Anda di halaman 1dari 5

BAB V

Sosialisme Sebelum Marx

Sejak awal dikembangkannya ajaran liberalism-kapitalisme telah mengundang


berbagai reaksi yang kritis dari berbagai pihak.Reaksi tidak hanya dalam bentuk
perdebatan secara teoritis,melainkan juga dalam bentuk gerakan politik.Dibawah
panji-panji kapitalisme (tahap awal) di Eropa,golongan borjuis mulai menguasai
Negara.Oleh kaum borjuis Negara dijadikan sebagai kekuatan dan alat pemaksa
untuk mengatur organisasi ekonomi-politik dan kemasyarakatan guna memenuhi
berbagai kepentingan mereka.
Kondisi rakyat di bawah kaum borjuis dapat diikuti dari buku England Green
and Pleasant Land ynag ditulis oleh William Blake (1775-1827).Buku tersebut
berisi sindiran sangat pahit tentang akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
liberalisme-kapitalisme bagi masyarakat inggris.
Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara garis besar dapat
dipilih atas tiga kelompok:
1) Dari kelompok pemikir sosialis sebelum Marx;
2) Pandangan Marx dan Engels; dan
3) Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx.

A. Pengertian Sosialisme/Komunisme
Istilah sosialisme selain bisa digunakan untuk menunjukkan sistem
ekonomi,juga bisa digunakan untuk menunjukkan aliran falsafah,ideology,cita-
cita,ajaran-ajaran atau gerakan.Sosialisme oleh sementara orang juga diartikan
sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahannya paling kurang bertindak
sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat.
Dari uraian diatas jelas bahwa pada awalnya “sosialisme” dimaksudkan untuk
menunjukkan sistem-sistem pemilikan dan pemanfaatan sumber-sumber produksi
(selain labor) secara kolektif (Whittaker 1960).Dengan definisi itu,sosialisme bisa
mencakup asosiasi-asosiasi kooperatif maupun pemilikan dan pengoperasian oleh
pemerintah.
Sosialisme mengakibatkan semua alat-alat produksi, termasuk di dalamnya
tanah-tanah pertanian oleh negara, dan menghilangkan milik swasta
(Brinton,1981).
Dari uraian di atas, pada awalnya “sosialisme” dimaksudkan untuk
menunjukkan sistem pemilikan dan pemanfaatan untuk menunjukan sistem
pemilikan dan pemanfaatan sumber-sumber produksi (selain labor) secara
kolektif (Whittaker,1960). dengan definisi itu, sosialis bisa mencakup asosiasi-
asosiasi koorperatif maupun pemilikan dan pengoperasian oleh pemerintah.
Dengan definisi secara luas seperti ini negara-negara seperti (eks) Uni Soviet dan
Inggris yang dikuasai oleh partai buruh dapat dimasukkan ke dalam sistem
sosialis.
Sejak Revolusi Bolshevik tahun 1917, istilah “sosialisme” sering
digantikan dengan “komunisme”. Menurut Brinton (1981), sosialisme
menggambarkan pergeseran milik kekayaan dari swasta ke pemerintah yang
berlangsung secara perlahan-lahan melalui prosedur peraturan pemerintah dengan
memberikan kompensasi pada pemilik-pemilik swasta. Sementara itu dalam
“komunisme”, peralihan pemilik swasta ke tangan pemerintah tersebut
digambarkan terjadi secara cepat dan “revolusioner”, dilakukan secara paksa dan
tanpa kompensasi. Jadi, walaupun tujuan sosialisme dengan komunisme sama,
cara untuk mencapai tujuan sini sangat berbeda.

Kata “komunisme” secara historis sering digunakan untuk menggambarkan


sistem-sistem sosial. Barang-barang dimiliki secara bersama-sama dan
didistribusukan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-
masing anggota masyarakat. Produksi dan konsumsi bersama berdasarkan
kapasitas ini merupakan hal pkpk dalam mendefinisikan paham komunis, secara
motto mereka : dari setiap orang sesuai kemampuan, untuk setiap orang sesuai
kebutuhan.
Dalam masyarakat sosialis yang menonjol adalah rasa kebersamaan atau
kolektivisme. Salah satu bentuk kolektivisme yang ekstrem adalah komunisme.
Keputusan-keputusan ekonomi itu disusun, direncanakan, dan dikontrol oleh
kekuatan pusat. Komunisme dapat dikatakan sebagai bentuk sistem paling
ekstrem diantara golongan kiri sosialis, sebab untuk mencapai masyarakat
komunis yang dicita-citakan diperoleh melalui suatu revolusi.
Perekonomian yang didasarkan atas sistem yang segala sesuatunya serba
komando ini sering juga disebut sistem “perekonomian komando”. begitu juga,
karena dalam sistem komunis negara merupakan penguasa mutlak, perekonomian
komunis juga disebut “sistem ekonomi totaliter”. istilah ini merujuk pada suatu
kondisi sosial pemerintahan yang tidak main paksa dalam menjalankan
kebijaksanaan-kebijaksanaannya, melainkan dipercayakan pada asosiasi-asosiasi
individu secara bebas dalam sistem sosial kemasyarakatan yang ada.
Aliran sosialisme sebelum Marx sering dimasukkan ke dalam “sosialis”,
sedangkan sosialisme yang dikembangkan Marx digolongkan ke dalam
“komunis”. Cara lain menamakan sosialisme Marx adalah “marxisme”. Disebut
“marxisme” karena jasa Marx sangat besar dalam mengembangkan dan
memopulerkan aliran sosialis-komunis ini. Akan tetapi, kemudian paham
marxisme ini juga mengalami perkembangan. Jenis-jenis marxism ini juga
bervariasi, mulai dari marxisme ortodoks, neo-marcis, human-marxis, aliran Kiri
Baru, sosialis indipenden dan sebagainya.

Walaupun kemudian pengertian tentang sosialisme semakan bervariasi,


dapat dikatakan bahwa pandangan dari tiap-tiap aliran didasarkan pada ajaran
Marx dan Engels. Semua aliran marxisme tersebut pada intinya sama-sama
melihat, mempertanyakan, dan membahas mengapa dan bagaimana pola produksi
kapitalis. Namun yang terjadi proses pemiskinan, proses penyengsaraan, keadaan
keterbelakangan serta makin banyak dan berkembangnya jumlah “ tentara
cadangan industri” dan proses pembangunan dan kemajuan.

B. Sosialisme Utopis

Dilihat dari gagasannya tentang suatu negara, Plato sebenarnya dapat


dianggap sebagai pendukung atau bahkan pendiri ajaran sosialisme. Sebagaimana
dari bukunya “Republika”, Plato menganggap bahwa negara hanya akan baik
kalau dipimpin oleh orang-orang baik serta negarawan ulung, yang disaring
secara ketat dari seluruh anggota masyarakat.

Untuk menjamin tiap pemimpin mencurahkan seluruh waktunya hanya


untuk masyarakat, negara menjamin seluruh waktunya hanya untuk masyarakat,
menjamin segala kebutuhannya. Hal ini karena para pejabat tidak diperkanankan
mempunyai hak milik. Anak-anak dan istri mereka dikumpulkan bersama-sama di
bwah perlindungan dan pengawasan negara.

Owen mendirikan komunitas berdasarkan asas koperasi dalam sebuah


parallelogram, Fourier mendirikan phalanges, atau phalanx. Phalax merupakan suatu
unit komunitas terdiri dari sejumlah orang. Phalanx dikelilingi oleh daerah
pertaniannya sendiri, tempat kebutuhan akan makanan dihasilkan. Dalam sebuah
phalanx setiap orang harus bekerja menurut kesukaan, kecakapan, dan bakat masinh-
masing. Dalam angan-angan Fourier, phalanx harus berkembang perlahan-lahan,
tetapi pasti ke seluruh penjuru dunia. Semua ide Fourier ini dapat dilihat dalam
karangannya: Theory of Four Movements yang terbit tahun 1808

Untuk merealisasi cita-citanya, Fourier yang menganggap bahwa kebudayaan


Eropa sudah bangkrut, pindah ke daerah impian Amerika Serikat. Tokoh terakhir
yang merealisir cita-citanya dengan membentuk sebuah komunitas bersama adalah
Louis Blanc hanya khusus untuk koperasi prodksi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan para anggotanya. Untuk memajukan kesejahteraan para anggota, ia
memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk memiliki perusahaan.

Sementara itu, untuk mengangkat derajat kaum buruh, ia mengharapkan agar


pemerintah ikut aktif membantu usaha-usaha kaum buruh, termasuk dalam bidang
permodalan. Revolusi yang terjadi tahun 1848 memungkinkan didirikannya sebuah
koperasi produksi sesuai engan gagasan Blanc. Namun koperasi yang didirikan atas
gagasan Blanc tersebut tidak berhasil karena beberapa faktor antara lain karena
oposisi dari beberapa kapitalis, karena kekurangan modal, serta kelemahan-kelemahan
dalam pengelolaan.

Sebagai penutup, dapat dikatakan bahwa ide-ie para pemikir sosialis, seperti telah
disinggung di atas, kebanyakan masih bersifat utopis, bersifat angan-angan, yang oleh
Marx dinilai terlalu naif untuk diikuti. Idealisme mereka memang tinggi, tetapi secara
teoretis-praktis tidak bisa direalisasi.

Anda mungkin juga menyukai