Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yesica Melnda Putri

Nim : 2010421073
Prodi : Akuntansi (C)

KODE ETIK AKUNTAN DAN AKUNTAN PUBLIK


Etika
Etika sebagai salah satu unsur utama dari profesi sebagai landasan bagi akuntan dalam
menjalankan kegiatan profesional. Akuntan memiliki tanggung jawab untuk bertindak sesuai
dengan kepentingan publik. Etika terdiri dari Etika Umum dan Etika Profesional.
 Etika Umum adalah merumuskan apa yang baik untuk individu atau masyarakat dengan
menetapkan sifat kewajiban dan tugas.
 Etika Profesional adalah mencakup prinsip pelaku untuk orang-orang profesional yang
dirancang untuk tujuan praktis maupun idealistis.

Kode Etik Profesi Akuntan Publik


Kode etik profesi akuntan publik merupakan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus
diterapkan oleh setiap individu dalam kantor atau jaringan kantor, baik yang merupakan
anggota IAPI, yang memberikan jasa profesional yang meliputi jasa asuransi dan jasa selain
asuransi ataupun yang bekerja pada entitas bisnis.
Prinsip-Prinsip Dasar Etika Profesi
1. Pendahuluan
Salah satu yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya adalah
tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi kepentingan publik. Bagian
kode etik menetapkan prinsip dasar etik profesi untuk setiap praktisi dan memberikan
kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut.
2. Kerangka Kerja Konseptual
Keadaan yang dihadapi oleh anggota dalam melaksanakan perannya mungkin dapat
memunculkan ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika. Kerangka ini
menetapkan suatu pendektannya pada anggota melalui:
1) Mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika
2) Mengevaluasi ancaman dan mengidentifikasi
3) Mengatasi ancaman dengan menghilangkan
Ketika menerapkan kerja kerja konseptual anggotanya itu harus:
- Menerapkan pertimbangan profesional
- Tetap waspada terhadap informasi baru dan perubahan atas fakta-fakta
- Menggunakan pengujian pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang
menarik
Penetapan Kerangka Kerja Konseptual – Anggota yang Bekerja di Bisnis
Anggota hrus mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan kerangka kerja konseptual
untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman terhadap kepatuhan
pada prinsip dasar etika. Anggota memiliki tanggung jawab untuk mendukung organisasi
tempatnya bekerja dalam mencapai tujuannya. Kode etik ini tidak dimaksudkan untuk
menghalangi anggota memenuhi tanggung jawab tersebut, namun untuk mengatasi
keadaan yang dapat mengompromikan kepatuhan pada prinsip dasar etika.
Benturan Kepentingan
Anggota dilarang membiarkan benturan kepentingan mengompromikan pertimbangan
profesional atau bisnis. Anggota harus mengambil langkah-lngkah yang memadai untuk
mengidentifikasi keadaan yang mungkin memunculkan benturan kepentingan, dan
ancaman terhadap kepatuhan pada satu atau lebih prinsip dasar etika. Langkah tersebut
harus termasuk mengidentifikasi:
- Sifat dari kepentingan dan hubugan yang relevan antara para pihak yang terlibat
- Aktivitas dan dampaknya terhadap pihak yang relevan
3. Ancaman dan Pencegahan
- Pencegahan oleh profesi, perundang-undangan, atau peraturan
- Penccegahan dalam lingkungan kerja
- Ancaman kepentingan pribadi
- Ancaman telaah pribadi
- Ancaman advokasi
- Ancaman pendekatan
- Ancaman intimidasi
4. Penyelesaian Masalah Terkait Etika Profesional
 Praktisi diharuskan menyelesaikan masalah dalam penerapan prinsip dasar etika
profesi
 Praktisi dan koleganya harus mempertimbangkan fakta yang relevan, masalah etika
profesi, prinsip dasar, prosedur internal dan tindakan alternatif
 Praktsi menentukan tindakan yang sesuai dengan prinsip dasar etika profesi yang
diidentifikasi dengan berkonsultasi dengan KAP
 Jika masalah melibatkan konflik dengan organisasi klien tau pemberi kerj, maka
praktisi harus berkonsultasi dengan pihak yang bertanggug jawab atas tata kelola
perusahaan
 Jika masalah sangat signifikan tidak dapat terselesaikan praktisi dapat meminta
nasihat profesional dari organisasi profesi yang relevan
5. Aturan Prinsip Dasar
Prinsip dasar yang disajikan pada kode etik terdiri dari 5 prinsip, yaitu:
1) Integritas
Integritas merupakan sikap yang jujur dan lugas dalam semua hubungan profesional
dan bisnis.
2) Objektivitas
Objektivitas tidak mengkompromikan pertimbangan profesional atau bisnis karena
adanya bias lalu benturan kepentingan atau pengaruh yang tidak semestinya terjadi.
3) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Digunakan untuk mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian
profesional pada level yang disyaratkan
4) Kerahasiaan
Kerahasiaan sendiri gunanya untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari
hasil profesional dan bisnis
5) Perilaku Profesional
Mematuhi peraturan undang-undang yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai