Anda di halaman 1dari 16

ANGGARAN DASAR Pasal 1

GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA NAMA, TEMPAT DAN WAKTU


PEMBUKAAN 1. Organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia,
Sesungguhnya Yesus Kristus, Anak Allah dan Juruselamat, ialah disingkat GMKI.
Tuhan manusia dan alam semesta. Kehadirannya dalam sejarah ialah 2. Organisasi ini berkedudukan di tempat Pengurus Pusat.
perbuatan Allah untuk menebus dan menyelamatkan manusia melalui 3. Organisasi ini berdiri untuk waktu yang tidak ditentukan.
kematian dan kebangkitanNya yang menjadikan semuanya baru dan
sempurna. Pasal 2
Anugerah-Nya yang dinyatakan dalam karya-Nya memanggil ASAS
manusia untuk percaya dan mengucap syukur dalam penatalayanan alam “Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
semesta, mewujudkan iman, pengharapan, dan cintakasih dalam organisasi ini berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya ASAS”
kehidupan sehari-hari.
Roh kudus menghidupkan persekutuan orang beriman selaku gereja Pasal 3
yang esa, am dan rasuli, yang diutus untuk menyampaikan kabar VISI DAN MISI
keselamatan dan pembebasan bagi pembaruan manusia dan alam semesta. 1. Visi Organisasi ini adalah terwujudnya kedamaian, kesejahteraan,
Maka menjadi panggilan dan pengutusan setiap warga gereja yang keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan dan demokrasi di Indonesia
ditempatkan Tuhan di dalam perjalanan sejarah bangsa dan Negara berdasarkan kasih.
Indonesia, untuk menyatakan kehadiranNya dalam pemberitaanNya dan 2. Misi organisasi ini adalah:
kehidupan yang bertanggungjawab bersumber pada Alkitab yang a. Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi lainnya kepada
menyaksikan Yesus Kristus ialah Tuhan dan Juruselamat di dalam pengenalan akan Yesus Kristus selaku Tuhan dan Penebus dan
keesaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang mengerjakan memperdalam iman dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
keselamatan manusia untuk mewujudkan kesejahteraan, perdamaian, b. Membina kesadaran selaku warga gereja yang esa di tengah-tengah
keadilan dan kebenaran di tengah-tengah Masyarakat, Bangsa dan mahasiswa dan perguruan tinggi dalam kesaksian memperbaharui
Negara. masyarakat, manusia dan gereja.
Untuk mewujudkan panggilan dan pengutusan dalam kehidupan dan c. Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan
perkembangan perguruan tinggi dan mahasiswa, maka pada tanggal 9 bertanggung jawab dengan menjalankan panggilan di tengah-
Februari 1950 Mahasiswa Kristen Indonesia yang melanjutkan usaha tengah masyarakat, negara, gereja, perguruan tinggi dan
Christelijke Studenteen Vereeniging of Java, yang berdiri pada tanggal 28 mahasiswa, dan menjadi sarana bagi terwujudnya kesejahteraan,
Desember 1932 di Kaliurang untuk mengikutsertakan Gereja dalam perdamaian, keadilan, kebenaran dan cinta kasih di tengah-tengah
pergerakan oikumene dan perjuangan bangsa yang dalam Revolusi manusia dan alam semesta.
Kemerdekaan Indonesia menjelma menjadi Perhimpunan Mahasiswa
Kristen Indonesia bersama-sama dengan Christelijke Studenteen Pasal 4
Vereeniging of Java pada waktu itu timbul sebagai persekutuan yang baru USAHA
bersama-sama berjuang menegakkan dan mempertahankan Republik Organisasi ini berusaha mencapai visi dan misinya sejalan dengan
Indonesia, Negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Kemudian meleburkan asas organisasi
diri dan berhimpun dalam satu bentuk persekutuan dangan nama Gerakan
Mahasiswa Kriten Indonesia yang bergabung dalam World Student
Christian Federation.
Pasal 5 b. Kongres berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam dua
STATUS DAN BENTUK ORGANISASI tahun.
1. Status : Organisasi ini adalah organisasi yang bersifat gerejawi dan 3. Pengurus Pusat (PP) :
tidak merupakan bagian dari organisasi politik. a. Organisasi ini dipimpin oleh Pengurus Pusat.
2. Bentuk : Organisasi ini berbentuk kesatuan yang mempunyai cabang- b. Pengurus Pusat dipilih oleh Kongres untuk masa kerja dua tahun
cabang di kota-kota perguruan tinggi di Indonesia 4. Konperensi Cabang (Konpercab) :
a. Konperensi Cabang adalah badan yang tertinggi dalam cabang.
Pasal 6 b. Konperensi Cabang berlangsung sekurang- kurangnya satu kali
KEANGGOTAAN dalam dua tahun.
1. Yang diterima menjadi anggota ialah mereka yang menerima visi dan c. Konperensi Cabang berlangsung atas panggilan Badan Pengurus
misi serta bersedia menjalankan usaha organisasi Cabang atau atas permintaan sekurang-kurangnya dua per tiga
2. Anggota terdiri dari : jumlah anggota biasa.
a. Anggota biasa 5. Badan Pengurus Cabang (BPC) :
b. Anggota luar biasa a. Cabang dipimpin oleh Badan Pengurus Cabang
c. Anggota kehormatan b. Badan Pengurus Cabang dipilih oleh Konperensi Cabang untuk
d. Anggota penyokong masa kerja satu atau dua tahun.
3. Hak Anggota :
a. Anggota biasa mempunyai hak suara, hak memilih dan hak Pasal 8
dipilih. KEPUTUSAN PERSIDANGAN
b. Anggota luar biasa mempunyai hak dipilih dan hak usul. 1. Keputusan persidangan organisasi ini diambil berdasarkan
c. Anggota kehormatan dan anggota penyokong mempunyai hak musyawarah untuk mufakat dengan hikmah kebijaksanaan, dan jika
usul. diperlukan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak.
4. Kewajiban Anggota : 2. Pemungutan suara terbanyak dalam Kongres dilakukan dengan satu
a. Bertanggung jawab mewujudkan visi, misi dan usaha berdasarkan cabang satu suara.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
b. Bertanggung jawab mewujudkan dan membina persekutuan Pasal 9
dalam kehidupan organisasi. PERBENDAHARAAN
Perbendaharaan organisasi ini diperoleh dari iuran anggota,
Pasal 7 sumbangan dan pendapatan lain yang sesuai dengan asas, visi dan misi
ALAT PERLENGKAPAN ORGANISASI organisasi.
1. Organisasi ini mempunyai alat perlengkapan yang terdiri :
a. Kongres. Pasal 10
b. Pengurus Pusat PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
c. Konperensi Cabang 1. Perubahan Anggaran Dasar organisasi ini berlaku berdasarkan
d. Badan Pengurus Cabang keputusan Kongres dengan persetujuan sekurang-kurangnya tiga per
2. Kongres : empat jumlah suara utusan yang hadir.
a. Kongres adalah badan tertinggi dalam organisasi.
2. a. Usul Perubahan Anggaran Dasar dari Cabang sudah disampaikan ANGGARAN RUMAH TANGGA
kepada Pengurus Pusat selambat-lambatnya empat bulan sebelum GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Kongres.
b. Selanjutnya Pengurus Pusat sudah menyampaikan kepada cabang- Pasal 1
cabang selambat-lambatnya dua bulan sebelum Kongres. USAHA
1. Mempertumbuhkan dan memperdalam kehidupan beriman dengan
Pasal 11 doa, penelaahan Alkitab, Ibadah, pembinaan persekutuan dan
PEMBUBARAN tanggung jawab bagi perkembangan, pembaharuan bagi keesaan
1. Organisasi ini dibubarkan berdasarkan keputusan Kongres yang gereja yang am.
khusus berlangsung untuk maksud tersebut yang dihadiri oleh 2. Membina kemajuan studi dan riset untuk mengikuti dan menguasai
sekurang-kurangnya tiga per empat jumlah cabang, serta memperoleh ilmu pengetahuan, mewujudkan panggilan perguruan tinggi
persetujuan sekurang-kurangnya tiga per empat dari jumlah utusan mahasiswa dalam mempersiapkan sarjana dan pemimpin yang ahli
yang hadir. dan bertanggungjawab bagi pembangunan dan pembaruan untuk
2. a. Pengurus Pusat memberitahukan kepada cabang-cabang selambat- mencapai kesejahteraan materil dan spiritual
lambatnya dua bulan sebelum Kongres Khusus tersebut. 3. Membina pemimpin dan penggerak yang bekerja secara bertanggung
b. Kongres Khusus memutuskan mengenai hak milik organisasi. jawab terhadap Allah dan manusia di dalam masyarakat, negara,
gereja, perguruan tinggi dan mahasiswa bagi terwujudnya
Pasal 12 perdamaian, keadilan, kesejahteraan, kebenaran dan cinta kasih di
ATURAN TAMBAHAN tengah-tengah manusia dan alam semesta.
Hal-hal yang belum tercakup dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan tidak bertentangan dengan Anggaran Pasal 2
Dasar. KEANGGOTAAN
1. Anggota terdiri dari :
a. Anggota biasa, yaitu mahasiswa, warga negara Indonesia, yang
sedang mengikuti kuliah pada perguruan tinggi di Indonesia
sampai dua tahun sesudah tidak menjadi mahasiswa lagi.
b. Anggota luar biasa, yaitu :
1)Bekas anggota biasa
2)Bekas mahasiswa dan mahasiswa yang tidak termasuk dalam
titik a.
c. Anggota kehormatan, yaitu mereka yang berjasa kepada
organisasi.
d. Anggota penyokong, yaitu mereka yang bersedia membantu
organisasi secara berkala dengan jumlah yang ditentukan oleh
Badan Pengurus Cabang.
2. Penerimaan anggota :
a. Anggota biasa diterima oleh Badan Pengurus Cabang setelah
memenuhi syarat penerimaan anggota.
b. Anggota luar biasa diterima oleh Badan Pengurus Cabang setelah dan unsur Pengurus Pusat yang dipilih oleh Kongres.
memenuhi syarat penerimaan anggota. 5. Kongres bertugas :
c. Anggota kehormatan diangkat oleh Pengurus Pusat atas usul Badan a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Pengurus Cabang. Organisasi.
d. Anggota Penyokong diangkat oleh Badan Pengurus Cabang. b. Menilai laporan umum Pengurus Pusat.
3. Pembebasan keanggotaan berlaku karena : c. Menetapkan garis besar program dan garis besar organisasi,
a. Meninggal dunia. kebijaksanaan umum dan anggaran pendapatan dan belanja
b. Atas permintaannya sendiri secara tertulis kepada Badan Pengurus organisasi.
Cabang. d. Memilih Pengurus Pusat.
c. Dibebaskan sementara oleh Badan Pengurus Cabang, dan yang
bersangkutan berhak membela diri dalam Konperensi Cabang. Pasal 4
d. Dipecat dengan Keputusan Konperensi Cabang, dan yang PENGURUS PUSAT
bersangkutan berhak membela diri dalam Kongres. 1. Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari lima orang, yaitu
4. Daftar anggota : Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum, dan dua
Badan Pengurus Cabang sudah menyerahkan daftar anggota kepada orang anggota.
Pengurus Pusat sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun, yang 2. Anggota Pengurus Pusat adalah warganegara Indonesia dan
diserahkan selambat-lambatnya tiga bulan sebelum Kongres. beragama Kristen.
3. a. Pengurus Pusat dipilih oleh Kongres dengan sistem pemilihan
Pasal 3 langsung dan/atau pemilihan formatur.
KONGRES b. Susunan Pengurus Pusat yang dibentuk oleh formatur harus sudah
1. Kongres berlangsung dengan sah apabila dihadiri oleh sekurang- dikirimkan kepada Cabang-cabang selambat-lambatnya dua bulan
kurangnya setengah ditambah satu jumlah Cabang dan sekurang- sesudah Kongres.
kurangnya setengah ditambah satu dari jumlah seluruh utusan yang c. Selama Pengurus Pusat yang baru belum terbentuk, maka
ditentukan. Pengurus
2. Utusan-utusan yang menghadiri Kongres mewakli Cabangnya sudah Pusat yang lama tetap bertanggung jawab.
dilantik dan disahkan oleh Pengurus Pusat. 4. a. Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Kongres.
3. Jumlah utusan Cabang yang menghadiri Kongres diutus sebagai b. Pengurus Pusat mempersiapkan Kongres.
berikut : 5. Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pengurus Pusat mewakili
25 - 100 orang anggota diwakili oleh 2 orang utusan organisasi ke dalam dan ke luar.
101 - 200 orang anggota diwakili oleh 3 orang utusan 6. a. Pengurus Pusat dapat membentuk dan membubarkan badan
201 - 300 orang anggota diwakili oleh 4 orang utusan pembantu yang berupa komisi, panitia khusus bagi kelancaran
301 - 500 orang anggota diwakili oleh 5 orang utusan pekerjaannya
501 - 700 orang anggota diwakili oleh 6 orang utusan b. Pengurus Pusat dapat mengangkat dan membebaskan anggota dan
701 - 950 orang anggota diwakili oleh 7 orang utusan staf yang ditempatkan
951 - 1.250 orang anggota diwakili oleh 8 orang utusan dalam badan pembantu tersebut.
1.251 - 1.750 orang anggota diwakili oleh 9 orang utusan 7. Pengurus Pusat bersidang sekurang-kurangnya dua kali dalam satu
1.751 - dst orang anggota diwakili oleh 10 orang utusan tahun.
4. Kongres dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari utusan-utusan
8. Pergantian Pengurus Pusat harus disertai dengan serah-terima yang
selengkap-lengkapnya.
Pasal 5 Pasal 7
KONPERENSI CABANG SAHNYA PERSIDANGAN
1. Konperensi Cabang dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari Persidangan sah untuk mengambil keputusan apabila jumlah yang
anggota-anggota yang dipilih oleh Konperensi Cabang. hadir sekurang-kurangnya setengah ditambah satu orang dari seluruh
2. Konperensi Cabang bertugas ; anggota persidangan.
a. Menilai laporan Badan Pengurus Cabang dalam melaksanakan
Keputusan Kongres, Keputusan Pengurus Pusat dan Keputusan Pasal 8
Konperensi Cabang. PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN CABANG
b. Menyusun Program Kerja. Menetapkan struktur, kebijaksanaan 1. Pembentukan dan pembubaran Cabang dilakukan oleh Pengurus
dan anggaran pendapatan dan belanja cabang. pusat, diberitahukan kepada cabang-cabang dan dilaporkan kepada
c. Menetapkan masa kerja kepengurusan dan memilih Badan Kongres.
Pengurus Cabang. 2. Pembentukan cabang dilakukan melalui persyaratan :
3. Konperensi Cabang bertanggungjawab kepada Pengurus Pusat, a. Di kota yang terdapat perguruan tinggi.
melalui Badan Pengurus Cabang. b. Sekurang-kurangnya terdapat kesediaan dua puluh lima orang
mahasiswa untuk menjadi anggota dan masing-masing mengajukan
Pasal 6 permohonan kepada Pengurus Pusat.
BADAN PENGURUS CABANG c. Sudah mendapat bimbingan sekurang-kurangnya enam bulan dari
1. Badan Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang cabang yang berdekatan.
yaitu Ketua, Sekretaris dan Bendahara. 3. Pembubaran cabang dilakukan melalui persyaratan :
2. Anggota Badan Pengurus Cabang adalah warga negara Indonesia dan a. Apabila di kota tersebut tidak terdapat lagi perguruan tinggi.
beragama Kristen. b. Apabila jumlah anggota kurang dari 25 orang.
3. a. Badan Pengurus Cabang dipilih oleh Konperensi Cabang dengan c. Titik a dan b yang termaktub di atas adalah atas sepengetahuan dua
sistem Pemilihan langsung dan /atau formatur. cabang yang berdekatan.
b. Susunan Badan Pengurus Cabang yang telah terbentuk dilantik dan 4. Semua akibat pembubaran cabang menjadi tanggung jawab Pengurus
disahkan oleh Pengurus Pusat dan harus dikirimkan kepada Pusat bersama-sama dengan dua cabang yang berdekatan.
anggota-anggota selambat-selambatnya dua bulan setelah
pemilihan berlangsung. Pasal 9
4. a. Badan Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada Konperensi PERBENDAHARAAN
Cabang dan Pengurus Pusat. 1. Anggota diwajibkan membayar iuran atau donasi menurut jumlah
b. Badan Pengurus Cabang mempersiapkan Konperensi Cabang. yang ditetapkan oleh Kongres.
5. Badan Pengurus Cabang bersidang sekurang-kurangnya satu kali 2. Cabang diwajibkan sekurang-kurangnya satu kali dalam empat bulan
dalam dua bulan. menyerahkan sebagian dari iuran atau donasi dan pendapatan lainnya
6. Penggantian Badan Pengurus Cabang harus disertai dengan serah kepada Pengurus Pusat menurut jumlah yang ditetapkan oleh
terima yang selengkap-lengkapnya. Kongres.
3. a. Kongres membentuk Badan Pemeriksa Keuangan yang anggotanya
terdiri dari wakil cabang-cabang untuk memeriksa keuangan
Pengurus Pusat dan hasil pemeriksaan tersebut dilaporkan kepada c. Rumbai-rumbai bawah berwarna putih.
Kongres. d. Lebar panji 50 cm dengan perincian 15 cm abu-abu, 20 cm biru tua
b. Badan Pemeriksa Keuangan bekerja secara berkala selama masa dan 15 cm abu-abu.
kerja Pengurus Pusat di antar dua kongres. e. Tinggi panji dari puncak sampai keujung sudut di tengah 80 cm,
c. Kongres menetapkan pedoman kerja Badan Pemeriksa Keuangan. tinggi kedua sisi (tepi) 60 cm.
f. Tanda salib dan tulisan dibuat dengan warna putih.
Pasal 10 1)Panji umum bertuliskan huruf GMKI berwarna putih di bawah
LAMBANG DAN MARS tanda salib.
1. Organisasi ini mempunyai lambang dan mars. 2)Panji cabang bertuliskan huruf GMKI di atas salib dan nama
2. Lambang organisasi terdiri dari : cabang di bawah tanda salib.
a. Bendera 5. Topi organisasi.
b. Panji a. Berbentuk bundar (baret) dengan warna dasar biru tua kehitam-
c. Topi hitaman.
d. Lencana b. Memanjang dari muka ke belakang, ditengah-tengah topi
e. Pita kepengurusan. diletakkan kain warna abu-abu dengan lebar bagian muka 8 cm dan
3. Bendera Organisasi. lebar bagian belakang 6 cm.
a. Dibuat dari kain berwarna biru laut. c. Pada topi organisasi hanya dapat dikenakan lencana organisasi
b. 1)Berbentuk empat persewgi panjang dengan perbandingan tiga yang berbentuk lambang GMKI yang berwarna putih logam, biru
berbanding dua. tua dan abu-abu, berukuran (tinggi) 4 cm, pada bagian muka yang
2)Ditengah-tengah terdapat gambar GMKI berwarna putih yang berwarna abu-abu.
terlihat jelas pada kedua sisinya (dengan tulisan terbalik pada d. Dipergunakan dalam setiap kegiatan organisasi baik yang bersifat
salah satu sisi). umum, maupun yang bersifat khusus organisasi.
3)Perbandingan tinggi lambang dan lebar bendera adalah satu 6. Lencana Organisasi
banding dua a. Berbentuk perisai (segi lima) dan dibuat dari logam
c. Dipergunakan dalam upacara resmi baik yang bersifat umum, b. Ditengah-tengah terletak tanda salib berwarna putih logam diatas
maupun yang bersifat khusus organisasi bersama-sama dengan dasar cat biru tua.
bendera Merah Putih. c. Tepinya berwarna abu-abu dengan :
1)Dalam upacara tingkat nasional atau daerah (regional) 1)Tulisan GMKI pada bagian atasnya ;
dipergunakan bendera umum organisasi (bendera GMKI) yang 2)Tiga buah garis-garis vertikal pada setiap sayap, dikanan dan
berukuran 270 x 180 cm. kiri, dan garis yang terletak ditengah adalah yang terpanjang ;
2)Dalam upacara tingkat lokal (cabang) dipergunakan bendera 3)Tulisan “Ut Omnes Unum Sint”melingkar dari kiri ke kanan,
cabang yang berukuran 135 x 90 cm. yang masing-masing berwarna putih logam.
3)Bendera Merah Putih yang dipergunakan bersama-sama dengan d. Terdiri dari tiga jenis, yaitu :
bendera organisasi harus mempunyai ukuran yang sama. 1)Lencana dada, dengan tinggi 2,5 cm
4. Panji Organisasi. 2)Lencana topi, dengan tinggi 4 cm
a. Dibuat dari kain dengan warna dasar abu-abu dan biru tua kehitam- 3)Lencana pita kepengurusan (Kordon) dengan tinggi 8 cm.
hitaman. e. Dipergunakan dengan ketentuan sebagai berikut ;
b. Tali pinggir (tepi) panji dibuat dari kain berwarna putih. 1)Lencana dada dikenakan pada dada sebelah kiri.
2)Lencana Topi dikenakan pada baret (topi).
3)Lencana pita kepengurusan (Kordon) dikenakan pada pita Pasal 12
kepengurusan. PENUTUP
4)Penggunaan diluar ketentuan ini tidak diperkenankan. Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini
7. Pita kepengurusan (Kordon) organisasi. diatur oleh Keputusan Kongres, Keputusan Pengurus Pusat, Keputusan
a. Dibuat dari kain berwarna biru tua dan abu-abu. Konperensi Cabang, Keputusan Badan Pengurus Cabang. Anggaran
b. Lebar pita (kordon) untuk Pengurus Pusat 7 cm, dengan perincian; Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GMKI ini ditetapkan oleh Kongres
3,5 cm biru tua dan 3,5 cm abu-abu. nasional XXIX GMKI pada tanggal 14 Desember 2004 di Pematang
c. Lebar pita kepengurusan (kordon) untuk Badan Pengurus Cabang: Siantar, Sumatera Utara.
4,5 cm dengan perincian 1,5 cm abu-abu, 1,5 cm biru tua, dan 1,5
cm abu-abu.
d. 1)Dipergunakan melingkari leher dan pada kedua ujungnya
diletakkan lencana pita kepengurusan (Kordon), berukuran 8 cm
pada bagian muka.
2)Bagi Pegurus Pusat warna biru tua terletak disebelah dalam.
e. Panjang Pita (Kordon) 120 cm
f. Dipergunakan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Cabang dalam
1)Upacara resmi organisasi atau lembaga lain selaku wakil
organisasi
2)Upacara resmi organisasi tingkat lokal ( cabang), daerah
(regional) maupun nasional.
8. Mars GMKI adalah lagu “MARS GMKI” yang disahkan dalam
Kongres X GMKI tahun 1965 di Manado.

Pasal 11
TINGKAT KEPUTUSAN ORGANISASI
1. Organisasi ini mempunyai tingkat keputusan dengan urut-urutan dari
yang tertinggi samapi terendah sebagai berikut :
a. Anggaran Dasar.
b. Anggaran Rumah Tangga.
c. Keputusan Kongres
d. Keputusan Pengurus Pusat
e. Keputusan Konperensi cabang
f. Keputusan Badan Pengurus Cabang
2. Keputusan yang lebih rendah tunduk kepada keputusan yang lebih
tinggi sesuai dengan tingkatan keputusan organisasi.
PENJELASAN suasana belajar mengajar, disiplin, tidak vested melainkan terus mencari
ANGGARAN DASAR /ANGGARAN RUMAH TANGGA GMKI hasil yang terbaik, amatir , sederhana dan merakyat. Sifat kemahasiswaan
ini harus dilihat sebagai keberadaan status dan mental dari setiap
I. UMUM anggotanya dan pimpinannya. Untuk mana harus ditunjang oleh struktur
Anggaran Dasar lazim juga disebut konstitusi. Kata mana dan langgam kerjanya.
dipergunakan untuk menunjuk kepada Hukum Dasar yang tertulis dari Dalam pembukaan AD GMKI, alinea kelima menunjuk bahwa
suatu negara yang kita kenal dengan Undang-Undang Dasar. Bila dilihat organisasi ini berdiri oleh mahasiswa dan pertama-tama untuk mahasiswa
dari pola hidupnya, Negara merupakan organisasi besar yang kegiatannya dan lingkungan di mana mahasiswa itu berada. Itulah sebabnya mengapa
sangat luas dan beraneka ragam. Untuk memudahkan kita memahami dalam rumusan misi GMKI dikatakan: “Misi organisasi ini adalah :
kedudukan dan peranan AD/ART suatu organisasi maka dapatlah 1. Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi lainnya ...”, karena
dianalogikan dengan Hukum Dasar atau Undang-Undang Dasar. dimaksud di sini, misi pertama adalah untuk mahsiswa itu sendiri dan
Konstitusi merupakan hukum berarti mengikat, mengingat anggota lingkungannya di mana mahasiswa itu berada. Jadi bilamana dikatakan di
maupun lembaga sebagai aparat organisasi di segala tingkatan. Konstitusi atas dari mahasiswa untuk mahasiswa maka ini berarti organisasi ini
berarti pula hukum dasar yang berarti sebagai hukum yang tertinggi di harus menampakkan diri sebagai organisasi mahasiswa. Titik tolaknya
mana semua hukum dan peraturan di dalam organisasi lahir dari padanya. adalah mahasiswa dan tujuannya adalah mahasiswa. Jadi pola
Karena konstitusi merupakan hukum yang tertinggi dalam suatu kemahasiswaan harus tercermin di dalam langgam kerjanya. Pola
organisasi maka konstitusi hendaknya telah dapat mengatur hal-hal pokok mahasiswa akan senantiasa menekankan sifat loyal, gotong
bagi kehidupan organisasi. Hal-hal pokok itu adalah yang mengatur royong/bermapalus/bermasohi, karena itu berwarna: “amatir”.
kelembagaan organisasi dan yang mengatur keanggotaan serta hubungan Faktor kedua adalah sifat kekristenan. Rumusan kalimat bersumber
antara kelembagaan dan anggota. pada Alkitab yang menyaksikan Yesus Kristus selaku Tuhan dan Juru
Sejauh pengamatan yang terlihat dalam sejarah GMKI maka terdapat Selamat di dalam Keesaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang
motifasi pokok yang merupakan ciri yang senantiasa tercermin dalam mengerjakan keselamatan manusia. Faktor ini hendaknya dominan di
hidup dan gerak GMKI. Motivasi pokok ini yang merupakan kesadaran dalam kehidupan organisasi. Bilaman kita menelusuri sejarah berdirinya
dari pada pendiri GMKI untuk menghadirkan GMKI ditengah-tengah GMKI, maka nyata bahwa awal berdirinya organisasi didasarkan pada
masyarakat bangsa dan Gereja. Dalam pembukaan AD GMKI di temui kesadaran kelompok mahasiswa terhadap kebutuhan pelayanan di
motivasi pokok yaitu kesadaran terhadap lingkungannya dan panggilan lingkungan perguruan tinggi. Kesadaran ini kemudian melahirkan
Tuhannya. Untuk itu maka tiga hal yang harus senantiasa diperhatikan kelompok-kelompok penelaan Alkitab dan kelompok doa sebagai
sebagai ciri GMKI yakni sifat kemahasiswaannya, sifat kekristenannya jawaban terhadap tantangan tersebut. Kemudian kebutuhan ini meluas
dan sifat keindonesiaannya. Karena GMKI adalah organisasi yang kepada seluruh civitas academica, karena semuanya itu merupakan
digolongkan organisasi yang terdiri dari “orang muda” atau “pemuda” kelurga besar yang secara bersama-sama berada dalam pergumulan yang
maka sebagai suatu kenyataan naluriah GMKI tentu akan menampakkan sama. Karena itu penelaan Alkitab dan Kelompok Doa merupakan
dinamika, suatu keadaan yang senantiasa bergerak dan karena itu gerak program inti dari organisasi ini. Dengan senantiasa memeliharanya berarti
merupakan suatu kelengkapan dari sifat kediriannya. Faktor-faktor di atas akan semakin memantapkan arti kediriannya selaku mahsiswa Kristen.
hendaknya dapat tetap nampak dalam kehidupan organisasi. Program inti ini tidak boleh dilupakan oleh GMKI. Melupakan kegiatan
Yang dimaksud dengan faktor pertama yakni sifat kemahasiswaan tersebut berarti bahaya erosi kedirian yang sangat fatal akan melanda
yaitu sebagaimana lingkungan di mana ia berada maka sifat-sifat organisasi. Semuanya ini adalah konsekuensi dari sumber GMKI yakni
kemahasiswaan sebagai kelompok intelegensia muda yang sedang Alkitab. Dalam GMKI kita kenal pula “Panca Kegiatan” dan “Tri Panji”.
membentuk diri akan nampak sifat kepolosan, lugu, ingin tahu, analistis, Panca kegiatan yaitu “Berdoa/Beribadah, Belajar, Bersaksi, Bersosial,
Berkreasi”. Tri Panji yakni “Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, dan Tinggi II. SISTEM ORGANISASI.
Pengabdian”. Kata berdoa/ beribadat dan bersaksi dalam panca kegiatan
dan kata Iman dalam Tri Panji diletakkan pertama selaku pertanda bahwa SISTEM ORGANISASI.
landasan Iman itulah seluruh keberadaan GMKI yang dapat “ditangkap” AD/ART GMKI adalah aturan permainan atau aturan dasar dari
untuk kemudian lebih lanjut ditanggapi. Dengan kata lain setiap organisasi GMKI. Anggaran Dasar adalah aturan pokoknya dan
fenomena lingkungan harus dapat ditangkap (impressi) oleh GMKI, yang Anggaran Rumah Tangga adalah kelengkapan dari aturan pokok tersebut.
kemudian ditanggap (expressi) setelah melalui penggodokan imannya. Pada Anggaran Dasar terdapat Pembukaan yang berisikan Motivasi
Dengan demikian tanggapan GMKI akan senantiasa bersifat Kristiani dan Pokok tersebut. Pada pasal-pasalnya diaturlah ketentuan pokok yang
original. secara keseluruhan dapat di bagi dalam sistematika sebagai berikut:
Sifat Kekristenan ini menunjukkan bahwa GMKI adalah bagian dari
Gereja. GMKI adalah kelanjutan pelayanan gereja di perguruan tinggi, ANGGARAN DASAR:
dengan berbagai karakteristik gereja. Sebagaimana Gereja menempatkan 1) Pembukaan 5 alinea
Alkitab sebagai dasar, maka ini pulalah yang menjadi sumber bagi 2) Ketentuan pokok, pasal 1- 4
GMKI. Sumber GMKI tidak mengaburkan arti dan sifat gerejawinya. 3) Sistem organisasi, pasal 5 - 9
Dalam pengamalan sumber organisasi ini, maka haruslah relevan dengan 4) Lain-lain, pasal 10 - 12.
panggilannya, dan tidak asing bagi lingkungannya.
Faktor ketiga adalah sifat ke-Indonesiaan. Sifat ini pertama-tama ANGGARAN RUMAH TANGGA:
mau mengartikan bahwa organisasi ini lahir dari bumi Indonesia dan 1) Uraian visi dan misi, pasal 1
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan bangsa dan tanah airnya. 2) Uraian sistem organisasi, pasal 1- 9
Unsur ke-Indonesiaan di sini mau menyatakan bahwa GMKI tidak dapat 3) Atribut organisasi, pasal 10
dipisahkan dengan pengalaman dan persoalan hidup bangsanya. Pada 4) Hirearchi juridis, pasal 11 - 12.
allinea kelima Pembukaan Anggaran Dasar GMKI ditulis bahwa: Sistem organisasi menguraikan tentang fungsi-fungsi dari alat
“... maka pada tanggal 9 Februari 1950 mahasiswa Kristen Indonesia perlengkapan organisasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
yang melanjutkan usaha Christelijke Studenten Vereneging of Java yang menerapkan sistem organisasi yakni:
berdirti pada tanggal 28 Desember 1932 di Kaliurang untuk a. Bentuk organisasi sebagai organisasi kesatuan. Di sini terlihat
mengikutsertakan gereja dalam pergerakan ekumene dan perjuangan suatu jenjang yang memusat sehingga kepengurusan yang tertinggi
bangsa ... berjuang menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan disebut sebagai Pengurus Pusat. Yang wakil Pengurus Pusat
Republik Indonesia, Negara Proklamasi 17 Agustus ...” Bagian dari disebut Ketua Umum dan Sekretaris Umum. Pengurus pusat adalah
alinea ini menunjukkan bahwa cikal bakal (embrio) GMKI pada zaman penentu kebijaksanaan organisasi yang telah ditetapkan oleh
itu ikut terlibat secara aktif (inherent) dengan perjuangan bangsa. Di sini Kongres dan Pengurus Pusat. Badan Pengurus Cabang
ke-Indonesiaan benar-benar berbicara, maka bilamana bangsa ini dipercayakan mengatur dan membina anggota dan untuk ini Badan
menghitung keterlibatan organisasi dalam perjuangan bangsa maka Pengurus Cabang akan mempertanggungjawabkan kepada
GMKI tidak dapat di lepaskan dari kehidupan bangsa Indonesia yang ada Konperensi Cabang dan Pengurus Pusat.
yakni Pancasila. Di sinilah pembuktian bahwa GMKI berkepribadian dan
berkesadaran untuk mempertahankan serta mengisi kemerdekaan Negara
Republik Indonesia, Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
b. Alat perlengkapan organisasi yaitu wadah yang menjamin PENJELASAN
berfungsinya organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai ANGGARAN DASAR GMKI
lembaga legislatif diaturlah Kongres pada tingkat nasional dan
Konperensi cabang pada tingkat Cabang. Kedua Badan ini dihadiri PEMBUKAAN
oleh anggota. Pada tingkat Kongres anggota hadir dalam bentuk Pembukaan mengandung lima alinea. Alinea pertama sampai ketiga
perwakilan yang ketentuannya diatur dalam peraturan organisasi merupakan landasan kepercayaan GMKI. Kepercayaan yang dianut
dan pada tingkat Cabang adalah rapat anggota yang kehadirannya tersebut terpusat kepada Yesus Kristus (Christocentris) karena hanya
diatur pula dalam aturan organisasi. melalui Yesus Kristus sajalah manusia dapat mengenal Allah yang benar.
c. Sebagai kelengkapan dari hidup organisasi yang mempengaruhi Alinea keempat menunjukkan kesadaran GMKI terhadap apa yang
pula langgam kerjanya, maka organisasi dilengkapi dengan Atribut dipercaya dan sekaligus melihat arti panggilannya konteks
Organisasi. Atribut adalah identitas yang kelihatan dari organisasi kepercayaannya terhadap lingkungan di mana ia hidup, yakni “sejarah
yang harus tetap dipelihara karena mempunyai pengaruh langsung bangsa dan negara Indonesia”. Dalam alinea ini pula ditekankan
pada “kewajiban” anggota. Atribut organisasi adalah lambang tentang ketritunggalan Allah yang merupakan bagian dari kepercayaan
dan mars. Penggunaan lambang dan mars ini akan nampak Kristen yang Am. Hal ini dimaksudkan agar GMKI dapat terhindar dari
kebanggaan dan hormat terhadap organisasi. ajaran-ajaran sektaris yang tidak mengakui kepercayaan tersebut.
Alinea kelima menggambarkan tentang aspek kesejarahan dari
kehidupan GMKI. GMKI berawal di saat dimulainya Perguruan Tinggi di
Indonesia. Pergerakan Mahsiswa Kristen mengikuti irama kehidupan
Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Mahasiswa Kristen Indonesia yang
tergabung dalam PMKI bersama-sama dengan CSV yang pada waktu itu
timbul sebagai persekutuan yang baru, ikut pula berada di arena
perjuangan bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan Republik
Indonesia, Negara Proklamasi 17 Agustus 1945 yang pada waktu itu
berada dalam ancaman.

Pasal 1
NAMA, TEMPAT DAN WAKTU
1. Telah jelas
2. Bahwa Pengurus Pusat sebagai pengelola organisasi berkedudukan di
tempat di mana PP sedang dalam melaksanakan tugasnya secara
keseluruhan.
3. “berdiri” - juncto Pembukaan AD alinea 5 “waktu yang
ditentukan”- juncto AD pasal 11 ayat 1.
Pasal 2 2. Bentuk organisasi ini adalah kesatuan. Ini berarti bukan bentuk
ASAS federasi. Sebagai akibat dari benruk kesatuan tersebut maka harus
Organisasi ini menempatkan Pancasila sebagai satu-satunya asas ada pimpinan tertinggi dan dalam hal ini adalah Pengurus Pusat
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah (juncto AD pasal 7 ayat 3 dan pasal 1 ayat 2). Karena itu Pengurus
menegaskan keyakinan dan penerimaan yang tulus serta tekad untuk Pusat selaku pimpinan organisasi adalah pelaksanaan, kebijaksanaan
mempertahankan, mengamalkan dan melestarikan Pancasila sebagai organisasi setelah Kongres. Cabang-cabang adalah pelaksana
pandangan hidup dan kepribadian bangsa. kebijakan organisasi yang telah ditentukan Pengurus Pusat. Oleh
karena itu susunan Badan Pengurus Cabang dilantik dan disahkan
Pasal 3 oleh Pengurus Pusat (juncto ART pasal 6 ayat 3.b.) dan Badan
VISI DAN MISI Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat (juncto
1. Telah jelas ART pasal 6 ayat 4.a.). Wewenang pimpinan organisasi ini juga
2. Rumusan misi GMKI mengandung tiga hal yang penting, yakni: tampak dalam pembentukan dan pembubaran cabang (juncto ART
a. Aspek marturia yakni kesaksian atau mission dari GMKI dan pasal 8).
untuk mempertahankan masalah spiritual dalam pelayanannya.
b. Aspek koinonia yakni persekutuan di mana GMKI akan Pasal 6
melaksanakan kegiatan yang mempersatukan dan membaharui KEANGGOTAAN
kehidupan Gereja, masyarakat dan manusia. 1. Menerima visi dan misi tidak berarti telah menjadi Kristen, artinya
c. Aspek diakonia yakni pelayanan. Di sini GMKI menempatkan diri yang diterima menjadi anggota GMKI bukan hanya mahasiswa
selaku organisasi kader yang mempersiapkan pemimpin masa Kristen, dan bersedia menjalankan usaha organisasi yang bersumber
datang. Selain itu pula GMKI menempatkan dirinya selaku sarana pada Alkitab. Dengan demikian GMKI membuka/memberi
perjuangan untuk menciptakan kesejahteraan, perdamaian, kesempatan kepada mahasiswa lainnya di luar Iman Kristen untuk
keadilan, kebenaran dan cinta kasih ditengah-tengah manusia dan menjadi anggota GMKI (juncto AD pasal 3 ayat 1).
alam semesta. 2. Juncto ART pasal 2 ayat 1.
Rumusan visi dan misi GMKI merupakan bagian dari perjuangan 3. Telah jelas.
GMKI dalam mencapai tujuan Nasional sebagaimana termaktub dalam 4. Telah jelas.
pembukaan UUD 1945 dalam negara kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 7
Pasal 4 ALAT PERLENGKAPAN ORGANISASI
USAHA 1. Telah jelas
Juncto ART pasal 1. 2. a. “Tertinggi”- juncto ART pasal 11.
b. “Dua Tahun” - dua tahun kalender yang disesuaikan dengan
Pasal 5 pelaksanaan Kongres.
STATUS DAN BENTUK ORGANISASI c. ”Permintaan” - permintaan tertulis oleh Badan Pengurus Cabang,
1. Status GMKI menurut ayat ini berarti bahwa GMKI adalah disampaikan kepada Pengurus Pusat.
organisasi mahasiswa yang bersifat gerejani. Ia berafiliasi dan 3. a. Juncto AD pasal 2 dan pasal 5 ayat2.
seaspirasi dengan Gereja karena dari sana ia lahir. GMKI adalah b. “Dua tahun” - dua tahun kalender disesuaikan dengan pelaksanaan
bagian dari gereja itu sendiri yang berada di tengah-tengah Perguruan Kongres.
Tinggi untuk melaksanakan tugas-tugas gereja. 4. a. Juncto ART pasal 11 ayat 1 dan pasal 5 ayat 2.
b. “Dua tahun” - dua tahun kalender yang disesuaikan dengan PENJELASAN
pelaksanaan Konperensi Cabang. ANGGARAN RUMAH TANGGA GMKI
c. “Permintaan” - permintaan tertulis dari anggota, disampaikan
kepada Badan Pengurus Cabang. Pasal 1
5. a. Juncto AD pasal 1 ayat 2 dan ART pasal 11. USAHA
b. “Satu atau dua tahun”- tahun kalender disesuaikan dengan Usaha organisasi adalah bentuk-bentuk umum program GMKI yang
pelaksanaan Konperensi Cabang. senantiasa harus diperhatikan oleh aparat organisasi. Usaha organisasi
adalah penjabaran dari Pembukaan/Sumber, Visi dan Misi. Dengan
Pasal 8 melaksanakan usaha ini dicanangkan organisasi akan mencapai visi dan
KEPUTUSAN PERSIDANGAN misinya atau setidak-tidaknya mendekatkan dirinya kepada Visi dan Misi.
1. Keputusan persidangan ini berlaku untuk semua persidangan dalam
organisasi kecuali persidangan yang menyangkut perubahan AD (AD Pasal 2
pasal 10 ayat 1 ) dan pembubaran organisasi (AD pasal 11 ayat 1 ). KEANGGOTAAN
2. Juncto AD pasal 8 ayat 1. 1. a. “Sesudah tidak menjadi mahasiswa lagi” berarti baik yang telah
menyelesaikan studinya atau yang meninggalkan bangku kuliahnya
Pasal 9 belum menyelesaikan studinya, baik semasa CSV of Java, PMKI
PERBENDAHARAAN dan CSV yang baru hingga sekarang.
Telah jelas. b. 1. Ini acap disebut sebagai “senior member”.
2. “Bekas mahasiswa”- berarti mahasiswa seperti tersebut dalam
Pasal 10 titik a tetapi tidak pernah mendaftarkan diri sebagai anggota
PERUBAHAN ANGGARAN “mahasiswa yang tidak termasuk dalam titik a”berarti
1. Juncto AD pasal 8. mahasiswa yang bukan warga negara Indonesia tetapi kuliah di
2. Telah jelas. Indonesia dan/atau mahasiswa berwarga negara Indonesia yang
tidak mengikuti kuliah di Indonesia dan ia berdomisili di
Indonesia. Mereka ini acap disebut Senior Friends, juga mereka
yang tergolong dalam titik d.
Pasal 11 c. Juncto titik b ; perlu peraturan organisasi
PEMBUBARAN d. Juncto tiitik b ; perlu peraturan organisasi
1. Juncto AD pasal 8 2. a. Telah jelas.
2. Telah jelas. b. Telah jelas.
c. Telah jelas.
Pasal 12 d. Telah jelas.
ATURAN TAMBAHAN 3. Telah jelas
Telah jelas. 4. Telah jelas.
Pasal 3 paut dengan hukum atau yang tidak berkaitan dengan hukum maka
KONGRES yang mewakili organisasi adalah Ketua Umum dan Sekretaris
1. Ini menunjukkan kongres sah berlangsung bila dua syarat dipenuhi Umum.
sekaligus. “Jumlah Cabang” - seluruh cabang yang sah menurut 6. a. Masa kerja dari Badan Pembantu atau Komisi selama-lamanya
ketentuan terakhir Pengurus pusat. “Jumlah seluruh utusan” - junto sama dengan masa kerja Pengurus Pusat yang membentuknya.
ART pasal 2 ayat 2. b. Juncto ART pasal 4 ayat 6.a.
2. Telah jelas. 7. Telah jelas
3. Perhitungan di mulai dari 25 ke atas karena jumlah mahasiswa yang 8. Telah jelas.
merupakan syarat minimal dapat dibentuknya cabang adalah 25
orang (juncto ART pasal 8 ayat 2.b.). Pasal 5
4. Telah jelas. KONPERENSI CABANG
5. Terdapat 4 pokok yang harus dilaksanakan Kongres. Sebelum 1. Telah jelas.
kongres berlangsung, Pengurus Pusat menyampaikan kepada cabang- 2. Terdapat tiga tugas yang harus dilaksanakan Konperensi Cabang.
cabang, tugas mana saja yang akan dilaksanakan Kongres untuk Sebelum Konperensi Cabang dimulai, BPC harus menyampaikan
dipertimbangkan Kongres. Tugas Kongres dalam menilai laporan kepada para anggota tugas mana saja yang akan dilaksanakan
Pengurus Pusat adalah memberikan penilaian kualitatif untuk Konperensi Cabang dalam “menilai laporan” adalah
dijadikan dokumentasi bagi kehidupan organisasi dan/atau menjadi memberikan penilaian kualitatif untuk dijadikan dokumentasi bagi
bahan di dalam Kongres itu sendiri. kehidupan organisasi (cabang) dan/atau menjadi bahan di dalam
Konperensi Cabang itu sendiri. Dalam menetapkan masa kerja
Pasal 4 kepengurusan, Konperensi Cabang wajib terlebih dahulu melakukan
PENGURUS PUSAT studi yang mendalam dengan mempertimbangkan kondisi obyektif
1. Telah jelas. cabang.
2. Telah jelas 3. Konperensi Cabang bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat
3. a. Berarti terdapat tiga cara yakni pertama memilih keseluruhan melalui Badan Pengurus Cabang karena konperensi Cabang temporer
fungsionaris; kedua, memilih beberapa orang fungsionaris dan sifatnya dan ini badan konsultatif, sedang pelaksana Konperensi
ditambah beberapa orang anggota menjadi formatur; dan ketiga, Cabang adalah Badan Pengurus Cabang. Yang
memilih beberapa orang menjadi formatur tanpa memilih terlebih mempertanggungjawabkan kepada Pengurus Pusat mengenai hasil-
dahulu fungsionaris. Formatur adalah mandataris Kongres untuk hasil Konperensi Cabang adalah Badan Pengurus Cabang yang
melaksanakan tugas tersebut. mempersiapkan Konperensi Cabang tersebut.
b. Bilamana pemilihan Pengurus Pusat memakai sistem pemilihan
langsung maka butir b ini tidak berlaku. Pasal 6
c. Bilamana pemilihan Pengurus Pusat mamakai sistem pemilihan BADAN PENGURUS CABANG
langsung maka butir c ini tidak berlaku. 1. Telah jelas
4. a. Juncto ART pasal 3 ayat 5.b. 2. Telah jelas.
b. Juncto ART pasal 3 ayat 5. 3. a. Juncto ART pasal 4 aya3. a., formatur adalah mandataris
5. Pada dasarnya kepemimpinan organisasi adalah kolektif di mana Konperensi Cabang dalam melaksanakan tugas tersebut.
pengaturannya diatur dalam p.o. (job discription); namun dalam hal- b. Telah jelas.
hal tertentu membutuhkan penampilan organisasi yang bersangkut
4. a. Dalam rangka melaksanakan pertanggungjawaban Badan Pengurus Pasal 11
Cabang khususnya di dalam Konperensi Cabang maka : TINGKAT KEPUTUSAN ORGANISASI
Pertama, Laporan BPC haruslah merupakan laporan kepada Telah Jelas.
Konperensi Cabang dan Pengurus pusat;
Kedua, bilamana Konperensi Cabang tersebut dihadiri oleh Pasal 12
Pengurus Pusat maka PP berkewajiban menilai laporan tersebut. PENUTUP
b. Juncto ART pasal 5 ayat 2. Telah Jelas.
5. Telah Jelas.
6. Telah Jelas.

Pasal 7
SAHNYA PERSIDANGAN
Maksudnya adalah sekurang-kurangnya lebih dari setengah dalam
arti yang minimal.

Pasal 8
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN CABANG
Yang disebut dengan “Perguruan Tinggi” adalah pendidikan
sesudah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang dikategorikan sederajat
dengan Perguruan Tinggi. Ini berarti pula bila di satu kota terdapat satu
cabang dari Perguruan Tinggi yang melaksanakan fungsi pendidikan
tinggi. Yang disebut dengan “dua cabang yang berdekatan” adalah
cabang yang dapat melaksanakan tugas lebih efektif dalam menjalankan
fungsi ini baik dari segi geografi maupun komunikasi.

Pasal 9
PERBENDAHARAAN
1. Telah Jelas.
2. Kongres menetapkan sejumlah uang yang harus diserahkan oleh
cabang kepada Pengurus Pusat jumlah mana diambil dari pendapatan
Badan Pengurus Cabang yaitu iuran, donasi dan pendapatan lainnya
di cabang tersebut.
3. Telah Jelas.

Pasal 10
LAMBANG DAN MARS
Penjelasan tentang warna dan bentuk lambang lihat pada bagian
terlampir.
PENJELASAN GMKI bahkan siap berkorban untuk memperbaharui dan
TENTANG BENTUK DAN WARNA LAMBANG GMKI meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat demi masa
A. Lambang organisasi ini terdiri dari: depan yang lebih baik.
1. Bendera merah putih yang merupakan bendera nasional RI. G. Warna abu-abu pada topi, lencana organisasi dan pita kepengurusan
2. Bendera organisasi GMKI (lihat ART GMKI pasal 10 ayat 3). (kordon) adalah, bahwa GMKI selalu menghadapi tantangan-
3. Panji organisasi GMKI (lihat ART GMKI pasal 10 ayat 4). tantangan ditengah-tengah pergumulan bangsa dan senantiasa diintai
4. Topi organisasi GMKI (lihat ART GMKI pasal 10ayat 6). bahaya yang datang dari luar.
5. Lencana organisasi GMKI (lihat ART GMKI pasal 10 ayat 6). H. Warna biru pada topi organisasi, bendera organisasi, panji organisasi,
6. Pita kepengurusan (kordon) (lihat ART GMKI pasal 10 ayat 7). lencana organisasi adalah artinya pengharapan. Pengharapan dalam
B. Bentuk lencana organisasi yang menyerupai perisai (segi lima) yang pengertian iman Kristen artinya GMKI senantiasa memiliki
dipakai pada topi, pita kepengurusan (kordon) dan dada sebelah kiri keyakinan yang kuat bahwa seluruh pemikiran, pernyataan sikap atau
adalah dimaksudkan sebagai penghalau atau penangkis setiap seluruh program yang dilaksanakan adalah mempunyai hubungan
serangan yang datang menyerang kita. Lencana GMKI yang atau kaitan langsung dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu,
berbentuk perisai itu secara teologis berfungsi untuk menangkap berdasarkan keyakinan GMKI dalam melaksanakan missionnya akan
setiap persoalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, perguruan muncul harapan-harapan baru yang semuanya itu atas kehendak dan
tinggi dan generasi muda atau yang terjadi ditengah-tengah penyertaan Tuhan yang menjadikan semuanya baru. Baru dalam
kehidupan bangsa dan negara, kemudian persoalan-persoalan pengertian bahwa manusia, masyarakat, bangsa dan negara, bahkan
tersebut dijawab secara kritis, kreatif dan konstruktif dengan seluruh umat manusia dan dunia ini akan mendapat pertolongan,
berlandaskan kepada iman Kristen atau dijawab secara Injili. penyertaan dan anugerah dari Tuhan yang tidak pernah
C. Bentuk lencana bersegi lima (perisai) adalah juga dalam pengertian meninggalkan perbuatan tangan-Nya itu. Bagi GMKI pengharapan
mengungkapkan lima sisi kegiatan atau yang kita kenal sebagai itu diusahakan melalui seluruh kegiatan atau program-program yang
panca kegiatan GMKI yaitu: berdoa/beribadat, belajar, bersaksi, dapat mengangkat harkat dan martabat hidup manusia menuju
bersosial dan berekreasi (mencipta ulang) atau menemukan karya- kepada kehidupan yang beradab, adil, benar dan sejahtera lahir dan
karya baru. batin. Bersamaan dengan usaha pengharapan tersebut di atas, GMKI
D. Pada tiga garis tegak lurus sisi kiri dan kanan lencana dimaksudkan tetap meyakini bahwa perjuangannya akan diberkati oleh Tuhan bagi
sebagai tri panji GMKI yaitu: Tinggi Iman, Tinggi Ilmu dan Tinggi kepentingan bangsa dan negara, bagi kepentingan dunia dan umat
Pengabdian. manusia, sekarang dan hari esok.
E. Arti salib adalah arti penderitaan Tuhan Yesus kepada umat manusia,
yang telah menderita, mati dan dibangkitkan untuk menyelamatkan Pematang Siantar, 14 Desember 2004
manusia dari dosa-dosa. Arti Salib bagi GMKI dalam lencana
organisasi adalah, bahwa GMKI harus berjuang dan berkorban untuk
memperbaharui kehidupan manusia dan masyarakat, menyelamatkan
mereka-mereka yang menderita, yang mendapat tekanan ekonomi,
politik, dan pemerkosaan hak-hak azasi manusia, baik ditengah-
tengah kehidupan perguruan tinggi maupun ditengah-tengah
kehidupan masyarakat luas.
F. Arti salib yang berwarna putih pada bendera, panji dan lencana
adalah bahwa dengan kesucian, ketulusan dan kesungguh-sungguhan,
“HYMNE GMKI”
S’LAMAT BERJUANG … KAMI UCAPKAN,
S’LAMAT BERJUANG … KAMI DOAKAN,
TINGGI IMANMU …
TINGGI ILMU …
TINGGIPENGABDIAN ...
KAWANKU …

Anda mungkin juga menyukai