Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

KESEHATAN KERJA DI LABORATORIUM

Mata kuliah : ilmu kesehatan kerja


Dosen pengajar : Meilya Farika Indah,SKM.,M.Sc

Oleh

REZEKI AMALIA ASTUTY


NIM. 17070433

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN


MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANAJARMASIN 2017
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................... 1
C. Tujuan Penelitian........................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan tujuan k3............................................... 2


B. Peralatan yang ada di laboratorium............................... 5
C. Peralatan kerja di laboratorium...................................... 8
D. Cara mencuci tangan yang baik.................................... 12
E. Penanganan limbah...................................................... 13
F. Prosedur dalam laboratorium......................................... 15

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16

LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau
Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di
laboratorium kimia tak akan lepas dari berbagai kemungkinan
terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang
bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain
itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi
Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui
cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan .

Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran


terhadap keselamatan dan bahaya kerja dilaboratorium.Telah
banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik yang
bersifat luka permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan
dalam yang dapat menyebabkan penyakit kronis maupun akut,
serta kerusakan terhadap fasilitas – fasilitas dan peralatan
penunjang Praktikum yang sangat mahal harganya. Semua
kejadian ataupun kecelakaan kerja di laboratorium sebenarnya
dapat dihindari dan diantisipasi jika para Praktikan mengetahui dan
selalu mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium.

Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai


suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan
pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah


salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang
aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja.

Keamanan laboratorium merupakan hal yang penting,


sebagai upaya keselamatan dalam melaksanakan
pemeriksaan/praktikum di laboratorium, dengan tujuan melindungi
pekerja/praktikan dan orang disekitarnya dari resiko terkena
gangguan kesehatan yang ditimbulkan laboratorium.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dan tujuan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
(K3) dalam lab bakteriologi
2. Cara mencuci tangan yang baik dan benar
3. Penanganan limbah bakteriologis
4. Prosedur bekerja yang aman di laboratorium

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3) dalam laboratorium bakteriologi
2. Untuk mengetahui bagaimana mencuci tangan yang baik dan
benar
3. Untuk mengetahui penanganan limbah bakteriologis
4. Untuk mengetahui bagaimana prosedur bekerja yang aman di
laboratorium

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)


1. Pengertian dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Kep. 463/MEN/1993
Adalah “upaya perlindungan untuk tenaga kerja dan orang
lainnya di tempat kerja agar selalu dalam keadaan selamat
dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan efisien.”
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan
perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang
berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi
menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut,
pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja,
dan karakteristik pekerja serta orang yang berada di
sekelilingnya.
Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan
fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga
menciptakan kesenyamanan kerja dan keselamatan kerja
yang tinggi. Tidak ada sesuatu di tempat kerja yang terjadi
secara kebetulan tetapi karena ada alasan-alasan yang jelas
dan dapat diperkirakan sebelumnya. Pengawasan terhadap
alat maupun terhadap pekerja harus dilakukan secara teratur
dan berkesinambungan.
2. Tujuan dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Tujuan K3 ”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja
R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 :mewujudkan masyarakat dan
lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, sehingga
akan tercapai suasana lingkungan kerja yang aman, sehat,
dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik,
mental, sosial, dan bebas kecelakaan.

Tujuan kesehatan kerja adalah:

a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan ketingkat
yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan
sosial.
b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat
pekerja yang diakibatkan oleh tindakan/kondisi lingkungan
kerjanya.
c. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya
dari kemungkinan bahaya yang disebabkan olek faktor-faktor
yang membahayakan kesehatan.
d. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis
pekerjanya
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Beberapa
pendapat para ahli tentang tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja antara lain :

”Menurut Gary J. Dessler (1993), untuk sedapat mungkin


memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada
setiap pekerja dan untuk melindungi sumber daya manusia.”

”Menurut Suma’mur (1992), tujuan dari keselamatan dan


kesehatan kerja adalah :
a. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya
dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan kinerja.
b. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat
kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara
aman dan efisien.”
”Menurut pendapat Suma’mur (1992), menyebutkan
bahwa dalam aneka pendekatan keselamatan dan
kesehatan kerja antara lain akan diuraikan pentingnya
perencanaan yang tepat, pakaian kerja yang tepat,
penggunaan alatalat perlindungan diri, pengaturan
warna, tanda-tanda petunjuk, label-label, pengaturan
pertukaran udara dan suhu serta usaha-usaha terhadap
kebisingan.”
”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Kep. 463/MEN/1993, tujuan dari keselamatan dan
kesehatan kerja adalah mewujudkan masyarakat dan
lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera,
sehingga akan tercapai ; suasana lingkungan kerja yang
aman, sehat, dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja
yang sehat fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan.”
B. Peralatan yang Harus Ada di Laboratorium Bakteriologi
1. Ventilasi
2. Wastafel
3. Meja kerja
4. Emergency Alarm
5. Alat pemadam kebakaran
6. 2 pintu ( masuk/keluar dan darurat )
7. Terdapat toilet yang memadai
8. Dinding dan lantai mudah dibersihkan
Bentuk lab umumnya persegi panjang tanpa sudut,hal ini
untuk mencegah terjadinya penumpukan debu atau partikel
pengganggu lainnya yg dapat mengurangi tingkat kebersihan.

C. Peralatan kerja keamanan laboratorium


1. Jas laboratorium
2. Masker
3. Autoclave
4. Sarung tangan (safety glove disposible)
5. Inkubator
6. Sepatu laboratorium Ketentuan jas laboratorium:
1. Nyaman dipakai
2. Bahan kain yang cukup tebal
3. Berwarna Terang/putih
4. Berkancing(Non Resleting)
5. Panjang jas sampai Lutut dan dengan Lengan
6. Ukurannya Tidak terlalu Kecil ataupun terlalu besar
Jenis sepatu di dalam laboratorium bakteriologi:
1. Sepatu Latex/Karet
Tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra
pada permukaan licin.
2. Sepatu Buthyl
Melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde, alcohol,
asam, garam, dan basa.
3. Sepatu Vinyl
Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air,
pelumas dan darah.
4. Sepatu Nitrile
Tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia.
D. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan
menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia
dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari
ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku
mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang
merujuk pada kata kiasan.
Dalam keseharian, kita tidak terlepas dari kegiatan cuci
tangan, tapi seberapa yakinkah bahwa tangan anda bebas
dan nantinya tidak akan terinfeksi oleh kuman? karena
memang, terkadang kita jatuh sakit sementara sang dokter
mengatakan infeksi bisa dari mana saja termasuk dari
kebiasaan cuci tangan yang kurang tepat.
Ribuan bahkan jutaan kuman yang tidak kasat mata ada
disekitar kita. Sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau,
kita akan melakukan kontak atau bahkan impossible untuk
terhindar sama sekali (steril).
Karena itulah, kapan saja di saat kondisi badan lemah
terutama anak-anak, sistem pertahan tubuh (immunitas)
tidak mampu melawan keganasan (patogenitas) kuman-
kuman yang masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari, baik
melalui makanan dan minuman, setelah bekerja, bermain
ataupun keluar dari kamar kecil.
E. Penanganan Limbah Bakteriologis
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestik, yang lebih
dikenal dengan sampah, yang kehadirannya pada suatu
saatdan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis.Ditinjau secara kimiawi, limbah
ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dananorganik.
dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadirannya
berdampak negatifterhadap lingkungan.
Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari
kegiatan laboratorium. Limbah ini memiliki sifat khas yang
berbeda dengan limbah yang berasal dari kegiatan industri
karenabiasanya memiliki keragaman jenis limbah yang
sangat tinggi walaupun dari setiap macambahan yang
dibuang tersebut jumlahnya tidak banyak. Artinya limbah
laboratorium kimiameskipun volumenya masih relatif kecil
dibandingkan dengan limbah industri, namunjustru
mengandung jenis B3 yang sangat bervariasi dengan
konsentrasi yang relatif tinggi.Oleh karena itu, limbah ini
harus dikelola secara benar agar tidak
menimbulkanpencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan masyarakat. Limbah laboratorium dapat berasal
dari berbagai sumber, yaitu:
1. Bahan baku yang sudah kadaluwarsa,
2. Bahan habis pakai, misalnya medium perbenihan yang
tidak terpakai,
3. Produk proses di dalam laboratorium, misalnya sisa
spesimen,
4. Produk upaya penanganan limbah, misalnya jarum
suntik sekali pakai setelah di autoklaf

Penggolongan limbah:
1. Berdasarkan fasanya, limbah laboratorium digolongkan
menjadi:
a. limbah padat
b. limbah cair
c. limbah gas
2. Berdasarkan Klasifikasinya

a. Pelarut organik bebas halogen dan senyawa


organik dalam larutan

b. Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa


organik dalam larutan

c. Residu padatan bahan kimia laboratorium organik


d. Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian
kandungan kemasan pada pH 6 -8
e. Residu bahan anorganik beracun dan garam
logam berat danlarutannya
f. Senyawa beracun mudah terbakar
g. Residu air raksa dan garam anorganik raksa
h. Residu garam logam; tiap logam harus
dikumpulkan secara terpisah
i. Padatan anorganik
j. Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik

3. Berdasarkan Sifatnya, Limbah Laboratorium Digolongkan


Menja
a. limbah B3(Berbahaya dan Beracun)
b. limbah bakteriologis/infeksius
c. limbah radioaktif
d. limbah umum

Penanggulangan Limbah Laboratorium

Tujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko


pemaparan limbah terhadapkuman yang menimbulkan penyakit (patogen)
yang mungkin berada dalam limbahetrsebut. Penanganan limbah antara
lain ditentukan oleh sifat limbah, yaitu:
a. Limbah B3 (Berbahaya dan Beracun), dengan cara:
1. Netralisasi
Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti
kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2 Sebaliknya, limbah yang
bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti H2SO4 atau
HCI.Parameter netralisasi adalah pH dan sebagai indikator
dapat digunakan Phenol Phtalein(PP.). Zat ini akan berubah
pada pH 6-8 sehingga cukup aman digunakan jika pH
limbahberkisar antara 6,5-8,5.
2. Pengendapan/Sedimentasi, Koagulasi, dan Flokulasi
Kontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan
tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaOkarena dapat mengikat As, Zn, Ni.
Mn dan Hg.
3. Reduksi-Oksidasi
Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan
reaksi reduksi oksidasi(redoks) sehingga terbentuk zat yang
kurang/tidak toksik.
4. Penukaran Ion
Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation,
sedangkan anion beracun dapat diserapoleh resin anion.
b. Limbah Bakteriologis/Infeksius, dengan cara:
1. Metode Desinfeksi: penanganan limbah (terutama cair)
dengan cara penambahan bahan-bahan kimia yang dapat
mematikan atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi
tidakaktif.
2. Metode Pengenceran (Dilution): mengencerkan air limbah
sampai mencapai konsentrasiyang cukup rendah, kemudian
baru dibuang ke badan-badan air. Kerugiannya ialah
bahankontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada,
pengendapan yang terjadi dapatmenimbulkan pendangkalan
terhadap badan-badan air seperti selokan, sungai
dansebagainya sehingga dapat menimbulkan banjir.
3. Metode Ditanam (Landfill): menimbun limbah dalam tanah.
4. Metode Insinerasi (Pembakaran): memusnahkan limbah
dengan cara memasukkan kedalam insinerator. Dalam
insinerator senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan
keatmosfir sebagai CO2 dan H2O.
c. Limbah Radioaktif
Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil
dengan memakai radioaktif sekecilmungkin, menciptakan
disiplin kerja yang ketat dan menggunakan alat yang mudah
didekontaminasi. Penanganan limbah radioaktif dibedakan
berdasarkan:
1. Bentuk : cair, padat dan gas, tinggi-rendahnya tingkat
radiasi sinar gamma (γ), Tinggi-rendahnya aktifitas, Panjang-
pendeknya waktu paruh.
2. Sifat : dapat dibakar atau tidak.
Ada 2 sistem penanganan limbah radioaktif :
a. Dilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan
memakai proses peluruhan,peguburan dan pembuangan.
b. Dilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan
limbah radioaktif, seperti BadanTanaga Atom Nasional
(BATAN).
c. limbah umum
Limbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam
wadah kantong plastik diikat kuatdan dibakar di insinerator.
F. Prosedur Bekerja yang Aman di Laboratorium
Laboratorium merupakan suatu tempat untuk melakukan
percobaan dan penelitian, yang dilakukan oleh mahasiswa,
pelajar, dosen, peneliti dan lainnya. Percobaan ini dilakukan
menggunakan berbagai alat dan bahan khusus yang bisa saja
menyebabkan terjadinya kecelakaan, jika dilakukan dengan
cara yang salah atau tidak tepat. Kecelakaan juga dapat terjadi
akibat kelalaian atau kecerobohan dalam bekerja, sehingga
dapat membuat cedera pada pelaku dan bahkan pada orang
disekitarnya, karena itu keselamatan kerja di laboratorium
menjadi dambaan bagi pelaku dilaboratorium, maka bekerjalah
dengan baik dan benar.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan
praktikum di laboratorium bakteriologi, yaitu:
a. Melindungi petugas/ Praktikan

1). Hindari penyebaran percikan bahan infeksi dari spesimen


(mis : saat penanaman /pembakaran dengan sengkelit
2). Tempatkan spesimen pada wadah yang tahan bocor
3). Dekontaminasi permukaan meja dengan dekontaminan yang
sesuai
4).Cuci tangan pada saat yang tepat dengan sabun/desinfektan,
jangan menyentuh mulut, hidung dan mata saat bekerja
5). Jangan makan/minum/merokok saat bekerja
6). Gunakan jas praktikum saat bekerja
7). Hindari luka/tertusuk pada saat bekerja (lakukan segala
sesuatu dengan hati-hati)

b. Melakukan sterilisasi yang cukup sebelum mencuci


alat/membuang sisa specimen
c. Menyediakan tempat tersendiri untuk peralatan yang
digunakan dan telah terkontaminasi dengan bakteri
d. Menyediakan tempat untuk sampah terkontaminasi dan tidak
terkontaminasi
e. Gunakan sarung tangan dengan tepat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan
perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang berpotensi
membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan
penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan
kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik
pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya. Tujuannya
agar tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan
tingkat kesehatan yang tinggi sehingga menciptakan
kesenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi.
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air
ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk
menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun
tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan berbeda dengan
perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Penanganan limbah bakteriologis/infeksius, dengan cara:
a. Metode Desinfeksi
b. Metode Pengenceran (Dilution)
c. Metode Ditanam (Landfill)
d. Metode Insinerasi (Pembakaran)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu
melakukan praktikum di laboratorium bakteriologi, yaitu:

a. Melindungi petugas/ Praktikan


b.Melakukan sterilisasi yang cukup sebelum mencuci
alat/membuang sisa specimen.
c. Menyediakan tempat tersendiri untuk peralatan yang
digunakan dan telah terkontaminasi dengan bakteri.
d. Menyediakan tempat untuk sampah terkontaminasi dan tidak
terkontaminasi.
e. Gunakan sarung tangan dengan tepat
DAFTAR PUSTAKA

Harington. 2005. Buku saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC

http://santii.blog.uns.ac.id/2010/02/28/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-
k3-laboratorium/

http://e-journal.uajy.ac.id/3052/3/2TS11587.pdf

http://fkg.unair.ac.id/filer/buku%20pedmn%20K3PSTKG.pdf

http://dinkes.magetankab.go.id/node/11

https://www.academia.edu/5609829/LIMBAH_LABORATORIUM

www.biologi.unud.ac.id/ind/wp.../sop-laboratorium-di-biologi.doc

http://www.perkuliahan.com/makalah-keselamatan-kerja-di-laboratorium/

Anda mungkin juga menyukai