PRODI : D.IV KEPERAWATAN Ny. N berumur 76 tahun datang ke IGD RSUD Kota mataram pada tanggal 09 April 2018 dengan keluhan utama sesak nafas dan batuk berdahak sejak 3 minggu yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil, pada pemeriksaan thorax terdengar bunyi stridor, ronchi pada lapang paru, jenis pernafasan kusmaul, pergerakan dinding dada simetris, irama nafas regular. Keadaan umum pasien : sedang, kesadaran composmentis, GCS = 15 (E4M6V5). Kemudian dari hasil pemeriksaan ttv, TD : 140/77 mmHg, N: 89 x/menit, S: 36,2oC, dan RR : 29 x/menit. Dari hasil pengkajian didapatkan diagnose keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Selama di IGD Pasien telah mendapatkan terapi O 2 2 liter per menit, pemasangan infus dengan cairan NaCl 0,9% drip aminophilin habis dalam 24 jam, mendapatkan terapi nebu combivent 1 gr/12 jam, injeksi cefoperazone 1 gr/12 jam per IV, injeksi methylprednisolone 62,5 mg/8 jam per IV dan mendapatkan terapi obat Acetylcysteine 200 mg per oral. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil terjadi peningkatan pada jumlah leukosit yaitu 12,07 (nilai normal 4,50-11,50), neutrophil% 80,9% (normal 50.0-70.0), neutrophil# 9,8 (normal 2,3-6,1), RDW-CV 19,0 (normal 11,5-14,5), Glukosa sewaktu 141 mg/dL, dan terjadi penurunan hasil pada haemoglobin 7,1 (normal 14,0-17,5), eritrosit 3,22 (normal 4,50-5,90), hematocrit 22,8 (normal 40.0-52,0), MCV 70,8 (normal 80.0-96.0), MCH 22.0 (normal 26,0-32,0), eosinophil% 0,9% (normal 1,0-3,0), limfosit% 9,5% (normal 18,0-42,0). Diagnose medis yang didapat adalah Bronkopneumoni. Setelah diberikan tindakan dan diobservasi sekitar 8 jam didapatkan data pasien masih mengeluh sesak, RR = 26 x/menit, dan masih ada batuk yang disertai dahak, serta terdengar ronchi pada lapang paru. Kemudian oleh dokter jaga pasien disarankan rawat inap. NAMA : IDA AYU ARUNDITA RANI PUTRI PRODI : D.IV KEPERAWATAN Tn. G (33 tahun) datang ke IGD RSUD Kota Mataram bersama kakaknya dalam keadaan sadar, GCS E4V5M6 dengan keluhan nyeri di perut sudah 2 hari, mual muntah 4 x dalam sehari pada tanggal 9 April 2018 pukul 20.30 WITA. Setelah di periksa di triage didapatkan hasil TD : 130/100 mmHG, N : 100x/menit, RR : 20x menit, S : 36˚c, SpO2 : 98% . Kemudian Tn. G dipindahkan ke zona kuning. Tn G mengatakan tidak makan dalam sehari karena sibuk bekerja sebagai wiraswasta. Tn G mengatakan pernah dirawat di RSUD Kota Mataram selama 1 minggu sekitar 1 tahun yang lalu karena penyakit yang sama. Tn. G mengatakan mempunyai riwayat magh kronis sekitar 2 tahun, riwayat BAB hitam 2 bulan yang lalu dan di keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat magh, darah tinggi dan kencing manis. Keluhan Saat dikaji, klien mengatakan nyeri di ulu hati, nyerinya seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan terus menerus ± 1 jam, skala nyeri 7 (1 – 10). Klien tampak meringis dan gelisah. Pada saat pengkajian, Tn G tidak ada mual dan muntah, sudah dapat minum 2 gelas dan makan roti. Kekuatan otot normal, tidak ada sesak napas, CRT< 2 detik, tidak ada sianosis dan tidak ada edema. Pada hasil pemeriksaan penunjang, didapatkan hasil Hemoglobin : 14,7 g/dl (14,0 – 17,5), Neutrofil % : 72,8% (50,0 – 70,0 ) dan pada pemeriksaan urin dan feses hasilnya semua normal. Tn G mendapatkan terapi obat injeksi cefoperazone untuk skin test 1 gr, injeksi ranitidine 2 x 1 A p.iv, Injeksi Ondancetron 4 mg p. iv dan terapi cairan NS 20 tpm p.iv. Tn G di diagnose oleh dokter Gastritis kronis dan Susp. Ulkus Peptikum dan harus di rawat lebih lanjut di RSUD Kota Mataram