Anda di halaman 1dari 8

Karakteristik

Serta Fungsi
Nukleus dan
Kromosom.
Alifa Nur Mu’awiyah Yusuf
F202101101
Kelas: F2 / Farmas
Nukleus
Inti sel atau nukleus merupakan organel yang
berbentuk bulat atau lonjong dengan diamater 5-1o
nm. Pada umumnya, bentuk nukleus dapat
digolongkan menjadi dua dalam tahap yaitu tahap
interfase dan tahap mitosis. Jumlah nukleus secara
umum berjumlah satu didalam setiap sel misalnya
pada sel hewan dan sel tumbuhan, kecuali pada
beberapa jenis sel mempunyai lebih dari satu
nukleus, contohnya sel-sel otot urik, osteoklast, dan
sel beberapa jenis ganggang.
Fungsi Nukleus

Nukleus mempunyai fungsi utama untuk melakukan


kontrol terhadap aktivitas sel melalui penentuan
pola-pola aktivitas suatu sel dan pengarahan jangka
panjang terhadap fungsi dan kerja sel. Selain itu,
nukleus juga berperan dalam produksi senyawa
yang diperlukan dalam metabolisme serta
pewarisan material genetik atau hereditas kepada
keturunanya. Pada tahap interfase saat sel belum
membelah diri, nukleus dapat dilihat dengan jelas
dan terlihat mempunyai membran nukleus, anak inti
sel, cairan nukleus, dan kromatin.
Karakteristik Nukleus
Membran nucleus merupakan selubung tipis yang
membatasi keberadaan nucleus dengan dua lapis membrane yang
terpisah dengan jaraak antara 20-30 nm. Selaput nukleoplasma
dilapisi suatu anyaman setebal 10-20 nm, yang terbuat dari filament
intermedia yang terdiri dari 3 protein yaitu lamina A,B dan C.

Bagian-bagian nucleolus terdiri dari:


 Daerah granula (pars granulosa)
 Daerah fibrilar (pars fibrosa)
 Daerah amorf (pars amorfa)
Kromosom
● Kromosom merupakan komponen dalam nucleus
yang mempunyai susunan, bentuk daan fungsi
khusus, serta mempunyai kemampuan untuk
mengadakan replikasi dalam proses pembelahan
sel.
● Pada saat membela kromosom akan
menggandakan diri menjadi sepasang (homologi)
yang disebut sebagai kromatid (kromosom anak),
dimana lengan menjadi dua namun sentromer
tetap satu, pada tahap metaphase.
● Dalam berbagai organisme, jumlah kromosom
sangat bervariasi dan tergantung dari spesiesnya.
Jumlah tersebut selalu tetap untuk satu spesies.
Perubahan jumlah kromosom akan menyebabkan
berbagaii kelainan, baik kelainan pertumbuhan
maupun perkembangan organisme.
Jenis-Jenis Kromosom

Berdasarkan letak Berdasarkan letaknya: Berdasarkan strukturnya:


sentromer dalam  Kromatin perifer  Heterokromatin
kromosom:  Butir-butir (condensed chromatin)
 Telosentrik kromatin/pulau  Eukromatin (extended
 Akrosentrik kromatin chromatin).
 Submetasentrik  Kromatin terkait
 Metasentrik nucleolus

Berdasarkan lokasinya: Berdasarkan fungsinya


 Kromatin nucleolus sebagai material genetik:
 Kromatin periferal  Heterokromatin
fakultatif
 Heterokromatin
konstitutif
Sindrom down
sebagai salah satu
kelainan kromosom
Salah satu kelainan pada kromosom yaitu sindrom
down, sindrom down merupakan kelainan pada
kromosom somatik pada kromosom 21 (trisomi).
Kelainan ini pada umumnya diderita oleh bayi yang
dilahirkan oleh ibu berusia diatas 35 tahun. Deteksi
dini untuk kemungkinan janin dilahirkan dengan
kelainan ini dapat dilakukan dengan amniocentesis
melalui pengambilan cairan ketuban yang selanjutnya
sel yang berada didalamnya dikulturkan dan dibuat
pemetaan kariotipe.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai