OSCILATOR SRYSTAL
DISUSUN OLEH :
MALANG
2021
OSCILATOR CRYSTAL
I. Tujuan
1. Aplikasi multisim
2. Oscilloscope
3. Frequency counter
4. Function generator
5. Resistor 3 buah
6. Kapasitor 3 buah
7. Induktor 1 buah
8. Transistor 1 buah type Q1 2N2222A
9. Kristal kuarsa type HC-49/US_15MHz
10. VCC
11. Ground 2 buah
Osilator dibagi menjadi 2 tipe yaitu osilator harmoni dan osilator relaksasi. Osilator
harmoni merupakan osilator yang menghasilkan bentuk gelombang sinusoid. Contoh jenis
osilator harmoni diantaranya yaitu Osilator Amstrong, Hartley, Colpits, Clapp, Pergeseran
Fasa, Kristal, dan Osilator Jembatan Wien. Osilator relaksasi merupakan osilator yang
menghasilkan keluaran gelombang berbentuk no-sinusoid seperti gelombang kotak, segitiga
atau gelombang gigi gergaji.
Pada praktikum ini, saya akan mencoba simulasi rangkaian osilator kristal. Osilator
Kristal atau Osilator Pierce ditemukan oleh George W. Pierce. Osilator Kristal tidak tersusun
dari rangkaian LC maupun RC tetapi disusun dari sebuah kristal kwarsa. Kristal tersebut
berfungsi sebagai rangkaian R, L, dan C yang disusun seri. L ditentukan berdasarkan massa
kristal, C ditentukan berdasarkan kemampuannya berubah secara mekanik, sedangkan R
berhubungan dengan gesekan mekanik.
Osilator Kristal memiliki bentuk yang simpel dan frekuensi yang stabil. Bahan dari
kristal tertentu memperlihatkan efek piezoelektrik (efek dimana terjadi perubahan energi
mekanik menjadi energi elektrik) apabila dikenai tegangan listrik. Rangkaian ekuivalen
kristal berdasarkan tata kerja kristal dapat diilustrasikan melalui rangkaian ekuivalen yang
terdiri dari dua buah kapasitor, satu buah induktor, dan satu buah resistor.
V. Cara Kerja
Nilai Frekuensi
Percobaan L1 C1 C3
di Multisim
I 5H 220µF 220µF 6,568 Hz
II 4H 220µF 220µF 7,318 Hz
III 3H 220µF 220µF 8,38 Hz
VII. Pembahasan
Percobaan I
Rangkaian Percobaan I
Bentuk Gelombang Percobaan I
Percobaan II
Rangkaian Percobaan II
Percobaan III
VIII. Kesimpulan
Dari hasil Percobaan I,II, dan III dapat kita simpulkan bahwa osilator crystal sangat
bergantung pada nilai induktor karena semakin kecil nilai induktor maka semakin besar nilai
frekuensi nya dan bentuk gelombangnya akan semakin mengecil, sedangkan semakin besar
nilai induktor maka semakin kecil nilai frekuensinya dan bentuk gelombang akan semakin
membesar.