Anda di halaman 1dari 3

Nama : Uci Setiati

Kelas : F19_PGMI

Study : Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dosen : Ayu Purnamasari

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

STRATEGI SAINTIFIK LEARNING

Strategi Saintifik Learning adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

1. Pengertian menurut 3 ahli

Menurut Rusman (2015), pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, di
samping itu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan melalui
kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru.

Menurut Hosnan (2014), pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya
peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati,
merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.

Menurut Karar dan Yenice (2012), pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar pembelajar secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan

2. Langkah-langkah Strategi pembelajaran saintifik learning


Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran meliputi mengamati (observing),
menanya (questioning), mencoba (experimenting), mengolah data atau informasi dilanjutkan dengan
menganalisis, menalar (associating), dan menyimpulkan, menyajikan data atau informasi
(mengomunikasikan), dan menciptakan serta membentuk jaringan (networking).

3. Kelebihan Strategi Pembelajaran Saintifik Learning

1. pembelajaran lebih terpusat pada siswa sehingga memungkinkan siswa aktif dan kreaktif dalam
pembelajaran.

2. Langkah-langkah pembelajarannya sistematis sehingga memudahkan guru untuk memanajemen


pelaksanaan pembelajaran.

3. peluang guru untuk lebih kreatif, dan mengajak siswa untuk aktif dengan berbagai sumber belajar

4. pembelajaran melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip.

5. pembelajarannya melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan


intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

6. mengembangkan karakter siswa

7. mencakup semua aspek

8. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan- keterampilan dan proses-
proses kognitif

9. yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan,
dan transfer.

10. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
11. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan
motivasi sendiri.

12. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.

13. Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.

14. Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.

15. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu

4. Kelemahan Strategi Pembelajaran Saintifik Learninga.

1. Dibutuhkan kreativitas tinggi dari guru untuk menciptakan lingkungan belajar dengan menggunakan
pendekatan scientific sehingga apabila guru tidak mau kreatif, maka pembelajaran tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. jarang menjelaskan materi pelajaran, karena guru banyak yang beranggapan bahwa dengan kurikulum
terbaru ini guru tidak perlu menjelaskan materinya.

3. Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan
mengalami kesulitan

4. Tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama
untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.

4. yang terkandung dalam model ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah
terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.

Anda mungkin juga menyukai