Anda di halaman 1dari 61

Keterampilan Dasar Perawat Bedah

Benang Bedah
Jarum Bedah

Tatang Sutisna, Skep.


Ns
Untaian bahan yang
digunakan untuk ligasi
(mengikat) pembuluh darah
dan mendekatkan jaringan

Jenisnya
qUntaian benang lepas
qUntaian benang serupa dengan
jarum (stic tie atau suture ligature)
Menurut Bennett (1988) dapat dievaluasi 3
kategori
1. sifat fisik
2. kualitas penanganan
3. reaktivitas jaringan
Konfigurasi • Monofilamen
fisik • Multifilamen

• Kemampuan melewatkan cairan


Kapilaritas di sepanjang untaian
• Menyerap atau menahan bakteri

• Menjelaskan ukuran menang


Garis tengah dalam mm (united States
Pharmacopoeia) USP
Kekuatan
• Ukuran gaya (stress longitudinal
menahan
dalam pon)
regangan

• Elastisitas
Kekuatan simpul
• Koefisien gesekan

• Elastisitas: Kemempuan bebang kembali


ke panjangnya semula setelah
Elastisitas dan diregangkan
plastisitas • Plastisitas : kemampuan
mempertahankan panjang yang baru
setelah diregang
Sifat lembut
• Seberapa mudah suatu benang
atau
melengkung berfungsi dalam
kelenturan kemudahan penanganan
(pliability)

• Jumlah tahanan atau kekasaran


Koefisien
yang diperlihatkan sewaktu
gesekan benang digunakan
• Steril
• Mudah untuk Digunakan
• Reaksi/trauma jaringan yang minimal
• Memiliki Tensile Strength (Kekuatan
Menahan Jaringan Luka) yang memadai
• Simpul yang aman
• Diserap tubuh setelah tidak berfungsi
• Dapat digunakan untuk segala jenis operasi
• Tubuh menganggap semua benang adalah benda
asing namun reaktivitas berbagai bahan benang
berbeda-beda
• Dalam 5 sampai 7 hari pertama respon jarinagn
terjadi akibat trauma penempatan benang untuk
semua benang
• Setelah waktu tersebut bahan benang memicu iritasi
jaringan berbagai tingkat tergantung masing2
• Bahan alami memicu reaksi paling kuat dan
monofilamen paling lemah.
• Efek iritasi dapat memperlambat penyembuhan dan
resiko infeksi.
Benang yang dapat • Alami ( Natural),
diserap (Absorbable
Suture ) • Buatan ( Synthetic )

Benang yang tak • Alami ( Natural)


dapat diserap
(nonabsorbable • Buatan ( Synthetic )
suture )
• Asam poliglikolat
Diserap • Poliglaktin 910
• polidioksanon
(Absorable) • Catgut

• Baja
Tidak • Poliester
diserap (Non • Nilon (monopilamentosa
• Nilon (multipilamen)
Absorable) • Polipropilene
• sutera
• Sebelum tahun 1970 satu-satunya bahan benang
yang dapat diserap Catgut berasal dari bahasa
arab kitgut bahan benang yang digunakan tahun
900 M oleh Rhazes di arab.
• Kit berarti biola ahli tari senar dari biola
tersebut dinamakan kitstrings dan terbuat dari
usus domba
• Surgical gut telah diganti istilah catgut mengacu
pada bahan benang yang berasal dari usus
domba atau sapi.
• Benang ini akan kehilangan seluruh kekuatan
regangnya dalam 60 hari.
• Kekuatan regangnya Bertahan 7 sampai 10
Plain gut hari
• Penyerapan berlangsung sampai 70 hari

Chromatized surgical • Diberi bahan kimia meningkat kekuatanya dan


memperlambat penyerapan memepertahan kan kekuatan
gut 10 sampai 14 hari
• Penyerapan dalam 90 hari.

• Berasal dari protein hewan sama dengan


Kolagen surgical gut sebagai benang alami

Polimer asam glikolat • Bahan sinterik


• Polimer (rantai kimia) benang sintetik diurai secara lambat
(vicril Dexon, PDS) oleh hidrolisis
• Penyerapan yang lebih konstan dan dapat diperkirakan
• Kurang menimbulkan reaksi jaringan.
• Abenang sintetik akan menghilang kekuatannya dalam
keadaan basah sehingga dikemas dalam keadaan kering.
 Bersifat dapat diserap tubuh, penyerapan
berlangsung dalam waktu 7–10 hari dan
warnanya putih kekuningan.
 Berguna untuk mengikat sumber pendarahan
kecil, menjahit subcutis dan dapat pula
digunakan untuk bergerak dan luas lukanya
kecil.
 Benang ini harus dilakukan penyimpulan 3
kali karena dalam tubuh akan mengembang.
 Bila penyimpulan dilakukan hanya 2 kali akan
terbuka kembali.
 Bersifat dapat diserap oleh tubuh,
penyerapannya lebih lama yaitu 10 sampai 14
bisa sampai 20 hari.
 Chromic Catgut biasanya menyebabkan
reaksi inflamasi yang lebih besar
dibandingkan dengan plain catgut.
 Berguna untuk penjahitan luka yang dianggap
belum merapat dalam waktu 10 hari dan bila
mobilitas harus segera dilakukan.
 Tensile Strength 21 - 28 hari
 Absorption Rate 90 - 110 hari

 Diserap secara enzimatis, dan dipengaruhi


banyak faktor
(e.g. Tingkat nutrisi pasien)
 Ada yang bersifat alami dan sintetik
 Berfilamen tunggal dan multi filamen
 Diolah dan tidak diolah untuk
kapilaritasnya
 Apabila dipasang di jaringan harus di
angkat agar penyembuhan sempurna
 Sutera (silk), Halsted 1800-an.
 Tidak dianjurkan untuk luka yang terinfeksi.
 Keterbatasannya : kekuatan, irritabilitas jaringan
dan sifatnya permanen
 Walau di klasifikasikan tidak diserap tetapi akan
mengalami degradasi secara perlahan dan
kehilangan kekuatan selama 6 bulan dan dapat
lenyap selama 2 tahun.
 Berguna untuk menjahit kulit, mengikat
pembuluh arteri besar. Ukuran yang sering
digunakan adalah nomor 2 nol 3 nol, 1 nol dan
nomor 1.
• Nilon (ethilon, surgilon, Nurolon, Dermalon
dll)
• Lebih kuat dari sutera
• Kurang menimbulkan reaksijaringan
• Tersedia dalam bentuk monofilamen dan
multifilamen
• Monofilamen ( Etilon, Dermalon) adalah
benang yang mulus, nonkapiler dan non
iritasi.
 Sifat elastisitas dan ikatan harus benar dalam
penangannnya,
 Harus digunakan beberapa simpul untuk
yang monofilamen guna mencegal terlepas
simpunya,
 Nilon ukuran besar cenderung kaku,nillon
mengalami hidrolisis dan degradasi dengan
kecepatan 15% sampai 20% pertahun.
• (Mersilene, Darcon, Ethibond, Tricron, Polideks,
Tevdek)
• Memiliki kekuatan regang lebih besar dari benang
tidak dapat diserap manapun. Dan akan berada
didalam tubuh selamanya.
• Seperti nillon harus memerlukan banyak simpul
untuk keamanan ikatan
• Benang yang besar cenderung lebih kaku
• Benang poliester mempunya lapisan benang untuk
mengurangi tarikan /tahanan jarungan dan kapilaritas.
• Teflon yang dibuat untuk melapis cenderung
terkelupas dan dapat meningkatkan reaktivitas
jaringan.
 (Prolene, Surgilene)
 Digunakan untuk bedah Vaskuler, plastik dan umum.
 Lebih lunak dan lebih inert dibanding benang
sintetik yang tidak dapat diserap lainnya
 Rancangan monofilamennya menyebabkan benang
dapat digunakan untuk luka yang terinfeksi.
 Kemungkinann untuk terlepas lebih kecil karena
terbuat dari bahan yang lebih lunak dan elastis.
 Apabila diikat akan terjadi penggepengan yang
untaian berikatan sehingga satu sama lain saling
mengunci.
 Dibuat dari formula campuran baja khusus (316L)
darancang untuk menghasilkan kekuatan,
fleksibilitas dan kompatibilitas yang optimum
dengan implan dan protesis baja lain.
 Memiliki kekuatan besar dan bertahan seumur
hidup
 Dapat menyebabkan luka tususk
 Dapat mengalami fragmentasi dan terputus pada
titik-titik tempat benang melengkung, terpelintir
dan membentuk simpul.
2/0 51%
3/0 40%
4/0 49%
5/0 54%
6/0 50%

7/0 44%

8/0
 Tear in direction of
arrow
 Foil & card open
together revealing
needle
 Arm needle holder
 Withdraw suture
Characteristics of an Ideal Surgical Needle

Strength
Stability
Sharpness
Ductility
Anatomy of the needle

1
3
2

¶ Needle Swage
· Needle Body
¸ Needle Point
Blunt

Taper Triangular

Tupercut
Needle Swage
Single Armed: one needle swaged to a suture strand.

Double Armed : two needles swaged to a suture strand.

Loop : one needle swaged to a suture strand(loop).


Body of the needle
Classification by the Body of the needle:

1/2 Circle 3/8 Circle 1/4 Circle

Straight Compound
Curved
Half Curved (Ski)
5/8 Circle
Point of the
needle
Classification by
the Point of the needle:
Conventional Cutting
Reverse Cutting .
Taper Point
TAPERCUT*
Spatula (side cutting)
CS ULTIMA*
Blunt

* Trademark
 Minimal trauma to  Sterility
tissue  Size, shape & design
 Sharpness
 Bend resistance
 Corrosion resistance
SIMPUL BEDAH

Anda mungkin juga menyukai