Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

Pemikiran Tokoh-Tokoh Klasik Lainnya

A. Thomas Robert Malthus (1766-1834)

Sewaktu ia diangkat sebagai dosen pada East India College,untuk pertama


kalinya ekonomi politik (political economy) diakui sebagai disiplin ilmu
tersendiri.Pemikiran-pemikirannya tentang ekonomi politik dapat diikuti dari
buku: Principles of Political Economy (1820); Definition of Political Economy
(1827); dan Essay on the Principle of Population as it Affects the Future
Improvement of Society (1798).
Dari buku Principle of Population,terlihat bahwa Malthus termasuk salah
seorang pengikut Adam Smith walaupun tidak semua pemikirannya sejalan
dengan pemikiran Smith.Di satu pihak,Smith optimis bahwa kesejahteraan umat
manusia akan selalu meningkat sebagai dampak positif dari pembagian kerja dan
spesialisasi.Sebaliknya,Malthus justru pesimis tentang masa depan umat manusia.
Sumber pesimis Malthus tidak lain dari kenyataan bahwa tanah sebagai salah
satu faktor produksi utama jumlahnya tetap.Di dunia ini jumlah tanah relatif
tetap.Kendati pemakaian tanah untu produksi pertanian bisa
ditingkatkan,peningkatannya tidak akan seberapa.Dalam banyak hal,justru jumlah
tanah untuk pertanian berkurang.Hal ini karena sebagian digunakan untuk
membangun perumahan,pabrik-pabrik,dan pembangunan lainnya.
Malthus mengamati manusia berkembang jauh lebih cepat di bandingkan
dengan produksu hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan
manusia.Karena hal tersebut,Malthus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi
malapetaka (disaster) yang akan menimpa umat manusia
Apa yang bisa dilakukan manusia agar terhindar dari berbagai persoalan
ekonomi dan masyarakat? Dalam Essay on the Principles of Population (1796)
Malthus menguraikan bahwa satu-satunya cara untuk menghundar dari
malapetaka adalah dengan melakukan pengawasan atas pertumbuhan
penduduk.Jalan keluar yang ia tawarkan adalah menunda usia perkawinan dan
mengurangi jumlah anak.
Pandangan Mathus diatas oleh sebagian pakar dipandang terlalu pesimis.
Dalam kenyataan, produktivitas tenaga kerja meningkat dari tahun ke tahun,
dimulai dengan “Revolusi Industri” pada abad ke-18 dan terakhir “Revolusi
Hijau” (penemuan bibit-bibit baru yang lebih unggul) dan “Revolusi Biru”
(penyediaan sarana irigasi untuk mem back-up revolusi hijau tersebut). kenyataan
menunjukkan bahwa kemakmuran masyarakat meningkat dari tahun ke tahun.
Walaupi ramalan Malthus dianggap berlebihan perlu diwaspadai negara Afrika
saat ini sering dilanda becana akibat kelaparan.
Kenyataannya berbagai macam konflik sebetulnya adalah manifestasi dari
terlalu banyaknya manusia di suatu wilayah. Jumlah manusia yang tak
terkendalikan menimbulkan perang, konflik, kerusakan dan berbagai penyakit
sosial lainnya. Juga berbagai bencana yang sudah banyak terjadi. Dari teori
Malthus diatas, mungkin saja ini merupakan “cara alam” untuk mengendalikan
jumlah kelarihan.
Selain tentang penduduk, karya Malthus di bidang lain juga ada.
Misalnya, Malthus bersama-sama dengan Ricardo secara sengit pernah
membantah teori Say yang mengingatkan bahwa penawaran akan selalu
menciptakan penawarannya sendiri, dan karenanya dalam perekonomian tidak
akan pernah terjadi kelebihan produksi. Akan tetapi, pandangan Malthus dan
Ricardo ini tidak dapat mendapat tanggapan yang wajar di zamannya, dan baru
diterima orang setelah dikembangkan oleh J.M Keynes kira-kira seabad
kemudian.

B. B. David Ricardo(1772-1823)

Dari sejarah hidupnya, Ricardo tidak memiliki latar belakang pendidikan


ekonomi yang cukup. Namun, pekrjaannya dalam bidang pasar modal yang sudah
digelutinya sejak berusia empat belas tahun membuatnya paham tentang dunia
ekonomi. James Mill, bapak John Stuart Mill adalah yang berjasa mendorong
Ricardo untuk menulis tentang masalah-masalah ekonomi. Permintaan tersebut
dikabulkan. Lagi pula, keberuntungan berbisnis dalam pasar modal
memungkinkannya ntuk pensiun pada umur empat puluh dua tahun dan memulai
karirnya sebagai ekonom.
Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor memegang peran penting
dalam perekonomian. Ide yang berasal dari Smith ini kemudian dikembangkan
menjadi teori harga-harga relatif berdasarkan biaya produksi, yaitu biaya labor
menjadi unsur utama, di samping biaya-biaya kapital. Kapital mendapat perhatian
yang cukup besar dalam analisis Ricardo sebab kapital tidak hanya mampu
meningkatkan produktivitas labor. Tetapi juga berperan dalam mempercepat
proses produksi sehingga hasil produksi dapat dengan cepat dinikmati atau
dikonsumsi. Perbedaan antara Smith dan Ricardo hanya dalam penekanan : Smith
lebih menekankan masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan, sedangkan
Ricardo lebih memperhatikan masalah pemerataan pendapatan di antara berbagai
golongan dan masyarakat.
Dalam buku The Pronciples of Political Economu and Taxation (1817),
Ricardo mengemukakan beberapa teori antara lain teori tanah; teori nilai kerja;
teori uang dan teori keuntungan kompratif dari perdagangan internasional.
Dalam teori tentang sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda
– beda. Ada yang subur, kurang subur hingga tidak subur sama sekali.
Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi. Dengan demikian untuk
menghasilkan satu – satuan unit produksi biaya rata (biaya rata – rata dan biaya
marjinal) yang lebih rendah pula.
Tentang teori nilai kerja dan upah alami, Ricardo mengatakan bahwa nilai
tukar suatu barang ditemukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan unruk
menghasilkann barang tersebut. Ongkos itu berupa biaya untuk bahan mentah dan
upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk dapat bertahan hidup (susbsiten)
bagi buruh yang bersangkutan. Upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk
sekedar dapat bertahan hidup ini disebut natural wages (upah alami).
Teori Ricardo lain yang paling terkenal dan sering dianggap andalan
utama sistem perdagangan bebas adalah teori keuntungan berbanding
(Comparative Advantage). Berdasarkan teori ini, menurut Ricardo, setiap
kelompok masyarakat atau negara sebaiknya mengkhususkan diri menghasilkan
produk yang dihasilkan lebih efesien.
Selanjutnya, kelebihan produksi atas kebutuhan dapat diperdagangkan
hasilnya dapat digunakan untuk membeli barang – barang lain yang tidak
dibutuhkan lebih banyak. Ini jauh lebih banyak dibandingkan jika barang –
barang tersebut harus dihasilkan sendiri. Dengan teori keuntungan berbanding itu,
tidak diragukan lagi Ricardo dianggap sebagai arsitek utama perdagangan bebas,
Berkat pengaruh Ricardo, timbul gerakan anticorn law antara tahun 1820 hingga
1850, suatu gerakan yang menentang diaturnya tata niaga jagung di Inggris.
Gerakan ini dipimpin oleh Cobden dan Bright serta didukung oleh Ricardo dari
pihak akademis.
C. Jean Baptize Say (1767-1832)
J.B. Say berasal dari Prancis dari kalangan pengusaha bukan dari kalangan
akademis. Keterkaitannya dengan pengembangan dengan teori-teori juga
berlangsung pada waktu ia sudah memasuki usia senja, mendekati usia 50 tahun.
Ia sangat memuja pemikiran-pemikiran Smith.sebagai pendukung yang
loyal, ia sangat berjasa dalam menyusun dan melakukan kodifikasi terhadap
pemikiran-pemikiran Smith secara sistematis. Hasil kerjanya dirangkum dalam
bukunya Traite d’economie polotique (1903)
Jean juga dapat dikatan sebagai orang pertama yang berbicara tentang
enterprenuer dan juga orang pertama yang berjasa mengklarifikasikan faktor-
faktor produksi atas tiga bagian yaitu tanah, labor dan kapital.
Kontribusi Jean yang paling besar terhadap aliran klasik ialah pandangan
yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaan sendiri,
pendapatnya ini disebut Hukum Say (Says Low). Hukum Jean didasari pada
asumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan. Setiap ada produksi
akan ada pendapatan yang besarnya persis dengan nilai produksi tadi. Dengan
demikian, dalam keadaan seimbang produksi cenderung menciptakan
permintaannya sendiri akan produksi barang yang bersangkutan.
Dengan dasar asumsi seperti ini ia menggap bahwa peningkatan produksi
akan selalu diiringi oleh peningkatan pendapatan yang akhirnya akan diiringi pula
oleh peningkatan permintaa. Jadi dalam ekonomi yang menganut pasar
persaingan sempurna tidak akan perna terjadi kelebihan penawaran.kalopun ada
sifatnya hanya sementara. Pendapat Jean bahwa”produksi akan selalu
menciptakan permintaannya sendiri”menjadi pedoman dasar dalam
kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi selama kurun waktu seratus tahun.

D. John Stuart Mill (1806-1873)


Kebanyakan pakar ekonomi sepakat bahwa ajaran klasik mencapai
puncaknya di tangan J.S Mill. Bapak dari James Mill, juga seorang pakar
ekonomi. Mill junior (J.S.Mill) menerima pelajaran tentang ilmu ekonomi
langsung dari Mill Senior (James Mill).
Mill dikenal sebagai penulis yang sangat berbakat. Reputasinya sebagai
penulis diakui seswaktu ia menerbitkan bukunya yang pertama, A System of
Logic tahun 1843. Buku kedua, On The Liberty terbit tahun 1859. Dua bukunya
yang lain, yang dikenal lebih luas adalah ; Essay on Some Unsettled Questions of
Political Economy dan Principles of Political Economy With Some of Their
Applications to Social Philosophy (1848).
Dalam Principles of Political Economy pandangan-pandangan klasik
disempurnakan dan diberi sentuhan yang lebih manusiawi. Di tangan Mill,
individualisme tidak lagi tampil kasar dan kaku. Sebagai sesama kaum klasik,
Mill menentang pihak-pihak yang menuduuh paham laissez faire sebagai ‘ilmu
yang menyedihkan dan muram’ (dismal science) dan menuduh teori upah ricardo
sebagai ‘teori upah besi’.
J.S.Mill juga tidak terlalu kaku dengan campur tangan pemerintah. Kalau
pakar-pakar sebelumnya menganggap tabu campur tangan pemerintah, J.S.Mill
sedikit melonggarkan. Lebih jelas Mill membolehkan campur tangan pemerintah
berupa peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat
membawa ke arah peningkatan efisiensi dan penciptaan iklim yang lebih baik.

Pertanyaan
1. Uni
2. Ashlika (bunyi hukum say)
3. Salma (dalam buku, terdapat beberapa teori yang dikemukakan oleh david ricardo.
Contoh teori keuntungan kompratif)
4. Agus (kelebihan dan kekurangan teori sewa tanah)
Jawab
1. Atika
2. Vina ( "Penawaran agregat menciptakan permintaan agregat" "Penawaran
menciptakan permintaannya sendiri" "Penawaran mencerminkan permintaannya
sendiri")
3. Vina ( contoh, misal negara thailand dapat beras yang lebih unggul, daripada
indonesia)
4. Alfazri (+dapat memperhitungkan tinggi rendah harga berdasarkan tingkat
kesuburan tanah
-tidak dapat memperhitungkan letak tanah)

Buat penanya & penjawab bisa cantumin pertanyaan & jawaban nya disini ---- BAB
4.

(Pertanyaan)
1. Contoh pemikiran malthus yang tidak sejalan dengan Adam Smith (Agusniati-
2001016138)
2. Kontribusi terbesar terhadap ilmu klasik dan yang paling terkenal adalah hukum
say,apa isi yang dinyatakan didalam hukum say tsb?
( Ashlika Dian Kharisa Qolbi-2001016025)
3. Di dalam bukunya, david ricardo mengungkapkan berbagai macam teori salah
satunya teori keuntungan komparatif. Berikan salah satu contohnya (salma
dara_2001016074)
4. Apa kelebihan & kekurangan dari teori David Ricardo mengenai sewa tanah?
(Wijaya Agust-2001016095)
(Jawaban)
1. Adam Smith berpikir bahwa kesejahteraan umat manusia akan selalu meningkat
sebagai dampak positif dari pembagian kerja dan spesialisasi. Sebaliknya, Malthus
justru pesimis tentang masa depan umat manusia.
Sumber pesimisme Malthus tidak lain dari kenyataan bahwa tanah sebagai salah satu
faktor produksi utama yang jumlah nya tetap (selengkap nya ada di buku hal 48)
2.Hukum say didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan
pendapata.setiap ada produksi,akan ada pendapatan yang besarnya persis sama
dengan nilai produksi tadi dengan demikian,dalam keadaan seimbang produksi
cenderung menciptakan permintaannya sendiri akan produksi barang yang
bersangkutan jadi dengan dasar asumsi ini ia menganggap bahwa peningkatan
produksi akan selalu diiringi oleh peningkatan pendapatan,yang akhirnya akan diiringi
pula oleh peningkatan permintaan.
3. thailand dapat memproduksi beras yang lebih berkualitas dibandingkan
indonesia,maka thailand memiliki keunggulan koperatif karna bisa mengekspor beras
ke indonesia
4.

Anda mungkin juga menyukai