ABSTRAK
Mempertimbangkan peran penting UKM dalam pembangunan perekenomian
nasional, Pemerintah Propinsi Jawa Timur berupaya membantu menyelesaikan
permasalahan utama yang ada di UKM (problem finansial), yaitu melalui pemberian
pinjaman lunak modal kerja. Namun, karena keterbatasan sumber daya (dana) yang ada
dan alokasi UKM serta kriteria evaluasi pemberian kredit yang banyak, maka
diperlukan suatu model untuk pemilihan UKM yang layak memperoleh pinjaman
tersebut.
Penelitian ini memaparkan suatu usulan penggunaan secara integrasi metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan teknik Goal Programming dalam suatu
model keputusan multikriteria untuk memilih UKM yang layak diberi pinjaman lunak di
wilayah Surabaya. Dengan mengintegrasikan kedua metode tersebut keunggulan dan
kelemahan dari masing-masing metode ini akan saling melengkapi. Sehingga suatu
kombinasi yang tepat tersebut akan mampu mengatasi problem keputusan multikriteria
sekaligus problem optimasi.
Dengan menerapkan model keputusan tersebut melalui optimasi tujuh objektif
yang telah ditetapkan oleh Tim Teknis Kredit Modal Kerja Pemerintah Propinsi Jawa
Timur, maka dapat dipilih UKM yang layak memperoleh pinjaman pada tahap V tahun
2005 di wilayah Surabaya. Dari 15 UKM yang mengajukan pinjaman senilai Rp. 2,55
Milyar, dapat dipilih 11 UKM dengan jumlah pinjaman sebesar Rp. 1,85 Milyar, dari
jumlah anggaran yang tersedia sebesar Rp. 2 Milyar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mempertimbangkan peran penting UKM dalam pembangunan perekonomian
nasional, Pemerintah antara lain melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta
Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur telah melakukan
berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara, antara lain yaitu
mengembangkan iklim usaha, memberikan bantuan teknik, modal dan prasarana/sarana
penunjang, pemberdayaan SDM, kelembagaan, peningkatan terhadap akses sumberdaya
produktif, pengembangan kewirausahaan serta kegiatan lain-lain (Anonim, 2002-a;
Anonim, 2002-b; Anonim, 2003).
Di antara upaya-upaya pemerintah yang saat ini sedang dalam proses
pelaksanaan adalah pemberian pinjaman lunak untuk modal kerja dari Pemerintah
Propinsi Jawa Timur, dengan bunga rendah sebesar 6% per tahun dan jangka waktu
pengembalian maksimal 2 (dua) tahun. UKM wilayah Jawa Timur mendapatkan alokasi
sebesar Rp. 50 miliar (tahun anggaran 2004) dan Rp. 60 miliar (tahun anggaran 2005).
Dana tersebut berasal dari APBD Propinsi Jawa Timur. Saat ini dana tersebut sedang
ISBN : 979-99735-0-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
disalurkan kepada UKM-UKM mulai bulan April 2004 melalui PT. Bank JATIM dan
PT. BPR JATIM.
Mengingat keterbatasan sumber daya (dana) yang ada dan alokasi UKM, serta
kriteria evaluasi yang banyak, maka diperlukan suatu model untuk memilih UKM yang
layak memperoleh pinjaman tersebut. Model pemilihan UKM yang digunakan oleh Tim
Teknis saat ini masih terdapat beberapa kelemahan, antara lain kurang efektifnya
kriteria yang digunakan, metode pembobotan yang kurang sistematis, tingkat
pencapaian objektif kurang optimal, serta hasil yang diperoleh tidak dapat dilakukan
analisa sensitivitas bila terjadi perubahan objektif maupun kendala.
Sedangkan, pendekatan untuk alokasi sumber daya dengan menggunakan
metode AHP (Arifin, 1999) masih belum optimal, karena metode tersebut akan
menemui kesulitan bila dipergunakan untuk mendapatkan optimasi atau efisiensi alokasi
sumber daya langka yang maksimum. Karena itu diperlukan dukungan dan
dikombinasikan dengan model optimasi lain, supaya dapat memperbaiki kelemahan
yang ada (Ciptomulyono et.al, 2000).
Integrasi antara metode AHP dengan Goal Programming untuk optimasi alokasi
sumber daya langka pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, antara lain yaitu Masum
& Tabucanon (1991), Al-Araimi (1993), Badri (1999), Ciptomulyono (2000) dan
Rahardjo (2002).
Tujuan Penelitian
a. Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk memilih UKM.
b. Mengembangkan model keputusan yang mampu digunakan untuk memilih
UKM yang layak mendapatkan pinjaman lunak.
c. Memilih UKM-UKM yang layak mendapatkan pinjaman lunak.
Manfaat Penelitian
a. Memberikan alternatif solusi bagi Tim Pokja dan Tim Teknis dalam
mengevaluasi & memilih UKM yang layak mendapatkan pinjaman lunak.
b. Memberikan informasi tentang UKM yang layak mendapatkan pinjaman lunak
dan yang tidak.
c. Model keputusan yang diperoleh dapat digunakan sebagai model keputusan
untuk memilih UKM yang layak memperoleh pinjaman lunak di wilayah selain
Surabaya.
METODA
Integrasi Metode AHP dan Goal Programming
Meskipun memungkinkan menggunakan AHP langsung untuk evaluasi dan
penetapan pemilihan proyek yang mengandung kriteria kuantitatif dan kualitatif
multidimensi, namun penggunaan sepenuhnya AHP akan menemui kesulitan
(Ciptomulyono et.al, 2000):
bilamana jumlah seluruh kriteria keputusan yang dipertimbangkan dan yang
dilibatkan oleh pengambil keputusan terlalu besar dan juga informasi/data yang
diinputkan bukan merupakan judgment yang akurat;
transformasi nilai-nilai kriteria kuantitatif hanya terbatasi oleh 9 skala dari
Saaty. Persoalan ini tidak akan muncul bilamana kriteria dipertimbangkan secara
terpisah;
bilamana dipergunakan untuk mendapatkan optimasi atau efisiensi alokasi
sumber daya langka yang maksimum. Karena itu diperlukan dukungan dan
ISBN : 979-99735-0-3
A-6-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
ISBN : 979-99735-0-3
A-6-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
NP i X i n17 p 17 = NP
3 Maksimumkan
Min w 3 ( n 17 )
Nilai Penjualan i 1
15
4 Maksimumkan
PP i X i n 18 p 18 = PP Min w 4 ( n 18 )
Pangsa Pasar i 1
ISBN : 979-99735-0-3
A-6-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
c. Lanjutan
Prio- Tujuan
ritas Objektif Fungsi Objektif Sasaran
15
5 Maksimumkan n 19 p 19
KL i X i = KL Min w 5 ( n 19 )
Komp. Lokal i 1
15
6 Maksimumkan
KP i X i n 20 p 20 = KP Min w 6 ( n 20 )
Kap. Produksi i 1
15
7 Minimumkan
Per. P. Modal
i 1
PM i X i n 21 p 21 = PM Min w 7 ( p 21 )
15
8 Maksimumkan
Li X i n 22 p 22 =L Min w 8 ( n 22 )
Perhit. Laba i 1
15
CLR
9 Minimumkan
i X i n 23 p 23 = CLR Min w 9 ( p 23 )
CLR i 1
d. Fungsi tujuan
15
Minimize Z = w1 ( p j ) + w2 ( p16 ) + w3 (n17 ) + w4 (n18 ) + w5 (n19 ) +
j 1
ISBN : 979-99735-0-3
A-6-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Adapun pencapaian terhadap objektif yang telah ditetapkan oleh Tim Teknis dari
masing-masing UKM tersebut sebagaimana tertera pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Data Penilaian UKM terhadap Pencapaian Objektif
Alter- Objektif/Sasaran
natif Pangsa Nilai Komp. Per. P. Laba Kap. CLR
UKM Pasar Penj./Th Lokal Modal Perush. Prod/Op (Rp.Jt/
ke (%) ( Rp Jt ) (%) ( Bln ) (%) (%) orang)
1 25 100 100 3 15 80 25
2 20 2.000 50 1 15 100 33
3 20 500 100 3 10 80 3
4 20 720 90 2 20 90 50
5 15 360 90 2 25 80 67
6 20 600 35 1 20 100 38
7 5 3.500 100 4 50 100 40
8 50 160 90 3 40 100 10
9 20 300 100 1 25 100 17
10 25 70 100 1 30 80 8
11 10 500 100 5 20 60 22
12 20 450 20 2 30 90 10
13 80 500 100 2 20 100 13
14 5 100 100 4 20 100 10
15 6 3.000 60 2 50 70 3
Jumlah 341 12.860 1.235 36 390 1.330 349
Berdasarkan metode AHP diperoleh bobot prioritas yang berasal dari Tim
Teknis sebagaimana tertera pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Susunan Prioritas Objektif
Normalisasi
Prioritas Objektif/Sasaran Bobot AHP
Bobot AHP
1 Peningkatan Pangsa Pasar 0,127 0,306
2 Nilai Penjualan per Tahun 0,090 0,217
3 Komponen Lokal 0,069 0,166
4 Periode Perputaran Modal 0,068 0,164
5 Laba Perusahaan 0,037 0,089
6 Kapasitas Produksi/Operasi 0,020 0,048
7 Capital Labor Ratio 0,004 0,010
Jumlah 0,415 1,000
Hasil normalisasi bobot AHP, selanjutnya dimasukkan ke dalam formulasi
matematis model Goal Programming. Dengan bantuan software LINDO formulasi
tersebut diselesaikan dan hasil yang diperoleh adalah sebagaimana pada tabel 4.4.
ISBN : 979-99735-0-3
A-6-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Analisa Sensitivitas
Analisa sensitivitas diperlukan untuk dapat memberikan evaluasi terhadap
stabilitas solusi yang diperoleh dari model. Analisa ini dilakukan dengan cara
ISBN : 979-99735-0-3
A-6-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
memberikan variasi perubahan kendala dan bobot prioritas objektif terhadap perubahan
hasil dari model.
Hasil solusi dari model yang dikembangkan ini sangat dipengaruhi oleh
penetapan kendala, goal, objektif serta pemberian bobot prioritas objektif pada model.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan berbagai variasi perubahan kendala
(jumlah anggaran) dan bobot prioritas objektif yang dipertimbangkan.
ISBN : 979-99735-0-3
A-6-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Maka dengan bantuan piranti lunak LINDO, akan dapat diketahui hasil solusi tersebut
sebagaimana tertera pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. UKM Terpilih pada Perubahan Bobot Prioritas Objektif
P. Pangsa Pasar Nilai Penjualan
-10% -5% +5% +10% -10% -5% +5% +10%
2 2 2 2 1 1 2 2
3 3 3 3 2 2 3 3
4 4 4 4 3 3 4 4
6 6 6 6 4 4 6 6
7 7 7 7 6 6 7 7
8 8 8 8 7 7 8 8
10 10 10 10 8 8 10 10
11 11 11 11 10 10 11 11
12 12 12 12 11 11 12 12
13 13 13 13 12 12 13 13
15 15 15 15 13 13 15 15
15 15
11 11 11 11 12 12 11 11
UKM UKM UKM UKM UKM UKM UKM UKM
ISBN : 979-99735-0-3
A-6-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Saran-saran
1. Waktu antara pengajuan kredit dengan waktu realisasi kredit diusahakan
seminimal mungkin agar pengajuan kebutuhan finansial tersebut segera
mendapatkan kepastian.
2. Selain dana, UKM masih juga memerlukan banyak bantuan teknis maupun
manajemen, baik yang terpilih maupun yang ditolak.
3. Dalam program pemberian pinjaman lunak kepada UKM, sebaiknya dalam
pemilihannya dipisahkan antara usaha kecil dan usaha menengah. Karena
karakteristik kedua jenis usaha tersebut berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Araimi, Saeed Ali Al-Fannah (1993), An Integrated Multi-Criteria Decision Model
for manufacturing project selection in a Developing Country, PhD dissertation,
The University of Missouri – Rolla.
Anonim (2002-a), Kebijakan dan Strategi Umum Pengembangan Industri Kecil
Menengah (Buku I), Rencana Induk Pengembangan Industri Kecil Menengah
2002 – 2004, Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI.
Anonim (2002-b), Rapat Kerja Daerah Dinas/Kantor Koperasi, Pengusaha Kecil dan
Menengah Propinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Timur, 29 – 30 Maret, Dinas
Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur.
Anonim (2003), Program Pengembangan Industri Kecil Menengah (Buku II), Rencana
Induk Pengembangan Industri Kecil Menengah 2002 – 2004, Departemen
Perindustrian dan Perdagangan RI.
Arifin, M. Bustanul (1999), Perencanaan Kebijaksanaan Pengalokasian Bantuan dari
Pemerintah untuk Mengembangkan Industri Kecil Potensial di Kotamadya
Surabaya, Tugas Akhir Sarjana, T. Industri – ITS, Surabaya.
Badri, Masood A. (1999), Combining the analytic hierarchy process and goal
programming for global facility location-allocation problem, International
Journal Production Economics, 62, pp. 237-248.
Ciptomulyono, Udisubakti, Bustanul A.N., Rr. Marina I., Annif K. & Aprilitasari
(2000), Pengembangan Model Optimasi Keputusan Multikriteria-MCDM (Multi
Criteria Decision Making) untuk Evaluasi dan Pemilihan Proyek, Laporan Hasil
Penelitian, Jurusan Teknik Industri-ITS, Surabaya.
Masum, Rashid M. & Mario T. Tabucanon (1991), An integrated multi-criteria
approach for selecting priority industries for investment promotion, revised
version, Industrial Engineering and Management Division, Asian Institute of
Technology, Bangkok, Thailand.
Rahardjo, Jani (2002), Alokasi Anggaran dengan Pendekatan Analytical Hierarchy
Process dan Goal Programming, Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri
& Manajemen Produksi (Surabaya), 6-7 Agustus 2002, hal. 153-158.
ISBN : 979-99735-0-3
A-6-10