesin frais.

Gambar 4.1 Pembuatan alur pasak


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari laporan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu pengerjaan mesin perkakas
dengan menggunakan mesin bubut dan mesin frais dapat dilakukan dengan teliti fan
memahami alat yang digunakan serta memahami gambar kerja dan diameter atau ukuran
benda yang diinginkan oleh konsumen.

5.2 Saran
Maahasiswa diharapkan dapat mengerti cara pengopraisan mesin bubut dan mesin
milling agar kedepannya bisa lebih baik dalam mengoprasikannya.
Daftar Pustaka
https://smkpgri3cimahi.sch.id/blog/pengenalan-materi-mesin-bubut/

https://maxipro.co.id/pengertian-mesin-milling-atau-frais-maxipro/

https://www.pengelasan.net/bagian-mesin-frais/

https://www.scribd.com/doc/190467074/Membubut-Rata-
docx#:~:text=Membubut%20Rata%20Bubut%20rata%20adalah,singgle%2Dpoint%20cuttin
g%20tool

Anda mungkin juga menyukai