MATERIALS TECHNOLOGY
DOSEN PEMBIMBING :
MUNAWIR, S.Pd.,MT.
DISUSUN OLEH :
Sugiyanto
20610125
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunianya penulis
dapat menyelesaikan Makalah Alat Berat ini.Dimana pembuatan Makalah Alat Berat ini
dimaksudkan sebagai hasil observasi mahasiswa terhadap penggunaan alat berat di pekerjaan
konstruksi yang ada di lapangan,khususnya penggunaan Alat berat EXCAVATOR
.Selain itu, pembuatan makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi penulis untuk
mempelajari kegunaan dan produktivitas alat berat dalam suatu pekerjaan.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta ketidak
sempurnaan, untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun untuk karya
selanjutnya.Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua rekan mahasiswa
A. Sejarah material
materi ilmu telah membentuk peradaban sejak awal umat manusia. Bahan yang lebih
baik untuk peralatan dan senjata telah memungkinkan manusia untuk menyebar dan
mengalahkan, dan kemajuan dalam produksi bahan baja dan aluminium terus
berdampak pada masyarakat saat ini. Sejarawan menganggap bahan sebagai aspek
penting dari peradaban sedemikian rupa sehingga sepanjang waktu telah ditentukan
oleh bahan utama yang digunakan ( Zaman Batu , Zaman Perunggu , Zaman Besi). ).
Untuk sebagian besar sejarah yang tercatat, pengendalian bahan telah melalui alkimia
atau cara empiris yang terbaik.Studi dan pengembangan kimia dan fisika membantu
studi bahan, dan akhirnya studi interdisipliner ilmu material muncul dari perpaduan
studi ini. [1] Materi sejarah adalah studi tentang bagaimana bahan yang berbeda yang
digunakan dan dikembangkan melalui sejarah Bumi dan bagaimana bahan-bahan
yang mempengaruhi budaya bangsa bumi. Istilah " Zaman Silikon " kadang-kadang
digunakan untuk merujuk pada periode sejarah modern selama akhir abad ke-20
hingga awal abad ke-21.
Dalam banyak kasus, budaya yang berbeda meninggalkan catatan materi mereka
sebagai satu-satunya; yang dapat digunakanantropologuntuk mendefinisikan
keberadaan budaya tersebut. Penggunaan material yang lebih canggih secara progresif
memungkinkan para arkeolog untuk mengkarakterisasi dan membedakan antara
orang-orang. Hal ini sebagian disebabkan oleh bahan utama yang digunakan dalam
suatu budaya dan karena keuntungan dan kerugian yang terkait. BudayaZaman
Batudibatasi oleh batu mana yang dapat mereka temukan secara lokal dan yang dapat
mereka peroleh dengan berdagang. penggunaanbatu apisekitar 300.000 SM kadang-
kadang [kapan?] dianggap sebagai awal dari penggunaankeramik. Penggunaan kapak
batu yang dipoles kemajuan yang signifikan, karena lebih banyak jenis batuan yang
dapat digunakan sebagai alat.
C. Logam ferrous
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, keras, penghantar listrik
dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara
penambangan yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur.
Logam non besi merupakan semua unsur logam yang komposisi utamanya bukan
besi. Logam non besi juga sering digunakan walaupun pada umumnya jarang sekali di
industri. Itu karena Logam besi lebih banyak dipakai semua industri.
Logam Ferro
Logam ferro adalah adalah logam besi(Fe). Besi merupakan logam yang penting
dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh sebagai bahan kerja,
bahan konstruksi dlln. Oleh karena itu besi selalu bercampur dengan unsur lain,
terutama zat arang/karbon (C).
Sebutan besi dapat berarti : Besi murni dengan simbol kimia Fe yang hanya dapat
diperoleh dengan jalan reaksi kimia. Besi teknik adalah yang sudah atau selalu
bercampur dengan unsur lain.
Besi teknik terbagi atas tiga macam yaitu : Besi mentah atau besi kasar yang kadar
karbonnya lebih besar dari 3,7%. Besi tuang yang kadar karbonnya antara 2,3 sampai
3,6 % dan tidak dapat ditempa. Disebut besi tuang kelabu karena karbon tidak
bersenyawa secara kimia dengan besi melainkan sebagai karbon yang lepas yang
memberikan warna abu-abu kehitaman, dan disebut besi tuang putih karena karbon
mampu bersenyawa dengan besi. Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonnya
kurang dari 1,7 % dan dapat ditempa.
Logam ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya adalah unsur
besi (Fe) dan karbon ( C) , tetapi sebenarnya juga mengandung unsur lain seperti :
silisium, mangan, fosfor, belerang dan sebagainya yang kadarnya relatif rendah.
Unsur-unsur dalam campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja
pada umumnya, tetapi unsur zat arang (karbon) yang paling besar pengaruhnya
terhadap besi atau baja terutama kekerasannya. Pembuatan besi atau baja dilakukan
dengan mengolah bijih besi di dalam dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar
atau besi mentah. Besi kasar belum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat
benda jadi maupun setengah jadi, oleh karena itu, besi kasar itu masih harus diolah
kembali di dalam dapur-dapur baja. Logam yang dihasilkan oleh dapur baja itulah
yang dikatakan sebagai besi atau baja karbon, yaitu bahan untuk membuat benda jadi
maupun setengah jadi.
A. Baja (Steel)
Baja paduan adalah baja paduan dengan berbagai elemen dalam jumlah total antara
1,0% dan 50% berat untuk meningkatkan sifat mekanik. Baja Paduan dipecah menjadi
dua kelompok:
Baja paduan rendah biasanya digunakan untuk mencapai hardenability lebih baik,
yang pada gilirannya akan meningkatkan sifat mekanis lainnya. Mereka juga
digunakan untuk meningkatkan ketahanan korosi dalam kondisi lingkungan tertentu.
Dengan menengah ke tingkat karbon tinggi, baja paduan rendah sulit untuk las.
Menurunkan kandungan karbon pada kisaran 0,10% menjadi 0,30%, bersama dengan
beberapa pengurangan elemen paduan, meningkatkan weldability dan sifat mampu
bentuk baja dengan tetap menjaga kekuatannya. Seperti logam digolongkan sebagai
baja paduan rendah kekuatan tinggi.
Baja ini dengan komposisi karbon kurang dari 2%. Fasa dan struktur mikronya adalah
ferrit dan perlit. Baja ini tidak bisa dikeraskan dengan cara perlakuan panas
(martensit) hanya bisa dengan pengerjaan dingin. Sifat mekaniknya lunak, lemah dan
memiliki keuletan dan ketangguhan yang baik. Serta mampu mesin (machinability)
dan mampu las nya (weldability) baik.
Baja Mil memiliki komposisi karbon antara 0,2%-0,5% C (berat). Dapat dikeraskan
dengan perlakuan panas dengan cara memanaskan hingga fasa austenit dan setelah
ditahan beberapa saat didinginkan dengan cepat ke dalam air atau sering disebut
quenching untuk memperoleh fasa ang keras yaitu martensit. Baja ini terdiri dari baja
karbon sedang biasa (plain) dan baja mampu keras. Kandungan karbon yang relatif
tinggi itu dapat meningkatkan kekerasannya. Namun tidak cocok untuk di las, dengan
kata lain mampu las nya rendah. Dengan penambahan unsur lain seperti Cr, Ni, dan
Mo lebih meningkatkan mampu kerasnya. Baja ini lebih kuat dari baja karbon rendah
dan cocok untuk komponen mesin, roda kereta api, roda gigi (gear), poros engkol
(crankshaft) serta komponen struktur yang memerlukan kekuatan tinggi, ketahanan
aus, dan tangguh.
Baja karbon tinggi memiliki komposisi antara 0,6- 1,4% C (berat). Kekerasan dan
kekuatannya sangat tinggi, namun keuletannya kurang. baja ini cocok untuk baja
perkakas, dies (cetakan), pegas, kawat kekuatan tinggi dan alat potong yang dapat
dikeraskan dan ditemper dengan baik. Baja ini terdiri dari baja karbon tinggi biasa dan
baja perkakas. Khusus untuk baja perkakas biasanya mengandung Cr, V, W, dan Mo.
Dalam pemaduannya unsur-unsur tersebut bersenyawa dengan karbon menjadi
senyawa yang sangat keras sehingga ketahanan aus sangat baik.
Baja paduan tinggi terdiri dari baja tahan karat atau disebut dengan stainless steel dan
baja tahan panas.
Baja ini memiliki ketahanan korosi yang baik, terutama pada kondisi atmosfer. Unsur
utama yang meningkatkan korosi adalah Cr dengan komposisi paling sedikit 11%
(berat). Ketahanan korosi dapat juga ditingkatkan dengan penambahan unsur Ni dan
Mo. Baja tahan karat dibagi menjadi tiga kelas utama yaitu jenis martensitik, feritik,
dan austenitik. jenis martensitik dapat dikeraskan dengan menghasilkan fasa
martensit. baja tahan karat austenitik memiliki fasa y (austenit) FCC baik pada
temperatur tinggi hingga temperatur kamar. Sedangkan jenis feritik terdiri dari fasa
ferrit (a) BCC. Untuk jenis austenitik dan feritik dapat dikeraskan dengan pengerjaan
dingin (cold working). Jenis Feritik dan Martensitik bersifat magnetis sedangkan jenis
austenitik tidak magnetis.
Besi cor adalah kelompok paduan besi memiliki kadar karbon diatas 1,7%(berat).
Biasanya berkisar antara 3-4,43% C(berat). Dikarnakan elemen utamanya selain C
dan Si juga ada elemen-elemen pemadu lainnya seperti Mn, S, P, Mg dan lain-lain
dalam jumlah yang sedikit. Sifatnya sangat getas namun mampu cornya baik
dibanding baja. Titik cairnya lebih rendah, ketahanan korosinya lebih baik, hal ini
dikarenakan adanya grafit yang tersebar didalam besi cor. Berdasarkan jenis
matriksnya besi cor terdiri dari besi cor kelabu (gray cast iron), besi cor putih, besi cor
noduler, besticor mampu bentuk (malleable).
D. Logam non ferrous
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur
besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa
dipadukan dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat
yang diinginkan. Kecuali logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak
dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya
hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan
murni. Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk
keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di samping
keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya. Logam non Ferro ini terdapat
dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat dan karakteristik yang
berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang lainnya.
Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini memungkinkan
pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam
non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang
berbeda dari sifat asalnya.
2. Pada dasarnya logam non-ferro ini memiliki sifatsifat seperti : • mampu dibentuk
dengan baik • massa jenisnya rendah • penghantar panas dan listrik yang baik •
mempunyai warna yang menarik • tahan karat • kekuatan dan kekakuannya umumnya
lebih rendah dari pada logam ferro • sukar dilas
3. Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam industry
adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam industry
adalah besi. Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al), timbal
(Pb), nikel (Ni), perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam
keadaan murni ataupun dalam bentuk paduannya. Logam – logam tersebut harus
mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai dengan persyaratanpersyaratan
yang dikehedaki. Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi,
yang dapat digolongkan menjadi : logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih
dan timah hitam logam ringan : alumunium, barium, kalsium logam
mulia/murni : emas, perak, platina logam refraktori/tahan api : Molibdenum ,
titanium, wolfram, zirkonium logam radio aktif : radium dan uranium.
[14.34, 2/7/2021] Intan: Keramik adalah paduan dari unsur logam dan bukan logam.
Awalnya, keramik banyak digunakan untuk membuat cangkir dan ubin. Saat ini,
keramik banyak digunakan sebagai bahan pembuatan busi, isolator listrik, dan bahan
baku alat cetak. Keramik mampu dipakai pada temperatur tinggi. Keramik dapat
dibedakan menjadi keramik tradisional dan keramik industri. Dalam rumah tangga,
keramik tradisional menjadi bahan pembuatan cangkir, ubin, tembok dan roda
gerinda. Sedangkan keramik industri dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan turbin,
komponen otomotif dan pesawat ruang angkasa. Material dasar dari keramik yang
paling tua adalah lempung. Sedangkan material dasar modernnya adalah koalin, rijang
dan felspar.[1]
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik
adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti
barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang
terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah
pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis
keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam. sifat
lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari
tanah liat, flint, dan feldspar tahan sampai dengan suhu 1200 °C, keramik hasil
rekayasa seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 °C.
Kekuatan tekan tinggi merupakan sifat yang membuat penelitian tentang keramik
terus berkembang.
E. Keramik
Keramik adalah paduan dari unsur logam dan bukan logam. Awalnya, keramik
banyak digunakan untuk membuat cangkir dan ubin. Saat ini, keramik banyak
digunakan sebagai bahan pembuatan busi, isolator listrik, dan bahan baku alat cetak.
Keramik mampu dipakai pada temperatur tinggi. Keramik dapat dibedakan menjadi
keramik tradisional dan keramik industri. Dalam rumah tangga, keramik tradisional
menjadi bahan pembuatan cangkir, ubin, tembok dan roda gerinda. Sedangkan
keramik industri dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan turbin, komponen otomotif
dan pesawat ruang angkasa. Material dasar dari keramik yang paling tua adalah
lempung. Sedangkan material dasar modernnya adalah koalin, rijang dan felspar.[1]
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik
adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti
barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang
terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah
pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis
keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam. sifat
lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari
tanah liat, flint, dan feldspar tahan sampai dengan suhu 1200 °C, keramik hasil
rekayasa seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 °C.
Kekuatan tekan tinggi merupakan sifat yang membuat penelitian tentang keramik
terus berkembang.
F. Komposit
Material komposit adalah sebuah dan atau sekumpulan material yang terbuat dari dua
bahan atau lebih yang tetap terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi
membentuk komponen tunggal.
Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang
terdiri dari dua atau bisa juga lebih dari dua bahan. dimana sifat masing-masing bahan
tersebut berbeda setiap satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan
tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit).
Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan,
kekuatan dan kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan
yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung.
Kekuatan tarik dari komposit serat karbon lebih tinggi daripada semua paduan logam.
Sehingga hal itu menghasilkan berat pesawat yang lebih ringan, dengan daya angkut
yang lebih besar, hemat bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih jauh.
Militer Amerika Serikat adalah pihak yang pertama kali mengembangkan dan
memakai bahan komposit. Pesawat AV-8D mempunyai kandungan bahan komposit
27% dalam struktur rangka pesawat pada awal tahun 1980-an. Penggunaan bahan
komposit dalam skala besar pertama kali terjadi pada tahun 1985. Ketika itu Airbus
A320 pertama kali terbang dengan stabiliser horisontal dan vertikal yang terbuat dari
bahan komposit. Airbus telah menggunakan komposit sampai dengan 15% dari berat
total rangka pesawat untuk seri A320, A330 dan A340.
Banyak hal yang dapat saya pelajari dari pembuatan makalah Material Teknik ini, begitu pun
saya berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Kurang dan lebih atas
penulisan, makalah ini mohon dimaklumi,karena tak ada gading yang tak retak . Saran dan
kritik merupakan kontribusi berharga bagi pengembangan lanjutan bagi makalah ilmu dan
teknologi bahkan selanjutnya,terimakasih.