PT Dharma Precision Parts adalah salah satu perusahaan Jumlah operator yang dibutuhkan untuk mengoperasikan
manufaktur lokal besar di Indonesia, didirikan pada tahun mesin ini adalah satu operator per sif. Buruh adalah salah satu
1997. PT Dharma Precision Parts spesialisi dalam proses aset utama bagi perusahaan karena mereka melakukan jenis
pemesinan yang memproduksi komponen dan juga memasok pekerjaan dalam menjalankan produksi. Buruh juga sebagai
ke beberapa perusahaan manufaktur yang beroperasi di operator memiliki aturan besar dalam menjalankan produksi,
Indonesia. PT Dharma Precision Parts juga sebagai pemasok produktivitas dan efisiensi perusahaan. Jumlah produksi masih
untuk perusahaan OEM (Original Equipment Manufacturer) mengandalkan kemampuan operator, dalam menghasilkan
dari beberapa jenis manufaktur yang bergerak di berbagai produk masih mengandalkan kemampuan operator terutama
bidang seperti otomotif, peralatan medis, dan peralatan rumah faktor alami manusia seperti kelelahan yang tidak dapat
tangga. Produk yang dihasilkan oleh PT Dharma Precision dihindari.
Parts juga memiliki kualitas tinggi, terbukti bahwa perusahaan Oleh karena itu, pengurangan operator adalah salah satu
ini dipercaya untuk memasok berbagai komponen untuk solusi untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran perusahaan.
Alasan untuk sistem otomatisasi diharapkan mengurangi biaya dengan menggunakan pengurangan operator mesin Bench
tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja Lathe. Dan, akan meningkatkan kualitas produk, karena
Automation system
detailing design Gambar 2 Identifikasi Kebutuhan Perangkat Keras
Perancangan Sistem Otomasi Proses Chamfer Part Stopper Valve pada Mesin Bench Lathe Sd-32A di
PT Dharma Precision Parts
Mohamad Ilham Fauzan, Haris Rachmat, Rino Andias Anugraha (hal.13 – 18)
4
udara bertekanan pada sistem dan juga memastikan tekanan
0
udara pada sistem yang dari kelembaban atau uap air yang
C0.1 = RESET terkandung di dalam udara yang dihasilkan oleh kompresor
dan juga untuk melumasi silinder. Manifold akan
WAIT FOR START mendistribusikan udara bertekanan untuk setiap katup
1 solenoid yang terpasang di atasnya. Kontrol kecepatan akan
ENTRY mengontrol kecepatan silinder di kedua arah, depan dan
WORKPIECE
C1.2 = START belakang berdasarkan kecepatan yang dibutuhkan pada setiap
RESTART Section 1: Screening Process
silinder. Dan, terakhir, silinder akan digerakkan oleh udara
2 CHECK bertekanan.
3 WORKPIECE
SEQUENCE
C7.8 = POSITIONING 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
8 CLAMP SOL. 1A 1
WORKPIECE 0
SOL. 1B 1
C8.9 = CLAMPED
0
9 DRILL
SOL. 2A 1
WORKPIECE
0
C9.10 = HOLE DRILL 1
SOL. 2B
0
10 RESET DRILL 1
SOL. 3
0
C10.11 = DRILL REVERSE
SOL. 4A 1
0
11 RELEASE CLAMP
SOL. 4B 1
C11.12 = UNCLAMPED 0
SOL. 5 1
12 MOVE BACK Section 2: Main 0
Process SOL. 6 1
0
Gambar 3 Sequential Function Chart SOL. 7 1
0
SOL. 8 1
0
MOTOR 1
0
Apabila menggunakan teknologi pneumatik yang
dioperasikan menggunakan udara bertekanan, maka tekanan Gambar 5 Time Chart
yang digunakan yaitu enam bar mengacu pada hasil
perhitungan pada user requirement specification dan juga Time chart menunjukkan alat atau aktuator yang sedang
tekanan udara standar yang digunakan di pabrik (Gambar 4). aktif sesuai dengan urutannya. Time chart membantu
mempermudah mencari letak kesalahan atau mengkonfigurasi
alat yang akan dijalankan. Time chart juga merepresentasikan
Compres sor
Maste r Valve
Filter Regul ator
Manif old
Solen oid Valve
Speed Contr ol
Cylind er urutan dari kerja alat sesuai dengan program PLC dan
memudahkan untuk melihat alat mana yang tidak bekerja
Gambar 4 Aliran Kerja Udara Bertekanan
semestinya.
C. Perbandingan Sistem
Untuk memperjelas perbedaan antara sistem eksisting
dan yang diusulkan, Tabel V berikut menunjukkan
Gambar 6 Waktu Proses Chamfer
perbandingan kedua sistem.
Dari aspek ekonomi, sistem usulan akan memberikan
TABEL V
PERBANDINGAN SISTEM manfaat bagi perusahaan. Dengan membandingkan kondisi
Sistem sistem produksi yang ada, hasil penerapan sistem usulan
No. Kategori Sistem Usulan ditunjukkan pada Tabel VI.
Eksisting
Proses chamfer dapat
Dilakukan TABEL VI
dilakukan secara
secara manual PERBANDINGAN KONDISI PRODUKSI
otomatis, dimana
menggunakan
Proses operator cukup men- Sistem Usulan Sistem Eksisting
1 satu operator
Chamfer
untuk
setup mesin di awal dan (Otomasi) (Manual)
mngecek kegiatan Jam kerja/sif (detik) 25200 25200
melakukan
produksi dan jumlah part Sif per hari 3 3
proses chamfer.
dalam feeder.
Waktu proses Waktu produksi
Proses Waktu proses sekitar 5 9.92
2 sekitar 7 – 10 (detik/pcs)
Chamfer lima detik. Produksi per sif 5.040 2.525
detik
Usia pakai tools drill bit (pcs)
dapat diperkirakan Produksi /hari (pcs) 15.120 7.575
Pengecekan
Cek usia pakai menggunakan layar Produksi/tahun 3.931.200 1.969.500
usia pakai
3 tools secara counter, sehingga
tools (drill (pcs)
manual perkiraan waktu untuk
bits) Pendapatan/tahun Rp Rp
mengganti dapat
diketahui. 393,120,000 196,950,000
Tidak dibutuhkan Profit per tahun Rp 78,624,000 Rp 39,390,000
Dibuthkan satu operator khusus untuk
operator tiap mengoperasikan mesin
Kebutuhan
4 shiftnya untuk secara satu sif penuh,
operator
mengoperasikan operator cukup men-
mesin. setup mesin sebelum
dimulainya produksi.