Anda di halaman 1dari 3

Bakat bisa diterjemahkan menjadi aptitude yang berasal dari kata aptus,menunjukan sesuatu

yang inherent dalam diri seseorang dan yanglebih banyak dikenal sebagai suatu kemungkinan
bersifat potensial daripada suatu kapasitas atau kemampuan (ability) tertentu untuk belajar
ataupun berkinerja tertentu. Pandangan dalam keberbakatan ada 2, yaitupandangan yang
bersifat lama dan baru. Pandangan yang lama atau tradisional pada umumnya
mengkategorikan individu menjadi anak berbakat (gifted) atau tidak berbakat, berdasarkan pada
kecerdasan dan hasil belajar yang ditunjukkannya.

Pandangan yang baru tidak hanya mempersoalkan “statusnya sebagai anak berbakat,
melainkan lebih memfokuskan terhadap kemampuannya, yaitu kemampuan memberikan kontribusi
terhadap masyarakat dan orang lain berkenaan dengan tindakannya yang berdampak terhadap
peningkatan hidup tertentu. Paradigma seperti itu menunjuk pada perangkat ciri yang
bersikap dinamis. Jadi paradigma seperti ini adalah kreativitas keberbakatan yang bermakna
bukan saja bagi yang bersangkutan, melainkan juga bagi orang lain. Pandangan ini dinilai
lebih kaya, dinamis, dan juga lebih kompleks dalam memahaminya. Poin penting disini
adalah apabila potensi dapat teraktualisasikan secara optimal, kontribusi terhadap sesamanya,
bangsa, dan negaranya akan juga makin menjadikan manusia menanjak kehidupannya dan
meningkat pula tata cara kehidupan bangsa.

Ada perbedaan secara konseptual pada beberapa istilah antara keberbakatan, talenta, kreativitas,
dan kreativitas keberbakatan.

Keberbakatan adalah istilah yang paling sering digunakan, meliputi berbagai defenisi legal
sampai dengan upaya mendefnisikan suatu keluar biasaan.

Penelitian Renzulli menyimpukan bahwa keberbakatan digambarkan melalui Three-ring


conception, tiga dimensi yang saling berkaian yaitu kemampuan di atas rata-rata, kretivitas,
dan komitmen pada tugas. Renzulli meyakini bila factor ini menyatu dalam diri indvidu,
haslinya adalah orang yang benar-benar berbakat.

Konsep Three-Rings Menurut Renzulli

1. Kemampuan umum di atas rata-rata


Istilah kemampuan umum mencakup berbagai bidang kemampuan yang
biasanya di ukur dengan tes intelligensi, prestasi, kemampuan mental primer, dan
berpikir kreatif. Diantaranya penalaran verbal, numerical, spasial, gagasan yang
orisinalitas. Kemampuan umum ini salah satu kelompok ciri keberbakatan di samping
kretivitas dan task commitment.
2. Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
kemampuan memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat di terapkan dalam
pemecahan masalah, atau kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara
unsur-hubungan unsur yang sudah ada sebelumnya.
3. Komitmen terhadap tugas
Komitmen terhadap tugas merupakan bentuk motivasi internal yang
mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya, meskipun
mengalami macam-macam rintangan, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya, karena dirinya telah mengikatkan diri terhadap tugas tersebut atas
kehendak sendiri.

Talenta merupakan suatu kemampuan pemberian Tuhan bagi seseorang sehingga individu
tersebut bisa bepartisipasi aktif dan berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat. Definisi talenta juga
merupakan kemampuan khusus individu yang menunjukan keluar biasaan dalam keterampilan
kinerjanya. Ahli pendidikan yang bernama Renzulli menggabungkan antara kedua istilah
keberbakatan dan talenta ini menjadi satu pengertian yaitu Gifted and Talented

Giftedness (keberbakatan) merujuk kemampuan superior alami (yang disebut aptitutes


atau gifts/karunia) yang sudah dimiliki seseorang secara spontan (alami) tanpa bimbingan
atau pelatihan minimal pada satu bidang tertentu yang menempatkan seseorang tersebut 10%
terbaik diantara teman-teman sebayanya. Sementara talenta merujuk kepada penguasaan yang
luar biasa (superior mastery) dan merupakan kemampuan/keterampilan ataupun pengetahuan
yang dibentuk secara sistematis dalam salah satu bidang tertentu yang juga menempatkan
mereka termasuk diantara 10 % terbaik diantara teman sebayanya yang menggeluti bidang
yang sama.

Kreativitas merupakan potensi yang dimiliki setiap manusia dan bukan yang diterima
dari luar diri individu. Menurut Utami Munandar kreativitas merupakan hasil interaksi antara
individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data,
informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman
dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan
sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat.

Konsep kreativitas keberbakatan merupakan integrasi antara konsep Renzulli tentang


keberbakatan dan konsep Clark tentang kreativitas yang bertumpu pada teori psikodinamis
dari Jung. Kedua pengertian tersebut mewujudkan konsep kreativitas keberbakatan. Berbagai
penelitian telah menunjukkan berbagai kriteria tentang kreativitas maupun keberbakatan ,n
amun seperti tadi dikatakan tidak ada satu kriteria tunggal menunjjukkan konsep kreativitas
maupun konsep kreativitas secara lengkap. Konsep kreativitas Clark mengacu pada konsep
kreativitas dinamis. Secara jelas Clark menunjukan pada 4 fungsi dasar psikologi Jung yang
mencakup fungsi berfikir, fungsi emosi, fungsi psikotalen, dan fungsi intituitif. Fungsi dasar
Jung menunjukkan pada kehidupan tak sadar yang jelas memaninkan peran yang penting
dalam perkembangan perilaku manusia.

Faktor kreativitas itu sendiri, selalu disebut sebagai faktor yang penting dalam
pengembangan potensi keberbakatan. Namun, Renzulli sendiri menjelaskan bahwa kreativitas
atau produksi kreatif juga secara definif tidak tergantung pada psikometrik (tes IQ). Tetapi
kreativitas adalah suatu kemampuan berpikir yang orisinal, yang sangat fleksibel penuh
dengan temuan baru dalam melakukan pemecahan masalah. Begitu pula dengan kemandirian
dan keingintahuan dalam rangka melihat dan memecahkan berbagai masalah, kesemuanya
akan berkaitan dengan kreativitas.
Karena itu kreativitas adalah suatu kemampuan yang sangat unik, suatu kemampuan
berpikir dalam memecahkan masalah secara serentak/ simultan atau divergen, bertentangan
dengan kemampuan berpikir konvensional, yaitu secara sekuensial atau konvergen. Dengan
kata lain, kreativitas adalah suatu kemampuan untuk mengesampingkan kemampuan dan
prosedur. Sehingga sering terjadi anak berbakat ini saat dilakukan pengukuran atau tes
intelegensia justru mendapatkan skor yang tidak terduga, yang bisa saja ia justru
mendapatkan nilai jelek.

Anda mungkin juga menyukai