Anda di halaman 1dari 3

10/1/2019 Cara Kerja Load Balancing

Cara Kerja Load Balancing

IQ test - Discover your IQ

Answer 20 questions to
nd out
www.test-iq.org

Gambar 57. Rangkaian Pada Load Balancing (Sumber myduniahosting.com)

Langkah 1
Sebuah domain name request yang dikirim dari remote web browser masuk ke gateway. Request
tersebut dicek oleh algoritma load balancing yang berdasar gateway current load statistic untuk
menentukan port wan mana yang digunakan.

Langkah 2
Balasan dikirim ke remote web browser. Gatewaynya akan mengarahkan browser session ke WAN
port yang memiliki traffic paling sedikit.

Langkah 3
Remote web browser ini kemudian menghubungkan ke IP address yang ditentukan memiliki WAN
port yang telah tersedia.

1. Pada Load Balancer


Web browser membuat sebuah request. Request ini dikirim oleh WAN 1.
Domain name request ditransfer proses melalui DNS authotirative module.
DNS modul kemudian memerintahkan WAN port monitoring module untuk memberikan IP
address dari request yang diminta.
WAN port monitoring modul akan mengecek traffic beban pada WAN1 dan WAN2.
Algoritma load balancing akan diterap pada request. Algoritma tsb. Akan menjaga gateway
user preference dan menyeting load share dan type load balance.
Algoritma load balancing menetukan bahwa
WAN 2 memiliki traffic yang paling sedikit.
Kemudian memerintah DNS module untuk mengunakan WAN 2.
Jawaban dari gateway kemudian dikirim balik melalui WAN 1 ke sumber DNS request.
Web browser menerima jawaban dari gateway dan diteruskan ke domain name yang
merespon IP address tsb.
Web browser menerima jawaban dari gateway dan diteruskan ke domain name yang
merespon IP address, Web browser akan retrive infomasi yang direquest.
Informasi request kemudian diteruskan melalui wan 2.

https://bundet.com/pub/detail/cara-kerja-load-balancing-1531063449 1/6
10/1/2019 Cara Kerja Load Balancing

Request informasi dari web browser sekarang dapat diakses melalui web atau lokasi FTP
server lokasi dibelakang gateway.

2. Proses Migrasi
Terdapat dua bentuk proses migrasi pada load balancing:

Remote execution (juga disebut non-preemptive migration). Pada strategi ini suatu proses
baru (bisa secara otomatis) dieksekusi pada host remote.
Pre-emptive migration, pada strategi ini proses akan dihentikan dipindahkan ke node lain dan
diteruskan.

Load Balancing dapat dilakukan secara eksplisit oleh user ataupun secara implisit oleh sistem.
Migrasi secara implisit dapat dilakukan dengan memanfaatkan informasi prioritas atau pun tidak.
Sudah barang tentu, setiap pemindahan proses akan menimbulkan suatu overhead. Jadi
bagaimana granularitas migrasi dari proses versus overhead dari proses migrasi harus juga
dipertimbangkan.

Pada prinsipnya metoda load balancing yang digunakan haruslah memenuhi beberapa kriteria:

1. Overhead yang rendah untuk pengukuran, sehingga pengukuran dapat dilakukan


sesering mungkin untuk mengetahui kondisi sistem paling kini (up to date).
2. Memiliki kemampuan merepresentasikan beban dan ketersediaan sumber daya
komputasi dari sistem.
3. Pengukuran dan pengaturan yang tak saling bergantung Dalam mengimplementasikan
suatu strategi load baancing dapat dibedakan menjadi beberapa variasi, antara lain:

Lokal atau global. Pada pejadualan lokal, penjadwalan dilakukan oleh tiap node lokal, juga
termasuk penentuan time slice pada prosesor tunggal. Sedangkan pada penjadwalan global,
penjadwalan dan penentuan di manakah proses tersebut akan dijalankan, dilakukan oleh
suatu titik koordinasi pusat.
Statis atau dinamis. Pada model statis diasumsikan semua informasi yang digunakan untuk
meletakkan proses telah tersedia ketika program hendak dijalankan. Pada model dinamis
penentuan ini dapat berubah ketika sistem telah berjalan. Dikenal juga dengan istilah
pengaturan yang adaptif dan dynamic assignment untuk model dinamis, dan non adaptif dan
one time assingment untuk model statis.
Optimal atau suboptimal. Pada model optimal penentuan strategi berdasarkan
pertimbangan nilai optimal seluruh sistem.
Aproksimasi vs heuristik. Pada model pertama menggunakan pendekatan model
aproksimasi matematika seperti enumerative, teori graf, program matematika, teori antrean.
Sedang model ke dua menggunakan pendekatan seperti nueral network, genetic algorithm.
Di samping itu dalam menggunakan model matematika dapat dipilih model deterministik
ataupun probabilistik.
Terdistribusi atau sentralisasi. Artinya pihak mana yang bertanggung jawab terhadap
pengambilan keputusan, apakah ada suatu sistem sentral yang melakukan keputusan
migrasi, atau tersebar pada sistem yang terdistribusi.
Kooperatif atau non kooperatif. Pada model non kooperatif setiap prosesor mengambil
keputusan tanpa bergantung pada prosesor lainnya.

3. Algoritma Load Balancing


Dalam sistem load balancing, proses pembagian bebannya memiliki teknik dan algoritma tersrndiri.
Pada perangkat load balancing yang kompleks biasanya disediakan bermacam-macam algoritma
pembagian beban ini. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan pembagian beban dengan
karakteristik dari server-server yang ada di belakangnya.

Secara umum, algoritma-algoritma pembagian beban yang banyak di gunakan saat ini adalah:

Round Robin. Algoritma Round Robin merupakan algoritma yang paling sederhana dan
banyak digunakan oleh perangkat load balancing. Algoritma ini membagi beban secara
bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lain sehingga membentuk putaran.
Ratio. Ratio (rasio) sebenarnya merupakan sebuah parameter yang diberikan untuk
masingmasing server yang akan di masukkan kedalam sistem load balancing. Dari
parameter Ratio ini, akan dilakukan pembagian beban terhadap server-server yang diberi
rasio. Server dengan rasio terbesar diberi beban besar, begitu juga dengan server dengan
rasio kecil akan lebih sedikit diberi beban.
Fastest. Algoritma yang satu ini melakukan pembagian beban dengan mengutamakan
serverserver yang memiliki respon yang paling cepat. Server di dalam jaringan yang memiliki
respon paling cepat merupakan server yang kan mengambil beban pada saat permintaan
masuk.
Least Connection. Algoritma Least connection akan melakukan pembagian beban
berdasarkan banyaknya koneksi yang sedang dilayani oleh sebuah server. Server dengan
pelayanan koneksi yang paling sedikit akan diberikan beban yang berikutnya akan masuk.

https://bundet.com/pub/detail/cara-kerja-load-balancing-1531063449 2/6
10/1/2019 Cara Kerja Load Balancing

4. Keuntungan Load Balancing


Ketika server atau jaringan Anda diakses oleh banyak pengguna, maka disinilah keuntungan load
balancing yang paling dirasakan. Atau ketika sebuah aplikasi yang sangat penting yang ada di
sebuah server, tiba-tiba tidak bisa diakses karena server-nya mengalami gangguan, maka dengan
adanya load balancing bisa dialihkan ke server lain.

Secara garis besar, keuntungan dari penerapan load balancing adalah:

4.1 Menjamin reliabilitas servis


Reliabilitas sistem artinya tingkat kepercayaan terhadap sebuah sistem untuk dapat terus melayani
pengguna dengan sebaik-baiknya. Reliabilitas yang terjamin artinya tingkat kepercayaan yang
selalu terjaga agar para penggunanya dapt menggunakan servis tersebut dan melakukan
pekerjaannya dengan lancar. Hal ini amat penting bagi situs-situs komersial.

4.2 Scalability dan avability


Satu buah server yang digunakan untuk melayani beribu-ribu pengguna, tentunya tidak mungkin
dapat menghasilkan pelayanan yang baik. Meskipun telah menggunakan sebuah server dengan
teknologi tercanggih sekalipun, tetap saja bisa kewalahan melayani penggunanya. Selain itu, satu
buah server artinya satu buah titik masalah. Jika tiba-tiba server tersebut mati, masalah pasti akan
terjadi terhadap situs atau servis di dalamnya. Namun dengan menggunakan sistem load
balancing, server yang bekerja mendukung sebuah situs atau servis dapat lebih dari satu buah.
Artinya jika ternyata satu buah server kawalahan melayani pengguna, Anda dapat menambah satu
buah demi satu buah untuk mendukung kelancaran situs Anda. Tidak perlu server yang paling
canggih untuk mengatasi masalah tersebut.

Selain itu juga titik masalah menjadi terpecah. Jika ada sebuah server bermasalah, maka masih
ada dukungan dari yang lain. Situs atau servis yang Anda jalankan belum tentu bermasalah ketika
sebuah server mengalami masalah.

4.3 Improved scalabilitas (peningkatan skalabilitas)


Level load-balanced Scalable memungkinkan sistem untuk memelihara performance yang bisa
diterima tingkatkan avability.

4.4 Higher availability


Load-balanced memungkinkan kita untuk mengambil suatu maintenance server offline tanpa
kehilangan aplikasi yang ada.

 jaringan-komputer (https://bundet.com/pub/label/jaringan-komputer)  Posted by root


(https://bundet.com/) on 2019-05-30 03:44:51

Pengertian Sistem Mengamankan Analisis Prinsip Pengertian Sistem


Load Balancing Jaringan Lokal Kerja Penala Terdistribusi
Menggunakan (Tuner) TV
Squid Server Proxy

Simulasi 2 Cara Monitoring Cara Sebutkan &


Jaringan Berbeda Jaringan Komputer Troubleshooting Jelaskan Jenis/
Menggunakan Jaringan Komputer Tipe Jaringan
Packet Tracer di Linux Komputer!

Komentar
https://bundet.com/pub/detail/cara-kerja-load-balancing-1531063449 3/6

Anda mungkin juga menyukai