Anda di halaman 1dari 6

JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI GOUT ARTRITIS PADA LANSIA
Hasrul1, Muas2
1
Program Studi Profesi STIKES Muhammadiyah Sidrap
2
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Sidrap

Alamat Korespondensi: nurse.hasrul@yahoo.co.id/085343529180

ABSTRAK
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya di mulai dari suatu waktu tertentu,
tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
menggunakan Quasy Experimen dengan pendekatan One Group Pretest Posttest Desing yaitu untuk
mengetahui Pengaruh kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri Gout Artritis pada lansia di
Wilayah Kerja Puskesmas Lawawoi. Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang menderita penyakit
Gout Artritis di Wilayah Kerja Puskesmas Lawawoi terhitung pada bulan Januari-Agustus tahun 2018.
dengan teknik Random Sampling dimana tekhnik Pengambilan sampel dari anggota populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi saat ini dengan kriteria
inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 10 lansia penderita Gout
Artritis. Hasil penelitian yaitu sebelum diberikan kompres hangat pada penurunan intensitas nyeri Gout
Artritis pada lansia adalah responden yang skala nyeri ringan (1-3) tidak ada, yang Skala nyeri sedang (4-
6) sebanyak 13 orang dengan persentase 65%, sedangkan sampel yang Skala nyeri berat(7-10) sebanyak 7
orang dengan persentase 35%. Setelah diberikan kompres hangat pada penurunan intensitas nyeri Gout
Artritis pada lansia yang menunjukkan hasil Skala nyeri ringan (1-3) sebanyak 14 orang dengan
persentase 70% dan responden Skala nyeri sedang (4-6) sebanyak 6 orang dengan persentase 30%.
(iii) Ada pengaruh yang signifikan terhadap Kompres Hangat Dalam Penurunan Intensitas Nyeri Gout
Artritis Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Lawawoi Kabupaten Sidrap Tahun 2018 dengan
tingkat kemaknaa p-value 0,000.

Kata Kunci: Nyeri, Kompres Hanga, Gout Artritis

PENDAHULUAN gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidak


Menua atau menjadi tua adalah suatu proposional. (Nugroho, 2008).
keadaan yang terjadi di dalam kehidupan Beberapa penyakit yang sangat erat
manusia. Proses menua merupakan proses hubunggannya dengan lanjut usia seperti:
sepanjang hidup, tidak hanya di mulai dari kardiovaskuler, hipertensi, diabetes
suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak melitus,artritis, dan Gout Artritis
permulaan kehidupan Lestari dkk (2014). (Nugroho,2008)
Menjadi tua merupakan proses alamiah, Data laporan Riset Kesehatan Dasar
yang berarti seseorang telah melalui tiga (Risekesdas) indonesia tahun 2013,
tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa prevalensi penyakit sendi adalah 24,7% dan
tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara prevalensi yang paling tertinggi yaitu di
biologis, maupun psikologis. Memasuki mencapai 19,3%. Di Sulawesi Utara juga
tua berarti mengalami kemunduran, merupakan salah satu prevalensi tertinggi
msialnya kemunduran fisik yang di tandai yaitu 10,3%. (Riskesdes, 2013).
dengan kulit mengendur, rambut memutih, Data Dinas Kesehatan Kabupaten
gigi mulai ompong, pendengaran kurang Sidrap pada data terakhir ini Tahu 2017,
jelas, penglihatan semakin memburuk, penderita Gout Artritis sebanyak 978 orang.

84 Volume 7 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2018 ᴥ ISSN:2089-9394


JIKP©JURNAL ILMIAH KESEHATAN PENCERAH

Dan pada data yang di dapatkan di Tabel 1. Distribusi Responden


puskesmas Lawawoi pada tahun 2017 Berdasarkan Jenis Kelamin Lansia
penderita Gout Artritis sebanyak ±70 orang. Jenis
(Dinas Kesehatan Kabupaten Sidrap, 2017). (n) (%)
Kelamin
Tujuan penelitian ini untuk Laki – Laki 1 5
mengetahui pengaruh kompres hangat
Perempuan 19 95
dalam penurunan intensitas nyeri gout
artritis pada lansia di wilayah kerja Total 20 100
Puskesmas Lawawoi Kabupaten Sidrap
Tahun 2018. Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 20
responden yang berjenis kelamin laki-laki
BAHAN DAN METODE sebanyak 1 orang dengan persentase
Lokasi dan Desain Penelitian 5%.Sedangkan yang berjenis kelamin
Jenis penelitian ini adalah penelitian perempuan sebanyak 19 orang dengan
kuantitatif menggunakan Quasy Experimen persentase 95%.
dengan pendekatan One Group Pretest
Posttest Desing yaitu untuk mengetahui Tabel 2. Distribusi Responden
pengaruh kompres hangat terhadap Berdasarkan Umur Lansia
penurunan intensitas nyeri gout arthritis Umur Alamat (n) (%)
pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas 44-51 Bangkai 5 25
Lawawoi. 52-59 Bangkai 7 35
60-67 Lawawoi 3 15
Populasi dan Sampel
68-75 Bangkai 1 5
Teknik pengambilan sampel dalam
76-83 Lawawoi 3 15
penelitian ini yaitu Random Sampling,
Random Sampling adalah suatu tekhnik > 84 Lawawoi 1 5
Pengambilan sampel dari anggota populasi Total 20 20 100
yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 20
populasi saat ini dengan kriteria inklusi dan responden yang berumur 44 - 51 tahun
ekslusi. sebanyak 5 orang (25%). Yang berumur 52
- 59 tahun sebanyak 7 orang (15%).
Analisis dan Penyajian Data berumur 60 - 67 tahun sebanyak 3 orang
Analisis data pada penelitian ini (15%). Berumur 68 - 75 tahun sebanyak 1
mengunakan analisis univariat dan analisis orang beralamat (5%). berumur 76 - 83
bivariat dengan mengunakan uji Wilcoxon. tahun sebanyak 3 orang (15%). Yang
Pengumpulan data menggunakan Data berumur > 84 tahun sebanyak 1 orang (5%).
Primer dan Data Sekunder.

HASIL
1. Analisa Univariat
Uji univariat dilakukan untuk
mengetahui distribusi frekuensi terhadap
variabel independen dan variabel dependen.

85 Volume 7 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2018 ᴥ ISSN:2089-9394


Tabel 3. Distribusi Responden Sebesar 2,35 standar deviasi 486,
Berdasarkan Skala Nyeri Sebelum dan
dengan nilai maximum 3 dan minimum
Sesudah diberikan Kompres Hangat
2.
Kelompok Responden Sedangkan nilai rata-rata skor skala
Pre Test Post Test nyeri setelah dilakukan intervensi
Skala sebesar 1,30 standar deviasi 470, dengan
Nyeri (n) (%) (n) (n)
nilai maximum 2 dan minimum 1.
Ringan
0 0 14 70
2. Analisa Bivariat
(1-3)
Tabel 5. Analisis Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Gout
Artritis
Sedang
13 65 6 30
(4-6)
Berat Sum
7 35 0 0 Mean
(7-10) n of P
Rank
Ranks
Total
Tabel 320 menunjukkan
100 20 Skala100Nyeri
sebelum dilakukan intervensi adalah skala Negative
19a 10,00 190,00
Ranks
nyeri ringan (1-3) tidak ada, skala nyeri
sedang (4-6) sebanyak 13 orang (65%),
Positive 0,000
sedangkan sampel yang skala nyeri berat 0ᵇ 0,00 0,00
Ranks
(7-10) sebanyak 7 orang (35%).
Sedangkan setelah diberikan kompres Ties 1c
Total 20
hangat pada penurunan intensitas nyeri Tabel 5 menunjukan uji wilcoxon
Gout Artritis pada lansia menunjukkan Rank Sum Test adalah uji komparatif 2
hasil skala nyeri ringan (1-3) sebanyak 14 sampel bebas apabila skala data ordinal,
orang (70%) dan responden skala nyeri interval atau rasio tidak berdistribusi
sedang (4-6) sebanyak 6 orang (30%). normal.
Hal ini menunjukkan bahwa setelah Hasil Analisis Bivariat menunjukan
diberikan Kompres Air Hangat pada di dapatkan nilai P = 0,000 dengan
penderita Gout Artritis memiliki penurunan tingkat kemaknaan p < a (0,05) yang
Skala Nyeri. dimana 0,000 < 0.05 maka Ho ditolak
maka dapat disimpulkan bahwa ada
Tabel 4. Rata-Rata Skala Nyeri Sebelum pengaruh yang signifikan Kompres
dan Setelah Diberikan Kompres Hangat Hangat Terhadap Penurunan Intensitas
Me
Variabel (n) Min Max an SD Nyeri Gout Artritis Pada Lansia.
Rata-
Rata Pre 20 2 3 2,4 0,49 PEMBAHASAN
Test 1. Perbedaan Skala Nyeri Sebelum dan
Rata-
Rata Post 20 1 2 1,3 0,47 Sesudah Dilakukan Kompres Hangat
Test Pada Intensitas Nyeri Gout Artritis
Hasil penelitian menggambarkan
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 20 distribusi responden berdasarkan
responden didapatkan nilai rata-rata skor penurunan skala nyeri Gout Artritis
skala nyeri sebelum dilakukan intervensi pada lansia dimana nyeri yang
dirasakan tiap responden berbeda-beda penelitiannya mengenai “Pengaruh
yakni mulai nyeri ringan, nyeri sedang, Terapi Kompres Air Hangat Terhadap
dan nyeri berat. Pada Tabel 4 skala Penurunan Skala Nyeri Pada Wanita
nyeri sebelum diberikan kompres Lanjut Usia Di Panti Tersna Werdha
hangat didapatkan skala nyeri sedang Mulia Dharmamulia Dharma Kabupaten
(4-6) sebanyak 13 orang (65%), Kubu Raya” bahwa skala nyeri pada
sedangkan responden yang skala nyeri lansia sebelum dan sesudah dilakukan
berat (7-10) sebanyak 7 orang (35%). kompres hangat terdapat perubahan
Setelah dilakukan kompres hangat dimana 7 responden dari nyeri ringan
terjadi perubahan skala nyeri dengan menjadi tidak nyeri, 12 responden dari
penurunan intensitas nyeri Gout nyeri sedang menjadi nyeri ringan. 11
Artritis pada lansia yang menunjukkan respnden dari nyeri nerat menjadi nyeri
hasil skala nyeri ringan (1-3) sebanyak sedang hal ini dikarenkan lansia banyak
14 orang (70%), sedangkan responden dipengaruhi dengan faktor-faktor lain
dengan skala nyeri sedang (4-6) seperti makanan, kegemukan dan suku
sebanyak 6 orang (30%). Hal ini bangsa.
disebabkan karena nyeri yang Setiap orang memiliki asam urat di
dirasakan oleh tiap individu berbeda- dalam tubuh, karena pada setiap
beda dan hanya dapat digambarkan metabolismes normal dihasilkan asam
individu yang mengalami nyeri Gout urat. Sedangkan pemicunya adalah
Artritis serta dapat ditangani dengan makanan dan senyawa lain yang
terapi kompres hangat. mengandung purin Lestari dkk (2014).
Hal ini didukung oleh Maka dari itu dengan adanya
International Associatio For Study Of kompres hangat terhadap penurunan
Pain dalam Priyono (2015), nyeri intensitas nyeri Gout Artritis pada lansia
sebagai suatu sensori subjektif dan dapat mengurangi tingkat nyeri, dan
pengalaman emosional yang tidak terapi kompres hangat ini hemat biaya
menyenangkan berkaitan dengan mudah digunakan dan sedikit efek
kerusakan jaringan yang bersifat aktual sampingnya.
atau potensial atau yang dirasakan 2. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap
dalam kejadian-kejadian dimana Penurunan Intensitas Nyeri Gut Artritis
terjadi kerusakan menurut Nuniek dkk Pada Lansia
(2013) nyeri selalu dikaitkan dengan Hasil uji Wilcoxon dengan tingkat
adanya stimulasi (rangsa nyeri) dan kemaknaan p < a (0,05) yang dimana
reseptor. Reseptor yang dimaksud 0,000 < 0.05 Pengaruh diberikannya
adalah nosiseptor, yaitu ujung-ujung kompres hangat responden terlihat santai,
saraf bebas pada kulit yang berespon rileks, mobilisasi dengan baik dan
terhadap stimulus nyeri. merasakan menurunnya nyeri, Karena
Stimulasi-stimulus-stimulus tersebut kompres hangat adalah memberikan rasa
dapat berupa biologis, zat kimia, hangat kepada pasien untuk mengurangi
panas, listrik serta mekanik. nyeri dengan menggunakan cairan yang
Penelitian sebelumnya yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh
dilakukan oleh Wulan dkk (2015) dalam darah dan meningkatkan aliran darah
lokal.
Penelitian ini menggunakan kompres Dengan dilakukan terapi kompres air
hangat basah yaitu waslap atau handuk hangat respon fisiologi tubuh akan
direndam dalam air hangat, dan meningkatkan aliran darah keseluruh
kemudian lakukam tindakan kompres tubuh terutama ke daerah yang nyeri
hangat sebanyak 1 kali, kompres hangat sehingga merelaksasikan tubuh dan
diberikan pada bagian tubuh yang timbul rasa menyenangkan, perasan ini
diserang seperti lutut, pinggul dan kaki, akan membuat toleransi terhadap nyeri
tetapi pada penelitian ini kebanyakan berkurang yang disebabkan oleh otak
responden dilakukan kompres hangat dan tubuh merasa rileks, secara otomatis
pada bagian lutut. akan membuat seseorang merasa tenang
Kompres hangat menimbulkan efek dan nyaman.
vasodilatasi pembuluh darah Perasaan yang tenang dan nyaman
meningatkan aliran darah. Peningkatan pada Lansia berpengaruh positif pada
aliran darah ke suatu area dan percepatan kesembuhan yang lebih
kemungkinan dapat menurunkan nyeri optimal yang nantinya akan selalu
dengan mempercepat penyembuhan, mengirimkan pesan yang baik pada
tetapi dalam melakukan kompres hangat bagian tubuh yang bermasalah. Dan
digunakan dengan hati-hati dan dipantau penanganan untuk Gout Artritis meliputi
secara cermat untuk menghindari cedera terapi farmakologi dan non farmakologi.
kulit Tindakan non farmakologi untuk
Penelitian sebelumnya yang penderita Gout Artritis diantaranya
dilakukan oleh Rati Eka Sriyanti (2016) adalah Kompres Hangat dan Kompres
dalam penelitian mengenai “Pemberian Dingin.
Kompres Hangat Terhadap Penurunan Menurut peneliti berdasarkan uraian
Skala Nyeri Dengan Gout Arthrtis Di ini penurunan nyeri pada lansia setelah
Puskesmas Gajahan Surakarta” bahwa diberikan kompres hangat terjadi
hasil pengukuran nyeri pada responden perubahan namun demikian perubahan
yang berjumlah 30 orang dengan hasil tergantung pada respon lansia masing-
analisis dengan menggunkan Wilcoxon masing. Karena nyeri yang dirasakan
diperoleh bahwa ada pengaruh yang individu bersifat pribadi yang artinya
signifikan pemberian kompres hangat antara individu satu dengan yang lain
terhadap penurunan skala nyeri Gout mengalami nyeri yang berbeda. Lansia
Artritis di Wilayah Kerja Puskesmas mampu berespon dengan baik terhadap
Bahu Manado. pemberian kompres hangat.
Stimulasi kutaneus yang dilakukan Penelitian ini sejalan dengan
berupa kompres hangat, pada sampel penelitian Wulan R, A (2015) yang
penelitian ini dapat mengurangi skala dimana penelitiannya berjudul
nyeri jika diberikan secara berkala “Pengaruh Terapi Kompres Air Hangat
dikarenakan, penggunaan kompres Terhadap Penurunan Skala Nyeri Sendi
hangat menimbulkan terjadinya respon Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti
fisiologi tubuh yaitu meningkatkan Tresna Werdha Mulia Dharma
aliran darah, relasasi otot, mengurangi Kabupaten Kubu Raya” dimana
nyeri akibat spasme atau kekakuan. penelitian ini mengatakan adanya
pengaruh kompres air hangat pada
penurunan tekanan darah, nadi, dan DAFTAR PUSTAKA
pernapasan.
Dinas Kesehatan (2017). Data Penderita
KESIMPULAN Gout Artritis Dinas Kesehatan
1. Sebelum diberikan kompres hangat pada Kabupaten Sidrap
penurunan intensitas nyeri Gout Artritis Kemenkes, RI.(2013). Riset Kesehatan
pada lansia adalah Skala nyeri sedang Dasar. http://www.depkes.go.id
Lestari, P. P., dan Suslia, A. (2014).
(4-6) sebanyak 13 orang (65%),
Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8.
sedangkan sampel yang Skala nyeri Singapore : Elsevier
berat (7-10) sebanyak 7 orang (35%). Nuniek Nizmah Fajriyah, (2013).
2. Setelah diberikan kompres hangat pada Efektifitas Kompres Hangat
penurunan intensitas nyeri Gout Artritis Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien
pada lansia yang menunjukkan hasil Gout Atritis. Vol V, No 2, September
Skala nyeri ringan (1-3) sebanyak 14 2013, Diakses
24 Mei 2018
orang (70%) dan responden Skala nyeri
Priyono. (2015). Nursing Intervention
sedang (4-6) sebanyak 6 orang (30%). Classfication (NIC) Dalam
3. Ada pengaruh yang signifikan terhadap Keperawatan Gerontik. Jakarta:
Kompres Hangat Dalam Penurunan Salemba Medika
Intensitas Nyeri Gout Artritis Pada Rati Eka Sriyanti. (2016). Pemberian
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kompres Hangat Terhadap
Lawawoi Kabupaten Sidrap Tahun 2018 Penurunan Skala Nyeri Dengan Gout
Arthrtis Di Puskesmas Gajahan
dengan tingkat kemaknaa P Value = Surakarta .http://digilib.stikeskusum
0,000. ahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-ra
tihekasr-1913-1-ktirati-s.pdf,
SARAN Rifda Angelina Wulan, dkk. (2015).
1. Instansi Terkait Pengaruh Terapi Kompres Air Hangat
Hasil penelitian dapat digunakan Terhadap Penurunan Skala Nyeri
Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti
sebagai bahan rujukan dalam melakukan
Tersna Werdha Mulia Dharmamulia
pengobatan secara non farmakolgi Dharma Kabupaten Kubu Raya.
terhadap pasien penyakit Gout Artritis www.e-jurnal.com/(2015)/12/pengaruh
2. Masyarakat -terapi-kompres-air-hangat.html.
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk
memanfaatkan air hangat dan dapat
melakukan pengobatan secara mandiri
dan masyarakat dapat mengolah serta
menggunakan kompres air hangat
sebagai obat alternatif untuk mengurangi
intensitas nyeri pada penderita Gout
Artritis

Anda mungkin juga menyukai