Arthron: sendi Itis : peradangan Rematik/Arthritis: penyakit yang menyerang persendian dan struktur disekitarnya. Rematik adalah penyakit tidak menular yang menyerang sendi, otot, tulang dan otot disekitarnya. Ada banyak jenis rematik namun yang paling sering ditemukan antara lain Osteoarthritis, Gout Arthritis, dan Arthritis Rheumatoid. Penyakit rematik, prevalensinya menunjukkan tren menurun dari 11,9% (Riskesdas 2013) menjadi 7,3% (Riskesdas 2018). Berdasarkan data Riskesdas 2018, tiga provinsi dengan prevalensi penyakit rematik adalah Aceh 13,3%, Bengkulu, dan Bali. Osteoarthritis adalah penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago dimana keselurahan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Faktor risiko OA yaitu o Faktor predisposisi seperti usia, jenis kelamin, ras, genetik, gaya hidup, penyakit lain, obesitas, osteoporosis, dan nutrisi o Faktor biomedik seperti riwayat trauma lutut, kelainan anatomis, dan aktivitas atau pekerjaan fisik Gejala OA meliputi o Nyeri sendi o Hambatan gerakan sendi o Kekakuan sendi o Krepitasi (suara gemeretak saat digerakkan) o Deformitas sendi o Pembengkakan pada tulang o Munculnya tulang tambahan o Membengkoknya jari tangan Pencegahan dapat dilakukan dengan cara: o Menjaga berat badan ideal o Aktif, rajin bergerak & berolahraga o Melakukan peregangan otot secara rutin o Istirahat cukup dan teratur Pengobatan dapat dilakukan dengan: o Paracetamol o Obat antiinflamasi nonsteroid o Capsaicin krim o Suntikan obat kortikosteroid o Fisioterapi o Operasi o Rutin olahraga o Menurunkan berat badan Gout arthritis adalah bentuk inflamasi artritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Ciri-cirinya yaitu: o Hiperurisemia asimtomatik o Artritis gout akut atau serangan asam urat terjadi ketika sesuatu. o Artritis gout interval o Artritis gout kronis Gejalanya meliputi : o Nyeri sendi parah dan mendadak, yang umumnya pertama kali terjadi pada pagi hari o Sendi bengkak o Sendi kemerahan o Sendi terasa hangat dan lunak ketika ditekan Faktor risikonya meliputi: o Suku bangsa / ras o Konsumsi ikan laut o Penyakit o Obat-obatan o Jenis kelamin o Diet tinggi badan Cara pencegahan dapat dilakukan dengan: o Memberikan edukasi. o Minum banyak cairan. o Batasi atau hindari alkohol. o Dapatkan protein dari susu rendah lemak. o Batasi asupan daging, ikan, dan unggas. o Pertahankan berat badan yang diinginkan. Arthritis Rheumatoid, penyakit autoimun kronik dimana sistem imun tubuh menyerang jaringan yang sehat dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan sendi, nyeri kronik, gangguan hingga hilangan fungsi sendi hingga kecacatan. Gejalanya meliputi : o Nyeri sendi o Sendi bengkak o Sendi kemerahan, terasa kaku terutama pada pagi hari o Tak jarang, penderita artritis rheumatoid juga merasa mudah lelah, badan sering demam atau meriang, dan merasa malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Faktor risikonya meliputi: o Usia: terjadi pada umur 40 hingga 60 tahun o Jenis kelamin: wanita lebih berisiko terkena rematik o Faktor lingkungan: paparan asap rokok atau zat kimia o Genetik: riwayat keluarga mengalami artritis rheumatoid o Kebiasaan merokok: merokok menjadi faktor penyebab arthritis rheumatoid pada seseorang. Pengobatan dapat dilakukan dengan: o Steroid: diberikan untuk menekan sistem pertahanan tubuh penderita agar tak terus menerus menyerang sendi. o Imunosupresan: prinsip kerja obat ini mirip dengan steroid, yaitu melemahkan sistem pertahanan tubuh agar ia tak terus menyerang sendi. o Terapi biologis: dilakukan dengan menyuntikkan protein berasal dari genetika manusia. o Terapi fisik: membuat persendian lebih fleksibel dan meningkatkan kekuatan otot. Yang dilakukan fisiotrapi. Pencegahan dapat dilakukan dengan: o Rutin olahraga ringan untuk membantu memperkuat otot di sekitar sendi, seperti berjalan kaki. o Makan makanan yang kaya antioksidan untuh mencegah dan mengurangi peradangan sendi. o Turunkan berat badan, cukupkan istirahat, kurangi stress, dan berhenti merokok serta jauhkan asap rokok