Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU


TELADAN BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA DI SMA
NEGERI 3 TAPUNG MENGGUNAKAN METODE SAW
(Simple Additive Weighting)

DISUSUN OLEH :

NAMA : DESY ARISCHA


NIM : 21072052

NAMA : IDA SUHAYA


NIM : 21072018

NAMA : JAMIL
NIM : 21072019

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN 2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU


TELADAN BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA DI SMA
NEGERI 3 TAPUNG MENGGUNAKAN METODE SAW
(Simple Additive Weighting)

Disusun Oleh :

DESY ARISCHA
NIM : 21072052

IDA SUHAYA
NIM : 21072018

JAMIL
NIM : 21072019

Pekanbaru, 2021
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
Pada tanggal ___________________

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

M. Hariri Mustofa, M.Pd Anita Febriani, S.T, M.TI


NIDN.
Mengetahui
Ketua Program Studi Sistem Informasi

Herianto S.Kom, M.Kom


NIDN.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................
..............................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah...................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah........................................................................... 5
1.4 Rumusan Masalah......................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian.......................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian........................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Dasar Teori................................................................................... 8
2.1.1 Pengertian Sistem............................................................. 8
2.1.2 Sistem Pendukung Keputusan.......................................... 8
2.1.3 Pengertian Guru................................................................
10
2.1.4 Pengertian Metode SAW..................................................
11
2.1.5 Pengertian Page Hypertext Preprocessor (PHP).............. 13
2.1.6 Pengertian MySQL........................................................... 14
2.1.7 Pengertian XAMPP........................................................... 15
2.1.8 Pengertian Browser........................................................... 16
2.1.9 Pengertian Dreamweaver.................................................. 17

iii
2.1.10 Pengertian UML (Unified Modeling Language).............. 17
2.1.11 Pengertian Notepas++....................................................... 21
2.1.12 Analisis Sistem dan Perancangan Sistem......................... 22
2.2 Tinjauan Pustaka........................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Kerja Praktek....................................................................
..................................................................................................24
3.2. Waktu Kerja Praktek.....................................................................
..................................................................................................24
3.3. Teknik Pengumpulan Data............................................................
..................................................................................................25
3.4. Data yang digunakan....................................................................
..................................................................................................25
3.4.1 Jenis Data..........................................................................
......................................................................................25
3.4.2 Sumber Data.....................................................................
......................................................................................26
3.5. Pengembangan Sistem..................................................................
..................................................................................................26
3.6. Hipotesis.......................................................................................
..................................................................................................37

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram............................................ 18

Tabel 2.2 Simbol Class Diagram................................................... 19

Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram............................................. 20

Tabel 2.4 Simbol Activity Diagram............................................... 21

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek................................. 25

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.5 Waterfall Model............................................................. 33

vi
vii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Tapung, merupakan salah satu

Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Riau. Sama dengan SMA

pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di SMA Negeri 3 Tapung

ditempuh dalam waktu tiga tahun proses Pendidikan. Didirikan pada tahun 2002,

yang mana sebelumnya bernama SMA LKMD Petapahan Jaya yang dipimpin

oleh Bapak H. Drs. Nurhadi, M.Pd.

Berdiri sejak tahun 2002, SMA LKMD dikenal dahulu disebut dengan

sebutan SMA Pelarian karena SMA LKMD Petapahan Jaya hanya dapat Siswa/i

dari sortiran sekolah yang ada di Kota Pekanbaru dan Kota Bangkinang. Namun

semenjak Penegerian pada Tahun 2005, pada saat itu dipimpin Oleh Bapak Drs.

Gindo Mandalasa M.Pd. Sekolah berkembang dengan sangat pesat. Pembangunan

juga begitu cepat, karena mendapat bantuan Pembangunan dari Pemerintah Pusat

dan Provinsi. Pada tahun 2005 Nama Sekolah Berganti menjadi SMA Negeri 3

Tapung hingga saat ini.

Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang mana sebelumnya menggunakan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK). Mulai tahun 2013, SMA Negeri 3 Tapung menggunakan

Kurikulum 2013. Beberapa tahun belakangan, SMA Negeri 3 Tapung mencoba

untuk
2

menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) yang telah disempurnakan untuk

memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

Pendidikan merupakan tonggak penting penopang keberadaan suatu

bangsa dan negara karena pendidikan bukan hanya berlandaskan pada

kemampuan akademik saja, akan tetapi pendidikan juga berlandaskan pada moral,

iman dan taqwa. Salah satu yang berperan penting dalam dunia pendidikan adalah

seorang guru, karena guru adalah pendidik yang mengajar, membimbing, dan

mengarahkan siswa siswi dalam pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.

Peran guru dalam proses belajar mengajar sangatlah penting, oleh karena

itu guru menjadi tumpuan utama dalam memberikan ilmu kepada siswanya. Guru

harus memiliki sikap pribadi yang dijiwai oleh kasih sayang yang utuh dan

memiliki sikap rela berkorban bagi kemajuan generasi bangsa. Guru sebagai

tenaga pendidik, tugas utamanya mengajar dan memiliki karakteristik kepribadian

berbudi luhur yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan

sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari sosok guru akan

memberikan teladan ataupun contoh yang baik terhadap siswa maupun

masyarakat pada umumnya, guru memiliki pengaruh terhadap perubahan siswa.

Untuk itulah, guru harus dapat menjadi contoh dan menjadi teladan bagi siswa,

karena guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau

masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu dan ditiru.

Pada SMA Negeri 3 Tapung guru senantiasa di motivasi agar dapat

memberikan yang terbaik kepada siswa-siswi yang diajarnya. Sehingga dengan


motivasi yang dilakukan oleh pihak sekolah, guru dapat lebih baik lagi dan

berprestasi. Bagi seorang guru, penilaian pemilihan guru teladan dapat

memotivasi seluruh guru yang tidak terpilih sebagai guru teladan agar dapat lebih

menambah kualitas kerjanya dalam proses belajar mengajar maupun tentang

penguasaan materi ajarnya, kemudian dapat juga menjadi tolak ukur bagi para

guru yang tidak terpilih dimana letak kekurangannya yang meliputi penguasaan

materi serta interaksi dengan siswa/i maupun kepada rekan guru lainnya. Salah

satu upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah dengan melalui pemilihan

guru teladan disekolah. Namun pemilihan guru teladan yang dilakukan saat ini

masih subjektif karena pemilihannya masih manual dan dalam bentuk

musyawarah melalui wawancara antara kepala sekolah yaitu bapak H. Zahar,

M.Pd, wakil kepala sekolah bidang kurikulum yaitu bapak M. Hariri Mustofa,

M.Pd dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yaitu bapak M. Rodhi, S.Pd

yang mengakibatkan hasil pemilihan kurang tepat dan kurang akurat. Kepala

sekolah dan wakil kepala sekolah sulit memantau kinerja guru untuk

mengevaluasi ataupun membuat rencana yang berhubungan dengan kinerja guru

karena belum adanya sistem yang mendata untuk penilaian kinerja guru teladan.

Dari penjelasan permasalahan yang diuraikan sebelumnya maka

dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan guru teladan yang

dapat membantu mengatasi permasalahan penentuan guru teladan pada SMA

Negeri 3 Tapung. Metode yang digunakan untuk pemilihan guru teladan

menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode Simple Additive

Weighting (SAW) dapat menentukan nilai bobot setiap atribut, kemudian

3
dilanjutkan dengan proses perengkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik

dari sejumlah alternatif dan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada

nilai kriteria dan bobot prefrensi yang sudah ditentukan. Dengan metode tersebut,

diharapkan pemilihan guru teladan akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai-

nilai setiap kriteria, adapun kriteria yang telah ditentukan yaitu : Displin, Prestasi

Kerja, Akhlak, Kerjasama, Kepemimpinan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memiliki ide dan menuangkan

dalam bentuk laporan yang penulis beri judul “Sistem Pendukung Keputusan

Dalam Pemilihan Guru Teladan Menggunakan Metode Simple Additive

Weighting (SAW)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dari sistem yang sudah berjalan yaitu :

1. Pemilihan guru teladan masih manual dalam bentuk musyawarah

melalui wawancara pada SMA Negeri 3 Tapung.

2. Proses pencarian perubahan data pemilihan guru teladan memerlukan

waktu yang cukup lama karena sistem pengarsipan data belum

terintegrasi dalam database.

3. Bagaimana cara menerapkan kriteria dan bobot untuk menetukan guru

teladan.

4. Bagaimana menerapkan metode SAW pada sistem pendukung

keputusan untuk menentukan guru teladan di SMA Negeri 3 Tapung.

5. Bagaimana menganalisis dan merancang suatu sistem yang dapat

membantu pihak sekolah dalam mengambil keputusan untuk

4
menentukan guru teladan di sekolah dengan metode SAW (Simple

Addtive Weighting)?

6. Pentingnya sistem pendukung keputusan dengan metode simple

additive weighting (SAW) ini agar proses pemilihan lebih objektif dan

akurat.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kriteria guru teladan yang di tentukan oleh pihak sekolah adapun

kriteria yang telah ditentukan yaitu : Displin, Prestasi Kerja, Akhlak,

Kerjasama, Kepemimpinan, yang akan menghasilkan suatu keputusan.

2. Menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat memberikan keputusan

kepada pihak sekolah dalam proses penilaian guru teladan.

3. Dalam sistem pendukung keputusan pemilihan guru teladan

menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting).

1.4 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana menerapkan metode Simple Additive Weighting pada sistem

pendukung keputusan untuk menentukan pemilihan guru teladan.

2. Bagaimana merancang aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan

guru teladan pada SMA Negeri 3 Tapung.

5
1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah Membuat Sistem

Pendukung Keputusan (SPK) seleksi guru teladan dengan data yang

terstrukturisasi dapat di akses secara cepat, langsung dan akurat.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian Laporan Kerja Praktek ini

adalah :

1. Bagi Peneliti :

a. Sebagai sarana untuk mengapresiasikan ilmu yang diperoleh

penulis selama menimba ilmu di Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer (STMIK) Hang Tuah Pekanbaru;

b. Mendapat pengalaman dalam membuat aplikasi yang nantinya

berguna untuk bekal pengalaman kerja di dalam dunia kerja

kelak.

2. Bagi Sekolah :

a. Sistem pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu

pihak sekolah dalam mengambil keputusan menentukan

pemilihan guru teladan di SMA Negeri 3 Tapung;

b. Dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan dari pihak sekolah

SMA Negeri 3 Tapung dalam menentukan pemilihan guru

teladan yang berkualitas;

c. Pihak sekolah dapat lebih cepat menentukan hasil tentang

pemilihan guru teladan di SMA Negeri 3 Tapung.

6
d. Dapat membantu peningkatan kinerja program pendidikan

khususnya yang menjadi guru teladan akan dapat memotivasi

guru guru yang lainnya

3. Bagi akademik :

a. Membangun kerjasama antara pihak Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer (STMIK) Hang Tuah Pekanbaru

dengan pihak SMA Negeri 3 Tapung, baik dalam hal ikatan

kerjasama maupun dalam pelaksanaan kerja praktek;

b. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lain yang ingin

mengembangkan tentang Metode SAW (Simple Additive

Weighting)

4. Bagi Pembaca :

a. Dapat menambah wawasan pembaca serta memberikan referensi

untuk gambaran dalam membuat suatu sistem aplikasi

komputerisasi.

7
BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Landasan teori dapat berupa definisi atau penjelasan terhadap suatu

metode, objek atau lainnya yang diperoleh dari buku, jurnal atau penelitian

peneliti sebelumnnya. Berikut ini penjelasan teori-teori yang terkait dengan

penelitian ini.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut (Pratama, 2014) sistem merupakan kumpulan prosedur yang

saling terhubung antara satu dengan lainnya serta saling berkaitan dalam

melaksanakan tugas secara bersama-sama. Saat ini sistem sudah banyak

digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang dirasakan secara langsung

maupun tidak langsung. Contoh sistem dikehidupan sehari-hari adalah sistem

kekebalan tubuh, pada sistem kekebalan tubuh terdapat beberapa komponen yang

saling terhubung dan bersatu untuk mencapai tujuan yang sama yaitu

meningkatkan dan mempertahankan kekebalan tubuh manusia dari serangan

penyakit. Contoh sistem lainnya adalah sistem komputer, sistem operasi, sistem

geografis, sistem akademis, dan sistem informasi.

2.1.2 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut (Miftilasari, C., Nasution, H., & Irwansyah, M. A, 2016) Sistem

Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah

sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun

8
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur

dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan

keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,

dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen

besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User

Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah

ini.

1. Database Management

Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data.

Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal

dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan

data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan

melalui simulasi.

2. Model Base

Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam

format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar

simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari

permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan batasan

yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base

memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan

mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.

9
3. User Interface / Pengelolaan Dialog

Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan

antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan

Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface),

setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang

dimengerti komputer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi

pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem

Pendukung Keputusan.

2.1.3 Pengertian Guru

Menurut (Ahmad Idzhar, 2016) Guru merupakan ujung tombak dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Terutama dalam memberikan motivasi

kepada siswa sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan demi

mencerdarkan kehidupan bangsa. Peranan guru menjadi motif daya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu guru perlu menumbuhkan

motivasi belajar peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang optimal demi

tercapainya suatu tujuan tertentu.

Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan

ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah

orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti

dilembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau musholla

dan di rumah. Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di

masyarakat. kewibaanlah yang menyebabkan guru di hormati, sehingga

10
masyarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang

dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian

mulia.

2.1.4 Pengertian Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Menurut (Rina Wati dan Evi Mayasari, 2015) konsep dasar metode SAW

(Simple Additive Weighting ) adalah mencari penjumlahan terbobot atau

perengkingan dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut, dalam

metode ini mampu memberikan pemecahan permasalahan dengan cara memberi

informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke

suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan

dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM

itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif

optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.

Ada beberapa tahapan untuk menyelesaikan suatu kasus menggunakan

metode SAW ini.

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian

melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan

11
dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga

diperoleh matriks ternormalisasi R.

4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari

perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga

diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik

(Ai)sebagai solusi.

Rumus :

• rij = nilai rating kinerja ternormalisasi


• xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria
• Max xij = nilai terbesar dari setiap kriteria i
• Min xij = nilai terkecil dari setiap kriteria i
• benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik
• cost = jika nilai terkecil adalah terbaik dimana rij adalah rating kinerja
ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n
Nilai prefensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut:

Keterangan:
Vi= rangking untuk semua alternatif
Wj= nilai bobot dari setiap kriteria

12
Rij= nilai rating kinerja ternormalisasi
Nilai Vi yang lebih besar mengidentifikasi bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

2.1.5 Pengertian Page Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut (Nugroho, 2013) Hypertext Preprocessor atau PHP merupakan

bahasa pemrograman berbasis web, yang berarti bahwa bahasa ini digunakan

untuk membuat aplikasi berbasis web seperti website, blog dan aplikasi web.

Hasilnya yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. PHP

ini berjalan di sisi server (side server language) sehingga kita harus menjalankan

web server sehingga PHPnya bisa dijalankan. Web server yang paling banyak

digunakan adalah Apache dan untuk melihat hasil PHPnya kita menggunakan

browser. Penulisan program PHP terdapat aturan sendiri seperti tag pembuka

menggunakan ‘<?php’ dan tag penutup ‘?>’ serta file php disimpan dengan

ekstensi *.php.

Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa

pemrograman yang wajib digunakan. Kita bisa saja membuat website hanya

menggunakan HTML (HyperText Markup Language) saja. Web yang dihasilkan

dengan HTML dan CSS ini dikenal dengan website statis, dimana konten dan

halaman web bersifat tetap.

Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan PHP

adalah situs web yang bisa menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi.

Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam database, membuat halaman

yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form.

13
Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di sisipkan kedalam dokumen

HTML. Karena fitur inilah PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau

bahasa pemrograman script.

2.1.6 Pengertian MySQL

MySQL merupakan suatu program atau aplikasi database server yang

menggunakan bahasa SQL sebagai bahasa pemrogramannya. Jadi MySQL adalah

programnya dan SQL perintahnya yang biasa dikenal dengan perintah query

(permintaan). Selain dari MySQL, SQL juga dipakai pada database server lain

seperti Oracle, SQL Server dan lainnya (Nugroho, 2013).

Berikut ini beberapa kelebihan MySQL sebagai database server antara lain:

a. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.

b. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.

c. Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah.

d. MySQL merupakan program yang multithreaded, sehingga dapat dipasang

pada server yang memiliki multi CPU.

e. Didukung programprogram umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP,

Python, dsb.

f. Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai

sistem operasi).

g. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan

konfigurasi sistem database.

h. Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host.

i. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows.

14
j. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau

panjang bervariasi.

Berikut kelemahan MySQL antara lain adalah:

i. Kurang mendukung koneksi bahasa pemrograman seperti Visual basic

atau biasa kita kenal dengan sebutan Visual Basic, Foxpro, Delphi dan

lain-lain sebab koneksi ini menyebabkan field yang dibaca harus sesuai

dengan koneksi dari bahasa pemrograman visual tersebut.

ii. Data yang dapat ditangani belum besar dan belum mendukung widowing

function.

2.1.7 Pengertian XAMPP

Menurut (Rendy, Widodo, & Zainuddin, 2016) XAMPP merupakan paket

PHP berbasis open source yang berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri

(localhost). Beberapa paket yang telah disediakan adalah Apache, MySQL, PHP,

Filezila dan PhpMyAdmin. XAMPP adalah singkatan yang masing-masing

hurufnya adalah sebagai berikut:

X: Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi seperti Windows,

Linux, Mac OS, dan Solaris.

A: Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah

menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP

yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika diperlukan juga berdasarkan

kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database diakses terlebih

15
dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang

dihasilkan.

M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL

yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL

merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database.

MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta

isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah,

dan menghapus data yang berada dalam database.

P: PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan

bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting.

PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat

dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP

adalah MySQl. namun PHP juga mendukung sistem manajement database

Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.

P : Perl, bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama

kali oleh Larry Wall di mesin Unix. Perl dirilis pertama kali pada tanggal 18

Desember 1987 ditandai dengan keluarnya Perl 1. Pada versi-versi

selanjutnya, Perl tersedia pula untuk berbagai sistem operasi varian Unix

(SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti

DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.

2.1.8 Pengertian Browser

Menurut (Agus, Marisa, & Wijaya, 2017) Browser adalah suatu aplikasi

atau program yang dijalankan pada perangkat komputer untuk melihat konten

16
yang ada pada media World Wide Web (WWW) dengan memanfaatkan jaringan

internet. Teknologi browser yang berkembang saat ini tidak hanya dapat

menampilkan halaman yang berisi text atau tulisan saja, browser-browser populer

sekarang dapat menampilkan gambar, musik, suara, video, file pdf dan data

lainnya.

Berikut ini contoh browser yang populer banyak digunakan diseluruh dunia

yaitu Chrome, Firefox, Internet Explorer, Opera, Safari, Maxthon, Flock, Avant

Browser, Deepnet Browser, dan PhaseOut.

2.1.9 Pengertian Dreamweaver

Menurut (Ziad, 2013) Adobe Dreamweaver merupakan program

penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai

Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan

oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan

penggunaannya. Dreamweaver sendiri merupakan sebuah perangkat lunak yang

secara khusus dibuat untuk membantu membangun situs web secara mudah dan

cepat. Dreamweaver menyediakan berbagai fasilitas yang membantu

penggunanya untuk membuat halaman-halaman web.

2.1.10 Pengertian UML (Unified Modeling Language)

UML merupakan bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi,

merancang dan mendokumentasikan sistem informasi. Menurut (A. S R dan

Shalahuddin, 2014) UML merupakan tool yang memiliki bahasa standar yang

banyak digunakan pada dunia industri seperti dalam pendefinisian requirement,

17
membuat analisis dan desain, serta penggambaran arsitektur dalam pemrograman,

khususnya pemrograman berorientasi objek.

Setiap sistem memiliki view yang merepresentasikan bagaimana sistem itu

dimodelkan. View tersebut terdiri dari Use Case View, Design View dan Process

View. Use Case View dibangun oleh Use Case Diagram. Design View dibangun

oleh Class Diagram. Process View terdiri dari Sequence Diagram dan Activity

Diagram. Ke empat diagram tersebut sudah mewakili dari semua view yang ada.

Dengan demikian penulis menggunakan 4 (empat) diagram di bawah ini antara

lain :

1. Use Case Diagram

Berikut ini merupakan simbol yang digunakan use case diagram:

Tabel 2.1 : Simbol Use Case Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN


Nama use Fungsional yang disediakan sistem
case sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antara unit atau
1. Use Case
aktor; biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja diawal
frase nama use case.
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol
2. Actor/Aktor
dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan
orang; biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda diawal
frase nama aktor.

18
Komunikasi antara aktor dan use
Association case yang berpartisipasi pada use
3.
/ Asosiasi case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor.
<<extend> Relasi use case tambahan kepada
use case dimana use case yang akan
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walaupun tanpa use case tambahan
Extend/ itu; mirip dengan prinsip
4.
Ekstensi inheritance pada pemrograman
berorientasi objek; biasanya use
case tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use case
yang ditambahkan.

Sumber : (A. S R dan Shalahuddin, 2014)

2. Class Diagram

Tabel 2.2 : Simbol Class Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Nama_kelas
Himpunan dari objek-objek yang
1. + atribut berbagi atribut serta operasi yang
Class sama.
+operasi()

Sama dengan konsep interface


2. Interface dalam pemrograman berorientasi
objek
Nama_interface
Relasi antar class dengan makna
3. Association umum, asosiasi biasanya juga
disertai dengan multiplicity
Relasi antar class dengan makna
Directed kelas yang satu digunakan oleh
4.
association class yang lain, asosiasi biasanya
juga disertai dengan multiplicity

19
Relasi antar class dengan makna
5. generelisasi-spesialisasi (umum
Generelisas
khusus)
i

Relasi antar class dengan makna


6.
kebergantungan antar class
Dependency

Relasi antar class dengan makna


7.
semua-bagian (whole-part)

aggregation
Sumber : (A. S R dan Shalahuddin, 2014)

3. Sequence Diagram

Tabel 2.3 : Simbol Sequence Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN


Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan informasi yang akan
1. Aktor
dibuat diluar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri.
menyatakan suatu objek membuat objek
2 Pesan lain, arah panah mengarah pada objek
yang dibuat.
Menyatakan objek dalam keadaan aktif
Waktu danberiteraksi, semua yang terhubung
3.
aktif dengan waktu aktif ini adalah sebuah
tahapan yang dilakukan didalamnya.

Garis
4. Menyatakan kehidupan suatu objek
hidup

Sumber : (A. S dan Shalahuddin, 2014)

4. Activity Diagram

20
Tabel 2.4 : Simbol Activity Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Status awal aktivitas sistem,


1. Status awal sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan


Actifity /
2. sistem, aktivitas biasanya
aktivitas
diawali dengan kata kerja.

Asosiasi percabangan dimana


Decision /
3. jika ada pilihan aktivitas lebih
Percabangan
dari satu

Asosiasi penggabungan
Join /
dimana lebih dari satu
4. Penggambunga
aktivitas digabungkan
n
menjadi satu.

Status akhir yang dilakukan


5. Status akhir sistem, sebuah diagram
memiliki sebuah status akhir.

Nama swimlane Memisahkan organisasi bisnis


yang bertanggung jawab
6. Swimlane
terhadap aktivitas yang
terjadi.

Sumber : (A. S dan Shalahuddin, 2014)

2.1.11 Pengertian Notepad++

Menurut (Handoko, 2016) Notepad++ merupakan text editor

pengembangan dari Notepad bawaan windows yang dirancang untuk mendukung

beberapa bahasa pemrograman. Ini merupakan salah satu freeware yang sering

digunakan programmer atau developer dalam menyelesaikan skrip kode

21
programnya. Selain menawarkan plugin-plugin yang dapat diinstal sesuai

kebutuhan, tampilan dari Notepad++ juga lebih menarik.

Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber

yang berjalan di sistem operasi Windows. Notepad++ menggunakan komponen

Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode

sumber berbagai bahasa pemrograman. Notepad++ didistribusikan sebagai

perangkat lunak bebas. Proyek ini dilayani oleh Sourceforge.net dengan telah

diunduh lebih dari 27 juta kali dan dua kali memenangkan penghargaan

SourceForge Community Choice Award for Best Developer Tool.

2.1.12 Analisis Sistem dan Perancangan Sistem

Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem

baru. Pengembangan sistem (system development) akan selalu muncul pada

organisasi yang masih hidup. Setiap organisasi tentu selalu mengupayakan

perbaikan proses tata kelola. Untuk mencapai kesuksesan dalam perbaikan proses

tata kelola itu kuncinya adalah pada pilihan menyesuaikan sistem yang ada,

merubah sistem yang ada, atau membuat sistem baru. Ketika organisasi merubah

sistem itulah peran pengembangan sistem sangat penting.

Pengembangan sistem dapat berupa membangun baru, merevisi sistem

yang telah ada, atau merombak sistem yang telah ada. Berbagai alternatif pilihan

tersebut perlu dikaji secara seksama agar pembenahan sistem yang dilakukan

dapat berjalan dengan baik dan membawa dampak ke sistem yang lebih efektif

dan efisien.

22
Dalam proses pengembangan sistem yang berbasis teknologi informasi

terdapat tiga komponen kunci yaitu (Agustinus, 2017:10) :

1. Analisis Sistem; 10

2. Disain Sistem / Perancangan Sistem;

3. Penulisan program.

Analisis sistem merupakan kegiatan pendahuluan sebelum beranjak pada

tahap pengembangan sistem selanjutnya. Maka, analisis sistem sangat dekat

kaitannya dengan perancangan sistem dan selanjutnya adalah penulisan program

untuk aplikasi sistem informasi. Dan sebetulnya analisis masih akan terus

berlangsung dan diperlukan dalam tahap perancangan maupun dalam proses

penulisan program. Analisis akan terus dilakukan sampai diperkirakan sistem

informasi yang dihasilkan layak untuk diimplementasikan.

2.2 Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ari Satria Perdhana, Wawan Laksito YS,

dan Sri Siswanti pada tahun 2013 yang diterbitkan pada Jurnal Ilmiah Teknologi

Informasi dan Komunikasi yang berjudul “Sistem Pendukung Pemilihan Jenis Laptop

Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process” membahas permasalahan

tentang banyaknya produk yang disajikan kepada konsumen, mulai dari merek,

spesifikasi hardware, jenis-jenis laptop,dan fungsional dari laptop itu, membuat

konsumen ini bingung ketika menetapkan laptop yang akan dibeli.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Nur Arifah Syafitri, Sutardi, Anita Puspita

Dewi pada tahun 2016 yang diterbitkan pada Jurnal SEMANTIK yang berjudul

“Penerapan Metode Weighted Product Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Laptop Berbasis Web” membahas permasalahan tentang kurangnya pengetahuan dan

23
informasi akan spesifikasi dari laptop membuat orang awam yang ingin membeli laptop

merasa bingung untuk menentukan laptop mana yang sesuai dengan kebutuhan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rina Wati dan Evi Mayasari pada tahun

2015 yang diterbitkan pada Jurnal TAM yang diberi judul “Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Bibit Sapi Unggul Dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Pada

Peternakan Sapi Sriagung Padangratu Lampung Tengah membahas permasalahan tentang

banyaknya masyarakat yang masih belum mengerti jenis bibit sapi unggul yang bagus

untuk dikembangkan seperti apa.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Harun Sujadi dan Ady Kurniawan pada

tahun 2015 di Universitas Majalengka yang diberi judul “Rancang Bangun Aplikasi

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Perumahan Menggunakan Metode SAW

(Simple Additive Weighting)” membahas permasalahan tentang untuk membantu memilih

perumahan yang tepat dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan maka dibutuhkan suatu

sistem yang dapat membantu masyarakat dalam pengambilan keputusan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Hermawan Ardiyanto pada tahun 2013 yang

diterbitkan di Jurnal Pelita Informatika Budi Darma dan diberi judul “Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Laptop dengan Metode Topsis” membahas permasalahan tentang

banyak merek laptop dengan beragam spesifikasi yang dijual dipasaran membuat

pengguna menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan dan

anggaran mereka.

24
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Tempat Kerja Praktek

Lokasi tempat pelaksanaan Kerja Praktek dan pengambilan data pada SMA

Negeri 3 Tapung Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia.

3.2 Waktu Kerja Praktek

Waktu Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Oktober 2021 sampai 

dengan bulan Februari 2022. Berikut adalah penjelasan mengenai waktu

pelaksanaan Kerja  Praktek.

Oktober November Desember Januari Februari


No Kegiatan Lama Mulai Selesai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
14 Okt 22 Okt
1 Pengajuan Judul KP 8 Hari
2021 2021
22 Okt 27 okt
2 Penetapan Pembimbing 5 Hari
2021 2021
27 Okt 31 Okt
3 Pembuatan Proposal 4 Hari
2021 2021
25 31 Okt 25 Nov
4 Bimbingan Proposal
Hari 2021 2021
Pendaftara Seminar 28 Nov 29 Nov
5 2 Hari
Proposal 2021 2021
12 Des 16 Des
6 Seminar Proposal 4 Hari
2021 2021
Pengumpulan Data dan 16 Des 20 Des
7 4 Hari
Analisa Kebutuhan 2021 2021
Desain Sistem dan
20 Des 25 Des
8 Penulisan Kode 5 Hari
2021 2021
Program
25 Des 30 Des
9 Pengujian Program 5 Hari
2021 2021
30 Des 25Jan
10 Bimbingan 5 Hari
2021 2022
25 Jan 30 Jan
11 Laporan Kegiatan KP 5 Hari
2022 2022
30 Jan 5 Feb
12 Seminar Hasil 6 Hari
2022 2022

25
Pengumpulan Berkas 20 5 Feb 25 Feb
13
KP Hari 2022 2022
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan suatu

pengamatan secara langsung terhadap objek yang sedang diteliti. Pada

penelitian ini, observasi dilakukan di SMA Negeri 3 Tapung.

2. Wawancara, yaitu melakukan komunikasi secara langsung dan tanya

jawab antara Kepala Sekolah dengan Wakil Kurikulum dan Wakil

Kesiswaan.

3. Studi Pustaka, pengumpulan data dengan melakukan kegiatan membaca,

mempelajari serta memahami untuk mendapatkan landasan teori,

pemikiran, ide/gagasan, atau data-data empiris yang didapatkan dari buku-

buku, jurnal, internet ataupun laporan-laporan yang berkaitan dengan

objek penelitian.

3.4 Data Yang Digunakan

3.2.1 Jenis Data 

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. 

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari  objek

penelitian yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data  yang

dikumpulkan dan di dapatkan melaui referensi, buku-buku,  jurnal dan

referensi lainnya yang berkaitan dengan kajian yang  sedang diteliti. 

3.2.2 Sumber Data 

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat didapatkan dari 

dokumen-dokumen berupa buku yang berkaitan dengan sistem  pendukung

26
keputusan dengan menerapkan metode SAW dalam  pemilihan tempat dan

literatur-literatur tugas akhir yang  berhubungan dengan permasalahan yang

dibahas.

3.5 Pengembangan Sistem

Metode yang penulis gunakan adalah metode waterfall. Secara garis besar

metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa

Kebutuhan, Desain Sistem, Penulisan Kode Program, Pengujian Program,

Penerapan dan Pemeliharaan Program. 

Analisa
Kebutuhan

Desain
Sistem

Penulisan
Program

Pengujian
Program

Penerapan

Pemeliharaan

Gambar 3.5. Waterfall Model

Adapun tahapan dalam menggunakan metode SAW (Simple Additive

Weighting) adalah sebagai berikut:

Tahapan Metode Waterfall:

1. Analisa Kebutuhan    

 Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Dalam

tahap ini penulis melakukan penelitian, pengamatan secara langsung dan

27
wawancara dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya baik langsung

dari Kepala Sekolah H. Zahar, M.Pd maupun dari pembimbing disekolah

Wakil Bidang Kurikulum M. Hariri Mustofa, M.Pd. sehingga akan tercipta

sebuah sistem Pemilihan Guru Teladan yang adil untuk semua Guru.

Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk

menerjemahkan ke dalam bahasa pemrogram. 

2. Desain Sistem      

Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem

terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat

pemodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram

hubungan entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan

data. 

3. Penulisan Kode Program      

Penulisan kode program atau coding merupakan

penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.

Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang

diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata

dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan

dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan

dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan

testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan

kemudian bisa diperbaiki.

28
4. Pengujian Program      

Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan

keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang

kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi

menjadi lebih baik dan sempurna.

5. Penerapan Program dan Pemeliharaan      

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan

mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan

karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal

atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan

perkembangan fungsional. 

3.6 Hipotesis

Sugiyono (2009,64) mendefinisikan hipotesis sebagai jawaban sementara

terhadap masalah penelitian, setelah mengemukakan landasan teori dan kajian

pustaka. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Model Multiple Atribut Decission

Making dengan metode Simple Additive Weighting dapat diterapkan pada sistem

pendukung keputusan Pemilihan Guru Teladan SMA Negeri 3 Tapung

Menggunakan SAW. Mempermudah Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

dalam menentukan Guru teladan di SMA Negeri 3 Tapung.

29

Anda mungkin juga menyukai