KEWIRAUSAHAAN
2. Melatih diri bangun pagi-pagi dan Sholat Subuh bagi yang beragama Islam.
3. Belajar mencatat kegiatan jam demi jam setiap hari dan hitung berapa % waktu yang
dibuang percuma hanya dengan bermain-main.
4. Mencuci piring, gelas bekas makan sendiri setiap habis pakai, jangan selalu menyuruh
pembantu, jangan manja, atau memanjakan diri, sebab ini bisa menjurus kepada sifat
malas, tidak kreatif, kurang gerak, dan menjadi pemalas.
5. Mencuci pakaian sendiri.
6. Membersihkan rumah, kamar tidur/tempat kos, kamar mandi, mengepel lantai atau
membersihkan peralatan lainnya.
10. Membaca buku tiap hari terutama buku tentang wirausaha atau buku lainnya.
12. Catat apa kegiatan Anda yang paling bermanfaat buat Anda hari ini.
13. Catat apakah ada tambahan ilmu atau pengalaman Anda hari ini.
14. Belajar masak nasi, bikin nasi goring, atau masakan sederhana lainnya.
17. Jangan cepat menyerah jika suatu pekerjaan sulit tidak bisa Anda selesaiakan.
19. Anda harus mempunyai komitmen tinggi, tentang disiplin, tepat waktu, tepat janji,
peduli mutu.
20. Cobalah amati kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pedagang, baik di pasar,
ataupun di pusat pertokoan.
)
Modul 1
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
2
calon dosen tersebut memiliki jiwa kewirausahaan yang memadai.
Kepemilikan jiwa kewirausahaan bagi calon-calon dosen tersebut sangat
penting artinya, karena dosen memiliki peran strategis dalam proses
transformasi budaya entrepreneurship kepada murid-muridnya, yang pada
akhirnya jiwa kewirausahaan dosen tersebut akan senantiasa mengalir dari
generasi ke generasi.
Wirausaha adalah pilihan tepat, yang kini mulai banyak dilirik orang,
mengapa harus menggantungkan hidup pada orang lain? Sementara kita
memiliki kemampuan untuk mandiri dan berhasil, bahkan memberikan
peluang kerja bagi orang lain. Dengan berwirausaha, tidak saja
memungkinkan kita melakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang kita
inginkan, dengan membuka diri untuk meningkatkan semangat juang dan
motivasi, dengan mengoptimalkan seluruh potensi, minat dan kemampuan
yang ada pada diri kita sendiri. Kita juga akan mendapatkan kebebasan
fikiran, perasaan dan kesempatan yang cukup untuk melakukan berbagai
kegiatan yang kita sukai bersama murid dan keluarga.
Untuk membantu anda memahami isi modul ini dengan efektif, anda
harus sudah menguasai pemahaman minimal tentang konsep gaya-gaya
kepemimpinan, komunikasi organisasi dan budaya organisasi yang didibahas
pada modul-modul sebelumnya.
h. Bacalah modul ini tahap demi tahap. Mulailah dengan kegiatan belajar 1
(satu) dan seterusnya. Sebelum anda benar-benar paham tentang materi
pada tahap awal, jangan membaca materi pada halaman berikutnya.
Lakukan pengulangan pada halaman tersebut sampai anda benar-benar
memahaminya.
k. Jika skor hasil belajar anda masih belum memenuhi persyaratan minimal,
sebaiknya anda tidak terburu-buru untuk mempelajari materi berikutnya.
Lakukan pengulangan untuk pengujian dengan menjawab soal-soal
hinggga benar-benar mendapat skor minimal untuk melanjutkan ke
materi berikutnya.
Tujuan belajar pada materi ini anda diharapkan dapat: (1) menjelaskan
kembali konsep kewirausahaan; (2) merumuskan pengertian wirausahawan;
8. merumuskan pengertian kewirausahaan dalam pendidikan; dan (4)
mengidentifikasi nilai-nilai kewirausahaan dalam organisasi bisnis. Untuk
memperoleh tujuan belajar tersebut mari kita simak materi belajar berikut.
Tidak ada bangsa yang sejahtera dan dihargai bangsa lain tanpa
kemajuan ekonomi. Kemajuan ekonomi akan dapat dicapai jika ada spirit
kewirausahaan, yang kuat dari warga bangsanya. China baik dijadikan contoh
konkret dan paling dekat. Setelah menggelar pesta akbar Olimpiade 2008
yang mencengangkan banyak orang beberapa waktu lalu, mereka kembali
membuat dunia berdecak dengan kesuksesan astronotnya berjalan-jalan di
angkasa luar. Dan kini, dunia menantikan China turun tangan membantu
mengatasi krisis keuangan global. Tanpa kemajuan ekonomi, tentu semua itu
tak mungkin dilakukan China. Salah satu faktor kemajuan ekonomi China
adalah semangat kewirausahaan masyarakatnya, yang didukung penuh
pemerintahnya.
Tidak ada negara sekaya dan selengkap sumber daya alam Indonesia.
Sejak zaman penjajahan, nusantara ini sudah menjadi sumber utama dunia
akan hasil bumi dan laut, komoditas primer. Komoditas pertanian,
perkebunan, laut, dan pantai Indonesia sudah jadi pembicaraan pebisnis
global. Berdatangannya partikelir untuk berdagang, dan sebagian berujung
penjajahan, adalah bukti otentik dari catatan sejarah masa silam itu.
Persoalan ada pula di sisi lain, yakni masih kaburnya visi serta
rendahnya komitmen birokrat dan pengambil kebijakan publik tentang
pentingnya membangun semangat kewirausahaan masyarakat, terutama di
kalangan anak-anak muda. Kewirausahaan hanya bisa bangkit manakala
diberi lahan subur untuk bersemai, dipupuk, dilindungi, dan dibela
kepentingannya. Dengan kekuatan modal, teknologi, dan sumber daya
manusia yang dimiliki, mereka akan terus menggunakan segala kekuatan
untuk melakukan ekspansi dan pengisapan kekayaan di negara-negara
tertinggal atau berkembang tempat mereka beroperasi.
Tanpa semua itu, Indonesia hanya akan menjadi pasar yang besar bagi
produk bangsa dan korporasi asing. Kekayaan berupa potensi sumber daya
alam akan lebih banyak dinikmati bangsa lain, sementara bangsa sendiri
cukup puas mengonsumsi karya bangsa lain. Keterampilan manusianya dalam
hal menghasilkan komoditas dagangan dunia pun tak diragukan. Akan tetapi,
semua itu bisa menjadi tinggal kenangan di tengah arus kapitalisme global
yang mengutamakan keunggulan modal, teknologi, dan inovasi manusianya,
yang kini menjadi kelemahan bangsa ini.
1) Konsep Kewirausahaan
2) Pengertian Wirausahawan
Tabel 1.1
Profil Seorang Wirausahawan
3) Pengertian Kewirausahaan
Keterangan :
Gambar 1.1
Relasi Faktor-faktor Pembentuk Wirausahawan
LINGKUNGAN
- Peluang - Pesaing
- Model Peranan - Pelanggan
- Kreativitas - Pemasok
- Kompetisi - Investor
- Sumberdaya - Lembaga Pembiayaan
- Inkubator - Pengacara
- Lembaga Swadaya Masyarakat
- Asosiasi Bisnis
- Kebijakan Pemerintah
Modifikasi dari Bygrave (1996), The Portable MBA: Entrepreneurship, Binarupa Aksara:
Jakarta, hal. 3.
Gambar 1.2
Proses Kewirausahaan
Menjadi karena mengalami. Hampir sama dengan ilmu bela diri atau
profesi ketrampilan lainnya, wirausaha lebih tepat disebut sebagai seni
wirausaha karena selain ilmu memerlukan latihan yang banyak untuk bisa
menguasai kiatnya dengan tepat. Karena itulah muncul anggapan bahwa
“ilmu” wirausaha diturunkan sebagai bakat, dipelajari sejak kecil dari
pengalaman yang dimulai sebagai magang. Pada hal banyak juga yang
ditimba dari pengalaman pernah bekerja pada bidang aktivitas tertentu,
kemudian menemukan kiat-kiat sukses dan berani memulai usaha sendiri.
c. Tugas
Diskusikan dengan kelompok anda: carilah tokoh-tokok wirausahaan
di bidang komoditi bisnis (barang atau jasa) yang dianggap sukses paling
sedikit 10 tokoh. Kemudian identifikasi karakter-karakter yang melekat pada
setiap tokoh tersebut.
d. Rangkuman
7) Ciri dan cara wirausahawan tangguh: (1) Berpikir stratejik serta adaptif
terhadap perusahaan dalam berusaha mencari peluang keuntungan
termasuk yang mengandung risiko yang agak besar dan dalam mengatasi
berbagai masalah; (2) Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan
melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan; (3) Berusaha
mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan
pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem
pengendalian intern; (4) Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan
ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan
semangat kerja serta penumpukkan permodalan.
10) Kunci sukses dari para wirausahawan: (1) Motivasi, yaitu keinginan
menjadi sosok yang berguna bagi masyarakat melalui prestasi kerja
sebagai wirausaha; (2) Pengetahuan, yaitu keinginan belajar terus agar
tidak menjadi usang dalam perubahan situasi persaingan usaha; (3)
Menjalani, yaitu keinginan berhasil yang didukung dengan perencanaan
11) Tipe-tipe kepribadian pebisnis: (1) The Improver, yaitu pemimpin yang
memiliki kepribadian ingin selalu memperbaiki; (2) The Advisor, yaitu
pemimpin yang bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat tinggi
bagi para pelanggannya; (3) The Superstar, yaitu pemimpin yang
dikelilingi oleh karisma dan energi tinggi dari Sang Superstar.: (4) The
Artist, yaitu kepribadian pemimpin yang senang menyendiri tapi
memiliki kreativitas yang tinggi.
e. Tes Formatif
f. Kunci Jawaban
6) Pilih empat ciri dari delapan ciri berikut: (1) Memiliki rasa percaya diri
dan sikap mandiri yang tinggi untuk berusaha mencari penghasilan dan
keuntungan melalui perusahaan; (2) Mau dan mampu mencari dan
menangkap peluang usaha yang menguntungkan serta melakukan apa
Setiap soal bobotnya lima (5). Jika jawaban anda benar, coba kalikan
dengan bobot soal. Anda dibolehkan untuk melanjutkan ke materi berikutnya
jika skor yang anda peroleh lebih dari 20.
Pada bulan Mei Tahun 2001, pejabat dari tingkat pusat dan daerah
menghadiri seminar untuk membahas penerapan berbagai elemen
penataanulang birokrasi pemerintahan sebagaimana disarankan Osborne &
Gaebler melalui good governance (tata pemerintahan yang baik). Tetapi
hampir semua kesimpulan yang diambil dapat diaplikasikan pada semua
tingkat pemerintahan. Seminar tersebut merekomendasikan prinsip-prinsip
good governance bagi pimpinan pemerintahan sebagai berikut:
(1) Bantuan pubik untuk mendukung akses finansial harus dibatasi dengan
waktu, untuk menghindari ketergantungan terhadap pemerintah secara
permanen oleh pelaku bisnis;
(2) Regulasi untuk aktivitas finansial dan jaminan pemerintah untuk
deposito/tabungan;
(3) Praktek perbankan yang baik berkaitan dengan regulasi dan pengaturan
pasar uang;
(4) Dukungan finansial untuk operasi bukan harga atau tingkat suku bunga;
(5) Koordinasi penjaminan antara lembaga keuangan swasta serta bisnis
mikro dan kecil;
(6) Pengembangan sektor lembaga keuangan khusus dan penciptaan
platform layanan secara khusus bagi perusahaan yang sedang
berkembang;
(7) Pengembangan jejaring modal-modal awal dan modal ventura.
Hal yang mirip dengan pendapat Dees di atas ditemukan pula dalam
pengertian kewirausahaan sosial yang dirumuskan oleh Yayasan Schwab,
sebuah yayasan yang bergerak dalam upaya mendorong kegiatan
kewirausahaan sosial termasuk pendidikan kepada masyarakat. Dalam
websitenya dijelaskan, wirausahawan tersebut menciptakan dan memimpin
d. Tugas
Diskusikan dengan teman-teman anda, coba identifikasi beberapa
karakter kewirausahaan yang sebaiknya dimiliki oleh para dosen, kepala
sekolah/madrasah, pengawas/penilik, dan pemimpin pendidikan pada tingkat
kandep, kanwil, dan depag!
e. Rangkuman
f. Tes Formatif
g. Kunci Jawaban
Setiap soal bobotnya delapan (8). Jika jawaban anda benar, coba kalikan
dengan bobot soal. Anda dibolehkan untuk melanjutkan ke materi berikutnya
jika skor yang anda peroleh lebih dari 30.
Osborne, David & Peter Plastrik. 2000. Memangkas Birokrasi: Lima Strategi Menuju
Pemerintahan Wirausaha Terjemahan Ramelan Abdul Rosyid. Jakarta: PPM.
Percy, Ian. 2003. Going Deep: Menjelajahi Kedalaman Spiritualitas dalam Hidup dan
Kepemimpinan. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Suparman Sumahamijaya. 1980. Membina Sikap Mental Wiraswasta. Jakarta: Gunung Jati.
Sumarto, Hetifah Sj. 2003. Inovasi. Partisipasi dan Good Governance: 20 Prakarsa Inovatif
dan Partisipatif di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor.
Turner, Suzanne. 2005. Tools for Success: Acuan Konsep Manajemen bagi Manajer dan
Praktisi Lainnya. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Yoyon Bahtiar Irianto. 2006. Materi Perkuliahan Kewirausahaan dan Pemasaran
Pendidikan. Bandung: Lab Adpend FIP IKIP Bandung.
Zohar, Danah & Ian Marshal. 2006. Spiritual Capital: Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis.
Bandung: Mizan.
Silakan mengukur diri sendiri dengan cara melingkari salah satu angka yang sesuai pribadi
Anda. Arti dari masing-masing angka adalah :
17. Saya senang berkunjung ke kota lain, dan melihat situasi kota itu 12 3 4 5
18. Kalau libur saya selalu mengerjakan pekerjaan apa saja di rumah 12 3 4 5
Yang diberi tanda – adalah pertanyaan negatif, nilainya terbalik, apabila jawabannya
angaka 5 berarti nilainya 1.
Hitunglah jumlah skor Anda dan bandingkan dengan teman-temannya. Nilai tinggi
diharapkan mental wirausahanya juga tinggi.
III. PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN
Kuliah Kewirausahaan Farmasi tidak hanya diberikan secara teoritis, tetapi diikuti dengan
kegiatan praktik. Berbagai bentuk praktik bisa dilakukan dengan bantuan dosen. Berikut ini
akan diberikan garis besar praktik yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Job sheet bisa
dikembangkan oleh dosen. Bentuk praktikum yang akan dilakukan tergantung pada
kebutuhan menurut peritmbangan dosen.
Hasil yang hendak dicapai dengan kegiatan praktikum ini ialah agar mahasiswa
memahami dan terampil melaksanakan kegitan bisnis. Yang paling penting kegiatan ini
bertujuan agar siswa tidak ragu, malu, sok prestise dalam melakukan kegiatan bisnis. Para
mahasiswa tidak perlu malu melakukan pekerjaan yang memang tidak seharusnya malau, dan
mahasiswa harus malu melakukan sesuatu pekerjaan yang memalukan. Jangan terbalik
seseorang merasa biasa saja melakukan pekerjaan yang tidak baik, dan malu melakukan
pekerjaan yang baik. Tujuan akhir dari praktikum ini ialah melatih kebiasaan melakukan
pekerjaan yang baik dan halal sehingga kelak akan terbentuk sikap mental wirausaha dalam
diri mahasiswa.
Disinyalir anak muda sekarang enggan masuk pasar, tidak mau menemani ibunya belanja
ke pasar. Mereka lebih senang dan bergengsi belanja ke pasar modern, swalayan,
department store atau hypermarket. Untuk mengikis sikap mental demikian maka
sebaiknya dilakukan praktik berkunjung ke pasar tradisional, sebagi pusat perdagangan
dan kegiatan ekonomi rakyat.
e. Perilaku pedagang dalam menimbang barang, kebenaran timbangan, alat ukur yang
digunakan.
f. Suasana pasar, kebersihan, keteraturan, keamanan, dan lain-lain.
g. Tetapkan perdagangan jenis komoditi mana yang Anda senangi, yang mungkin kelak
Anda geluti.
h. Usahakan bisa bertemu tatap muka dengan pendosens pasar, dan mendengarkan informasi
yang disampaikan oleh pendosens pasar. Kemudian dilakukan tanya jawab.
i. Apa saran Anda yang perlu dikemukakan untuk menjadi bahan perhatian pemerintah atau
perhatian oleh para pedagang.
6. Kunjungan ke Pasar Modern/Swalayan/Departemen Store
d. Berbagai sistem manajemen yang berlaku, dalam mendosens pemasok, SDM, financial,
logistic, promosi dan lainnya.
e. Kegiatan dan prosedur kerja kasir.
f. Tugas pramuniaga.
a. Di setiap kota ada pedagang kaki lima, Anda perlu mencermati satu atau dua lokasi jalan
di mana banyak pedagang kaki lima berjualan.
b. Catat berapa banyak pedagang yang berdagang di jalan itu, barang apa saja yang mereka
perdagangkan, dan komoditi apa yang terbanyak.
e. Apa mereka sudah legal berjualan di tempat itu, atau masih dikejar-kejar oleh Polisi
Pamongpraja.
a. Hasil observasi toko kecil di sekitar tempat tinggal mahasiswa harus dilaporkan dengan
materi laporan mencakup hal-hal sebagai berikut :
e. Penjualan rata-rata perhari. Kapan penjualan banyak, persentase margin tiap jenis
barang.
f. Penggunaan hasil/keuntungan toko untuk menghidupi keluarga, kembali masuk ke
dalam modal/memperluas usaha.
g. Cara kerja, jam kerja pemilik/pembantu.
l. Apakah usaha ini usaha sendiri atau berkongsi
d. Keperluan apa yang mendesak yang akan dibiayai dengan tambahan modal pnjaman.
e. Coba Anda buat sendiri struktur organisasi dan pembagian tugas karyawan toko itu.
e. Apakah usaha ini bisa dilanjutkan atau hanya untuk kali ini saja, alasannya.
d. Kelompok diberi modal pinjaman dari kampus, sesuai dengan kemampuan keuangan
kampus, atau mahasiswa meminjam langsung kepada orang tua masing-masing. Kampus
bisa memanfaatkan jaringan kerjasarma dengan CSR Bank yang menjadi relasi kampus
seperti Bank Muamalat atau Bank yang memiliki program kewirausahaan untuk
mahasiswa seperti Bank Mandiri.
e. Mahasiswa mulai mengenal pengetahuan barang, melakukan
rekapitulasi/mengelompokkan barang sesuai dengan permintaan dari pembeli melalui
masing-masing anggota kelompok.
f. Mahasiswa mencari barang ke toko grosir, dan mengatakan kepada grosir bahwa mereka
sedang melakukan praktikum dagang, dan barang ini akan dijual kembali. Oleh sebab itu
harap diberikan harga grosir, bukan harga eceran.
g. Mahasiswa mulai mengamati faktur pembelian, kemudian mengecek harga masing-
masing item barang.
h. Selanjutnya tugas menetapkan harga jual, atau price policy. Berapa margin atau
keuntungan per barang yang akan diambil, dan harus hati-hati bandingkan dengan harga
di pasar eceran pada umumnya.
i. Barang dipak, masuk dus atau kantong plastic, untuk dikirim ke masing-masing pembeli
atau pemesan.
j. Buat bon penjualan untuk masing-masing pembeli, atau membuat kuitansi jika diminta
oleh pembeli.
k. Menerima dan mengembalikan kelebihan uang yang diterima.
l. Menghitung laba rugi, menurut jenis barang, juga menurut masing-masing pembeli, atau
juga penjualan menurut masing-masing mahasiswa.
m. Laporkan pengalaman yang diperoleh selama praktik dagang ini, mulai dari mencari
calon pembeli, meminjam modal, merayu pembeli, mengenal barang, merekap
permintaan pembeli, transaksi dengan toko grosir, sebutkan nama toko grosirnya,
volume penjualan kelompok Anda, rincian cost operational, mengangkut barang,
membuat bon penjualan barang, menagih uang, menghitung laba rugi, membuat kuitansi
penerimaan uang dan sebagainya.
Biasanya sekali dalam setahun, kampus atau yayasan mengadakan bazaar. Kepanitiaan
bazaar ini dapat diikuti oleh mahasiswa yang telah memperoleh kuliah kewirausahaan.
Mereka mengorganisirnya, dapat juga melibatkan mahasiswa setiap angkatan agar bazaar
ini lebih sukses. Kegiatan lain untuk praktik dapat pula dilakukan pada akhir kegiatan
bazaar, dibuat laporan lengkap dari awal perencanaan, sampai upacara penutupan bazaar.
Kegiatan bazaar meliputi :
e. Mengatur pramuniaga
13. Praktik Magang di Toko Kampus, Kantin, Toko Koperasi, Bisnis Center
Praktik di tempat ini akan memakan waktu lama, karena mahasiswa harus bergiliran. Di
sini mahasiswa dilatih tentang manajemen bisnis, mulai dari pengadaan barang,
penjualan, pembukuan, keuangan, promosi, dan lainnya. Tugas mahasiswa ini ditutup
dengan menyusun tugas akhir membuat laporan hasil magang tersebut. Hal-hal yang
dilaporkan :
a. Apa saja bagian pekerjaan yang telah dilakukan di tempat praktik