Kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur
untuk mendistribusikan data, informasi, obyek dan layanan dari dan kepada pengguna
yang terkait didalamnya. Infrastruktur utama sistem terdistribusi adalah jaringan,
hardware, software dan pengguna yang terkait di dalamnya
2. Openness (keterbukaan)
3. Concurrency
4. Scalability
6. Transparency
- Bila aplikasi yang digunakan menggunakan database yang terpisah tidak satu
database saja, maka dapat dikatakan itu adalah aplikasi pengolahan data
terdistribusi atau dikenal juga dengan distributed database system (Sistem Basis
Data Terdistribusi).
7. Security
b. Masalah Jaringan
Karena sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan komputer, maka isu2
yang berkaitan dengan jaringan komputer akan menjadi pertimbangan utama dalam
merancang dan mengimplementasikan sistem.
c. Masalah Keamanan
Karena pada sistem terdistribusi berbagi data/sumber daya merupakan hal yang mutlak
maka muncul masalah2 yang berkaitan dengan keamanan data dll.
Kumpulan data logic yang saling berhubungan, secara fisik terdistribusi dalam jaringan
komputer, yang tidak tergantung dari program aplikasi sekarang maupun pada masa
yang akan datang
Sistem Terdistribusi dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya
pada Penjualan Tiket Pesawat secara Online.
1. Tiket
Aplikasi Tiket menyediakan pilihan tiket pesawat, kereta api, dan persewaan mobil,
hingga pemesanan penginapan .
2. Traveloka
Traveloka dikenal menyediakan layanan booking hotel dan penerbangan.
3. Google Flight
Google Flight merupakan aplikasi baru yang dikembangkan oleh Google. Aplikasi ini
akan merangkum beragam harga tiket dari macam-macam maskapai penerbangan di
dunia, mulai dari yang termurah hingga yang paling mahal. Fitur tersebut dapat
memudahkan kamu saat mengecek tiket pesawat murah dari berbagai maskapai dan
tujuan penerbangan di seluruh dunia.
- Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data
merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini
menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.
- Media pengiriman, adalah media atau saluran yang untuk mengirimkan data
PROTOKOL
Protokol dapat diartikan sebagai sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi
yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi
dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar
komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan
tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua
sistem hingga pada masalah koneksi listrik.
Komponen Protokol
Fungsi Protokol
Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi
penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan
dengan baik dan benar. • Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan
berikut :
Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim
menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah
diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang
lengkap.
2. Encapsulation
3. Connection control
4. Flow control
5. Error control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman
maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol
terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
6. Transmission service
Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya
yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
Susunan Protokol
Protokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Hal ini
mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalam
layer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi tujuan dari
setiap layer ini adalah memberi layanan ke layer yang ada di atasnya. Susunan dari layer
menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi. Antara setiap layer yang
berdekatan terdapat sebuah interface. Interface menentukan layanan layer yang di
bawah kepada layer yang di atasnya.
TELECONFERENCE
1. Pengertian Teleconference
teleconference adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
dilakukan melewati telefon atau koneksi jaringan. Pertemuan tersebut bisa
menggunakan suara (audio conference) atau menggunakan audio-video (video
conference) yang memungkinkan peserta konferensi saling melihat dan mendengar apa
yang dibicarakan, sebagaimana pertemuan biasa. Dalam telekonferensi juga
dimungkinkan menggunakan whiteboard yang sama dan setiap peserta mempunyai
kontrol terhadapnya Jadi, juga berbagi aplikasi.
2. Videoconferencing
Dwivedi dan Kumar (2013: 1) menjelaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan pada
upaya paperless merupakan bagian penting yang cukup bervariasi dalam manajemen
perkantoran. Indonesia sendiri mengatur pelaksanaan paperless dengan menerbitkan
perundang-undangan dan peraturan lainnya. Pelaksanaan paperless di Indonesia
berlandaskan UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan
Inpres RI nomor 3 tahun 2003.
Tujuan paperless adalah untuk mengurangi pemakaian kertas, dan bukan meniadakan
pemakaian kertas sama sekali. Paperless tidak sama dengan bebas kertas.
Fungsi paperless sebagaimana hasil penelitian Tiwari dan Syah (2010: 177)
menyatakan bahwa meminimalisir penggunaan kertas di kantor merupakan situasi yang
sangat idel pada sistem manjemen kelembagaan. Keuntungan yang bisa diraih bagi
seseorang antara lain mudah menyimpan datanya, dapat hemat waktu, menyenangkan,
aman, efisien, mudah mengakses usaha yang mau dicapai. Paperless Office (PLO) itu
sendiri adalah ekstraksi dari sebuah sistem tata kelola organisasi dan pemanfaatan
teknologi informasi. (Fariz 2010)
Adapun pengertian aplikasi, yang saya kutip dari Wikipedia, adalah program yang
digunakan orang untuk melakukan sesuatu pada sistem komputer. Online, dapat
diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari satu tempat ke tempat yang lain,
misalnya telepon mobile berarti bahwa terminal telepon yang dapat berpindah dengan
mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya
komunikasi. Sistem aplikasi berbasis online merupakan aplikasi yang dapat digunakan
walaupun pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ketempat lain lain tanpa
terjadipemutusan atau terputusnya komunikasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui
perangkat nirkabel seperti pager, seperti telepon seluler dan PDA, dan paperweb.
Teknologi dewasa ini sangat memungkinkan hal itu untuk dilakukan. Buktinya
sudah banyak dan ada di depan mata kita setiap harinya. Berbagai perangkat elektronik
seperti scanner yang bisa merubah kertas menjadi file digital, fasilitas e-mail atau surat
elektronik, perangkat lunak seperti Microsoft Word yang bisa mengubah sebuah file
menjadi PDF dan sebagainya menunjukkan bahwa teknologi sekarang sudah
mendukung terwujudnya paperless office, kantor tanpa kertas. Untuk melakukan
pekerjaan kantor cukup membuat aplikasi-aplikasi, dan users diwajibkan untuk
membuatnya.
1. Aspek SDM (Pengguna). Tahap awal yang perlu dirintis yakni pada level paling
atas, diikuti level lebih bawah dst. Jika dalam organisasi pada level atas masih sulit,
perlu diujicoba pada bagian tertentu yang sudah familiar dengan TI.
2. Aspek Dokumen. Tahap awal dimulai pada jenis dokumen yang tidak sering
didistribusikan, dan dibuat sistem dobel yakni offline dan online, misal tentang Surat
Keputusan, Dokumen Hasil rapat, Dokumen petunjuk pelaksanaan, Dokumen Job
Diskripsi, Portofolio, Statua, dll. Sistem Online akan secara penuh diberlakukan setelah
dipastikan setiap individu pada level tertentu sudah dapat membuka dan membaca
dokumen online.
3. Aspek Sistem Aplikasi. Dokumen online disimpan dalam aplikasi yang terproteksi
dan berjenjang hak aksesnya. Tentang aplikasi menitik beratkan pada keamanan data
dan kemudahan pemakaian.
4. Aspek Sosialisasi. Individu yang memiliki hak akses tertentu dilatih untuk
mengakses sistem agar dapat melakukan berbagai aktifitas sesuai fasilitas dalam sistem.
Perubahan kebiasaan perilaku perlu diwujudkan untuk disesuaikan dengan Paperless
Office System, dengan memperkenalkan sistem yang akan dipakai.
6. Aspek Komunikasi. Hal ini memerlukan seorang visioner untuk dapat menjelaskan
kenapa Paperless Office System diberlakukan. Pembicaraan diawal sebelum Paperless
Office System diluncurkan perlu adanya forum untuk penyampaian dan mewujudkan
persaman persepsi dan tujuan.
Banyak keuntungan yang bisa dipetik dari penggunaan paperless office ini, antara lain
adalah :
· Hemat Anggaran
· Efisien waktu
Namun pada realisasinya, penerapan konsep paperless office ini tidaklah mudah untuk
bisa dilakukan. Banyak kendala yang dihadapi utamanya dalam merintis
penggunaannya dalam suatu organisasi Pemerintah.
Budaya dan perilaku kerja yang ada belum bisa menerima perubahan sehingga
penerapan TI menjadi lambat. Salah satu penyebabnya adalah bahwa PNS sudah merasa
nyaman terhadap kondisi yang ada bahkan sebagian dari mereka merasa khawatir
dengan perubahan yang nantinya bisa berdampak negative terhadap karir mereka.
6. Kurangnya komitment dari para pimpinan (Kepala Daerah, Kepala Instansi)
Salah satu bentuk pengawasan terhadap kinerja pemerintah adalah adanya aduan
dari masyarakat. Selama ini masyarakat cenderung malas untuk memberikan masukan
terhadap pemerintah.