Dibuat sebagai syarat kepesertaan Latihan Instruktur Dasar PC IMM Bandar Lampung
Perkaderan adalah suatu proses yang sangat penting dalam pembentukan karakter
militan. Oleh sebab itu, dalam merancang suatu perkaderan harus dijalankan sesuai dengan
SPI. Pemateri harus benar-benar paham tentang materi yang akan disampaikan dan materi-
materi yang disampaikan harus benar-benar relevan. Dalam tubuh IMM ada dua macam
bentuk perkaderan yakni formal dan non-formal, tetapi dalam kenyataan di lapangan sering
dijumpai hanya ada perkaderan formal sedangkan masih ada tubuh perkaderan yang lain yaitu
perkaderan non formal yang sifatnya follow up (pasca perkaderan). Maka selesailah proses
perkaderan, meskipun penentu yang lebih besar terhadap proses perkaderan adalah pasca
perkaderan.
Selain itu di PK. IMM FAI Cabang Cirendeu masih ditemukan adanya penurunan
dalam segi perkaderan non-formalnya seperti kurangnya minat kader dalam mengikuti kajian-
kajian kecil yang diadakan oleh komisariat, akibat kurangnya pemahaman ideologi IMM
yang di dapat oleh kader yang seharusnya mereka dapatkan dari mengikuti kajian-kajian
tersebut tetapi tidak didapatkan dengan semestinya oleh kader IMM. melihat kenyataan ini
maka sudah seharusnya instruktur ikut andil dalam membimbing kader diperkaderan
nonformal untuk menanamkan nilai-nilai ideologi IMM.
Kurangnnya instruktur dalam membina dan membimbing kader pacsa DAD sangat
berakibat fatal, karena peran isntruktur itu bisa disebut sebagai jantung dari perkaderan atau
jiwa dari perkaderan. Berangkat dari kenyataan saat ini serta harapan mendatang, maka sudah
sepantasnya peran instruktur sangat penting dalam pola perkaderan baik itu perkaderan
formal maupun non-formal agar membentuk pola pikir kader dan menanamkan nilai nilai
ideologi IMM sehingga dapat terbentuknya tujuan IMM yaitu “Mengusahakan
terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan
Muhammadiyah”
Dalam kesempatan lain instruktur bisa pula disebut sebagai nyawa dari perkaderan
IMM yang tidak hanya mengandalkan perkaderan formal (DAD) sebagai sarana pembentuk
kader tetapi juga dalam pekaderan non-formal untuk memasifkan diskusi-diskusi informal
dalam rangka melahirkan kader-kader cerdas dan memiliki militansi yang kuat, cakap dan
berwawasan luas. Instruktur PK. IMM FAI Cabang Cirendeu juga seharusnya lebih
memahami apa yang menjadi dasar-dasar IMM baik itu Trilogi, tujuan IMM maupun
Ideologi IMM, dengan lebih memahami Ideologi dasar IMM Instruktur akan lebih mudah dan
tidak keliru dalam memberi pemahaman atau menerangkan apa yang menjadi dasar-dasar
IMM kepada setiap kader, yang nantinya setiap kader dapat memahami lebih dalam
mengenai nilai nilai dasar atau ideologi dasar IMM dengan tidak salah atau keliru, yang
menyebabkkan adanya kesalahpahaman kader saat memahami Ideologi IMM itu sendiri, dan
juga seharusnya instruktur menuntun dan menjaga setiap kader baik kader baru maupun kader
lama.
Pada penjelasan diatas saya rasa harus ada evaluasi yang mendalam terkait dengan
kepribadian dalam diri instruktur agar bisa menjadikan sosok instruktur yang berintegritas
dan ikhlas beramal dalam bakti dalam segala lini, tidak hanya hadir dalam kegiatan formal
saja semacam DAD. Lebih dari itu peran instruktur harus bisa membawa dan masuk dalam
diri kader dalam kegiatan apapun yang entah yang diadakan IMM atau dilakukan
transformasi ideologi walaupun itu bukan kegiatan resmi.
Perkaderan bagi saya itu sangat dinamis sewaktu waktu bisa berubah dengan
menyesuaikan perkembangan zaman seperti saat ini, contohnya sekarang dimana posisi saat
ini kita sedang dihadapkan dengan kondisi wabah pandemi virus corona. semua perkaderan
berubah, yang biasanya kita lakukan semua itu melalui tatap muka/offline tetapi sekarang kita
harus melakukan semua secara Daring. saat ini kita membutuhkan sesosok instruktur yang
berinovasi, disini saya ingin memberikan solusi akan tetapi solusi saya tidak untuk sistem
karena bagi saya untuk sistem perkaderan semua sudah diatur melalui SOP perkaderan
dimasa pandemi oleh DPP IMM atau mungkin dibuat dengan PC IMM karena setiap cabang
memiliki budaya perkaderan yang berbeda akan tetapi tetap tertuju pada satu tujuan.
Saya rasa instruktur harus bisa memiliki treatment khusus dalam melakukan
komunikasi yang berorientasi untuk keberlangsungan perkaderan. dengan berfokus kepada
metode metode yang baru seperti contoh didalam kajian yang dilaksanakan online harus bisa
menghadirkan ice breaking agar tidak menoton atau dilakukan gaya komunikasi dengan
bahasa yang dapat diterima dengan mudah dan gampang dipahami oleh seluruh sumber daya
mahasiswa. Untuk mengoptimalkan instruktur dalam follow up nya kita harus bisa intens
dengan pendekatan emosional kita memakai treatment gaya komunikasi yang baik yang
menyesuaikan dengannya dan IMM harus bisa memaikan dan memanfaatkan Media Sosisal
dengan baik untuk perkaderan saat ini bahkan untuk menyampaikan pesan dakwah,
presentase masyarakat Indonesia hampir seluruh menggunakan media sosial. Saya rasa bisa
dikemas didalam media sosial seperti video pendek, podcast atau pesan lainnya sehingga
terbentuknya karakter dan kepribadian kader, terutama menanamkan nilai-nilai ideologi
IMM.
Gamaarriza21@gmail.com
088219439330
Referensi: