Anda di halaman 1dari 8

BAB II

A. Pemikiran-pemikiran Ekonomi Zaman Yunani Kuno


Pada masa Yunani Kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang
uang,bunga,jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan.Bukti
tentang itu dapat dilihat dari buku respublika yang ditulis oleh Plato (427-347
SM) sekitar 400 tahum sebelum masehi.Masa ini membahas tentang ekonomi
bagian filsafat,khususnya filsafat moral.Pemikiran tentang ekonomi sering
dikaitkan dengan rasa keadilan,kelayakan,atau kepatutan yang perlu di perhatikan
dalam rangka penciptaan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata.
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya
tentang keadilan (justice) dalam sebuah Negara ideal (ideal state).Dalam sebuah
Negara ideal,kemajuan tergantung pada pembagian kerja (division of labor) yang
timbul secara alamiah dalam masyarakat.
Pandangan di atas, jika diperhatikan mirip dengan pandangan Adam
Smith,sebagaimana yang akan dibahas pada Bab III.Pada kenyataannya,ide teori
division of labor Smith memang berasal dari pandangan
Plato.Perbedaannya,kalau division of labor oleh Smith dimaksudkan untuk
memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi,oleh Plato
dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan.Lebih lanjut,Plato
menjelaskan bahwa ada tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh jenis manusia
yang berbeda-beda pula,yaitu pekerjaan sebagai pengatur atau
penguasa,tentara,dan para pekerja
Pembagian dan pengaturan seperti ini perlu,sebab Plato mengamati bahwa
naluri manusia untuk memperoleh barang-barang dan jasa sangat besar,jauh
melebihi kebutuhan sewajarnya.Besarnya nafsu untuk memperoleh dan
menguasai barang-barang dan jasa ini dipandang sebagai rintangan utama
menuju suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata.Oleh sebab
itu,nafsu ini perlu dikekang.
Suatu hal yang patut dicatat dari masa Yunani Kuno adalah bahwa orang yang
sudah mengenal hedoisme,yang dapat dikatakan sebagai cikal bakal paham
materialistikyang dikembangkan di Eropa pada abad ke-XVII dan XVIII
kemudian.Hedoisme merupakan paham materialism mekanistik yang
menganggap kenikmatan egoistic sebagai tujuan akhir dari kehidupan manusia.
Teori Plato yang dianggap masih relevan dengan keadaan sekarang adalah
pendapatnya tentang fungsi uang.Dalam bukunya Politika,Plato menjelaskan
bahwa selain sebagai alat tukar,uang juga berfungsi sebagai alat pengukur nilai
dan alat untuk menimbun kekayaan.
Plato mempunyai beberapa murid.Salah seorang di antaranya yang paling
terkenal adalah Aristoletes (384-322 SM) .Pemikiran Aristoletes tentang ekonomi
lebih maju dari gurunya,Plato.Aristoteles dapat dikatakan sebagai orang pertama
yang melihat bahwa ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri,yang
pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang-bidang lain.Aristoletes juga
merupakan orang pertama yang meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai
(value) dan harga (price)
Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah
pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan
kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut.Menurut pandangan
Aristoteles,kebutuhan manusia (man’s need) tidak terlalu banyak,tetapi
keinginannya (man’s desire) relatif tanpa batas.Ia membenarkan dan menganggap
alami kegiatan produksi yang dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang
guna memnuhi kegiatan manusia yang tanpa batas itu dikecamnya sebagai
sesuatu yang tidak alami (unnatural)

Pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan untuk memenuhi


kebutuhan alami, sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran
barang dengan barang. Meskipun hal ini dianggap wajar oleh Aristoteles, namun
dalam kehidupan masa sekarang pendapat ini dianggap sangat usang dan sangat
tidak produktif.
Pemikir masa Yunani Kuno yang harus disimak selanjutnya adalah Xenophon
(440-355SM). Dalam karya buku utamanya “On the Means of Improving the
Revenue of the State of Athens”. Xenophon menguraikan bahwa negara Athena
mempunyai beberapa kelebihan untuk meningkatkan pendapatan negara. Athena
adalah kota pusat perdagangan yang memiliki iklim yang sangat nyaman,
tanahnya subur dan mengandung deposit emas dan perak.
Para pengunjung yang datang harus dilayani dengan baik. Makin baik
pelayanannya, makin banyak orang berdagang dan berkunjung. Hal ini
menunjukkan spirit mekantilisme sudah ada sejak masa Yunani Kuno. Hal ini
disebabkan mereka yang datang berkunjung membawa kemakmuran bagi
masyarakat yang dikunjungi.
B. Pemikiran Kaum Skolastik
Menurut Landerth (1976), ketika masyarakat petani eropa memulai proses
industrialisasi cabang ilmu sosial yang berhubungan dengan analisis ekonomi
muncul. Kemunculan tersebut dikarenakan lahirnya pemikiran ekonomi dari
kaum skolastik. Ciri utama pemikiran ekonomi skolastik adalah kuatnya
hubungan antara ekonomi dengan masalah etis.
Pada zaman pertengahan (medieval), ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih
dominan dibanding ekonomi. Begitu juga kontribusi khusus penulis pada zaman
itu terhadap teknik teori ekonomi lemah.
Asumsi para penulis pada zaman medieval, yaitu :
1. Bahwa kepentingan ekonomi adalah sub-ordina dari pengorbanan (salvation),
dan
2. Bahwa perilaku ekonomi adalah salah satu aspek perilaku pribadi yang
terikat aturan moralitas.
Karena pada masa itu, mereka menganggap kekayaan materi perlu sebab tanpa
materi, orang tidak bisa menghidupi diri sendiri bahkan menolong orang lain.
Tokoh utama dari aliran Scholastik , yaitu St. Albertus Magnus (1206-1280)
dan St. Thomas Aquinas (1225-1274). Albertus Magnus adalah seorang filsuf-
religius dari Jerman, yang berpendapat tentang “harga yang adil dan pantas”,
yaitu harga sama besarnya dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk
menciptakan barang tersebut. Seseorang yang menetapkan harga melebihi biaya
dan tenaga yang dikorbankan, berarti dia telah melanggar etika dan tidak pantas
dihormati.
Thomas Aquinas adalah seorang teolog dan filsuf italia. Thomas Aquinas
sangat mengutuk bunga dan memvonisnya sebagai riba, dan seseorang yang
melakukannya disebut pendosa. Hal itu disebabkan karena bunga sama halnya
dengan mencari keuntungan tanpa biaya dan usaha. Namun, pada masa sekarang
ini tidak dipakai lagi, karena uang selain sebagai alat tukar juga bisa dijadikan
modal usaha dengan menginvestasikannya pada usaha yang menguntungkan.C.
Era Merkantilisme
Perkembangan pemikiran ekonomi tidak terlepas dari perkembangan yang
terjadi dalam masyarakat. Sebelum abad ke-XVII, kegiatan ekonomi pada
umumnya masih bersifat kecil-kecilan, yang hanya ditunjukkan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri(subsisten) , Akan tetapi, pada abad ke- XVII terjadi
perkembangan yang sangat pesat dalam organisasi kegiatan ekonomi dan
masyarakat. Pada masa itu, kegiatan ekonomi ditunjukkan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri. Saat itu karna ada surplus hasil pertanian, perdagangan mulai
dikenal, baik dalam maupun luar negeri.
Sebetulnya hingga saat ini belum ada kesepakatan apakah merkantilisme dapat
disebut sebagai aliran/mahzab ekonomi atau tidak, sebagian menganggap
merkantilisme hanya sebagai kebijaksanaan ekonomi.Istilah "merkantilisme"
Berasal dari kata merchant, yang berarti "pedagang" . Menurut paham
merkantilisme , setiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan
perdagangan dengan negara lain
Paham merkantilisme banyak dianut di negara eropa pada abad ke- XVI, antara
lain Portugis, Belanda, Spanyol, Inggris, Prancis. Mereka tidak hanya berdagang
ke sesama negara eropa, tetapi sampai ke Hindia Belanda (Indonesia) dengan
tujuan memperebutkan rempah-rempah.
Selama era merkantilisme, tidak hanya perdagangan dan perekonomian yang
melaju pesat, perkembangan literatur juga berkembang sangat pesat. Masa
merkantilisme ditandai sebagai periode seseorang menjadi ahli ekonomi bagi
dirinya sendiri. Setiap orang memiliki pendapat masing-masing yang mana
mereka menulis persoalan yang berhubungan dengan bisnis mereka dan sangat
susah digeneralisasi dan tulisan mereka sangat ‘berantakan’. Akan tetapi, dari
tulisan mereka Adam Smith memperoleh banyak sumber untuk menulis buku “
The Whealth of Nation”.

Beberapa tokoh merkantilisme diantaranya : Jean Boudin, Thomas Mun, Jean


Baptiste Colbert, Sir William Petty dan David Hume. Jean Boudin (1530-1596)
adalah ilmuwan berkebangsaan Prancis. Ia dapat dikatakan sebagai orang pertama
yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga. Teori Budin
tentang uang dinilai sangat maju. Berdasarkan teori Boudin inilah kira-kira tiga
setengah abad kemudian Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas uang.

Thomas Mun (1571-1641) adakag seorang saudagar kaya dari Inggris yang
banyak menulis tentang perdagangan luar negeri. Buku buku yang ditulisnya
antara lain : A Discourse of Trade, From England unto The East-Indies (1621)
dan England’s Treasure by Foreign Trade or, The Balance of Our Forraign
Trade is the Rule of Our Treasure (1664).

Jean Babtis Colbert (1619-1683) bukanlah ahli ekonomi, melainkan pejabat


negara Prancis dengan kedudukan menjadi menteri utama di bidang ekonomi dan
keuangan dalam pemerintahan Raja Louis XIV. Dalam praktik ekonomi pada
zamannya terjadi aliansi antara para saudagar dengan penguasa. Kaum saudagar
memperkuat kedudukan penguasa begitupun para penguasa memberi bantuan
perlindungan.

Sir William Petty (1623-1687) adalah orang yang sangat aktif. Ia mengajar di
Oxford University dan banyak menulis tentang ekonomi politik. Petty
menganggap penting arti bekerja jauh lebih penting di bandingkan sumber daya
tanah. Bagi Petty, bukan jumlah hari kerja yang menentukan suatu nilai barang,
melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tersebut dapat
tetap bekerja. Menurut Petty, uang yang diperlukan dalam jumlah secukupnya,
tetapi lebih atau kurang dari yang diperlukan bisa mendatangkan kemudharatan.

David Hume (1711-1776) adalah kawan dekat Adam Smith yang sebenarnya
dikenal sebagai filsuf daripada pakar ekonomi. Kontribusinya terhadap
pemikiran-pemikiran ekonomi cukup besar. Salah satu buku yang ditulis oleh
Hume adalah : Of the Balance of Trade.

D. Mazhab Fisiokratis

Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang senyata-nyatanya


adalah sumber daya alam. Ini yang menyebabkan aliran ini dinamai aliran
physiocratism, yang berarti mereka percaya pada hukum alam. Percaya bahwa
alam diciptakan oleh Tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan.

Kaum fisiokrat percaya bahwa sistem perekonomian juga mirip dengan alam
yang harmoni. Dengan demikiran setiap tindakan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat
banyak. Alam akan mengatur semua pihak akan senang dan bahagia. Inilah yang
menjadi cikal-bakal doktrin laissez faire-laissez passer yang kira-kira berarti :
biar kan semua terjadi, biarkan semua berlalu. Tanpa ada campur tangan
pemerintah, maka semua tindakan manusia akan berjalan harmonis, otomatis dan
bersifat self-regulating.

Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quesnay (1694-1774).


sebetulnya profesu awal Quesnay adalah sebagai dokter dan ahli dalam ilmu
bedah. Dikemudian hari ia diangkat sebagai anggota “Academie des Sciences”,
sebuah lembaga ilmiah yang memiliki wibawa sangat tinggi pada masa itu di
Prancis. Sejak itu ia mulai mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah
ekonomi.

Pada tahun 1758, Quesnay menulis buku Tableu Economique. Dengan latar
belakangnya, menggambarkan sistem ekonomi layaknya kehidupan biologis
tubuh manusia. Antara satu bagian tubuh dengan lainnya membentuk kesatuan
yang harmonis.

Quesnay membagi masyarakat ke dalam emap golongan : (1) kelas


masyarakat produktif, yaitu yang aktif mengelolah tanah seperti pertanian dan
pertambangan; (2) kelas tuan tanah; (3) kelas yang tidak produktif atau steri,
terdiri atas saudagar dan pengrajin; dan (4) jelas masyarakat buruh/labir yang
menerima upah dan gaji dari tenaganya.

Bagi Quesnay, tanah menjadi satu satunya sumber kemakmuran masyarakat.


Kelas tuan tanah dianggap sebagai penghisab belaka sebab memperoleh hasil
tidak melalui kerja. Kegiatan industri dan perdagangan dinilai tidak produktif
hanya mengubah bentuk/sifat barang. Dan juga hanya memindahkan barang dari
satu tempat ke tempat lainnya.

Karna kaum petani yang lebih paling produktid diantara keempat golongan
masyarakat tersebut, Quesnay menganjurkan agar kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang diambil oleh pemerintah harus ditunkukan terutama untuk meningkatkan
taraf hidup para petani bukan sebaliknya.
Dengan dasar pandangan tersebut, kaum merkantilis yang menganggap
bahwa sumber utama kemakmuran negara adalah dari surplus yang diperoleh dari
perdagangan luar negeri, dianggap sebagai suatu pandangan keliru oleh kaum
fisiokrat. Kaum fisiokrat juga mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan
berbagai regulasi perdagangan ketika seharusnya dibebaskan dari kontrol. Kaum
merkantilis dituduh telah membuat barang-barang menjadi lebih mahal dengan
menetapkan pajak yang tinggi.

Dibandingkan dengan pemikiran ekonomi yang sudah disebutkan terdahulu,


pemikiran Quesnay jauh lebih maju. Pola dan daris pemikiran yang dikemukakan
oleh Quesnay sudah tersusun dalam suatu kerangka dasar analisis tertentu
mengenai gejala, peristiwa dan masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Hasil Diskusi
(Pertanyaan)
1. Pada masa skolastika terdapat bacaan "ajaran gereja lebih dominan daripada
ekonomi" apa maksud nya? (Azizah Atika Nurdifa (2001016078) Kel. 1)
2. Pada bagian pemikiran kaum skolastik di zaman medieval,mengapa dijelaskan
bahwa ekonomi dikecam?
(Ashlika dian(2001016025)- Kel.3
3. Apa kelebihan & kelemahan dari paham merkantilisme? dan kenapa paham
merkantilisme sudah tidak relevan lagi dimasa modern ini? (Wijaya Agus
(2001016095) - Kel 3)
4. kaum fisiokratis telah menggunakan istilah mazhab bukan lagi pemikiran atau
pandang jadi apa perbedaan dari mazhab dan juga pemikiran
(Vina Agustiana (2001016058) -kel 1)

(Jawaban)
1. Karena pada saat itu filsuf - filsuf pada masa itu berasal dari gereja, mereka lebih
memilih ajaran geraja dan mengesampinkan ekonomi pada masa itu {Muhammad
Dicky(20001016112)-Kel. 2}
2.
3.kelebihan merkatilisme adalah sebagai berikut:
1. Membuat negaranya kaya dan makmur
2. Memberikan pangsa pasar yang pasti dan menjanjikan suatu negara
3. Membuat pertumbuhan industri tumbuh pesat, terutama industri galangan /
pembangunan kapal yang berujung pada eningkatkan lapangan kerja dan membuat
nilai expor suatu negara surplus
4. Meningkatkan hubungan luar negeri suatu negara
5. Meningkatkan luas jajahan
6. Membuat suatu negara menjadi kuat
7. Memberikan jalan untuk terciptanya penemuan – penemuan baru

Sedangkan kelemahan dari merkatilisme adalah:


1. Menimbulkan terjadinya konflik dan kebencian antar negara
2. Menyebabkan terjadinya kolonialisme / penjajahan
3. Membuat suatu negara terjebak dalam usaha untuk melakukan ekspor secara
terus menerus
4. Membuat suatu negara hanya mementingkan bidang perdagangan, sehingga
biang lain seperti pendidikan dan pertanian kurang diperhatikan.

Kenapa tidak di gunakan lagi pada zaman modern sekarang, karena banyak
kekurangan yang sangat melenceng yaitu menimbulkan konflik antar negara,
terjadinya kolonialisme, penjajahan .Oleh karena itu merkatilisme tidak di gunakan
lagi.{Hendrawan(2001016044)-kel.2}
4.

Anda mungkin juga menyukai