Anda di halaman 1dari 41

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMA MUDA DESA

BUALO TERHADAP MEDIA SOSIAL GRUP WHATSAPP

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana


Sosial(S.Sos)

Pada Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Oleh:

RINTA HUBULO

NIM : 173022028

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SULTAN AMAI GORONTALO

2021
Kata Pengantar ....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................5
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian............................................6s
D. Pengertian Judul dan Definisi Operasional..............................................6
E. Tinjaun Pustaka........................................................................................8
F. Sistematika Penulisan..............................................................................9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Komunikasi................................................................................11
1. Definisi Komunikasi...............................................................................11
2. Efektivitas Komunikasi...........................................................................14
3. Komunikasi Interpersonal.......................................................................18
B. Hakikat Media Sosial......................…………………………………......21
1. Pengertian Media Sosial.........................................................................21
2. Jenis-jenis Media Sosial.........................................................................22
3. Aplikasi WhatsApp................................................................................24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian..............................................................31
B. Lokasi Penelitian......................................................................................32
C. Sumber Data.............................................................................................33
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................34
E. Analisis Data............................................................................................35
F. Pengecekan Keabsahan Data...................................................................36
G. Tahap-tahap Penelitian.............................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi

seseorang dalam hidup bermasyarakat. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin

masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin

dapat mengembangkan komunikasi. Yang berarti tidak ada seorang pun yang

dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsinya sebagai individu maupun

mahluk sosial. Komunikasi itu sendiri ada dimana-mana seperti rumah, sekolah,

kantor, pasar, dan lain-lain.

Salah satu tujuan komunikasi adalah saling mengenal antar satu sama lain,

pesan komunikasi yang disampaikan satu sama lainnya bisa sama-sama dipahami,

adanya media yang digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi juga bisa

menghubungkan satu sama lainnya yang terpisahkan oleh jarak. Oleh karena itu,

komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia. 1

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, ibarat sebuah handphone, manusia adalah sebuah handphone sedangkan

komunikasi adalah speakernya, dalam, kata lain tanpa komunikasi manusia tidak

akan dapat menjalani interaksi ataupun memberikan pesan-pesan yang akan

disampaikan. 2

1
. Sarjono Soekarno, Sosiologi: Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali, 1985), h. 58

2
. Mulyana, Dedi. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), h. 5
Untuk mencapai komunikasi yang efektif kita memerlukan media.

Berkembangnya media saat ini merupakan salah satu wujud era reformasi dan

keterbukaan informasi. Salah satunya adalah smartphone merupakan bagian yang

tak terpisahkan dari perkembangan teknologi saat ini. Jenisnya pun bermacam-

macam dengan berbagai fungsi yang berbeda-beda. Saat ini dalam smartphone

terdapat berbagai macam aplikasi chatting yang dapat digunakan khalayak untuk

bertukar informasi dan berkomunikasi dengan teman lainnya.3

Berbagai macam bentuk komunikasi yang terjadi di dalam masyarakat

baik itu komunikasi yang di lakukan offline ataupun online. Bentuk-bentuk

komunikasi yang dimaksud yaitu komunikasi interpersonal, interpersonal,

komunikasi organisasi, dan komunikasi kelompok. Komunikasi yang banyak

dilakukan melalui whatapp yaitu komunikasi interpersonal dan komunkasi

kelompok. Dalam hal ini kita akan membahas komunikasi kelompok. Kelompok

merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi

satu sama lain. Sedangkan komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang

berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang menjadi

komunikan itu bisa sedikit, bisa banyak. 4. Dalam hal ini komunikasi kelompok

yaitu komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dengan tujuan

bersama.

Pesan yang nantinya ingin disampaikan oleh komunikasi kepada

komunikan pun dapat segera disampaikan melalui teknologi. Karena manusia


3
. Mulyana, Dedi. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), h. 5

4
. Asep Anshorie, Peran Komunikasi Kelompok. (E-Jounal Ilmu Komunikasi, Volume 3,

Nomor 4, Edisi 2015), h. 364


merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan dan berinteraksi dengan

orang lain melalui komunikator, komunikan, pesan dan media. Salah satu

teknologi yang digunakan sebagai media penyampaian pesan oleh komunikator

yang saat ini sangat digemari adalah smartphone.

Smartphone merupakan telepon genggam yang telah dirancang sebaik

mungkin agar bisa digunakan sama persis dengan computer bahkan lebih.

Smartphone juga merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh

perangkat lunak system operasi yang menyediakan hubungan standar dan

mendasar bagi pengembang aplikasi. 5 Didalamnya terdapat aplikasi media sosial

yang dapat digunakan untuk berkomunikasi yaitu dengan menggunakan aplikasi.

Aplikasi itu misalnya seperti BBM, Whatsapp, Messenger, yang disebut dengan

media sosial dan masih banyak lagi. Namun aplikasi chatting yang saat ini paling

banyak digunakan diberbagai kalangan, serat diberbagai tempat dimanapun itu

yaitu aplikasi whatsapp.

Whatsapp, merupakan salah satu media sosial terlaris, dan sering di

download oleh pengguna smartphone. Kareananya pada tahun 2015 saja whatsapp

telah mengumumkan telah memiliki lebih dari 900 juta pengguna aktif di seluruh

dunia. Whatsapp juga merupakan aplikasi pesan lintas platform yang

memungkinkan kita bertukar oesan tampa biaya sms, karena whatsapp messenger

menggunkan paket data internet. Aplikasi wahtsapp messenger meggunakan

koneksi internet 3G, 4G, atau wifi untuk komunikasi data. Dengan whatsapp kita

5
. Intan Trivena Maria Daeng, DKK. Pengantar Smartphone Dalam Menunjang Aktivitas
Perkuliaan Oleh Mahasiswa Fispol Unsrat Manado, (E-Jounal “Akta Diurna”, Volume VI,
Nomor 1, Edisi 2017), h. 5
6
dapat berbagai file, obrolan online, bertukar foto dan lain-lain. Dalam hal ini

whatsapp merupakan aplikasi media sosial yang banyak digemari karena sangat

mudah digunakan.

Whatsapp itu sendiri menjadi trend saat ini dan merupakan aplikasi yang

mengkin efektif, mungkin juga tidak efektif untuk melakukan komunikasi.

Namun, tampa disadari adanya media komunikasi dengan mneggunakan jaringan

internet, saat ini menjalankan hubungan face-to-face (tatap muka) telah digantikan

oleh hubungan in-face (antar-muka).7 Dimana kita berkomunikasi melalui media

whatsapp seakan merasa seperti sedangkan tatap muka secara langsung. Hal ini

juga memungkinkan kita manusia hanya akan lebih banyak berkomunikasi

melalui media sosial saja, yang membuat interaksi secara langsung terhambat.

Interaksi adalah hal yang saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi

atau antara perseorangan maupun kelompok. 8

Seiring perkembangan zaman, terknologi pun semakin berkembang. Salah

satu bukti nyata canggihnya teknologi ialah kemunculan media sosial.

memnfaatkan media sosial sebagai media belajar, media hiburan, media

komunikasi jarak jauh dan lain sebagainya.

Banyak dari kalangan rema muda Desa Bualo menggunakan WhatsApp.

Dikarenakan segala macam informasi yang berkaitan dengan kegiatan-kegatan

rema muda, semua kita dapatkan melalui media sosial WhatsApp. Tidak hanya

rema muda saja yang menggunakan aplikasi WhatsApp untuk berkomunikasi.


6
. http://id.m.wikipedia.org/wiki/whatsapp
7
. David Holmes, Teori Komunikasi, Cet 1, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2012), h.5
8
. Kompasiana.com
Bisa jadi akan susah mendapatkan informasi mengenai kegiatan yang akan

dilaksanakan jika tidak menggunakan aplikasi whatsapp dan tidak bergabung di

grub tersebut. Saat ini rema muda Desa Bualo kerap melakukan interaksi melalui

media sosial whatsapp sebagai sarana komunikasi.

Dalam melakukan komunikasi menggunakan whatsapp grup seperti yang

telah di amati oleh penulis, dalam hal ini penulis juga menggunakan aplikasi

whatsapp dan bergabung pada grup whatsapp sebagai observasi awal. Sehingga

fakta dilapangan sering terjadi perbedaan pendapat antara pihak satu dengan pihak

lain, adanya perselisihan yang terjadi ketika melakukan kegiatan, tidak konsisten

untuk mengatur waktu selain itu juga faktor lainnya, seperti slow respon, kesalah

pahaman antara anggota grub, keterbatasan visualisasi. Namun dengan

menggunakan grup whatsaap rema muda Desa Bualo tidak harus bertemu.

Walaupun demikian, rema muda masih perlu berkomunikasi dan berinteraksi

secara langsung, yang bisa mengaksimalkan proses kegiatan yang akan di

laksanakan. Meskipun whatsapp sangat membantu, whatsapp tetaplah memiliki

kekurangan yang bisa membuat komunikasi tidak efektif.

Dengan demikian dari latar belakang peneliti berkesimpulan akan melakukan

peneliian dengan mengangkat judul “Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Rema Muda Desa Bualo Melalui Media Sosial Grup WhatsApp”

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat peneliti

ungkapkan dalam pembuatan penelitian ini adalah: bagaimana efektivitas

komunikasi interpersonal yang terjadi dalam grup whatsapp rema muda.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tunjuan penelitian adalah arah atau sasaran yang ingin di capai setelah

penelitian dilaksanakan. Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

untuk mengetahui efektivitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam grup

whatsapp rema muda

Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan memberikan

sumbangan pemikiran terhadap bagaimana pengguna media sosial wahtsapp.

b. Manfaat praktis

Penelitian inidiharapkan dapat menjadi bahan dalam mengembangkan

penelitian mengenai komunikasi interpersonal menggunakan media sosial.

D. Pengertian Judul dan Definisi Oprasional

1. Pengertian Judul

a. Efektivitas diambil dari kata “efek” yang berarti akibat atau pengaruh,

sedangkan “efektif” berarti adanya pengaruh atau adanya akibat serta

penekanannya, jadi sesuatu. Jadi “efektivitas” berarti keberpengaruhan

atau keadaan berpengaruh (keberhasilan setelah melakukan sesuatu).9

. Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Basaha (P3B),


9

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka
Depdikpud, 1995, cet ke-7 edisi 3), h. 250
Efektivitas yaitu dapat membawa hasil, berhasil guna baik maupun

tindakan.

b. Komunikasi Interpesrsonal adalah komunikasi yang dilakukan antara

seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun

organisasi, dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan dapat

bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu.10

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi proses

interaksi antara individu sesama individu lainnya yang

menghasilkan feedback, sehingga tercipta hubungan komunikasi yang

baik.

c. Media sosial adalah terdiri dari dua kata, yaitu media dan sosial. Media

adalah alat, sarana komunikasi, perantara, atau penghubung. Sosial

artinya berkenaan dengan masyarakat atau suka memperlihatkan

kepentingan umum (suka menolong, menderma, dsb). 11

Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya

bisa dengan mudah berpartisipasi dalam hal apapun.

d. Whatsapp adalah aplikasi pesan instan untuk smartphone. Whatsapp

merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita

bertukar pesan tanpa biaya SMS.

e. Grub whastapp ialah fitur yang diciptakan oleh whatsapp untuk bisa

berbicara lebih dari satu pengguna yang diinginkan. Jadi, para


10
. Djoko Purwanto, Komunikasi, Antar Pribadi, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 21
11
. KBBI Daring: Pencarian dalam http://kbbi.kemdigbud.go.id, Diunduh pada tanggal 19
Januari 2018.
pengguna yang ingin di ajak berbicara dalam suatu topic tertentu yang

setidaknya melibatkan dua, tiga orang atau lebih bisa disatukan dalam

satu kelompok atau grub.

2. Definisi Operasional

Berdasarkan penelitian judul diatas, secara operasional penelitian

ini hendak melihat efektivitas komunikasi interpersonal pada grub whatsapp.

E. Tinjauan Pustaka

1. Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Media Sosial Whatsapp di

program biasa, karya Ahmad Tufik Ma’mun, mahasiswa jurusan bahasa

arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yang peneliti lihat dari skripsi ini yaitu

mempunyai kesamaan pada media yang digunakan untuk diteliti, yaitu

sama-sama menggunakan media Whatsapp dan tujuannya yaitu untuk

mengetahui suatu kefektifan yang akan diteliti. Namun skripsi ini lebih

fokus pada bagaimana efektif pembelajaran bahasa arab dengan

menggunakan media whatsapp. Sedangkan penelitian yang akan diteliti ini

fokus pada bagaimana efektifnya komunikasi ineterpersonal yang terjadi

pada grub whatsapp rema muda.12

2. Efektivitas Komunikasi Kelompok Pada Grub Whatsapp studi interaksi

dosen dan mahasiswa KPI Semester Genap dalam proses belajar mengejar,

karya Adnin Sania Hakim, mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran

12
. Ahmad Taufik Ma’mun, Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arap Melalui Media
Sosial Whatsapp Di Program Biasa, ( Tidak Diterbitkan) Yogyakarta, Fakultas Ilmu Keguruan,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri

Sultan Amai Gorontalo. Yang peneliti lihat dari skripsi ini yaitu

mempunyai kesamaan pada media yang digunakan untuk diteliti, yaotu

sama-sama menggunakan media whatsapp dan tujuannya yaitu untuk

mengetahui bentuk interaksi komunikasi kelompok pada grub whtasapp

yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Jurusan KPI dalam proses

belajar mengajar. Namum skripsi ini lebih fokus pada bagaimana interaksi

komunikasi kelompok. Sedangkan penelitian yang akan diteliti ini fokus

pada bagaimana efektifitanya komunikasi interpersonal yang terjadi pada

grub whatsapp rema muda.13

3. Efektivitas Pengguna Media sosial (whatsApp) Penyampaian Pesan

Dakwah Terhadap Kalangan Remaja di Desa Seritanjung, karya

Nurhayati, Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam,

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang. Dari

skripsi ini mempunyai kesamaan meneliti tentang whatsapp dan tujuannya

yaitu untuk mengetahui pengguna media sosial (WhatsApp) di kalangan

remaja Saritanjung. Namum skripsi ini lebih fokus pada bagaimana pesan-

pesan dakwah yang disampaikan melalui media sosial (WhatsApp) oleh

kalangan remaja Seritanjung. Sedangkan penseliti lebih fokus pada

bagaimana efektivitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam grup

whatsapp rema muda.14


13
. Adnin Sania Hakim, Efektivitas Komunikasi Kelompok Pada Grub Whatsapp Studi
Interaksi dosen dan mahasiswa KPI Semester Genap dalam Proses Belajar Mengajar (Tidak
Diterbitkan) Gorontalo, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Sultan
Amai Gorontalo
14
. Nurhayati. Efektivitas Pengguna Media Sosial (WhatsApp) Dalam Penyampaian
Pesan Dakwah Terhadap Kalangan Remaja Di Desa Seritanjung, Fakultas Agama Islam,
F. Sestematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan proposal ini, penulis menyusunnya

dalam tiga bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab satu adalah pendahuluan yang meliputi dan kegunaan

penelitian, pengertian judul dan definisi oprasional, tinjauan kepustakaan, dan

sistematika penulisan.

Bab dua berisi kajian pustaka yang meliputi landasan teori yang

menjelaskan pengertian peran media sosial, efektifitas komunikasi interpersonal.

Bab tiga adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini. Sehingga metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini mencakup jenis

dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan

data, analisis data, pengecekan keabsahan temuan, dan tahap-tahap penelitian.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Komunikasi

1. Definisi Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa latin communication, dan bersumber dari

kata communis, yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama makna.15
Universitas Muhammadiyah Palembang
15
. Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cet. 1, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2016), h. 11
Yaitu komunikasi terjadi apabila terjadi adanya kesamaan pemahaman antara

penyapaian pesan dan orang yang menerima pesan. Komunikasi tersebut efektif

bila pesan yang disampikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima tersebut.

Dedy Mulyana memberikan pengertian komunikasi sebagaimana yang

ditemukan oleh Harold Laswell, bahwa komunikasi adalah proses pengoperan

lambing-lambing, ide, gagasan, perasaan dan fikiran kepada orang lain untuk

mejawab pertanyaan, who says what and which channel to whom and what effect?

(siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dan pengaruhnya

bagaimana.16 Artinya seorang komunikator menyampaikan pesan dengan

menggunakan sebuah media sebagai saluran penyampaian pesan kepada

komunikan dan apa pengaruhnya yang dihasilkan dari pesan tersebut.

Sedangkan menurut Onang Uchjana Effendy adalah komunikasi

mempunyai arti pemberitahuan atau pertukaran pemikiran. Maka hakiki

“communication” ini adalah communis yang berarti “sama atau kesamaan arti”.17

Selain itu pendapat tersebut juga dikemukan oleh Astrid Susanto berpendapat

bahwa “perkataan komunikasi berasal dari kata “Communicsre” yang dalam

bahasa latin memiliki arti “berpartisipasi atau memberitahukan”18. Ditinjau dari

pola yang dilakukan ada beberapa jenis dikemukan para pakar sarjana komunikasi

atau mereka yang tertarik dengan ilmu komunikasi mempunyai pola (tipe)

tersendiri dalam mengamati perilaku komunikasi. Namum demua itu perlu di

16
. Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengatar, (Bandung: PT Remaja Rosda Karja,
2005), h. 62
17
. Onong Uchjana Efendy, Spektrum Komunikasi, (Bandung: Bandar Maju, 1992), Cet
Ke-1, h. 4
18
. Phill Astrid Susanto, Komunikasi dalam teori dan praktek, (Bandung: Bina Cipta,
1998), Cet ke-3, h. 1
bedakan secara kontradiktif berbeda penekanan disebabkan oleh latar belakang

dan lingkungan yang mendukung.19

Istilah komunikasi dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa inggris,

communication (hubungan, kabar, pengumuman, pemberitahuan), dengan kata

dasar communicate yaitu (menceritakan, menyampaikan).20 Komunikasi

merupakan pertukaran informasi, berita; perhubung.21 Dapat disimpulkan bahwa

komunikasi merupakan proses penyampaian suatu informasi dari komunikator

kepada komunikan.

Proses komunikasi dibutuhkan dalam pembelajaran untuk menyampaikan

pesan dari pendidik kepada peserta dengan tujuan agar pesan dapat diterima

dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan tingkah laku.

Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung

kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran

tersebut.menurut Lasswell, komunikasi meliputi lima unsure dalam

berkomunikasi, yaitu :22

1. Komunikasi (communicator), yaitu orang yang menyampaikan informasi.

Kredibilitas komunikator yang membuat komunikan percaya terhadap isi

pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.

2. Pesan (message), merupakan informasi yang akan disampaikan oleh

komunikator. Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan

19
. Nurdin, Op.Cit. h. 27-28
20
. https://romeltea.com//pengertian-komunikasi/
21
. Arif Santosa, Kamus Umum Bahasa Indonesia, h. 343
22
. Nurdin Pakaya, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cet, 1. (Gorontalo: Sultan Amai Press,
2009), h. 5
kebutuhan penerima pesan, adanya kesamaan pengalaman tentang pesan,

dan ada pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima.

3. Media (media), berupa alat dan saluran yang digunakan komunikator untuk

menyampaikan pesan. Metode dan media yang digunakan dalam

proseskomunikasi harus disesuaikan dengan kondisi atau karakteristik

penerima pesan.

4. Komunikan (communicant), yaitu orang yang akan menerima pesan. Agar

komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan,

sadar bahwa pesan sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian

terhadap pesan yang diterima.

5. Efek (effek), yaitu pengaruh atau hasil yang di peroleh dalam

berkomunikasi. Terjadinya efek dalam suatu proses komunikasi dalam

pembelajaran sangat tergantung dari fasilitator dalam penyampaian materi

serta kebutuhan peserta dalam materi yang disampaikan.

2. Efektivitas Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses yang penting dalam menjalani

kehidupan. Setiap kegiatan yang dilakukan pasti melibatkan komunikasi di

dalamnya, baik itu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, maupun

komunikasi massa. Melihat pentingnya komunikasi dalam setiap kegiatannya

maka diharapkan keefektifan dalam setiap proses komunikasi. Jika komunikasi itu

berjalan efejtif, maka tidak aka nada salah pengertian dalam komunikasi, sehingga

tidak terjadi konflik. Komunikasi disebut efektif apabila si penerima pesan

menginterprestasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksud oleh


23
pengirim pesan. Menurut Hardjana keefektivan komunikasi dapat diukur oleh

beberapa hal, diantaranya penerima/pemakai, isi pesan, ketepatan waktu, saluran


24
komunikasi/media, format, dan sumber pesan. Artinya komunikasi bisa saja

dikatakan efektif jika diukur dari adanya penerima pesan, informasi sebagai pesan

yang disampaikan, ketepatan waktu dalam pengiriman pesan, kejelasan sumber

informasi, dan dengan media apa pesan bisa tersampaikan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia bahwa “efek” yang berasrti akibat,

pengaruh “efektif” yangberarti akibatnya, pengaruhnya, manjur atau mujarah, dan


25
efektivitas yang di tugasi atau memantau. Maka dapat diartikan bahwah

efektifitas adalah sebuah upaya seseorang, kelompok ataupun lembaga yang

ditugasi untuk memantau segala sesuatu, tergantung perintah ataupun tuntutan

yang harus dijalankan.

Efektifitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh

atau akibat. Dalam kamus bahasa Indonesia edisi keua tahun 2002 efektif berarti

membawa hasil, behasil guna, manjur atau mujarab, ada efeknya (akibat,

pengaruhnya, kesannya). Dalam bahasa inggris effective merupakan keterkaitan

antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan merupakan derajat kesesuaian antara

tujuan yang dinyatakan dan hasil yang dicapai. 26

a. Unsur- unsur Komunikasi Efektif

Unsur-unsur Komunikasi Efektif yaitu sebagai berikut

23
. Antonius Atososki Gea, Dkk. Relasi Dengan Sesama, Cet. 2, (Jakarta : PT Gramedia,
2004), h. 116
24
. Sari Puti Nova, Efektivitas Komunikasi Telegram Sebagai Media Informasi Pegawai
PT. Pos Indonesia, (Ejournal, JOM FISIP, Volume 3, Nomor 5, Edisi 1 April 2018), h. 8
25
. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Depertement Pendidikan Nasional,
(ed. Jakarta: Balai Pustaka 201) h. 248
26
. http://wikipediaindonesia.com
1) Sander : Komunikasi yang menyampaikan pesan kepada sejumlah

orang

2) Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam

bentuk lambing

3) Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna

yang disampaikan oleh komunikator.

4) Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari

komunikator.

5) Receiver : Pemancar yang menerima pesan dari komunikator.

6) Fadback : Umpan balik

7) Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses

komunikasi sebagai akibat diterimahnya pesan oleh komunikan

yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator.27

b. Hukum Komunikasi Efektitif

Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan komunikasi sangatlah penting

untuk diperhatikan, karena apabila dalam kehidupan kita tidak dapat menjalankan

komunikasi efektif maka kehidupan kita dapat terganggu. Contohnya ketika

seseorang berkeinginan menyatakan perasaannya kepada orang alain, maka orang

tersebut harus mengetahui bagaimana sesunggunya cara yang tepat untuk

meyampaikan perasaanya tersebut agar tidak terjadi kesalah pahaman. Untuk itu

perlu memperhatikan lima hukum komunikasi yang efektif atau five invertible

laws of effective communication.

27
. Onong Uchan, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
1997), 18-19
1. Respect yaitu, sikap menghargai setiap individuyang menjadi sasaran

pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai

merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang

lain. Jika bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan

dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggan seseorang. Jika

kita membangun komunikasi dengan sikap saling menghargai dan

menghormati, maka kita dapat membangun kerja sama yang menghasilkan

sinergi yang akan meningkatkan kualitas hubungan antara manusia.

2. Empati adalah kemampuan kita untuk untuk meempatkan diri kita pada

situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Komunikasi empati

dilakukan dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu,

kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan

dalm membangun kerja sama atau sinergi dengan orang lain.

3. Audible yaitu dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati

berarti kita harus mendenganr terlebih dahulu ataupun mampu menerima

umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan

dapat diterima oleh penerima pesan.

4. Clarity adalah kejelasan pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan

multi interprestasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat

pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi

interpersonal kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang

ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya

(trust) dari penerima pesan.


5. Humble adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsure yang terkait

dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain,

biasanya didasari oleh sikap renda hati yang kita miliki. Sikap renda hati

pada intinya antara lain: sikap melayani, sikap menghargai, mau

mendengar dan kritik, tidak sombong dan mau memandang orang lain,

berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh

pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.28

3. Komunikasi Interpersonal

Joseph A. Devito mendefinisikan 9komunikasi interpersonal (antar

pribadi) sebagai “proses pengirim pesan-pesan antara dua orang atau lebih

diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan umpan

balik seketika.29

Sesuai dengan pendapat Hafied Cangara yang menyatakan bahwa

komunikasi interpersonal adalah “suatu proses komunikasi yang

berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka30. Sedangkan

menurut Wiranto dikatakan bahwa “komunikasi interpersonal murupakan

komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang

atau lebih, baik secara terorganisir maupun dalam keluarga 31.

Berdasarkan berberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal (antarpribadi)

28
. Suranto. Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 80-82
29
. Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, (Bandung: CV. Remaja Rosda Karya, 1986),
h. 60
30
. Hafied Changara, Pengatar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004), h. 32
31
. Wiranto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia,
2004), h. 13
adalah suatu proses komunikasi yang biasanya terjadi anatar dua orang

atau lebih yang berlangsung secara tatap muka, komunikasi ini sangat

efektif karena dapat langsung diketahui respon dari komunikan.

a. Definisi Komunikasi Interpersonal

Menurut Muhammad komunikasi interpersonal merupakan komunikasi

yang membentuk hubungan dengan orang lain. Hubungan tersebut dapat

diklasifikasikan dalam beberapa cara antara interaksi intim, percakapan sosial

interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.32 Sedangkan menurut Suranto

Komunikasi Interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan= pesan

antara pengirim pesan dengan menerima pesan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Komunikasi dikatakan terjadi secara langsung (primer) apabila pihak-

pihak yang telibat komunikasi dapat saling berbagai informasi tanpa melalui

media tertentu. 33

Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian informasi antara dua

orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan, baik sebagai komunikan maupun

komunikator dengan tujuan mencapai komunikasi yang efektif.

b. Karakteristik Komunikasi Interpersonal

Karaktereristik-karakteristik komunikasi interpersonal menurut Richard L.

Weaver II (1993):

a. Melibatkan peling sedikit dua orang

b. Adanya umpan balik (feedback)

32
. Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 37
33
. Suranto A.W, Komunikasi Sosial Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 13
c. Tidak harus tatap muka. Pengguna media adalah sarana yang

dilakukan.

d. Tidak harus bertujuan. Penyampaian pesan yang secara tidak sadar

terlontarkan.

e. Menghasilkan beberapa pengaruh atau effect.

f. Tidak harus melibatkan atau menggunakan kata-kata.

g. Dipengaruhi oleh konteks.

h. Dipengaruhi oleh kegaduhan atau noise

c. Fungsi Komunikasi Interpersonal

Fungsi komunikasi pada umumnya mencakup fungsi macam-macam

komunikasi, termaksud fungsi komunikasi interpersonal. Arifuddin Tike dalam

bukunya “dasar-dasar komunikasi” mengutip Onong Uchjana Effendy,

mengemukakan bahwa pendapat beberapa fungsi komunikasi.34

a. Informasi

b. Sosialisasi

c. Motivasi

d. Perdebatan dan Diskusi

e. Pendidikan

f. Menunjukan Kebudayaan

g. Hiburan

h. Integrasi

34
. Arifuddin Tike, Dasar-dasar Komunikasi,Suatu studi dan aplikasi (Cet, 1 :
Yogyakarta: Kota kembang, 2009), h. 24-25
B. Hakikat Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

Media sosial terdiri dari dua kata, yaitu media dan sosial. Media adalah

alat, sarana komunikasi, perantara, atau penghubung. Sosial artinya berkenaan

dengan masyarakat atau suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong,

menderma35. Dari sisi bahasa tersebut, media sosial dimaknai sebagai sarana

berkomunikasi dan berbagai.

Media sosial adalah sebuah media online para penggunanya bisa dengan

muda perpartisipasi, berbagai, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaringan sosial

dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling sering digunakan digunakan

oleh masyarakat di seluruh dunia.36 Media sosial ialah fitur berbasis website yang

dapat membentuk jaringan serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam

sebuah komunitasi. Pada media kita dapat melakukan berbagai bentuk pertukaran,

kolaborasi, dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan visual maupun

audiovisual. Contohnya seperti twittwer, facebook, blog, forsquare, dan lainnya.37

Media sosial memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan

manusia,di dalam aktivitas sehari-hari tentunya semua orang menggunakan media

sosial sebagai sarana mendapat atau mencari informasi, mulai dari tempat,

makanan, beasiswa, politik dan lainsebagainya. Kemudian sebagai tempat untuk

menjalin silaturahmi, teman-teman dahulu yang hilang kontak akhirnya bisa

35
. KBBI Daring : Pencarian dalam http://kbbi.kemdigbud.go.id, Diunduh pada tanggal
19Januari 2018.
36
. Media Sosial- Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas dalam
http://id.m.wikipedia.org/wiki/MediaSosial
37
. Danis Puntoadi, Menciptakan Penjualan Melalui Media Sosial, (Jakarta: PT Elex
Komputindo, 2011), h. 1
ketemu melalui sosial media dan meski terpisah jarak yang jauh kita masih tetap

bisa berhubungan secara intens. 38

2. Jenis-jenis Media Sosial

1. Facebook adalah jejaringan sosial yang sangat populer di dunia maya,

bahkan seluruh dunia juga menggunakan ini. Facebook adalah sarana

sosial yang menghubungkan orang dengan orang di dunia maya.

Facebook muncul pada Februari 2004 yang didirikan oleh Mark

Zurkebeng. Awalnya dibuatnya facebook hanya ditunjukan untuk

kalangan Mahasiswa Universitas Harvard. Baru di tahun 2005

facebbok membuka keanggotaan untuk kalangan anak sekolah.

Setahun kemudian tepatnya tahun 2006 Facebbok membuka

keanggotaan secara universal alias siapa saja dari belahan bumi

manapun semua orang bisa bergabung dengan facebook.39

2. Intagram adalah aplikasi layanan berbagi foto yang memungkinkan

pengguna untuk berfoto dan memberi fiter lalu menyebarluaskannya

dimedia sosial seperti facebbok,twiter, dan lainnya. Semenjak

kemunculan inttagram pada tanggal 6 oktober 2010 di Apple Store

aplikasi ini langsung diburu oleh pengguna Apple. Berdiri pada tahun

2010 perusahan Burbn Inc, merupakan sebuah teknologi startup yang

hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon

38
. Arif Rahmadi, Tips Produktif Bersosial Media, (Jakarta: PT Gramedia, 2016), h. 3
39
. Rulli Nasrullah, Op.Cit, h. 33
genggam. Terbukti pada akhir desember 2010 telah mencapai 5 juta

pengguna dengan total 150 juta photo pada bula agustus 2011. 40

3. Youtube dimunculkan pada bulan mei 2005, youtube telah

memudahkan miliaran orang untuk menemukan, menonton, dan

membagikan beragam vidio. Youtube menyediakan forum bagi orang-

orang untuj saling berhubungan, memberikan informasi, dan

menginnspirasi orang lain di seluruh dunia, serta bertindak sebagai

Platform distributor bagi pembuat konten asli dengan pengiklan, baik

yang benar maupun kecil. Youtube merupakan salah satu perusahaaan

milik Google.

4. WhatsApp didirikan pada tahun 2009 oleh Jan Koum dan Brian Acton

yang telah menghabiskan waktu 20 tahun di yahoo. WhatsApp

bergabung di facebook pada tahun 2014, tetapi terus beroperasi

sebagai aplikasi yang terpisah dengan fokus untuk membangun

layanan bertukar pesan yang berkerja dengan cepat dan reliabel

dimanapun diseluruh dunia. WhatsApp di mulai sebagai alternatif

untuk SMS, mengirim dan menerima berbagai macam media: teks,

foto, vidio, dokumen, lokasi, dan juga panggilan suara. Pesan dan

panggilan diamankan dengan enkripsi end-to-end yang berarti tidak

ada pihak ketiga termasuk whatsapp yang dapat membaca pesan atau

mendengar panggilan.41

40
. Eryta Ayu Putri Soesanto. 2013. Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Online Shop (Surabaya: UPN Veterran Jatim.
41
. Tentang WhatsApp dalam https://www.whatsapp.com/about/?=id, Diunduh pada
tanggal 14 januari 2018
3. Aplikasi WhatsApp

a. Definisi WhatsApp (WA)

Whatsapp merupakan sebuah aplikasi seluler lintas platform. Berbeda

dengan aplikasi Short Message Service (SMS) yaitu fasilitas yang hanya bisa teks

dan berbayar, maka aplikasi whatsapp adalah gratis dan dapat mengirim foto,

pesan video, dan audio dalam jumlah tidak terbatas. Dengan kata lain whatsapp

adalah aplikasi pesan instan untuk smartphone, fungsi whatsapp hamper sama

dengan aplikasi SMS. Tetapi whatsapp tidak menggunakan pulsa, melainkan data

internet. Jadi, kita tak perlu khawatir dengan jumlah karakter atau informasi yang

akan dikirim. Tidak ada batasan, selama internet masih cukup. Lebih dari 1

miliyar orang di lebih dari 180 negara menggunakan whatsapp untuk tetap

terhubung dengan teman dan keluarga, kapan saja dan dimana saja. Whatsapp

gratis dan menawarkan kemampuan mengirim pesan dan melakukan panggilan

sederhana, aman, reliable, yang tersedia untuk telepon di seluruh dunia.

Nama whatsapp adalah pelesetan dari frasa what’s up, yang artinya apa

kabar. Whatsapp dimulai sebagai alternative untuk SMS, produk ini sekarang

mendukung untuk mengirim dan menerima berbagai macam media: teks, foto,

video, dokumen, lokasi, panggilan suara juga panggilan video. Pesan dang

panggilan kami diamkan dengan enkripsi end to-end, yang berarti tidak ada pihak

ketiga termaksuk whatapp yang dapat membaca pesan atau mendengar panggilan

kita. Banyaknya kemudahan yang tersedia menjadikan aplikasi satu ini sangat

digemari dan ternenal terutama dikalangan remaja.


Jenis media sosial whatsapp merupakan aplikasi terpasang (online) untuk

ngobrol (chat) yang cocok (compatible) dengan beberapa jenis handphone, antara

lain Iphone, android, blackberry, dan nokia. Saat ini whatsapp menangi 50 juta

pesan setiap hari dan merupakan salah satu aplikasi yang terpopuler terutama di

kalangan anak dan remaja. Dibalik keuntungan atau kemudahan yang tersedia di

whatsapp dalam berkomunikasi seperti biaya murah dan mempermudah

kehidupan, ternyata jenis media sosial ini juga memilki pengaruh negative.

Apabila pengaruhnya terhadap anak-anak dan remaja karena muatan hiburannya

sangat banyak.42 Dalam hal ini, whatsapp memilki banyak kemudahan dalam

berkomunikasi, whatsapp sangat mudah diakses oleh siapapun yang ingin

menggunakannya, karena untuk masuk aplikasi whatsapp hanya dengan

memasukan nomor telepon sebagai ID pengguna. Namun, whatsapp juga bisa

berdampak buruk terhadap penggunanya.

b. Sejarah WhatsApp

Whatsapp didirikan 24 Februari 2009, Whatsapp adalah plesetan frasa

What’Up yang merupakansebuah aplikasi mobile chatting yang didirikan oleh Jan

Koum dan Brian Acton. Aplikasi whatsapp terhubung langsung dengan nomor

telepon dan memberikan layanan gratis. Selain karena ukurannya yang tidak

42
. Pranajaya, Hendra Wicaksono, Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Di Kalangan
Pelajar, (Sosial, Ekonomi, Humaniora Volume 7, Nomor 1, Edisi 2017), h. 100
membebani memori handphone, Whatsapp banyak diminati karena fiturnya yang

simple.

Awalnya Whatsapp hanya bisa mengirim pesan, tetapi sekarang, whatsapp

sudah memiliki fitul lain seperti mengirim gambar, kontak, file, coice recording,

menelpon, dan bahkan video call. Salah satu fitur terbaru yang diberikan

whatsapp adalah status atau yang lebih dikenal dengan whatsapp story. Story

hanya akan tersimpan selama 24 jam dan akan hilang setelahnya. Selain itu, di

akhir Oktober 2017, whatsapp juga meliris fitur terbarunya untuk menghapus

pesan baik di pengirim dan penerima pesan.

Popularitas whatsapp tetap melesat cepat di hamper semua platform.

Diketahui pengguna whatsapp di dunia lebih dari 1 miliar di lebih dari 180 negara.

Dari segi kultur memang aplikasi whatsapp sangat cocok dengan kondisi

Indonesia, karena umumnya bangsa kita memang senang mengobrol (chat).

Indonesia termaksud salah satu pasar yang paling aktif berkirim pesan di wilayah

Asi Tenggara. Begitu tingginya angka pengguna whatsapp sebagai salah satu

media sosial yang banyak digemari oleh orang Indonesia terutama para remaja

maka tidak mustahil menimbulkan berbagai dampak, apakah itu dampak yang

positif maupun negative. Juru bicara whatsapp Neeraj Arora, menyimpilkan

bahwa penduduk Indonesia terdiri dari orang-orang yang suka ngobrol. Oleh

karena itu, layanan whatsapp semakin mendorong orang Indonesia untuk saling

bertegur sapa dan mengobrol.43

. Hendra Pranajaya dan Wicaksono, Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp (WA) di


43

Kalangan Pelajar: Studi Kasus di Mts Al Muddatsiriyah dan Mts Jakarta Pusat, Universitas
YARSI, ORBITH VOL. 14 NO. 1 Maret 2018, h. 59-67
c. Fitur Unggulan WhatsApp

Aplikasi whatsapp memiliki beberapa keunggulan tersendiri yang berbeda

dengan aplikasi-aplikasi media sosial yang alain, antara lain adalah sebagai

berikut dapat mengirim pesan teks, mengirim foto, dari galeri ataupun kamera,

mengirim video, mengirim berkas-berkas, membuat status pada stori, menelpon

melalui suara, menelpon melalui video, termasuk mengirim pesan suara yang

didengar oleh penerima pesan, barbagai GPS, mengirim kartu kontak, di whatsapp

juga dapat mengatur panel pengaturan privasi untuk melindungi profil dan juga

alat bantuan untuk mem-backup pesan, dan dapat juga mengganti nomor akun.

Yang menjadi unggulan dari whatsapp ini juga karena whatsapp hanya

menggunakan nomor telepon saja untuk mengaktifkannya, tidak perlu

menggunakan email dan sebagainya.44 Whatsapp dilengkapi dengan beberapa fitur

yang memudahkan penggunanya melakukan komunikasi agar lebih jelas fitur

tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Chat Group

Di dalam fitur Chat Group ini, pengguna Whatsapp dapat membagikan

pesan, foto, dan video hingga 256 orang sekaligus. Pengguna Whatsapp

juga dapat membisukan atau menyesuaikan pemberitahuan, dan masih

banyak lagi. Dengan menggunakan fitur tersebut, pengguna Whatsapp

dapat tetap terhubung dengan orang-orang terdekta dan penting seperti

keluarga, rekan keja, dan lain-lain.

. Jubile Enterprise, Chatting Tanpa Batas Menggunakan Whatsapp, (Jakarta: PT. Elex
44

Media Komputindo, 2012), h. 37


2. WhatsApp di Web dan Desktop

Dengan fitur ini, para pengguna Whatsapp dapat dengan lancar

menyinkronkan semua chat ke computer agar dapat melakukan chat

dengan perangkat apa pun yang paling nyaman.

3. Panggilan Suara dan Vidio WhatsApp

Dengan fitur ini, para pengguna whatsapp dapat berbicara dengan siapa

saja secara gratis bahkan jika mereka berada di negari lain. Melalui

panggilan video yang disediakan. Pengguna dapat melakukan percakapan

tatap muka saat suara atau teks saja tidak cukup. Panggilan suara dan

video menggunakan koneksi internet, telepon, bukan dengan menit

panggilan paket seluler.

4. Enskripsi end-to-end

Fitur ini memungkinkan penggunauntuk mengamankan pesan dan

panggilannya, sehingga hanya dapat dilihat oleh orang terdekat atau yang

sedang melakukan komunikasi dengan pengguna tersebut. Tidak ada orang

ketiga diantaranya, bahkan whatsapp.45

5. Foto dan Vidio

Fitur Whatsapp yang satu ini bisa dikatakan sebagai fitur yang paling

favorit. Karena dengan fitur ini, pengguna dapat mengirim foto dan video

di whatsapp dengan segera. Bahkan pengguna dapat menangkap momen

penting dengan kamera bawaan dari ponsel atau kompoter. Dengan fitur

45
. https://www.whatsapp.com/features/ diakses pada tanggal 9 November 2017 pukul
14.46 WIB
foto dan video di whatsapp, pengguna dapat dengan cepat mengirim foto

dan video meskipun sedang barada dalam koneksi yang lambat.

6. Pesan Suara

Melalui fitur ini, pengguna dapat mengatakan segala hal hanya dengan

satu ketekan. Pesan suara bisa dilakukan untuk hanya menyapa atau pun

bercerita panjang.

7. Dokumen

Fitur yang satu ini sangat bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa, bahkan

pekerja kantor dalam pengirim PDF, dokumen, spreadsheet, slideshow,

dan masih banyk lagi. Fitur ini memudahkan pengirim file tanpa harus

menggunakan email atau aplikasi berbagai file. Masimal dokumen yang

dikirim ukurannya hingga 100 MB

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang dipakai oleh penulis adalah jenis

penelitian kualitatif yang mengunakan metode deskriptif. Deskriptif adalah

data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-

angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan Metode kualitatif. Selain
itu apa yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang

sudah diteliti. 46

Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah

wawancara, pengamatan, dan dokumen.47 Dengan demikian penelitian ini

menggunakan cara wawancara dan dokumen berupa file arsip atau gambar.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan komunikasi dan

fenomenologi, Pendekatan ini berkaitan dengan dengan penelitian kualitatif.

Pendekatan komunikasi yaitu komunikasi merupakan aktivitas dasar

manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu

sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari atau dimana saja manusia

berada.48 Pendekatan ini dilakukan dengan berkomunikasi dengan informan

mahasiswa.

Menurut Bosg dan Biklen peneliti dengan pendekatan

fenomenologis berusaha memahami makna dari suatu peristiwa dan sangat

berpengaruh dengan manusia. Salah stau karakteristik dari

pendekatanfenomelogis ini yaitu, mempercayai bahwa dalam kehidupan

manusia banyak cara yang dapat dipakai untuk menafsirkan pengalaman-

pengalaman dari masing-masing, melalui interaksi kita dengan orang lain,

dan bahwa hal ini merupakan makna dari pengalaman kita yang merupakan

46
. Lexy J. Moleong. Metode Penulisan Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
2008), h. 11
47
. Ibid, h. 5
48
. Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara 2011), h. 1
realita. Pendekatan ini bertujuan untuk melihat penggunaan whatsapp

sebagai media komunikasi interpersonal melalui media sosial whatsapp.

B. Lokasi Penilitian

Lokasi penelitian ini dipusatkan di Desa Bualo. Adapun alasan penulis

memilih lokasi ini karena beberapa pertimbangan:

1. Lokasi penelitian ini bertujuan dengan penelitian, serta relevan dalam

mengungkapkan permasalahan sesuai dengan rencana penelitian yang

disusun.

2. Objek penelitian dapat memberikan keterangan data yang diperlukan

peneliti dari permasalahan yang ada.

C. Sumber Data

Sumber data adalah objek atau subjek dimana data akan diperoleh. Data

ini dapat berupa kata-kata dan tindakan orang-orang yang diwawancarai, atau

dapat pula ber[cxupa sumber di luar kata-kata dan tindakan. Sumber data baik

berupa orang (informan), yang diwawancarai, hal atau situasi yang diperoleh. 49

Adapun sumber data dalam penelitian ini dapat digolongkan kedalam

data primer dan data sekunder. Adapun yang dimaksud dengan data sekunder dan

data primer yaitu:

1. Data primer

49
. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1988), h. 32
Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan dan

wawancara langsung antara peneliti dan pihak-pihak yang berkomponen dengan

masalah yang dibahas penulis ini.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tersedia dilokasi penelitian yang dapat

dipergunakan sebagai dasar penunjung dalam menganalisis masalah-masalah yang

berkaiatan dengan penelitian ini. 50

D. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, dimana

penelitian mengunakan beberapa metode pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Wawancara yaitu penulis mewawancarai langsung dengan para informasi

yang inggap mengetahui dan mampu memberikan informasi tentang masalah

yang dibahas. Tepatnya “wawancara adalah Tanya jawab lisan antara dua

orang atau lebih secaralangsung”.51 Adapun jenis wawancara yang digunakan

adalah wawancara terimpin dimana wawancara dilakukan secara terarah untuk


52
mengumpulkan data-data yang relevan dengan permasalahan. Tehnik

50
. Hermawan Wasito, Metode Penelitian Komponen MKD, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000)
, h. 34
. Husain Usman dan Purnomi Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:
51

Bumi Aksara, 2010) h. 57-58


52
. Ibid, h. 59
wawancara akan digunakan untuk mewawancarai sebagai responden agar

memperoleh informasi mendalam mengenai peran media sosial terhadap

efektivitas komunikasi interpersonal masyarakat. Wawancara ini akan

dilakukan secara terarah dan intensif.

2. Observasi yaitu penulis mengadakan penelitian dengan mengamati langsung

obyek penelitian, yaitu penulis mengadakan pengamatan bagaimana peran

media sosial terhadap efektivitas komunikasi interpersonal masyarakat desa

tahan putih kecamatan botu pingge kabupaten bone bolango

3. Dokumentasi yaitu penulis mengambil sejumlah data pendukung dalam

penelitian berupa dokumen-dokumen yang ada sehubungan dengan

permasalahan yang dalam hal ini penulis lebih tekankan pada data yang

sifatnya tertulis.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif sudah

jelas, dimana analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau

menguji hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya

dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan

apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.

Bila berdasarkan data yang dapat dikumpuulkan secara berulang-ulang dengan

teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut

berkembang menjadi teori. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan

sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di


lapangan.53 Dalam penelitian kualitatif lebih di fokuskan selama proses di

lapangan bersamaan dengan proses pengumpulan data.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas komunikasi

interpersonal yang terjadi dalam grub whatsapp rema muda.

Data yang dianalisis yaitu data hasil dari pengumpulan data dengan

melakukan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Analisis bisa saja terjadi

dilapangan saat peneliti sedang melakukan pengumpulan data.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Tehnik pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan triangulasi yaitu

“Tehnik pengecekan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data yang

diproses” adapun triangulasi yang ditetapkan adalah:

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. 54 Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan metode tringluasi sumber dan triangulasi

teknik.

1. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dengan cara

mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.55 Data dari

bergagai sumber akan dideskripsikan, dikategorisasikan, mana

pandangan yang sama, mana yang berbeda, mana yang spesifik dari
53
. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 131
54
. Ibid, h. 273
55
. Ibid, h. 274
tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti

akan menghasilkan suatu kesimpulan yang akan dimintakan

kesepakatan dengan tiga sumber data tersebut.

2. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama namum dengan teknik

yang berbeda.56 Data hasil wawancara, akan dicetak dengan hasil

observasi dan hasil dokumentasi untuk menemukan yang hasil yang

sama. Namun, apabila hasilnya berbeda-beda maka penelitian

melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan untuk memastikan data mana yang ndianggap benar.

G. Tahap-tahap Penelitian

Terdapat lima kegiatan yang harus dijalani atau dalam penelitian pra lapangan

yaitu:

1. Menyusun rencana penelitian. Sebelum mengadakan penelitian penulis

merancang pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar penulis dalam

mengadakan penelitian tersebut.

2. Memilih lapangan penelitian. Kegiatan ini mengharuskan peneliti

untuk mengamati langsung atau menjejaki kondidi lapangan apakah

pokok-pokok pikiran atau focus permasalahan yang penulis anggap

relevan dengan kenyataan dilapangan.

3. Mengurus surat perizinan. Untuk memudahkan proses penelitian dan

untuk meminimalisir kendala-kendala di lapangan ketika pengumpulan

data maka sebelum terjun ke lapangan, setiap peneliti harus memiliki


56
. Ibid, h. 275
surat izin dari pemerintah maupun instansi terkait atau yang dianggap

memiliki wewenang dengan focus penelitian.

4. Memilih dan mamanfaatkan informan. Dalam pengumpulan data,

informasi atau pemberi informasi sangat dibutuhkan karena mereka

diharapkan dapat menjelaskan situasi atau kondisi latar penelitian.

Sehingga data yang dibutuhkan secara teliti dan segera dikumpulkan.

5. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Peneliti sejauh mungkin sudah

mempersiapkan perlengkapan peneliti baik fisik maupun kesiapan

mental penulis sendiri sebelum terjuan langsung ke lapangan

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Atososki, Antonius, Gea. Jakarta. 2004. Dkk. Relasi Dengan Sesama, PT

Gramedia

Aw, Suranto. Yogyakarta. 2011. Komunikasi Interpersonal, Graha Ilmu

Anshorie, Anshori. Edisi 2015. Peran Komunikasi Kelompok, E-Journal

Ilmu Komunikasi

Akbar, Setiaady. dan Usman, Husain. Jakarta 2010. Metode Penelitian

Sosial, Bumi Aksara

Changara, Hafied. Jakarta 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja

Grafndo Persada
Daeng, Maria, Trivena, Intan. Edisi 2017. Pengantar Smartphone Dalam

Menunjang Aktifitas Perkuliahan Oleh Mawasiswa Fispol Unsrat Manado, E-

Journal Akta Diurna

Enterprise, Jubile. Jakarta 2012. Chatting Tanpa Batas Menggunakan

WhatsApp, PT Elex Media Komputindo

Efendy, Uchjana, Onong. Bandung 1992. Spektrum Komunikasi, Bandar

Maju

Gea, Atososki, Antonius. Jakarta 2004. Relasi Dengan Sesama, PT

Gramedia

Holmes, David. Yogyakarta 2012. Teori Komunikasi, Pustaka Pelajar

Hakim, Sania, Adnin. Gorontalo 2020. Efektivitas Komunikasi Kelompok

Pada Grub Whatsapp Studi Interaksi dosen dan mahasiswa KPI Semester Genap

dalam Proses Belajar Mengajar, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Institut

Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo

Ma’mun, Taufik, Ahmad. Yogyakarta, Efektivitas Pembelajaran Bahasa

Arap Melalui Media Sosial Whatsapp Di Program Biasa, Fakultas Ilmu

Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Moleong, J Lexy. Bandung 2008. Metode Penulisan Kualitatif, Remaja

Rosda Karya

Muhammad, Arni. Jakarta 2011. Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara

Mulyana, Dedy. Bandung 2013. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,

Remaja Rosdakarya
Mulyana, Dedy. Bandung 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT

Remaja Rosda Karja

Nasution. Bandung 2000. Metode Penelitian Naturalisasi-Kualitatif,

Tarsito

Nurdin Amin dan Abrori Ahmad. Jakarta 2006. Pengantar untuk

Memahami Konsep-Konsep Dasar, UIN Jakarta Press

Nova, Puti, Sari. Jakarta 2018. Efektivitas Komunikasi Telegram Sebagai

Media Informasi Pegawai. PT Pos Indonesia

Nurhayati. Palembang 2019. Efektivitas Pengguna Media Sosial

(WhatsApp) Dalam Penyampaian Pesan Dakwah Terhadap Kalangan Remaja Di

Desa Seritanjung

Puntoadi, Danis. Jakarta 2011. PT Elex Komputindo

Pakaya, Nurdin. Gorontalo 2009. Sultan Amai Press

Purwanto, Djoko. 2010. 2011. Komunikasi, Antar Pribadi. Erlangga

Phill. Asttid S. Susanto. Bandung 1979. Pengantar Sosiologi dan

Perubahan Sosial, Binacipta

Puntoadi, Danis. Jakarta 2011. Menciptakan Penjualan Melaluis Media

Sosial,

PT Elex Komputindo

Purwanto, Djoko. Bandung 2004. Komunikasi Antara Pribadi, Remaja

Rosda Karya

Putri, Ayu, Eryta. Surabaya 2003. Aplikasi Sebagai Media Komunikasi

Pemasaran Online Shop, UPN Veterran Jatim


Rahmadi, Arif. Jakarta 2016. Tips Produktif Bersosial Media, PT

Gramedia

Rahmat, Jalaluddin. Jakarta 2006. Psikologi Komunikasi, PT Remaja

Rosdakarya

Rohim, Syaiful. Jakarta 2009. Teori Komunikasi, PT Rineka Cipta

Soekarno, Sarjono. Jakarta 1985. Sosiologi: Suatu Pengantar, Rajawali

Seokarno, Soerjono. Jakarta 2013. Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali

Pers

Suwarto F.X. Yogyakarta 1999. Organisasi, cet ke-1,

Soehoet, Hoeta. Jakarta 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi, Yayasan

ampus Tercinta

Sumarsono. Yogyakarta 2002. Sosioloinguistik, Pustaka Pelajar

Sugiyono. Bandung 2017. Metode Penelitian Kualitatif, Alfabeta

Soyomukti, Nurani. Yogyakarta 2016. Pengantar Ilmu Komunikasi, Ar-

Ruzz Media

Santosa, Arif. Jakarta 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. PT

Gramedia

Setiady, Akbar, Purnomo. Dan Usman Husain. Jakarta 2010. Metodologi

Penelitian Sosial, Bumi Aksara

Susanto, Astrid, Phill. Bandung 1998. Komunikasi Dalam Teori dan

Prakter, Bina Cipta

Tike, Arifuddin. Yogyakarta 2009. Dasar-dasar Komunikasi


Uchjana, Effend, Onong. Bandung 2003. Ilmu Teori dan Filsafat

Komunikasi

PT Citra Aditya Bakti

Usman Husain dan Akbar Setiady Purnomi, Jakarta 2010. Metodologi

Penelitian Sosial,

Bumi Aksara

Uchan, Onong. Bandung 1997. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik,

Remaja Rosda Karya

Wiranto. Jakarta 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Gramedia Widia

Sarana Indonesia

Wasito, Hermawan. Jakarta 200. Metode Penelitian Komponen, Rineka

Cipta

Wicaksono, dan Pranajaya, Hendra. 2018. Pemanfaatan Aplikasi

WhatsApp di Kalangan Pelajar Al Muddatsiriyah dan Mts Jakarta Pusat

Wicaksono, Pranajaya, Hendra. Jakarta 2017. Pemanfaatan Aplikasi

WhatsApp di Kalangan Pelajar Sosial, Ekonomi. Humaniora

Anda mungkin juga menyukai