Gel Antiinflamasi-1
Gel Antiinflamasi-1
Formula Resep
Pustaka : Nurdianti Lusi, Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, Volume 14 Nomor 1, Agustus 2015
Formula 1 Pemerian Bahan
R/ Ibuprofen 5 Serbuk hablur, putih hingga hampir putih, berbau khas lemah
(Depkes, 1995 : 449)
Viscolam 10 Seperti cairan susu pada suhu 25֯c dengan bau akrilik ringan
Propilenglikol 15 Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis.
(FI III hal. 534)
Microcare 0,3
Gliserin 5 Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, manis diikuti rasa
hangat. (FI III hal. 271)
Trietenolamin 4 Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mirip
amoniak (FI III hal. 612)
Aquadest ad 300 Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa (Rowe adal.,2009)
Resep Modifikasi
Formulasi Pemerian Dan Kelarutan Bahan
R/ Piroxicam 0,4g Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang, tidak
berbau, bentuk monohidrat berwarna kuning.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan sebagian
besar pelarut organik, sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali
mengandung air.(FI Edisi IV halaman 683)
Carbomer 2g Pemerian : Serbuk berwarna putih, halus, bersifat asam dan berupa serbuk yang
higroskopis dengan bau yang khas
Kelarutan :
Asam benzoat 0,1g Pemerian : Hablur halus dan ringan, tidak berbau dan tidak berwarna.
Kelarutan : larut dalam lebih kurang 350 bagian air dalam lebih kurang 3
bagian etanol 95% p, dalam 8 bagian kloroform p dan dalam tiga bagian eter.
(FI Edisi III hal. 49)
Propilenglikol 15g Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak
manis.
Kelarutan : Dapat larut dengan air, dengan etanol 95% p dan dengan
kloroform p. larut dalam 6 bagian eter p, tidak dapat campur dengan eter
minyak tanah p dan dengan minyak lemak. (FI Edisi III hal. 534)
Gliserin 10g
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, manis diikuti rasa
hangat.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol 95% p, praktis tidak larut
dalam kloroform p, dalam eter p dan dalam minyak lemak.
(FI Edisi III hal. 271)
Trietenolamin 3g Pemerian : Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah
mirip amoniak, higroskopik.
Kelarutan : mudah larut dalam air dan etanol 96% p, larut dalam kloform p. (FI
III hal. 612-613)
Aquadest ad 100g Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,tidak memiliki rasa.
(FI Edisi III, Halaman 96)
Rentang Pustaka
Nama sediaan Rentang, pustaka, dan Regulasi Rentang yang dipilih dan Perhitungan
1. Disetarakan timbangan
2. Diambil dan ditimbang carbomer 2 gram kemudian digerus ad halus
3. Diambil dan ditimbang asam benzoat 0,1 gram kemudian digerus ad halus + (2) dimasukkan ke dalam
gelas kimia 500 mL dicampur dengan aquadest. Diaduk ad homogen
4. Diambil dan ditimbang piroxicam 0,4 gram kemudian digerus ad halus, masukkan kedalam + (3)
diaduk ad homogen
5. Diambil dan ditimbang propilen glikol 15 gram digerus ad halus, masukkan kedalam + (4) diaduk ad
homogen
6. Diambil dan ditimbang gliserin 10 gram pada kaca arloji, masukkan kedalam + (5) diaduk ad
homogen
7. Diambil dan ditimbang TEA 3 gram pada kaca arloji, Masukkan ke dalam + (6) diaduk hingga
diperoleh basis yang jernih serta kental
8. Ditambahkan aquadest hingga massa yang diperoleh menjadi 100 gram.
Evaluasi Sediaan :
1. UJI ORGANOLEPTIS
Uji organoleptis dilakukan dengan cara memperthatikan sediaan secara langsung dengan mengamati
bentuk sediaan, bau sediaan, dan warna sediaan. Sediaan dikatakan memenuhi syarat jika tidak mengalami
perubahan bau, warna, pertumbuhan jamur, tidak terbentuk lapisan pada permukaan gel, serta gel tetap
homogen. (hamsinah, 2016).
3. UJI HOMOGENITAS
Uji homogenitas sediaan krim dievaluasi dengan mengoleskan sediaan pada permukaan kaca objek
kemudian disebarkan dengan bantuan kaca objek yang lain untuk mendapatkan permukaan yang
homogeny. Sediaan dikatakan memenuhi syarat apabila homogeny dan terdispersi merata. (hamsinah,
2016)
4. UJI PH
Uji pH sediaan diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara mencelupkan elektroda pH
kedalam sediaan gel. Setelah elektroda tercelup, pH meter dinyalakan kemudian diamati pada layarnya.
Sediaan dikatakan memenuhi persyaratan apabila berada dalam batasan pH kulit yaitu pada rentang 4-6.
(hasminah, 2016)
Pengujian PH dilakukan karaena gel antiinflamasi ditujukan untuk penggunaan topikal, maka sediaan
harus mempunyai tingkat keasaman/PH harus sesuai dalam rentang PH Permukaan kulit. Karena sediaan
yang terlalu asam akan menyebabkan iritasi pada kulit dan akan memberikan rasa perih, sedangkan sediaan
yang terlalu basah akan membuat kulit menjadi kering dan gatal. (Simon, 2012)
Nurdianti Lusi, Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, Volume 14 Nomor 1, Agustus 2015
1. Diambil gel antiinflamasi secukupnya
3. Diamati berapa PH yang didapat, dengan cara menyamakan warna pada kemasan PH indikator
Uji daya lekat merupakan salah satu pengujian yang dilakukan untuk mengtahui kekuatan gel
melekat pada kulit, semakin lama krim melekat pada kulit maka hasilnya semakin efektif. Syarat waktu
daya lekat krim yang baik adalah tidak kurang dari 4 detik.
Alasan :
1. Piroxicam : 0.4% dari Regulasi BPOM, dosis untuk penggunaan topikal kurang dari 0,5% (Rentang dari
Martindale 0,5%)
2. Carbomer : 2% karena di HPE tercantum 2% dan air yang digunakan untuk melarutkan carbomer 2%
3. Asam benzoat : Digunakan sebagai pengawet, pada buku HPE (0,1) rentang yang digunakan 0,1% -
0,2%
4. Propilenglikol : 15% karena rentang pada HPE 15% (sebagai stabilizing agent)
6. Trietonolamin : 2% karena pada HPE rentang yang digunakan 2% - 4% (sebagai zat tambahan)