Anda di halaman 1dari 16

Mohammad Mulyadi Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan dalam Masyarakat 221

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PENGANGGURAN DAN


KEMISKINAN DALAM MASYARAKAT

GOVERNMENT’S ROLE IN SOLVING UNEMPLOYMENT AND POVERTY IN SOCIETY

Mohammad Mulyadi
(Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Nusantara II, Lantai 2, DPRRI,
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270, Indonesia;
email: mohammadmulyadi@yahoo.co.id)

Naskah Diterima: 14 Juli 2016, direvisi: 24 Agustus 2016,


disetujui: 30 September 2016

Abstract
Unemployment and poverty itself has a very close relationship in the community. Due to rising unemployment then automatically
the level of poverty in this country will also increase. Government authorities as the policy is expected to play a role in addressing
the problem of unemployment and poverty. The purpose of this study is to identify and explain the role of government in addressing
unemployment and poverty in the community. Based on the study conducted, the result that social empowerment as an effort the
government is doing in addressing the problem of unemployment and poverty more highlighted because it contains two aspects: (1)
self-determination in which people with poor category is free to determine the problem-solving solutions; and (2) the government is
only a facilitator while the culprit remains the community with that status. Efforts to lower the unemployment rate and the poverty
rate is equally important. Because if people are unemployed does not mean having a job and income, and income owned of work
is expected to meet the necessities of life. If needs are met, it will not be poor. So it is said with the low unemployment rate (higher
employment), the poverty rate is also low, and vice versa.
Keywords: Unemployment, poverty, government, social empowerment

Abstrak
Pengangguran dan kemiskinan itu sendiri memiliki hubungan yang sangat erat dalam masyarakat. Karena dengan meningkatnya
pengangguran maka secara otomatis tingkat kemiskinan di negeri ini juga akan meningkat. Pemerintah sebagai pemegang otoritas
kebijakan diharapkan mampu berperan dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Tujuan kajian ini adalah untuk
mengetahui dan menjelaskan bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan dalam masyarakat.
Berdasarkan kajian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pemberdayaan sosial sebagai sebuah upaya yang pemerintah lakukan dalam
mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan lebih ditonjolkan karena di dalamnya terkandung dua aspek yakni (1) penentuan
nasib sendiri dimana masyarakat dengan kategori miskin bebas menentukan solusi pemecahan masalahnya; dan (2) pemerintah hanya
menjadi fasilitator sedangkan pelakunya tetap masyarakat dengan status tersebut. Upaya menurunkan tingkat pengangguran dan
menurunkan tingkat kemiskinan adalah sama pentingnya. Karena jika masyarakat tidak menganggur berarti mempunyai pekerjaan
dan penghasilan, dan dengan penghasilan yang dimiliki dari bekerja diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup. Jika kebutuhan
hidup terpenuhi, maka tidak akan miskin. Sehingga dikatakan dengan tingkat pengangguran rendah (kesempatan kerja tinggi) maka
tingkat kemiskinan juga rendah, begitupun sebaliknya.
Kata kunci: pengangguran, kemiskinan, pemerintah, pemberdayaan masyarakat

I. PENDAHULUAN kian frustasi dan kepercayaan kepada pemerintah


A. Latar Belakang semakin merosot, sedangkan ketidakpastian
mengenai kapan semua ini akan berakhir juga terus
Krisis ekonomi yang terjadi pertengahan 1997
menghantui masyarakat.1
telah mempengaruhi sendi-sendi dasar kehidupan
Ketidakstabilan politik dan ekonomi di tanah
masyarakat luas. Krisis ini telah mengakibatkan
air, telah membawa dampak kepada instabilitas
berbagai dampak sosial pada semua strata
keamanan. Begitu pula maraknya demonstrasi
masyarakat, seperti terjadinya kesenjangan yang
serikat pekerja dengan tuntutan kenaikan standar
semakin tajam antara kenaikkan harga-harga barang
upah minimum bagi pekerja, serta munculnya
kebutuhan pokok dengan daya beli masyarakat,
kesenjangan antar golongan kian melebar dan 1
Pada Maret 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran
semakin meningkatnya tingkat kriminalitas, penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio adalah
gangguan keamanan serta pengangguran. Akumulasi sebesar 0,397. Angka ini menurun jika dibandingkan
dari berbagai bentuk krisis membuat masyarakat dengan Gini Ratio Maret 2015 yang sebesar 0,408 dan Gini
Ratio September 2015 yang sebesar 0,402.
222 Kajian Vol. 21 No. 3 September 2016 hal. 221 - 236

reaksi terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) di Saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia
berbagai perusahaan, telah menimbulkan rasa kurang masih cukup tinggi. Indikator yang biasa digunakan
aman untuk berusaha khususnya bagi investor asing, untuk mengukur pengangguran adalah Tingkat
sehingga telah mendorong hengkangnya beberapa Pengangguran Terbuka (TPT). TPT umumnya
investor asing dari negeri ini. didefinisikan secara konvensional sebagai proporsi
Awal tahun 2016 ini masyarakat Indonesia angkatan kerja yang tidak bekerja dan mencari
kembali dikejutkan dengan penutupan dua pekerjaan. Ukuran ini dapat digunakan untuk
perusahaan elektronik raksasa asal Jepang, yakni mengindikasikan seberapa besar penawaran kerja
Panasonic dan Toshiba. Penyebabnya adalah daya yang tidak dapat terserap dalam pasar kerja di
beli masyarakat Indonesia yang terus tergerus, sebuah negara atau wilayah. Badan Pusat Statistik
sehingga berdampak pada penjualan produk (BPS) dalam rilis Berita Resmi Statistik menerangkan
elektronik. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja bahwa TPT di Indonesia pada Februari 2016 mencapai
Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal 7,02 juta orang atau 5,5 persen.
Indonesia (FSPMI), Said Iqbal, mengungkapkan Jumlah pengangguran secara nasional ini tentu
Toshiba telah menutup pabrik televisi di Kawasan saja dipengaruhi dengan jumlah pengangguran di
Industri Cikarang, Jawa Barat. Padahal, hanya ini satu daerah baik itu di perkotaan maupun di perdesaan.
pabrik yang tersisa dari enam perusahaan Toshiba Ketersediaan lapangan kerja yang relatif terbatas,
lain yang sudah tutup sebelumnya dalam 10 tahun tidak mampu menyerap para pencari kerja yang
terakhir.2 senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan
Lebih lanjut menurut Said, perusahaan lainnya bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya angka
yang ikut terhantam pemburukan ekonomi adalah pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-
Panasonic Lighting. Sebanyak dua pabriknya resmi masalah di bidang ekonomi, melainkan juga berbagai
ditutup, seperti Panasonic Lighting Indonesia (PLI) masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan
di Pasuruan, Jawa Timur, awal Januari ini dan satu kerawanan sosial.
pabrik lainnya di Kawasan Industri Bekasi pada Masalah ketersediaan lapangan kerja di
Februari 2016. Dalam 10 tahun terakhir, terdapat Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang
13 perusahaan di Indonesia yang sudah ditutup. cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah
Sebelumnya ada Panasonic komponen sudah ditutup, pengangguran yang besar dan pendapatan yang
sekarang tinggal tiga, yakni Panasonic Manufakturing relatif rendah. Pengangguran dapat menjadi beban
Indonesia (PMI), Panasonic Energy Indonesia yang keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan,
produksi baterai, dan Panasonic Healthcare yang dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan
produksi alat kesehatan. kriminal, serta dapat menghambat pembangunan
Kesemuanya itu telah berakibat kepada dalam jangka panjang.
semakin bertambahnya tingkat pengangguran, yang Dampak buruk dari pengangguran adalah
kemudian berdampak pada bertambahnya angka berkurangnya tingkat pendapatan masyarakat yang
kemiskinan. Pengangguran merupakan masalah pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran/
klasik yang selalu ada di setiap negara, termasuk di kesejahteraan. Kesejahteraan masyarakat yang turun
Indonesia. Keterbatasan akses terhadap pendidikan karena menganggur akan meningkatkan peluang
dan lapangan pekerjaan merupakan penyebab utama mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak
pengangguran. Keterbatasan lapangan pekerjaan memiliki pendapatan. Apabila pengangguran tidak
menyebabkan supply (penawaran) tenaga kerja di dapat diatasi, maka akan timbul keresahan sosial yang
pasar tenaga kerja melebihi demand (permintaan) mempunyai dampak yang buruk pada kesejahteraan
tenaga kerja untuk mengisi kesempatan kerja yang masyarakat serta prospek pembangunan ekonomi
tercipta. Akibatnya timbul kelompok angkatan dalam jangka panjang. Dengan demikian, tingginya
kerja yang tidak diberdayakan dalam kegiatan pengangguran akan berdampak pada peningkatan
perekonomian. Kelompok angkatan kerja yang kemiskinan di Indonesia.
berpendidikan cukup dan sesuai dengan tawaran
lapangan pekerjaan akan lebih mudah mendapatkan B. Rumusan Masalah
pekerjaan. Kemiskinan merupakan salah satu persoalan
mendasar, karena kemiskinan menyangkut
pemenuhan kebutuhan yang paling mendasar dalam

2
Liputan6.com, 2 Februari 2016, Produk Tak Laku Lagi, 2
Perusahaan Elektronik Tutup Pabrik di RI, (online) (http:// kehidupan. Dan kemiskinan merupakan masalah
bisnis.liputan6.com/read/2426692/produk-tak-laku-lagi-2- global karena kemiskinan merupakan masalah
perusahaan-elektronik-tutup-pabrik-di-ri, diakses tanggal yang dihadapi banyak negara. Kemiskinan juga
28 Juni 2016)
Mohammad Mulyadi Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan dalam Masyarakat 223
merupakan masalah kemanusiaan yang menghambat agar rakyat dapat hidup layak. Meskipun lapangan
kesejahteraan, sehingga semua orang sepakat bahwa kerja menjadi agenda setiap Pelita, masalah ini
kemiskinan harus ditanggulangi. tetap mendesak bagi Indonesia, mengingat angka
Pengangguran dan kemiskinan itu sendiri pengangguran masih cukup tinggi; dan pengangguran
memiliki hubungan yang sangat erat dalam merupakan sumber utama kemiskinan massal, baik
masyarakat hingga saat ini terutama di Indonesia. kemiskinan materi maupun non materi.
Karena dengan meningkatnya pengangguran maka Kesempatan kerja merupakan suatu kesempatan
secara otomatis tingkat kemiskinan di negeri ini yang diberikan kepada orang lain untuk menempati
juga akan meningkat. Upaya menurunkan tingkat posisi pekerjaan yang sesuai dengan kriteria yang
pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan diperlukan. Pada waktu sekarang ini banyak data
adalah sama pentingnya. Secara teori jika masyarakat statistik yang mengungkapkan semakin tingginya
tidak menganggur berarti mempunyai pekerjaan tingkat pengangguran setiap tahunnya di Indonesia.
dan penghasilan, dan dengan penghasilan yang Mengingat masyarakat miskin umumnya
dimiliki dari bekerja diharapkan dapat memenuhi menghadapi permasalahan terbatasnya kesempatan
kebutuhan hidup. Jika kebutuhan hidup terpenuhi, kerja dan berusaha, terbatasnya peluang
maka tidak akan miskin. Sehingga dikatakan dengan mengembangkan usaha, lemahnya perlindungan
tingkat pengangguran rendah (kesempatan kerja terhadap aset usaha, dan perbedaan upah serta
tinggi) maka tingkat kemiskinan juga rendah. Dengan lemahnya perlindungan kerja terutama bagi
demikian, berdasarkan data yang dihimpun dan pekerja anak dan pekerja perempuan. Terbatasnya
berbagai informasi yang diperoleh dari berbagai lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini seringkali
sumber, maka rumusan masalah dalam kajian ini menyebabkan mereka terpaksa melakukan
adalah bagaimana hubungan pengangguran dan pekerjaan yang beresiko tinggi dengan imbalan
kemiskinan serta bagaimana upaya pemerintah yang kurang memadai dan tidak ada kepastian akan
dalam mengatasinya?. keberlanjutannya.
Belum berhasil diatasinya masalah
C. Tujuan Penulisan ketenagakerjaan yang terpuruk ketika krisis
Tujuan penulisan dengan tema kajian tentang dan kurangnya perluasan kesempatan kerja
pengangguran dan kemiskinan dalam perspektif dapat dilihat dari kondisi ketenagakerjaan yang
sosilogi adalah untuk mengetahui dan menjelaskan menunjukkan belum adanya perbaikan. Tingginya
bagaimana hubungan pengangguran dan kemiskinan. tingkat pengangguran usia muda memerlukan
Tulisan ini memberikan gambaran yang komprehensif perhatian khusus, karena usia muda merupakan
tentang pengangguran dan bagaimana hubungannya transisi dari sekolah dan bekerja. Selain itu, usia
dengan kemiskinan agar dapat dicarikan solusi yang muda merupakan tingkat usia yang paling rentan
tepat oleh pemerintah dalam mengatasinya. terhadap kemiskinan yang disebabkan karena tiga
hal. Pertama, rumahtangga miskin mempunyai
D. Kerangka Teori jumlah tanggungan (orang muda yang masih dalam
tanggungan) besar, khususnya di daerah perdesaan.
1. Konsep Pengangguran
Kedua, kemiskinan seringkali diwariskan dari satu
Pengangguran merupakan salah satu masalah generasi ke generasi berikutnya. Banyak pemuda
sosial dalam pembangunan. Dalam hal ini lapangan yang berasal dari keluarga miskin terpaksa bekerja di
kerja menjadi wahana untuk menempatkan manusia usia yang sangat muda untuk memenuhi kebutuhan
pada posisi sentral pembangunan. Lapangan kerja keluarga dan biasanya mendapatkan pekerjaan yang
juga merupakan sumber pendapatan. Dengan tidak tetap dengan upah rendah. Ketiga, kaum muda
demikian Sumodiningrat menyatakan bahwa:3 merupakan masa transisi ke arah mandiri, mereka
Manusia atau angkatan kerja merupakan pada umumnya menemukan kesulitan mendapatkan
salah satu faktor produksi, sehingga bila timbul pekerjaan produktif karena kurangnya pengetahuan
pengangguran pada suatu masyarakat berarti dan integrasi dalam pasar kerja.
alokasi sumber daya dan produksi nasional relatif Kebijakan perluasan kesempatan kerja
kurang optimal. Karena itu, penyediaan lapangan dihadapkan pada dilema antara kebutuhan untuk
kerja merupakan salah satu prioritas pembangunan menciptakan pasar tenaga kerja yang mampu
di Indonesia, sebagai cara untuk memperluas memberi insentif peningkatan investasi industri yang
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya bersifat padat karya, dan perlunya perlindungan
Gunawan Sumodiningrat, Kebijakan Penanggulangan
3 pekerja terhadap kepastian kerja dan upah yang
Kemiskinan Indonesia: Agenda Kini Dan Ke Depan, Jakarta: layak.
Komite Penanggulangan Kemiskinan, 2003, hal. 5
224 Kajian Vol. 21 No. 3 September 2016 hal. 221 - 236

Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka
yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia panjang. Pengangguran struktural bisa
lebih kecil dari jumlah pencari kerja, kompetensi diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja, kurang seperti: akibat permintaan berkurang, akibat
efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kemajuan dan pengguanaan teknologi, akibat
kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat kebijakan pemerintah.
dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang 4. Pengangguran musiman (seasonal unemployment)
disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/ Pengangguran musiman adalah keadaan
mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi menganggur karena adanya fluktuasi kegiatan
atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan
yang menghambat inventasi, hambatan dalam seseorang harus nganggur. Contohnya seperti
proses ekspor impor, dan lain-lain. petani yang menanti musim tanam, pedagang
Menurut Sukirno, terdapat beberapa kelompok durian yang menanti musim durian.
pengangguran yang dilihat dari jam kerja, yaitu:4 5. Pengangguran siklikal
1. Pengangguran terselubung (disguised Pengangguran siklikal adalah pengangguran
unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak yang menganggur akibat imbas naik turun siklus
bekerja secara optimal karena suatu alasan ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja
tertentu. lebih rendah daripada penawaran kerja.
2. Setengah menganggur (under unemployment) 6. Pengangguran teknologi
adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara Pengangguran teknologi adalah pengangguran
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, yang terjadi akibat perubahan atau penggantian
biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang 7. Pengangguran siklus
dari 35 jam selama seminggu. Pengangguran siklus adalah pengangguran
3. Pengangguran terbuka (open unemployment) yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh perekonomian karena terjadi resesi.
tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya
jenis ini cukup banyak karena memang belum permintaan masyarakat (aggrerate demand).
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha
Dengan demikian, persoalan pengangguran
secara maksimal.
bukan hanya menyangkut masalah ekonomi,
Lebih lanjut menurut Sukirno, apabila dilihat dari melainkan juga masalah sosial. Dampak-dampak
penyebab terjadinya pengangguran, dikelompokkan yang ditimbulkannya akan berpengaruh terhadap
menjadi 7 macam: pelaksanaan pembangunan nasional baik dalam
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment) jangka pendek maupun jangka panjang.
Pengangguran friksional adalah pengangguran
2. Konsep Kemiskinan
yang sifatnya sementara yang disebabkan
adanya kendala waktu, informasi dan kondisi Fenomena kemiskinan yang ada dikenal dengan
geografis antara pelamar kerja dengan pembuka istilah ‘Gunung Es” yaitu yang tampak di permukaan
lamaran pekerja tidak mampu memenuhi sebenarnya tidak lebih dari akibat banyaknya
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan persoalan yang ada di dasar (di bawah air). Maka
kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu bukan kemiskinan itu yang perlu dipecahkan,
daerah akan meningkatkan kebutuhan akan melainkan sebaliknya, persoalan mendasar yang
sumber daya manusia yang memiliki kualitas melatarinya yang harus diselesaikan lebih dulu.
yang lebih baik dari sebelumnya. Kemiskinan, pada kenyataannya, lebih dilihat
2. Pengangguran konjungtural (cycle unemployment) dari sudut ekonomi semata. Batasan kemiskinan
Pengangguran konjungtoral adalah adalah suatu kondisi di mana orang tidak memiliki
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan harta benda atau mempunyai pendapatan di bawah
gelombang (naik-turunnya) kehidupan batasan nominal tertentu. Tingkatan kemiskinan
perekonomian/siklus ekonomi. dinilai atau ditentukan berdasarkan ukuran-ukuran
3. Pengangguran struktural (structural unemployment) materi, seperti: kondisi fisik dari bangunan atau
Pengangguran struktural adalah pengangguran lingkungan permukiman.
yang diakibatkan oleh perubahan struktur Menurut Bambang Sudibyo dalam Dewanta
menyatakan bahwa: “Substansi kemiskinan adalah

4
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, Edisi Ketiga, Jakarta: PT. kondisi deprevasi terhadap sumber-sumber
Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 328-331. pemenuhan kebutuhan dasar yang berupa sandang,
Mohammad Mulyadi Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan dalam Masyarakat 225
pangan, papan dan pendidikan dasar.” Senada 5
keluarga. Kedua istilah itu merujuk pada perbedaan
dengan pendapat tersebut, Kuncoro menyebutkan sosial yang ada dalam masyarakat berangkat dari
konsep kemiskinan sebagai perkiraan tingkat distribusi pendapatan.
pendapatan dan kebutuhan. Perkiraan kebutuhan Perbedaannya adalah pada kemiskinan absolut
hanya dibatasi pada kebutuhan pokok atau kebutuhan ukurannya sudah terlebih dahulu ditentukan dengan
dasar minimum yang memungkinkan seseorang angka-angka nyata dan atau indikator atau kriteria
untuk dapat hidup secara layak. Bila pendapatan yang digunakan, sementara pada kemiskinan relatif,
tidak dapat memenuhi kebutuhan minimum, maka kategorisasi kemiskinan ditentukan berdasarkan
orang dapat dikatakan miskin. Sedangkan kemiskinan perbandingan relatif tingkat kesejahteraan antar
menurut BPS, adalah kondisi seseorang yang hanya penduduk. Kategori ini dapat digunakan untuk
dapat memenuhi kebutuhan makannya kurang dari mengukur kemiskinan konsumsi maupun kemiskinan
2100 kalori perkapita perhari. Kemiskinan dapat pula keterbelakangan yang bersifat multidimensi.
diartikan sebagai kondisi dimana tidak tercapainya Dalam kemiskinan absolut, standar kemiskinan
kehidupan yang layak dengan penghasilan US$ 1 dihitung berdasarkan nilai uang yang dibutuhkan
perhari (World Bank).6 untuk membayar jumlah kalori minimal yang
Saat ini ukuran kuantitatif lebih banyak digunakan dibutuhkan untuk hidup sehat dan kebutuhan non-
oleh pengambil kebijakan, seperti jumlah pemilikan makanan tertentu; Tingkat pendidikan yang dianggap
barang, jumlah kalori yang dikonsumsi atau tingkat tertinggal ditetapkan berdasarkan kemampuan
pendapatan perkapita per bulan. Mengukur tingkat membaca/menulis (melek huruf) atau kelulusan dari
kemiskinan berdasarkan pendapatan rumah tangga sekolah dasar. Standar-standar ini tidak akan berubah
(bukan per kapita) setara beras. Alasannya karena meskipun tingkat kemakmuran masyarakat berubah.
beras merupakan komoditas strategis, makanan Standar kemiskinan absolut digunakan untuk
pokok dan kemungkinan dijadikan menentukan menganalisis angka kemiskinan oleh dunia dengan
standar upah (gaji) minimum. Oleh karena itu menetapkan garis kemiskinan US$ 1 per orang per hari
perubahan harga beras diasumsikan akan diikuti dan angka kemiskinan yang dihitung BPS. Kemiskinan
perubahan harga barang kebutuhan pokok lain. BPS relatif memandang kemiskinan berdasarkan kondisi
dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional riil tingkat kemakmuran masyarakat. Garis kemiskinan
(BKKBN) mendefinisikan bahwa mereka yang miskin ditetapkan sebesar 20% dari rata-rata pendapatan
adalah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk di suatu daerah. Ketertinggalan pendidikan
pangan (= beras) dan non pangan. diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk
Adapun tingkat kemiskinan dibedakan dalam usia 15 tahun ke atas.
dua kategori yaitu kemiskinan absolut dan relatif,
Nugroho menjelaskan bahwa :7 Kontribusi konsumsi 20% penduduk
Garis pengeluaran terendah
Seseorang dikatakan miskin secara absolut =
Kemiskinan Kontribusi konsumsi 20% penduduk
apabila tingkat pendapatannya tidak cukup untuk
pengeluaran tertinggi
memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan,
sandang, papan, kesehatan dan pendidikan.
Sedangkan kemiskinan relatif adalah keadaan Standar ini dapat berubah antar-waktu dan
perbandingan antara kelompok pendapatan dalam antar-tempat, sehingga seolah-olah kemiskinan
masyarakat, yaitu antar kelompok masyarakat akan selalu ada sepanjang waktu. Kemiskinan relatif
yang mungkin tidak miskin karena mempunyai dianggap sebagai alat penting untuk melihat isu
tingkat pendapatan yang lebih tinggi dari pada ketimpangan yang sering mendapat sorotan dalam
garis kemiskinan dan kelompok masyarakat yang kehidupan sehari-hari. Meskipun kemiskinan absolut
miskin karena mempunyai tingkat pendapatan dapat dihapuskan, isu kemiskinan akan tetap disoroti
relatif lebih rendah dari pada garis kemiskinan. jika standar hidup layak suatu masyarakat meningkat
Kemiskinan absolut dan relatif adalah konsep sejalan dengan meningkatnya tingkat kemakmuran
kemiskinan yang mengacu pada kepemilikan materi masyarakat.
dikaitkan dengan standar kelayakan hidup seseorang/
II. PEMBAHASAN

5
Awan Setya Dewanta, Kemiskinan dan Kesenjangan di
Indonesia, Yogyakarta : Aditya Media, 1999, hal. 11. Masalah kemiskinan mempunyai hubungan

6
Mudrajad Kuncoro, Otonomi dan Pembangunan Daerah, yang erat dengan pengangguran. Dalam berbagai
Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang, Jakarta : diskusi, seminar maupun hasil penelitian ditemukan
Erlangga, 2004, hal. 5 hubungan atau pengaruh yang kuat antara

7
Heru Nugroho, Negara, Pasar, dan Keadilan Sosial, pengangguran dengan kemiskinan, sebab salah satu
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, hal. 188.
variabel penyebab kemiskinan adalah pengangguran.
226 Kajian Vol. 21 No. 3 September 2016 hal. 221 - 236

Apabila dikaitkan dengan pengangguran, maka Kemiskinan alamiah yang terjadi di Indonesia
secara umum ada tiga sebab utama kemiskinan. banyak dialami oleh petani. Kemiskinan tersebut
Pertama, kemiskinan alamiah, yaitu kemiskinan yang dapat dilihat pada kualitas sumber daya alam
disebabkan oleh kondisi alami seseorang; misalnya sehingga peluang produksi menjadi kecil. Dalam
cacat mental atau fisik, usia lanjut sehingga tidak lingkup pertanian, sumber daya yang mempengaruhi
mampu bekerja, dan lain-lain. Kedua, kemiskinan munculnya kemiskinan adalah kualitas tanah yang
kultural, yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh relatif kurang subur, dan iklim.
rendahnya kualitas SDM akibat kultur masyarakat Kondisi kemiskinan seperti ini menurut
tertentu, hal ini biasanya terjadi disebabkan karena Kartasasmita disebut sebagai “Persisten Poverty”
adanya kesalahan pada subjeknya; misalnya rasa yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun
malas, tidak produktif, bergantung pada harta temurun. Daerah seperti ini pada umumnya
warisan, dan lain-lain. Ketiga, kemiskinan struktural, merupakan daerah yang kritis sumberdaya alamnya
yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kesalahan atau daerah yang terisolir.
sistem yang digunakan negara dalam mengatur Salah satu daerah di Indonesia yang jumlah
urusan rakyat. Hal ini biasanya terjadi disebabkan penganggurannya naik adalah Daerah Istimewa
oleh kebijakan pemerintah. Sistem sosial dan politik Yogyakarta (DIY). TPT di DIY pada tahun 2015 naik
yang dibangun oleh negara ternyata merupakan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan
suatu sistem yang secara sistematis membuat data Sensus Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
sebagian masyarakat kita menjadi tidak berdaya BPS DIY, TPT pada Agustus 2014 sebanyak 3,33%.
yang secara tidak langsung menyebabkan seseorang Sementara pada Agustus 2015, TPT mencapai 4,07%.9
menjadi miskin. Salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi DIY
adalah Gunungkidul merupakan salah satu ikon
a. Pengangguran dan Kemiskinan Alamiah daerah miskin, karena daerahnya dikenal tandus dan
Kemiskinan alamiah adalah keadaan miskin berkapur. Topografi Gunungkidul bergelombang,
karena dari awalnya memang miskin. Kemiskinan semua wilayahnya berada di atas pegunungan kapur
alamiah terjadi antara lain akibat kondisi alami kawasan Pegunungan Seribu yang membentang dari
seseorang; misalnya cacat mental atau fisik, usia Samudera Indonesia hingga ujung utara wilayahnya.
lanjut sehingga tidak mampu bekerja. Selain itu, Faktor lain adalah besarnya ombak laut selatan
kelompok masyarakat tersebut menjadi miskin membuat nelayan lokal yang sebagian besar
karena tidak memiliki sumberdaya yang memadai menggunakan perahu motor tempel kesulitan melaut
baik sumberdaya alam, sumberdaya manusia, setiap saat. Hasil tangkapan yang kecil sekaligus juga
penggunaan teknologi yang rendah maupun melemahkan posisi tawar mereka dalam transaksi
sumberdaya pembangunan, atau kalaupun mereka penjualan. Di samping itu, pola usaha nelayan yang
ikut serta dalam pembangunan, mereka hanya bersifat musiman dan tidak menentu menyebabkan
mendapat imbalan pendapatan yang rendah. masyarakat miskin di kawasan pesisir cenderung
Menurut Baswir kemiskinan alamiah adalah sulit keluar dari jerat kemiskinan. Kondisi kemiskinan
kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang dialami oleh masyarakat nelayan menyebabkan
alamiah seperti karena cacat, sakit, usia lanjut atau terjadinya pewarisan kemiskinan antar-generasi.
karena bencana alam. 8 Pada dasawarsa 80-an, Gunungkidul terkenal
Kemiskinan alamiah lebih kepada kondisi dengan kekeringan dan bahan makanan gaplek
seseorang yang mengalami keterbatasan fisik (singkong kering yang dijemur). Selain itu, Gunungkidul
yang harus diterima sejak lahir atau mungkin pada era tersebut terkenal sebagai penyedia buruh
mengalami musibah kecelakaan atau penyakit yang rumah tangga di ibukota Jakarta. Kondisi semacam
menyebabkan ia tidak mampu bekerja sehingga itulah yang menjadikan Gunungkidul dikenal sebagai
menganggur dan pada akhirnya tidak mampu daerah miskin karena mempunyai banyak penduduk
memenuhi kebutuhan hidupnya. yang menganggur.
Kondisi masyarakat yang demikian, biasanya Di Indonesia, lahan subur kini bersaing dengan
masuk dalam salah satu kategori penyandang konversi lahan untuk industri dan perumahan. Dengan
masalah kesejahteraan sosial atau yang saat ini lebih sumber daya alam yang terbatas membuat petani
dikenal dengan nama pemberdayaan pelayanan harus menerima kenyataan, yakni penguasaan lahan
kesejahteraan sosial. sempit, sehingga produksi menjadi tidak efisien.

9
Pikiran Rakyat, 9 November 2015, Pengangguran Terbuka
DIY Naik Signifikan, (online), (http://www.pikiran-rakyat.

8
Revrisond Baswir, Agenda Ekonomi Kerakyatan, Yogyakarta:
com/ekonomi/2015/11/09/349224/pengangguran-
Pustaka Pelajar, 1997, hal. 21.
terbuka-diy-naik-signifikan, diakses 29 Juni 2016)
Mohammad Mulyadi Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan dalam Masyarakat 227
b. Pengangguran dan Kemiskinan Kultural Berdasarkan fakta empirik yang terjadi di Papua,
Kemiskinan kultural, adalah budaya yang kebudayaan kemiskinan merupakan adaptasi dan
membuat orang miskin, yang dalam antropologi penyesuaian oleh sekelompok orang pada kondisi
disebut dengan mentalitas atau kebudayan marginal mereka, tetapi bukan untuk eksistensinya
kemiskinan sebagai adanya budaya miskin. Seperti, karena sejumlah sifat dan sikap mereka lebih banyak
masyarakat yang pasrah dengan keadaannya dan terbatas pada orientasi kekinian dominannya sikap
menganggap bahwa mereka miskin karena turunan, rendah diri, apatis, dan sempitnya pada perencanaan
atau karena dulu orang tuanya atau nenek moyangnya masa depan.
juga miskin, sehingga usahanya untuk maju menjadi Faktor budaya inilah yang menjadi salah satu
kurang. Kemiskinan kultural berhubungan dengan penyebab terjadinya tragedi kemiskinan dalam suatu
sikap seseorang atau kelompok masyarakat yang masyarakat. Apabila kapabilitas masyarakatnya tinggi
banyak dipengaruhi oleh gaya hidup, kebiasaan akan dengan mudah untuk melakukan resistensi atau
hidup dan budayanya. perlawanan terhadap ketidakadilan struktural.
Istilah kebudayaan kemiskinan untuk pertama
kalinya dikemukakan oleh seorang antropolog Amerika, c. Pengangguran dan Kemiskinan Struktural
Oscar Lewis dalam Suparlan dimana kebudayaan Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan
dalam pengertian Oscar Lewis mencakup apa yang yang disebabkan oleh penguasa yang membuat
diyakini (nilai-nilai), respon dalam tindakan (sikap), dan kebijakan. Banyak bukti yang dapat kita lihat di negeri
abstraksi-abstraksi dari kelakuan (pola-pola kelakuan).10 ini yang menjadi penyebab kemiskinan struktural. Kita
Kemiskinan bisa terjadi pada suatu daerah dapat melihat perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme
karena individu/masyarakat di daerah tersebut yang sudah mendarah daging pada pejabat tinggi
terbiasa atau suka hidup miskin. Misalnya kehidupan sampai pejabat rendah di negeri ini. Usaha untuk
masyarakat pedalaman, individu/masyarakat yang memutuskan rantai lingkaran setan ini menjadi sulit
memiliki budaya malas bekerja, individu/masyarakat disembuhkan. Begitu juga sistem perekonomian
yang puas dengan apa yang diwariskan oleh nenek “kapitalistik” yang diterapkan di Indonesia sistem
moyang/orang tua, dan lain-lain. ekonomi itu sangat memihak golongan konglomerat
Salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai yang semakin memperparah keadaan rakyat miskin.
cukup banyak sumber daya alam, namun daerahnya Fenomena kapitalistik itu tampak dari
masih terbilang miskin adalah Papua. Menurut menjamurnya minimarket yang membuat pasar-
Laporan Jurnalisitik Kompas Tahun 2007, bahwa pasar tradisional dan warung-warung rakyat yang
warga Papua asli mempunyai banyak kesempatan menjadi sumber pendapatan sebagian masyarakat
untuk bekerja. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Indonesia yang berprofesi pedagang menjadi sangat
Pemerintah Kota Jayapura menyusul kecemburuan sulit untuk bertahan ditengah kepungan retail
sosial terhadap warga pendatang adalah dengan modern. Pemerintah seolah tutup mata, padahal
memberikan kios kepada warga Papua asli di Pasar keberadaan minimarket terus menggusur pedagang
Abepura, Ampera, dan Entrop. Namun mereka tradisional serta warung-warung rakyat ini.
tidak memanfaatkan kesempatan tersebut untuk Akibatnya para pedagang tradisional tersebut,
mengembangkan usaha. Mereka lebih memilih tidak mampu bersaing dan berada pada kondisi
jalan pintas mencari uang dengan cara menjual kios dimana ia harus gulung tikar dan menganggur.
yang sudah dibagikan secara gratis oleh Pemkot Bagi pedagang yang memiliki modal besar dalam
Jayapura.11 berdagang, tentu tidak sulit untuk beralih profesi.
Menurut Johsz Mansoben, dosen Universitas Tapi bagi mereka yang memiliki modal kecil, hasil
Cendrawasih mengakui lambannya transformasi pinjaman dari bank, tentu akan menjadi sulit dalam
ekonomi bagi warga asli Papua karena kentalnya mempertahankan pendapatannya.
akar budaya, mereka sudah terbiasa dalam kondisi Dampak dari semua ini, perlahan tapi pasti
disediakan oleh alam, pola hidup berburu, meramu adalah rendahnya taraf hidup masyarakat (miskin).
dan berladang pindah menjadi ciri keseharian mereka Di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, aturan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini berbeda perundang-undangan seperti peraturan daerah atau
dengan pola perdagangan ekonomi pasar, dengan peraturan pendukung lainnya sudah jelas. Dalam
distribusi kerja dan pembagian peranan yang jelas.12 Perda DKI No. 2 Tahun 2002 sendiri sudah diatur
zonasi antara toko modern dengan berbagai kelas
10
Parsudi Suparlan, Kemiskinan di Perkotaan, Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 1984, hal. 32. dengan pasar tradisional ataupun dengan UKM yang
11
Laporan Jurnalistik Kompas, Ekspedisi Tanah Papua, berada di lingkungan tersebut. Persoalannya adalah
Jakarta: Kompas, 2008, hal. 231. adanya oknum yang memberikan izin, padahal
12
Ibid.
228 Kajian Vol. 21 No. 3 September 2016 hal. 221 - 236

persyaratan yang dimiliki untuk mendirikan pasar/ adalah kemiskinan akibat dari super struktur
toko modern tidak lengkap. Artinya perilaku birokrasi yang membuat sebagian anggota atau kelompok
sangat dipengaruhi oleh kekuatan uang. masyarakat tertentu mendominasi sarana ekonomi,
Fenomena tersebut di atas adalah salah satu sosial, politik dan budaya. Struktur ini menyebabkan
contoh bentuk pemiskinan yang disebabkan oleh tidak adanya pemerataan, tidak berkembangnya
perilaku birokrasi yang buruk. Rakyat yang harusnya kualitas dan daya kreasi rakyat dalam pelaksanaan
dijadikan subyek pembangunan oleh negara, justru pembangunan serta dipinggirkannya peran dan
hanya menjadi obyek pembangunan. Kekayaan partisipasi masyarakat dalam setiap pelaksanaan
negara yang harusnya digunakan untuk kesejahteraan pembangunan yang terindikasi dengan melemahnya
rakyat, dijual melalui program privatisasi. tingkat keswadayaan masyarakat.
Tetapi yang paling utama, kemiskinan adalah Kemiskinan di negara ini muncul sebagai akibat
produk dari sistem ekonomi kapitalistik yang dari model pembangunan di Indonesia yang lebih
melahirkan pola distribusi kekayaan yang tidak adil. menekankan pada pertumbuhan ekonomi secara
Distribusi menjadi sangat buruk karena sistem dan berlebihan (economic overtone) dan mengabaikan
kebijakan yang diambil tidak tepat. Sementara itu, perhatian pada aspek budaya kehidupan bangsa.
kaum kaya dengan sejumlah modal yang dimilikinya Kemiskinan merupakan faktor dominan yang
mampu menambah kekayaannya, dan mereka mempengaruhi persoalan kemanusiaan lainnya,
mampu memengaruhi para pengambil kebijakan, seperti keterbelakangan, kebodohan, ketelantaran,
sehingga sebagian besar produk kebijakan yang kematian dini. Problema buta huruf, putus sekolah,
diambil mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan anak jalanan, pekerja anak, perdagangan manusia
usahanya untuk menumpuk kekayaan yang (human trafficking) tidak bisa dipisahkan dari
dimilikinya. masalah kemiskinan.
Seseorang yang berada di lingkungan masyarakat Semua fenomena yang kita saksikan tersebut
yang mempunyai karakteristik antara lain: distribusi sesungguhnya adalah kebijakan neoliberalisme.
penguasaan resources yang timpang, gagal dalam Banyak orang yang bertanya, apa itu kebijakan
mewujudkan pemerataan kesempatan memperoleh neoliberalisme dan mengapa negara kita para
pendidikan, institusi sosial yang melahirkan pemimpinnya menerapkan kebijakan yang
berbagai bentuk diskriminasi. Dengan memahami memarjinalkan rakyat miskin tersebut. Paham
akar masalah kemiskinan, akan lebih mudah bagi neoliberalisme pada dasarnya adalah usaha dalam
kita untuk memahami fenomena kemiskinan mencari cara bagaimana memindahkan aset ekonomi
yang semakin menjadi di sekeliling kita. Beberapa negara menjadi kepemilikan pribadi atau swasta.
pertanyaan muncul dari serangkaian peristiwa yang Dalih mereka adalah supaya pemerintahan berjalan
menyeret aparatur birokrasi pemerintah sebagai efisien sekaligus memperbaiki indikator perbaikan
sumber daya yang mengelola negeri ini, diantaranya ekonomi negara.
adalah (1) Bukankah akar kemiskinan di negeri ini Di Indonesia, pelaksanaan agenda-agenda
adalah perilaku eksploitatif akibat penerapan bunga ekonomi neoliberal secara masif berlangsung
sehingga kita setiap tahun harus menghabiskan setelah perekonomian Indonesia dilanda krisis
sebagian besar anggaran negara untuk membayar moneter pada 1997/1998 lalu. Secara terinci hal itu
bunga pinjaman? (2) Bukankah akar kemiskinan di dapat disimak dalam berbagai nota kesepahaman
negeri ini adalah birokrasi yang korup dan pemusatan yang ditandatatangani Pemerintah bersama IMF.
kekuasaan di tangan kekuatan politik dan pemilik Setelah berakhirnya keterlibatan langsung IMF pada
modal sehingga tidak jelas lagi mana kepentingan 2006 lalu, pelaksanaan agenda-agenda tersebut
publik dan mana kepentingan pribadi? selanjutnya dikawal oleh Bank Dunia, ADB dan
Kenyataan yang sekarang terjadi adalah USAID. Kita bisa melihat terjadinya penjualan hampir
kebijakan negara mengakibatkan adanya kelompok semua aset BUMN kepada pihak asing.
masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan Dari tiga sebab utama tersebut, yang paling
(poverty trap), deprivasi (social deprivation), isolasi, besar pengaruhnya adalah kemiskinan stuktural.
ketidakberdayaan dan ketiadaan akses kepada Sebab, dampak kemiskinan yang ditimbulkan bisa
sumberdaya alam, sarana dan prasarana sosial sangat luas dalam masyarakat. Kemiskinan jenis
ekonomi dan kesenjangan. inilah yang menggejala di berbagai negara dewasa ini.
Kemiskinan yang terjadi di Indonesia lebih kepada Tidak hanya di negara-negara sedang berkembang,
bentuk kemiskinan struktural atau buatan, karena tetapi juga di negara-negara maju. Beberapa bentuk
sebenarnya secara alamiah Indonesia mempunyai kebijakan yang berdampak pada kemiskinan adalah (1)
cukup potensi dan sumber daya yang cukup untuk Rendahnya taraf pendidikan. Taraf pendidikan yang
tidak mengalami kemiskinan. Kemiskinan struktural rendah mengakibatkan kemampuan pengembangan
Mohammad Mulyadi Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan dalam Masyarakat 229
diri terbatas dan menyebabkan sempitnya lapangan menanggapi atau memberikan respon terhadap
kerja yang dapat dimasuki. Taraf pendidikan yang permasalahan-permasalahan ataupun kegiatan-
rendah juga membatasi kemampuan untuk mencari kegiatan yang terjadi dalam masyarakat. Seperti
dan memanfaatkan peluang; (2) Rendahnya derajat yang dinyatakan oleh Pounds & Garretson yang
kesehatan. Taraf kesehatan dan gizi yang rendah dikutip Khairuddin bahwa: “In this periode of
menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya rapidly expanding knowledge it becomes of greater
fikir dan prakarsa; (3) Terbatasnya lapangan kerja. information to the individual to know how to solve
Keadaan kemiskinan karena kondisi pendidikan dan his problem, how to find the information, when
kesehatan diperberat oleh terbatasnya lapangan needed, and how to verify it.” Dengan demikian
pekerjaan, dan (4) Kondisi keterisolasian. Banyak taraf pendidikan yang sangat rendah pada umumnya
penduduk miskin, secara ekonomi tidak berdaya bergandengan dengan informasi dan pengertian
karena terpencil dan tersolasi. Mereka hidup yang serba terbatas. Dengan demikian, segala
terpencil sehingga sulit atau tidak dapat terjangkau kesempatan (access) pun serba terbatas. 14
oleh pelayanan pendidikan, kesehatan dan gerak Pendidikan menjadi barang mewah yang
kemajuan yang dinikmati masyarakat lainnya.13 sulit dijangkau oleh masyarakat luas, khususnya
warga kurang mampu. Hal ini meningkatkan angka
1) Rendahnya Taraf pendidikan
putus sekolah pada masyarakat miskin yang pada
Pendidikan merupakan salah satu pilar gilirannya berdampak pada peningkatan angka
terpenting dalam meningkatkan kualitas manusia, pengangguran, anak jalanan, pekerja anak dan
untuk menghadapi tantangan sesuai dengan kriminalitas. Apabila pendidikan tidak mampu lagi
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, menjadi pemutus rantai kemiskinan, maka anak-anak
dan global. Oleh karena itu, dalam batang tubuh akan menjadi korban yang paling nyata dari dampak
UUD 1945 diamanatkan pentingnya pendidikan sosial yang ditimbulkannya. Dalam jangka panjang
bagi seluruh warga negara seperti tertuang dalam lemahnya investasi sosial di bidang pendidikan
pasal 28B ayat (1) yaitu bahwa setiap orang berhak akan memperburuk keberdayaan masyarakat dan
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan menghambat pembangunan kualitas sumber daya
dasar, berhak mendapatkan pendidikan dan manusia.
mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan Sampai kini, bangsa ini belum menempatkan
teknologi, seni budaya demi meningkatkan kualitas pendidikan sebagai panglima pembangunan
hidupnya demi kesejahteraan umum manusia, dan nasional. Anggaran pendidikan yang memadai
Pasal 31 ayat (1) yang mengamanatkan bahwa setiap tidak terwujud karena ternyata para penyelenggara
warga negara berhak mendapatkan pendidikan. negara secara kolektif tidak meyakini akan manfaat
Pendidikan merupakan hak dasar yang harus yang dipetik dari pola investasi besar-besaran di
diprioritaskan. Dipenuhinya hak tersebut akan dunia pendidikan.
memberi landasan yang kuat bagi peningkatan Padahal bila dikaji dan ditafsirkan lebih
kualitas pembangunan manusia Indonesia. mendalam kandungan UUD 1945 itu, ada dua sisi yang
Khairuddin mengatakan bahwa: harus menjadi titik berat perhatian bangsa Indonesia.
Melalui pendidikan orang akan mampu untuk Pertama, setiap warga negara berhak mendapatkan
memikirkan dan berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan
taraf hidupnya. Di samping itu, sudah menjadi dasar. Kedua, negara wajib menyukseskan bidang
kodrat manusia bahwa dirinya ingin mendapatkan pendidikan melalui tanggung jawab pembiayaan
sarana dan fasilitas yang akan mempermudah pendidikan.
untuk mencapai tujuan, sehingga perkembangan
teknologi untuk kemudahan-kemudahan manusia 2) Rendahnya Derajat Kesehatan
ini merupakan hasil pikir dalam suatu sistem budaya, Kesehatan merupakan investasi untuk
yang kebanyakan ditentukan oleh pendidikan. mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki
Disamping itu, daya serap bagi mereka yang peran penting dalam upaya penanggulangan
mempunyai pendidikan dan pengetahuan lebih kemiskinan. Dalam pelaksanaan pembangunan
tinggi jelas lebih tinggi pula dibandingkan dengan kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang
mereka yang berpendidikan dan pengetahuan yang (mindset) dari paradigma sakit ke paradigma
lebih rendah. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan sehat. Masyarakat miskin menghadapi masalah
apabila para petani yang mempunyai tingkat keterbatasan akses layanan kesehatan dan
pengetahuan yang lumayan dapat lebih awal
14
H. Khairuddin, Pembangunan Masyarakat: Tinjauan Aspek
Sriharini, Strategi Pemberdayaan Masyarakat Miskin,
13
Sosiologi, Ekonomi dan Perencanaan, Yogyakarta: Liberty,
Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara, 2007, hal. 114-115. 2000, hal. 149-150.
230 Kajian Vol. 21 No. 3 September 2016 hal. 221 - 236

rendahnya status kesehatan yang berdampak pada bayi dan balita masih dianggap cukup tinggi. Masih
rendahnya daya tahan mereka untuk bekerja dan tingginya angka kematian pada bayi dan balita
mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak ternyata tidak hanya pada saat dilahirkan saja, akan
dari keluarga untuk tumbuh dan berkembang, dan tetapi banyak bayi dan balita yang meninggal akibat
rendahnya derajat kesehatan ibu. berbagai penyakit menular seperti diare dan ISPA.
Penyebab utama dari rendahnya derajat Hal ini disebabkan oleh banyaknya keluarga miskin
kesehatan masyarakat miskin selain kecukupan terlambat membawa bayi/balitanya ke Puskesmas
pangan adalah keterbatasan akses terhadap untuk segera mendapatkan pertolongan. Sedangkan
layanan kesehatan dasar, rendahnya mutu layanan pada jumlah angka prevelensi HIV/AIDS, malaria
kesehatan dasar, kurangnya pemahaman terhadap dan TBC, tingkat ketersediaan fasilitas air bersih dan
perilaku hidup sehat, dan kurangnya layanan sarana sanitasi di masyarakat dan tingkat kesadaran
kesehatan reproduksi. Selain itu jarak fasilitas perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat
layanan kesehatan yang jauh dan biaya yang mahal masih sangat memprihatinkan. Masih tingginya
merupakan penyebab utama rendahnya aksesibilitas penyebaran penyakit menular di masyarakat
masyarakat miskin terhadap layanan kesehatan yang disebabkan oleh banyak faktor yaitu rendahnya
bermutu. Indikator ketiadaan akses, sebagai ukuran kesadaran perilaku hidup bersih di masyarakat dan
tingkat kesulitan menjangkau tempat layanan kurangnya ketersediaan fasilitas air bersih serta
kesehatan terdekat. Hal ini menunjukkan bahwa sanitasi. Fenomena seperti ini biasanya terdapat di
masyarakat miskin sulit untuk menjangkau layanan lingkungan pemukiman kumuh dan pinggiran sungai.
kesehatan dan adanya kesenjangan antarwilayah Masyarakat miskin yang tinggal di pinggiran sungai
dalam layanan kesehatan. sangat tergantung pada perubahan permukaan air
Masalah lain adalah rendahnya mutu layanan sungai. Pada saat musim kemarau, mereka terpaksa
kesehatan dasar yang disebabkan oleh terbatasnya harus membeli air minum yang cukup mahal. Bagi
tenaga kesehatan, kurangnya peralatan, dan masyarakat miskin yang tidak mampu membeli,
kurangnya sarana kesehatan. Pemanfaatan layanan mereka terpaksa mengambil air dari sungai.
kesehatan oleh kelompok masyarakat miskin Air bersih merupakan salah satu kebutuhan
umumnya jauh lebih rendah dibanding kelompok pokok untuk memenuhi standar kehidupan manusia
kaya. Praktek petugas kesehatan yang paling sering secara sehat. Air bersih didefinisikan sebagai air
dimanfaatkan oleh masyarakat miskin adalah bidan yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
dan mantri yang lokasinya terdekat dari tempat memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
tinggal mereka. Kecenderungan penyebaran tenaga apabila telah dimasak. Masyarakat miskin seringkali
kesehatan yang tidak merata dan terpusat di daerah menghadapi kesulitan untuk mendapatkan air bersih
perkotaan mengurangi akses terhadap pelayanan dan aman. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya
kesehatan bermutu. Masalah lain dalam perluasan penguasaan sumber air, belum terjangkau oleh
akses layanan kesehatan bagi masyarakat miskin jaringan distribusi, menurunnya mutu sumber air,
adalah rendahnya anggaran yang tersedia bagi serta kurangnya kesadaran akan pentingnya air
pembangunan dan pelayanan kesehatan. bersih dan sanitasi untuk kesehatan.
Penyebab utama dari rendahnya derajat
3) Terbatasnya Lapangan Kerja
kesehatan masyarakat miskin adalah keterbatasan
akses terhadap layanan kesehatan dasar, rendahnya Ketersediaan lapangan kerja yang relatif
mutu layanan kesehatan dasar, kurangnya terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja
pemahaman terhadap perilaku hidup sehat, yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring
dan kurangnya layanan kesehatan reproduksi. dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya
Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai angka pengangguran tidak hanya menimbulkan
suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber masalah-masalah di bidang ekonomi, melainkan juga
daya manusia. berbagai masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan
Hal ini dapat dilihat dari kurangnya ketersediaan dan kerawanan sosial.
jumlah tenaga medis terlatih yang melayani Pengangguran merupakan salah satu masalah
masyarakat miskin terutama pada daerah pedesaan, pokok pembangunan. Dalam hal ini lapangan kerja
terpencil dan kepulauan. Banyak puskesmas belum menjadi wahana untuk menempatkan manusia
memiliki dokter dan tenaga kesehatan masyarakat. pada posisi sentral pembangunan. Lapangan kerja
Keterbatasan ini diperburuk oleh distribusi tenaga juga merupakan sumber pendapatan. Menurut
kesehatan yang tidak merata. Sumodiningrat bahwa:15
Indikator lainnya yaitu tingkat jumlah kematian
bayi, mengalami penurunan artinya tingkat kematian
15
Gunawan Sumodiningrat. Loc. Cit
Mohammad Mulyadi Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan dalam Masyarakat 231
Manusia atau angkatan kerja merupakan Kebijakan perluasan kesempatan kerja
salah satu faktor produksi, sehingga bila timbul dihadapkan pada dilema antara kebutuhan untuk
pengangguran pada suatu masyarakat berarti menciptakan pasar tenaga kerja yang mampu
alokasi sumber daya dan produksi nasional relatif memberi insentif peningkatan investasi industri yang
kurang optimal. Karena itu, penyediaan lapangan bersifat padat karya, dan perlunya perlindungan
kerja merupakan salah satu prioritas pembangunan pekerja terhadap kepastian kerja dan upah yang
di Indonesia, sebagai cara untuk memperluas layak.
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
4) Keterisolasian
agar rakyat dapat hidup layak. Meskipun lapangan
kerja menjadi agenda setiap Pelita, masalah ini Keterisolasian membuat penduduk yang tinggal
tetap mendesak bagi Indonesia, mengingat angka di daerah itu sulit meningkatkan taraf hidup mereka.
pengangguran masih cukup tinggi; dan pengangguran Jika sakit, mereka harus pergi ke puskesmas di desa
merupakan sumber utama kemiskinan massal, baik tetangga melintasi perbukitan. Jika ingin bersekolah
kemiskinan materi maupun non materi. mereka harus berjalan melintasi sungai masuk keluar
Kesempatan kerja merupakan suatu kesempatan hutan. Informasi tentang bagaimana mengolah
yang diberikan kepada orang lain untuk menempati sumber daya pertanian dan perikanan menjadi lebih
posisi pekerjaan yang sesuai dengan kriteria yang bernilaipun mereka tidak dapatkan.
diperlukan. Pada waktu sekarang ini banyak data Menjadi daerah yang terisolasi, tentu sangat
statistik yang mengungkapkan semakin tingginya sulit bagi masyarakatnya untuk berkembang.
tingkat pengangguran setiap tahunnya di Indonesia. Keterisolasian membuat bahan kebutuhan pokok
Mengingat masyarakat miskin umumnya masyarakat menjadi mahal, distribusi sumber daya
menghadapi permasalahan terbatasnya kesempatan menjadi sangat sulit sehingga hasil produksi menjadi
kerja dan berusaha, terbatasnya peluang kurang bernilai. Di beberapa daerah, hasil pertanian,
mengembangkan usaha, lemahnya perlindungan perkebunan dan perikanan menjadi busuk akibat
terhadap aset usaha, dan perbedaan upah serta buruknya sarana jalan dan jembatan yang harus
lemahnya perlindungan kerja terutama bagi dilalui oleh masyarakat untuk mengantarkan hasil
pekerja anak dan pekerja perempuan. Terbatasnya produksinya itu ke tempat lain.
lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini seringkali Di bidang pendidikan, keterisolasian tampak
menyebabkan mereka terpaksa melakukan pada distribusi tenaga kependidikan yang minim, di
pekerjaan yang beresiko tinggi dengan imbalan beberapa daerah ada sekolah yang gurunya harus
yang kurang memadai dan tidak ada kepastian akan mengajar dalam tiga kelas yang berbeda. Bahkan
keberlanjutannya. ada sekolah yang gurunya hanya satu orang, hal ini
Belum berhasil diatasinya masalah diperparah oleh kondisi jalan dan jarak sekolah yang
ketenagakerjaan yang terpuruk ketika krisis dan harus ditempuh berpuluh-puluh kilometer untuk
kurangnya perluasan kesempatan kerja dapat dilihat sampai ke sekolah tersebut.
dari kondisi ketenagakerjaan yang menunjukkan belum Dibidang kesehatan, keterisolasian tampak pada
adanya perbaikan. Tingginya tingkat pengangguran usia distribusi tenaga kesehatan yang minim, di beberapa
muda memerlukan perhatian khusus, karena usia muda daerah tidak tersedia puskesmas pembantu apalagi
merupakan transisi dari sekolah dan bekerja. Selain puskesmas yang layak sebagai tempat masyarakat
itu, usia muda merupakan tingkat usia yang paling untuk berobat. Hal ini diperparah oleh tidak adanya
rentan terhadap kemiskinan yang disebabkan karena dokter, bidan dan mantri yang mau mengabdikan
tiga hal. Pertama, rumahtangga miskin mempunyai dirinya untuk membantu masyarakat untuk berobat.
jumlah tanggungan (orang muda yang masih dalam Oleh sebab itu, pembangunan daerah yang
tanggungan) besar, khususnya di daerah perdesaan. terisolasi ini merupakan upaya terencana untuk
Kedua, kemiskinan seringkali diwariskan dari satu mengubah suatu daerah yang dihuni oleh komunitas
generasi ke generasi berikutnya. Banyak pemuda yang dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi dan
berasal dari keluarga miskin sehingga terpaksa bekerja keterbatasan fisik, menjadi daerah yang maju dengan
di usia yang sangat muda untuk memenuhi kebutuhan komunitas yang kualitas hidupnya sama atau tidak
keluarga dan biasanya mendapatkan pekerjaan yang jauh tertinggal dibandingkan dengan masyarakat
tidak tetap dengan upah rendah. Ketiga, kaum muda Indonesia lainnya. Pembangunan daerah terisolasi
merupakan masa transisi ke arah mandiri, mereka ini tidak hanya meliputi aspek ekonomi, tetapi
pada umumnya menemukan kesulitan mendapatkan juga aspek sosial, budaya, dan keamanan (bahkan
pekerjaan produktif karena kurangnya pengetahuan menyangkut hubungan antara daerah tertinggal
dan integrasi dalam pasar kerja. dengan daerah maju). Di samping itu kesejahteraan
kelompok masyarakat yang hidup di daerah terisolasi
232 Kajian Vol. 21 No. 3 September 2016 hal. 221 - 236

memerlukan perhatian dan keberpihakan yang besar jumpai banyak sekali yayasan-yayasan. Di antaranya
dari pemerintah. ada yang bergerak dibidang sosial, pendidikan, dan
sebagainya. Selain itu, kita jumpai pula banyak program
Keempat penyebab yang diuraikan tersebut,
swatanisasi badan usaha milik negara. Peran negara
yaitu keterbatasan pendidikan, keterbatasan
semacam ini, jelas telah menjadikan negara kehilangan
kesehatan, keterbatasan lapangan kerja dan
fungsi utamanya sebagai pemelihara urusan rakyat.
keterisolasian menunjukkan adanya lingkaran
Negara juga akan kehilangan kemampuannya dalam
kemiskinan. Rumah tangga miskin pada umumnya
menjalankan fungsi pemelihara urusan rakyat.
berpendidikan rendah karena berpendidikan
Akhirnya, rakyat dibiarkan berkompetisi secara bebas
rendah, maka produktivitasnyapun rendah, sehingga
dalam masyarakat. Realitas adanya orang yang kuat
imbalan yang diterima tidak cukup memadai untuk
dan yang lemah, yang sehat dan yang cacat, yang
memenuhi kebutuhan hidup minimum antara lain
tua dan yang muda, dan sebagainya, diabaikan sama
kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan
sekali. Yang berlaku kemudian adalah hukum rimba,
dan pendidikan, yang diperlukan untuk dapat hidup
siapa yang kuat dia yang menang dan berhak hidup.
dan bekerja. Begitupun dengan rumah tangga miskin,
Kesenjangan kaya miskin di dunia saat ini adalah
pada umumnya mereka memiliki tingkat kesehatan
buah dari diterapkannya sistem kapitalisme yang
yang rendah sehingga mereka sering sakit-sakitan
sangat individualis itu. Dalam pandangan kapitalis,
dalam bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya.
penanggulangan kemiskinan merupakan tanggung
Akibatnya rumah tangga miskin akan menghasilkan
jawab si miskin itu sendiri, kemiskinan bukan
keluarga-keluarga miskin pada generasi berikutnya.
merupakan beban bagi umat, negara, atau kaum
Keterisolasian dan keterbatasan lapangan kerja
hartawan. Dengan memahami akar masalah, akan
juga menghambat pengembangan kegiatan sosial
lebih mudah bagi kita untuk memahami fenomena
ekonomi dan membatasi peran serta penduduk
kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan yang
miskin dalam kegiatan pembangunan.
terjadi di sekitar kita. Selain itu akar kemiskinan
Keluarga yang jatuh pada perangkap
di negeri ini adalah perilaku eksploitatif akibat
kemiskinan seringkali tidak bisa ikut menikmati
penerapan bunga sehingga kita setiap tahun harus
hasil pembangunan dan justru menjadi korban
menghabiskan sebagian besar anggaran negara
pembangunan, rapuh, sulit mengalami peningkatan
untuk membayar bunga. Bukankah akar kemiskinan
kualitas kehidupan dan bahkan mengalami
di negeri ini adalah birokrasi yang korup dan
penurunan kualitas kehidupan. Dalam istilah
pemusatan kekuasaan di tangan kekuatan politik
Robert Chamber dalam Sriharini disebut sebagai
dan pemilik modal sehingga tidak jelas lagi mana
deprivation trap atau perangkap kemiskinan. Adapun
kepentingan publik dan mana kepentingan pribadi?
unsur-unsur yang terkandung dalam perangkap
Bukankah akar kemiskinan di negeri ini adalah buah
kemiskinan adalah kerentanan, kelemahan jasmani,
dari kejahatan kita terhadap lingkungan yang kita
ketidakberdayaan dan isolasi. Sehingga kemiskinan
rusak sedemikian masif dan ekstensif?
merupakan persoalan yang multidimensional yang
Kemiskinan bukanlah sesuatu yang terwujud
tidak saja melibatkan faktor ekonomi semata, tapi
sendiri, terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi
juga sosial, budaya dan politik.16
terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai
aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Aspek-
d. Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi
aspek yang utama adalah sosial dan ekonomi.
Pengangguran dan Kemiskinan Melalui
Karenanya keterbelakangan ekonomi suatu negara
Pemberdayaan Sosial
atau masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh
Kesalahan negara dalam mengatur urusan agama, kepercayaan, sikap hidup dan adat istiadat,
rakyat, hingga menghasilkan kemiskinan struktural, tetapi juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.
disebabkan oleh penerapan sistem kapitalisme. Dari kedua pendapat ini jelas memberikan gambaran
Menurut pandangan kapitalis, peran negara secara bahwa kemiskinan ditimbulkan oleh berbagai faktor.
langsung di bidang sosial dan ekonomi, harus Faktor-faktor tersebut dapat berupa aspek politik,
diupayakan seminimal mungkin. Bahkan, diharapkan ekonomi dan sosial budaya.
negara hanya berperan dalam fungsi pengawasan dan Selain itu beberapa faktor yang dianggap sebagai
penegakan hukum semata. Lalu, siapa yang berperan penyebab kemiskinan terkait dengan ke tiga aspek
secara langsung menangani masalah sosial dan itu, yaitu kelembagaan, regulasi/kebijakan ekonomi
ekonomi? Tidak lain adalah masyarakat itu sendiri atau dan masalah transparansi dan ‘good governance’.
swasta. Karena itulah, dalam masyarakat kapitalis kita Adapun penjelasannya sebagaimana berikut ini :

16
Sriharini, Op.cit, hal. 115. a. Kelembagaan: rakyat miskin tidak punya
akses ke pembuat keputusan dan kebijakan,
Mohammad Mulyadi Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan dalam Masyarakat 233
sedangkan kelembagaan yang ada tidak pernah proses, maka penanganan masalah akan diawali
menjaring atau menyalurkan aspirasi yang oleh suatu kegiatan identifikasi untuk menunjukkan
muncul dari bawah, dan setiap kebutuhan keberadaan masalah tersebut”.
rakyat miskin sudah didefinisikan dari atas oleh Biasanya ketidakmampuan masyarakat dalam
kelembagaan yang ada, sehingga kemiskinan mengidentifikasi masalah-masalah pembangunan
tidak terselesaikan. disebabkan oleh sikap acuh tak acuh (apatis)
b. Regulasi: kebijakan yang mengutamakan masyarakat yang memandang pembangunan adalah
kepentingan ekonomi. Kebijakan ekonomi yang tugas pemerintah bukan tugas mereka (masyarakat)
menggenjot investasi modal pada sektor-sektor bersama-sama dengan pemerintah. Cara pandang
industri yang tidak berbasis pada potensi rakyat inilah yang kemudian membuat masyarakat tidak
kebanyakan menutup kesempatan masyarakat merasa sebagai subyek pembangunan, sehingga
untuk mengembangkan potensinya dan menjadi masalah-masalah yang harusnya mampu diidentifikasi
akar proses pemiskinan. oleh masyarakat dan kemudian dicarikan solusinya
c. Good governance: tidak adanya transparansi dan bersama pemerintah bukanlah hal yang penting bagi
keterbukaan pada pembuatan dan pelaksanaan masyarakat. Padahal melalui forum RT maupun RW
kebijakan perkotaan mengakibatkan kebijakan yang ada di lingkungan mereka diharapkan mampu
hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu. menggali persoalan-persoalan yang selama ini
Segala bentuk regulasi diputuskan oleh lembaga- menghambat pembangunan masyarakat.
lembaga pembuat kebijakan tanpa mengikutkan Soetomo juga menyatakan pentingnya
para pelaku yang terlibat dan tidak memahami identifikasi masalah dalam penanganan masalah juga
aspirasi rakyat miskin sehingga kebijakan yang tampak dari adanya kenyataan, bahwa tidak jarang
muncul tidak mendukung rakyat miskin. masalah sosial tertentu sudah berlangsung dan
terjadi dalam masyarakat, akan tetapi masyarakat
Muara dari semua faktor penyebab kemiskinan
belum menyadari. Dengan demikian keberadaan
khususnya kemiskinan yang disebabkan oleh faktor
masalah di dalam masyarakat tersebut bersifat
struktural adalah perilaku penyelenggara negara yang
tersembunyi. Karena sifatnya yang tersembunyi
teridentifikasi ‘menderita penyakit birokrasi’ yang
itulah, menyebabkan masalah tidak dapat ditangani
dalam istilah kedokteran disebut dengan patologi
dan seringkali menjadi persoalan yang menghambat
birokrasi. Oleh karena itu, dalam kajian ini akan
pembangunan.
dibahas tentang kebijakan pemerintah dalam upaya
Permasalahan komunitas merupakan kondisi
penanggulangan pengangguran dan kemiskinan.
yang tidak diharapkan, karena itu selalu membutuhkan
Pemberdayaan sosial sebagi sebuah upaya
tindakan guna melakukan perubahan dan perbaikan.
yang pemerintah lakukan dalam mengatasi masalah
Oleh sebab itu kemampuan menemukan solusi dari
pengangguran dan kemiskinan lebih ditonjolkan
permasalahan komunitas merupakan hal penting
karena di dalamnya terkandung dua aspek yakni (1)
setelah dilakukan identifikasi masalah. Melihat
penentuan nasib sendiri di mana masyarakat dengan
kenyataan dari persoalan kemiskinan yang ada
kategori miskin bebas menentukan solusi pemecahan
di masyarakat, maka dibutuhkan kemampuan
masalahnya; dan (2) Pemerintah hanya menjadi
menemukan solusi yang menjadi usaha untuk
fasilitator sedangkan pelakunya tetap masyarakat
mempercepat laju proses pembangunan harkat dan
dengan status tersebut.
martabat masyarakat itu sendiri.
(1) Masyarakat Miskin Bebas Menentukan Solusi Kondisi seperti ini dapat saja terjadi, karena
Pemecahan Masalahnya kemampuan masyarakat dalam menemukan solusi
Dalam setiap komunitas masyarakat terdapat sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan
masalah-masalah yang tentunya harus mendapatkan dan wawasan yang dimilikinya. Sebagai contoh,
solusi yang terbaik. Namun sebelum menemukan masyarakat tidak mampu menemukan solusi dari
solusi yang terbaik, tentunya sangat dibutuhkan masalah rendahnya harga hasil panen mereka, baik
kemampuan mengindentifikasi hal yang menjadi hasil tani maupun hasil laut. Padahal rendahnya harga
masalah dalam komunitas tertentu. Jika penyebabnya hasil panen ini bisa disiasati dengan mengolahnya
ada di dalam diri individu atau kelompok miskin, agar menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi.
misalnya aspek budaya tidak mau bekerja keras, Selain itu program Teknologi Tepat Guna (TTG) yang
maka kebijakannya adalah memotivasi mereka ditawarkan pemerintah tidak dapat dimanfaatkan
bekerja keras agar dapat mandiri. secara baik oleh masyarakat, padahal program
Dengan demikian langkah awal dari penanganan ini adalah bentuk antisipasi pemerintah dalam
masalah yang ada di masyarakat adalah identifikasi mengatasi permasalahan masyarakat khususnya
masalah. Menurut Soetomo bahwa: “sebagai suatu masalah pengolahan hasil panen agar memiliki
234 Kajian Vol. 21 No. 3 September 2016 hal. 221 - 236

nilai jual tinggi. Di bidang kesehatan, permasalahan kebutuhan dan aktivitas masyarakat. Kemampuan
kesehatan yang menyangkut kebersihan lingkungan, Pemerintah sebagai teman, sahabat, mitra setia
khususnya buang air besar yang masih dilakukan di dalam membahas, mendiskusikan, membantu
lahan-lahan kosong atau di sawah karena minimnya merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan yang
fasilitas MCK (mandi,cuci, kakus). Untuk mengatasi dibutuhkan masyarakat perlu terus dikembangkan.
hal tersebut, sebagian masyarakat kemudian Sebagai fasilitator, harus dapat memberikan
mendirikan fasilitas MCK di pinggiran/atas sungai. konstribusi pada masyarakat.
Kondisi ini sebenarnya tidak menyelesaikan masalah Acuan kerja yang dipegangnya adalah mengikuti
karena akan timbul masalah baru, yaitu pencemaran dari belakang, tetapi memberikan peringatan bila
sungai yang dapat mendatangkan penyakit. akan terjadi penyimpangan (tutwuri handayani).
Hal demikian merupakan suatu Pada saat yang tepat mampu berada di antara
ketidakberdayaan masyarakat dalam memecahkan masyarakat, Pemerintah harus bisa memberikan
permasalahan, sebagaimana yang dikemukakan semangat (ing madya mangun karsa), dan sebagai
Conway dalam Suharto bahwa ”ketidakberdayaan pendamping, Pemerintah harus dapat dijadikan
(ketidakmampuan) disebabkan oleh beberapa faktor panutan masyarakat (ing ngarsa sung tulodo).
seperti ketiadaan jaminan ekonomi, ketiadaan Pelaksanaan program pemberdayaan
pengalaman, ketiadaan akses terhadap informasi, masyarakat merupakan sistem dan pola proses
ketiadaan dukungan finansial, ketiadaan pelatihan- perubahan yang dikehendaki dan direncanakan
pelatihan dan adanya ketegangan fisik maupun secara konseptual untuk memberdayakan
emosional”. masyarakat yang mencakup seluruh aspek kehidupan
dan penghidupan masyarakat baik fisik dan non fisik
(2) Pemerintah Sebagai Fasilitator
melalui lembaga kemasyarakatan, dengan tujuan
Pemerintah melihat penyandang masalah sosial mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan
seperti pengangguran dan kemiskinan sebagai orang masyarakat.
yang mengalami disfungsi sosial (sosial disfunctions).
Artinya pemerintah harus dapat menjadi fasilitator III. KESIMPULAN DAN SARAN
dalam mengubah kondisi masyarakat tersebut
A. Kesimpulan
menjadi berfungsi sosial yakni masyarakat
mampu menampilkan peran dan fungsi sosialnya Beberapa pengamat sosial-ekonomi
dalam masyarakat. Si miskin tidak semata-mata berpendapat bahwa pada dasarnya kegagalan
ditingkatkan ekonominya tetapi yang lebih penting program penanggulangan kemiskinan di Indonesia
dilatih diberdayakan dalam wadah kelompok untuk lebih disebabkan karena program pemerintah selama
mampu berperan dalam lingkungan sosialnya. ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran
Dalam kaitannya dengan kondisi di atas, maka bantuan langsung tunai untuk orang miskin. Hal
Pemerintah melalui berbagai elemennya, seperti itu antara lain, berupa beras dan program jaring
Kementerian Koperasi, Kementerian Perindustrian pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya
dan Perdagangan, Kementerian Tenaga Kerja dan seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan
Bappenas serta BUMN juga institusi keuangan bank, kemiskinan yang ada karena masyarakat miskin
melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan hal membutuhkan lapangan pekerjaan untuk memenuhi
tersebut. Dukungan diwujudkan melalui kebijakan kebutuhan hidupnya.
maupun pengadaan fasilitas dan stimulus lain. Selain Program-program bantuan yang berorientasi
itu, banyak dukungan atau bantuan yang diperlukan pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat
berkaitan dengan upaya tersebut, misalnya bantuan memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin.
berupa pengadaan alat produksi, pengadaan barang Program bantuan untuk orang miskin seharusnya
fisik lainnya juga diperlukan adanya sebuah metode, lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya
mekanisme dan prosedur yang memadai, tepat ekonomi produktif dan mampu membebaskan
guna, dan aplikatif serta mengarah pada kesesuaian ketergantungan penduduk yang bersifat permanen.
pelaksanaan usaha dan upaya pengembangan Salah satu upaya yang pemerintah yang perlu
dengan kemampuan masyarakat sebagai elemen terus-menerus dikembangkan adalah Usaha Kecil
pelaku usaha dalam suatu sistem perekonomian yang Mikro (UKM) Konsep sektor informal dan usaha
berbasis masyarakat, yaitu dalam bentuk UMKM. mikro menarik perhatian dan mendapat tanggapan
Pemerintah harus melepaskan perannya dari dari berbagai pihak karena sektor kegiatan usaha
penentu segalanya dalam pengembangan program ini menyangkut pemberdayaan perekonomian
belajar menjadi fasilitator masyarakat yang setiap rakyat, baik di pedesaan maupun di kota-kota. Hal
saat harus melayani dan memfasilitasi berbagai ini menjadi sangat penting karena sektor kegiatan
Mohammad Mulyadi Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan dalam Masyarakat 235
usaha ini menyangkut kehidupan sebagian terbesar strategi baru penanggulangan kemiskinan yang
dari rakyat Indonesia. Usaha kecil mikro atau usaha lebih menyentuh akar permasalahan kemiskinan.
mikro pada umumnya dimiliki dan dikelola oleh Pandangan konvensional menyebutkan kemiskinan
orang-orang miskin atau mendekati miskin. Biasanya sebagai masalah kekurangan modal dan menganggap
usaha mikro ini bergerak didalam sektor informal. masyarakat miskin sebagai obyek yang tidak memiliki
Berbagai upaya telah dilakukan, beragam informasi dan pilihan sehingga tidak perlu terlibat
kebijakan dan program telah dilakukan oleh dalam pengambilan keputusan kebijakan publik.
pemerintah dalam menanggulangi masalah Implikasi dari pandangan ini adalah Pemerintah
kemiskinan ini, sehingga tidak sedikit jumlah mempunyai peran dominan untuk menyediakan
dana yang telah dikeluarkan demi menanggulangi modal dan kebutuhan dasar masyarakat miskin.
kemiskinan. Tak terhitung berapa kajian dan ulasan Pendekatan ini terbukti kurang optimal dalam
telah dilakukan di universitas, hotel berbintang, dan memecahkan masalah kemiskinan bukan hanya
tempat lainnya. Belum lagi penyebarluasan pesan- disebabkan oleh kesulitan anggaran dan lemahnya
pesan moral kepada kelompok kaya. rancangan kebijakan karena tidak menyentuh
Strategi untuk mengatasi krisis kemiskinan akar masalah kemiskinan, tetapi juga tidak adanya
tidak dapat lagi dilihat dari satu dimensi saja, tetapi pengakuan dan penghormatan atas suara dan hak-
memerlukan diagnosa yang lengkap dan menyeluruh hak dasar masyarakat miskin.
(sistemik) terhadap semua aspek yang menyebabkan Pemerintah harus berupaya sekuat tenaga untuk
kemiskinan secara lokal. Penyediaan lapangan mengatur dan mengarahkan sektor-sektor produktif,
pekerjaan sangat diperlukan untuk mengatasi investasi publik dan regulasi yang lebih mengarah
kemiskinan yang terjadi pada karena masalah pada penyediaan lapangan kerja. Oleh sebab itu,
pengangguran. Peningkatan mobilitas tenaga kebijakan Pemerintah tentunya akan lebih berpihak
kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kepada masyarakat miskin yang disebabkan oleh
kesempatan kerja yang kosong dan melatih ulang pengangguran, sehingga kepentingan masyarakat
keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan miskin akan menjadi prioritas dalam pembangunan.
kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas
modal dilakukan dengan memindahkan industri
(padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah
pengangguran parah. Cara ini baik digunakan untuk DAFTAR PUSTAKA
mengatasi masalah pengangguran struktural.

B. Saran
Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia Buku
merupakan amanat konstitusional bagi pencapaian Baswir, Revrisond. 1997. Agenda Ekonomi
tujuan nasional, sebagai mana tercantum dalam Kerakyatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang
Dewanta, Awan Setya. 1999. Kemiskinan dan
Dasar 1945. Dalam Program Pembangunan nasional,
Kesenjangan di Indonesia. Yogyakarta: Aditya
dijelaskan bahwa kemiskinan sudah merupakan
Media.
masalah pokok nasional yang penanggulangannya
tidak dapat ditunda dengan dalih apapun. Khairuddin, H. 2000. Pembangunan Masyarakat:
Penanggulangan kemiskinan harus menjadi prioritas Tinjauan Aspek Sosiologi, Ekonomi dan
utama dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Perencanaan. Yogyakarta: Liberty.
Pemerintah sebagai salah satu penyelenggara Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan
negara dan pengemban amanat rakyat berperan Pembangunan Daerah, Reformasi, Perencanaan,
aktif untuk menciptakan perluasan kesempatan Strategi dan Peluang. Jakarta : Erlangga.
bagi terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin
seperti hak atas pekerjaan, hak atas pangan, hak atas Laporan Jurnalistik Kompas. 2008. Ekspedisi Tanah
pendidikan dan kesehatan dan sebagainya. Dengan Papua, Jakarta: Kompas.
memperhatikan sumberdaya dan sumberdana Nugroho, Heru. 2001. Negara, Pasar, dan Keadilan
yang tersedia, Pemerintah bertindak aktif dalam Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
memprioritaskan anggaran dan regulasi yang
mendukung pemenuhan hak-hak dasar. Sriharini. 2007. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Belum teratasinya masalah kemiskinan Miskin. Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara.
mendorong pemikiran akan perlunya suatu
236 Kajian Vol. 21 No. 3 September 2016 hal. 221 - 236

Sudradjat. 2000. Kiat Mengentaskan Pengangguran Internet


Melalui Wirausaha. Jakarta: Bumi Aksara. Liputan6.com, 2 Februari 2016, Produk Tak Laku Lagi, 2
Sukirno, Sadono. 2007. Makro Ekonomi. Edisi Ketiga. Perusahaan Elektronik Tutup Pabrik di RI, (online)
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. (http://bisnis.liputan6.com/read/2426692/
produk-tak-laku-lagi-2-perusahaan-elektronik-
Sumodiningrat, Gunawan. 2003. Kebijakan tutup-pabrik-di-ri, diakses tanggal 28 Juni 2016)
Penanggulangan Kemiskinan Indonesia:
Agenda Kini Dan Ke Depan. Jakarta: Komite Pikiran Rakyat, 9 November 2015, Pengangguran
Penanggulangan Kemiskinan. Terbuka DIY Naik Signifikan, (online),
(http://www.pikiran-rakyat.com/
Suparlan, Parsudi. 1984. Kemiskinan di Perkotaan. ekonomi/2015/11/09/349224/pengangguran-
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. terbuka-diy-naik-signifikan, diakses 29 Juni
2016)

Anda mungkin juga menyukai