Anda di halaman 1dari 3

PERCOBAAN 1

PENENTUAN POLA RESPIRASI

PENDAHULUAN
Respirasi pada buah-buahan diukur berdasarkan jumlah CO2 yang diproduksi.
Pola perubahan respirasi pada buah-buahan dapat menunjukkan kenaikan secara
mendadak selama percobaan, pola respirasi ini berlangsung pada jenis buah
klimakterik. Ada juga yang menunjukkan penurunan secara lambat selama
percobaan (terjadi pada buah non-klimakterik), pada kondisi ini proses pemasakan
buah berlangsung lebih lambat.
Prinsip kerja dari peralatan yang digunakan adalah penggunaan larutan alkali
untuk mengikat gas CO2 yang diproduksi oleh buah-buahan. Selanjutnya jumlah
CO2 yang dihasilkan tersebut ditentukan dengan cara titrasi menggunakan asam.

TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum : Mahasiswa memahami aktifitas fisiologi bahan hasil pertanian dan
mampu mengukur laju respirasi pada buah/sayur.
Tujuan khusus :
1. Mahasiswa mampu membandingkan laju respirasi dari jenis buah/sayur yang
berbeda sehingga dapat digunakan untuk menentukan umur simpan produk
2. Mahasiswa mampu menentukan pola respirasi jenis buah klimaterik dan non
klimaterik
3. Mahasiswa mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
peningkatan laju respirasi dan dapat menggambarkan kurva laju respirasi

ALAT DAN BAHAN


Peralatan
1. Desikator atau toples besar tempat buah-buahan yang diuji
2. Erlenmeyer atau botol kaca yang berisi larutan Ca(OH)2 jenuh dan NaOH
0.05 N (lihat skema)
3. Seperangkat peralatan untuk titrasi
Bahan
Larutan Ca(OH)2 jenuh, NaOH 0.05 N, HCl 0,05 H, indikator fenoftalin 1%.

Sampel yang di uji


Sampel yang diuji pada percobaan ini adalah berbagai jenis dan karakteristik buah,
diantaranya: Buah Pisang, Tomat, Jeruk dan Mentimun. Pengukuran respirasinya
dilakukan pada masing-masing buah dengan kondisi buah yang digunakan adalah
yang cukup tua (mature) tetapi belum matang (ripe).

PROSEDUR KERJA
Laju respirasi buah pada suhu ruang diukur berdasarkan jumlah gas CO 2 yang
diproduksi setiap hari, dengan cara titrimetri.
Cara Pengukuran:

Sampel Udara

Penimbangan Pelewatan udara dalam larutan


Ca (OH)2 pada Erlenmeyer A

Pemasukkan ke dalam desikator


Udara keluar

Buah di dalam Pelewatan udara ke dalam desikator B


desikator B (tabung besar yang berisi contoh buah)

Udara keluar

Penampungan udara yang keluar ke dalam


Erlenmeyer C yang berisi 50 ml NaOH
0,05 n

Udara yang
tertampung dalam
Erlenmeyer C
Pengukuran jumlah gas CO2 yang terikat
oleh larutan NaOH 0.05 N dalam tabung C

Pengamatan
pada hari ke-1, ke-3, ke-5, dan k e-7

Titrasi larutan NaOH 0.05 N yang sudah


mengikat CO2 dengan HCI 0,005 N
menggunakan indikator fenofetalin 1%

Hitung laju respirasinya

Gambarkan kurva laju respirasi dan kurva


perubahan berat masing-masing sampel

Tentukan mana yang tergolong


klimaterik dan non klimaterik

Anda mungkin juga menyukai