Bab Iv - Ariansah - 193050002
Bab Iv - Ariansah - 193050002
Bab Iv - Ariansah - 193050002
VI-1
Kriteria Desain Penyaluran Air Limbah Domestik IV-2
1. Jenis tanah yang akan dilalui atau tempat saluran ditanah mengingat gaya-
gaya berat yang mempengaruhinya.
2. Pengaruh bangunan-bangunan yang ada, mengingat gaya dan pondasi yang
mempengaruhinya.
3. Jenis tanah yang akan ditanami pipa.
4. Adanya saluran-saluran lain seperti saluran air, saluran gas, saluran listrik
jika saluran-saluran itu terlintasi, maka saluran air kotor ditempatkan paling
bawah.
5. Ketebalan tanah urugan dan kedalaman pipa dari muka tanah harus
disesuaikan dengan diameter saluran (minimum 1,20 m dan maksimum 7
m) untuk pipa lateral dan pipa induk.
4.2.13 Penggelontor
Penggelontoran bertujuan untuk menambah debit pada jaringan dalam
keadaan minimum sehingga aliran dapat mencapai kedalaman berenang dan
2. Drop Manhole
Beberapa faktor yang menyebabkan penggunaan drop manhole adalah
sebagai berikut :
a. Jika pertemuan cabang saluran yang tingginya tidak sama, maka
digunakan drop manhole.
b. Jika saluran yang datang ( incoming ) letaknya lebih tinggi daripada
saluran yang “meninggalkan” ( outgoing ).
c. Drop manhole digunakan untuk beda elevasi antar incoming dan
outgoing > 45 cm.
Tujuan adanya drop manhole adalah untuk melindungi orang yang
mungkin pada suatu saat masuk ke dalam manhole dan untuk menghindari
splashing atau menceburnya air buangan. Tekanan yang disebabkan
menceburnya air buangan dapat merusak dinding dan dasar drop manhole,
begitu pula dengan lepasnya H2S.
B. Mixed Flow
a. Memompa air hujan dan air buangan
b. Harga lebih murah daripada pompa non clogging dan ukuran partikel
yang dilewatkan lebih kecil.
c. Head antara 7,6-10 meter
d. Spesifik speed antara 4200-9000 rpm
C. Radial Flow Pump/Non clogging/Centrifugal pump
a. Memompa air buangan dan air hujan
b. Pompa non clogging mempunyai jalur lintasan antara baling-baling
sedikit.
c. Spesifik speed rendah, yaitu 4200 rpm untuk radikal impeller dan
6000 rpm untuk tipe 2 impeller.
5. Perlengkapan Vent
Ventilasi pada saluran air buangan diperlukan :
a. Untuk mengeluarkan gas yang berbau yang terkumpul pada saluran
(misal H2S yang dapat menyebabkan korosi dan membahayakan
pekerja, juga untuk memasukkan udara segar ke dalam saluran.
b. Untuk mencegah timbulnya H2S sebagai hasil proses dekomposisi zat
organik di dalam saluran.
c. Sebagai ruangan penampung air penggelontor seperti yang diketahui
berhubungan dengan ujung/ permulaan saluran pembuangan air kotor.
d. Vent juga diperlukan apabila perjalanan air kotor dari permukaan
sumber sampai akhir saluran lebih besar dari 18 jam perjalanan.
e. Vent ini diharapkan dapat mengatur tekanan di dalam saluran atau
manhole dan menyelaraskannya dengan tekanan udara di luar.
6. Siphon
Siphon diperlukan jika saluran melintasi sungai atau rel kereta api. Dalam
menentukan dimensi dari siphon, ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, yaitu kehilangan energi tekanan dengan kecepatan 3-4 fps
(feet per secon), kemudahan dalam pemeliharaan dan kemampuan dalam
menyalurkan.
7. Bangunan Penggelontor
Bangunan penggelontor adalah bangunan yang dapat mengumpulkan air
serta dilengkapi dengan peralatan untuk keperluan penggelontoran yang
dapat bekerja secara otomatis atau manual. Air yang digunakan untuk
penggelontoran adalah air jernih yang tidak mengandung partikel padat
atau koloid yang tidak bersifat asam atau basa.
Fungsi dari bangunan ini yaitu:
a. Untuk mencegah pengendapan dalam saluran
b. Untuk mencegah pembusukan padat dalam saluran
c. Untuk menjaga air agar selalu dalam ketinggian berenang.
Beberapa faktor yang diperhatikan dalam merencanakan bangunan
penggelontor:
a. Air penggelontoran tidak boleh mengotori saluran
b. Air penggelontoran harus bersih, tidak banyak mengandung lumpur
atau pasir dan tidak bersifat asam atau basa.
9. Bend (Belokan)
Berfungsi untuk membelokan arah aliran, mengingat pada tikungan
kehilangan energi cukup besar, maka perlu diperhatikan beberapa
persyaratan dalam merencanakan bend, yaitu: